Sumber Nutrien Cairan Ekstrasel Sistem Respir asi . Setiap kali darah melintasi seluruh tubuh, darah juga mengalir melewati
paru-paru. Darah tersebut mengambil oksigen di alveoli sehingga memperoleh oksigen yang dibutuhkan oleh sel. Tebal membran antara alveoli dan lumen kapiler paru-paru, membran alveolus, hanya 0.4 sampai 0.2 mikrometer, dan oksigen berdifusi dengan pergerakan molekular melintasi pori-pori membran ini ke dalam darah, sama seperti difusi air dan ion melintasi kapiler jaringan. . Sebagian besar darah yang dipompakan oleh jantung juga akan Traktus Gastrointestinal melewati dinding traktus gastrointestinal. Di sini, berbagai nutrien terlarut, termasuk karbohidrat, asam lemak , dan asam amino, diabsorbsi ke dalam cairan ekstrasel darah dari makanan yang dikonsumsi. . Tidak semua zat yang H ati dan Organ Lain yang M elaksanakan Fu ngsi M etabolik Primer diabsorbsi dari traktus gastrointestinal dapat digunakan oleh sel dalam bentuk asal sewaktu diabsorbsi. Hati mengubah susunan kimiawi banyak zat ini menjadi bentuk yang lebih mudah digunakan, dan jaringan tubuh lainnya, seperti sel lemak, mukosa gastrointestinal, ginjal, dan kelenjar endokrin, membantu mengubah zat-zat yang telah diabsorbsi tadi atau menyimpannya sampai zat tersebut dibutuhkan. Sistem
Muskuloskeletal .
Kadang-kadang
timbul
pertanyaan,
bagaimana
sistem
muskuloskeletal ikut berperan pada fungsi homeostatik tubuh? Jawabnya jelas dan sederhana, seandainya otot tidak ikut berperan, tubuh tidak dapat bergerak menuju tempat yang tepat pada saat yang tepat untuk memperoleh makanan yang dibutuhkan untuk nutrisi. Sistem muskuloskeletal juga memungkinkan pergerakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan sekitar yang berbahaya. Tanpa gerakan ini, seluruh tubuh beserta semua proses homeostatiknya akan segera hancur. Pembuangan Produk Akhir Metabolik
. Pada saat darah mengambil oksigen di paruPembuangan Kar bon Dioksida oleh Paru-Par u paru, karbon dioksida dilepaskan dari darah ke dalam alveoli, dan pergerakan udara masuk dan
keluar paru-paru sewaktu respirasi akan membawa karbon dioksida tersebut keluar ke atmosfer. Karbon dioksida merupakan produk akhir metabolisme yang paling banyak jumlahnya. . Aliran darah yang melalui ginjal akan membuang sebagian besar zat dalam plasma, Ginjal selain karbon dioksida, yang tak dibutuhkan oleh sel. Zat-zat ini merupakan berbagai hasil akhir dari metabolisme sel seperti urea dan asam urat, demikian juga kelebihan ion dan air yang berasal dari makanan yang mungkin menumpuk di dalam cairan ekstrasel. Ginjal melaksanakan fungsinya dengan cara menyaring lebih dahulu plasma yang melalui glomeruli ke tubulus dalam jumlah besar dan kemudian mereabsorbsi zat-zat yang dibutuhkan tubuh ke dalam darah, seperti glukosa, asam amino, air dalam jumlah cukup, dan banyak ion. Sebagian besar zat lain yang tidak dibutuhkan tubuh, khususnya produk akhir metabolisme seperti urea, sangat sedikit direabsorbsi dan terus melewati tubulus renalis menjadi urin. Pengaturan Fungsi Tubuh
. Sistem saraf terdiri atas tiga baggian pokok: bagian sensorik (input), bagian Sistem Sar af terintegrasi (sistem saraf pusat), dan bagian motorik (output). Reseptor sensorik mendeteksi keadaan tubuh atau keadaan lingkungan sekitar. Misalnya, reseptor di kulit akan memberitahukan kepada kita setiap kali sebuah benda menyentuh kulit dimana pun tempatnya. Mata merupakan organ sensorik yang membuat seseorang mendapatkan gambaran visual tentang lingkungan sekitarnya. Telinga juga merupakan organ sensorik. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. Otak dapat menyimpan informasi, menghasilkan pikiran, menciptakan ambisi, serta menentukan reaksi yang dilakukan oleh tubuh sebagai respons terhadap berbagai sensasi. Sinyal yang sesuai kemudian dihantarkan melalui bagian motorik sistem saraf untuk melaksanakan keinginan kita. Sebagian besar segmen sistem saraf disebut sebagai sistem otonom. Sistem ini bekerja pada tingkatan bawah sadar dan mengatur banyak fungsi organ dalam, termasuk seberapa besar aktivitas pemompaan jantung, pergerakan traktus gastrointestinal, dan sekresi banyak kelenjar dalam tubuh. Pengatur an oleh Sistem H ormon . Di dalam tubuh, terdapat delapan kelenjar endokrin utama
yang mengeksresikan zat-zat kimia yang disebut hormon. Hormon diangkut melalui cairan ekstrasel menuju seluruh bagian tubuh untuk membantu mengatur fungsi sel. Misalnya, hormon
tiroid meningkatkan kecepatan sebagian besar reaksi kimia di dalam semua sel, dengan demikian hormon tiroid membantu mengatur tempo aktivitas tubuh. Insulin mengatur metabolisme glukosa, hormon-hormon korteks adrenal mengatur ion natrium, ion kalium, dan metabolisme protein, serta hormon paratiroid mengatur kadar kalsium dan fosfat tulang. Jadi, hormon merupakan sistem pengatur yang melengkapi sistem saraf. Sistem saraf terutama mengatur aktivitas otot dan aktivitas sekresi, sedangkan sistem hormon terutama mengatur banyak fungsi metabolisme. Reproduksi
Adakalanya reproduksi tidak dianggap sebagai salah satu fungsi homeostatik. Namun, reproduksi sebenarnya membantu mempertahankan homeostasis dengan cara menghasilkan generasi baru guna menggantikan orang yang telah meninggal. Kelihatannya penggunaan istilah homeostasis ini tidak tepat, tetapi pada kesimpulan akhirnya, tergambarkan dengan jelas bahwa pada hakikatnya semua struktur tubuh itu tersusun sedemikian rupa agar masing-masing membantu mempertahankan kehidupan yang berlangsung secara otomatis dan langsung.