KODE MODUL M.PTL.HAR.009(A).01
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MEMELIHARA PANEL LISTRIK
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
1
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
KODE MODUL M. PTL . HAR. 009 (A).01
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MEMELIHARA PANEL LISTRIK
Tim Penyusun: 1. Drs. M. Kharis 2. Drs. Suyanto 3. Drs. Setyo Budisantoso Tim Fasilitator: 1. Drs. Edy Burnawi Tji Han 2. Drs. Sudarsono, MT 3. Wiono, S.Pd.
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
2
Kata Pengantar Pada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan media tepat. Dari beberapa media yang dapat digunakan adalah berupa modul. Untuk SMK, modul merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya singkat, padat informasi dan mudah dipahamai bagi peserta diklat. Sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai. Modul dengan judul memelihara panel listrik merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai sumber belajar dan sebagai panduan praktikum peserta diklat SMK untuk membentuk salah satu kompetensi dalam program keahlian teknik pemanfaatan energi listrik
Dalam modul ini merupakan kelanjutan dari modul materi sebelumnya. Modul dibagi menjadi tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 men jelaskan tentang pengenalan panel distribusi daya listrik, konstruksi, cara penem patan, fungsi komponen, cara kerja komponen. Kegiatan belajar 2 menjelaskan tentang fungsi panel kontrol listrik, fungsi komponen, tata letak komponen, rangkaian kontrol kanan-kiri, pengawatan utama dan cara kerja rangkaian, cara pengetesan rangkaian. Kegiatan belajar 3 menjelaskan tentang pemeliharaan panel, jenis pememliharaan, prosedur pemeliharaan panel distribusi, mencari gangguan pada panel kontrol
Dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat melakukan pemeliharaan panel listrik dengan baik sebagai dasar dalam pekerjaan pemeliharaan peralatan panel listrik selanjutnya, oleh karenanya pengetahuan tentang cara memelihara peralatan panel listrik sangat bermanfaat kalian pelajari. Yogyakarta, Penyusun
Oktober 2005
Drs. M. Kharis
Daftar Isi
Halaman Sampul
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
3
Halaman Francis
Kata Pengantar ...........................................................................
i
Daftar Isi ....................................................................................
ii
Daftar Judul Modul ...................................................................... vii
Mekanisme Pemelajaran .............................................................. viii
Glosary ...................................................................................... ix
Peta Kedudukan Modul ................................................................ xi
I.
PENDAHULUAN
II.
A. Deskripsi ..............................................................................
1
B. Prasarat................................................................................
2
C. Petunjuk Penggunaan Modul..................................................
2
D. Tujuan Akhir .........................................................................
3
E. Kompetensi...........................................................................
3
F. Cek Kemampuan ...................................................................
6
PEMELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat........................................
9
B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 .....................................................
10
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran.....................................
10
b. Uraian Materi ............................................................
10
c.
Rangkuman ..............................................................
34
d. Tugas .......................................................................
34
e. Tes Formatif .............................................................
34
f.
Kunci Jawaban ..........................................................
35
g. Lembar Kerja ...........................................................
36
2. Kegiatan Belajar 2 .........................................................
37
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran.....................................
37
b. Uraian Materi ............................................................
37
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
4
c.
Rangkuman ..............................................................
56
d. Tugas .......................................................................
56
e. Tes Formatif .............................................................
57
f.
Kunci Jawaban .........................................................
57
g. Lembar Kerja ...........................................................
61
3. Kegiatan Belajar 3 .........................................................
62
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran.....................................
62
b. Uraian Materi ............................................................
62
c.
Rangkuman ..............................................................
69
d. Tugas .......................................................................
71
e. Tes Formatif .............................................................
71
f.
Kunci Jawaban .........................................................
72
g. Lembar Kerja ...........................................................
73
III. EVALUASI A. Tes Tertulis...........................................................................
76
B. Tes Praktik ...........................................................................
77
C. Kunci Jawaban Tes Tertulis....................................................
77
D. Lembar Penilaian Tes Praktik .................................................
86
IV. PENUTUP..................................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................
93
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
5
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
6
Daftar Judul Modul No.
Kode Modul
Judul Modul
1
M.PTL.KON.001(1).A Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
2
4
M.PTL.KON.002(1).A Menyiapkan bahan kebutuhan kerja Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan listrik M.PTL.HAR.001(1).A rumah tangga M.PTL.KON.006(1).A Memasang neon sign (aplikasi khusus)
5
M.PTL.KON.007(1).A Memasang sistem perpipaan dan saluran
6
M.PTL.KON.008(1).A Memasang dan menyambung sistem pengawatan
7
M.PTL.OPS.001(2).A Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan rendah
8
12
M.PTL.OPS.003(2).A Mengoperasikan gen set Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali M.PTL.OPS.004(1).A elektromekanik M.TPL.HAR.002(1).A Melakukan pekerjaan dasar perbaikan motor Listrik Melakukan pekerjaan dasar perbaikan rambu cahaya M.PTL.HAR.003(1).A (Illumination Sign) M.PTL.HAR.006(1).A Melilit dan membongkar kumparan
13
M.PTL.HAR.009(1).A Memelihara panel listrik
14
M.PTL.OPS.002(2).A Mengoperasikan peralatan pengalih daya tegangan tinggi Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali M.PTL.OPS.005(2).A elektronik M.PTL.OPS.006(2).A Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC Melakukan pekerjaan dasar perbaikan peralatan M.PTL.HAR.004(1).A penunjang (operasional support) Merakit dan menguraikan komponen listrik/elektronika M.PTL.HAR.005(1).A pada peralatan rumah tangga Merakit dan mengurai komponen elektronika pada PTL.HAR.007(1).A rambu cahaya Merakit dan mengurai komponen listrik/elektronika M.PTL.HAR.008(1).A pada sarana penunjang (operasional support) Merawat dan memperbaiki peralatan pengalih daya M.PTL.HAR.011(1).A tegangan rendah Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik sistem M.PTL.HAR.012(1).A kendali dan rangkaian terkait Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada M.PTL.HAR.026(1).A mesin-mesin listrik
3
9 10 11
15 16 17 18 19 20 21 22 23
Mekanisme Pemelajaran MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
7
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Kerjakan Cek Kemampuan
Nilai 70
Nilai 70
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Nilai < 70
Evaluasi Tertulis & Praktik
Nilai 70
ISTILAH BREAKDOWN MAINTENANCE
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Modul berikutnya/Uji Kompetensi
Glosarium KETERANGAN
Pemeliharaan yang dilakukan setelah kerusakan mendadak dan sifatnya darurat
terjadi
8
ISTILAH
KETERANGAN
CORRECTIVE MAINTENANCE ELCB (Eart Leage Circuit Breaker)
Rel dari tembaga untuk pencabangan arus pada panel Pemeliharaan yang dilakukan secara terencana pada waktu tertentu ketika alat unjuk kerjanya turun Alat pengaman terjadinya kebocoran arus/tegangan sentuh
Forward
Arah maju dalam motor listrik putar kiri
GI
Gardu induk
KHA
Kemampuanh hantar arus suatu penghantar listrik
Konsumen
Peralatan yang memerlukan energi listrik
MAGNETIK KONTAKTOR
Saklar yang bekerja karena adanya magnet listrik
MAINTENANCE
Pemeliharaan atau perawatan
MINIATUR CIRCUIT BREAKER
Pembatas arus pada instalasi yang bila diatas arus yang ditentukan akan memutuskan Pemutus arus tanpa pengaman, untuk arus yang besar
BUSBAR
NO FUSE BREAKER (NFB) NORMALY CLOSE (NC)
Kontak dalam keadaan normal menutup
NORMALY OPEN (NO)
Kontak dalam keadaan normal membuka
OVER LOAD PUIL PENGEPAS PATRON
Pengaman beban lebih pada motor yang bekerja karena termis Peraturan Umum Instalasi Listrik, peraturan yang memuat seluruh ketentuan dalam instalasi listrik Tempat patron lebar
PREVENTIVE MAINTENANCE
Pemeliharaan yang dilakukan dengan mempredeksi kondisi suatu peralatan kapan akan terjadi kegagalan Pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan perlatan secara tiba-tiba
PUSH BUTTON
Saklar tekan
REl OMEGA
Rel dari galvanis/aluminium untuk meletakan komponen panel misal magnetic kontaktor, MCB, ELCB dll
REVERSE
Arah mundur dalam motor listrik putar kanan
PREDECTIVE MAINTENANCE
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
9
ISTILAH
KETERANGAN
START
Pengendalian saat mulai kerja atau jalan
STEP DOWN
Menurunkan tegangan misalnya GI step Down
STOP
Pengendalian berhenti
TERMINAL DERET
Terminal pada panel distribusi/panel kontrol yang dapat dipasang/dilepas satu persatu
TIMER DELAY RELAY
Sebuah relay penunda waktu
TIPE D
Jenis dari patron lebur
TOMBOL OFF TOMBOL ON
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Tombol tekan yang berfungsi memutuskan aliran listrik dalam pengendalian Tombol tekan yang berfungsi untuk menghidupkan/mengalirkanh arus listrik dalam rangkaian pengendali
10
Peta Kedudukan Modul PTL.OPS.006
POSISI ANDA
PTL.HAR.007
PTL.OPS.005 PTL.HAR.01208 PTL.OPS.004
PTL.HAR.003 PTL.KON.006
PTL.HAR.009 PTL.OPS.001 PTL.KON.002 PTL.KON.001
PTL.OPS.002
PTL.HAR.001
PTL.HAR.005
PTL.HAR.002
PTL.HAR.006
PTL.KON.008
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
PTL.HAR.011
PTL.KON.007
11
PTL.HAR.026
BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Penyaluran energi listrik ke konsumen harus sedemikan terasa aman bagi manusia, peralatan dan lingkungan. Oleh karenanya sistem harus dibuat sedemikian agar penyaluran energi listrik dapat kontinyu dan tidak terganggu. Jika ada bagian yang terganggu dari sistem kelistrikan yang ada, maka harus dapat terisolir gangguan tersebut tidak menjalar ke rangkaian yang lain. Faktor yang sangat penting adalah bagaimana cara memelihara peralatan listrik itu sendiri. Misalnya bagaimana memelihara peralatan panel listrik. Dalam modul ini berjudul Memelihara Panel Listrik merupakan modul teori dan praktikum yang memuat tentang pengenalan tata letak komponen, pengenalan komponen, pengenalan prinsip kerja komponen, prosedur pengetesan komponen, prosedur pemutusan tenaga dan mencari gangguan/trobel shooting pada panel listrik. Modul terdiri dari tiga kegiatan pemelajaran, kegiatan pemelajaran 1 mencakup materi panel distribusi listrik, kegiatan pemelajaran 2 mencakup materi panel kontrol dan kegiatan pemelajaran ke 3 tentang pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol listrik. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat dapat memahami dan mampu merawat, memelihara panel distribusi listrik dan panel kontrol listrik, sehingga dapat menjaga kondisi peralatan listrik tetap baik dan awet serta menjaga kontinyuitas penyaluran energi listrik pada konsumen/peralatan listrik.
B. Prasyarat Untuk dapat memahami dan menguasai modul pemeliharaan peralatan panel distribusi dan panel kontrol listrik, memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki bagi setiap peserta diklat antara lain: a. Peserta diklat telah mengetahui dan memahami tentang K3 b. Peserta diklat telah mengetahui tentang pengetahuan kelistrikan dan komponen listrik c. Peserta diklat telah mampu menggunakan peralatan tangan ringan
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
12
d. Peserta diklat telah mampu menggunakan alat ukur listrik.
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang kalian pelajari dengan modul lainnya 2. Coba kerjakan
soal-soal tes kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang kalian miliki tentang panel listrik 3. Apabila jawaban kalian dari soal tes kemampuan dapat anda kerjakan 70 % terjawab dengan benar, maka kalian dapat langsung menuju evaluasi. Namun bila kurang dari 70 % kalian harus mempelajari modul ini dengan teliti dan ikuti tahapan pemelajaran sampai selesai. 4. Pahami setiap langkah dan teori dasar setiap materi yang menunjang dalam penguasaan suatu tugas dengan membaca dengan teliti, kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai latihan. 5. Dalam menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan kalian setelah mempelajari modul ini. 6. Bila ada penugasan kerjakan dengan baik dan bila perlu konsultasikan dengan guru/instruktur 7. Catatlah kesulitan yang kalian dapatkan selama mempelajari modul ini dan kemudian tanyakan pada instruktur. Bacalah referensi buku-buku lain yang relevan untuk menunjang dan menambah pengetahuan kalian.
D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat: 1. Memahami perencanaan pemeliharaan peralatan panel listrik 2. Memahami Kebijakan dan prosedur K3 dalam pemeliharaan peralatan panel listrik. 3. Memahami pemeriksaan perawatan panel listrik 4. Memahami kebutuhan bahan dan identifikasi kebutuhan perkakas/ perlengkapan 5. Memahami cara mengatasi kondisi yang tak terduga 6. Mengetahui pihak-pihak yang terkait dalam pemeliharaan panel listrik
E. Kompetensi Unit kompetensi MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
: Memelihara panel listrik 13
Kode kompetensi : M.PTL.HAR.009 (A).01 Sub kompetensi
:
1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan 2. Merawat panel distribusi dan kontrol 3. Memeriksa dan melaporkan penyelesaian pekerjaan (lihat tabel berikut ini)
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
14
Unit Kompetensi
: Memelihara Panel Listrik
Kode Kompetensi
: M.PTL.HAR.009 (A).01
Durasi Pemelajaran : 40 Jam @ 45 menit
MATERI POKOK PE KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR SIKAP Mengkoordinasikan pekerja-
PENGETAH
Memahami perenc
Perawatan panel distribusi & kontrol diren-canakan dan
Meliputi pengetahuan kete-rampilan
dipersiapkan untuk menjamin bahwa kebijakan dan pro
dan sikap kerja yang berkaitan dengan
an dengan orang yang
meliharaan perala
sedur K3 diikuti, pekerjaan diurut kan secara benar sesuai
pe-meliharaan peralatan panel-panel
berwenang
listrik
dengan persyaratan Orang yang berwe-nang dihubungi
distribusi dan panel kendali/kontrol
Mengikuti prosedur untuk
Memahami kebijaka
untuk memastikan bahwa pekerjaan dikoordinasikan
serta penge-tahuan dan keterampilan
memperoleh bahan yang
prosedur K3 dalam
secara efektif dengan pihak lain yang terkait di tempat
pendukung yaitu kese-hatan dan
dibutuhkan dalam peme-
kerja
keselamatan kerja serta penggunaan
liharaan peralatan panel
Perawatan panel distribusi dan kontrol diperiksa sesuai
perkakas.
listrik
terkait dengan pe-m
Mengikuti prosedur untuk
dengan persyaratan yang ditetapkan Kebuuthan bahan untuk penyelesaian pekerjaan diperoleh
liharaan peralatan p
Mengetahui pihak-p
memperoleh
peralatan panel listr
Memahami pemerik
sesuai prosedur yang ditetapkan dan diperiksa sesuai
perawatan panel dis
dengan persyaratan pekerjaan
kontrol
Perkakas, perlengkapan dan gawai uji yang dibutuhkan
Memahami kebutuh
untuk pelaksanaan pekerjaan diperoleh sesuai prosedur
untuk kegiatan pem
yang telah ditetapkan, dan diperiksa untuk operasi yang
peralatan panel listr
benar dan aman
Mengidentifikasi ke
Pekerjaan persiapan diperiksa untuk memastikan bahwa
perkakas, perlengka
tidak terjadi kerusakan yang tidak diharapkan dan memenuhi persyaratan Kebijakan dan prosedur K3 untuk perawatan panel
Meliputi pengetahuan kete-rampilan
distribusi dan kontrol dikuti
dan sikap kerja yang berkaitan
Panel distribusi dan kontrol dirawat sesuai persyaratan
dengan pemeliharaan peralatan
tanpa merusak atau meng-ganggu lingkungan atau fungsi
panel-panel distribusi dan panel
peralatan lain di sekitarnya.
Mengikuti prosedur da-lam menanggapi kondisi yang
Merawat panel distri kontrol
Memahami cara men
tak terduga Mengikuti prosedur mem-
kondisi yang tak terd
kendali/kontrol serta pengetahuan
peroleh persetujuan untuk
pemeliha-raan perala
Kejadian atau kondisi yang tidak terduga ditanggapi
dan keteram-pilan pendukung yaitu
mengatasi suatu masalah
sesuai prosedur yang telah ditetapkan
kesehatan dan keselamat-an kerja
Persetujuan diperoleh dari pihak yang berwenang sesuai
serta penggunaan perkakas.
listrik
Memahami pihak ya
berwenang dalam m
dengan prosedur yang ditetapkan sebelum suatu tindakan/
persetujuan untuk m
solusi alternatif dilaksanakan
suatu masalah Mengikuti prosedur pelapor-
Pemeriksaan akhir d
Pemeriksaan akhir dilakukan untuk memastikan/
Meliputi pengetahuan kete-rampilan
menjamin bahwa perawatan panel telah memenuhi
dan sikap kerja yang berkaitan dengan
persyaratan yang ditetapkan
pe-meliharaan peralatan panel-panel
bahwa perawatan pa
Penyelesaian pakerjaan dilaporkan sesuai dengan
distribusi dan panel kendali/kontrol
memenuhi persyarat
prosedur yang ditetapkan
serta penge-tahuan dan keteram-pilan
ditetapkan
an penyelesaian pe-kerjaan
Penyelesaian paker
pendukung yaitu kesehatan dan
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
untuk memasti-kan/m
keselamatan kerja serta penggunaan
dilaporkan sesuai d
perkakas.
prosedur yang ditet
15
E. Cek Kemampuan Akhir 1. Jelaskan fungsi panel distribusi listrik! 2. Jelaskan fungsi pemeliharaan panel distribusi listrik? 3. Bolehkah panel instalasi tenaga dan instalasi penerangan menjadi satu, mengapa? 4. Jelaskan ketentuan menurut PUIL tentang panel listrik! 5. Sebutkan komponen pada panel distribusi listrik! 6. Sebutkan jenis kabel yang digunakan dalam pengawatan panel istrik! 7. Jelaskan tiga hal penting untuk memilih Termorelai! 8. Ada berapa jenis pemeliharaan panel distribusi daya dan kontrol listrik, jelaskan! 9. Jelaskan langkah yang ditempuh sebelum melakukan pemeliharaan panel distribusi listrik! 10. Peralatan apa saja yang diperlukan saat melakukan pemeliharaan panel bertegangan!
Kunci Jawaban 1) Panel
distribusi
daya
adalah
tempat
menyalurkan
dan
berfungsi
untuk
mendistribusikan energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan 2) Fungsi pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan 3) Tidak boleh, karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain. 4) Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu: a)
Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b)
Semua komponen harus dipasang rapi
c)
Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d)
Semua komponen terpasang dengan kuat
e)
Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f)
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g)
Mempunyai keandalan yang tinggi
5) Saklar utama, magnetik kontaktor, pengaman, busbar,kabel, lampu indikator, tombol ON dan OFF, terminal. 6) NYA NYAF, NSYA NSAF, NYM NYBUY, NYMHY, NYMT,Si A, Si AF, MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
16
7) Tiga hal penting untuk memilih Termorelai. a)
Kemampuan hantar arus (KHA).
b)
Tegangan kerja nominal.
c)
Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih).
8) Ada empat jenis pemeliharaan yaitu: a.
Predective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu peralatan listrik.
b.
Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memeper-tahankan untuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya.
c.
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu
d.
Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
9) Prosedur yang harus ditempuh sebelum malksanakan pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol adalah: 1)
Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi.
2)
Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang bersangkutan
3)
Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan
4)
Siapkan peralatan yang diperlukan
5)
Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel
10)Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah: Alat ukur Volt meter, Sarung tangan karet, Tespen, Clear contac, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik, bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm, Clear contak, dan alat tangan lainnya.
Kriteria Penilaian Jumlah soal 10 item, satu item skore 10, benar semua skore 100 Skore diperoleh adalah 10 X jumlah jawaban item yang benar. Apabila jawaban anda dari soal tes kemampuan dapat anda kerjakan dengan benar minimum skore 70, maka anda dapat langsung menuju evaluasi. Namun bila
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
17
kurang dari 70, anda harus mempelajari modul ini dengan teliti dan ikuti tahapan pemelajaran sampai selesai.
CATATAN INSTRUKTUR/GURU ....................................................................................................... ....................................................................................................... KESIMPULAN: NILAI YANG DIDAPAT: Anda dapat mengikuti Tes Evaluasi Kompetensi / Anda harus mempelajari modul pemeliharaan panel listrik dari awal dengan teliti dan baik (*) Instruktur/Guru
(*) Coret yang tidak terpakai
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
.............................. NIP.
18
BAB. II PEMELAJARAN A. Rencana Kegiatan Belajar Siswa Kompetensi
: Memelihara Panel Listrik
Sub kompetensi : 1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan 2. Merawat panel distribusi dan kontrol 3. Memeriksa dan melaporkan penyelesaian pekerjaan
Kode kompetensi: M.PTL.HAR.009 (A).01 WAKTU (JAM)
TEMPAT BELAJA R
Pengenalan panel listrik
4
Sekolah
Fungsi,cara kerja komponen panel listrik
8
Sekolah
Tata letak komponen panel
4
Sekolah
8
Sekolah
12
Industri
4
Sekolah
JENIS KEGIATAN
TANGGA L
Prosedur pemeriksaan, perwatan, dan pelaporan tugas Praktek memeriksa dan uji coba Evaluasi
Jumlah jam
ALASAN PERUBAHA N
TANDA TANGAN GURU
40
B. KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 a.
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
19
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta diklat: 1) Dapat menyebutkan fungsi panel distribusi 2) Dapat menyebutkan komponen panel distribusi listrik 3) Dapat menjelaskan fungsi komponen panel distribusi listrik 4) Dapat menjelaskan prinsip kerja dari komponen panel distribusi 5) Dapat menjelaskan tata letak komponen panel distribusi listrik 6) Dapat mencari gangguan kelistrikan pada panel distribusi listrik 7) Dapat merawat/memelihara panel distribusi listrik 8) Dapat menjelaskan prosedur pemutusan tenaga pada panel distribusi listrik 9) Dapat menyusun prosedur/langkah perawatan panel distribusi listrik.
b.
Uraian Materi 1)
PANEL DISTRIBUSI LISTRIK
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik dibawah ini.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
20
Gambar 1. Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya listrik Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan: a)
Pembagian energi listrik secara merata dan tepat
b)
Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
c)
Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar: a)
Mudah dilayani dan aman
b)
Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
c)
Di depan panel ruangannya harus bebas
d)
Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL. a)
Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b)
Semua komponen harus dipasang rapi
c)
Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d)
Semua komponen terpasang dengan kuat
e)
Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
21
2)
f)
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g)
Mempunyai keandalan yang tinggi
KONSTRUKSI
Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara lain: Saklar utama/pemisah, Pembatas arus Miniatur Circuit Breaker (MCB), Eart Leak Circuit Breaker (ELCB), Saklar Terminal, rel omega, busbar, yang semuanya berada didalam panel. Rangka bagian depan, atas bawah dan bagian belakang tertutup rapat, sehinga petugas pelayanan akan terlindung dari bahaya sentuh bagian-bagian aktif. Untuk panel distribusi tertutup pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur, tombol dan saklar. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2. Panel Daya Tertutup bentuk almari Sedangkan konstruksi panel pasangan luar harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: a)
Rangka terbuat dari bahan yang tahan cuaca luar
b)
Lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau benda-benda kecil serta air yang jatuh tidak mudah jatuh didalamnya.
c)
Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan jalan membuka tutup yang terkunci (ayat 610 c 11 sub 3)
d)
Rangka panel harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab dan kokoh (610 A1)
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
22
Gambar 3. Panel harus kuat dan kokoh
Konstruksi Panel pada ruang lembab:
Harus berbentuk LEMARI ATAU KOTAK TERTUTUP dengan bahan yang memadai (ayat 821 A5)
Konstruksi Panel pada ruang berdebu:
Saluran kabel ditutup dengan paking kedap air
harus dari jenis TERTUTUP DAN KEDAP DEBU (ayat 823 A2)
Konstruksi Panel pada ruang dengan bahan debu gas korosif:
rangka dari bahan bahan TAHAN KOROSI ATAU DILINDUNGI sehingga cukup bebas dari korosi dan tertutup RAPAT (ayat 824 A1)
Konstruksi Panel pada perusahaan kasar
berupa LEMARI HUBUNG BAGI YANG TERTUTUP DAN TAHAN KERUSAKAN MEKANIS (ayat 830 A1)
Jika PHB terbuat dari bahan dan konstruksi biasa harus diberi perlindungan sehingga tahan gangguan mekanis (ayat 610 B 2)
Konstruksi Panel pada ruang/tempat pekerjaan pembangunan,
Lemari
hubung
bagi
harus
diberi
perlindungan
terhadap
PERCIKAN AIR (ayat 845 A6), Perhatikan gambar sebagai berikut,
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
23
Gambar 4. Panel pada pekerjaan bangunan
3). PENEMPATAN PANEL DISTRIBUSI Berdasarkan peraturan (PUIL1987) penempatan kotak hubung bagi adalah a)
Mudah dicapai
b)
Setinggi-tingginya 1,5 meter dari lantai untuk rumah
c)
Setinggi-tingginya 1,2 meter dari lantai untuk tempat umum
d)
Panel distribusi dilarang dipasang pada kamar mandi, kamar kecil, diatas kompor (PUIL 640 b 6)
e)
Ditempat-tempat untuk pekerjaan kasar dengan adanya gangguan mekanis panel hubung bagi konstruksinya harus kuat atau diberi perlindungan terhadap mekanis. Panel yang kokoh dengan pengaman untuk bagian yang bertegangan dan terdapat beberapa pengaman ELCB, MCB, lihat gambar berikut ini:
Gambar 5. Panel dengan dilengkapi pengaman ELCB
Sedangkan gambar berikut ini contoh Panel yang mempunyai pengaman beberapa kelompok dan harus ada daftar nomor untuk tiap kelompok MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
24
untuk melayani tiap ruangan atau beban dan nomor alat pengaman yang dilayani, sehingga mudah dalam pelaksanaan pemeliharaan dan pengujian. Lihatlah konstruksi panel yang dilengkapi daftar nomor berikut ini:
Nomor kelompok Gambar 6. Panel dilengkapi dengan daftar nomor pengaman
Gambar 7. Panel yang dilengkapi dengan alat ukur pandangan dari dalam.
4). FUNGSI DAN SPESIFIKASI BEBAN PANEL
Pada sebuah industri yang mempunyai beberapa bengkel panel daya mapun panel distribusi listrik yang melayani beban listrik penerangan,
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
25
yang berupa lampu-lampu penerangan maupun beban-beban listrik tenaga yang berupa motor-motor listrik sebagai penggerak mesin. Menurut PUIL Panel harus dipasang sakelar apabila: a) Saluran itu mendistribusikan daya kepada dua motor atau lebih dari dua peralatan listrik tegangan rendah. Kecuali motor-motor/peralatan itu tidak dalam satu ruangan dan daya masing-masing tidak melebihi 1,5 KW b) Saluran dihubungkan lebih dari 2 kotak-kontak yang masing-masing memiliki KHA nominal lebih dari 16 A c) Saluran sama dengan atau 100 A per fasa Sebaiknya dalam satu panel yang melayani untuk beban penerangan dan instalasi tenaga terdapat pemisah saluran. Hal ini dimaksudkan agar gangguan pada mesin tidak mempengaruhi penerangan ditempat itu atau sebaliknya. Gambar skema dapat diperhatikan dibawah ini:
Gambar 8. Diagram satu garis panel penerangan dan Tenaga 5). FUNGSI DAN SPESIFIKASI KOMPONEN PANEL
Telah kita ketahui panel berfungsi untuk membagi daya instalasi. Disuatu industri pada umumnya perlengkapan hubung baginya dibagi atas panel untuk penerangan dan panel untuk tenaga (motor-motor). Dan pada umumnya panel tenaga diberi pengaman tegangan nol. Dengan terpisahnya panel penerangan dan tenaga, maka jika terjadi ganguan dari panel tenaga tidak mempengaruhi penerangan. Perhatikan Gambar diagram sebagai berikut:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
26
Gambar 9. Diagram instalasi panel tenaga dan penerangan terpisah
Untuk instalasi yang lebih besar dipasang perlengkapan hubung bagi (panel) utama yang memberi suplai kepada dua panel utama lainnya yaitu panel tenaga dan panel penerangan. Perlengkapan panel ini juga dilengkapi dengan saklar utama. Dalam penentuan komponen atau peralatan dalam panel seperti saklar, pengaman, penghantar dan lainya harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku (PUIL).
Sebagai pengaman lainnya panel harus dihubung tanahkan yang berfungsi untuk memperkecil tegangan sentuh listrik bila terjadi kebocoran isolasi. Besar penampang penghantar harus disesuaikan PUIL. Guna mengetahui besar tegangan antar fasa, arus dan lainnya dapat dengan mudah diketahui maka panel dilengkapi dengan instrumen pengukur, misalnya Volt meter, ampere meter, lampu indikator.
6). FUNGSI KOMPONEN PADA PANEL a)
SYARAT KOMPONEN: (a) Jenis komponen harus sesuai dengan PENGGUNAANNYA (b) Kemampuan harus sesuai dengan keperluannya, misalnya: KEMAMPUAN
SAKELAR
HARUS
SESUAI
DENGAN
BEBAN b)
MACAM-MACAM KOMPONEN
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
27
(a) Sakelar: Jumlah kutub minimun sama dengan JUMLAH FASA (ayat 630 B1) (b) Kemampuan: minimun sama dengan PENGAMAN LEBUR, tetapi paling kecil 10 A (ayat 601 D2)
1 Kutub 16 A
1 Kutub 10 A
1 Kutub 16 A
1 Kutub 16 A
1 Kutub 10 A
3 Kutub 16 A
Gambar 10. Diagram Saklar masuk dan keluar pada panel
Pada penggunaan saklar utama masuk pada umumnya menggunakan saklar rotari jumlah kutubnya sesuai fasenya. Saklar ini berfungsi untuk menghubungkan dan atau memutuskan arus utama yang masuk ke rangkaian komponen panel. Untuk panel yang besar pada umumnya menggunakan NFB sekaligus saklar dan pengaman dengan kapasitas arus yang memadai. Konstruksi Saklar utama pada panel seperti terlihat dalam gambar berilkut ini:
Gambar 11. Bentuk saklar utama pada panel Distribusi daya Listrik
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
28
Sedangkan konstruksi No Fuse Breaker (NFB) adalah sebagai berikut:
Gambar 12. Bentuk NFB dengan kapasitas 100 A c) Pengaman lebur dan pemutus tenaga: (a).Kemampuan: Daya
pemutusan
harus
sama
dengan
DAYA
HUBUNG
PENDEK/SINGKAT pada tempat kejadian (ayat 630 B9 sub 1) Besarnya pengaman tidak boleh lebih dari KHA KABEL YANG DILINDUNGI (ayat 412 C 2, ayat 412 C 5) 10 A NYA 1.5 mm 2 (o) a) Boleh
20 A NYA 1.5 mm 2 (o) b) Tidak boleh
16 A NYA 2.5 mm 2 (o) c) Boleh
Pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yang mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
29
kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga/MCB mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung. Gambar dibawah menunjukan MCB saat posisi OFF, dengan tanda angka nol (0) pada tuas.
Gambar 13. konstruksi Pemutus tenaga dengan MCB 3 phase, 1 phase
Gambar14. Konstruksi MCB 1, 2, 3, 4 kelompok
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
30
(b). Pengaman lebur arus nominal 25 A atau kurang , harus menggunakan tipe D (630 B 19) C.
Pengepas patron pengaman tipe D untuk melindungi agar patron tidak tertukar dengan kemampuan
Tidak masuk
yang lebih besar. A lat Ukur Indikator:
Harus jelas petunjuk besaran yang diukur, misalnya: ampermeter, Voltmeter (ayat 630 C 1)
Voltmeter untuk mengetahui besarnya tagangan kerja Voltmeter penyambungannya harus diparalel dengan yang akan diukur Ampermeter berfungsi untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir kebeban. Amperemeter penyambungannya harus diseri dengan besaran arus listrik yang akan diukur pada arus yang kecil. Sedangkan untuk arus listrik yang besar diperlukan peralatan listrik transformator arus.
Gambar 15. Konstruksi alat-alat ukur pada panel d).
Komponen Alat Kontrol: Komponen alat kontrol yang dimaksudkan yaitu: SAKELAR, TOMBOL, LAMPU SINYAL, SAKLAR MAGNET DAN KAWAT PENGHUBUNG.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
31
(1)
Spesifikasi Alat Kontrol: (a) Kemampuan: Sesuai dengan penggunaannya (ayat 630 E1) (b) Tanda Harus mempunyai tanda/warna yang sesuai, misalnya tombol warna merah untuk mematikan (OFF), tombol warna hijau untuk MENGHIDUPKAN (ON), sehingga mempermudah petugas pelayanan (ayat 630 E2)
(2)
Jenis Alat Kontrol: (a)
Saklar Tombol
Saklar tombol sering dinamakan tombol tekan (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan tombol tekan normally close (NC). Konstruksinya tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal.
Terminal Saklar
OFF MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
ON 32
Gambar 16. Konstruksi saklar tombol (Push Button) (b)
Lampu Indikator
Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati. Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase, dengan warna lampu merah, kuning, hijau.
Gambar 17. Lampu indikator pada panel Listrik (c)
Saklar Magnet
Saklar magnet bekerja berdasarkan magnet listrik. Saklar Magnet terdiri dari kumparan magnet dan beberapa terminal. Bagian yang penting ialah kontak utama dan kontak bantu. Kontaktor magnet banyak variasinya diantaranya ada yang dilengkapi dengan 3 kontak utama dan 1 kontak bantu. Kontak utama dengan terminal 1 3 5 untuk disambung pada 2 4 6 yang disambung ke beban. Kontak bantu dengan kode 13-14 yang berfungsi untuk mengunci saklar magnet, agar magnet pada kontaktor tetap kerja walaupun tombol tekan ON dilepas.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
33
Gambar 18. Konstruksi Magnetik Kontaktor (d)
Kabel kontrol: Minimun 1,0 mm kecuali kabel yang sudah terpasang dalam komponen alat kontrol (ayat 630 E 3)
(e)
Pengaman: Harus terpisah dari pengaman lain (ayat 630 E4)
L1 L2 L3 N
S o
S o
S 1
S 1
Benar
Salah
Gambar 18. Rangkaian pengaman harus terpisah (f)
Hantaran dan rel: i. Penampang kabel: Sesuai dengan pengaman yang melindunginya 20 A
2
NYA 2.5 mm ( 0 )
20 A
2
NYA 1.5 mm ( 0 )
ii. Warna kabel dan rel (ayat 701 E 1):
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
34
Merah untuk inti
(rel)
FASA
R
Kuning untuk inti
(rel)
FASA
S
Hitam untuk inti
(rel)
FASA
T
Biru
(rel)
NETRAL
(rel)
PENGHANTAR BUMI
untuk inti
Hijau - kuning inti
iii. Bahan dan kemampuan rel: Dari bahan TEMBAGA ATAU LOGAM LAIN YANG MEMENUHI SYARAT PENGHANTAR LISTRIK (ayat 630 D1) Kemampuan harus sesuai dengan ARUS YANG MENGALIR (Lihat PUIL 87 daftar 630-1)
REL dari Tembaga Gambar 19. Tata letak Rel dalam panel daya listrik iv. Penggunaan rel (ayat 630 D3): Sedapat mungkin PHB menggunakan rel kecuali:
Penghantar dibelakang pengaman mempunyai kemampuan dibawah 63 A.
Penghantar penghubung yang dipasang dibelakang atau pada dinding PHB.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
35
Saluran pembantu, saluran sinyal dan saluran untuk pengukuran.
(g)
Terminal: Untuk mempermudah penyambungan saluran masuk dan keluar agar teratur dan aman, harus menggunakan TERMINAL (ayat 601 A4)
(h)
Bahan (ayat 630 F1) Dari TEMBAGA ATAU LOGAM YANG MEMENUHI STANDART
(i)
Kemampuan (ayat 630 F3) Minimum sama dengan kemampuan SAKELAR dari rangkaian yang bersangkutan.
7.
KOORDINASI
PENGHANTAR
DENGAN
PENGAMAN
BEBAN/DAYA MOTOR
Supaya mesin yang dijalankan oleh motor listrik dapat berjalan dengan baik dan aman serta efisien tinggi maka pemilihan/penentuan penghantar, alat pengaman dan lainnya harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keadaan beban motornya. Untuk hal tersebut setiap pemasangan instalasi motor listrik harus ditentukan: a. Jenis kabel yang sesuai b. Kemampuan hantar arus c. Nilai nominal pengaman beban
a.
MENENTUKAN JENIS KABEL Dalam menentukan kabel penghantar listrik harus diperhatikan:
1) Dari segi kelistrikan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku (PUIL) 2) Dari segi keandalan tahan terhadap gangguan mekanis, panas, lembab dan lain sebagainya 3) Dari segi rugi tegangan tidak melebihi 2% untuk penerangan dan 5% untuk instalasi tenaga.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
36
Contoh jenis penghantar yang sering digunakan: No.
Type
Keterangan
1.
NYA NYAF,
Kabel dengan isolasi plastik tahan panas
2.
NSYA NSAF
Kabel tahan lembab
3.
NYM NYBUY
Kabel fleksibel untuk perlengkapan portabel
NYMHY, NYMT 4.
Si A, Si AF, Si AFUL, Kabel type Sinotherm yaitu kabel dengan isolasi tahan Si NH
panas
5.
NYY
Kabel protodur tanpa sarung logam
6.
NYCY
Kabel protodur dengan dua lapis pelindung pita CU Kabel
7.
SRLL
saluran timbel urat karet dengan bahan baja
8.
ORL
Kabel saluran urat karet beranyam
b. MENGHITUNG KEMAMPUAN PENGHANTAR Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih penghantar 1) Ukuran penampang penghantar Ukuran yang dipilih untuk melayani instalasi motor listrik minimum penghantar tersebut harus dapat dialiri arus sebesar 125% x arus nominal (beban penuh). Untuk penampang penghantar pencabangan/pengisi harus mapu dialiri arus sebesar 125% x arus nominal dari motor terbesar ditambah arus beban penuh motor-motor yang lainnya. 2) Ukuran panjang penghantar Kerugian yang diijinkan untuk instalasi tenaga hanya 5%, maka harus dicek besar kerugiannya. Sedangkan panjang penghantar ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
L=Ur.A/2.In.p untuk ac 1 fasa L=Ur.A/3.In.puntuk ac 3 fasa
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
37
Dimana L = panjang penghantar (m) Ur = drop tegangan rata-rata (Volt) A = luas penampang (mm²) In = arus nominal (A) = tahanan jenis tembaga (ohm)
3) Sedangkan untuk menentukan arus nominal sebagai berikut: Untuk arus bolak-balik satu fasa P In= U x Cos Untuk arus bolak-balik tiga fasa P In= 3 x U x Cos
Untuk arus searah. P In = U Keterangan: In
= arus nominal (A)
P
= daya (watt)
U
= tegangan (volt)
Cos = faktor daya listrik
c. Menentukan besar Nilai Nominal pengaman Beban
Yang dimaksud dengan nilai nominal pengaman beban cabang adalah berupa alat pemutus arus yang dapat menahan besarnya arus pengasut pada saat motor mulai jalan. Besarnya nilai nominal pengaman beban cabang bergantung dari: 1)
Macam dan jenis motor yang diamankan dimana setiap cabang mempunyai arus asut yang berbeda
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
38
2)
Macam dan jenis alat pengasutnya
Adapun cara untuk menentukan ukuran nominal pengaman beban cabang adalah IA= k. In Dimana: I = arus pengaman k = konstanta (125%) In = arus nominal
d. Menentukan Pengawatan Pada panel
Kabel untuk pengawatan suatu panel biasanya digunakan jenisnya. Sedangkan ukurannya harus dipilih sedemikian rupa hingga penghantar tersebut mampu dialiri arus listrik minimum 125% kali arus beban penuh. Penghantar cabang/pengisi ukuran penampang harus mampu melewatkan arus 125 % dari arus beban penuh dari salah satu beban yang terbesar ditambah arus beban penuh beban-beban lainnya. Demikian
juga berlaku untuk
pengaman untuk komponen lainnya, pengaman atau penghubung, misal motor 30 HP tegangan 380 Volt arus beban 38,4 A setelah dianalisa penampang penghantarnya 16 mm2 alat pengaman/penghubung 60 A.
Menata penghantar maupun pengaman pada Panel. Dalam menentukan ukuran maupun tata letak komponen dan penghantar tidak lepas dari bagaimana cara mencabangkan/mengelompokan beban-beban tersebut Lihat gambar sebagai berikut:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
39
Gambar 20. Rangkaian pengelompokan beban
Dari pengelompokan tersebut ukuran penampang penghantar maupun pengaman atau penghubung cabang I, cabang II, dan cabang III ukurannya sama yaitu penampang penghantar masing-masing 16 mm2 dan alat pengaman/penghubung masing-masing 60 A. Pada titik pengisi penampang penghantarnya 95 mm2 jenis NSYA pemutus canai digunakan 250 A. Gambar tata letak komponen pada panel daya listrik sebagai berikut:
5
4
1
3 2
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
40
6
7
Gambar 21. Contoh rangkaian pengawatan dalam panel Distribusi Keterangan: 1. Penghantar ke beban 2. MCB 3 phase 3. Busbar (R-S-T) 4. Penghantar pada lampu indikator 5. Lampu indikator fase 6. Busbar netral 7. Saklar utama e. Rangkuman Panel
distribusi
daya
listrik
berfungsi
untuk
menyalurkan
dan
mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Dengan adanya panel distribusi daya listrik akan memudahkan dalam: 1)
Pembagian energi listrik secara merata dan tepat
2)
Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
3)
Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar: 1)
Mudah dilayani dan aman
2)
Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
3)
Di depan panel ruangannya harus bebas
4)
Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
41
Komponen panel distribusi daya baik dalam memilih bahan dan tata letak harus mengikuti aturan standar yang berlaku yaitu PUIL
f. Tugas Amatilah panel distribusi daya listrik di sekolah kalian kemudian coba gambarkan: 1) Tata letak komponen yang ada. 2) Rangkaian diagramnya 3) Catat semua komponen yang ada dalam panel, 4) Berikan penjelasan cara kerja rangkaian.
g. Tes formatif 1)
Jelaskan fungsi Panel distribusi daya listrik!
2)
Sebutkan beberapa ketentuan tentang panel menurut PUIL!
3)
Bolehkah instalasi tenaga dan instalasi penerangan menjadi satu, jelaskan!
4)
Sebutkan konstruksi panel distribusi daya listrik!
5)
Sebutkan lima jenis kabel yang digunakan dalam pemasangan panel daya listrik!
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
42
h.
Kunci Jawaban 8)
Panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan
9)
Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL antara lain: a)
Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b)
Semua komponen harus dipasang rapi
c)
Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d)
Semua komponen terpasang dengan kuat
e)
Jika terjadi gangguan tidak akan meluas
f)
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g)
Mempunyai keandalan yang tinggi
10) Tidak boleh, karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain. 11) Panel tertutup dan panel terbuka 12) NYA NYAF, NSYA NSAF, NYM NYBUY, NYMHY, NYMT,Si A, Si AF, Si AFUL, Si NH
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
43
i.
Lembar Kerja: Pengamatan Panel Distribusi Listrik a) Alat (a)
Alat tulis dan gambar
(b)
Papan kerja untuk menggambar
b) Bahan (a)
Kertas gambar
c) Keselamatan Kerja (a)
Taatilah langkah kerja yang ada
(b)
Hati-hati dengan tegangan kerja panel
(c)
Hindari tegangan sentuh pada bagian panel
d) Langkah Kerja (a) Siapkan alat dan bahan (b) Amatilah dengan teliti kondisi panel (c) Gambarlah konstruksi luar dari panel (d) Bukalah pintu dan pelindung instalasi panel (e) Catatlah semua komponen yang ada dalam panel (f)
Gambarlah rangkaian kelistrikan dalam panel
(g) Pelajari dan tulislah kerja rangkaian (h) Tutuplah pintu panel seperti semula (i)
Rapikan alat dan bahan yang digunakan.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
44
KEGIATAN BELAJAR 2 a.
Tujuan Kegiatan Pemelajaran Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan fungsi panel kontrol listrik 2. Menyebutkan komponen panel kontrol listrik 3. Menjelaskan prinsip kerja komponen panel kontrol listrik 4. Menggunakan komponen panel kontrol listrik untuk keperluan instalasi motor listrik 5. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian panel kontrol listrik putar kanan dan kiri 6. Melakukan pengetesan komponen panel kontrol listrik untuk putar kanan dan mencari gangguan/trobel shooting pada panel kontrol listrik
b.
Uraian Materi
Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Setiap beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan panel kontrol listrik. Guna mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat dikendalikan dari dekat maupun jauh diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus sebagi pengatur. Agar motor dan alat kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya. Dalam praktek penggunaan alat kontrol disesuaikan kebutuhannya contohnya: 1.
Pengontrolan permulaan jalan (start)
2.
Pengontrolan berhenti (Stop)
3.
Pengontrolan membalik arah putaran (Forward Reverse) 4. Pengontrolan pengaturan kecepatan (speed regulation)
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
45
Gambar 22. Panel kontrol motor 3 phase putar kanan dan kiri (Forward dan Reverse)
Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. 1. Pengontrolan manual Yang dimaksud pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual anatara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller) 2. Pengontrolan otomatis Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Untuk komponen pengontrolan otomatis atau pada panel kontrol motor umumnya ada sebagian yang sama dengan komponen pada panel distribusi, bedanya pada panel kontrol motor dilengkapi dengan pengaman motor SPM atau Over Load dan ELCB sesuai kebutuhan pada beban yang dikontrol.
Komponen-komponen utama antara lain: 1.
Saklar magnet/Magnetic Contactor
2.
Pengaman motor
3.
Time Delay relay (TDR)
4.
Tombol tekan ON (Push button on)
5.
Tombol tekan OFF (Push button off)
6.
Lampu indikator
7.
Konduktor/Kabel
8.
Rel omega
9.
Rel sirip
10. Terminal deret legrand
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
46
1)
Fungsi Komponen pada panel kontrol listrik a)
Saklar magnet/Magnetic Contactor Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik(saklar) yang bekerja atas dasar magnet lstrik. Kontaktor itu ada dua jenis yaitu kontaktor magnet arus searah dan kontaktor dengan arus bolak-balik. Kontaktor arus searah kumparannya tidak menggunakan kumparan hubung singkat, sedang kontaktor arus bolak-balik inti magnet dipasang kumparan hubung singkat.
b)
Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian: Kontaktor utama Kontaktor bantu
i.
Kode angka yang terdapat pada kontaktor: Masukan kontaktor utama biasanya dihubungkan dengan nomor kode terminal 1, 3, 5 atau L1, L2, L3 dan untuk keluarannya melalui nomor kode terminal tersendiri yaitu 2, 4, 6 atau T1, T2, T3. Nomor kode terminal berikut ini untuk menunjukkan jenis normal kontaknya, yaitu untuk kontak NC atau NO pada kontaktor utama maupun kontaktor bantu. Misalnya dengan angka satuan 1, 2, 3, 4 (lihat contoh berikut): 21
Angka satuan satu dan dua menunjukkan jenis kontak yang normalnya menutup (NC).
22 13
Angka satuan tiga dan empat menunjukkan
14
jenis kontak yang normalnya membuka (NO).
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
47
ii. Untuk mengetahui adanya kontak bantu yang dimiliki kontaktor utama biasanya tertera pada tabel data kontaktor tersebut, yaitu ditulis dengan angka 01 artinya terdapat satu kontak bantu NC dan atau dengan angka 10 yaitu terdapat satu kontak bantu NO. Untuk lebih jelasnya kontak NO ditunjukkan pada angka puluhannya sedangkan kontak NC dilihat pada angka satuannya. iii. Pemilihan kontaktor Untuk memilih kontaktor harus memperhatikan beberapa hal: a)
Tegangan kerja
b)
Besarnya daya
c)
Kemampuan hantar arus (kontaknya)
d)
Jumlah kontak bantu yang dimiliki.
iv. Pemilihan termorelai, yang harus diperhatikan: a)
Kemampuan hantar arus (KHA)
b)
Tegangan kerja nominal
c)
Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih).
Termorelai hanya mempunyai kontak bantu saja dan diagram kontak-kontak termorelai diberi penomoran seperti berikut:
Kontak nomor 9596 disebut kontak pembuka (NC)
Kontak nomor 9798 disebut kontak penutup (NO)
Kontak nomor 95–96–98 disebut kontak tukar (NO/NC)
Perhatikan diagram kontak dan konstruksi dari termorelai pada gambar berikut ini:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
48
a. Konstruksi
95
97
96
98
95
96
98
b. Diagram kontak-kontak
Gambar 23. Konstruksi dan diagram kontak termorelai
Gambar berikut rangkaian kontaktor dengan thermorelay
A1
1
3
5
A2 2
Konstruksi
4
6
97
95
98
96
Diagram kontak
Gambar 24. Konstruksi kontaktor dengan termorelai dan diagram kontak
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
49
Penulisan kode pada kontaktor utama dan termorelai dapat diartikan sebagai berikut: CA 3 - 12 - .. V .. - 10 + CT 3 / 0,16 A Kontaktor Fungsi utama Konstruksi 3 Kemampuan hantar arus (A) Tegangan kerja kontak (V) NO Kontak bantu : NC Termorelai konstruksi 3 Seting arus maksimum
Gambar 25. Simbol dan Konstruksi Magnetik Kontaktor
b) Pengaman motor
Over Load/saklar termis selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai pengaman. Apabila terjadi kelebihan beban, hubung singkat atau gangguan lainnya yang mengakibatkan naik arus secara otomatis, saklar termis akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban sehingga keamanan beban terjaga. MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
50
Adapun saklar termis bekerja atas dasar panas. Saklar termis ini dibuat dari dua logam yang disatukan yang dikenal dengan bimetal yang masing-masing mempunyai koefisien muai yang berbeda (yang satu mudah memuai dan yang lainya tidak mudah memuai). Dengan demikian apabila kena panas akibat arus listrik melewati ketentuan, plat bimetal akan membengkok menjauhi plat yang tidak mudah memuai akhirnya plat tidak sambung, dan apabila arus yang mengalir normal atau panas normal maka plat tersebut akan ke posisi semula yang akhirnya arus listrik akan mengalir lagi.
Perhatikan gambar:
a)
b)
Gambar 26. Simbol dan konstruksi saklar termis (OL)
c)
MCB/miniatur circuit breaker
MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga mempunyai posisi saat
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
51
menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung.
Simbol MCB
Gambar 27. Simbol dan konstruksi Pemutus tenaga dengan MCB
Gambar 28. Konstruksi MCB 3 phase dan MCB 1 phase
d)
Time Delay relay (TDR)
Relai penunda waktu digunakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diatus/sistel menurut kebutuhan. Setelah distel ia tidak boleh
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
52
dirubah sampai pada saat yang ditentukan, posisinya akan berubah sendiri.
Relai ini dapat digunakan untuk instalasi otomatis seperti: 1. Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatis pada motor 2. Mengubah arah putaran motor secara otomatis 3. Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya. Cara kerja relai penunda waktu (lihat gambar berikut ini)
Gambar 29. Rangkaian kelistrikan Time Delay Relay (TDR)
Apabila arus listrik mengalir pada terminal 2 dan 7(kumparan) dan waktu sudah diatus maka posisi semula titik 3–1 dan 6–8 terbuka sedangkan titik 4–1 dan titik 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi: titik 3–1 dan 6-8 menutup dan titik 4–1 dan 5–8 membuka. Posisi tersebut akan tidak berubah, kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali ke semula. Coba perhatikan gambar konstruksi dari soket/kedudukan TDR dan TDR dibawah ini:
a Gambar 30.
b a. Socket TDR
b. konstruksi TDR
e) Tombol Saklar tekan/tombol (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan tombol tekan normallly close (NC). Konstruksinya tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan OFF dibuat secara MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
53
terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal
a)
b) Simbol tombol ON dan Tombol OFF
Simbol tombol ON dan OFF (jogging)
f) Lampu indikator Lampu tanda indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati. Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus mengalir kerangkaian/beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase dengan warna lampu merah kuning hijau.
Simbol lampu indikator
Tata letak komponen panel kontrol Tata letak komponen pada panel kontrol motor 3 phase putar kanan-kiri dengan tombol tekan dan pengaman Relai thermo beban lebih, harus diatur sedemikian rupa sehingga dalam pengerjaan dan pemeliharaaan dan perawatan panel tersebut mudah dilaksanakan. Maka letak komponen harus diperhatikan: a. Pemasangan komponen 1. Letak komponen MCB dan kontaktor terpasang dari kanan dengan jarak 0–15 mm dari tepi kanal 2. Penyusunan komponen tidak terbalik posisinya
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
54
3. Pemasangannya semua komponen harus sesuai dengan ukuran tata letak dengan toleransi 5 mm, misalnya kanal dengan kanal, rel omega dengan kanal atas dan bawah dan sebagainya 4. Pemasangan semua komponen harus kuat, rapi. 5. Pemasangan terminal dengan urutan terminal utama sebelah kiri dan terminal kontrol sebelah kanan terminal utama. b. Pengawatan 1. Gunakan sepatu kabel pada terminal-terminal: MCB, MC dan Thermo relai, dan komponen terminal I/O 2. Semua sambungan pada semua komponen harus kuat 3. Mengunakan warna kabel harus sesuai PUIL dan rapi, pada kabel pada pintu harus dibungkus dengan spiral plastik dan ditempel pada pintu panel dengan isolasi perekat 4. Perlu label setiap komponen 5. Kabel PE pada pintu dan landasan panel harus kuat. c. Sambungan rangkaian 1. Rangkaian sumber daya Rangkaian pengaman baik pada F0, F1 , F2 harus sesuai dengan fungsinya 2. Rangkaian utama Rangkaian ini harus kuat dengan penghantar yang sesuai PUIL dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. 3. Rangkaian Kontrol Rangkaian kontrol tidak dapat terbalik. Rangkaian kontrol harus terpisah dengan rangkaian utama. Semua komponen pada rangkaian kontrol harus sesuai dengan fungsinya. 4. Rangkaian indikator Rangkaian indikator harus berfungsi sebagai indikator sesuai rencana.
Misal untuk putar kiri, putar kanan, over load bekerja, indikator sumber tegangan ada. Perhatikan tata letak komponen sebagai berikut:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
55
30 mm
310 mm
40 mm
Kanal Sirip
Rel Omega
MCB 3 f
MCB 3 f
MCB 1 f
Kanal Sirip
Rel Omega
Kanal Sirip
Rel Omega Terminal Deret
Rel Klem
380 mm
Gambar 33. Tata letak komponen panel kontrol putar kanankiri
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
56
Gambar 34. Panel lengkap dengan rangkaian kontrol motor tiga phase putar kanan-kiri dengan tombol tekan dan pengaman Relai Thermis beban lebih TEORI DASAR a. Motor menggerakkan mesin-mesin kebanyakan digunakan motor arus bolak balik 3 fase. Stator motor ini membangkitkan suatu medan magnit putar. Motor ini dihubungkan dengan jaringan arus bolak-balik 3 fase. Kalau jaringannya terdiri dari empat hantaran maka hanya hantaran-hantaran fasenya saja yang dihubungkan. b. Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini hanya dengan menukar dua fasenya saja misalnya: L1 dan L2 sedangkan L3 dibuat tetap.
Gambar 35. Rangkaian cara membalik arah putaran motor 3 phase c. Arah putar motor dapat menghadap sisi puli porosnya, akan berputar kekanan kalau terminal U dihubungkan dengan L1, terminal V dihubungkan dengan L2 dan terminal W dihubungkan dengan L3.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
57
d. Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus diperhatikan bahwa jika kedua tombol start ditekan bersama-sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus diperhatikan pemakaian/ pemilihan tombol tekan. Dari gambar skema bisa diperhatikan pemilihan tombol tekan tersebut.
Tombol tekan ON
Tombol tekan Off
Tidak diperbolehkan (Pemilihan yang salah)
Tombol tekan diperbolehkan (Pemilihan yang benar)
seporos
Untuk mempermudah didalam memahami cara kerja rangkaian kontrol, setelah kita mempelajari fungsi masing-masing komponen didalam panel kontrol maka kita mengenal
dua macam gambar rangkaian, yaitu rangkaian diagram
lingkaran arus atau rangkaian pengendali dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali yaitu rangkaian yang berhubungan dengan kontrol saja, dan pada umumnya menggunakan arus dan penghantar yang tidak terlalu besar. Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang dikendalikan. Pada umumnya arus yang mengalir adalah cukup besar tergantung yang dikendalikan, maka penghantarnya harus menyesuaikan dan mengikuti kaidah yang berlaku (PUIL). Misalnya beban motor-motor listrik di suatu industri.
Untuk lebih jelas perhatikan gambar rangkaian pengendali di lembar berikut ini:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
58
4
3
6
5
8
7
9
95 96 1
2 13
13
53
53
97
14
14
54
54
98
71 72 4
3
61
61
71
62
62
72 5
A 1
A 1
A 2
A 2
6
7
8 K .U ta m a
N C
1
5 9
N O
K .U ta m a
N C
2
3 9
4 7
N O 6 8
Gambar 35. Rangkaian Kontrol Motor Tiga Fase Dua Arah Putar Dengan Tombol Tekan.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
59
1
2
Gambar 36. Rangkaian Daya Motor Tiga Fase Dua Arah Putar Dengan Tombol Tekan
CARA KERJA RANGKAIAN Cara kerja rangkaian motor putar kanan-kiri adalah sebagai berikut:
Tombol “START” S1 ditekan motor berputar ke kanan,
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
60
Tombol “START” S2 ditekan motor berputar ke kiri,
Untuk memindah arah putaran dari putar kanan ke kiri harus menekan tombol “STOP” dahulu, begitu sebaliknya,
Tombol S1 dan S2 ditekan bersama-sama, motor tidak berputar,
Motor berputar kekanan, lampu tanda H1 menyala, motor berputar kekiri, lampu H2 menyala, motor terjadi gangguan beban lebih lampu H3 menyala.
Cara pengujian rangkaian panel: a. Hubungkan terminal panel motor U1, V1, W1 ke motor 3 fase, b. Hubungkan terminal panel (1-2) ke tombol “STOP”, c. Hubungkan terminal panel (3-4-5-6) ke tombol “START “ S1 , d. Hubungkan terminal panel (7-8-9-10) ke tombol “START “ S2, e. Hubungkan terminal panel: 11-14 ke lampu H1, 12 - 14 ke lampu H2, 13 - 14 ke lampu H3, f. Hubungkan terminal panel (L1, L2, L3, N dan PE) ke sumber tegangan 3 fase, g. Semua MCB pada posisi “ON” h. Coba dengan:
Menekan tombol “START” S1 (awal motor berhenti) motor harus berputar ke kanan dan lampu H1 menyala,
Menekan tombol “START” S2 (awal motor berhenti) motor harus berputar ke kiri dan lampu H2 menyala,
Menekan tombol “STOP” motor harus berhenti dan lampu tanda H1 atau H2 mati,
Menekan tombol S1 dan S2 bersama-sama (awal motor berhenti), motor harus berhenti,
menekan tombol tes relai thermis, motor harus berhenti dan lampu H3 menyala.
h) Rangkuman
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
61
Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum controller) Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar magnet/Magnetic Contactor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF(Push button off), Lampu indikator, Konduktor/Kabel, Rel omega, Rel sirip, Terminal deret legrand.
i) Tugas Periksalah dan telitilah panel kontrol mesin bubut di Laboratorium mesin sekolah kalian a) Tata letak komponen yang ada b) Rangkaian diagram kontrol dan utamnya c) Catat semua komponen yang ada dalam panel, d) Berikan penjelasan cara kerja rangkaian.
j) Tes formatif 1. Sebutkan empat hal penting untuk memilih kontaktor! 2. Jelaskan tiga hal penting untuk memilih Termorelai! 3. Berikan kode terminal jenis kontak bantu pada diagram kontak termorelai! 4. Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan termorelai! 5. Jelaskan artinya penulisan kode pada kontaktor utama & termo relai! 6. Gambarkan rangkaian pengendali motor 3 phase putar kanan kiri! 7. Jelaskan cara kerja rangkaian utama dan pengendali! 8. Jelaskan cara pengujian rangkaian motor putar kanan–kiri!
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
62
k) Kunci Jawaban 1) Empat hal penting untuk memilih kontaktor a) Tegangan kerja b) Besarnya daya c) Kemampuan hantar arus (kontaknya), d) Jumlah kontak bantu yang dimiliki. 2) Tiga hal penting untuk memilih Termorelai a) Kemampuan hantar arus (KHA) b) Tegangan kerja nominal, c) Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih). 3) Jenis kontak bantu pada diagram kontak termorelai
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
63
a) Kontak nomor 95 96 disebut kontak pembuka (NC) b) Kontak nomor 97 98 disebut kontak penutup (NO) c) Kontak nomor 95 - 96 – 98 disebut kontak-tukar (NO/NC)
4) Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan termorelai
A1
1
3
5
A2 2
4
6
97
95
98
96
5) Penulisan kode pada kontaktor utama dan termorelai diartikan sebagai berikut: a. Kontaktor fungsi utama b. Konstruksi dan kemampuan hantar arus (A) c. Tegangan kerja kontak (V), d. Jumlah kontak bantu (NO/NC). Seting arus maksimum termorelai.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
64
6) Gambar Rangkaian Kontrol Motor Tiga Fase Dua Arah Putar Dengan Tombol Tekan 4
3
6
5
8
7
9
95 96 1
2 13
13
53
53
97
14
14
54
54
98
71 72 4
3
61
61
71
62
62
72 5
A1
A1
A2
A2
6
7
8 K .U ta m a
NC
NO
K .U ta m a
NC
NO
1
5 9
4 7
2
3 9
6 8
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
65
7) CARA KERJA RANGKAIAN Cara kerja rangkaian motor putar kanan-kiri adalah sebagai berikut: 1. Tombol “START” S1 ditekan motor berputar ke kanan, 2. Tombol “START” S2 ditekan motor berputar ke kiri, 3. Untuk memindah arah putaran dari putar kanan ke kiri harus menekan tombol “STOP” dahulu, begitu sebaliknya, 4. Tombol S1 dan S2 ditekan bersama-sama, motor tidak berputar, 5. Motor berputar kekanan, lampu tanda H1 menyala, motor berputar kekiri , lampu H2 menyala, motor terjadi gangguan beban lebih lampu H3 menyala.
8) Cara pengujian rangkaian panel: 1. Hubungkan terminal panel motor U1, V1, W1 ke motor 3 fase, 2. Hubungkan terminal panel (1-2) ke tombol “STOP”, 3. Hubungkan terminal panel (3-4-5-6) ke tombol “START “ S1, 4. Hubungkan terminal panel (7-8-9-10) ke tombol “START “ S2, 5. Hubungkan terminal panel: 11-14 ke lampu H1, 12 - 14 ke lampu H2, 13 - 14 ke lampu H3, 6. Hubungkan terminal panel (L1, L2, L3, N dan PE) ke sumber tegangan 3 fase, 7. Semua MCB pada posisi “ON” 8. Coba dengan:
Menekan tombol “START” S1 (awal motor berhenti) motor
harus
berputar ke kanan dan lampu H1 menyala,
Menekan tombol “START” S2 (awal motor berhenti) motor harus berputar ke kiri dan lampu H2 menyala,
g)
Lembar Kerja: Pengamatan Panel Kontrol Listrik a) Alat
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
66
(a) Alat tulis dan gambar (b) Papan kerja untuk menggambar b) Bahan (a) Kertas gambar c) Keselamatan Kerja (a) Taatilah langkah kerja yang ada (b) Hati-hati dengan tegangan kerja panel (c) Jangan menyentuh bagian yang bertegangan d) Langkah Kerja (a) Siapkan alat dan bahan (b) Yakinkan panel tidak bertegangan (c) Amatilah dengan teliti kondisi panel (d) Gambarlah konstruksi luar dari panel (e) Catatlah semua komponen yang ada dalam panel (f) Gambarlah rangkaian kelistrikan dalam panel (g) Pelajari dan tulislah kerja rangkaian (h) Rapikan alat dan bahan yang digunakan.
KEGIATAN BELAJAR 3 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Tujuan pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain: 1. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
67
2. Untuk memperpanjang umur peralatan 3. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan 4. Meningkatkan safety peralatan 5. Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel
b. Uraian materi PEMELIHARAAN PANEL 1. Pengertian
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik. Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras/padat. Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi. Dalam pemeliharaan perlatan listrik pada panel kita membedakan antara pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi
dan memelihara (pengujian, koreksi
serta
memperbaiki, membersihkan) dalam keadaan padam/ panel tidak bekerja. Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh petugas setiap hari dengan sisten cheklist atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan.
2. JENIS-JENIS PEMELIHARAAN PANEL LISTRIK a. Predective Maintenance (Conditional Maintenance)
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
68
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online baik dalam peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan kondisi
(Conditional Base Maintenance). b. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan berpedoman kepada: Instructional Manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga
pemeliharaan berdasarkan
waktu (Time Base Maintenance). c. Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan
pada
kondisi
semula
disertai
perbaikan
dan
penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance,
yang
berupa
Trouble
Shooting
atau
penggantian
part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana. d. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dilakukan menjadi 2 macam: 1) Pemeliharaan yang berupa monitoring, yang dilakukan oleh petugas operator pada panel-panel listrik
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
69
2) Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan peralatan listrik.
3. PEMELIHARAAN KOMPONEN PANEL DISTRIBUSI LISTRIK a. Pemeliharaan saat tidak bertegangan Dalam
pemeliharaan
panel
distribusi
listrik
perlu
diketahui
prosedur/langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai pekerjaan. Prosedur pemeliharaan saat tidak bertegangan yaitu:
1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait 2. Berikan informasi bagi konsumen atau pengguna tentang waktu atau hari serta jam, bahwa akan ada pemutusan tenaga listrik untuk pemeriksaan pane, jauh sebelum pekerjaan dilaksanakan 3. Siapkan petugas dalam melakukan pemeliharaan 4. Siapkan peralatan pendukung dalam melaksanakan pemeliharaan misalnya alat tangan, alat ukur, tulisan-tulisan yang perlu ”ADA PERBAIKAN PANEL”, “AWAS JANGAN MASUKAN ARUS LISTRIK”, “MAAF ALIRAN LISRIK TERGANGGU”
dan
sebagainya sesuai kondisi 5. Letakan tulisan tersebut pada tempat yang tepat, sehingga pelaksanaan pemeliharaan berjalan dengan lancar 6. Mulailah bekerja dengan langkah sebagi berikut: 7. Putuskan aliran listrik yang masuk dengan memposisikan saklar utama panel pada OFF dan kuncilah tuas saklar utama agar tidak berubah posisi (segel pengaman) 8. Ceklah dan yakinkan bahwa semua komponen dalam panel bebas tegangan 9. Posisikan MCB dan yang lain dalam posisi off/tidak bekerja 10. Lakukan pemeriksaan semua komponen panel seperti tabel berikut ini: NO. 1.
KOMPONEN
Box panel
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
CARA PELAKSANAAN
KONDISI TIDAK YA
Periksa apakah masih kokoh dan kuat Periksa apakah tempat pemasangan masih 70
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
meme-nuhi standar/sesuai PUIL Periksa apakah masih dalam kondisi bersih jika kotor bersihkan Periksa apakah kabel groun-ding masih terpasang kuat dan baik Periksa apakah semua kom-ponen masih terpasang kokoh dan lengkap Periksa apakah diagram rangkaian panel masih di tempel pada bagian dalam pintu panel Periksa kunci panel masih berfungsi baik Periksa apakah masih ada petunjuk pengaman panel Periksa keadaan panel bila ada kotoran dan binatang kecil dibersihkan
71
NO.
KOMPONEN PANEL
1.
Saklar Utama/ masuk
2.
Busbar
3. 4.
Rel omega MCB 1 phase
5.
MCB 3 phase
6.
Kontaktor Magnet
7.
ELCB
8.
Tombol on
9.
Tombol Off
10.
Lampu indikator
11.
Terminal
12.
Sambungan Kabel
13.
Sambungan Grounding
14.
Alat Ukur
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
CARA PELAKSANAAN
YA
TIDAK
Coba cek kontak-kontaknya masih bekerja sesuai fungsinya atau tidak Bila terminal kontak korosi, bersihkan dengan clear contac Coba periksa masih kuat kokoh atau tidak Periksa skrup penguatnya masih kokoh atau tidak Coba periksa masih kuat kokoh atau tidak Coba periksa fungsinya saat ON dan OFF Coba periksa fungsinya saat ON dan OFF Cek tahanan isolasi antara MCB satu dengan yang lain. Coba cek kontak-kontaknya masih bekerja sesuai fungsinya atau tidak Bila terminal kontak korosi, bersihkan dengan clear contac Periksa lilitan magnet masih baik/tidak Cek tahanan isolasi antara kontak satu dengan kontak urutan phase yang lain. Periksa kontak-kontak masih baik atau tidak Bila korosi bersihkan dengan clear contact Periksa sambungan groundnya Coba cek kontak-kontaknya masih bekerja sesuai fungsinya atau tidak Bila terminal kontak korosi, bersihkan dengan clear contact Coba cek kontak-kontaknya masih bekerja sesuai fungsinya atau tidak Bila terminal kontak korosi, bersihkan dengan clear contact Periksa kelengkapan armaturnya Periksa filamen lamup atau lektode lampu Periksa masih kuat dan kokoh Coba cek kontak-kontaknya masih bekerja dan berfungsi Periksa sambungan kabel masih kuat dan kokoh Periksa sepatu kabel masih kuat dan kokoh Periksa sambungan kabel grounding masih kuat dan kokoh Periksa tahanan tanah pada elektrodenya masih baik/tidak Periksa terminal pada alat ukur masih tersambung kuat atau tidak Periksa posisi penunjuk jarum masih normal baik saat tidak bekerja/bekerja. Periksa alat ukur masih berfungsi sesuai 72
NO.
KOMPONEN PANEL
CARA PELAKSANAAN
YA
TIDAK
standar b. Pemeliharaan saat bertegangan Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui prosedur/ langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai pekerjaan.Terlebih pemeliharaan saat panel dalam kondisi kerja. Prosedur pemeliharaan saat bertegangan yaitu: 1). Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait secara vertikal misal pimpinan industri, PLN. 2). Berikan informasi kepada konsumen/pengguna listrik, waktu dan jam akan ada pemeliharaan/pemeriksaan panel lsitrik 3). Siapkan petugas pemeliharaan dengan baik 4). Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan panel saat bertegangan misalnya sarung tangan dari karet, tespen dan alat tangan lainnya yang mendukung harus dalam kondisi tahanan isolasinya baik 5). Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang dekat panel saat melakukan pengecekan panel, misal” HATI-HATI ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS BAHAYA LISTRIK” dll. 6). Hidupkan saklar masukan/utama panel 7). Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua komponen dalam panel masih kerja baik atau tidak 8). Bila sudah siap lakukan pekerjaan pengecekan panel sesuai tabel pengamatan dibawah ini: NO 1.
KOMPONEN Box panel
KOMPONEN PANEL
1.
Saklar Utama/ masuk
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
CARA PELAKSANAAN Periksa tegangan bocor/sentuh masih memenuhi standar/tidak
PERLATAN KERJA Earth meter
CARA PELAKSANAAN
Ukurlah tegangan masuk dan keluar pada saklar utama Bila tegangan output masih normal artinya saklar utama masih bekerja baik
Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet 73
2.
3.
4.
5.
Busbar
Tes tegangan antara busbar satu dengan yang lain, bila tegangan normal berarti kontak-kontak kabel tersam-bung baik dengan busbar
MCB 1 phase
Periksa tegangan antara terminal MCB dengan hantaran netral, bila tegangan normal berati MCB masih dapat kontak sempurna
MCB 3 phase
Kontaktor
Periksa tegangan antara terminal MCB dengan hantaran netra, bila tegangan normal berati MCB masih dapat kontak sempurna Periksa tegangan antar terminal MCB, bila tegangan normal, bearti MCB masih dapat kontak dengan baik Ukurlah tegangan kerja pada kum-paran magnetnya, masih aman sesuai standar/tidak Periksa tegangan antar terminal utama baik masuk maupun terminal keluaran. Bila tegangan normal berarti kontaktor masih dapat bekerja baik Periksa apakah ada suara dengung saat bertegangan
6.
ELCB
Periksa besar tegangan/arus apakah sesuai standar
7.
Tombol on
Periksa keadaan tegangan antara masingmasing terminal tombol tekan on
8.
Tombol Off
Periksa keadaan tegangan antara masingmasing terminal tombol tekan off
9.
Lampu indikator
Periksa tegangan kerja pada terminal lampu indikator Periksa menyala/tidak lampu indikator sesuai fungsinya
10.
Terminal
Periksa arus/tegangan pada masing-masing terminal input mapun output pada komponen listrik
11.
Sambungan Kabel
Periksa dan ukurlah tegangan pada titik setelah sambungan kabelnya, bila ada tegangan berarti sambungannya baik
12.
Sambungan Grounding
Ukurlah besar tegangan/arus goundingnya, masih memenuhi sesuai standar/tidak
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet
Tespen, Voltmeter, Sarung tangan karet
Tespen, Voltmeter, Ampermeter, Sarung tangan Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet Tespen, Volmeter, Earth meter Sarung tangan karet
74
13.
Alat Ukur
c.
Periksa dan ukur besar tegangan pada masing-masing terminal alat ukur masih normal sesuai fungsi standar/tidak Periksa skala meter masih baik atau tidak Periksa jarum penunjukan skala masih presisi atau ada kesalahan
Tespen, Volmeter, Sarung tangan karet
Rangkuman
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik. Hal yang penting dalam pemeliharaan peralatan panel adalah kondisi isolasi. Semakin tinggi daya sekat/isolasi suatu peralatan panel listrik semakin baik. Ada empat jenis pemeliharaan yaitu: 1. Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi 2.Preventive Maintenance (Time Base maintenace) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memeprtahankan unjuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan waktu 3.Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana. 4.Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
75
Pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol dapat dilakukan saat tegangan kerja sedang aktif, dengan menggunakan alat ukur listrik, atau saat panel dalam keadaan bebas tegangan/tanpa tegangan. Untuk itu perlu diperhatikan prosedur dan K3 yang harus dipersiapkan sebelum memulai pekerjaan pemeliharaan. d. Tugas Periksalah panel distribusi daya listrik di sekolah kalian dan panel kontrol di bengkel kalian, kemudian lakukan: 1)
Panel dalam keadaan Kerja bertegangan; a) Tes tegangan pada semua komponen dalam panel distribusi dan panel kontrol b) Buatlah tabel pengujian/pengamatan yang kalian lakukan
2)
Dalam keadaan panel OFF, lakukan: a)
Pemeriksaan kontak-kontak terminal komponen
b)
Uji tahanan isolasi antara komponen
c)
Uji tahanan pentanahan/grounding
d)
Buatlah tabel pemeriksaan yang kalian lakukan
e)
Buatlah laporan bahwa pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan sudah selesai.
e.
Tes formatif 1) Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan panel distribusi daya listrik? 2) Jelaskan fungsi pemeliharaan panel distribusi dan panel kontrol listrik? 3) Ada berapa jenis pemeliharaan panel distribusi daya dan kontrol listrik, jelaskan! 4) Jelaskan langkah yang ditempuh sebelum melakukan pemeliharaan panel distribusi listrik? 5) Peralatan apa saja yang diperlukan saat melakukan pemeliharaan panel bertegangan?
f.
Kunci Jawaban
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
76
1) Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik. 2) Tujuan Pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain: a)
Untuk meningkatkan reliability, availability dan effisiensi
b)
Untuk memperpanjang umur peralatan
c)
Mengurangi resiko terjadinya kegagaln atau kerusakan peralatan
d)
Meningkatlan safety peralatan
e)
Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel
3) Ada empat jenis pemeliharaan yaitu: a) Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi b) Preventive Maintenance (Time Base maintenace) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknis peralatannya. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan waktu.
c) Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana. d) Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat. 4). Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol adalah: MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
77
6)
Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi
7)
Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang bersangkutan
8)
Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan
9)
Siapkan peralatan yang diperlukan
10) Pahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel 5). Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah: Alat ukur Volt meter, Sarung tangan karet, Tespen, Clear contac, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik, bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, obeng, meger ohm, clear contact, dan alat tangan lainnya.
g.
Lembar Kerja a) Alat (a)
Volt meter
(b)
Tespen
(c)
Sarung tangan karet
(d)
Meger ohm
(e)
Earht meter
(f)
Alat kerja tangan
b) Bahan (a)
Bahan pembersih/Clear contac
c) Keselamatan Kerja (a)
Taatilah langkah kerja dan K3
(b)
Hati-hati dengan tegangan kerja panel
(c)
Jangan menyentuh bagian yang bertegangan
(d)
Perhatikan fungsi alat ukur dan cara pemasangannya
d) Langkah Kerja MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
78
(a)
Siapkan alat dan bahan
(b)
Pakailah alat pengaman diri seperlunya
(c)
Lakukan pengetesan tegangan dari saklar masuk sampai kesemua komponen secara berurutan
(d)
Lakukan pengukuran tegangan pada terminal dari saklar utama sampai ke terminal lainnya
(e)
Catat dalam tabel pengukuran
(f)
Panel posisikan tidak bertegangan
(g)
Yakinkan panel benar-benar tidak bertegangan
(h)
Lakukan pemeriksaan terminal komponen, kendor, kurang kontak, kotor dll
(i)
Bersihkan kontak terminal dengan clear contact seperlunya
(j)
Ukurlah tahanan isolasi dari terminal komponen dengan komponen lainnya
(k)
Ukur tahanan pentanahan
(l)
Catatlah semua pemeriksaan dan pengukuran komponen yang ada dalam panel
(m)
Buatlah tabel laporan pelaksanaan pemeriksaan panel
(n)
Rapikan alat dan bahan yang digunakan.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
79
BAB. III EVALUASI A. Tes Tertulis Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Sebutkan macam panel daya listrik! 2. Jelaskan fungsi Panel distribusi daya listrik! 3. Sebutkan beberapa ketentuan tentang panel menurut PUIL! 4. Jelaskan alasannya, instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus terpisah dan gambarkan diagram kelistrikannya! 5. Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan thermorelai! 6. Gambarkan rangkaian pengendali membalik arah putaran motor
3 phase pada
panel! 7. Jelaskan cara kerja rangkaian pengendali pada panel kontrol dua arah putaran kanan-kiri! 8. Jelaskan cara pengujian rangkaian motor putar kanan–kiri! 9. Jelaskan fungsi pemeliharaan panel distribusi dan panel kontrol listrik! 10.
Jelaskan jenis pemeliharaan panel distribusi daya dan kontrol listrik!
11.
Jelaskan prosedur yang ditempuh sebelum melakukan pemeliharaan panel distribusi listrik!
12.
Peralatan apa saja yang diperlukan saat melakukan pemeliharaan panel bertegangan!
13.
Buatlah format tabel pemeliharaan panel daya listrik!
14.
Buatlah format uraian kegiatan pelaksanaan pemeliharaan panel!
15.
Buatlah format laporan hasil pemeliharaan panel!
B. Tes praktik Pada suatu bengkel mesin panel distribusi daya listriknya belum pernah diadakan pemeliharaan khusus, sehingga untuk menunjang proses produksi perlu adanya pengecekan kondisi semua komponen bengkel. Apabila kalian seorang juru listrik atau yang tahu listrik coba buatlah: Cara pemeliharaan Panel distribusi listrik yang meliputi unsur-unsur:
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
80
a.
Langkah/prosedur yang dilakukan
b.
Persiapan sebelum pemeliharaan
c.
Cara melaksanakan pemeliharaan
d.
Cara pelaporan pemeliharaan telah selesai.
C. Kunci Jawaban tertulis 1.
Secara garis besar ada panel daya listrik terbuka dan tertutup
2.
Fungsi panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan
3.
Panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL yaitu: a. Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
81
b. Semua komponen harus dipasang rapi c. Semua bagian yang bertegangan harus terlindung d. Semua komponen terpasang dengan kuat e. Jika tejadi gangguan tidak akan meluas f. Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan g. Mempunyai keandalan yang tinggi 3.
karena antara rangkaian instalasi tenaga dan instalasi penerangan harus dipisahkan, hal ini agar tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain, perhatikan gambar rangkaiannya dibawah ini:
Gambar instalasi tenaga dan instalasi penerangan terpisah 5. Jenis kontak bantu pada diagram kontak termorelai d) Kontak nomor 95 96 disebut kontak pembuka (NC) e) Kontak nomor 97 98 disebut kontak penutup (NO) f) Kontak nomor 95 - 96 – 98 disebut kontak-tukar (NO/NC)
Gambar diagram kontak dari rangkaian kontaktor dengan termorelai
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
82
1
A1
3
5
A2 2
4
6
97
95
98
96
6. Gambar Rangkaian Kontrol Motor Tiga Fase Dua Arah Putar Dengan Tombol Tekan. 4
3
6
5
8
7
9
9 5 9 6 1
2 1 3
1 3
5 3
5 3
9 7
1 4
1 4
5 4
5 4
9 8
7 1 7 2 4
3
6 1
6 1
6 2
6 2
7 1 7 2 5
A 1
A 1
A 2
A 2
6
7
8 K .U ta m a
N C
1
5 9
N O 4 7
K .U ta m a
N C
2
3 9
N O 6 8
7. cara kerja rangkaian Cara kerja rangkaian motor putar kanan-kiri adalah sebagai berikut: 9) Tombol “START” S1 ditekan motor berputar ke kanan, 10)Tombol “START” S2 ditekan motor berputar ke kiri,
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
83
11)Untuk memindah arah putaran dari putar kanan ke kiri harus menekan tombol “STOP” dahulu, begitu sebaliknya, 12)Tombol S1 dan S2 ditekan bersama-sama, motor tidak berputar, 13)Motor berputar kekanan, lampu tanda H1 menyala, motor berputar kekiri , lampu H2 menyala, Motor terjadi gangguan beban lebih lampu H3 menyala. 8.
Cara pengujian rangkaian panel: 1. hubungkan terminal panel motor U1, V1, W1 ke motor 3 fase, 2. hubungkan terminal panel ( 1-2 ) ke tombol “STOP”, 3. hubungkan terminal panel (3-4-5-6 ) ketombol “START“ S1, 4. hubungkan terminal panel (7-8-9-10 ) ketombol “START“ S2, 5. hubungkan terminal panel: 11-14 ke lampu H1, 12 - 14 ke lampu H2, 13 - 14 ke lampu H3 , 6. hubungkan terminal panel ( L1, L2, L3, N dan PE ) ke sumber tegangan 3 fase, 7. semua MCB pada posisi “ON” 8. coba dengan: menekan tombol “START” S1 ( awal motor berhenti ) motor harus berputar ke kanan dan lampu H1 menyala, menekan tombol “START” S2 (awal motor berhenti ) motor harus berputar ke kiri dan lampu H2 menyala, 9.
Fungsi Pemeliharaan peralatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain: f) Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency g) Untuk memperpanjang umur peralatan h) Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan i) Meningkatlan safety peralatan j) Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
84
10. Jenis pemeliharaan antara lain a. Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi b. Preventive Maintenance (Time Base maintenace) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya. Pemeliharaan ini disbut juga pemeliharaan berdasarkan waktu c. Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktuwaktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana. d. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat. 11. Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol adalah: 11) Lapor ke instansi terkait, misal PLN bagian distribusi. 12) Menginformasikan pada pimpinan Industri dan pada konsumen yang bersangkutan 13) Siapkan tulisan/petunjuk/informasi umum yang diperlukan 14) Siapkan peralatan yang diperlukan 15) Fahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel. 12. Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah: Alat ukur Volt meter, Sarung tangan karet, Tespen, Clear contac, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik, bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, Obeng, meger ohm, Clear contak, dan alat tangan lainnya.
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
85
13
FORMAT: PEMELIHARAAN PANEL DISTRIBUSI DAYA
LISTRIK KODE PANEL/JENIS PANEL : ............................................................................................. HARI/TANGGAL PEMELIHARAAN : ............................................................................................. JENIS PEMELIHARAAN : ............................................................................................. WAKTU : MULAI JAM : ............................................................................................. SELESAI JAM : .............................................................................................
NO .
KOMOPON EN YANG DIPERIKSA
CARA PELAKSANAA N PEMELIHARA AN
KONDISI PERALATA KOMPONE N KERJA N
KETERANG AN
...... .................. .................. 2005
PETUGAS PEMELIHARAAN
......................................
14.
FORMAT: URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PANEL
DISTRIBUSI
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
86
PERIODE
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
DI
Kondisi
10 tahunan
5 tahunan
tahunan
semesteran
Detective
Corrective
KEGIATAN Preventive
NO.
JENIS
..................................... 2005
Petugas Pemeliharaan ................................. 15. FORMAT: LAPORAN PEMELIHARAAN PANEL LISTRIK HASIL NO.
NAMA KOMPONEN
PEMERIKSAAN
SUDAH BAIK
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
PELAKSA TINDAK LANJUT
TIDAK
DIPERB AIKI
DIGANTI
87
(TGL)
B
Yogyakarta, .................. .2005 Mengetahui Petugas Penanggungjawab Pemeliharaan
............................. .............................
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
88
D. Pedoman Penilaian Teori
Soal Teori 15 soal Soal No 1 – 10 (10 soal) skore masing-masing 7 skore maksimum 70 (NT) Soal No 11 – 15 (5 soal) skore masing-masing 6 skore maksimum 30 (NT) Skore Total yang di dapat tes teori
N = N + N N
= Nilai Teori
NT
= Jumlah skore yang didapat soal No 1 - 10
NT
= Jumlah skore yang didapat soal No 11 - 15
E. Lembar Penilaian Tes Praktik Nama Peserta
: .....................................................
No. Induk
: .....................................................
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
89
Program Keahlian
: Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
Nama Jenis Pekerjaan
: Pemeliharaan Panel Listrik
PEDOMAN PENILAIAN Aspek Penilaian
Skor Maks.
Skor Perolehan
Ket
1
2
3
4
5
I.
Persiapan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Menganalisa jenis gangguan/kerusakan Sub total Keselamatan Kerja 2.1. Mentaati prosedur K3 2.2. Menggunakan alat sesuai fungsinya Sub total Pelaksanaan 3.1. Mengikuti prosedur pemeriksaan panel 3.2. Mengikuti prosedur pengetesan panel 3.3. Cara pengujian akhir panel Sub total Kualitas Hasil Pemeliharaan 4.1. Hasil pemeliharaan panel sesuai dengan standar 4.2. Hasil pemeliharaan memenuhi keandalan 4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan Sub total Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4. Kemandirian Sub total Laporan 6.1. Sistimatika penyusunan laporan 6.2. Kelengkapan data pengujian Sub total Total
No.
II.
III.
IV.
V.
VI.
5 5 10 5 5 10 10 10 10 30 10 10 10 30 2 3 3 2 10 4 6 10 100
KRITERIA PENILAIAN
No. I.
Aspek Penilaian Persiapan 1.1. Persiapan alat dan bahan
Kriteria Penilaian
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Alat dan bahan disiapkan sesuai kebutuhan Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai kebutuhan
Skor 5
1
90
1.2. Menganalisa jenis gangguan/ kerusakan
II.
III.
Keselamatan Kerja 2.1. Mentaati prosedur K3
2.2. Menggunakan alat sesuai fungsinya Pelaksanaan 3.1.Mengikuti prosedur pemeriksaan panel
3.2.Mengikutiprosedur pengetes- an panel
3.3. Cara pengujian akhir panel
IV.
Kualitas Hasil Pemeliharaan 4.1. Hasil pemeliharaan panel sesuai dengan standar
4.2. Hasil pemeliharaan memenuhi keandalan
4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan
V.
Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab
5.2. Ketelitian
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Merencanakan pemeliharaan
sesuai
tahapan
Tidak merencanakan pememliharaan
tahapan
5 1
Prosedur K3 dilaksanakan Prosedur K3 tidak dilaksanakan Pemilihan alat digunakan sesuai fungsinya Alat tidak digunakan sesuai fungsinya
5 1 5
Langkah kerja mengikuti prosedur pemeriksaan Langkah kerja tidak mengikuti prosedur pemeriksaan
10
Pengetesan komponen mengikuti prosedur pengetesan Pengetesan komponen tidak mengikuti prosedur pengetesan
10
Pengujian akhir sesuai prosedur pengujian rangkaian Pengujian akhir tidak sesuai prosedur pengujian rangkaian
1
1
1 10
1
Hasil perawatan komponen panel sesuai standar Hasil perawatan komponen panel tidak sesuai standar
10
Hasil pemeliharaan panel terjamin keandalannya Hasil pemeliharaan panel kurang terjamin keandalannya
10
Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan Membereskan kembali alat dan bahan yang dipergunakan
1
1 8
10 2 2 1 3
Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan Tidak banyak melakukan kesalahan kerja
Banyak melakukan kesalahan kerja
3
1
91
5.3. Inisiatif
VI.
5.4. Kemandirian Laporan 6.1. Sistimatika penyusunan laporan
6.2. Kelengkapan data pengujian
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
Memiliki inisiatif bekerja Kurang memiliki inisiatif kerja Bekerja tanpa banyak diperintah Bekerja dengan banyak diperintah
1 2
Laporan disusun sesuai sistima-tika yang telah ditentukan
4
Laporan disusun tanpa sistimatika Melampirkan bukti fisik hasil pengujian/pengukuran Tidak melampirkan bukti fisik
1
1
6 2
92
BAB. IV PENUTUP Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA ........................., 1987 Informasi Sheet dan Job Sheet Perakitan ........................., Kontrol Motor, VEDC, MALANG MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
93
........................., 1988, Peraturan Umum Instalasi Listrik, LIPI,Jakarta Kismet Fadillah Drs, 1999, Instalasi Motor Listrik, PT. Angkasa, Bandung Setiawan, Ir, 1986, Instalasi Arus Kuat 1, Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, PT. Binacipta, Jakarta Setiawan, Ir, 1986, Instalasi Arus Kuat 2, Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, PT. Binacipta, Jakarta Setiawan, Ir, 1986, Instalasi Arus Kuat 3, Proyek Pembinaan dan Pengembangan Dikmenjur, PT. Binacipta, Jakarta
MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01
94