May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
BAB II PENDAHULUAN Semakin besar rumah biasanya semakin besar energi listrik yang dibutuhkan, baik untuk pencahayaan, penghawaan ataupun perlengkapan penunjang lainnya. Namun hal tersebut bisa diantispasi melalui desain bangunan, yaitu dengan membuat desain bangunan yang hemat energi. Hampir sebagian besar energi pada bangunan terpakai untuk pengkondisian penghawaan atau pengkondisian udara dan pencahayaan buatan. Oleh karena itu perlu ada strategi yang cermat terkait dengan penghawaan dan pencahayaan saat ak an membangun rumah terutama pada tahap desain awal. Kita tahu bahwa bumi ini makin panas, namun bukan berarti hanya AC satusatunya jawaban untuk mencapai temperatur yang nyaman . Masih ada alternatif lain yang bisa dicoba, misalnya pemanfaatan ventilasi alam secara optimal. Buatlah jalur sirkulasi udara silang (cross (cross ventilation ) dalam bangunan secara optimal, antara lain melalui desain dan perletakan lubang udara yang bersilangan sehingga diharapkan udara& luar dapat masuk dan menjangkau seluruh bagian bangunan. Ketinggian letak lubang udara pada dinding perlu ditentukan secara seksama karena perletakan yang baik memungkinkan udara menjangkau seluruh bagian ruang. Jika hal tersebut diatas kurang membantu, (terkait kondisi rumah dan sekitarnya yang kurang memungkinkan dan beberapa hal lain) kenyamanan dalam ruang dapat dibantu dengan pemanfaatan ceiling fan. Manfaatkanlah ceiling fan untuk membantu pergerakan udara dalam ruang agar lebih merata. Jika pemanfaatan ceiling masih dirasakan kurang cukup untuk memperoleh memperoleh kenyamanan dalam ruang, manfaatkanlah AC dan gunakan AC secara bijaksana.
Terdapat sedikit perbedaan strategi antara penggunaan fan dan AC. Jika dari awal pembangunan rumah anda sudah memutuskan untuk menggunakan fan maka buatlah langit-langit bangunan cukup tinggi agar udara dalam ruang dapat bergerak bebas namun jika anda memutuskan untuk menggunakan AC maka buatlah langit-langit bangunan tidak terlalu tinggi agar volume ruang tidak terlalu besar sehingga cepat dingin dan penggunaan energi untuk AC optimal dan wajar. Begitu pula dengan pencahayaan, buatlah bukaan sebanyak mungkin untuk memperoleh pencahayaan alami yang memungkinkan kita untuk tidak menyalakan
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 1
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
lampu sepanjang siang hari di ruang manapun sepanjang cuacanya masih memungkinkan (tidak mendung dll). Namun perlu dicermati bersama bahwa yang kita butuhkan dari matahari adalah terangnya bukan panasnya, maka jika ada bukaanbukaan terutama yang menghadap barat perlu diberi perlindungan (kanopi, shading dll) untuk meminimalkan intensitas radiasi panas yang dapat masuk ke dalam bangunan. Posisikan ruang-ruang aktifitas di sisi utara dan selatan dan tempatkan ruang -ruang service atau penunjang (gudang dll) di sisi barat sebagai buffer dari radiasi matahari.
KENYAMANAN TERMAL A. Pengertian Kenyamanan Termal Terkait dengan kenyamanan termal, saat ini berkembang dua pendekatan, yakni pendekatan statik dan pendekatan adaptif. Pendekatan pertama, pendekatan statik mengacu hasil riset kesan termal responden ruang iklim penelitian FO. Fanger era tahun 1970-an (Fanger, 1970), dan telah diadopsi menjadi standar baku kenyamanan termal pada ASHRAE 55 dan kemudian ISO 7730 dalam bentuk indeks termal PMV-PPD, dan juga kriteria lain yang belum dibakukan seperti ET, SET, DISC, TSENS, dan HSI. Alur penentuan indeks termal tersebut tertera pada gambar di bawah. Berlawanan dengan pendekatan statik, pendekatan kedua, pendekatan adaptif menggunakan responden penghuni bangunan yang sebenarnya, yang telah beradaptasi dengan kondisi iklim sekitar. Riset kenyamanan termal adaptif pada dasarnya adalah upaya untuk mengetahui kenetralan termal (thermal neutrality) (diistilahkan dalam kuisioner penelitian ini
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 2
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
sebagai KusA1), keterterimaan termal (thermal acceptability) acceptability) (diistilahkan dengan KusA2), dan preferensi termal (thermal preference) (diistilahkan dengan KusA3) dari responden suatu hunian, serta pengkajian perilaku adaptif penghuni tersebut guna memperoleh kenyamanan termal dengan didukung sarana pasif yang ada pada bangunan tempat tinggalnya. Premis utama model adaptif adalah bahwa penghuni bangunan tidak dianggap sebagai penerima pasif lingkungan termal, seperti dalam kasus subyek eksperimental eksperimental ruang iklim, tetapi sebaliknya, memiliki peran penting dalam menciptakan menciptakan kondisi yang disukai terkait lingkungan termalnya, dengan tiga jenis adaptasi, yakni: pengaturan perilaku, fisiologis, dan psikologis (de Dear, 1997 dan 1998). Menyadari kelemahan pendekatan statik tersebut, ASHRAE telah mempelopori kemungkinan penerapan standar kenyamanan adaptif (Adaptive Comfort Standard – ACS) dengan memasukkannya pada ASHRAE 55 edisi 2004, sedangkan ISO masih belum sepenuhnya, hanya menyinggung sedikit pada ISO 7730 edisi 2005. ISO 7730 tidak menyertakan model adaptif ACS ini, tetapi mengungkap kemungkinan penerapannya pada bangunan ventilasi alami secara terbatas. Dalam ASHRAE 55 – 2004, standar ACS merupakan ketentuan pilihan untuk hunian berventilasi alami dan dikendalikan penghuni, di samping model PMV/PPD yang menjadi ketentuan utama. Model ACS ini dapat diterapkan untuk iklim dengan rata-rata suhu udara luar bulanan antara 10 – 33 oC, dengan rentang keterterimaan termal 80% dan 90% yang masingmasing memiliki lebar 5 oC dan 7 oC. Persamaan model suhu nyaman (Tcomf) ACS ini adalah (Brager, 2001):Dengan T_(db,luar) merupakan rata-rata suhu udara luar.
B. Teori Kenyamanan Termal Teori kenyamanan termal yang berkembang saat ini adalah sebagai berikut:
OT : Operational Temperature, yaitu temperatur di luar bangunan, campuran antara panas sinar matahari dan suhu udara. ET : Effective Temperature, yaitu temperatur di dalam bangunan. ET tidak dipengaruhi oleh sinar matahari, tapi oleh jumlah uap air yang terkandung di udara. ET akan efektif jika kelembaban terkontrol serendah mungkin sehingga suhu tubuh bisa turun karena penguapan lancar. CET, merupakan koreksi terhadap ET, karena ET lebih banyak melibatkan faktor iklim, untuk bangunan bertingkat. Pada basement ET = OT = CET.
C. Manusia dan Kenyamanan Kenyamanan Termal Agar manusia bertahan maka keseimbangan panas (thermal balance) harus terjaga baik, yang artinya panas yang hilang (heat loss) harus sama dengan panas yang dihasilkan (heat production) dari tubuh. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh dua faktor:
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 3
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Faktor fisik: Suhu udara kelembaban relative kecepatan angin
Faktor non-fisik:
Jenis kelamin umur atau usia pakaian yang dipakai jenis aktivitas yang sedang dikerjakan dikerjakan
Di wilayah Indonesia sendiri, khususnya di daerah Jawa, nenek moyang kita sejak zaman purbakala selalu menghadapkan pintu utama rumahnya ke arah selatan atau utara. Orang Minangkabau memilih bentuk atap rumahnya yang tinggi serta curam. Hal ini dilakukan untuk mengisolir teriknya matahari yang berlebihan dan memudahkan pengaturan air hujan yang seringkali jatuh dalam jumlah besar. Rumah-rumah Rumah -rumah di Kalimantan, Sulawesi, Irian dan Priangan umumnya didirikan di atas tiang-tiang atau umpak. Hal ini baik untuk mengurangi dan menghilangkan kelembaban di dalam ruangan. Pada dasarnya, ada tiga faktor terpenting yang menyangkut bahan-bahan pemikiran dalam melaksanakan suatu perencanaan bangunan, yaitu:
Manusia dengan kebutuhannya. Pengaruh iklim. Bahan bangunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan ruang:
Pergerakan udara. Suhu udara. Kelembaban udara. Radiasi.
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 4
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
A.PENGHAWAAN/SIRKULASI A.PENGHAWAAN/SIRKUL ASI UDARA Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup dalam rumah tinggal atau bangunan – bangunan bertingkat, khususnya di daerah beriklim tropis dengan udara yang panas dan tingkat kelembaban tinggi, diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam dan aliran udaran buatan. Cara memperoleh udara segar dari alam adalah dengan cara memberikan bukaan pada daerah yang diinginkan dan memberikan ventilasi yang sifatnya menyilang. Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam dengan suhu/ temperatur kurang dari 30°C dan banyak mengandung O2. Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan karena udaranya panas (23 -34°C), udaranya kotor (berdebu, berasap) dan angin tidak menentu, khususnya pada bangunan tinggi, angin mempunyai kecepata tinggi. Karena keadaan alam yang demikian, maka diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan menggunakan alat penyegaran udara (air condition). Penyegaran udara Adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama : 1. Penyegaran udara untuk kenyamanan kerja 2. Penyegaran udara untuk industri Sistem penyegaran udara untuk industri dirancang untuk memperoleh temperatur kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan yang bersangkutan. Dengan adanya penyegaran udara ini, diharapkan udara menjadi segar sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, pasien di rumah sakit menjadi lebih nyaman dan penghuni rumah tinggal menjadi nyaman
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 5
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tinggal biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan diwilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan yang posisinya ditengah bangunan bisa menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran penangkap angin atau menara penangkap angin. Untuk membuat udara bisa mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan. Bentuk ventilasi udara yang biasa digunakan adalah jendela konvensional dengan daun jendela dari kaca atau panel kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari. Kemudian ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela dengan 2 bilah kaca yang memiliki celah diantara keduanya yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanya dipasang pada kamar mandi atau toilet. Ada pula jenis jendela kaca nako dengan bilah-bilah kaca yang bisa dibuka tutup. Selain itu, juga bisa dibuat ventilasi udara berbentuk lubang kisi-kisi angin dengan susunan horizontal pada dinding bangunan. Metode untuk membuat lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang dinding, kusen kayu dengan kisi-kisi arah horizontal , ataupun menggunakan rooster dari bahan beton, metal, aluminium atau kayu. Sistem yang paling baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang alami adalah dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation), pada sistem ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian sedemikian rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan adanya perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman yang disertai void di dalam rumah, taman dan void didalam rumah akan membantu proses sirkulasi udara ditengahtengah ruangan didalam rumah yang berjarak lumayan jauh dari bidang dinding. Selain itu, keberadaan ventilator di atap juga diperlukan untuk mengurangi panas ruang. Ventilator bekerja untuk memperlancar sirkulasi udara di bawah atap. Alat ini dipasang di atas plafon, di bawah atap. Alat pendingin ruangan sebetulnya bisa saja dipasang untuk menghilangkan hawa panas. Tetapi, itu bukan solusi paripurna. Ventilator tetap diperlukan pada ruangan ber-AC. Jika tidak, AC akan bekerja lebih berat, karena udara yang terperangkap di atas plafon ruangan sangat panas. Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa dengan penggunaan penghawaan
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 6
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
buatan atau AC, sudah cukup untuk mendapatkan udara sehat sehari-hari. Padahal, AC terutama untuk area apartemen dan perkantoran, hanya membuat udara menjadi sejuk. Kita tetap membutuhkan pertukaran udara di dalam ruangan tersebut agar udara yang ada tetap sehat dan tidak membuat kulit menjadi kering. Oleh karenanya, peletakan tanaman di dalam ruang juga dapat membantu penyegaran hawa dalam ruang. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada tanaman dijamin membuat ruangan terasa lebih sejuk di siang hari. Tentunya, tanaman yang dipilih mestilah serasi dengan ruangan. Meski begitu, penempatan tanaman di dalam ruang juga bukan solusi. Tanaman pun tak bisa terlalu banyak dipajang di dalam rumah. Kalau terlampau banyak, ia tidak dapat tumbuh dengan baik. Tanaman hias juga tidak disarankan untuk diletakkan di ruang yang gelap dan lembab. Untuk dapat tumbuh subur, tanaman memerlukan paparan sinar matahari dan udara. Jadi, pastikan rumah Anda memiliki memiliki jendela yang tembus cahaya dan memungkinkan udara bersirkulasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk un tuk mendapatkannya, baik secara alami, buatan, maupun kombinasi keduanya. Bagaimana mengaturnya? Untuk sirkulasi/pertukaran udara, ada beberapa jenis penghawaan yang bisa dipakai. Pertama, penghawaan buatan (air conditioner) seperti yang telah diuraikan diatas. Kedua, penghawaan alamiah, dan ketiga adalah penghawaan campuran. Untuk penghawaan alamiah, sistem ventilasi udara yang dibutuhkan biasanya berupa lubang udara atau lubang angin. Namun, hal ini terkadang masih dirasakan kurang karena hanya mengandalkan kekuatan angin saja. Jadi pada saat kekuatan angin tidak mencukupi, sirkulasi udara tidak terjadi sehingga pertukaran udara menjadi tidak maksimal. Mengantisipasi permasalahan tersebut,biasanya dilakukan jenis penghawaan yang ketiga, yaitu penghawaan campuran atau kombinasi keduanya. Jenis penghawaan ini biasanya hanya menggunakan AC untuk beberapa ruang tertentu, misalnya kamar tidur. Sementara ruangan lainnya digunakan bukaan-bukaan jendela lebar. Seperti ruang keluarga dan ruang tamu. Sedangkan untuk ruang-ruang servis, menggunakan bantuan atau tambahan exhaust fan, misalnya dapur, gudang, dan kamar mandi. Pemasangan exhaust fan sifatnya sebatas mempercepat sirkulasi udara. Untuk menghindari panas dan pengapnya ruang, prinsipnya ialah memperhatikan jalan keluarmasuknya udara. Jadi, exhaust fan saja tanpa ventilasi tak banyak membantu. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sistem
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 7
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
pertukaran udara (ventilasi) yang baik. Yaitu penggunaan prinsip-prinsip dasar jenis penghawaan. Pertama, membuat sirkulasi udara agar terus mengalir di setiap ruangan. Untuk itu, udara harus dapat masuk dan keluar. Jangan sampai terjebak di dalam ruangan tanpa jalan keluar karena akan a kan menjadikan ruangan tersebut menjadi lembab atau pengap. Kedua, sirkulasi udara dua arah, yaitu dengan ventilasi silang/cross. Ventilasi udara mengalir secara horizontal dalam satu ruangan, melalui dua dinding yang saling berhadapan. Biasanya udara mengalir melalui jendela-jendela pada dinding dan kemudian mengalir melalui jalusi-jalusi di atas pintu pada dinding yang berlawanan di hadapannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi atau pertukaran udara dalam satu ruangan dengan bantuan kekuatan angin. Ketiga, sirkulasi udara secara horizontal. Prinsip utamanya adalah mengeluarkan udara panas keluar ruangan atau dialirkan ke atas (plafon). Ini khusus daerah yang tidak memiliki jendela jendela atau tidak berbatasan langsung dengan udara luar. Pertukaran udara (ventilasi) diperoleh dengan cara membuat lubang-lubang bukaan di area plafon,dibawah atap maupun genteng agar dapat dikeluarkan secepat mungkin. Karena udara panas biasanya naik ke bagian teratas, sehingga jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan ruangan menjadi panas. Alternatif lain ialah menggunakan ventilator seperti yang telah diuraikan diatas.Oleh karena itu, ruangan dengan plafon yang lebih tinggi akan terasa lebih sejuk. Demikian pula ru mah yang memiliki atap curam dan jarak antara plafon dan atap yang cukup besar, akan terasa lebih sejuk di siang hari. Jadi udara panas diberi jalan keluar dan dialirkan melalui lubang angin, jalusi, atau celah-celah kecil di bawah atap yang dapat mengalirkan udara ke luar ruangan. Di masyarakat masih terdapat pemahaman yang salah tentang cara mendapatkan ruangan yang tidak panas. Mereka pikir, tingginya langit-langit akan berpengaruh. Rumah yang tingginya tujuh meter tetapi jendelanya ditutup tetap akan panas. Sebaliknya, rumah yang tingginya hanya tiga meter tetapi memiliki bukaan jendela di dua sisi pasti akan terasa lebih sejuk. Keempat, sirkulasi udara secara sistem keseluruhan rumah. Di sini kita dapat membuat sirkulasi udara mengalir dengan cara membuat ruang atau area terbuka berupa taman di depan dan belakang rumah.Dengan begitu, udara mengalir secara horizontal melalui ruangan-ruangan yang telah dibuat bukaan-bukaannya. Dari bagian depan atau taman depan ke bagian belakang rumah atau taman belakang atau sebaliknya. Kemudian akan mengalir secara vertikal melalui taman belakang rumah lewat atap yang terbuka atau memiliki celah udara ke atas. Aliran udara secara vertikal ini juga dapat dilakukan lewat area tangga maupun maupu n void yang ada di dalam
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 8
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
rumah.Sementara itu, pemasangan pergola di luar ruang sebenarnya tidak begitu mempengaruhi suhu di dalam ruang. Pergola hanya akan memberikan keteduhan di bawahnya, tidak lebih dari itu,
Ventilasi/Sirkulasi Alami
S etiap rumah tinggal seharusnya mempunyai minimal satu ruangan yang nyaman sehingga dapat digunakan untuk beristirahat total, terutama apabila sedang sakit. Bila dimungkinkan, ruang-ruang untuk bersantai dan beristirahat, seperti ruang keluarga dan kamar tidur, diletakkan di daerah yang terlindung dari panas matahari sore hari, oleh karena ruangan di atas sebaiknya di letakkan di sisi barat.
D inding perlu terlindung dari sinar matahari langsung, oleh karena itu pakailah tritisan untuk melindungi dinding, apabila rumah bertingkat sebaiknya rumah tinggal yang berada di lantai atas menggunakan beranda selain gunanya untuk beristirahat, duduk-duduk di lantai atas memandang pemandangan, berguna juga untuk mencegah jatuhnya air hujan di dinding di bawahnya. Beri juga saluran saluran air dan pipa paralon yang dihubungkan sampai di tanah agar tidak terjadi tetesan air dari atas genting kemudian memantulkan tanah dan mengotori dinding. Dihalaman depan sebaiknya diberi tanaman yang teduh, seumpamanya tidak memiliki halaman yang luas bisa menanam tanaman yang agak tinggi dan rimbun daunnya di dalam pot, misalnya pohon b beringin eringin dalam pot, atau tanaman buah seperti mangga dalam pot. Langit-langit diperlukan untuk meresap panas matahari atau bisa juga memantulkan panas matahari, agar
T EK NI K AR SI TE K TU R
Page 9
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
ruangan menjadi sejuk, sebaiknya berbahan kayu tipis yang merasap panas atau beton yang memantulkan panas.
V olume ruangan, volume ruangan yang cukup luas dapat menimbulkan suasana kesejukan, seumpamanya memiliki memiliki rumah yang tidak terlalu luas maka perlu mengakali-nya dengan memiliki langit-langit yang tinggi t inggi sehingga melancarkan sirkulasi udara dalam ruangan yang sempit .Usahakan ada tiga lubang pada sisi sisi dinding di berbagai penjuru.Diperbatasan penjuru.Diperbatasan ruangan atau dinding dinding pemisah pemisah antar ruangan selain ada pintu harus ada jendela, misalnya ruangan tamu dan ruangan keluarga yang di batasi dinding dan diberi pintu ditambah juga jendela untuk sirkulasi udara. Pintu dapur atau pintu depan harus ada jendela yang memasuk dan mengeluarkan udara dari luar rumah. Lubang di atas langit-langit, misalnya di dapur untuk melancarkan udara atau pemanasan saat memasak. Lubang di bawah, misalnya saluran pembuangan air, agar ruangan tidak lembab. Secara prinsip, ruang menjadi nyaman jika terjadi aliran udara. Kondisi ruang dalam rumah akan terasa nyaman jika udara mengalir pada kecepatan 0,1-0,15 m/det (angin terasa sepoi-sepoi). Andai lebih rendah dari nilai tersebut menyebabkan ruangan terasa pengap, panas dan gerah. Sementara bila kecepatan angin lebih tinggi dari nilai yang dipersyaratkan menyebabkan sakit (masuk angin). Untuk membuat aliran udara menjadi ideal, hal yang mesti diperhatikan adalah arah datangnya angin yang menerpa rumah karena erat kaitannya dengan penentuan posisi bukaan.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 10
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Jendela yang baik, tidak hanya menerangi ruang, Tapi juga menjaga aliran udara. Dengan begitu ruang terasa sejuk. Begitu mendengar kata ventilasi pasti yang terbayangkan adalah sebuah jendela. Yup, betul sekali. Jendela menjadi fungsional karena dia menjadi elemen yang baik dalam menjaga sirkulasi udara. Ventilasi berfungsi menjalankan sistem pertukaran udara karena adanya perbedaan temperatur di dalam dan di luar. Hembusan udara akan terasa sejuk di dalam ruangan jika kecepatannya ideal, yakni 0.1-0.15 meter per detik. Jika kecepatan lebih rendah ruangan akan terasa pengap. Pun sebaliknya, hembusan akan sangat kencang jika kecepatan angin di atas angka 0.15. Penghunipun terancam masuk masuk angin. Jendela sebaiknya ditempatkan saling berhadapan agar udara dapat mengalir sempurna. Inilah yang disebut ventilasi silang. Aliran udara dapat tereduksi jika penempatan furnitur ataupun partisi tidak tepat. Maka dari itu, perhatikan komposisi dan peletakkan elemen ruang. Anda juga bisa membuat membuat bukaan jendela angin masuk masuk lebih kecil dibanding dibanding bukaan keluar. Ataupun bukaan bu kaan masuk dari jendela di bagian atas, dan keluarnya di bagian bawah rumah. Terakhir, pembuatan kolam di area taman, air terjun atau ata u waterwall juga turut membantu. Hal ini memperbanyak terjadinya uap air dalam rumah di siang hari sehingga membantu menurunkan suhu ruangan dan menciptakan kesejukan di dalam rumah. Ventilasi
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 11
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum. Ada 2 macam ventilasi, yakni :
Ventilasi alamiah, di alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. ru mah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut. Ventilasi buatan, yaitu buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar a gar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
Prinsip Dasar Ventilasi Ventilasi dikatakan baik, bila sistem itu berlangsung secara alamiah dalam artian berlangsung dengan sendirinya sendirinya tanpa bantuan alat bantu seperti kipas angin maupun pengkondisi udara (AC). Jika ventilasi alamiah tidak dapat berjalan lancar, barulah membutuhkan alat bantu untuk memperlancar sirkulas sirkulasii udaranya. Namun dengan pengaturan desain yang pas serta mengetahui seluk-beluk sistem ventilasi, usaha mendapatkan ventilasi alamiah bisa diperoleh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa ventilasi mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu :
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 12
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
a. Ventilasi Horisontal
Ventilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang datang secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu sisi (bagian rumah) yang sengaja dibuat panas sementara di sisi lain kondisinya lebih sejuk. Kondisi sejuk ini dapat diperoleh bila bagian tersebut kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian tersebut sering terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang mengalir dari daerah bertekanan tinggi /dingin ke daerah bertekanan rendah/panas).
b. Ventilasi Vertikal
Prinsip dasar ventilasi vertikal adalah memanfaatkan perbedaan lapisan-lapisan udara, baik di dalam maupun di luar yang memiliki perbedaan berat jenis. Ventilasi vertikal ini akan sangat bermanfaat untuk bangunan rumah 2 lantai atau lebih.
Merancang Sistem Ventilasi Sistem ventilasi rumah dapat dirancang untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal. Untuk membuat agar angin bisa masuk ke dalam bangunan, salah satu cara yang dilakukan adalah memodifikasi memodifikasi temperatur di lingkungan rumah. Modifikasi ini bertujuan untuk memancing angin agar bergerak ke arah rumah yang kita tinggali. Mengingat prinsip dasar bahwa udara u dara mengalir dari tempat dingin (bertekanan tinggi) ke tempat panas (bertekanan rendah) maka pohon (tanaman) yang rindang bisa dijadikan salah satu alternatif untuk memancing angin agar bergerak mendekat ke rumah. Lokasi penempatannya diletakkan di area yang memotong arah pergerakan
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 13
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
angin yang mengenai bangunan. Karakteristik angin ketika memasuki area rumah biasanya bergerak horizontal. Selanjutnya angin (udara yang mengalir) dimasukkan ke dalam rumah melalui bukaan-bukaan. Bukaan ini bisa berupa jendela, bouvenliecht , lubang angin (rooster) angin (rooster) , pintu, skylight maupun maupun lubang di atap dan plafond. Prinsip membuat ventilasi di dalam rumah adalah bagaimana membuat lebih mudah bergerak dari luar ke dalam maupun sebaliknya. Oleh karenanya peletakan bukaan ventilasi menjadi faktor penting. Agar angin yang masuk bisa mengalir dengan lancar maka penempatan bukaan ventilasi dilakukan secara berhadapan (cross ventilation) . Kondisi ini mempermudah aliran udara untuk saling bertukar, satu bagian menjadi tempat masuknya udara bagian yang berhadapan menjadi tempat pengeluarannya begitu pula sebaliknya. Namun yang perlu diingat agar aliran udara bisa mengalir melintang di seluruh ruang maka ketinggian lubang ventilasi yang saling berhadapan sebaiknya dibuat tidak sama.
Selain bergerak secara horizontal, aliran udara di dalam rumah juga bergerak secara vertikal. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar bahwa udara mengalir dari area bertekanan tinggi (dingin) ke area bertekanan rendah (panas). Bagian atas rumah cenderung lebih panas dari bagian bawah hal ini in i disebabkan karena adanya pemanasan bangunan oleh sinar matahari (pada bagian atap bangunan). Kondisi ini menyebabkan udara bergerak dari area bawah ke atas. Agar udara panas ini dapat keluar, dan terjadi aliran maka perlu ditempatkan lubang angin di bagian atas rumah. Dengan demikian, udara panas bisa terbuang digantikan udara yang lebih dingin dari bagian bawah rumah. Rumah yang ideal memiliki prosentase bukaan total 15%-20% dari luas keseluruhan tapak/lahan. Proporsi volume udara yang dibutuhkan dari masing-masing ruang memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut. Kamar mandi yang memiliki kelembaban tinggi, maka membutuhkan pergantian udara sebanyak enam kali volume ruangnya (volume dihitung dari luas ruangxtinggi ruang). Misal kamar mandi berukuran 3×3 m dengan tinggi 3 m,
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 14
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
membutuhkan pergantian udara sebanyak (3x3x3)x6 = 162 m2/jam. Sedangkan kamar tidur membutuhkan pergantian udara sebesar 2/3 volume ruang tiap jamnya. Bagi ruangan yang didesain dan bisa dipadukan dengan ruang terbuka seperti taman, ventilasi tentu bukan menjadi parmasalahan berarti. Namun bagaimana dengan ruang yang berada di tengah-tengah ruang lain dan tidak dimungkinkan untuk membuat bukaan untuk ventilasi? Untuk ruangan yang berada di tengah-tengah dan tidak terdapat area bukaan untuk mengalirkan udara, perlu dilakukan pendekatan yang berbeda. Kita bisa menggunakan alat untuk membantu sirkulasi udara, misal exhaust misal exhaust fan atau ventilating fan (penyedot (penyedot udara). Di pasaran ada berbagai jenis exhaust fan, diantaranya wall mount (dipasang (dipasang di dinding), ceiling mount (dipasang (dipasang di plafond/langit-langit) plafond/langit-langit) serta window mount (dipasang (dipasang di jendela). Prinsip peletakan exhaust fan adalah bersilangan dengan bukaan depan. Hal ini bertujuan agar perputaran udara dapat berjalan secara maksimal. Perencanaan sistem ventilasi yang baik banyak member keuntungan. Di tengah maraknya isu penghematan energi, sebuah rumah yang didesain dengan sistem ventilasi yang baik, turut pula mendukung program ini. Pengaturan sistem penghawaan yang baik akan menghemat penggunaan pengkondisi ruang (AC). Di sisi lain, buka an ventilasi berfungsi pula memasukkan terang langit sekaligus mendukung sistem pencahayaan alami di dalam rumah. Sehingga pada waktu siang hari, penggunaan lampu bisa diminimalkan sekaligus sekaligus menghemat penggunaan listrik. Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkan sistem ventilasi rumah anda.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 15
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Interior Design menyangkut juga pada sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tinggal biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan di wilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan yang posisinya di tengah bangunan bisa menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran penangkap angin atau menara penangkap angin. Untuk membuat udara bisa mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan. Inilah salah satu prinsip Interior Design untuk rumah tinggal yang bisa diaplikasikan Bentuk ventilasi udara yang biasa digunakan adalah jendela konvensional dengan daun jendela dari kaca atau panel kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari. Kemudian ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela dengan 2 bilah kaca yang memiliki celah diantara keduanya yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanya dipasang pada kamar mandi atau toilet. Ada pula jenis jendela kaca nako dengan bilah-bilah kaca yang bisa dibuka tutup. Selain itu, juga bisa dibuat ventilasi udara berbentuk lubang kisi-kisi angin dengan susunan horizontal pada dinding bangunan. Metode untuk membuat lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang dinding, kusen kayu dengan kisi-kisi arah horizontal , ataupun ataupu n menggunakan rooster dari bahan beton, metal, aluminium atau kayu. Sistem yang paling baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang alami adalah dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation), pada sistem ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan adanya perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman yang disertai void di dalam rumah, taman dan void didalam rumah akan membantu proses sirkulasi udara ditengahtengah ruangan didalam rumah yang berjarak lumayan jauh dari bidang dinding.
Jika penggunaan ventilasi udara dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif yaitu metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhauster (exhaust fan dibagian dinding atau blower dibagian atap) yang secara aktif dengan bantuan energi listrik akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari dalam ruangan,
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 16
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar dari luar melalui lubang ventilasi. Bila rumah anda berada didaerah perkotaan dan kondisi di rumah anda an da memang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami (faktur polusi, kepadatan atau tingkat kerapatan bangunan yang tinggi), anda dapat menggunakan sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC). Saya, anda, dan kita semua pasti berkeinginan untuk memiliki sebuah rumah idaman yang bisa memenuhi kriteria sehat, indah, nyaman. Berikut ada 8 poin yang menurut saya harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah bangunan rumah. 1. Perencanaan Struktur Bangunan Poin pertama yang harus betul-betul diperhatikan dalam membangun sebuah rumah adalah, bagaimana perencanaan struktur bangunan tersebut. Hal ini penting, karena fungsi utama rumah adalah sebagai shelter/tempat berlindung bagi penghuninya dari terpaan cuaca. Oleh karena itu struktur rumah harus dirancang sedemikian sedemikian rupa untuk un tuk mampu menahan terpaan cuaca (panas matahari, curah hujan, hempasan banjir, tiupan angin) maupun getaran-getaran akibat gempa. Bagi seorang insinyur sipil atau arsitek, pasti sudah faham beberapa komponen pembebanan yang wajib diasumsikan dalam perencanaan struktur, antara lain : beban mati (beban dari semua komponen struktur bangunan), beban hidup (asumsi beban akibat penggunaan bangunan oleh aktivitas manusia), beban hujan, beban angin, beban salju (khusus ini tidak berlaku di negara kita) dan beban gempa (untuk pembicaraan lebih lanjut tentang bagaimana merancang struktur bangunan rumah akan dibahas pada tulisan yang lain). Sebagai konsekuensi akibat pembebanan tersebut, maka perencanaan struktur bangunan mulai tahap pondasi, sloof, kolom, dinding, ring balk, balok, plat lantai, rangka atap hingga bahan atap ata p harus dihitung secara teliti dan bisa memenuhi ketentuan berdasarkan standar yang ditetapkan pemerintah. Maka bagi anda yang hendak merencanakan sebuah rumah, maka perlu digarisbawahi bahwa pemasangan komponen struktur tersebut harus diperhatikan dengan cermat. Janganlah anda sungkan untuk menanyakan kepada kontraktor tentang standar yang mereka digunakan, karena anda dan keluarga anda-lah anda -lah yang nantinya akan menempati rumah tersebut. 2. Perbandingan koefisien lahan terbangun dengan luas taman Poin kedua untuk merencanakan rumah sehat adalah harus memenuhi proporsi yang ideal antara lahan terbangun dengan lahan taman. Untuk itu pemerintah sudah
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 17
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
membuat aturan tentang Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang memuat tentang hal ini Hal ini dikarenakan sebuah taman yang diisi dengan tanaman akan dapat menghasilkan oksigen, menyerap CO2 dan berfungsi sebagai penyaring potensi buruk lingkungan terutama polusi udara. Secara singkat, sebuah taman akan berfungsi sebagai local climate modifier, modifier, terutama bagi rumah yang berada di kawasan perkotaan. Dalam hal ini, angka perbandingan 60:40 bisa dikatakan patokan ideal antara luas lahan terbangun terhadap luas taman. Dengan patokan tersebut, maka terdapat cukup banyak tanaman yang bisa berfungsi sebagai penyaring polusi. Sekalipun demikian, tentunya agaknya agak sulit mencapai angka tersebut, terlebih untuk rumah di kawasan perkotaan. Pilihan solusi yang bisa diambil adalah dengan memaksimalkan titik-titik tanaman pada area yang menjadi jalur lintasan angin atau titik-titik sirkulasi penghawaan bangunan rumah. Selain itu juga dapat ditempuh cara dengan kombinasi antara taman dan kolam aktif. Dengan adanya air yang bergerak, maka kemampuan menyaring partikel debu dari taman akan menjadi maksimal.
Unsur penghawaan Unsur penghawaan pada sebuah bangunan rumah harus h arus bisa diperhitungkan agar memenuhi syarat sirkulasi udara yang ideal. Manusia memerlukan suplai udara segar yang cukup agar bisa beraktifitas dengan baik. Bisa dibayangkan jika anda berada di sebuah ruangan tanpa ventilasi udara, pasti terasa pengap, menyesakkan dada dan tidak nyaman bukan ? Bagaimanapun juga ventilasi udara berfungsi untuk melakukan pertukaran udara dari dan menuju kedalam rumah. Untuk itu, ukuran ventilasi udara pada bangunan rumah harus dibuat secara cukup sehingga mampu mengalirkan udara segar yang diperlukan kedalam ruangan. Bentuk ventilasi udara yang paling umum digunakan adalah jendela yang bisa dibuka lebar-lebar pada siang hari. Kemudian juga ada model jendela bovenlis, yaitu jendela double kaca dengan celah antara keduanya yang yang memungkinkan pertukaran pertukaran udara. Umumnya dipasang di kamar mandi atau toilet. Ada pula jenis jendela kaca nako, yang dulu penggunaannya sempat menjadi trend di masyarakat kita. Selain bentuk itu, juga bisa dibuat ventilasi ventilasi udara berbentuk lubang kisi-kisi kisi-kisi pada dinding dinding bangunan. Metode untuk membuat lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang dinding, kusen dengan kisi-kisi, ataupun menggunakan roster dari bahan kayu, beton, keramik bahkan alumunium.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 18
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Penempatan titik-titik ventilasi udara bisa dilakukan berdasarkan kebutuhan dan arah angin yang paling dominan di lokasi rumah anda. Selain itu pergerakan udara didalam rumah bisa diakibatkan oleh perbedaan suhu antara daerah yang terpapar sinar matahari dengan bagian yang terlindung, misalnya adanya pepohonan di halaman rumah juga akan turut mempengaruhi proses sirkulasi sirkulasi udara di rumah anda. Upayakan agar aliran udara harus diarahkan ke ruang-ruang yang sering digunakan sehingga proses penghawaan alami bisa efisien. Metode yang paling baik dalam merancang sistem penghawaan alami adalah dengan dengan metode cross ventilation (ventilasi silang), dimana sirkulasi udara diatur sedemikian sedemikian rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan demikian maka aliran udara tidak akan ak an ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Cara Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman di dalam rumah, yang selain berfungsi sebagai ventilasi udara juga bisa menjadi sumber pencahayaan alami bagi rumah anda. Alternatif bilamana metode penggunaan ventilasi pasif masih kurang cukup mungkin, maka bisa digunakan metode ventilasi aktif dengan cara membuat lubang blower yang secara aktif (dengan bantuan tenaga listrik tentunya !) akan menyedot udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar dari luar melalui lubang ventilasi. Namun jika kondisi di rumah anda memang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami, anda harus ha rus menggunakan sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC) seperti yang banyak dilakukan di kota -kota, dikarenakan mutu udara di sana memang sudah kurang nyaman jika dipaparkan secara langsung akibat polusi udara yang berlebihan.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 19
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Ventilasi/ Sirkulasi Buatan
P engkondisian udara sebenarnya bukan untuk menurunkan suhu (cooling), tetap juga menaikan suhu (heating). Kipas angin listrik (electric fan) tidak menurunkan suhu udara tetapi hanya menggerakkan udara. Pemasangan Air Conditioner (AC), lebih efektif untuk pengkondisian suhu ruangan. Bila rumah anda berada didaerah perkotaan dan kondisi di rumah anda memang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami (faktur polusi, kepadatan atau tingkat kerapatan bangunan yang tinggi), anda dapat menggunakan sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC). Tentu harus direncankan dengan jelas berapa kapasitas dan jumlah Air Conditioner yang akan dipergunakan. Berikut adalah cara yang dapat anda gunakan untuk menghitung kebutuhan AC dalam sebuah ruangan: Misalkan ukuran ruangan 3m x 4m. Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan Luas ruangan = 4m x 3m = 12 m² Koefisien BTU (British Thermal Unit) » 500 BTU untuk 1 m² luas ruangan Kapasitas AC = Luas Ruangan Ruan gan x Koefisien BTU Kapasitas AC = 12 m² x 500 BTU Kapasitas AC = 6000 BTU Kapasitas standar AC yang tersedia dipasaran, diantaranya adalah: - AC kapasitas ½ PK setara dengan 5000 BTU - AC kapasitas ¾ PK setara dengan 7000 BTU - AC kapasitas 1,0 PK setara dengan 9000 BTU Maka ruangan dengan luas 12 m² membutuhkan AC dengan kapasitas 6000 BTU » Pakai AC ¾ PK Karena luas ruangan (L) = 12 m² dan kapasitas AC yang dibutuhkan sebesar 6000 BTU, sebaiknya kita membeli AC ¾ PK. Tidak perlu menggunakan AC 1 PK karena akan terjadi pemborosan daya, jangan juga memasang AC ½ PK, karena kinerja AC kurang cukup untuk mendinginkan ruangan.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 20
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
PRINSIP AIR CONDITIONING • Kondisi udara dalam ruangan dapat dalam keadaan sangat dingin, panas, lembab, kering, kecepatan udara tinggi atau tidak ada gerakan udara. u dara. • Udara dingin digerakkan oleh Fan masuk reducting (saluran udara) dan melalui out let (lubang keluar) udara masuk ke dalam ruangan. Udara dari dalam ruangan kembali ke return out let (grile/ lubang isap) masuk ke ducting return (saluran kembali) dan melalui filter untuk pembersihan udara masuk melewati celah-celah/ permukaan coil evaporator (koil pendinginan) dan kembali digerakkan Fan (kipas udara). Komponen AC yang dilalui sirkulasi udara
1. Fan (kipas udara) menggerakkan udara dari atau ke dalam ruangan • Udara yang dialirkan fan dapat berupa : udara luar, udara ruangan atau gabungan dari udara luar dan udara ruangan. Jumlah aliran udara dan kecepatan udara harus diatur, agar memperoleh sirkulasi udara yang baik. 2. Supply Duct (saluran udara keluar) : untuk saluran udara dingin dari fan ke dalam ruangan
3. Supply out let (lubang keluar) untuk megatur arah aliran udara dari fan, sehingga udara terdistribusi ke seluruh ruangan. Untuk kenyamanan, jumlah out let turut menentukan. 4. Ruangan yang didinginkan ruangan harus tertutup, sehingga udara dingin dalam ruangan tidak terbuang kelu ar
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 21
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
dan udara luar tidak masuk ke dalam ruangan. 5. Return out let (lubang isap) Biasanya terletak berlawanan dengan supply out let. 6. Filter (saringan udara) untuk membersihkan udara dan membuang debu/ kotoran udara. Ditempatkan pada return duct, dan biasanya terbuat dari plastic, fiber glass atau elektro statik 7. Cooling coil (koil pendingin) untuk mendinginkan udara. Udara yang masuk melewati cooling coil harus melalui filter sehingga debu tidak tertimbun pada permukaan koil. Biasanya ditempatkan sebelum atau sesudah fan. Sirkulasi (Rangkaian) Freon (Refrigerant) • Prinsip transmisi panas pada rangkaian freon adalah : • Cairan refrigerant dingin mengalir mengalir melalui coil evaporator dan mengabsorbsi panas dari udara yang melewati coil, sehingga timbul proses penguapan (evaporasi) dari cairan menjadi gas freon tanpa merubah temperatur freon (latent heat). Gas freon dialirkan ke kompresor agar mendapatkan freon tekanan tinggi, sehingga temperatur gas freon juga menjadi tinggi. Gas freon bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan melalui condensor Komponen-komponen penting yang dilalui sirkulasi freon 1. Cooling Coil (evaporator) Berfungsi sebagai transmisi panas device. Udara panas yang mengalir melalui permukaan pipa refrigerat dingin, sehingga terjadi transmisi transmisi panas dari udara panas ke cairan freon melaui permikaan cooling coil. 2. Compressor (kompresor)
Berfungsi mengalirkan refrigerant dari cooling coil ke condensor serta untuk
meninggikan tekanan refrigerant.Ada dua proses dalam kompresor, yaitu : Suction (langkah isap) : pengisapan refrigerant dari cooling coil oleh kompresor, sehingga tekanan refrigerant pada cooling coil tetap rendah. Hal ini memungkinkan proses penguapan refrigerant pada temperatur rendah. Discharge (langkah kompressi) : penekanan uap refrigerant oleh kondensor menyebabkan tekanan uap refrigerant menjadi makin tinggi, sehingga temperatur uap refrigerant juga makin tinggi.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 22
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
3. Condensor (kondensor) • Berfungsi untuk menghilangkan panas refrigerant yang diabsorbsi pada cooling cooling dan mengembangkan uap refrigerant menjadi phase cair. Proses pemindahan panas dan proses kondensasi dapat dilakukan dengan beberapa cara : • Proses pendinginan dengan air (water cooled condensed) 1. Uap refrigerant dialirkan melaui coil berisi air dingin. Panas dari uap Freon ditransmisikan ke dalam cairan air melalui coil. 2. Proses pendinginan dengan udara (air cooled condenser) 3. Uap Freon melalui coil, dan udara dingin dialirkan oleh fan. Panas dari uap freon yang ditransmisikan ke udara dingin melalui refrigerant menuju condenser berupa uap panas, kemudian keluar dalam bentuj cairan refrigerant yang panas 4. Expantion Value (katup ekspansi) Berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant.
1. Window AC ( Room AC) Kapasitas dari 5000-32000 BTU (0,4-2,7) TR = 1,4 – 0,5 KW Keuntungan : a. Temperatur ruangan dapat dikontrol tersendiri dari masing-masing unit b. Tidak memerlukan ducting c. Tidak memerlukan pemipaan d. Instalasinya sangat sederhana Kerugian a. Memerlukan space pada dinding dan jendela b. Umumnya distribusi udara tetap kapasitasnya c. Pemasangan pada dinding luar sehingga kelihatan kurang baik. d. Noise e. Umur pendek ( 4 tahun) f. Power consumtion pendek 2. Single Pachage Unit
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 23
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
a. Single Pachage – air cooled • Evaporator dan condenser condenser satu unit • Instalasinya di atap rumah dgn dihubungkan dengan ducting ke dalam ruangan b. Sigle pachage AC water cooled • Evaporator dan condenser satu unit • Colling tower terpisah • Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa tanpa ducting 3. Split Package AC a. Air cooled split system AC • Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan • Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan • Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting • Condenser didinginkan dengan udara b. Water cooled split system AC • Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan • Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan • Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting • Condenser didinginkan dengan air Sistem Refrigerasi Sistem refrigerasi refrigerasi atau pendinginan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya, diantaranya untuk pengkondisian undara dan juga pengawetan makanan. Pemrosesan Pemrosesan produk pada dunia industri industri juga tidak lepas lepas dari fefregerasi sebagai salah satu proses utamanya, seperti pembuatan oksigen dan nitrogen cair, pencairan gas alam, produksi es dan lain-lain. Tujuan utama sistem refrigerasi adalah mempertahankan temperatur sistem di bawah temperatur lingkungannya. Sistem refrigerasi memiliki memiliki beberapa tipe diantaranya tipe kompresi uap, absorbsi dan brayton. Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan sistem refrigerasi yang paling banyak dipakai. Sistem ini berdasarkan siklus refrigerasi carnot dengan beberapa modifikasi. Ide pokok dari sistem refrigerasi refrigerasi kompresi uap adalah penggunaan fluida pendingin yang menyerap panas dari lingkungan pada tekanan rendah dan melepaskan panas pada tekanan tinggi.Sistem refrigerasi refrigerasi kompresi uap harus memiliki
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 24
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
minimal empat komponen utama sehingga sistem tersebut dapat beroperasi. Keempat komponen tersebut antara lain: evaporator, kompresor, kondensor dan alat ekspansi. Kompresor berfungsi untuk mensirkulasikan dan menjaga perbedaan tekanan refrigeran antara evaporator dan kondensor. Kondensor dan evaporator merupakan alat penukar panas dari refrigeran ke lingkungan ataupun sekitarnya. Pada kondensor, terjadi perubahan fase refrigeran dari fase uap panas lanjut menjadi fase cair jenuh. Pada evaporator, terjadi perubahan fase refrijeran dari campuran ke fase jenuh. Alat ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrijeran dari tekanan kondensor ke tekanan evaporator yang biasanya diidealkan secara isontalpik.
Refrijeran Refrijeran merupakan fluida pendingin yang bersikulasi dalam siklus refrijerasi. Dalam sistem refrijerasi dikenal dua jenis refrijerasi yaitu refrijerasi primer dan sekunder. a. Refrijeran Primer Refrijeran primer merupakan fluida pendingin yang bersikulasi dalam sistem refrijerasi kompresi uap dan berfungsi menyerap energi panas pada evaporator dan mele b. Refrijeran Sekunder Refrijeran sekunder diapaki pada system refrijerasi chillder sebagai fluida perantara untuk menyerap panas dari lingkungan yang dikondisikan dan membawanya ke evaporator siklus refrijerasi. Ketika menyerap panas dari system s ystem yang dikondisikan temperatur refrijeran sekunder akan naik tetapi tidak sampai terjadi perubahan fase. Air dapat dipakai sebagai refrijeran sekunder apabila temperatur ruangan yang dikondisikan tidak terlalu rendah. Temperatur air sejuk keluar evaporator berkisar antara 5º-10ºC. paskan panas pada kondensor.
Aspek perancangan Desain Bangunan yang mempertimbangan Pengkondisian buatan. Untuk mendapatkan rancangan desain bangunan yang menghemat energy dalam rangka mencapai pengkondisian udara buatan (AC) yang optimal : 1. Orientasi bangunan. Panjang bangunan sejajar sumbu timur barat sehingga bukaan
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 25
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
lebih banyak di utara dan selatan. Bukaan ini juga bermanfaat untuk pencahayaan alami. Dengan orientasi bukaan yang utar selatan, maka sisi terpendek jatuh pada sisi timur barat sehingga permukaan bangunan yang terkena radiasi matahari luasannya kecil. Panas yang diterima dinding akan diserap dan merambat ke dalam bangunan yang menjadi beban AC. 2. Pembayangan juga diperlukan untuk menghindari luasan permukaan dinding yang terpapar sinar matahari yang panasnya akan amerambat masuk ke dalam ruangan menjadi beban AC. Pembayangan dapat dilakukan dengan Pohon, Vegetasi, Tritisan, ataupun tirai. 3. Memakai material bahan bangunan yang dapat menahan panas masuk de dalam ruangan. Memakai bahan yang bernilai transmitan rendah (bersifat isolator) dan bernilai refleksi tinggi (warna cerah) 4. Jangan melupakan ventilasi. Memang konsep bangunan AC adalah tertutup, tetapu udara ruangan yang berputar terus akan menjadi kotor oleh keringat, uang makanan DLL sehingga dalam sehari missal pagi hari ruangan harus dibuka untuk mengganti dengan udara yang segar. Jika tidak akan bau an apek. 5. Bijaksana memakai AC (sesuai kebutuhan) memasang AC pada suhu rendah akan sangat memaksa ACdan konsumsi listriknya menjadi lebih besar. Suhu ruangan nyaman berkisar 25 derajat C.
6. Volume ruangan juga berpengaruh pada kenyamana termal. Volume yang kecil akan dapat membantu AC bekerja cepat dalam mendinginkan ruangan. Untuk itu jika mendesaain bangunan yang memang didesain dengan AC tinggi langit-langit bias rendah dengan ketinggian 2,8 m.
B.Unsur pencahayaan Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Cahaya alami (yang berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 26
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga ventilasi jendela dari tempias ketika musim hujan. h ujan. Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga anda. Cara lain ialah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca ataupun glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur yang yang banyak diaplikasikan pada desain rumah-rumah modern saat ini. Unsur pencahayaan akan sengat berpengaruh pada kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Seyogyanya semua ruang-ruang di dalam rumah harus mendapatkan pencahayaan sinar matahari yang cukup guna mencegah kelembaban yang berlebihan, karena akan menyebabkan tumbuhnya jamur/bakteri negatif yang mengganggu kesehatan penghuni rumah.
Jendela kaca adalah salah satu komponen bangunan rumah yang banyak digunakan tempat masuknya cahaya kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan dipasang jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga anda. Cara lain ialah dengan menggunakan atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca ataupun glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur yang yang banyak diterapkan saat ini. Yang terpenting adalah, penempatan dari titik-titik pencahayaan tersebut harus benarbenar tepat agar dapat memberi akses cahaya alami secara ideal dan merata pada ruanganruangan. Jika tidak, maka anda terpaksa harus menggunakan pencahayaan buatan alias menggunakan lampu, baik itu lampu pijar ataupun lampu hemat energi. Akan tetapi, bagaimanapun juga cahaya matahari adalah jauh lebih baik karena selain beberapa kelebihan di atas, anda juga turut mendukung gerakan hemat energy
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 27
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:
Cahaya alamiah, yakni alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah.
Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.
Cahaya buatan yaitu buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan bu kan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
Pencahayaan Alami M anusia memerlukan cahaya matahari, dengan ventilasi yang baik selain melancarkan sirkulasi udara dapat juga memberi penerangan yang cukup baik di saat siang hari. Genting kaca di beranda depan rumah, genting kaca di samping rumah, juga genting kaca di beranda belakang rumah agar cahaya maksimal masuk ke dalam rumah, jendela kayu pun di berikan berikan kaca agar ruangan-ruangan di dalam rumah menjadi terang, bisa juga dengan kaca berwarna-warni agar efek pencahayaan ruangan menjadi lebih berwarna indah. Perencanaan Dan Pengaturan Ruangan Berdasarkan Arah Sinar Matahari Kita semua tentu mengerti bahwa matahari bergerak dari timur ke barat selama 12 jam setiap hari. Sinarnya yang melimpah itu dapat membawa banyak manfaat bagi manusia, termasuk pada rumah. Tapi jika tidak ditangani dan dimanfaatkan dengan benar, sinar matahari justru akan menimbulkan ketidaknyamanan karena berpotensi meningkatkan suhu didalam ruangan. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi ruang dan bukaan-bukaan berdasarkan arah sinar matahari.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 28
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
a. Ruang Tidur Agar sinar matahari pagi dapat masuk ke ruang ini, letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk membuat anda tidak malas bangun pagi. Selain itu, sisi ini tidak menerima panas sore hari sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat. b. Ruang Keluarga, Rg Tamu, dan Rg Makan Ruang bersama sebaiknya berada disisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini ruang akan mendapatkan penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi panas pada sisi barat, perlu adanya pengolahan khusus misalnya pemakaian material peredam panas atau pemakaian kisi-kisi angin. c. Kamar Mandi Biasanya kamar mandi adalah area yang tingkat kelembaban-nya tinggi, maka area ini paling baik jika mendapat sinar matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat atau timur. d. Dapur Dapur dengan peralatan memasaknya berpotensi menjadi ruang bersuhu tinggi, maka pilihan terbaik adalah pada sisi utara atau selatan. e. Ruang Penunjang/ Servis Ruang ini memang menjadi prioritas kedua setelah ruang-ruang utama telah terlebih dulu ditempatkan. Sisi barat yang kurang nyaman bagi manusia-karena terlalu panasmenjadi tempat ideal untuk ruang cuci dan jemur, agar tidak lembab dan cucian cepat kering. f. Bukaan-bukaan Secara umum, bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya berada di sebelah utara atau selatan karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Jika terpaksa bukaan pintu dan jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka dapat ‘diakali’ dengan mengmenginstall tirai (shade atau blind) pada bukaan pintu atau jendela yang materialnya dominan kaca. Sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah atau ruangan dapat diatur sedemikian rupa.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 29
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Penggunaan Pencahayaan Pencahayaan Alami Siang Hari Manfaat dari pemakaian cahaya alami pada siang hari sudah dikenal dari pada cahaya listrik,namun cenderung terjadi peningkatan pengabaian terutama pada ruang kantor modern yang berpenyejuk dan perusahaan komersial seperti hotel, plaza pebelanjaan dll. Di industri pada umumnya menggunakan cahaya siang untuk beberapa model, namun perancangan sistim pencahayaan siang hari yang tidak benar dapat mengakibatkan koplain dari personil atau penggunaan cahaya listrik tambahan pada siang hari. Pertimbangkan ruangan yang memerlukan tingkat pencahayaan 500 lux. Untuk menghitung pengurangan pantulan dan penyebaran pada titik atap kaca, asumsikan bahwa 40% cahaya matahari melalui atap kaca ke ruangan. Jadi, pada hari yang terang benderang, sekitar 2% dibutuhkan atap yang tembus pandang. Untuk menanggulangi sudut matahari yang rendah, kondisi berkabut, atap kaca kotor, dll., lipatkan dari nilai tersebut sekitar 4%. Untuk menghitung kondisi berawan rata-rata, naikan nilai ini ke 10% atau 15%. Beberapa metoda untuk menggabungkan pencahayaan siang hari adalah: Pencahayaan utara dengan menggunakan tiang penopang bubungan jenis gigi gergaji sangat umum digunakan di industri; rancangan ini cocok untuk garis lintang utara 23 yakni India Utara. Di India Selatan, pencahayaan ke arah utara mungkin tidak cocok kecuali jika kaca penyebar cahaya digunakan untuk memotong arah cahaya. Rancangan yang inovatif memungkinkan akan menghilangkan sorotan cahaya siang hari dan mencampurkan dengan interior. Potongan kaca, berjalan secara sinambung melintasi atap yang luas pada rentang yang beraturan, dapat memberikan cahaya yang baik dan seragam pada lantai bengkel pabrik dan tempat penyimpanan. Sebuah rancangan yang bagus yang memadukan kaca atap dengan bahan FRP bersamaan dengan langit-langit transparan dan tembus cahaya dapat memberikan pencahayaan bagus bebas silau; langit-langit juga akan memotong panas yang datang dari cahaya alami.
Pemakaian atrium dengan kubah FRP pada arsitektur dasar dapat menghilangkan penggunaan cahaya listrik pada lintasan gedung-gedung tinggi. Cahaya alam dari jendela harus juga digunakan. Walau begitu, hal ini harus dirancang dengan baik untuk menghindari silau. Rak cahaya dapat digunakan untuk memberikan cahaya alami tanpa silau.
Pencahayaan Buatan
P ada malam hari, tidak terdapat cahaya matahari, hanya cahaya bulan yang tidak cukup terang, oleh karena itu, perlu adanya cahaya lampu, sebaiknya setiap ruangan di berikan lampu neon tidak panas dan cahayanya tidak menyilaukan bila ditatap. Di beranda rumah sebaiknya lampunya lebih terang dan lampu pijar, agar ruangan tamu tak terlihat dari luar rumah dan lampu pijar sedikit berefek mengusir nyamuk dan lalat. Diruang makan atau ruangan keluarga boleh ditambahkan lilin di tempatkan pada kaca kristal, selain mengusir nyamuk juga berfungsi untuk menimbulkan redup dan rasa nyaman. Pada ruangan tidur, sebaiknya pencahayaannya membentuk sudut, atau cahayanya dipantulkan dahulu ke dinding-dinding dinding-dinding kamar, agar
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 30
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
berkesan redup dan tenang. Ruang kerja, dapur, dan kamar mandi, disarankan jangan memantulkan cahaya kedinding agar tak membuat bayangan jatuh di hadapan kita, disarankan lampu berwarna putih agar tampak jelas, bersih, dan rapi. Lampu Pijar (GLS) Lampu pijar bertindak sebagai ‘badan abuabu-abu’ yang secara selektif selektif memancarkan radiasi, dan hampir seluruhnya terjadi pada daerah nampak. Bola lampu terdiri dari hampa udara atau berisi gas, yang dapat menghentikan oksidasi dari kawat pijar tungsten, namun tidak akan menghentikan penguapan. Warna gelap bola lampu dikarenakan tungsten yang teruapkan mengembun pada permukaan lampu yang relatif dingin. Dengan adanya gas inert, akan menekan terjadinya penguapan, dan semakin besar berat molekulnya akan makin mudah menekan terjadinya penguapan. Untuk lampu biasa dengan harga yang murah, digunakan campuran argon nitrogen dengan perbandingan 9/1. Kripton atau Xenon hanya digunakan dalam penerapan khusus seperti lampu sepeda dimana bola lampunya berukuran kecil, untuk mengimbangi kenaikan harga, dan jika penampilan merupakan hal yang penting. Gas yang terdapat dalam bola pijar dapat menyalurkan panas dari kawat pijar, sehingga daya hantar yang rendah menjadi penting. Lampu yang berisi gas biasanya memadukan sekering dalam kawat timah. Gangguan kecil dapat menyebabkan pemutusan arus listrik, yang dapat menarik arus yang sangat tinggi. Jika patahnya kawat pijar merupakan akhir dari umur lampu, tetapi untuk kerusakan sekering tidak begitu halnya. Komponen Pencahayaan Luminer/ Reflektor Elemen yang paling penting dalam perlengkapan cahaya, selain dari lampu, adalah reflector. Reflektor berdampak pada banyaknya cahaya lampu mencapai area yang diterangi dan juga pola distribusi cahayanya. Reflektor biasanya menyebar (dilapisi cat atau bubuk putih sebagai penutup) atau specular (dilapis atau seperti kaca). Tingkat pemantulan bahan reflektor dan bentuk reflektor berpengaruh langsung terhadap efektifitas dan efisiensi fitting. Reflektor konvensional yang menyebar memiliki tingkat pemantulan 70-80% apabila baru. Bahan yang lebih baru dengan daya pemantulan yang lebih tinggi atau semi-difusi memiliki daya pemantulan sebesar 85%. Pendifusi/Diffuser konvensional menyerap cahaya lebih banyak dan menyebarkannya daripada memantulkannya ke area yang dikehendaki. Lama kelamaan nilai daya pantul dapat berkurang disebabkan penumpukan debu dan kotoran dan perubahan warna menjadi kuning disebabkan oleh sinar UV. Reflektor specular lebih efektif dimana pemantul ini memaksimalkan optik dan daya pantul specular sehingga membiarkan pengontrolan cahaya yang lebih seksama dan jalan pintas yang lebih tajam. Dalam kondisi baru, lampu ini memiliki nilai pantul sekitar 85-96%. Nilai tersebut tidak berkurang seperti pada reflektor konvensional yang berkurang karena usia. Bahan yang umum digunakan adalah alumunium yang diberi perlakuan anoda (nilai pantul 85-90%) dan lapisan perak yang
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 31
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
dilaminasikan ke bahan logam (nilai pantul 91-95%). Menambah (atau melapisi) alumunium dilakukan untuk mencapai nilai pantul lebih kurang 88-96%. Lampu harus tetap bersih agar efektif, reflektor optik kaca tidak boleh digunakan dalam peralatan yang terbuka di industri dimana peralatan tersebut mungkin akan terkena debu.
C.KEBISINGAN Persoalan kebisingan di negara berkembang dengan iklim tropis-lembab khususnya dalam hal ini di Indonesia seringkali lebih rumit dibandingkan di negara beriklim tropis-kering. Masalah kebisingan belum begitu diperhatikan oleh masyarakat umum. Masyarakat cenderung mengabaikan masalah kebisingan karena alasan-alasan klasik seperti mahalnya biaya dan belum adanya informasi yang jelas mengenai akibat buruk kebisingan bagi kesehatan masyarakat pada umumnya. Di daerah iklim tropis-lembab, kebisingan terkadang berlawanan dengan aliran udara dan cahaya. Banyaknya bukaan akan berakibat baik untuk aliran udara, namun suara-suara bising akan masuk. Dibawah ini beberapa alternatif untuk mengendalikan kebisingan diluar bangunan. I. Reduksi Kebisingan secara Alamiah Faktor-faktor alami yang bisa mereduksi kebisingan diantaranya : a. Jarak Seperti yang kita tau, gelombang bunyi memerlukan waktu untuk merambat. Dalam kasus di permukaan bumi, gelombang bunyi merambat melalui udara. Dalam perjalanannya, gelombang bunyi akan mengalami penurunan intensitas karena gesekan dengan udara. Menurut penelitian, pada sumber bunyi bun yi tunggal, setiap kali kita menjauhi sumber 2x lipat jauhnya, intensitas bunyi berkurang sebesar 6dB. Pada sumber bunyi majemuk, akan berkurang 3dB.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 32
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
b. Serapan Udara Udara mempunyai massa. Udara mengisi ruang kosong diatas bumi bu mi dan digunakan oleh suara untuk merambat. Namun adanya udara juga sebagai penghambat gelombang suara. Gelombang suara akan mengalami gesekan dengan udara. Udara yang kering akan lebih menyerap udara daripada udara lembab, karena adanya uap air akan memperkecil gesekan antara gelombang bunyi dengan massa udara. Juga udara yang bersuhu rendah akan lebih menyerap suara daripada udara bersuhu tinggi, karena suhu rendah membuat udara menjadi lebih rapat sehingga gesekan terhadap gelombang bunyi akan lebih besar.
c. Angin Arah angin akan mempengaruhi besarnya frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar. Arah angin yang menuju pendengar akan mengakibatkan suara terdengar lebih keras, begitu juga sebaliknya. d. Permukaan Tanah Seperti benda apapun di dunia, permukaan lembut akan menyerap suara. Permukaan bumi yang berupa tanah dan rumput, merupakan barrier yang sangat alami. Suara yang
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 33
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
datang akan terserap langsung. Sebaliknya, permukaan yang tertutup aspal jalan atau konblok akan langsung memantulkan bunyi.
II. Menata Lay Out Bangunan Lahan yang luas tidak akan membingungkan dalam mengatasi keisingan, karena masih adanya jarak yang bisa dimaksimalkan untuk menjauhi sumber bunyi. Berbeda halnya dengan lahn di perkotaan yang memaksa kita untuk membuat bangunan dengan bentuk layout yang sesuai untuk mengatasi kebisingan. Satu-satunya cara adalah menata layout bangunan, dimana peletakan ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan jauh dari jalan raya. Bentuk L sebuah bangunan hunian adalah bentuk yang ideal dalam hal mengatasi kebisingan. kebisingan. Sedangkan bentuk U cocok untuk bangunan komersial, dengan catatan ruang antar kiri kanan bangunan tidak digunakan untuk kendaraan.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 34
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
III. Penghalang Buatan Penggunaan barrier buatan bisa diaplikasikan ketika penghalang alami kurang maksimal dalam mengurangi kebisingan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penghalang buatan diantaranya adalah : 1. Posisi/Peletakan Posisi yang dimaksud adalah jarak penghalang dengan bangunan. Pada tempat yang lapang, jarak bisa dengan mudah diatur. Namun ketika dihadapkan dengan lahan yang sempit, harus dipikirkan secara lebih matang. Misalkan, perlunya pagar keliling depan bangunan yang menghadap jalan raya. Kemudian peletakan posisi pintu gerbang sebaiknya menghadap bagian bangunan yang kosong, atau lapang, dan tidak memerlukan ketenangan yang leih dari ruangan lain.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 35
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
2. Dimensi Dimensi yang dimaksud disini mempunyai dua unsur, yakni ketebalan dan ketinggian. Pada kondisi dimana bangunan sejajar dengan ketinggian jalan, maka jarak antara bangunan dan penghalang buatan lebih gampang diatur. Namun ketika bangunan lebih tinggi konturnya daripada jalan, maka ketinggian penghalang menjadi faktor yang utama. Perlu diketahui, gelombang bunyi bisa berdefraksi ketika melewati penghalang. Jadi untuk mendapatkan barrier yang maksimal, barrier sebaiknya lebih tinggi daripada dinding bangunan terdekat. Selain itu bisa diakali dengan memberikan ruang lapang dibelakang barrier, sehingga defraksi bunyi jatuh ke ruang lapang tersebut, tidak langsung menabrak dinding bangunan. 3. Material Peletakan dan dimensi saja tidak cukup untuk mendapatkan barrier yang maksimal. Kita tahu bunyi akan memantul atau terserap tergantung permukaan penghalang yang ditabrak. Bunyi dapat menembus celah2 yang sangat kecil sekalipun, sehingga, penggunaan penghalang yang kokoh, rigid, dan permanen sangatlah disarankan. 4. Estetika
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 36
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Faktor estetika dalam analisis barrier tidak begitu diperhatikan. Namun secara arsitektural menjadi sangat penting, karena biasanya posisi barrier ada di bagian depan bangunan. Untuk itu, meskipun sudah terpenuhi antara posisi, dimensi dan materialnya, namun ketika berbentuk kurang bagus, akan sangat menurunkan nilai komersial bangunan. Saat ini beragam kreatifitas untuk mempercantik barrier/penghalang bising sudah banyak dikembangkan.
Akustik Alami
P enataan bunyi sangat diperhatikan untuk rumah hunian, agar tidak terjadi pemantulan suara, efek dengung pada ruangan, sehingga terjadi bising. Dinding rumah dan genting rumah dengan bahan semen dan batuan diimbangi dengan dengan interior dari kayu untuk meresap suara yang dipantulkan oleh dinding dan langit-langit, atau memvariasikan memvariasikan dinding batu dengan langit-langit kayu untuk meresap bising ruangan. Apabila diruangan keluarga yang volumenya luas dengan langit-langit yang tinggi maka akan terjadi bising, bisa kita akali dengan lantai berlapis kayu atau penambahan karpet. Untuk ruangan kerja, perlu suasana yang lebih menenangkan dan meredam suara, maka dinding-dindingnya dinding-dindingnya bisa dilapisi wallpaper berbahan kayu atau kertas. .Usaha yang dilakukan di USA untuk mengurangi akibat kebisingan didalam rumah adalahdengan beberapa cara yaitu mengharuskan memakai permadani yang tebal pada yangmenempati flat disebelah atas, dengan memakai/membuat ruangan berkarpet serta soundproof.Langkah-langkah perseorangan lainnya dalah mengurangi kebiasaan membunyikanmusik-musik membunyikanmusik-m usik keras, suara kelakar yang sumbang dan ramai. Dinding dan lantai dengan dilapisibahan penyerap suara seperti permadani akan mengurangi bunyi dan gaung akibat geseranataupun getaran-getaran suara keras lainnya.Serta sound proof. Langkah-langkah perseorangan lainnya adalah mengurangi kebiasaanmembunyikan musik-musik musik-musik keras, suara kelakar yang sumbang dan ramai, Dinding dan lantaidengan dilapisi bahan penyerap suara seperti permadani akan mengurangi bunyi dan gaungakibat geseran ataupun getaran-getaran suara keras lainnya. Langkah-langkah lain dimasyarakat bias diusahakan dengan melarang pemakaian mobilatau motor dengan knalpot terbuka. Menjauhkan pusat-pusat suara bising dari perkampunganpenduduk, seperti bunyi pesawat-pesawat supersonik, pusat-pusat latihan ledakan sertaindustri-industri berat dengan suaramesin yang gemuruh memekakan. Mengurangi denganjalan menempatkan generator kapasitas tinggi pada ruang sound proof. Langkah-langkahtersebut diusahakan demi kelangsungan dan ketenangan hidup.
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 37
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
Ada beberapa keunggulan karpet yang akan Anda dapatkan : 1. Kenyamanan dan kehangatan Lantai karpet akan memberikan rasa lembut, dan Anda dapat berjalan di ruangan berlantai karpet tanpa menggunakan alas kaki. Pada musim yang dingin, karpet juga akan terasa lebih hangat dibandingkan keramik. 2. Tidak ada sudut dan menjaga saat terjatuh Jika Anda memiliki bayi di rumah yang sedang belajar berjalan, Anda akan merasa aman ketika bayi Anda tidak sengaja terjatuh. Anda dapat yakin meskipun mereka jatuh akan mengurangi resiko memar dan kepala terbentur karena sifat karpet yang empuk dan lembut. 3. Peredam suara Karpet juga bersifat meredam suara sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingan di dalam rumah. Karpet cenderung untuk menekan suara keras di dalam ruangan. Dalam hal perawatan, ada banyak pilihan untuk membersihkan karpet. Pilihan yang paling mudah adalah dengan menyewa jasa pembersih karpet yang akan melakukan pekerjaan untuk Anda. Atau cara yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan alat penyedot debu. Segera bersihkan noda saat karpet terkena noda, akan membantu memperpanjang usia pakai karpet di rumah Anda.
LAYOUT Bangunan yang Tepat.
Meski lahan terbatas, rumah yang berlokasi tepat di tepi jalan raya harus memiliki LAYOUT sedemikian rupa, sehingga ruang yang membutuhkan ketenangan seperti ruang tidur, dapat terakomodir dengan baik. Penempatan ruang privat ini dapat diletakkan paling jauh dari jalan, dan dilindungi oleh ruang publik seperti ruang tamu, yang dapat diletakkan lebih dekat ke jalan raya. Contoh pemilihan LAYOUT rumah tinggal yang memungkinkan terbentuknya zona tenang dan bising adalah L atau U sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Penempatan ruang privat sejauh mungkin dari sumber kebisingan akan menurunkan tingkat (intensitas) kebisingan yang diterima ruang tersebut. Hal ini sesuai dengan rumus I = P/4pr 2, di mana I adalah intensitas atau kekuatan suara, P adalah energi sumber suara, dan r adalah jarak antara sumber dengan penerima. Berdasarkan rumus ini, bila energi sumber suara di jalan raya besarnya tetap,
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 38
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
maka orang yang berada lebih jauh dari jalan akan menerima intensitas kebisingan yang lebih rendah dari mereka yang jaraknya dekat. Seandainya sebuah ruang tidur berjarak 4 m dan 8 m dari jalan, maka secara teoritis, ruang tidur yang berjarak 8 m memiliki intensitas kebisingan hampir 4 kali lebih rendah dibandingkan ruang tidur yang jaraknya 4 m dari jalan raya. Namun tentu saja hal ini juga dipengaruhi oleh bahan bangunan yang dipakai pada ruangan tersebut dan kondisi sekitar ruangan, misalnya keberadaan permukaan-permukaan yang memantulkan/ menyerap suara atau obyek penghalang seperti tanaman, mobil yang diparkir di depan kamar, dll.
Memanfaatkan Pagar Rumah
Bila kondisi kebisingan di jalan raya sudah sedemikian parah dan ketiga cara di atas tidak mampu menurunkan kebisingan di dalam rumah secara berarti, maka Anda dapat mengubah pagar rumah menjadi BARRIER atau penghalang kebisingan. Pagar yang difungsikan sebagai BARRIER minimal setinggi 1,5 m, terbuat dari bahan tebal dan masif. Ketinggian pagar 1,5 m diharapkan dapat menaungi jendela-jendela jendela-jendela terbuka yang dipasang pada dinding rumah, tetapi masih memungkinkan adanya aliran udara. Pagar yang lebih tinggi dari 1,5 m sangat disarankan, namun penampilannya mungkin kurang manis. Demikianlah siasat desain akustik sederhana yang dapat diterapkan pada rumah tinggal yang terpaksa berlokasi di tepi jalan raya.
Akustik Buatan
P ada awalnya akustik buatan hanya bertujuan untuk memperkeras suara ketika di depan kalayak ramai, baik diluar area gedung atau di dalam gedung yang sangat penuh penonton dan musik. Tapi saat ini akustik buatan berguna sebagai filter suara bising yang mengganggu ambang normal pendengaran manusia. Mikrofon di pasang di sekitar sumber bunyi, misalnya televise dan radio, atau alat-alat audio lainnya, mikrofon akan menangkap suara yang menimbulkan bising dan mengeluarkan suara yang ingin
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 39
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
kita dengar dengan sangat indah dan jernih. Pengaturan jarak speaker juga ha rus diperhatikan, walaupun sudah difilter suara bising, namun kita tetap mengatur jarak dengan sumber bunyi
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 40
May 24, 2011
[PENGKONDISIAN RUANG] RUANG ]
T EK N IK A RS IT EK TU R
Page 41