PENDAHULUAN Latar Belakang
Di dalam sebuah Industri besar yang memproduksi produk dalam jumlah besar dan banyak, masalah yang biasanya ditemui adalah cara menyimpan, memindahkan atau mengakut suatu bahan-bahan atau barang dari satu bagian industri ke bagian yang lain dalam sebuah industri sehingga mengganggu proses produksi yang terjadi didalamnya. Masalah ini dapat diatasi dengan material handling atau pengendalian material. Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi ketempat proses produksi yang lain. Bentuk dari pengendalian material tersebut bermacam-macam sesuai dengan jenis dan fungsi f ungsi dari alat tersebut. Adanya Material handling dalam suatu industri akan mempermudah kegiatan atau aktifitas memproduksi suatu produk yang akan dihasilkan dan juga dalam proses pemindahannya. Pengetahuan mengenai Material handling ini sangat berguna untuk mempermudah pemindahan barang dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses industri sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari dan mengetahui prinsip-prinsip kerja dari alat-alat Material alat-alat Material handling tersebut. tersebut. . Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui prinsip peralatan penunjang ( Material Material handling ), ), mengenal jenis-jenis Material jenis-jenis Material handling , mengetahui macammacam Material handling , serta pengaplikasiannya dalam suatu industri. Serta untuk mengidentifikasi dari masing-masing peralatan penunjang tersebut sehingga dapat menentukan dan mempertimbangkan peralatan penunjang yang akan direncanakan dalam suatu industri.
PEMBAHASAN Material Handling
Ada dua defenisi Material handling secara umum. Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material, material handling mempunyai arti penanganan material dalam jumlah yang tepat dari material yang sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang cocok, pada waktu yang tepat dalam posisi yang benar, dalam urutan yang sesuai dan biaya yang murah dengan menggunakan metode yang benar. Jika digunakan metode yang sesuai, maka sistem material handling akan terjamin/aman dan bebas dari kerusakan (Anonim 2009). Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang diimplementasikan. Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain : 1) Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material, 2) Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja, 3) Meningkatkan produktivitas (Material akan mengalir pada garis lurus, Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin, Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu, Mekanisme penanganan material, Otomasi penanganan material, Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan material, Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material handling otomatis), 4) Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas (Meningkatkan penggunaan bangunan, Pengadaan bangunan serbaguna, Standarisasi peralatan material handling, Menjaga dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan mengembangkan program pemeliharaan inventif, Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem), 5) Mengurangi bobot mati, 6) Sebagai pengawasan pers ediaan (Purnomo 2004). Klasifikasi Pesawat Pengangkat
Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia sehingga sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan bahwa penggolongan ini didasarkan juga pada karakteristik, misalnya disain, tujuan, jenis gerakan, dan sebagainya. Secara umum mesin pemindah bahan (material handling equipment ) dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Peralatan Pengangkat Peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan satuan dalam satu batch, misal: Mesin pengangkat: kerek, dongkrak ; Crane: mobile crane, tower crane, Elevator. Pengangkat dibagi atas 3 kelompok, yaitu: a. Alat-Alat Pengangkat.
Alat-alat pengangkat adalah alat yang memindahkan beban dalam jarak yang relatif dekat, dan digerakan oleh tangan. Contoh alat-alat pengangkat : Dongkrak Roda Gigi, Skrup, Hidrolik, Pneumatic, Tuas, Sistem Puli Tangan, Lir Tangan. b. Mesin Pemindah Bahan. Mesin Pemindah Bahan adalah alat pengangkat yang digerakkan dengan mesin, baik mesin listrik, motor bakar, maupun turbin uap. Contoh Mesin Pemindah Bahan : Dongkarak Hidrolik Listrik, Pneumatic Listrik, Lir Mesin, Elevator. c. Crane. Crane adalah kombinasi dari Mesin Pemindah Bahan dengan Rangka Pengangkat ( Hoisting Frame) yang bekerja bersama-sama untuk mengangkut dan memindahkan beban. Crane dapat diklarifikasikan sebagai berikut: 1) Crane putar stasioner - Crane dengan pilar tetap (Crane berlengan, Crane dinding, Crane dengan meja putar, Crane dengan poros), 2) Crane yang bergerak pada rel - Crane portal, 3) Crane menara tower (Crane satu rel, Crane overhead), 4) Crane tanpa lintasan (Crane yang dipasang pada traktor, Crane yang dipasang pada truk), 5) Crane tipe jembatan (Crane gatry, Crane berpalang tunggal, Crane berpalang tanda). 2. Peralatan Pemindah (Konveyor) Peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan curah (banyak partikel, homogen) maupun muatan satuan secara kontinu. Misal: screw conveyor, belt conveyor, pneumatic conveyor, vibratory conveyor, dan sebagainnya. Mesin Pemindah Bahan menurut gerakanya terbagi 2 yaitu: Gerak Lurus (vertical dan horizontal), dan Gerak Melingkar (berputar). Sedangkan Mesin Pemindah Bahan menurut klasifikasi terbagi 2 yaitu: Pesawat Penggangkat, dan Pesawat Pengangkut. Mesin Pemindah Bahan juga tarbagi atas 2 kelompok, yaitu: a. Sistem beban pengangkut. Sistim beban pengangkut dipakai untuk memindahkan beban dalam jarak yang relatif dekat. Ban pengangkut digunakan untuk mengangkut beban secara berkesinambungan, baik berupa tumpahan maupun satuan.Contoh Ban Pengangkut: Konveyor Ban, Konveyor Ban Berpasak Metal, Konveyor Keranjang, Konveyor Goyang, Konveyor Skrup. b. Lori Pengangkut Lori pengangkut dipakai untuk memindahkan beban dalam jarak yang relatif jauh lebih baik berupa curah maupun padat. Contoh: lori pengangkut, Lori lir dan kapstan, Lori kabel 3. Peralatan Permukaan dan Overhead Peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan curah dan satuan, baik batch maupun kontinu, misal: scrapper, excavator, bulldozer, dan lain – lain
Prinsip Kerja
Material handling untuk pemindahan contohnya adalah konveyor, elevator, industrial truck, crain, dan pompa. Contoh untuk penyimpanan adalah pallet. Sedamgkan untuk control adalah detector. Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat tersebut sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan pergudangan dimana pesawat tersebut digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan memindahkan barang (transfer barang) (Stolk, 1993). Prinsip kerja konveyor adalah mengengkut material baik yang berupa “unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring.Cara kerja konfeyor terutama belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut. Salah satu Contoh pemakaian Konveyor di Industri adalah pemakaian belt confeyor di pabrik pemisahan sampah plastik dan kertas untuk dilakukan daur ulang. Elevator adalah material handling yang digunakan untuk memindahkan barang secara vertical.Prinsip kerja.Cara kerja. Menurut Adityo (2013), contoh penerapan elevator adalah lift barang yang biasanya berada di sebuah industry besar. Hal itu digunakan untuk mobilisasi barang di perusahaan yang gedungnya bertingkat.Salah satu contoh industrial truck adalah manual hand truck,dimana prinsip kerjanya yaitu memindahkan barang yang diletakkan diatasnya dan didorong secara manual dengan tenaga manusia. Cara kerjanya yaitu dengan meletakkan barang diatas keranjang truk kemudian didorong dengan tenaga manusia secara manual. Salah satu contoh penggunaan hand truck di industri yaitu two wheel, heel hand truck, yang diterapkan di PT APAC INTI CORPORA yang didesain menjadi ergonomis untuk meningkatkan produktivitas. Prinsip kerja crane adalah mengangkat barang untuk memindahkan barang secara horizontal. Cara kerja crane, adalah alat dikemudikan oleh seorang operator digunakan untuk mengangkat material yang akan dipindahkan secara horizontal kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Contoh penggunaan crane di Industri adalah crane untuk industry produksi baja di Cv.Singa Gajah Perkasa. Pertimbangan penggunaan crane di perusahaan tersebut adalah kondisi pengoperasian yang keras di pengecoran, dengan beban sulit, fungsi penanganan kompleks, dan suhu ruangan yang tinggi atau sangat berfluktuasi, membutuhkan tingkat keamanan dan keandalan fungsional yang tinggi atas sistem yang akan digunakan (Sukandar 2008). Prinsip kerja pallet adalah penopang tupukan barang dan memisahkan barang yang disimpan dengan lantai. Cara kerjanya yaitu pallet akan menopang barang yang disimpan sehingga akan stabil saat akan diangkat. Contoh penggunaan pallet di industri adalah hand pallet,yang merupakan sebuah alat yang digunakan pada suatu industri yang berupa truck pengangkut barang namun berbentuk kecil dengan memiliki 4 roda kecil dan 1 buah kemudi pada bagian belakang, serta 2 buah garpu yang digunakan untuk meletakkan barang – barang yang hendak diangkut (Adityo 2013).
Pompa adalah sebuah aat mekanis yang berfungsi untuk memindahkan fluida berupa cair,gas, ataupun lumpur dari suatu tempat ke tempat yang lain (Onny 2013). Prinsip kerja pompa adalah menggerakkan fluida dengan cara rotasi. Cara kerja pompa yaitu cairan masuk sisi isap antara rotor dan idler,cairan bergerak diantara celah antar gigi (bagian berbentuk bulan sabit berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap dan sisi buang),setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk susunan sedemikian sehingga daerah isap dan daerah buang terpisah,setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai keluar pada sisi buang. Contoh penggunaan pompa di dunia industri menurut Onny (2013) adalah pompa sentrifugal yakni Electric Submersible Pump (ESP). ESP adalah sejenis pompa sentrifugal yang didesain untuk mampu detenggelamkan di dalam sumber fluida kerja. Tujuannya adalah untuk menghidari kavitasi pada pompa,seperti untuk mengangkat air dari sumber atau mata air yang berada di dalam tanah,mengangkat fluida berupa lumpur, dan juga mengangkat minyak mentah pada proses pengeboran minyak bumi. Salah satu contoh detector adalah metal detector ,dimana prinsip kerja metal detector adalah gelombang electromagnet yang membentuk medan electromagnet pada satu atau beberapa koil.Cara kerja metal detector adalah jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi terganggu dan standart wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada ketidak seimbangan gelombang kemudian metal detector memberitahu kita bahwa ada benda bersifat logam yang lewat. Contoh penggunaan metal detector di industry adalahpenggunaan metal detector dalam tanah untuk mendeteksi kandungan bijih besi untuk perusahaan yang memproduksi bijih besi. Metal detector juga diterapkan di industry makanan untuk mendeteksi apakah makanan yang du produksi mengandung logam atau tidak sehingga aman untuk dikonsumsi. Dasar Pemilihan Mesin Pemindah Bahan
Pemilihan Mesin Pemindah Bahan sangat penting untuk dilakukan karena berpengaruh pada proses produksi, baik masalah kelancaran proses produksi dan biaya proses produksi yang harus dikeluarkan per usahaan. Mesin pemindah bahan yang dioperasikan hendaknya dipilih sesuai dengan kebutuhan pabrik dan spekifikasi dari mesin pemindah bahan tersebut serta rancangan mesin pemindah bahan sesuai dengan tata letak ruang pabrik sehingga tidak menghalangi/ menghambat proses produksi yang pada akhirnya didapatkan manfaat yang maksimal bagi perusahaan (Sularso 1997). Faktor-faktor teknis yang perlu diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah bahan adalah: a. Sifat Dan Bentuk Muatan. Untuk mengefisiensikan penggunaan alat harus diketahui sifat muatan yang akan dipindahkan tersebut dan juga bagaimana bentuk dari muatan tersebut. Muatan yang akan dipindahkandibedakan menjadi muatan tumpahan (bulk load ) dan muatan satuan (unit load ). Bahan yang ditangani dalam bentuk bulk load terdiri atas banyak partikel atau gumpalan yang homogen misal : batu bara, biji besi, semen, pasir, batu, tanah dan sebagainya. Unit load bisa jadi bulk load yang terbungkus, seperti didalam peti kemas, karung, dan lain – lain yang dapat berbeda dalam bobot dan bentuknya.
b. Kapasitas Yang Dibutuhkan Per Jam Kapasitas pemindahan muatan yang hampir tak terbatas dengan mudah dapat diperoleh pada jenis alat tertentu, misalnya konveyor aksi Universitas Sumatera Utara berkesinambungan. Sedangkan pada crane atau truk yang mempunyai kapasitas angkat yang cukup tinggi dalam kerja yang berat. Dalam perencanaan ini, beban muatan yang dipindahkan adalah 5 ton. c. Cara Penyusunan Muatan Pada Tempat Asal, Akhir, dan Antara Bagaimana posisi penyusunan muatan sebelum diangkat dan setelah diangkat tidak boleh diabaikan. Beberapa jenis peralatan dapat memuat dan membongkar muatan secara mekanis sedangkan lainnya membutuhkan alat tammbahan khusus atau bantuan operator. Misalnya beban curah yang dapat ditumpuk, tetapi harus disekop ketika akan memindahkannya lagi. d. Arah dan Jarak Perpidahan Keadaan dari lingkungan baik luas dan desain gedung atau keadaan permukaan tanah, tempat pengoperasian dan tempertur lokasi kerja perlu diperhatikan. Berbagai jenis alat dapat mengangkat beban dalam arah vertikal atau arah horizontal. Panjang jarak lintasan atau lokasi pengambilan beban juga sangat penting dalam pemilihan pesawat pengangkat. Dalam perencanaan, beban diangkat kemudian dipindahkan mengikuti arah jembatan (girder), yang kemudian diturunkan dan diposisikan pada lantai atau mesin – mesin perkakas yang diperlukan. Pemilihan alat ditentukan juga oleh rencana perluasan perusahaan , jangka waktu penggunaan alat tersebut (permanen atau temporer), jenis sumber energi yang tersedia, masalah sanitasi, keselamatan dan kenyamanan kerja. Setelah dilakukan pemilihan alat penanganan bahan berdasarkan faktor- faktor teknis. pilihan – pilihan yang dapat dipakai pada kondisi tertentu untuk memekaniskan proses penanganan, alat – alat tersebut kemudian dibandingkan dari sudut pandang rekayasa dan ekonominya. Evaluasi ekonomis berbagai jenis alat, baik investasi awal maupun operasional yang dibutuhkan harus dipertimbangkan. Biaya investasi awal meliputi, harga perlengkapan sendiri, biaya pemasangan dan pengangkutan, serta biaya konstruksi yang diperlukan dalam pemasangan dan operasinya. Biaya operasional mencakup antara lain, gaji dan tunjangan dari pekerja, biaya listrik yang dipakai, biaya pelumasan, pembersihan, peralatan khusus, dan bahan lainnya, biaya perbaikan dan pemeliharaan Juga dipertimbangkan penyusustan muatan dalam proses penanganan. Juga biaya pemeliharaan instalasi penanganan bahan, biaya penyusutan perlengkapan mekanis, dana yang dicadangkan utuk perbaikan menyeluruh (over haul ) perlengkapan mekanis tersebut. Perlengkapan penanganan bahan yang dipilih harus memenuhi semua tuntutan proses produksi sekaligus menjamin tingkat mekanis yang tinggi serta penggunaan tenaga kerja yang efisien, sehingga dapat menurunkan biaya penanganan persatuan muatan yang akan menghasilkan investasi modal yang menguntungkan.
Aplikasi Material Handling
Material handling dapat digunakan hampir di semua jenis industri, baik itu industri besar ataupun industri kecil. Dalam industri yang memiliki produk banyak dan besar material handling yang sering digunakan adalah tipe peralatan pengangkat dan pemindah seperti Crane: mobile crane, tower crane, Elevator, Dongkarak Hidrolik Listrik, Pneumatic Listrik, Lir Mesin, Crane, Lori Pengangkut, screw conveyor, belt conveyor, pneumatic conveyor, vibratory conveyor, dll. Dalam industri yang lainnya material handling yang digunakan disesuaikan dengan tipe barang yang dihasilkan dan juga seberapa banyak pengeluaran yang dipunya untuk menyediakan material handling.
PENUTUP Simpulan
Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material dalam suatu industri yang berguna untuk memudahkan dan mengefisienkan suatu pekerjaan. Material handling bedasarkan cara kerjanya di bagi menjadi 3 tipe yaitu peralatan pemindah, peralatan pengangkat dan peralatan permukaan. Pengaplikasian material handling dalam industri sudah banyak digunakan, untuk mengangkat suatu barang yang besar dapat digunakan crane atau elevator, untuk memindahkan barang dapat menggunakan conveyor, forklift, ataupun lori dan masih banyak lagi jenis-jenis material handling yang digunakan. Pemilihan alat material handling harus dipertimbangkan berdasarkan sifat dan bentuk muatan, kapasitas yang dibutuhkan per jam, cara penyusunan muatan pada tempat asal, akhir, dan antara, dan arah dan jarak perpidahan. Pemilihan ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe material handling dengan kebutuhan suatu industri, supaya material handling yang disiapkan efektif dan efisien saat digunakan. Saran
Materi tentang material handling sudah disampaikan dengan baik dan jelas, tetapi alat yang tersedia di tempat praktikum tidak komplit, akan lebih baik kalau alat material handling ada semua.
Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Material Handling. [Terhubung berkala] http:// repository. usu.ac.id/ bitstream/123456789/26809/4/Chapter%20II.pdf. ( 19 Maret 2014) Adityo,Sutrisno.2013. Macam-macam Alat Angkut . [Terhubung Berkala]. http://www.academia.edu/5190237/Macam-macam_Alat_Angkut (19 Maret 2014) Apriyahanda,Onny.2013.Pompa di Dunia Industri. [Terhubung berkala]. http://www.scribd.com/doc/126159712/Pompa-Di-Dunia-Industri ( 19 Maret 2014) Purnomo, h. 2004. Buku Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: Graha Ilmu Stolk, jack dkk.1993. Elemen Konstruksi Bangunan Mesin. Jakarta : Erlangga Sukandar,Iwan. 2008.Crane Industri Produksi Baja.[Terhubung Berkala]. http://sinargajahperkasa.indonetwork.co.id/3882662/crane-industri produksi-baja.htm (19 Maret 2014) Sularso dan Suga, Kyokatsu.1997. Dasar Perencanaan Mesin dan Pemilihan Mesin. Jakarta:PT. Pradnya Pramita
Laporan Praktikum
Hari, tanggal : Senin, 17 Maret 2014
Peralatan Industri Pertanian
Dosen : Prof. Dr. Ir. Ono Suparno, M.T Asisten
:
1. Novi Kurniawan
(F34100006)
2. Very Silalahi
(F34100070)
3. Sapto Pujo Sejati (F34100102)
MATERIAL HANDLING
Disusun Oleh : Eka Listiana (F34120044) Angga Panji Trisna (F34120051) Rachman Prabowo (F34120070)
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014