MANAGEMENT STORAGE
Makalah Kelompok :
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah
Sistem Operasi Program Studi Teknik Informatika FT UMRAH
TANJUNGPINANG-KEPULAUAN RIAU
OLEH
TAUFIK RAMADHAN ( 160155201025 )
SUFIANDY ELMY ( 160155201043 )
DAENG AJIS SUSANTO ( 160155201034 )
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2018
Latar Belakang
Dalam system computer banyak data yang yang bisa diakses, diubah ,dihapus dan digunakan kembali, Maka dalam hal ini dijelaskan tentang memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up memori utama.
Beberapa sistem komputer modern menggunakan disk untuk media penyimpan on-line, baik program maupun data. Sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas-aktifitas manajemen penyimpan sekunder
Rumusan Masalah
Apa itu management Memori Utama?
Apa itu management Pwnyimpanan Sekunder ?
Tujuan penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi
Memberikan informasi kepada pembaca tentang Management Storage
Manfaat penulisan
Agar mahasiswa mengetahui tentang management storage pada system operasi
Menambah wawasan mahasiswa tentang Management Storage
Metode penulisan
Penulis mencari sumber melalui buku, pdf , ebook dan jurnal.
Penulis mencari sumber melalui website yang tersedia di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAGEMENT STORAGE
Memori Utama
Memori utama atau biasanya disebut dengan Main Memory adalah sebuah array besar berukuran word atau byte, dimana setiap array tersebut mempunyai alamat tertentu. Memori adalah penyimpan yang dapat mengakses data dengan cepat yang digunakan oleh CPU dan perangkat I/O. Memori adalah perangkat penyimpan volatile. Isi memori akan hilang apabila terjadi kegagalan system.
Untuk mengatur memori, sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas
aktifitas manajemen memori sebagai berikut :
Menjaga dan memelihara bagian-bagian memori yang sedang digunakan dan dari yang menggunakan.
Memutuskan proses-proses mana saja yang harus dipanggil ke memori jika tersedia ruang di memori.
Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memori jika diperlukan
Penyimpanan Sekunder
Penyimpanan sekunder ( secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati M/K.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
Non volatile (tahan lama)
Walaupun komputer dimatikan, data-data yang disimpan di sarana penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan magnetik.
Tidak berhubungan langsung dengan bus CPU
Dalam struktur organisasi komputer modern, sarana penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge. Northbridge yang menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada M/K dengan bus CPU.
Lambat
Data yang berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk diakses ( read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori utama. Selain disebabkan oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga dikarenakan adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan waktu.
Harganya murah
Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte data jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.
Sarana penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
Menyimpan berkas secara permanen.
Data atau berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan ( non volatile)
Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor.
Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.
Memori virtual.
Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan memorivirtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan tetapi, karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
Sistem operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi penggunaan sarana penyimpanan sekunder.
Piranti Penyimpanan
Dalam sistem pemrosesan data, diperlukan memory sebagai penyimpan data yang akan diproses dan penyimpan informasi hasil pemrosesan. Hasil pemrosesan komputer akan disimpan dalam piranti penyimpanan. Berikut beberapa piranti penyimpanan yang sering digunakan.
Harddisk
Merupakan tempat penyimpanan data yang bersifat non-volatile atau data yang tersimpan tidak terpengaruh oleh ada tidaknya arus listrik. Penentuan dalam memilih harddisk didasarkan pada kapasitas yang dimiliki, kecepatan putar (RPm), besarnya memory internal dan interface atau antarmuka yang dimiliki. Satuan ukuran kapasitatas harddisk adalah byte. Saat ini ukuran kapasitas harddisk dipasaran bervariasi, mulai dari 80 GB, 120GB, 160 GB, 250 GB, 500 GB hingga 1 Tera.
Optical Drive
Merupakan media baca dan tulis secara optik. Yang termasuk dalam optical drive adalah : CD-ROM drive, CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan DVD-RW drive. Kecepatan tranfer data pada optical drive dinyatakan dalam symbol 'x'/kali,.
Floppy disk
Merupakan media penyimpanan magnetik untuk membaca dan menulis data dengan media disket. Floppy diks dibedakan berdasarkan kapasitas disket yang digunakan, misal floppy diks 360 KB digunakan untuk disket yang berkapasitas 360 KB . Saat ini floppy sudah jarang digunakan, bahkan pada beberapa paket komputer baru sudah tidak dimuat karena fungsi disket saat ini sudah digantikan oleh USB flash diks.
Flashdiks
Sering juga disebut dengan USB Flash drive, merupakan perangkat penyimpan data yang berupa memory flash yang terintegrasi dengan antar muka USB. Flashdiks memiliki sifat dapat dibaca dan ditulis oleh komputer dan akan mempertahankan informasi yang telah ditulis dalam memorinya walaupun tanpa adanya arus listrik. Dengan demikian, piranti ini juga bersifat non-volatil
Management Penyimpanan Sekunder
Karena memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up memori utama.
Beberapa sistem komputer modern menggunakan disk untuk media penyimpan on-line, baik program maupun data. Sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas-aktifitas manajemen penyimpan sekunder sebagai berikut:
Pengaturan ruang kosong.
Pengaturan ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum terpakai atau ruang yang kosong akibat penghapusan data.Penyimpanan yang tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang bebas.Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis (media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis. Yaitu dengan menyimpannya ke alat penyimpanan lain, seperti floopy disc, tape magnetik, disk optis, dll.
Untuk mencatat tempat kosong pada disk, sistem mempunyai daftar tempat kosong (free space list). Daftar ini menyimpan semua blok disk yang kosong yang tidak dialokasikan pada sebuah berkas atau direktori. Untuk membuat berkas baru, sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan tempat kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas dihapus, alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
Alokasi penyimpanan.
Alokasi penyimpanan oleh sistem operasi dilakukan secara berdampingan, Alokasi Berangkai, dan Alokasi dengan Indeks. Penjelasannya yaitu sebagai berikut:
Alokasi Secara berdampingan
Diartikan dengan penempatan file di media penyimpanan yang disimpan secara berurutan dimana harus tersedia alokasi ruang kosong yang mampu menampung keseluruhan data secara berurutan. Kelemahan dari alokasi ini adalah jika terdapat beberapa data yang berukuran kecil dihapus. Maka akan ada beberapa ruang kosong yang tersebar di dalam memory. Dan apabila ada data yang berukuran lumayan besar disimpan, maka sistem operasi akan menyatakan bahwa memory penuh, dan tidak dapat diisikan. Padahal kenyataannya jika dilihat dari propertis memorynya, memory masih mampu menampung data tersebut. Jadi kesimpulannya alokasi secara berdampingan ini tidak efektif tempat. Kemudian dengan adanya hal tersebut dikembangkanlah alokasi berangkai.
Alokasi Berangkai
Alokasi dimana file yang berukuran besar bisa disimpan secara tersebar di dalam memory, yang dirangkai dengan menggunakan pointer. Alokasi ini sering disebut dengan alokasi FAT (File Allocation Table). Tetapi alokasi ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah waktu pengaksesan data yang telah tersimpan jauh lebih lama karena pembacaan dilakukan dengan urutan pointernya dan penelusurannya dilakukan berdasarkan elemen. Dengan dasar itu, maka dikembangkan lagi cara pengalokasiannya yaitu dengan alokasi Indeks.
Alokasi Dengan Indeks
Terinspirasi dari penyimpanan ruang kosong, dimana alamat akan disimpan di indeks block sehingga saat mengakses dapat dilakukan dengan menelusuri bagian-bagian dari catatan indeks.
Penjadwalan disk.
Penjadwalan disk melibatkan pemeriksaan terhadap permintaan-permintaan yang belum dilayani untuk menentukan cara paling efisien melayani permintaan-permintaan.
2 " Management Storage – Sistem Operasi