Docu Docume ment nt Soil Soil Test est
Fe b ru ar i 2018
BAB II PEKERJAAN SONDIR
CONE CO NE PE NETRATI ON TEST (CPT) (CPT) II.1
Latar Belakang Pekerjaan
Peran Penyelidikan geologi teknik, dalam hal i ni penyelidikan tanah dengan menggunakan alat Sondir
atau CPT (Cone Penetration Test )
pada perencanaan struktur atau konstruksi konstruksi
bangunan untuk Pe kerjaan ( Pembangunan ( Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi) yang dikerjakan oleh PT. CENDRAWASIH CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI. Pekerjaan ini dilakukan sehubungan dengan akan dilakukan Rencana Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi , daerah Repeater D3, maka guna mengetahui kondisi bawah permukaan tanah ( Sub Soil Condition ). Dengan adanya penyelidikan tanah ini, maka dapat diharapkan bahwa Perencanaan Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi tersebut dapat direncanakan secara efektif dan ekonomis serta aman sesuai dengan sifat-sifat dan klasifikasi dari lapisan tanah atau batuan.
II.2
Lingkup dan Volume Pekerjaan
Pekerjaan Penyelidikan tanah atau Soil Test
yang direncanakan pada lokasi
Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi sesuai dengan permintaan atau petunjuk teknis dari pemberi pekerjaan PT. pekerjaan PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI adalah sebagai berikut : 1. Penyelidikan Sondir atau CPT sebanyak : 2 (dua) titik Lingkup penyelidikan penyelidikan tanah ( geologi teknik ) yang yang dilaksanakan sesuai dengan dengan yang diberikan diberikan oleh pemberi kerja yaitu meliputi pekerjaan sondir, analisis data dan laporan. Dalam rangka menentukan
desain
pondasi
Bangunan
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari Februari 2018
Repeater
Tower
Telekomunikasi
tersebut.
Docu Docume ment nt Soil Soil Test est
Fe b ru ar i 2018
II.3 Pelaksanaan Penyelidikan Penyelidikan a. Sondir
Pekerjaan penyelidikan tanah dengan Sondir atau CPT (Cone Penetration Test) ini dilakukan
pada
Rencana
perletakan
pondasi
sekelilingi
Bangunan
Repeater
Tower
Telekomunikasi, sehingga dianggap dapat mewakili seluruh areal lokasi yang direncanakan tersebut. Peralatan Sondir atau CPT (Cone Penetration Test) berupa alat Sondir seberat (2,5 ton) type Gouda dengan bikonus type Begermann dan manometer berkapasitas (0 - 60 Kg/Cm²) dan kapasitas (0 - 250 Kg/Cm²). Bikonus berfugsi untuk mengetahui nilai tekanan ujung konus dan hambatan pelekat pelekat yang dapat dili hat pada manometer sewaktu pembacaan. Pembacaan manometer dilakukan pada setiap interval 20 cm dalam setiap kedalaman, dimulai dari muka tanah setempat dan dihentikan pada kedalaman tertentu, apabila pembacaan ujung konus menujukan tekanan lebih dari ( ≥ 250 kg/cm2) atau telah mencapai kedalaman tanah keras dari permukaan tanah setempat. Pekerjaan Sondir dilakukan pada 2 (dua) titik sondir yang sudah ditentukan dilokasi bangunan yaitu titik sondir - (CPT - 01) dan (CPT-02).
b. Dasar Teori
Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut Sondir adalah salah satu alat Survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Test ini baik dilakukan pada lapisan struktur tanah yang beragam, dari test ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat diketahui dari bacaan pad a manometer. Komponen utama Sondir adalah konus yang dimasukan kedalam tanah dengan cara ditekan, tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah karena ditekan, dibaca pada manometer setiap interval 20 cm kedalam. Tekanan dari atas pada konus disalurkan melalui batang
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari Februari 2018
Document Soil Test
Fe b ru ar i 2018
baja yang berada dalam pipa sondir (di sebut Stan) yang dapat bergerak bebas, tidak tertahan oleh pipa sondir. Demikian juga tekanan yang diderita konus saat ditekan kedalam tanah, yang diteruskan melalui batang baja didalam pipa sondir tersebut ke atas manometer.
c.
Alat Percobaan (Cone Penetration Test / Sondir)
1. Alat Sondir manual dengan besar tekanan (2,5 ton/250 kg); 2. Seperangkat pipa sondir, stand dan isi batangan lengkap; 3. Konus dan Bikonus type Begermann; 4. Manometer Berkapasitas 0 – 60 kg/cm² dan 0 – 250 kg/cm²; 5. Angker 4 buat + Kuping baja/pengunci, balok 5/10 (diperlukan) 6. Kunci-kunci pipa, alat-alat pembersih, oli, minyak hidrolik, dll. v
Prosedur Pekerjaan
Alat Sondir dipasangan dan di
Konus dan Bikonus dipasang
Rangkaian Pipa dipasangan beserta
Pipa ditekan sampai kedalaman tertentu (setiap interval 20 cm)
Batang ditekan
Jika Mengunakan Konus : Pembacaan Manometer pada penekanan pertama
Jika Mengunakan Bikonus : “Ujung Konus bergerak ke bawah sedalam 4 cm (bacaan manometer sebagai p erlawanan penetrasi konus) “Konus beserta selubung sedalam 8 cm (bacaan manometer sebagai perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat)
Pipa ditekan sampai kedalaman berikutnya dan seterusnya…..
Gambar I I .1 Flowchart Prosedur Percobaan Sondir
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b ru ar i 2018
II.4
Data Pengamatan dan Pengelolahan
Pada percobaan sondir ini, rumus yang digunakan adalah ; Local Friction Penurunan Rumus ; ø
σ – P/A = Luas ujung konus - 10 cm²
ø
σ – P/10
ø
Bacaan 1
=
10 C – P
Bacaan 2
=
10 (C-P) – P
ø
Priosi – 10 (C-P) – 10 C - 10 P
ø
Luas Bikonus – 100 cm²
ø
Local Friction
(ɋ_) – 10P/100 – 0.1 P
ɋ _ - 10 F/100 – 0,1 F Dimana : qs
: Local Friction ( Kg/cm² )
C
: Cone Resistance, pembacaan pertama ( kg/cm² )
(C+F)
: Total Resistance, pembacaan kedua ( kg/cm² )
Friction ( Hambatan Lekat )
Karena yang diamati setiap kedalaman 20 cm, maka : ø
Hu ( F ) – 0,1 F x 20 – 2 F - 2Ʋ Friction = 20 Cs
·
(1.2)
Friction Ratio ƒȓ = Qs/C x 100 (%)
(1.3)
Dimanaƒȓ : Friction Ratio (%) Qs : local friction (kg/cm²) C : Cone Resistance (kg/cm²)
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b ru ar i 2018
II.5
Analisis Percobaan
Nilai perlawanan penetrasi konus semakin besar menunjukan bahwa tanah semakin keras, hal tersebut dapat dilihat dari grafik perlawanan penetrasi konus terhadap kedalaman tanah. Dari data hasil percobaan sondir (CPT-01), nilai perlawanan penetrasi konus sangat stabil sampai pada kadalaman (0.00 cm s/d 520 cm (23/30 kg/cm²)), pada kedalaman (680 cm) tanah cenderung keras namun tekanan pada konus terlihat naik karena struktur tanah tersebut mempunyai gradasi yang beragam, kemudian pada kedalaman (1100 cm (250kg/cm²)), ( hal tersebut disebabkan oleh adanya lapisan tanah yang sangat keras sehingga daya dukung tanah sudah tercapai).
Nilai perlawanan penetrasi konus pada (CPT-02) dari hasil sondir, nilai perlawanan penetrasi terlihat sangat stabil pada awal (0.00 s/d 920 cm (45/52 kg/cm²)), pada kedalaman (1040 cm (250 kg/cm²)) nilai d aya dukung tanah sudah tercapai.
Jenis tanah didapat dari grafik yang ditentukan dari hasil perbandingan Cone Resistance (C) dengan friction ratio (Fr).
Pengukuran hannya dilakukan sampai kedalaman (1100 cm (250 kg/cm²)) untuk titik (CPT-01), sedang untuk titik (CPT-02) dilakukan sampai kedalaman (1040 cm (250 kg/cm²)), karena pada kedalaman tersebut nilai tahanan ujung konus l ebih besar dari ( ≥ 250 kg/cm²), ini berarti untuk lapisan tanah keras sudah bisa ditentukan atau diketahui.
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b ru ar i 2018
II.6
Pengujian Sondir
Dari hasil uji sondir didapatkan nilai-nilai karateristik tanah secara umum sebagaimana disajikan pada table berikut ini, Table 1.2 Hasil sondir memberikan informasi yang berhubungan dengan kedalaman penyondiran, kedalaman lapisan tanah keras untuk nilai qc ≥ 250 kg/cm² dan besar nilai komulatif total lekatan / friction (f) sampai dikedalaman lapisan tanah keras serta nilai daya dukung sondir (qc) pada daerah lapisan permukaan.
Tabel II.1 Hasil Sondir Pada Station (CPT-01 dan CPT-02)
No
Posisi Sondir
Kedalaman untuk nilai qc ≥ 100 kg/cm²
Nilai tf pada nilai qc ≥ 100
1
2
3
4
Nilai qc pada kedalaman 940 cm – 1100 cm
5
CPT-01
Pojok kanan atas lahan
1100 cm
≥ 250 kg/cm²
Sangat Besar
CPT-02
Pojok Kiri bawah lahan
1040 cm
≥ 250 kg/cm²
Sangat Besar
Dari hasil penyelidikan sondir pada titik station (CPT-01) dan (CPT-02), memperlihatkan karateristik lapisan tanah yang ralatif sangat lunak dan kurang stabil, namun untuk menunjukan lapisan tanah yang keras terlihat sangat dalam antara titik sondir station (CPT-01) dan (CPT-02) yaitu sekitar (1100 dan 1040 cm). Untuk nilai daya dukung tanah sondir terhadap konus/bikonus cukup mencapai nilai standar ( ≥ 250 kg/cm²).
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b ru ar i 2018
PETA LOKASI SONDIR Gambar Penyebaran Titik Sondir dan Hand Bor dilokasi Rencana PemBangunan Repeater Tower D3
Gambar I I .2: Peta Penyebaran Alat Sondir dan Hand Bor di Area Bangunan NOC dan Tower Telekomunikasi, Repeater D3
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWSIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
PHOTO DOKUMENTASI SONDIR CPT- 01 REPEATER D3
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
PHOTO DOKUMENTASI SONDIR CPT- 02 REPEATER D3
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
Proyek
: PALAPA RING TIMUR 2017
Lokasi
: Repeater Tower D3
No. Sondi r
: CPT -01
Kedal aman
: 11 m
Cuaca
: Cerah
Tanggal
: 08 Februari 2018
Luas penampang konus (Ac)
: 10
Dikerjakan oleh
: Anggara
Luas selimut geser (As)
: 150
Diperiksa oleh
: Achmad Pahrul Rodji,ST. MT.
untuk fs
: 20
Luas penampang piston (Api) : 20
Hasil Pengamatan: Kedalaman (m)
Cw (kg/cm²)
Tw (kg/cm²) qc (kg/cm²)
fs cm (kg/cm²)
fs.20 cm (kg/cm)
Tf (kg/cm)
Rf (%)
Tipe dari tabel
0
0
0
0
0
0
0
0
VERY SOFT
0,2
0
0
0
0,0000
0,0000
0,000
0,0000
VERY SOFT
0,4
12
16
24
0,5333
10,6667
10,667
2,2222
FIRM
0,6
15
20
30
0,6667
13,3333
24,000
2,2222
FIRM
0,8
13
18
26
0,6667
13,3333
37,333
2,5641
FIRM
1
20
26
40
0,8000
16,0000
53,333
2,0000
STIFF
1,2
18
24
36
0,8000
16,0000
69,333
2,2222
STIFF
1,4
15
19
30
0,5333
10,6667
80,000
1,7778
FIRM
1,6
25
29
50
0,5333
10,6667
90,667
1,0667
STIFF
1,8
19
23
38
0,5333
10,6667
101,333
1,4035
STIFF
2
24
30
48
0,8000
16,0000
117,333
1,6667
STIFF
2,2
16
21
32
0,6667
13,3333
130,667
2,0833
STIFF
2,4
18
21
36
0,4000
8,0000
138,667
1,1111
STIFF
2,6
35
42
70
0,9333
18,6667
157,333
1,3333
VERY STIFF
2,8
21
28
42
0,9333
18,6667
176,000
2,2222
STIFF
3
37
42
74
0,6667
13,3333
189,333
0,9009
VERY STIFF
3,2
34
42
68
1,0667
21,3333
210,667
1,5686
VERY STIFF
3,4
30
36
60
0,8000
16,0000
226,667
1,3333
STIFF
3,6
24
29
48
0,6667
13,3333
240,000
1,3889
STIFF
3,8
21
28
42
0,9333
18,6667
258,667
2,2222
STIFF
4
25
32
50
0,9333
18,6667
277,333
1,8667
STIFF
4,2
23
30
46
0,9333
18,6667
296,000
2,0290
STIFF
4,4
20
27
40
0,9333
18,6667
314,667
2,3333
STIFF
4,6
17
22
34
0,6667
13,3333
328,000
1,9608
STIFF
4,8
21
28
42
0,9333
18,6667
346,667
2,2222
STIFF
5
19
24
38
0,6667
13,3333
360,000
1,7544
STIFF
5,2
23
30
46
0,9333
18,6667
378,667
2,0290
STIFF
5,4
40
47
80
0,9333
18,6667
397,333
1,1667
VERY STIFF
5,6
35
41
70
0,8000
16,0000
413,333
1,1429
VERY STIFF
5,8
30
36
60
0,8000
16,0000
429,333
1,3333
STIFF
6
37
42
74
0,6667
13,3333
442,667
0,9009
VERY STIFF
6,2
20
27
40
0,9333
18,6667
461,333
2,3333
STIFF
6,4
27
34
54
0,9333
18,6667
480,000
1,7284
STIFF
6,6
35
45
70
1,3333
26,6667
506,667
1,9048
VERY STIFF
6,8
40
46
80
0,8000
16,0000
522,667
1,0000
VERY STIFF
7
37
45
74
1,0667
21,3333
544,000
1,4414
VERY STIFF
7,2
45
54
90
1,2000
24,0000
568,000
1,3333
VERY STIFF
7,4
37
42
74
0,6667
13,3333
581,333
0,9009
VERY STIFF
7,6
29
35
58
0,8000
16,0000
597,333
1,3793
STIFF
7,8
40
48
80
1,0667
21,3333
618,667
1,3333
VERY STIFF
8
56
43
112
-1,7333
-34,6667
584,000
-1,5476
VERY STIFF
8,2
39
47
78
1,0667
21,3333
605,333
1,3675
VERY STIFF
8,4
65
75
130
1,3333
26,6667
632,000
1,0256
HARD
8,6
55
60
110
0,6667
13,3333
645,333
0,6061
VERY STIFF
8,8
50
59
100
1,2000
24,0000
669,333
1,2000
VERY STIFF
9
40
49
80
1,2000
24,0000
693,333
1,5000
VERY STIFF
9,2
65
75
130
1,3333
26,6667
720,000
1,0256
HARD
9,4
70
78
140
1,0667
21,3333
741,333
0,7619
HARD
9,6
75
84
150
1,2000
24,0000
765,333
0,8000
HARD
9,8
60
70
120
1,3333
26,6667
792,000
1,1111
VERY STIFF
10
80
90
160
1,3333
26,6667
818,667
0,8333
HARD
10,2
90
105
180
2,0000
40,0000
858,667
1,1111
HARD
10,4
110
125
220
2,0000
40,0000
898,667
0,9091
HARD
10,6
120
130
240
1,3333
26,6667
925,333
0,5556
HARD
10,8
120
135
240
2,0000
40,0000
965,333
0,8333
HARD
11
250
0
500
-33,3333
-666,6667
298,667
-6,6667
HARD
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
Proyek
: PALAPA RING TIMUR 2017
Lokasi No. Sondi r
: Repeater Tower D3 : CPT - 02
Kedal aman Cuaca
: 10, 4 m : Cerah
Luas penampang piston (Api) : 20
Tanggal Dikerjakan oleh
: 08 Februari 2018 : Anggara
Luas penampang konus (Ac) Luas selimut geser (As)
: 10 : 150
Diperiksa oleh
: Achmad Pahrul Rodji,ST.MT.
untuk fs
: 20
Hasil Pengamatan: Ke dal aman ( m)
C w (kg/cm²)
Tw (kg/cm²)
qc (kg/cm²)
fs cm (kg/cm²)
fs.20 cm (kg/cm)
Tf (kg/cm)
Rf (%)
Tipe dari tabel
0 0,2
0 0
0 0
0 0
0 0,0000
0 0,0000
0 0,000
0 0,0000
VERY SOFT VERY SOFT
0,4 0,6
10 8
15 14
20 16
0,6667 0,8000
13,3333 16,0000
13,333 29,333
3,3333 5,0000
FIRM FIRM
0,8 1
21 18
26 22
42 36
0,6667 0,5333
13,3333 10,6667
42,667 53,333
1,5873 1,4815
STIFF STIFF
1,2 1,4
15 21
19 28
30 42
0,5333 0,9333
10,6667 18,6667
64,000 82,667
1,7778 2,2222
FIRM STIFF
1,6 1,8
20 17
27 22
40 34
0,9333 0,6667
18,6667 13,3333
101,333 114,667
2,3333 1,9608
STIFF STIFF
2 2,2
25 19
31 26
50 38
0,8000 0,9333
16,0000 18,6667
130,667 149,333
1,6000 2,4561
STIFF STIFF
2,4 2,6
25 30
31 37
50 60
0,8000 0,9333
16,0000 18,6667
165,333 184,000
1,6000 1,5556
STIFF STIFF
2,8 3
40 46
46 52
80 92
0,8000 0,8000
16,0000 16,0000
200,000 216,000
1,0000 0,8696
VERY STIFF VERY STIFF
3,2 3,4
35 27
0 32
70 54
-4,6667 0,6667
-93,3333 13,3333
122,667 136,000
-6,6667 1,2346
VERY STIFF STIFF
3,6
21
29
42
1,0667
21,3333
157,333
2,5397
STIFF
3,8
25
31
50
0,8000
16,0000
173,333
1,6000
STIFF
4 4,2
45 36
54 42
90 72
1,2000 0,8000
24,0000 16,0000
197,333 213,333
1,3333 1,1111
VERY STIFF VERY STIFF
4,4 4,6
27 36
31 39
54 72
0,5333 0,4000
10,6667 8,0000
224,000 232,000
0,9877 0,5556
STIFF VERY STIFF
4,8 5
24 37
31 42
48 74
0,9333 0,6667
18,6667 13,3333
250,667 264,000
1,9444 0,9009
STIFF VERY STIFF
5,2 5,4
41 23
50 30
82 46
1,2000 0,9333
24,0000 18,6667
288,000 306,667
1,4634 2,0290
VERY STIFF STIFF
5,6 5,8
18 15
24 21
36 30
0,8000 0,8000
16,0000 16,0000
322,667 338,667
2,2222 2,6667
STIFF FIRM
6
26
0
52
-3,4667
-69,3333
269,333
-6,6667
STIFF
6,2
38
0
76
-5,0667
-101,3333
168,000
-6,6667
VERY STIFF
6,4 6,6
27 36
3 0
54 72
-3,2000 -4,8000
-64,0000 -96,0000
104,000 8,000
-5,9259 -6,6667
STIFF VERY STIFF
6,8 7
30 41
0 0
60 82
-4,0000 -5,4667
-80,0000 -109,3333
-72,000 -181,333
-6,6667 -6,6667
STIFF VERY STIFF
7,2
45
0
90
-6,0000
-120,0000
-301,333
-6,6667
VERY STIFF
7,4
36
0
72
-4,8000
-96,0000
-397,333
-6,6667
VERY STIFF
7,6 7,8
27 35
0 0
54 70
-3,6000 -4,6667
-72,0000 -93,3333
-469,333 -562,667
-6,6667 -6,6667
STIFF VERY STIFF
8 8,2
32 36
0 0
64 72
-4,2667 -4,8000
-85,3333 -96,0000
-648,000 -744,000
-6,6667 -6,6667
VERY STIFF VERY STIFF
8,4 8,6
60 45
70 54
120 90
1,3333 1,2000
26,6667 24,0000
-717,333 -693,333
1,1111 1,3333
VERY STIFF VERY STIFF
8,8 9
55 45
64 52
110 90
1,2000 0,9333
24,0000 18,6667
-669,333 -650,667
1,0909 1,0370
VERY STIFF VERY STIFF
9,2
60
71
120
1,4667
29,3333
-621,333
1,2222
VERY STIFF
9,4
65
76
130
1,4667
29,3333
-592,000
1,1282
HARD
9,6
80
89
160
1,2000
24,0000
-568,000
0,7500
HARD
9,8
85
96
170
1,4667
29,3333
-538,667
0,8627
HARD
10 10,2
115 130
125 140
230 260
1,3333 1,3333
26,6667 26,6667
-512,000 -485,333
0,5797 0,5128
HARD HARD
10,4
250
0
500
-33,3333
-666,6667
-1152,000
-6,6667
HARD
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
BAB III PENGUJIAN HAND BORING
III.1.
Teori Singkat
Istilah tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua bahan dari lempung sampai batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan t eknik tidak dapat dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting
a. Penyelidikan Sifat Tanah
Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil, sudah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dilokasi pekerjaan yang bersangkutan. Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil contoh tanah dari lapangan untuk kemudian diselidiki di Laboratorium. Penyelidikan sifat tanah akan dikerjakan dalam percobaan lain sebagai kelanjutan dari percobaan ini. Diharapkan agar sifat yang diselidiki di laboratorium mencerminkan sifat-sifat tanah tersebut dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi aslinya dilapangan (tidak terganggu). Untuk itu contoh tanah diambil secara Undistrubed dari lapangan. Salah satu tujuan percobaan ini adalah mengambil contoh tanah dari berbagai kedalaman di lokasi yang telah ditentukan untuk diselidiki sifat-sifatnya dalam percobaan yang
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
lain.
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
b. Maksud Percobaan
i.
Mengetahui profil dan karakteristik lapisan tanah dan muka air tanah.
ii. Mengetahui kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli dan tidak a sli. iii. Mengumpulkan informasi atau data untuk menggambarkan profil tanah. iv. Mengambil contoh tanah dalam keadaan asli untuk penelitian laboratorium.
c.
Dasar Teori
Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey geoteknik dilapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin, unutk tujuan berikut :
1.
Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor tersebut, yang dilakukan terhadap contoh tanah tergangu yang diambil dari mata bor atau Core Barrel;
2.
Untuk memasukan alat tabung pengambilan contoh tanah asli di kedalaman yang dikehendaki, untuk menjadi sampel pada saat pemeriksaan dilapangan dengan kasat mata;
3.
Untuk memasukan alat uji penetrasi baku ( Standart Penetration Test/SPT) di kedalaman yang dikehendaki;
4. Untuk memasukan alat-alat uji lainnya di kedalaman yang dikehendaki. Pemboran kali ini dilakukan dengan menggunakan alat bor tangan, prinsip percobaan ini untuk memperoleh sampel pada suatu kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium. Pemboran dilakukan untuk mendapatkan
gambar
visual
setiap
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
kedalaman
0.00
cm
s/d
500
cm.
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
d. Hand Bor / Bor Tangan
Pekerjaan pengeboran merupakan Bor dangkal yang dilakukan pada lokasi yang ditentukan satu titik hand bor (HB-01) diantara lokasi titik sondir, untuk melihat secara visual kondisi lapisan tanah pada lapisan permukaan sampai dikedalaman 500 cm dengan melakukan pengeboran manual.
e.
Alat Percobaan (Hand Bor/Bor Tangan)
i.
Bor Tangan
Helical augers (bor spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1½”
Post hole auger (Iwan type, tanpa casing)
Drive hand
Stick apparatus
ii. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih besar dari mata bor yang dipakai.
iii. Perlengkapan
Label – label
Formulir Profil bor
Kantong sampel
Parafin
Kunci Pipa dan Perlengkapan lain-lainnya
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
III.2
Pengeboran
Pengeboran dilakukan dengan pengemboran dangkal pada lapisan permukaan sampai pada kedalaman 500 cm dengan contoh satu titik hand bor (HB-01) sebagai gambaran denah titik bor, pengemboran ini untuk melihat secara visual karateristik lapisan tanah, jenis tanah, warna tanah serta akan dijelaskan diskripsinya dalam bentuk table.
III.3
Deskripsi Visual
Selain dengan penyelidikan di laboratorium, perlu untuk mengetahui beberapa sifat tanah secara visual, jenis kedalaman tanah dan kekuatan tanah. Tentu saja deskripsi tanah macam ini adalah kasar, namun demikian deskripsi visual ini penting untuk memberi gambaran secara umum sifat tanah di lokasi pengamatan warna dan keadaan tanah ( homogeny atau tidak) biasa dengan mudah diamati secara kasar. Catatan mengenai jenis-jenis tanah/klasifikasi tanah di lapangan diantaranya : a.1
Pasir dan kerikil , merupakan agregat tak berkohesi yang tersusun dari fragmen sub-angular, agaknya berasal dari batuan atau mineral yang belum mengalami perubahan. Partikel berukuran sampai 1/8 inchi dinamakan pasir, dan yang berukuran 1/8 inchi sampai 8 inchi disebut kerikil. Fragmen-fragmen bergaris tengh lebih besar dari 8 inchi dikenal sebagai bongkah (bouldres).
a.2.
H ardpan , merupakan tanah tahanannya terhadap penetrasi alat pemboran besar sekali. Sebagian besar harpan dijumpai dalam keadaan bergradasi baik, luar biasa pada dan merupakan agregat partikel mineral yang kohesif.
a.3. Lanau an-organik , merupakan tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil biasanya mengandung butiran (rock flour), sedangkan yang plastis mengandung partikel berwujud serpihan dan dikenal sebagai lanau plastis. Karena teksturnya yang halus, lanau an-organik sering dianggap lempung, tetapi sebenarnya dapat dibedakan tanpa pengujian laboratorium. Jika diguncang dalam telapak tangan,
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
selapis lanau an-organik jenuh akan mengeluarkan air sehingga permukaanya akan nampak mengkilat. Selanjutnya dikelukkan di antara jari tangan, permukaannya kembali pudar/tak berkilat. Prosedur ini dikenal sebagai uji goncangan. Setelah kering, lapisan menjadi rapuh dan debu dapat dikelupas dengan menggosokkan pada jari. Lanau relatif bersifat kedap air, namun dalam keadaan lepas lanau dapat naik ke lubang pengeboran atau lubang galian seperti layaknya suatu cairan kental. Tanah paling tidak stabil, menurut kategori ini, dikenal secara setempat dengan nama yang berbeda-beda, misalnya : Hati sapi (bull’s liver). a.4. Lanau organik , merupakan tanah agak plastis, berbutir halus dengan campuran partikel-partikel bahan organic terpisah secara halus. Mungkin pula dijumpai adannya kulit-kulit dan fragmen tumbuhan yang meluruh sebagian. Warna tanah bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat gelap, disamping itu mungkin mengandung H 2S, CO2, serta berbagai gas lain hasil peluruhan tumbuhan yang akan memberikan bau khas pada tanah. Permeabilitas lanau organic sangat rendah sedangkan compressibilitasnya sangat tinggi. a.5.
Lempung , merupakan agregat partikel-partikel yang berukuran microskopic dan sub-microscopic yang berasal dari pembusukkan kimiawi unsur-unsur penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas. Permeabilitas lempung sangat rendah. Untuk lempung yang keadaan plastisnya ditandai dengan wujudnya yang bersabun atau seperti terbuat dari lilin, serta amat keras. Pada kadar air yang lebih tinggi (basah) lempung tersebut bersifat lengket.
a.6
, adalah lempung yang sebagian sifat-sifat fisis pentinggnya Lempung organic dipengaruhi oleh adanya bahan organik yang terpisah. Dalam keadaan jenuh lempung organic cenderung bersifat sangan compressible, tetapi pada keadaan
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
kering kekuatannya (strength) sangat tinggi. Warnanya biasanya abu-abu tua atau hitam, disamping itu mungkin berbauh menyolok. a.7 Gambut (peat) , adalah agregat agak berserat yang berasal dari serpihan macroskopik dan microskopik tumbuh-tumbuhan. Warnanya bervariasi antara cokelat terang dan hitam. Gambut juga compressible sehingga hamper selalu tidak mungkin
menopang
pondasi.
Berbagai
macam
teknik
telah
dicoba
pengembangannya dalam rangka mendirikan tanggul tanah di atas lapisan gambut tanpa resiko runtuh, namun penurunan (settlement) tanggul semacam ini tetap cenderung besar serta berlanjut dengan laju yang makin berkurang selama bertahuntahun. Seandainya suatu tanah tersusun dari dua jenis tanah yang berbeda, maka campuran yang terbanyak (dominan) dinyatakan sebagai kata benda, sedangkan yang lebih sedikit atau kurang men bonjol dikatakan sebagai kata sifat. Misalnya pasir kelanuan, menyatakan tanah yang mengandung banyak pasir, sedankan lanau hanya berjumlah sedikit saja. Lempung kepasiran adalah tanah yang memperilihatkan sifat-sifat sebuah lempung tetapi mengandung sedikit pasir. Secara kualitatif sifat-sifat agregat pasir dan kerikil diungkapkan oleh istilaisitilah : lepas (loose), sedang (medium), dan padat (density), sedangkan untuk lempung digunakan istilah : keras (hard), kaku (stiff), sedang (medium) dan lunak (soft). Data warna lapisan tanah dari beberapa pengeboran yang berdekatan, memperkecil resiko melakukan kesalahan dalam mengoreksi catatan pengeboran. Warna juga sebagai petunjuk bagi perbedaan nyata perilaku (karakteristik) tanah misalnya, jika lapisan paling atas suatu lempung terbenam berwarna kekuning-kuningan atau cokelat, dan lebih kaku daripada lapisan lempung di bawahnya, maka mungkin hal tersebut terjadi karena lapisan lempung tersebut tersingkap dalam suatu jangka waktu tertentu sehingga kering dan disertai proses
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
pelapukan oleh cuaca. Istilah-istilah seperti : burik, marbled, specled digunakan untuk membedakan warna-warna gelap atau lusuh dikaitkan dengan tanah-tanah organic. Dalam kondisi geologi tertentu, tanah akan dijumpai dengan ciri-ciri perwujudannya yang khas atau luar biasa, misalnya berupa struktur lubang akar atau stratifikasinya yang nyata dan teratur. Karena ciri-ciri tersebut, maka tanah di lapangan dapat dengan mudah didefenisi dan diuraiakan sebagian dari bahan-bahan tersebut.
Till , adalah endapana glasial tak berlapis dari lempung, lanau, pasir, kerikil dan bongkah. Bahan termaksud meliputi sebagian permukaan batuan di daerah-daerah yang glasier selama jaman es.
, adalah agregat halus yang proses pembentukannya dipengaruhi oleh air atau angina Tuff berasal dari mineral berukuran kecil atau partikel batuan yang disemburkan dari gunung api ketika meletus.
Loess , adalah endapan kohesif seragam yang terbawa oleh tiupan angina, biasanya antara
0,01 dan 0,05 mm. Kohesi ditimbulkan adanya bahan pengikat yang terutama mengandung kalsium/gamping atau lempung. , terdiri dari atas lapisan-lapisan lanau an-organik berwarna agak abuLempung Varved
abu yang diselang-selingi oleh lapisan-lapisan lempung berwarna agak gelap. , adalah lempung dengan kadar ”montmorilonit” yang tinggi. Kebanyakan Bentonit
bentonit terbentuk dari perubahan kimiawi abu vulkanik. Bila berhubungan dengan air, bentonit kering akan mengembang lebih besar disbanding lempung kering lainnya, sedangkan bentonit jenuh akan menyusut lebih banyak ketika dikeringkan. Masing-masing istilah tersebut di atas digunakan untuk pengklasifikasikan tanah di lapangan dan melingkup beraneka ragam bahan yang berbeda jenisnya. Kecuali itu pemilihan istilah yang berkaitan dengan sifat kekakuan dan kepadatan sangat bergantung kepada orang yang
melakukan
pengujian
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
tanah
tersebut.
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
III.4
Prosedur Percobaan
a.
Menentukan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan permukaannya dari rerumputan atau benda – benda lainnya.
b.
Merangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
c.
Menancapkan rangkaian tersebut di atas (b) pada lokasi (a) dan diputar searah jarum jam sampai kedalaman 20 cm.
d.
Mencabut dan mengganti dengan mata bor ( Iwan besar / kecil )
e.
Meneruskan galian sampai kedalaman yang ditentukan, serta mencatat tiap terjadi perubahan warna dan jenis tanah, dan juga kedalamannya.
f.
Meletakkan hasil galian di atas tanah secara memanjang untuk mengetahui perubahan warna dan jenis tanah, serta mengambil kadar air asli pada tiap 50 cm.
g.
Mengganti mata bor tiap kedalaman yang ditentukan tercapai dengan conector + tabung yang diolesi dengan oli / vaselin.
h.
Memasukkan kembali alat bor ke dalam tanah dan mengukur dari suatu datum setinggi 20 cm dan memberi tanda.
i.
Memutar tangkai pemutar dan mengangkatnya, kemudian melepaskan tabung dari conectornya dan menutupnya serta memberi label identifikasi, dan memasang tabung yang lain kemudian melakukan (g), (h), (i), dan (j).
III.5
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan secara visual di lapangan, diperoleh data tanah sebagai berikut, pada kedalaman : a)
0,00 – 0,20 m adalah Tanah Organic Matter dengan warna Coklat Kehitaman
b)
0,40 – 2,00 m adalah Tanah Clay Silt de ngan warna Kuning kecoklatan,
c)
2,20 – 3,60 m adalah Tanah Silty Sand dengan warna Kuning Kecoklatan
d)
3,80 – 5,00 m adalah Tanah Silty Sand dengan warna Merah Kecoklatan
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018
Document Soil Test
Fe b r ua r i 2018
PHOTO DOKUMENTASI HAND BORRING HB-01 REPEATER D3
Laporan Soil Test (PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI) Februari 2018