1
MATA KULIAH : Teknik Pengolahan Limbah Hasil Perikanan
MODUL : Teknik Penanganan Limbah Industri
DOSEN : Rahmawati Saleh, S.Si, M.Si
OLEH :
A.NURJANNAH
1422030549
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulisi menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat di harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Mandalle, 8 Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang............................................................................................................1
Rumusan masalah.......................................................................................................2
Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Limbah............................................................................................................3
Karakteristik limbah....................................................................................................3
Jenis-jenis limbah.........................................................................................................4
Limbah cair
Pengertian limbah cair..........................................................................................5
Penanganan limbah cair........................................................................................6
Prinsip pengolahan limbah cair............................................................................7
Dampak limbah cair..............................................................................................8
Hal-hal yang perlu dilakukan agar limbah cair tidak mencemari lingkungan.............................................................................................................13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................................15
Saran............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, semakin bertambahnya kebutuhan manusia banyak juga diciptakan pemuas atau pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu munculah pabrik-pabrik industry sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.
Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan "mengeluarkan" limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan limbah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih "aman", bukan berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja. Karena limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga.
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 :226). Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Berdasarkan Wujudnya menurut Ign Suharto, 2011, limbah dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam
Limbah cair, limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya.
Limbah gas, limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahannya adalah :
Apa yang dimaksud limbah?
Bagaimana karakteristik limbah?
Apa jenis-jenis limbah?
Apa pengertian limbah cair?
Bagaimana cara penanganan limbah cair?
Apa prinsip penanganan limbah cair?
Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar limbah cair tidak merusak lingkungan?
Tujuan
Adapun tujuan dibentuknya makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui,
Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud limbah?
Agar dapat mengetahui agaimana karakteristik limbah?
Agar dapat mengetahui jenis-jenis limbah?
Agar dapat mengerti pengertian dari limbah cair?
Agar tahu bagaimana cara penanganan limbah cair?
Agar tahu prinsip penanganan limbah cair?
Agar dapat mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar limbah cair tidak merusak lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi limbah
Menurut Wikipedia (2008), limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Karakteristik limbah
Limbah memiliki karakter khas. Berdasarkan karakter tersebut limbah dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu limbah yang masih dapat dimanfaatkan dan sudah tidak dapat dimanfaatkan. Limbah perikanan berbentuk padatan, cairan dan gas. Limbah tersebut ada yang berbahaya dan sebagian lagi beracun. Limbah padatan memiliki ukuran bervariasi, mulai beberapa mikron hingga beberapa gram atau kilogram. Ikan rucah, yang jumlahnya banyak, merupakan limbah dengan bobot mencapai ratusan kilogram atau ton. Beberapa limbah padatan masih dapat dimanfaatkan dan sisanya tidak dapat dimanfaatkan dan berpotensi sebagai pencemar lingkungan.
Jelas terlihat bahwa kualitas limbah sangat ditentukan oleh volume, kandungan bahan pencemar dan frekuensi pembuangan limbah. Volume limbah berkaitan dengan kemampuan alam untuk mendaur ulangnya. Peningkatan volume limbah akan meningkatkan beban siklus alami, terutama peningkatan yang berlangsung secara cepat.
Bahan pencemar yang terkandung didalam limbah berpengaruh terhadap kualitas limbah. Bahan pencemar berupa bahan organik relatif tidak berbehaya dibandingkan dengan logam berat. Demikian pula bahan pencemar yang berupa senyawa beracun.
Keberadaan limbah di lingkungan dapat diamati berdasarkan indikator tertentu, seperti perubahan pH (tingkat Keasaman), perubahan warna atau timbulnya endapan. Perubahan pH terjadi karena perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam air. Kriteria air yang memenuhi syarat bagi kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6.5 – 7.5. Limbah industri yang belum diolah memiliki pH asam (<7) atau basa (>7). Bila memasuki perairan dalam jumlah besar, limbah industri akan mempengaruhi pH perairan sehingga akan mengganggu kehidupan organisme didalamnya.
Air bersih umumnya bening tidak berwarna. Perubahan warna dimungkinkan karena masuknya limbah. Dengan demikian, perubahan warna air dapat digunakan sebagai indikator masuknya limbah. Selain warna, timbulnya bau pada air merupakan indikator terjadinya pencemaran oleh limbah. Air yang bau dapat berasal dari limba industri atau dari hasil degradasi bahan organik oleh mikroba. Mikroba pembusuk yang hidup dalam media budidaya ikan akan mengubah organik menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau.
Limbah berbentuk padat umumnya mengendap di dasar perairan. Limbah padat dapat berupa limbah organik dan anorganik. Apabila tidak ditangani secara baik, limbah padat akan mengendap di dasar perairan.
Jenis-Jenis Limbah
Berdasarkan karakteristiknya limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya
Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan
Limbah Gas dan Partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Berdasarkan sifat kimianya, limbah dibedakan menjadi:
Limbah organik
Berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, misalnya serasah daun, bangkai hewan, kotoran hewan fases manusia, dan mayat manusia
Limbah anorganik
Berasal dari senyawa-senyawa kimia. Misalnya limbah organik, limbah pertanian, limbah perikanan dan limbah rumah sakit.
Berdasarkan asalnya, Limbah dibedakan menjadi:
Limbah domestik
Limbah yang berasal dari rumah tangga, dapat berupa limbah organik(daun dan bangkai hewan) ataupun limbah anorganik(plastik dan kaleng). Dapat juga berasal dari air bekas mencuci yang mengandung deterjen.
Limbah pabrik
Limbah yang berasal dari sampah atau bahan buangan dari pabrik, biasanya mengandung bahan-bahan kimia tertentu. Contohnya, limbh pabrik kertas mengandung bahan kimia pemutih dan libah pabrik tekstil bahan pewarna kimia lain.
Limbah pertanian
Digunakan dalam pertanian. Peptisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk hama tanaman, dan lain-lain.
Limbah Cair
Pengertian
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003), mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman),instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair yang sudah tidak dipergunakan lagi baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian, dan sebagainya dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya, dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
Untuk yang mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.
Penanganan Limbah Cair
Pada prinsipnya penanganan air limbah dapat dikelompokkan menjadi limatahapan pengolahan. Namun hal ini juga bergantung kepada jenis air limbah dan tujuan pengolahan tersebut. Keenam tahapan pengolahan air limbah tersebut adalah sebagai berikut,
Penanganan pendahuluan (pre treatment) adalah penanganan pendahuluan ditujukan untuk menyaring benda terapung dan mengendapkan benda yang berukuran besar seperti sampah, lemak, kerikil atau pasir. Tahap selanjutnya adalah melakukan penyeragaman kondisi air limbah (equalization) yang meliputi debit dan keasaman air limbah.
penanganan Primer (primary treatment) adalah penanganan primer bertujuan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi melalui pengendapan (sedimentation) atau pengapungan (flotation). Proses pengendapan tahap pertama ini masih sederhana karena partikel-partikel yang ada diendapkan dengan cara gravitasi. Bahan kimia dapat digunakan untuk membantu proses pengendapan tersebut. Pengendapan biasanya dilakukan pada bak atau kolam pengendapan yang secara periodik dibersihkan endapannya. Proses pengapungan dilakukan dengan menghembuskan udara dari bawah sehingga partikel akan mengapung kemudian dipisahkan dari cairan.
penanganan sekunder (secondary treatment) bertujuan untuk mengurangi kadar bahan organik dalam air limbah dengan menggunakan proses biologi seperti lumpur aktif,trickling filter, anaerobic digester, biogas, dan lain-lain. Terdapat dua hal penting dalam proses ini adalah penambahan oksigen dan pertumbuhan bakteri.
penanganan tersier (tertiary treatment) adalah penanganan yang dilakukan apabila setelah pengolahan pertama dan kedua masih banyak bahan polutan yang terdapat dalam air limbah. Pengolahan ini dilakukan secara khusus tergantung jenis bahan polutan yang ada. Beberapa alat yang biasa digunakan untuk pengolahan tersier adalah saringan pasir, saringan multimedia, vacum filter, penyerapan, dan lain-lain.
Pembuangan lanjutan (ultimate disposal) merupakan pengolahan air limbah yang menghasilkan lumpur. Lumpur tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menghilangkan tingkat polutannya dan kemudian dapat dimanfaatkan atau dibuang ke lingkungan. Beberapa proses pengolahan lumpur adalah pemekatan, penstabilan, pengurangan air, dan pengeringan. Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Prinsip Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yangmudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Prosesflotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening)dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membranyang dipergunakan dalam proses osmosa.
Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut. Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional,oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunanBOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yangdihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis totallebih pendek (4-6 jam). Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BODtersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.
Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolamoksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Di dalamlagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
trickling filter
cakram biologi
filter terendam
reaktor fludisasi
Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%. Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.
Dampak yang di Sebabkan Adanya Limbah Cair
Dampak terhadap kesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:
Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.
Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.
Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .
Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
Ascaris Spp. Enterobius Spp Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit maka air limbah juga dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi serta bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh sumber asal air limbah. Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada tahun 1953 adalah contoh yang nyata di mana para nelayan dan keluarganya mengalami gejala penyempitan ruang pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat termakannya ikan oleh nelayan, sedangkan ikan tersebut telah mengandung air raksa sebagai akibat termakannya kandungan air raksa yang ada di dalam teluk. Air raksa ini berasal dari air limbah yang tercemar oleh adanya pabrik yang menghasilkan air raksa pada buangan limbanya. Selain air raksa masih banyak lagi racun lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain:
Timah Hitam
Apabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang tersebut dapat terserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta kerusakan pada ginjal.
Krom
Krom dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha bila dibandingkan dengan krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan.
Sianida
Senyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam jumlah yang sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ hati.
Dampak Terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut. Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan. Selain bahan-bahan kimiayang dapatmengganggu kehidupan di dalam air, maka kehidupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti adanya tempertur tinggi yang dikeluarkanoleh industri yang memerlukan proses pendinginan. Panasnya air limbah dapat mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.
Dampak Terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.
Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akanmemerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat sekitarnya. Pembuangan yang sama akan dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain menimbulkan bau juga menyebbkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau dan tumpukan ampas yang menggangu, maka warna air limbah yang kotor akan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidag kalah besarnya.Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai dimana daerah tersebut merupkan derah tempat rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.
Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :
Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang melewati bangunan pengolahan.
Tempat pengumpulan buangna limbah industri.
Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
Buih atau benda mengapung yang terdapat pada tangki pengendap pertama.
Proses pengolahan bahan organic.
Tangki pengentalan (thickener) untuk mengambil Lumpur.
Pembakaran limbah gas yang menggunakan suhu kurang dari semestinya.
Proses pencampuran bahan kimia.
Pembakaran Lumpur.
Penimbunan Lumpur dan pengolahan Lumpur melalui proses pengeringan.
Dampak terhadap Kerusakan Benda
Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka mau tidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan aiar yang kotor liannya. Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material. Selain karbon dioksida gresif, maka tidak kalah pentingnya apabila air limbah itu adalah air limbah yang berkadar pH rendah atau bersifat asam maupun pH tinggi yangbersifat basa. Melalui pH yang rendah maupun pH yang tinggi mengkibatkan timbulnya kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya.
Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai sifat yang menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah menjadi cair apabila berada pada suhu yang lebih panas. Lemak yang merupakan benda cair pada saat dibuang ke saluran air limbah akan menumpuk secara kumulatif pada saluran air limbah karena mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel pada dinding saluran air limbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat aliran air limbah. Selain penyumbatan akan
dapat jugaterjadi kerusakan pada tempat dimana lemak tersebut menempel yang bisa berakibat timbulnya bocor.
Hal – Hal yang Harus di Lakukan Agar Limbah Cair Tidak Mencemari Lingkungan
Kesadaran diri sendiri
Sebelum kita menyadarkan orang lain tentang betapa pentingnya membuang limbah di tempatnya, kita harusnya mampu menanamkan kebudayaan pada diri kita betapa pentingnya membuang limbah pada tempatnya. Menanamkan kebudayaan membuang limbah pada tempatnya di awali dengan membiasakan diri untuk tidak membuang limbah secara sembarangan, dengan membiasakan diri kita membuang limbah pada tempatnya maka akan menjadikan budaya dalam kehidupan kita dan nantinya akan ditiru oleh masyarakat lain
Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan penyuluhan
Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang dampak dari membuang limbah secara semabrangan, maka dari itu pemerintah harusnya memberikan penyuluhan tentang cara membuang limbah yang baik dan benar, selain itu juga harus di berikan pemahaman terhadap masyarakat tentang dampak atau bahayanya membuang limbah sembarangan terhadap makhluk hidup di lingkungan sekitar.
Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah :
Saluran air hujan langsung di alirkan ke selokan umum dan dibuat sumur resapan
Saluran air dari kamar mandi/ WC di alirkan ke septic tank
Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium di alirkan ke IPAL
Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
Instalasi pengolahan limbah wajib di jalankan pada semua sektor industri yang mengahasilakan limbah cair, karena dengan adanya pengolahan limbah, pabrik – pabri ataupun industri kecila tidak akan membuang limbah secara sembarangan di sungai yang akan menyebabkan kematian lingkunagan biotik sungai. Dan dengan adanya instalasi itu sendiri, limbah yang berbahaya dapat di olah kembali menjadi bahan yang tidak berbahaya dan dapat di manfaatkan ulang.
Memperbaiki peraturan dan perundang undangan di indonesia
Hukum di indonesia perlu di tinjau ulang mengenai peraturan yang ada di dalamnya, karena jika kita lihat saat ini banyak sekali pihak yang melanggar undang – undang yang berlaku tanpa di berikan sanksi. Pemerintah harusnya memberikan sanksi yang tegas kepada siapa saja yang mebuang limbah sembarangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga),
limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair yang sudah tidak dipergunakan lagi baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian, dan sebagainya dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan,
Limbah memiliki karakter khas. Berdasarkan karakter tersebut limbah dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu limbah yang masih dapat dimanfaatkan dan sudah tidak dapat dimanfaatkan. Limbah perikanan berbentuk padatan, cairan dan gas,
Saran
Limbah cair merupakan limbah yang berbahaya bagi semua makhluk hidup jika tidak di buang atau pun di olah psesuai dengan prosedur ynag benar, maka kita sebagi warga negara yang baik harusnya mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang limbah secara sembarangan dan pemerintahpun juga harus bersiikap tegas terhadap orang yang melanggar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/lhapiye/pemanfaatan-limbah-pengolahan-hasil-perikanan_56a5bda580afbd33115b8a95
http://lanimeita.blog.upi.edu/2015/11/01/makalah-limbah-cair/
http://kepotisika.blogspot.com/2014/09/makalah-penanganan-limbah-cair.html
http://yashinta18005.blogspot.com/p/makalah-tentang-penanganan-limbah-industri-hasil-perikanan.html