Footnote merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:
Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
Nomor halaman, dalam footnote - nomor halaman disingkat "hal" kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)
Ketentuan penulisan sumber pustaka diwujudkan dalam bentuk kutipan dan catatan kaki (footnote) adalah sebagi berikut:
Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote). Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan di dalam teks.
Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all" (artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan "dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan "hlm".
Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid, op. cit., dan loc. cit.
Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.
Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang berasal dari berbagai bentuk sumber kutipan:
Sumber Buku
1 Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
1 Gemala Rabi'ah Hatta, "Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional", dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
1 David Roberts, "Managing Records in Special Formats", dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
Sumber Makalah Seminar
1 Machmoed Effendhie, "Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan", Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.
Sumber Terbitan Pemerintah
1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.
Sumber Terbitan Organisasi
1 Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
Sumber Lisan
1 Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1 Erna Handayani dkk., "Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada", LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.
Singkatan-singkatan Penting dalam Catatan Kaki (Footnote)
Dalam penulisan catatan kaki (footnote) biasanya terdapat istilah-istilah yang disingkat guna efisiensi penulisan istilah. Berikut ini istilah penting yang biasa di singkat di dalam penulisan catatan kaki (footnote):
Read more: http://ycgroup.blogspot.com/2014/01/catatan-kaki-footnote-dalam-karya-ilmiah.html#ixzz3rHwnQoHM
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Follow us: YcInfoBoard on Facebook
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang di tempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan kaki dapat berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula berupa keterangan tambahan.
Fungsi catatan kaki
a. Catatan kaki yang berupa referensi
1) Fungsi akademis:
· memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian ,
· pembuktian (rujukan) kutipan naskah ,
· memperluas makna informasi bahasan dalam naskah ,
· penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran faktanya ,
· menunjukkan objektivitas kualitas karangan ,
· memudahkan penilaian sumber data ,
· memudahkan pembedaan data pusaka dan keterangan tambahan ,
· mencegah pengulangan penulisan data pustaka ,
· memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
· memudahkan penyuntingan data pustaka , dan
· menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisnya
2) Fungsi Etika (moral)
· pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi ,
· menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi ,
· menunjukkan kecermatan yang lebih akurat ,
· menunjukkan etika dan kejujuran intelektual , bukan plagiat , dan
· menunjukkan kesantunan akademis penulisnya.
b. Catatan kaki berupa keterangan tambahan:
1) Memberikan penjelasan (keterangan) tambahan ,
2) Memperjelas konsep , istilah , definisi , komentar , atau uraian tambahan tanpa mengganggu proses pemahaman uraian ,
3) Tidak mengganggu fokus analisis atau pembahasan ,
4) Meningkatkan kualitas karangan ,
5) Mempertinggi nilai estestika.
Tempat catatan kaki
1) Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan dalam skripsi , tesis , disertasi , buku , atau karangan ilmiah formal lainnya.
2) Catatan kaki pada akhir bab di gunakan untuk karangan populer.
3) Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel umtuk surat kabar , jurnal , majalah , laporan yang tidak menggunakan pembagian bab , atau esai dalam buku kumpulan esai.
Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, penempatan catatan kaki pada kaki halaman pertama. Penempatan ini dilakukan seterusnya dengan cara yang sama sampai dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan pada kaki bab , cara yang sama harus dilakukan sampai dengan akhir seluruh bab.
Penulisan Catatan Kaki
1) Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah yang sama
2) Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3) Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4) Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5) Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karanga
6) Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apa pun
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini:
1) Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma
2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar tersebut
3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma
5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman diakhiri titik (.)
Contoh penulisan:
1William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Mujahir Darwin, (Yogyakarta: Hanindita, 2001), 20-32.
2Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Imam, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40.
3Dr. Albert Wijaya, "Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota," dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124.
4Drs. Cosmas Batubara, "Kebijaksanaan Pembangunan Nasional: Sebuah Sumbang Saran," dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni,1992), 91-103.
Ibid, Op.Cit, dan Lop.Cit
Ibid
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.Kalau kata ibid. terletak di awal catatan kaki, huruf awalnya ditulis dengan huruf capital (Ibid), sedang bilaterletak di tengah kalimat, misalnya sesudah kata kata "Disadur dari" maka hurufpertamanya ditulis dengan huruf kecil (ibid).
Op. Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang berupa buku.
Loc. Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi yang diacu Loc.Cit.bukan berupa buku, melainkan artikel, baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.
Contoh Ibid., Op. Cit., dan Loc. Cit.
1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques,terj.SetioBudi (Yogyakarta: PenerbitanUniversitasAtmaJaya, 2000), hal. 45.
2 Ibid.
3 Ibid., hal. 55.
4Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan PerkembanganPenelitianKomunikasi,"JurnalIkatanSarjanaKomunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26.
5Ibid.,hal. 28.
6 ArthurAsa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.
8 Francis Fukuyama, "Benturan Islam danModernitas," Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 45.
9 Robert McChesney, "Rich Media Poor Democracy,"http://aurellyreresaputra.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-teknik-mengutip.html (akses 16 Agustus 2006).
10 Arthur Asa Berger, Op.Cit.,hal. 96.
11Ibid.,hal. 99.
12Ibid.
13Dedy N. Hidayat, Loc.Cit.,hal. 22.
14 Francis Fukuyama, Loc.Cit.
15Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16Dedy N. Hidayat, Loc.Cit.,hal. 21.
Cara membaca:
· Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.
· Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja beda halamannya.
· Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda halamannya.
· Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan halaman.
· Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.
· Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda halamannya.
· Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).
· Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
· Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit.
· Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan halamannya.
· Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
Cara Penulisan Catatan Kaki Pada Referensi Buku, Jurnal, Majalah dan Surat Kabar
Ø Jika terdiri dari satu pengarang,
Cara penulisan:
1) Nama pengarang ditulis berdasarkan nama pengarang pada buku
2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma
3) Judul buku dicetak miring
4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak diikuti koma atau titik
5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun
6) Setelah kurung tutup, diberi koma
7) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman) dan diakhiri dengan titik
Contoh:
1Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), 63-70.
2M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 41-64.
3Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), 1-20.
Ø Jika terdiri dari dua pengarang,
Cara penulisan:
1) Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang di buku, dan diikuti koma
2) Judul buku dicetak miring
3) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau titik
4) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun, setelah kurung tutup, diberi koma
5) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dapat juga tanpa kata halaman dan diakhiri dengan titik
Contoh:
1E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Presindo, 1996), 121-140.
2Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
3Farid Elashmawi and Philip R. Harris, Multicultural Management, terj. John Tondowidjojo, (Jakarta: Gramedia, 1999), 10-11
Ø Jika terdiri dari tiga pengarang
Cara penulisan:
1) Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya
2) Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan kawan)
3) Setelah nama pengarang diberi tanda koma
4) Judul buku dicetak miring
5) Antara judul buku dan informasi buku (subjudul, jilid, edisi, dan lain-lain) tidak disisipi koma atau titik
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman) dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
1Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8, terj. Ir. Nunuk Adiarni MM, (Jakarta: Bina Aksara, 1997), 345-355.
2Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Tufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1982), 120.
3Sabarti Akhidah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1999), 41-77.
4Antonius Atosokhi S.Th.MM, Antonia Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesama, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), 27-51.
5Sears, David O., Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid 1 ed. 5tha.d. Michael Adrianto dan Savitri Soekrisno, S.H. (Jakarta: Erlangga, 1988), 21-50.
Ø Jika terdiri lebih dari tiga pengarang
Cara penulisan:
1) Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk (dan kawan kawan) atau et.al. (et alli), boleh memilih singkatan et.al. atau singkatan bahasa indonesia dkk, tetapi harus konsisten, tidak berganti-ganti.Perhatikan, hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al.
2) Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma
3) Nama pengarang diikuti tanda koma
4) Judul buku dicetak miring diikuti koma
5) Judul buku dan subjudul, jilid, atau edisi tidak dipisahkan koma atau titik
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman) dan diakhiri dengan titik.
Contoh:
1Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar Manajemen Keunangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
2Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.
Ø Jika penulis atau pengarang adalah institusi,
Cara Penulisan:
1) Nama institusi dikemudian diberi tanda koma
2) Judul buku dicetak miring
3) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun terbit
4) Setelah tanda kurung ditutup diberi tanda koma
5) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h atau tanpa kata halaman) dan diakhiri tanda titik
Contoh:
1Biro Pusat Statistik, Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun 2000 (Jakarta: BPS,1982), 1.
2Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2004), 1-3.
Ø Jika buku terjemahan,
Cara penulisan:
1) Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang yang menuliskan buku tersebut, kemudian diberi tanda koma
2) Judul buku dicetak miring, diikuti dengan tanda koma
3) Menuliskan nama penerjemah dengan diawali kata terjemahan atau disingkat terj. Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut
4) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun terbit
5) Setelah tanda kurung tutup, diberi tanda koma
6) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h atau tanpa kata halaman) dan diakhiri tanda titik
Contoh:
1James C. Vann Horne, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, a.b. Junius Titrok MBA (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 100.
2Arthur J. Koewn et.al., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Silistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
3Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthrone, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.
Ø Buku yang telah direvisi
Cara penulisan:
Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah mengalami revisi.
Contoh:
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 55.
Ø Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
Cara penulisan:
Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.
Contoh:
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge: Cambridge University Press, 1988), hal. 131.
Cara Penulisan Catatan Kaki Pada Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
Ø Susunan artikel dalam jurnal
1) Nomor urut pengarang dengan huruf kecil menggantung, rapat dengan garis margin kiri diikuti nama pengarang, koma
2) Judul artikel diapit tanda petik diikuti koma
3) Nama jurnal dicetak miring diikuti koma
4) Nomor volume diikuti titik dua (:) diikuti nomor halaman, diikuti koma
5) Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti nomor halaman dan ditutup dengan titik
Contoh:
1Bagus Sumargo, "Validalitas dan Reabilitas Pengukuran Kemiskinan", Jurnal Ilmiah Mat Stat, 2:2, (Jakarta, Juli 2002), 137 et.seq.
2Syamsul Arifin, "Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama", Jurnal Character Building, 1:1, (Jakarta, Juli 2004), 21-33.
3Nur Hidayat, "Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Komersial", Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10 (Jakarta, Mei 2002), 32-39.
Ø Majalah
Urutan unsur yang dituliskan:
1) Nomor urut catatan kaki
2) Nama pengarang
3) Judul artikel (diapit tanda petik)
4) Nama majalah (dicetak miring)
5) Nomor dan tanggal penerbitan
6) Halaman
Contoh:
1Dedi Humaedi, "Kiat Perusahaan untuk Hidup Terus", Swa Sembada, 16/XX/5-18 Agustus 2004, h. 107-109.
Ø Surat Kabar
Urutan unsur yang dituliskan:
1) Nama pengarang (kalau tidak ada nama tuliskan halaman pembahasan, misalnya: opini, tajuk)
2) Judul artikel (diapit tanda petik)
3) Nama surat kabar (di cetak miring)
4) Tanggal dan tempat penerbitan
Contoh:
1Usep Setiawan, "Pemerintah Baru dan Konflik Agraria", Kompas 24 September 2004, 4-5.
2Putut Ea, "Rumah Hujan", Media Indonesia 20 Juni 2004, 13.
Sumber Buku
1 Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
1 Gemala Rabi'ah Hatta, "Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional", dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
1 David Roberts, "Managing Records in Special Formats", dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
Sumber Makalah Seminar
1 Machmoed Effendhie, "Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan", Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.
Sumber Terbitan Pemerintah
1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.
Sumber Terbitan Organisasi
1 Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
Sumber Lisan
1 Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1 Erna Handayani dkk., "Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada", LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.
Read more: http://ycgroup.blogspot.com/2014/01/catatan-kaki-footnote-dalam-karya-ilmiah.html#ixzz3rIBIvIY1
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Follow us: YcInfoBoard on Facebook
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
Ditempatkannya didepan nama kecil
Tahun Penerbitan
Judul Buku
Tempat Penerbitan
Nama Penerbit
Cara Membuat Daftar Pustaka
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.
Contoh Daftar Pustaka
Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
Buku ditulis satu Orang
Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
Buku ditulis dua Orang
Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
Buku ditulis lebih dari dua orang
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company
Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar - Dalam penulisan sebuah buku, artikel ilmiah, jurnal atau skripsi harus memiliki kutipan, teori atau pendapat para ahli sebagai acuan atau pendukung tulisan kita. Namun, agar tidak dikatakan plagiat, kita membutuhkan daftar pustaka atau reference di dalam tulisan kita.
Lalu apa itu daftar pustaka atau reference?
Tujuan pembuatan daftar pustaka
Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah secara keseluruhan
Sebagai pelengkap, karna bila seseorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki, maka ia dapat mencarinya dalam daftar pustaka.
Dalam daftar pustaka terdapat keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah tersebut
Daftar pustaka atau reference adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, thesis,dan penelitian.
Ada beberapa komponen yang harus ditulis di dalam daftar pustaka atau reference, diantaranya adalah:
1. Nama penulis
2. Tanggal terbit
3. Judul buku, artikel atau jurnal
4. Tempat penerbit/Kota penerbit
5. Penerbit
Unsur-unsur yang ada di atas harus ditulis urut sesuai dengan nomornya.
Cara Membuat Daftar Pustaka atau Reference
Berikut ini adalah cara-cara membuat daftar pustaka atau reference:
1. Nama belakang/keluarga/marga ditulis terlebih dahulu sebelum nama depan dan dipisahkan dengan titik. Jika ada beberapa penulis, nama penulis ditulis berurutan sesuai alfhabet A-Z dan dipisahkan dengan koma.
2. Gelar akademik tidak perlu dicantumkan di dalam daftar pustaka.
3. Judul buku, artikel atau jurnal ditulis dengan dicetak miring atau digaris bawahi pada setiap kata.
4. Unsur-unsur yang perlu ditulis dipisahkan dengan tanda titik.
5. Setelah penulisan kota penerbit beri tanda titik dua (:) kemudian tulis nama penerbit.
6. Sebaiknya daftar pustaka diurutkan dari alfhabet A-Z.
Contoh-Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Berikut ini adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai sumber.
1. Journal atau jurnal
Karena pesatnya perkembangan tekhnologi, saat ini bermunculan journal-journal yang ditulis secara digital dan dipublikasikan secara online. Penulisan daftar pustaka antara journal cetak dan jurnal online pun berbeda. Beriku adalah cara penulisannya:
Journal online (E-Journal)
1. Tulis terlebih dahulu nama belakang/keluarga/marga kemudian nama depan penulis. Jika penulis lebih dari satu orang, nama penulis dipisahkan dengan tanda baca koma atau kata penghubung "dan".
2. Kemudian tulis tahun penerbitan jurnal.
3. Cantumkan judul jurnal dengan dicetak miring atau cetak tebal.
4. Lalu tulis nama penerbit.
5. Edisi atau volume journal.
6. Jika ada cantumkan halaman.
7. Alamat URL
8. Tanggal dan waktu ketika mengakses jurnal.
Contoh:
Nugraha, Aria. 2014. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal yang Benar. Jurnal Bahasa Indonesia, 4 (3): 12-17. http://www.KelasIndonesia.com/page/artikel/?act/detil/aid/42. (Diakses 27 Maret 2015 pukul 20.00 wib.)
atau
R. Muhammad. 1978. Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa dengan Metode Menulis Diary. Kumpulan Jurnal Ilmiah Bahasa Indonesia Online, Vol. 4, No.7.http://www.KelasIndonesia.com/page/artikel/?act/detil/aid/42. (Diakses pada tanggal 1 April 2015)
Jika penulis lebih dari satu
Nugraha. A, dan Ichwan. C. 1998. Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Bahasa Indonesia Jurnal Online, 5 (7): 67-70.http://www.KelasIndonesia.com/page/artikel/?act/detil/aid/42. (Diakses 29 Maret 2015, 20.00 wib)
Jurnal cetak
Penulisan daftar pustaka bersumber dari jurnal cetak sama dengan jurnal online. Namun tidak mencantumkan alamat URL dan tanggal akses.
Contoh:
Nugraha Aria. 2015. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar. Jurnal Pendidikan, 5 (12): 12-15.
atau
Munandar, Kharis. 2014. Pengaruh Membaca terhadap Kemampuan Menulis Siswa. Jurnal Pendidikan Ilmiah, vol. 13, No. 4, pp. 124-126.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik & Benar Lengkap
Fujianto Chikafe
Add Comment
Contoh, Pelajaran
Friday, January 2, 2015
بِسْــــــــــــــــمِ ا ِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Contoh Daftar Pustaka - Dalam sebuah karya tulis ada sebuah daftar pustaka disetiap akhir halamannya, dapat kita termukan sebuah daftar pustaka disetiap akhir halaman, baik itu sebuah buku, karyah ilmiah sederhana, makalah, laporan prakerin.
Pengertian daftar pustaka adalah serangkaian sumber sumber tertentu yang ditulis disetiap akhir halaman, yang bertujuan untuk menghargai sumber penulisnya. Jadi dengan menulis daftar pustaka kita telah menghargai seorang penulis sumber data informasi tersebut.
Ada hal yang harus diperhatikan saat membuat karya tulis, yaitu anda harus mempunyai sumber data informasi dari bahan yang telah anda gunakan sebagai refrensi, diantaranya adalah nama dari pengarang, tahun buku atau tulisan tersebut dibuat, judul, kota penerbit, dan penerbit karangan tersebut, dengan begitu sebuah karya tulis dapat disebut karya tulis yang baik dan benar.
Cara Penulisan daftar pustaka pada umumnya berbeda beda, tergantung dari sumber materi atau informasinya yang dijadikan sumber data untuk membuat daftar pustaka, sebagai contoh daftar pustaka buku dengan contoh daftar pustaka makalah atau dari internet pasti berbeda. Berikut ini adalah :
contoh daftar pustaka yang baik dan benar berdasarkan sumbernya :
Contoh Daftar Pustaka dalam Buku :
Sucipto, Adi. 2014. Cara Belajar yang Benar. Cirebon: Gramedia
Hadi, Abdul. 2014. Tips Sehat Alami. Bandung: Sinar Kreatif
Aulia, Zafrinaa. 2014. Tips Lulus UN. Jakarta: Bukune
Pencerahan dari penulisan 3 contoh daftar pustaka buku diatas : Nama ditulis dari belakang, kemudian tahun, judul buku, kota penerbit, dan Penerbit. biasanya pelajaran seperti ini terdapat dalam pelajaran bahasa indonesia kelas 9 SMP *pengalaman waktu UN.
Contoh Daftar Pustaka Koran :
Bagas 2 desember, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Jaya Pos, hlm 3 & 4.
Contoh Daftar Pustaka Kamus/Ensiklopedia :
Stafford-Clark, D.1987. Mentasy disorders and therir treatment. The New Encylopedia Britannica. Encylopedia Britannica. 23: 789-797.
Contoh Daftar Pustaka Dari Internet / Website :
Fujianto, 2014 Contoh Daftar Pustaka Lengkap, www.fujianto.com/daftar-pustaka/
Contoh Daftar Pustaka UU, dan Kepres :
Republik Indonesia, 2003 Undang-undang sistem pendidikan nasional, Jakarta: Sekretariat Negara.
Contoh Daftar Pustaka dalam Makalah, Karya ilmiah sederhana, dan laporan prakerin :
Berikut ini adalah contoh daftar pustaka yang sering digunakan biasanya terdapat pada makalah, karya ilmiah sederhana, dan laporan prakerin:
Daftar Pusaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/12/3309/efek_rumah_kaca_untuk_kehidupan_di_bumi/
http://munawar.8m.net/rmh_kaca.htm
http://www.antaranews.com/berita/1318863686/efek-rumah-kaca-dan-dampak-terhadap-lingkungan
http://iklimkarbon.com/perubahan-iklim/efek-rumah-kaca
Saryono, Djoko. 1995. Psikolinguistik. Malang: FPBS IKIP MALANG.
____________. 1997. Religiositas Jawa dalam Fiksi Indonesia.
Penulisan Daftar Pustaka
1. Pustaka Buku dan Buku Terjemahan
Buku. Penulis. Tahun terbit. Judul buku (ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh:
Nurhadi. 1990. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru.
Buku Terjemahan. Penulis asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota terbit terjemahan: Nama penerbit terjemahan.Contoh:
Cushing, B.E. 1990. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh: Kosasih. Jakarta: R.Erlangga.
Artikel dalam Buku. Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (miring). Nama editor. Judul buku (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh:
Hedley, C. 1970. Reading and Language Difficultiesm. Wilson, J.A.R. Diagnosis of Learning Difficultiesm. Pp135-156. New York: McGraw-Hill.
2. Pustaka Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi, tesis, atau disertasi (diberi tanda petik dua). Nama fakultas atau program pascasarjana. Universitas. Kota.
Contoh:
Wahyudi, Johan. 2009. "Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri". Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
3. Pustaka Laporan Penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian (diberi tanda petik dua). Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
Contoh:
Wahyudi, Johan. 2009. "Meningkatkan Kemampuan Menulis Petunjuk dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah". Jurnal Bahasa dan Sastra Nomor 05 Volume 1 Tahun III. Balai Bahasa Kalimantan Timur. Samarinda.
4. Pustaka Artikel Surat Kabar
Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama surat kabar (miring). Tanggal terbit. Halaman.
Contoh:
Wiyono, Agung. 2009. "Ayo Menulis Buku". Majalah Guruku. Edisi Juni 2009. Halaman 13.
5. Pustaka Artikel dari Internet
Ingat, saat menulis pustaka dari internet tidak diperkenankan mengutip artikel dari internet yang tidak ada nama penulisnya.
Artikel Majalah Ilmiah Versi Cetakan. Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman.
Artikel Majalah Ilmiah Online. Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.
Artikel Umum. Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Alamat website (miring). Diakses tanggal…Contoh:
Wahyudi, Johan. 2010. "Jika Naskah Buku Ditolak Penerbit".Http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/20/jika-naskah-buku-ditolak-penerbit/Diakses pada Sabtu, 29 Desember 2014 jam 09.15.
Kutipan dari Email. Penulis. Judul (diberi tanda petik dua). Alamat email. Diakses tanggal…Contoh:
Kecil, Lentera. "Keterampilan Menulis Paragraf".
[email protected]. Diakses tanggal 29 Desember 2014.
6. Pustaka Hasil Seminar
Penulis. Tahun. Judul materi (diberi tanda petik dua). Nama konferensi. Kota.
Contoh:
Bentliff, G and O'Donovan. 1999. "Diffusion Artefact of Scanning Tunnelling Electron Microscopy". Fifth International Workshop of Electron Microscopic Techniques. Canada.
Ingat, beberapa hasil konferensi menyatakan bahwa tidak boleh mengutip materi tanpa izin dari penulis. Oleh karena itu carilah konferensi yang boleh dikutip tanpa harus minta izin ke penulisnya.
7. Pustaka Hasil Wawancara
Nama pembicara (bubuhkan kata interview). Tahun. Judul (diberi tanda petik dua). Kota.
Contoh:
Sudrajat, Ahmad interview. 2014. "Interview of Bandeng History". Jl. Mertapada 20.
Agar lebih meyakinkan, pastikan Anda telah merekam ketika wawancara tersebut berlangsung. Hal ini menjadi saksi dan bukti bahwa wawancara tersebut memang benar-benar dilakukan.
Catatan Penting Penulisan Nama
1. Nama Penulis Lebih dari Satu Kata
Jika nama penulis terdiri atas dua kata atau lebih ditulis dengan cara dibalik (nama keluarga di depan). Nama utama diikuti tanda koma (,) dan singkatan nama lain diakhiri dengan tanda titik (.). Contoh: Muhammad Habibie ditulis menjadi Habibie, Muhammad. atau Habibie, M.
2. Nama Penulis Diikuti Singkatan
Nama keluarga atau nama utama yang diikuti singkatan ditulis sebagai nama yang menyatu. Contoh: William A.I. ditulis menjadi William, A.I.
3. Nama Penulis dengan Garis Penguhubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan disatukan dengan tanda hubung. Contoh: Ahmad Al-Ghazali ditulis menjadi Al-Ghazali, Ahmad.
4. Penulis Dua Orang
Jika ada 2 penulis, yang dibalik hanya nama 1 penulis saja. Contoh: Saryono, Djoko dan Wahyudi Siswanto.
5. Penulis Lebih Dari Dua Orang
Nama penulis ditulis 1 saja dan diikuti dkk. Misalnya ada 3 penulis yaitu Kisyani Laksono, Bambang Yulianto, dan Titik Harsiati, maka ditulis: Laksono, Kisyani dkk.
6. Penulisan Gelar
Gelar tidak boleh dicantumkan di belakang nama dalam daftar pustaka.
7. Penulis Tidak Diketahui
Gunakanlah kata "anonim" jika penulisnya tidak diketahui.