Membubut Ulir Segi Empat
Langkah-langkah membubut ulir segi empat
1. Langkah pertama adalah menyiapkan benda kerja yang akan diulir, misalnya seperti astal dll. Pasangkan benda kerja pada cekam bubut, atur posisi sampai se senter mungkin. Gunakan kepala lepas untuk mengatur benda kerja sampai senter. 2. Langkah kedua yaitu menyiapkan pahat bubut ulir. Ada 2 tipe bentuk pahat ulir, untuk ulir luar dan ulir dalam, pada umumnya pahat yang sering digunakan untuk pembuatan ulir adalah pahat tipe HSS, adapula yang terbuat dari karbida. Asah pahat sesuai ulir yag akan dikerjakan, 60° untuk ulir metris dan 55° untuk ulir withwhort. Tapi karena ulir yang dikerjakan segi empat jadi pengasahan pahatnya menggunakan mal penyetel pahat agar lebuh akurat. 3. Setelah pahat dipilih, dilanjutkan dengan seting pahat. Hal ini dilakukan untuk mengecek ujung pahat dengan sumbu. Pastikan ujung pahat tegak lurus dengan sumbu benda kerja supaya diperoleh ulir yang simetris. 4. Tentukan posisi roda gigi sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut. Sesuaikan perbandingan roda gigi yang dicantumkan pada tabel dengan ulir yang akan dikerjakan. Bila belum sesuai, buka gear box dan ganti ukuran perbandingan roda gigi sesuai dengan tabel yang tertera. Untuk kecepatan putaran spindel biasanya setengah dari kecepatan pemakanan bubut rata.
Gambar tabel suaian ulir dan roda gigi mesin bubut 1. Setelah perbandingan roda gigi sesuai, hal yang harus dilakukan adalah menseting handle-handle pengendali otomatis untuk membuat ulir. Caranya sama dengan seting roda gigi di atas, atas, yaitu menyesuaikan ukuran ulir yang akan dibuat dengan tabel yang teretera pada tabel tersebut. 2. Lakukan proses pembubutan ulir dengan cara yang benar. Setel eretan melintang dan tandai berapa ukuranya saat awal pahat menyentuh benda kerja. Lakukan pemakanan
pahat dengan ukuran 0,1. Kerjakan sedikit demi sedikit untuk hasil yang baik sampai ukuran yang dikehendaki. 3. Saat melaksanakan proses pembubutan jangan lupakan k3. Gunakan semua pakaian pelindung yang dianjurkan untuk kegiatan membubut. Pelajari dengan seksama teoriteori tentang membubut. Pastikan saat membubut kondisi badan fit, teori sudah matang, dan konsentrasi fokus pada pekerjaan.
Bila prosedur di atas sudah dilakukan dengan benar, handle-handle otomatis dan ukuran perbandingan roda gigi sudah sesuai dengan tabel. Maka tinggal mengatur tuas prosneling untuk kecepatan putaran spindel. Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga gerak makan (f ) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (stright turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada tabel mesin bubut tersebut.
Contoh gambar kerja bentuk ulir segi empat
Macam-macam teknik membubut ulir. Ada beberapa cara yang boisa digunakan untuk membuat ulir segi empat dengan mesin bubut yaitu:
Ø Metode zig zag Penjelasan cara ini adalah dengan menggeser eretan atas ke kanan dan ke kiri selama penyayatan. Metode ini butuh keahlian memainkan eretan melintang dan eretan atas. Eretan melintang berfungsi untuk menyayat kedalaman ulir. Dan eretan atas ini difungsikan untuk memperlebar ukuran ulir. Prosesnya simpel saja, pertama posisikan eretan melintang memakan benda kerja dengan kedalaman ulir 0.1mm. Bila sudah mencapai batas panjang ulir, tarik eretan melintang dan posisikan seperti awal pemakanan tadi. Posisikan eretan melintang memakan dengan kedalaman 0.1 seperti diawal, dan majukan eretan atas sehingga memperlebar ukuran ulir dengan memakan sebelah kiri dari pemakanan awal tadi. Setelah itu posisikan kembali eretan melintang seperti langkah awal, untuk eretan atas dimundurkan 2 kali jarak majunya tadi agar memakan sebelah kanan dari jalur pemakanan awal. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menambah kedalaman penyayatan sampai sesuai dengan ulir yang dikehendaki.
Ø Memiringkan eretan atas ½ dari sudut kisar ulir Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam). Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metris. Untuk ulir acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan atas. Langkah-langkahnya seperti berikut: 1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir. 2. Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm. 3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja. 4. Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir. 5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm. 6. Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar. 7. Periksa
kisar
ulir
yang
dibuat
dengan
menggunakan
kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut. 8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus). 9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas. 10. Langkah dilanjutkan seperti nomor 7 sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya. 12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).