MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF INSTALASI LISTRIK PENERANGAN 1 FASE DI LUAR PERMUKAAN ( OUT BOW ) PADA MATA PELAJARAN INSTALASI BANGUNAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8.0 (Studi di SMKN 5 Jakarta)
Jan Manendro Utomo Budiawan
Alumni Angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (2007) email:
[email protected] email:
[email protected]
Drs. Irzan Zakir
Dosen Universitas Universitas Negeri Jakarta Jakarta Program Program Studi Pendidikan Pendidikan Teknik Ektronika Ektronika
Aris Sunawar
Dosen Universitas Universitas Negeri Jakarta Jakarta Program Program Studi Pendidikan Pendidikan Teknik Ektronika Ektronika
Rudini (Editor)
Mahasiswa Universit Universitas as Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Ektronika No No.reg 5215090169 , email:
[email protected]
ABSTRAK
Interactive Learning Media Lighting Electrical Installation Phase 1 Outside Surface (Bow Out) On the Subject Building Simple Installation Using Macromedia Flash 8.0 (A Study In SMKN 5 Jakarta). Objective of making the thesis is to create an interactive learning medium lighting installation outside surface of the first phase (Outbow) in class X Installation of Electric Power Engine Engineeri ering ng Departm Department ent at the Vocatio Vocational nal School School Distri District ct 5 Jakart Jakartaa which which contain containss learni learning ng object objective ives, s, materi materials als,, simula simulatio tions, ns, videos videos,, and exercis exercises es in May to June June 2012. 2012. Create Created d an interactive interactive learning medium includes three phases, namely namely the planning stages of production production and post-production. To test the quality, interactive learning media was tested on two media specialists, specialists, Media pembelajaran interaktif instalasi listrik penerangan 1 fase diluar permukaan pada mata pelajaran instalasi bangunan sederhana menggunakan macromedia flash 8.0 (Jan Manendro)
two experts of matter, and 20 students at a vocational school. Based on 2 expert material scored 88 (very good). 2 According to media experts scored 81.95 (both). Of the 20 students obtained overall yield 88.7 (very good).
Kata Kunci: Media pembelajaran, Video, Instalasi penerangan listrik di luar permukaan.
PENDAHULUAN
Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
2
di dunia. Salah satu faktor yang mendukung
siap terjun dalam dunia kerja, tentunya juga
bagi
memprioritaskan mata pelajaran produktif
kemajuan
pendidikan.
suatu
Dunia
bangsa
adalah
pendidikan
semakin
berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat mengurangi tingkat kegagalan
dengan
cara
meningkatkan
kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan
diperlukan
terobosan,
baik
kurikulum,
inovasi
pemenuhan
dalam
pengembangan
pembelajaran,
sarana
pendidikan.
berbagai
Untuk
serta
dan
prasarana
meningkatkan
minat
belajar siswa, maka guru dituntut untuk membuat media pembelajaran menjadi lebih inovatif dan interaktif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar
mandiri
maupun
didalam
pempelajaran di kelas serta memberikan suatu hubungan timbal-balik antara guru dengan
siswa
sehingga
diharapkan
terciptanya kondisi belajar yang efektif dan
Tantangan tersebut menjadi salah satu
dalam
Salah satu mata pelajaran praktik yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Jakarta adalah Instalasi Bangunan Sederhana. Instalasi Bangunan Sederhana adalah
mata
Kompetensi
pentingnya
pendidikan
pengelolaan
teknologis
pendidikan
dan
pengajaran.1 Dalam kenyataannya Sekolah
pelajaran Keahlian
produktif Teknik
pada
Instalasi
Tenaga Listrik. Mata pelajaran Instalasi Bangunan Sederhana membahas tentang halhal yang berhubungan dengan listrik, seperti pengenalan
komponen-komponen
dalam
instalasi listrik serta hubungan-hubungan dasar dalam instalasi listrik sehingga pada mata pelajaran Instalasi Bangunan Sederhana membutuhkan
media
pembelajaran
yang
tepat untuk proses pembelajaran di SMKN 5 Jakarta. Maka menciptakan
efisien.
dasar
atau mata pelajaran praktik.
guru
di
media
harapkan
dapat
pembelajaran
yang
praktis, yang merujuk kepada perkembangan pemanfaatan
teknologi informasi
yaitu
media audio visual dalam bentuk video. Dengan menggunakan video sebagai
Menengah Kejuruan (SMK) lebih cenderung
sumber
memfokuskan ketercapaian
pembelajaran
membantu peserta didik dalam memahami
siswa untuk
materi yang diajarkan sesuai kompetensi
kepada peningkatan keahlian 1
Munadhi, Yudhi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada Press) h.1.
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
pembelajaran
diharapkan
dapat
dasar yang akan dicapai. Penggunaan video 3
sebagai
sumber
pembelajaran
sangatlah
penting, seperti dikemukakan
8.0
adalah
sebuah perangkat lunak yang
para ahli,
dapat digunakan untuk membuat animasi
dalam menyimpan dan memproses informasi
dan aplikasi web profesional. Macromedia
secara linear, rangsangan otak akan lebih
Flash
mudah menerimanya dalam bentuk gambar,
membuat game,
warna-warni, simbol, bunyi dan perasaan2.
aplikasi multimedia interaktif seperti demo
Video
sebagai media
pembelajaran
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan sesuai
indikator
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan dicapai.
juga
produk
banyak
dan
digunakan
animasi
untuk
kartun,
dan
tutorial interaktif. Hal ini
membuat tampilan media pembelajaran lebih menarik, tidak hanya terfokus dalam bentuk video saja. Sehingga diharapkan siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya.
Sehingga suatu media pembelajaran dalam
Dengan media pembelajaran interaktif
bentuk media audio visual guna mencapai
yang akan dibuat, peserta didik diharapkan
tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
dapat mengulang materi dalam video tersebut
Efektifitas
tinggi
di rumah sehingga peserta didik mengetahui
mempunyai
prosedur praktikum dalam mata pelajaran
pengaruh visual yang kuat.3 Penggunaan
Instalasi Bangunan sederhana. Jadi media
video
media
pembelajaran interaktif yang telah dibuat
pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan
dapat dijadikan sebagai media belajar bagi
(SMK) Negeri 5 Jakarta. Video pembelajaran
siswa dan sebagai bahan ajar bagi guru.
apabila
pembelajaran
film/video
digunakan
semakin
tersebut
sebagai
yang akan dibuat juga bisa digunakan oleh masyarakat luas yang ingin mempelajari mengenai Instalasi Bangunan Sederhana.
METODE
Metode yang akan digunakan pada
Dalam media pembelajaran yang akan dibuat,
video
di
gabungkan
kedalam
Macromedia Flash 8.0. Macromedia Flash 2
Bobby De Porter, dkk, Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di kelas, (Bandung : Mizan, 2000), h.176 3 S Sujarwo,Teknologi Pendidikan,(Jakarta : Erlangga,1998), h. 54
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
penelitian
adalah
laboratorium
untuk
metode membuat
eksperimen rancangan
program media pembelajaran interaktif dan metode evaluasi formatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba terhadap media yang
dibuat.
Pengujian
yang
dilakukan 4
menggunakan evaluasi formatif dimaksudkan
yang
untuk mengumpulkan data tentang efektifitas
format .flv.
dan
efisiensi bahan-bahan pembelajaran
c.
(termasuk media) untuk mencapai tujuan
berupa
file
yang
ber-
Bahan Penunjang 1.
Camcorder
(Camera
yang diharapkan serta mengetahui tingkat
Recorder ) Sony Handycam DCR-
kualitas media pembelajaran yang telah
PJ5,
dibuat.
perekaman video instalasi listrik
Unit
Computer )
PC
( Personal
dengan
spesifikasi
Processor Intel Pentium 4 1,80 GHz, Hardisk 40 GB, RAM 512 MB. Digunakan dalam proses editing video serta pembuatan media pembelajaran interaktif 2.
Speaker untuk mendengarkan
suara hasil perekaman video. 3.
Microphone untuk melakukan
TAHAP
dibuat melalui prosedur sebagai berikut : 1.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah : a. Pematangan ide cerita yang berasal dari salah satu sub kompetensi pada materi pelajaran SMKN 5 Jakarta yang
CD-ROM untuk melakukan
Macromedia Flash 8.0
untuk
pembuatan media pembelajaran interaktif yang berupa file .swf atau .exe. 2.
Windows Live Movie Maker untuk meng-edit video yang telah dibuat
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
kemudian
dikembangkan
menjadi sebuah skenario. b.
b. Perangkat Lunak 1.
DAN
Pada garis besarnya media pembelajaran ini
pembelajaran.
pembakaran (burn) ke dalam CD.
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
perekaman suara kedalam media
4.
proses
(Out Bow).
a. Perangkat keras 1
dalam
penerangan di luar permukaan
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
1.
digunakan
Pembuatan storyboard yang berfungsi sebagai alur yang akan diikuti atau
pedoman dalam membuat film. c. Pemilihan kru (pemain, kameramen, penata
artistik)
dan
lokasi
yang
sesuai. d.
Mempersiapkan
peralatan shooting
yang diperlukan, seperti : kamera, 5
tripod, lampu (pencahayaan), beserta
efek,
peralatan penyuntingan film.
menyusun
Mempersiapkan
perlengkapan
sesuai dengan alur cerita dengan
instalasi penerangan listrik seperti
menggunakan perangkat lunak video
Mini Circuit Breaker (MCB), Saklar,
editing windows movie maker.
e.
Stop Kontak, Fitting, Lampu, Tang, Obeng, dll.
segmen
musik, dan film
tersebut
b. Proses penggabungan Pada proses ini video yang sudah di
2. Tahap Produksi a.
tulisan, grafik,
sunting
berformat
.flv
akan
Perekaman video pembelajaran yang
dimasukkan ke dalam media flash
berdasarkan silabus SMKN 5 Jakarta
dengan bantuan software macromedia
dengan kompetensi dasar memasang
flash 8.0.
instalasi
penerangan
diluar
permukaan. b.
c. Proses penyelesaian Setelah video dimasukkan ke dalam
Pembuatan
media
flash
yang
media flash, maka tahap akhir adalah
didalamnya terdapat tampilan menu
pengubahan media flash ke dalam
materi, video, dan latihan soal.
format .exe.
3. Tahap Post Produksi Pada tahap post produksi yang dilakukan adalah beberapa penyelesaian agar didapat hasil yang baik, diantaranya adalah : a. Proses Penyuntingan video Penyuntingan merupakan
atau
video
editing
bagian post produksi
dalam pengembangan sebuah film. Aktivitas yang dilakukan pada tahap penyuntingan kembali
adalah atau
komponen-komponen
mengatur
memanipulasi film,
seperti
menghapus kembali bagian ( footage)
Gambar 3.2 Menu Awal dari Media Pembelajaran Interaktif Instalasi Bangunan Sederhana
yang tidak diinginkan dan memilih bagian yang terbaik, menambahkan Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
6
menunjukan apakah ia sangat setuju, setuju,
TEKNIK EVALUASI
tidak mempunyai pilihan, tidak setuju, atau Evaluasi media flash dilakukan guna mengetahui
tanggapan
responden
terkait
sangat tidak setuju terhadap tiap pernyataan itu.5
dengan layak atau tidaknya media flash untuk digunakan Statistik
sebagai
media
pembelajaran.
deskriptif adalah
statistik yang
Untuk melakukan analisis dari hasil evaluasi para ahli dan responden, dilakukan penghitungan
dengan
dinyatakan
cara
yakni dengan membagi skor dari hasil
terkumpul
data
tanpa
yang
maksud
telah
membuat
Suharsimi
yang
digunakan untuk menganalisis data dengan menggambarkan
oleh
rumus
Arikunto,
penilaian dengan skor maksimumnya:6
kesimpulan secara umum atau generalisasi. Pengolahan korespondensi dengan
data
dengan
para
dari
hasil
ahli
menggunakan
adalah
penilaian
kecenderungan memusat, karena cara yang
Untuk menarik kesimpulan dari hasil
paling tepat untuk merangkum data adalah
analisis data atau untuk mengetahui kualitas
dengan mencari satu indeks yang dapat
media
mewakili
seluruh
himpunan
ukuran4.
interpretasikan menjadi : Tabel 3.2 Pengelompokan kategori
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi yang didapat akan menjadi landasan dalam revisi
yang telah dibuat, skor dapat di
kualitas berdasarkan skor 7
atau perbaikan, sehingga dapat dicapai tujuan yang diharapkan. Skala yang digunakan dalam point point pendapat adalah skala Likert. (Method of Summated Ratings). Skala jenis Likert merupakan sejumlah pernyataan positif dan negatif mengenai suatu objek sikap. Dalam
5
Ibid , h. 266 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), hal. 236 7 Pudji Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Universitas Negeri Jakarta, 2004), hal. 6
memberikan respons
terhadap pernyataan-
pernyataan
skala
dalam
ini,
subjek
4
Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Surabaya, Usana Offset Printing,1982), h. 153
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
171 7
Skor 86 - 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 20 - 40
Kualitas Sangat Baik Baik Cukup baik Berkualitas rendah Tidak baik
dosen ahli materi dan guru ahli materi maka diperoleh hasil 2 (dua) orang menyatakan sangat baik dan 2 (dua) orang menyatakan baik . Maka rata-rata skor akhir secara
keseluruhan adalah 84,97 yang artinya baik. HASIL EVALUASI SUMATIF SECARA KESELURUHAN
MENURUT
AHLI
MATERI DAN AHLI MEDIA
Hasil penelitian kualitas media pembelajaran secara keseluruhan menurut ahli materi dan ahli media adalah sebagai berikut:
HASIL EVALUASI SUMATIF SECARA KESELURUHAN
MENURUT
PENGAMAT SISWA
Pengujian ditujukan pada siswa kelas X Kompetensi Tenaga
Keahlian
Listrik
yang
Teknik
Instalasi
mengikuti
mata
pelajaran Instalasi Bangunan Sederhana di SMKN 5 Jakarta dengan tujuan apakah media ini sudah mampu menyampaikan materi tentang instalasi penerangan listrik di
Tabel 4.2 Hasil nilai per pengamat Observer
Ahli
Skor
Skor
Skor
Penilai
Maksi
Akhir
an 43
mum 50
86
materi 1 Ahli
50
90
materi 2 64
media 1 Ahli
kemampuan
mereka.
Tabel
berikut
merupakan hasil penelitian produk sebagai Sangat
media pembelajaran.
Baik 45
Ahli
Keterangan
luar permukaan (Out bow ) sesuai dengan
59
75 75
85,3 78,6
Sangat
Tabel 4.3 Prosentase nilai per pengamat
Baik
siswa
Baik
Observer
Baik
media 2 Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan pengamat dosen ahli media, Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
siswa 1 siswa 2 siswa 3 siswa 4
Skor
Skor Skor
Penil
Mak Akhir
a
si
ian 44 45 44 48
mum 50 50 50 50
88 90 88 96
Keterangan
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 8
siswa 5 siswa 6 siswa 7 siswa 8 siswa 9 siswa 10 siswa 11 siswa 12 siswa 13 siswa 14 siswa 15 siswa 16 siswa 17 siswa 18 siswa 19 siswa 20
45 41 45 47 48 38 45 44 47 46 42 40 46 40 46 46
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
90 82 90 94 96 76 90 88 94 92 84 80 92 80 92 92
Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.
Telah
keseluruhan
pengamat
pada
media
sebuah
media
pembelajaran interaktif instalasi listrik penerangan 1 fase di luar permukaan (outbow) pada mata pelajaran instalasi bangunan
sederhana
menggunakan
macromedia flash 8.0. Dalam bentuk CD dengan format .exe yang berkapasitas 553 MB.
2.
Video
pemasangan
komponen-
komponen pokok instalasi listrik dibuat
berdasarkan standar kompetensi pada mata
Berdasarkan hasil perhitungan secara
dibuat
pelajaran
instalasi
bangunan
sederhana di SMKN 5 Jakarta. 3.
Hasil penelitian dalam pengembangan
pembelajaaran identifikasi perangkat keras
media pembelajaran interaktif instalasi
pada mata pelajaran teknik komputer dengan
listrik
media visual animasi diperoleh data sebesar 5
permukaan (outbow) pada mata pelajaran
(lima) dari 20 orang siswa menyatakan baik ,
instalasi
dan sebesar 15 (lima belas) dari 20 orang
menggunakan macromedia flash 8.0. ini
menyatakan sangat baik . Skor akhir rata-rata
layak dan dapat menjadi alat bantu bagi
secara
pembelajaran
peserta didik dan guru dalam proses
perangkat keras dengan media visual animasi
pembelajaran mata pelajaran instalasi
ialah 88,7 sehingga memperoleh predikat
bangunan sederhana kelas X Kompetensi
sangat baik .
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
keseluruhan
media
penerangan
1
bangunan
fase
di
luar
sederhana
di SMKN 5 Jakarta. KESIMPULAN,
IMPLIKASI
DAN
SARAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
IMPLIKASI
Sebagai implikasi dari pengembangan media yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut :
dapat diambil kesimpulan, antara lain : Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
9
1.
Memudahkan
siswa
kelas
X
2.
Bagi SMKN 5 Jakarta, media hanya
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi
terbatas penggunaannya untuk kelas X
Tenaga Listrik di SMKN 5 Jakarta dalam
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi
belajar
Tenaga Listrik.
materi
instalasi
bangunan
sederhana terutama instalasi penerangan
3. Bagi
1 fase di luar permukaan (Outbow).
hendaknya
2.
Video materi pemasangan komponen-
DikMenJur,
media
dapat
ini
dikembangkan
penggunaannya di SMKN lain yang
komponen pokok instalasi memberikan
berada di Jakarta.
visualisasi terhadap proses pengajaran
4. Bagi UNJ, Perlu dipersiapkan guru
praktik pada siswa SMKN 5 Jakarta,
PPL dalam membuat media pembelajaran
sehingga dapat memicu motivasi siswa
interaktif dengan baik sebelum mengajar
untuk lebih semangat dalam menerima
di SMKN-SMKN yang telah ditunjuk.
pelajaran serta menimbulkan motivasi belajar siswa. 3. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
menjadi media pembelajaran instalasi
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.
bangunan sederhana yang bermanfaat
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
sehingga mahasiswa lebih mudah dalam melaksanakan praktikum mata pelajaran instalasi bangunan sederhana.
Andi,Prastowo. Membuat
2011. Panduan Bahan
Ajar
Kreatif Inovatif ,
(Jogjakarta : PT Diva Press) SARAN
Dari uraian di atas peneliti mengajukan beberapa saran untuk dapat dipertimbangkan, yaitu : 1.
Bagi guru, Hendaknya guru dapat
membuat media pembelajaran lainnya
De Porter, dkk, Bobby. 2000. Quantum Teaching
Mempraktikan
Quantum
Learning di kelas, (Bandung : Mizan)
Hamalik,Oemar. 1994. Media Pembelajaran, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti)
sehingga proses penyerapan informasi dalam proses belajar mengajar oleh siswa
Himpunan
lebih mudah diterima.
Kesehatan Kerja. UURI No.1 Tahun 1970
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
Peraturan
Perundangan
10
tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 1.
Sadirman, Arief S.
dkk. 2006. Media
Jakarta : Balai Hiperkes dan Keselamatan
Pendidikan
Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pengembangan dan Pemanfaatannya).
Prov. DKI Jakarta
Jakarta:Pustekkom Dikbud dan PT.
(Pengertian,
Rajagrafindo Persada Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. (Jakarta : Diva Press)
Tim revisi PUIL 1987.2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000.(Jakarta :
Munadhi,
Yudhi, Media
Pembelajaran,
Yayasan PUIL)
Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : Gaung Persada Press)
Wilkinson, Gene L.1984. Media dalam Pembelajaran (Jakarta : Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali)
Pevote, Vol.8, No.2 Juli 1 - 10
11