BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Sala Salah h satu satu sara sarana na bagi bagi manu manusi sia a untu untuk k beri berint nter erak aksi si adalah adalah jalan jalan raya raya yang yang telah telah dikena dikenall sejak sejak zaman zaman dahulu dahulu.. Merek Mereka a menya menyadar darii dengan dengan adanya adanya sarana sarana jalan jalan raya raya akan akan memudahkan memudahkan untuk melakukan melakukan berbagai macam kegiatan. Di era globalisas globalisasii sekarang sekarang ini sedikitnya sedikitnya telah dikenal dikenal model model transp transpor ortas tasii darat, darat, laut laut dan udara. udara. Jalan Jalan raya raya merup merupak akan an salah salah satu satu sarana sarana untuk untuk moda moda trans transpo porta rtasi si darat. darat. Seirin Seiring g dengan dengan kemajua emajuan n ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi,, maka maka jalan raya pun tidak luput dari sentuhan teknologi tersebut dengan ditemukan beberapa jenis bahan yang bias dipakai untuk untuk pekerj pekerjaan aan pelapi pelapisan san diant diantara aranya nya Laston Laston,, Asb Asbuto uton, n, Burtu, dan lain lain. Jalan jalan modern yang dilengkapi dengan lapis perk perkerasan erasan banyak banyak dijum dijumpai pai dikota dikotak kota ota ataupu ataupun n dengan dengan adanya jalan jalan akses ke perkampungan dan pemukiman pend pendud uduk uk.. Seir Seirin ing g deng dengan an peng pengop oper eras asia ian n jala jalan n ters terseb ebut ut selama selama period periode e umur umur renca rencana na jalan, jalan, maka maka jalan jalan terseb tersebut ut menga engala lam mi
penu enurunan unan
kuali ualita tas s.
!ntu ntuk
itu, itu,
pad pada
saat aat
pelaksanaan perkerasan jalan raya itu harus teliti dan sesuai deng dengan an data data data data yang yang dipe diperroleh oleh dila dilapa pang ngan an.. Misa Misalk lkan an"" bara barapa pa kende endera raan an yang yang melin melinta tasi si,, umur umur renca encana na,, sert serta a persentas persentase e peningkat peningkatan an kendera kenderaan an hariannya hariannya,, dan banyak banyak lagi yang lainnya yang harus kita lihat. B. Rumusa Rumusan n Masala Masalah h #. Apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan perk perkerasa erasan$ n$
%. Apa
sajakah
material
penyusun
dalam
pekerjaan
perkerasan$ C. Tujua ujuan n #. Mengetahu Mengetahuii tentan tentang g perkeras perkerasaan. aan. %. Menget Mengetahu ahuii tentan tentang g mater material ial penyus penyusun un dalam dalam pekerj pekerjaan aan perkerasan.
BAB II PEMBAHASAN
2.. Sejarah Perkerasan !alan Sejarah perkerasan jalan dimulai bersamaan dengan sejarah umat manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan
demikian
perkembangan
jalan
saling
berkaitan
dengan perkembangan umat manusia. &erkembangan teknik jalan
seiring
dengan
berkembanganya
teknologi
yang
ditemukan umat manusia. &ada a'alnya jalan hanyalah berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejakjejak itu berubah menjadi
jalan
setapak.
Dengan
mulai
dipergunakannya
he'anhe'an sebagai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan yang diperkeras pertama kali ditemukan di Mesopothamia berkaitan dengan ditemukannya roda sekitar ()** tahun sebelum Masehi. +onstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan oma'i. &ada saat itu telah mulai dibangun jalanjalan yang trediri dari beberapa lapis perkerasan. &erkembangan kontruksi perkerasan jalan seakan terhenti dengan mundurnya kekuasaan oma'i sampai a'al abad ke #-. &ada saat itu beberapa ahli dari &erancis, Skotlandia menemukan sistemsistem konstruksi perkerasan jalan yang sebagian sampai saat ini masih umum digunakan di ndonesia maupun dinegaranegara lain di dunia.
John Louden Mac Adam /#0)1#-(12, orang Skotlandia memperkenalkan konstruksi perkerasan yang terdiri dari batu pecah atau batu kali, poripori diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil3halus. Jenis perkerasan ini terkenal dengan nama &erkerasan Makadam. !ntuk memberikan lapisan yang kedap air, maka diatas lapisan makadam diberi lapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar.
4ambar &erkerasan Macadam &ierre Marie Jerome 5resaguet /#0#1#0612 dari &erancis mengembangkan sistem lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan
drainase,
kemiringan
melintang
serta
mulai
menggunakan pondasi dari batu. 5homas membangun
5el7ord jalan
mirip
/#0)0#-(82 dengan
apa
dari yang
Skotlandia dilakukan
5resaguet. +onstruksi perkerasannya terdiri dari batu pecah berukuran #)3%* sampai %)3(* yang disusun tegak. Batubatu kecil diletakkan diatasnya untuk menutup poripori yang ada dan memberikan permukaan yang rata. Sistim ini terkenal dengan sistem 5el7ord. Jalanjalan di ndonesia yang dibuat pada jaman dahulu sebagian besar merupakan sistem jalan 5el7ord, 'alaupun diatasnya telah diberikan lapisan aus dengan pengikat aspal.
4ambar &erkerasan 5el7ord &erkerasan jalan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat telah ditemukan pertama kali di Babylon pada 1%) tahun sebelum Masehi, tertapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukannya kedaraan bermotor bensin oleh 4ottlieb Daimler dan +arl Benz pada tahun #--*. Mulai tahun #6%* sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan
dengan
menggunakan
aspal
sebagai
bahan
pengikat maju pesat. +onstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahan pengikat telah ditemukan pada tahun #-%- di London, tetapi sama halnya dengan perkerasan menggunakan aspal, perkerasan ini mulai berkembang pesat sejak a'al tahun #6** an. 9atatan tentang jalan di ndonesia tak banyak dapat ditemukan. &embangunan jalan yang tercatat dalam sejarah bangsa ndonesia adalah pembangunan jalan yang pos pada jaman pemerintahan Daendels, yang dibangun dari Anyer di Banten
sampai
di
Banten
Ja'a
5imur,
membentang
sepanjang pulau Ja'a. &embangunan tersebut dilakukan dengan
kerja
paksa
pada
akhir
abad
ke
#-.
5ujuan
pembangunan pada saat itu terutama untuk kepentingan strategi.
Dimana :tanaman paksa; untuk
memudahkan
pengangkutan hasil tanaman, dibangun juga jalanjalan yang merupakan cabang dari jalan pos terdahulu. Diluar &ulau Ja'a pembangunan jalan hampir tidak berarti, kecuali disekitar daerah tanaman paksa di Sumatera 5engah dan !tara. A'al tahun #60* ndonesia mulai membangun jalan jalan dengan klasiia
/#66*2
membagi
konstrukdi
perkerasan
Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas ? %.%.#. +onstruksi perkerasan lentur /@eible pa>ement2, yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.
Lapisanlapisan
perkerasannya
bersi7at
memikul dan memyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. %.%.%.+onstruksi perkerasan kaku /rigid pa>ement2, yaitu perkerasan
yang
menggunakan
semen
/portland
cement2 sebagai bahan pengikat. &elat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi ba'ah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. %.%.(. +onstruksi perkerasan komposit /composite pa>ement2, yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur
diatas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur. Bahan
perkerasan
pembentuk
lapisan
perkerasan
dibedakan berdasarkan jenis = jenis konstruksi perkerasan tersebut diatas. Secara prinsip bahan perkerasan terdiri dari Bahan pengikat dapat berupa Aspal atau 9emen / &9 2 kemudian Bahan pengisi berupa Agregat dan bahan tambah yang ber7ungsi sebagai kemudahan untuk dikerjakan. Bahan perkerasan yang akan dibahas dalam bahasan ini terutama Agregat dan Aspal, karena kedua bahan ini merupakan bahan kunci dalam konstruksi perkerasan. 2.&. Tanah Dasar 'su( gra)e* 5anah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak diba'ah pengerasan jalan. +ekuatan dan kea'etan pengerasan jalan itu sangat tergantung pada si7at si7at dan daya dukung tanah dasar. leh karena itu, maka pada perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempat tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang ber7ungsi untuk mendukung pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan
ke
laboratorium
penyelidikan
tanah
untuk
diselidiki. Jenis jenis tanah? %.(.#. 5anah Liat +oloidal /9olloid2 Bentuk butir butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir butirnya
kurang dari #C /C dibaca mikron "# C #3#*** mm2. Butir butirnya diselimuti oleh suatu selaput air. 4aya adhesi tanah liat koloidal terhadap air itu besar sekali. %.(.%. 5anah liat biasa /clay2 Bentuk butir butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir butirnya antara # C dan ) C. 4aya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu tidak seberapa besar. %.(.(. 5anah lumpur /silt2 Bentuk butir butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang agak kasar. Besar butir butirnya antara ) C dan )* C gaya adhesi tanah lumpur terhadap air itu kecil sekali. %.(.8. &asir halus /
tetapi
bersudut
sudut
kasar.
Besar
butir
butirnya antara )* C dan %** C. 5idak ada gaya adhesi antara butir butir pasir halus dan air. %.(.). &asir +asar /9oarse sand2 Bentuk butir butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut sudut kasar dan tajam. Besar butir butirnya antara %** C dan % mm. tidak ada gaya adhesi antar butir butir pasir kasar dan air. %.(.1. +erikil /gra>el2 Bentuk butir butir kerikil itu bermacam macam ada yang bulat, bulat telur dan ada yang pipih. Besar butir butirnya lebih dari % mm.
2.+. Agregat Agregat
adalah
matrial
perkerasan
berbutir
yang
digunakan untuk perkerasan jalan, AS5M mendeia / %**( 2 Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan jalan, yaitu 6*6)E berat atau 0)-)E dari >olume campuran. Sehingga kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari si7at agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain /aspal2. %.8.#. Jenis Agregat Sil>ia / %**( 2 membedakan agregat berdasarkan kelompok terjadinya, pengolahan, dan ukuran butirnya. Berdasarkan proses terjadinya agregat dapat dibedakan atas agregat beku, agregat sendimen dan agregat metamor
menjadi
tiga kelompok yaitu
batuan beku, batuan sendimen dan batuan metamor7. Agregat beku, adalah agregat yang berasal dari magma yang mendingin dan membeku tedapat dua macam agregat beku yaitu agregat beku luar dan dalam. Agregat beku luar umumnya berbutir halus seperti batu apung, andesit, basalt, dll. Sedangkan agregat beku dalam umumnya bertektur kasar seperti gabbro, diorit, syenit.
Agregat sendimen, adalah agregat yang berasal dari campuran mineral, sisa = sisa he'an dan tanaman yang
mengalami
pengendapan
dan
pembekuan.
Berdasar proses pembentukanya dapat dibedakan atas agregat
sendimen
yang
dibentuk
dengan
proses
mekanik, prosese organis dan proses kimia'i. Agregat
metamor
adalah
agregat
yang
mengalimi perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan dan temperatur kulit bumi. Berdasarkan
pengolahannya
dibedakan
atas
agregat siap pakai /agregat alam2 dan agregat perlu diolah. Agregat
siap
pakai,
adalah
agregat
yang
terbentuk melalui proses erosi dan degradasi sehingga sangat menentukan bentuk partikelnya,agregat yang terbentuk
karena
proses
erosi
umumnya
bulat
dantekstur permukaanya licin. Sedangkan agregat yang terbentuk
akibat
degradasi
umumnya
membentuk
sudut tajam dan kasar. Agregat ini sering digunakan untuk matrial perkerasan jalan. Agregat
yang
diolah,
adalah
agregat
yang
diperoleh dari sungai = sungai atau gunung = gunung yang berbentuk masi7 dan besar = besar sehingga perlu diolah terlebih dahulu, umumnya mempunyai bidang pecahan, bertekstur kasar dan ukuran agregat sesuai yang diinginkan. Agreagat ini umumnya baik untuk matrial perkerasan jalan. Berdasarkan
ukuran
butirnya
agregat
dapat
dibedakan atas agregat kasar, agregat halus, dan
bahan
pengisi
membedakan
/
agregat
2.
5he
Asphalt
berdasarkan
ukuran
nstirut butir
menjadi ? Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan Fo. - / %,(1 mm 2, agregat halus dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan Fo. - / %,(1 mm 2 dan bahan pengisi /
/
*,1*
mm
2.
Sedangkan
Bina
Marga
membedakan agregat menjadi ? Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran
butiran lebih besar dari
saringan Fo. 8 / 8,0) mm 2, agregat halus dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan Fo. 8 / 8,0) mm 2 dan bahan pengisi /
+ekuatan dan kea'etan dipengaruhi oleh, gradasi, ukuran butir maksimum, kadar lempung, kekerasan dan
•
ketahanan,
permukaan. +emampuan
bentuk
dilapisi
butiran
aspal
dan
dipengaruhi
tekstur oleh,
porositas, kemungkinan basah dan jenis agregat.
•
+emudahan pelaksanaan dan lapisan yang nyaman dan aman dipengaruhi oleh, tahanan geser dan
komposisi campuran. %.8.%.#. 4radasi Agregat Adalah susunan butir agregat sesuai ukuran dan komposisi butiran merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan
stabilitas
perkerasan,
menurut
Sil>ia / #66* 2 gradasi butiran dibedakan menjadi gradasi
seragram,
gadasi
rapat
dan
gradasi
jelek3senjang. 4radasi Seragam
•
5erdiri dari butir = butir yang sama atau hampir
•
sama besar. +ontak antar butir baik. +epadatan ber>ariasi tergantungdarisegregasi yang
•
• • • • •
terjadi. Stabilitas dalam keadaan terbatasi tinggi. Stabilitas dalam keadaan lepas rendah. Sukar untuk dipadatkan. Mudah diresapi air. 5idak dipengaruhi kadar air.
4radasi Baik
•
• • • • • • •
Merupakan campuran agregat kasar dan halus dengan komposisi yang seibang +ontak antar butiran baik Seragam dan kepadatan tinggi Stabilitas 5inggi +uat menahan de7ormasi Sukar sampai sedang upayauntuk pemadatan 5ingkat permeabilitas cukup &engaruh kadar air cukup.
4radasi Jelek
•
Sumber Sil>ia / #66* 2
Adalah campuran agregat
yang tidak memenuhi dua katagori diatas +ontak antar butir jelek. Seragam tetapi kepadatan jelek. Stabilitas sedang. Mudah dipadatkan. 5ingkat &ermeabilitas rendah. +urang dipengaruhi oleh ber>ariasinya kadar air. %.8.%.%. !kuran Maksimum Agregat #. !kuran maksimum agregat, ukuran saringan • • • • • •
terbesar dimana agregat lolos saringan #**E.
%. !kuran nominal maksimum agregat, ukuran saringan terkecil dimana agregat yang tertahan saringan tersebut G #*E. !kuran maks agregat
satu saringan H ukuran
nominal maks. %.8.%.(. +ebersihan Agregat Ditentukan dari banyaknya butiran halus /lolos saringan no.%**2 seperti lempung, lanau atau adanya tumbuhan pada campuran agregat. Ial tersebut dapat menghasilkan campuran beton aspal mutu rendah, karena material halus membungkus patikel agregat kasar sehingga ikatan agregat dan aspal berkurang dan mudah lepas ikatan tersebut. %.8.%.8. Daya 5ahan Agregat Merupakan
ketahanan
agregat
terhadap
penurunan mutu akibat proses mekanisdan kimia'i. Agregat
dapat
mengalami
degradasi,
yaitu
perubahan gradasi akibat pecahnya butiran agregat. Ial tersebut dapat disebabkan oleh proses mekanis, misalnya gayagaya yang terjadi selama pelaksanaan /penimbuan, penghamparan, pemadatan2, pelayanan terhadap /pengaruh
beban
lalu
lintas
dan
proses
kelembaban, kepanasan dan
kimia'i
perubahan
suhu2. 2.,. As%al Aspal merupakan material utama pada konstruksi lapis perkerasan lentur /@eible pa>ement2 jalan raya, yang
ber7ungsi sebagai campuran bahan pengikat agregat, karena mempunyai daya lekat yang kuat, mempunyai si7at adhesi7, kedap
air
dan
mudah
dikerjakan.
Sil>ia
/
#66*
2
membedakan Aspal untuk material jalan atas ? %.).#. Aspal Alam Aspal jenis ini banyak terdapat di alam, contohnya ? %.).#.#. Lake asphalt, terdapat di 5rinidad, Bermuda. Aspal ini jika
diurai
akan
didapatkan
bahanbahan
dengan
komposisi 8*E bitumen, (* E bahan eteris, %) E bahan mineral dan ) E bahan organik. %.).#.%. Batu Aspal /rock asphalt2 dipulau Buton Sula'esi 5enggara, aspal ini dikenal juga dengan Butas /Buton Asphalt2 atau Asbuton /Aspal Batu Beton2, terdapat didalam batu karang, sehingga asplanya bercampur dengan batu kapur /9a9(2. Dilihat dari
segi
aspal alam dibagi
menjadi aspal padat 3 batuan, aspal plastis dan aspal cair Si7atsi7at aspal buton antara lain ? kadar asphaltenenya
jauh
lebih
tinggi
dan
kadar
maltenenya lebih rendah dibandingkan dengan aspal buatan.
leh
karena
itu
asbuton
mempunyai
pelekatan yang lebih baik dan kepekaan terhadap perubahan suhu yang lebih kecil. &enggunaan
aspal
alam
sudah
banyak
digunakan untuk pelapisan konstruksi perkerasan, dimana yang sudah banyak digunakan adalah ?
Lasbutag /Lapis Asbuton Agregat2, merupakan lapisan
konstruksi
jalan
yang
terdiri
dari
campuran antara agregat, asbuton dan bahan pelunak
yang
diaduk,
dihamparkan
dipadatkan secara dingin. Latasbum /Lapis Asbuton Murni2,
Lapis
dan tipis
asbuton murni /latasbum2 merupakan lapisan penutup yang terdiri dari campuran asbuton dan bahan pelunak dengan perbandingan tertentu yang dicampur secara dingin dan menghasilkan tebal maksimum # cm. %.).%. Aspal buatan /Bitumen2 Aspal
buatan
merupakan
bitumen
yang
merupakan jenis aspal hasil penyulingan minyak bumi yang mempunyai kadar para
suhu 8**o 9 dan disebut dengan proses :blo'ing;. Dengan proses blo'ing
ini, maka
beberapa si7at
bitumen diperbaiki, antara lain ? peningkatan kadar asphaltene, si7at lekat dan si7at kepekaan terhadap udara. +ekurangan dari proses :blo'ing; ini adalah kemungkinan terjadinya retak /cracking2 akibat adanya proses kimia berupa pemecahan molekulmolekul besar menjadi molekulmolekul kecil dan terjadinya arang /carbon2.
Adanya
mengakibatkan
pemecahan
berkurangnya
molekul bitumen
ini dan
bisa tidak
homogen. &roses ini memakan biaya yang cukup tinggi dan harus dilaksanakan dengan hatihati, dan hasil yang diperoleh disebut dengan Ksemiblo'n asphalt. Jenis = jenis aspal padat antara lain ? •
Straight un /Bitumen Iasil Langsung2 Jenis aspal ini dibuat dari minyak bumi, biasanya minyak bumi yang banyak mengandung aspal dan sedikit para
mempengaruhi
pelekatan
aspal
pada
batuan. Minyak bumi terbut kemudian disuling untuk
memisahkan
menguap. esidu
bagianbagian
yang
atau sisa destilasi
mudah
kemudian
disuling kembali pada suhu yang sama dengan tekanan rendah /hampa udara2 dan menghasilkan 7raksi seperti minyak pelumas dan sisanyaakan menjadi :straight run bitumen;. Bitumen jenis ini mempunyai penetrasi yang tinggi. •
Blo'n Bitumen /Bitumen Iasil &encampuran !dara2
:Blo'ing; adalah proses tembahan, dimana residu dari penyulingan >akum dicampur dengan udara pada suhu 8*** 9. &roses ini dilakukan jika bitumen yang dibutuhkan adalah bitumen dengan penetrasi yang lebih rendah daripada :straight run;. Dengan proses ini akan diperoleh dua keuntungan, yaitu
penetrasi
akan
berkurang
dan
kadar
asphaltene bertambah. +erugian hasil blo'ing adalah akan terjadi pemecahan /cracking2 yaitu suatu proses kimia dimana
molekul
yang
besar
dipecah
menjadi
molekul yang lebih kecil dan akan terjadi arang, sehingga hasil bitumen akan berkurang dan menjadi tidak homogen. Akibat
terjadinya
arang
maka
pelekatan
terhadap batuan akan berkurang karena arang tidak dapat larut secara baik dalam malten. &roses blo'ing sendiri memerlukan biaya yang tinggi dan menimbulkan
polusi
udara,
sehingga
untuk
kebutuhan material jalan akan dilaksanakan dengan hatihati untuk menghasilkan :semi blo'n asphalt;. Si7at aspal padat Si7at bitumen yang dibutuhkan dan beberapa si7at penting untuk digunakan sebagai bahan jalan ? •
!ntuk
mencapai
daya
ikat
yang
baik,
maka
diperlukan daya lekat yang baik. Si7at lekat bitumen terhadap muatan
batuan listrik
tidak
tetapi
disebabkan
karena
daya
tekanan
tarik
tersebut
tergantung dari struktur bitumen. Bitumen yang mengandung gugusan aromatik melekat lebih baik pada batuan daripada bitumen yang mengandung banyak
gugusan
para
5ekanan
permukaan
adalah energi yang dibutuhkan oleh bahan tersebut untuk memperluas permukaan sehingga tekanan • •
akan menjadi lebih rendah pada suhu tinggi. Dapat menjadi cair Dapat menjadi cukup keras kembali sehingga membentuk campuran batu aspal yang merekat dengan
baik
dan
dapat
dipadatkan
untuk
membentuk konstruksi lapisan perkerasan yang •
stabil. Dapat menjadi cukup lunak sehingga campuran batu aspal tersebut tidak menjadi rapuh pada suhu
•
lunak yang dapat mengakibatkan kerusakan. Bitumen yang digunakan tidak boleh terlalu peka terhadap suhu karena 'aktu penetrasi sangan
•
tergantung pada suhu. 5itik lembek aspal perlu
mendapat
perhatian,
karena pada suhu tersebut bahan mulai bergerak •
dengan kecepatan tertentu pada beban tertentu. Jika aspal makin keras, maka kadar asphaltene akan naik tetapi daktilitas akan turun. Jika kadar para
&enggunaan aspal padat Aspal
padat
dapat
digunakan
untuk
hampir
seluruh pekerjaan pelaksanaan lapis perkerasan aspal, mulai
dari
pelapisan
permukaan
sampai
dengan
pekerjaan konstruksi perkerasan jalan yang bermutu tinggi seperti lapisan aspal beton. %.).%.%. Aspal 9air Aspal cair adalah aspal keras yang dicampur dengan pelarut. Jenis aspal cair tergantung dari jenis pengencer yang digunakan untuk mencampur aspal keras tersebut. Jenis aspal cair •
Aspal 9 /apid 9uring2, aspal cair cepat mengeras yang merupakan jenis aspal yang akan dengan cepat mengendap, merupakan aspal keras yang
•
dicampur dengan kerosin /bensin2. Aspal M9 /Medium 9uring2, merupakan jenis aspal yang
akan
mengendap
dalam
'aktu
sedang,
merupakan aspal keras yang dicampur dengan •
minyak disel. Aspal S9 /Slo' 9uring2, merupakan jenis aspal yang akan dengan lambat mengendap, merupakan aspal keras
yang
dicampur
dengan
residu
dari
pengilangan pertama. Si7at Aspal 9air Aspal cair yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan
pekerjaan dan
mempersingkat
'aktu
pelaksanaan karena dengan kecairannya, aspal akan lebih
mudah
mengalir
diantara
batuan
dan
menyelimutinya untuk menghasilkan ikatan antara batu aspal. &enggunaan Aspal 9air
Aspal cair dapat digunakan seperti halnya aspal padat. %.).%.(. Aspal mulsi Aspal emulsi merupakan aspal cair yang lebih cair dari aspal cair pada umumnya dan mempunyai si7at dapat menembus poripori halus dalam batuan yang tidak dapat dilalui oleh aspal cair biasa. Aspal emulsi terdiri dari butirbutir aspal halus dalam air yang diberikan muatan listrik sehingga butirbutir aspal tersebut tidak bersatu dan tetap berada pada jarak yang sama. +arena adanya perbedaan muatan listrik yang diberikan,
maka
aspal
emulsi
dapat
digolongkan
menjadi tiga kategori, yaitu aspal emulsi katonik, aspal emulsi anionik, dan noninik. Jenis Aspal mulsi •
Aspal emulsi anionik adalah aspal emulsi yang diberikan muatan listrik negati7 dan umumnya dapat digunakan untuk melapisi batuan yang basa dan netral dengan baik. Si7at lekat dari aspal emulsi anionik
berdasarkan
penguapan
air,
yaitu
berdasarkan si7at tekanan permukaan dari batuan setelah air menguap. Aspal emulsi anionik terdiri dai •
M9 /labil2, MS /agak labil2, dan M9 /stabil2. Aspal emulsi kationik adalah aspal emulsi yang bermuatan
listrik
positi7
sehingga
baik
untuk
digunakan melapisi batuan netral dan alam seperti batuan andesit dan basal. Aspal emulasi kationik terdiri dari ? M9+ /bekerja cepat2, MS+ /bekerja kurang cepat2 dan ML+ /bekerja lamban2.
•
Aspal emulsi nonionik adalah aspal emulsi yang tidak bermuatan listrik, karena tidak mengalami proses ionisasi.
Si7at Aspal mulsi Seperti mempunyai
telah
dikemukakan,
beberapa
klasi
masingmasing, mempengaruhi
sedangkan aspal
emulsi
aspal dengan
7aktor antara
yang lain
emulsi si7atnya dapat sebagai
berikut ? • • • • • • • •
• •
Si7at kimia aspal padat +ekerasan dan jumlah aspal semen yang digunakan !kuran partikel aspal dalam emulsi Jenis dan konsentrsi zat emulsi yang digunakan +eadaan pencampuran seperti suhu dan tekanan Muatan ion pada partikel emulsi 5ingkat penambahan bahan Jenis peralatan yang digunakan dalam membuat emulsi Si7at zat emulsi &enambahan zat kimia
&enggunaan Aspal mulsi Aspal
emulsi
dapat
digunakan
pada hampir
semua kegiatan dari aspal padat, bahkan lebih luas dan dapat digunakan dimana tidak dapat diunakan aspal padat. Beberapa 7aktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih aspal emulsi adalah sebagai berikut ? •
+eadaan
cuaca
pelaksanaan
?
yang
diperkirakan
pemilihan
tingkat
selama emulsi,
perencanaan campuran dan peralatan pelaksanaan
• • •
Jenis dan ketersediaan agregat +etersediaan peralatan pelaksanaan Lokasi geogra
•
air &enga'asan lalu lintas, apakah arus lalu lintas
•
dapat dialihkan &ertimbangan lingkungan. 5er adalah istilah umum untuk cairan yang
diperoleh dari mineral organis seperti kayu atau batu bara melalui proses pemijaran atau destilasi pada suhu tinggi tanpa zat asam. !ntuk konstruksi jalan digunakan ter yang berasal dari batu bara, karena ter kayu sangat sedikit jumlahnya. 5er mempunyai bau khusus karena adanya gugusan aromat dengan gugusan = I seperti plenol dan cresol. !mumnya dalam ter tidak terdapat susunan paraiskus, strain aspal juga dapat karena berada di daerah elastis maupun daerah >iskus. +ondisi aspal ini sangat tergantung pada lama pembebanan
dan
suhu.
Akibatnya
kekakuan
aspal
dipengaruhi oleh lama pembebanan dan suhu. lama pembebanan
Si7at
Suhu
singka5
lastic
endah
juga
Sedang
>iskoelastik
Sedang
panjang
Oiskus
5inggi
+uat 5arik /5ensile Strength2 +uat tarik aspal juga dipengaruhi oleh temperature dan lama pembebanan. +uat tarik aspal ini akan lebih nampak nyata pada suhu rendah. !ntuk mengetahui kuat tarik aspal dapat dilakukan percobaan titik pecah Praass /Praass breaking test2. Adesi /Adhesion2 Adanya daya adesi ini dapat dijelaskan dengan mengacu pada aspal emulsi kationik, yaitu aspal yang diberi tambahan amine. 5ambahan bahan
/amine2
yang
semakin
bertambah
banyak akan berakibat ? Q &erkembangan daya adesi dari adesi biasa, adesi pasi7 dan adesi akti7 Q &erkembangan daya luar yang timbul dari tidak ada, kecil, sedang dan besar. &engaruh 9uaca +arena aspal merupakan senya'a hidrogen dan karbon yang mungkin dalam kondisi unsaturated, perubahan si7at yang sangat perlu diperhatikan yaitu reakti>itas terhadap %. Ial ini mengingat, bah'a aspal untuk perkerasan akan selalu berhubungan dengan udara 3 oksigen. Rarna Rarna aspal aslinya adalah hitam atau coklat tua kehitam hitaman. !ntuk tujuan penggunaan tertentu, aspal dapat diberi 'arna, seperti ? merah, hijau, biru, putih. Berat Jenis /Speciariasi antara *.6) = #.*) Durabilitas
Si7ata
tahan
lama
ini
sangat
diperlukan
dalam
hubungannya dengan air serta adanya aging o7 bitumen akibat kemungkinan terjadinya oksidasi.