PERMINTAAN AGREGAT DAN PENAWARAN AGREGAT
Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun tertentu jumlah produksi barang dan jasa bertambah. Karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka terjadilah pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini membuat setiap orang menikmati standart hidup yang semakin tinggi.
Pada periode lain, sebaliknya, pertumbuhan yang normal tidak terjadi, perusahaan mengalami kesulitan dalam mejual semua barang dan jasa yang mereka tawarkan sehingga mereka mengurangi jumlah produksi. Pekerja diberhentikan, tingkat penganguran bertambah dan pabrik tidak dapat beroperasi. Ketika perekonomian memproduksi barang dan jasa dalam jumlah sedikit , PDB riil dan ukuran-ukuran pendapatan lainya juga menurun. Periode saat terjadinya penurunan pendapatan dan peningkatan angka pengangguran ini jika tidak terlalu parah disebut dengan resesi (recession (recession), ), dan jika sangat parah disebut dengan depresi (depression ( depression). ).
TIGA FAKTA UTAMA MENGENAI FLUKTUASI EKONOMI
Perekonomian dalam sebuah negara ada kalanya terdapat beberapa gejala diantaranya adalah fluktuasi, perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun, dan fluktuasi ini menyebabkan bertambah atau berkurangnya produksi barang dan jasa yang dipengaruhi beberapa kegiatan ekonomi seperti bertambahnya produksi barang dan jasa karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal, dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi maka terjadilah pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu terkadang dalam perekonomian terjadi pula resesi, yaitu periode penurunan pendapatan rill dan peningkatan pengangguran. Dan terjadi pula depresi yaitu keadaan resesi yang sangat farah Fluktuasi-fluktuasi jangka pendek selalu terjadi dalam kegiatan perekonomian di setiap negara, walaupun dalam menganalisis fluktuasi ini masih banyak terdapat perdebatan, tetapi sebagian s ebagian besar pakar ekonomi menggunakan model permintaan dan penawaran agregat. Dan sebelumnya mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi :
Fakta 1 : Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan
Dalam fluktuasi ekonomi sebenarnya hal ini berkaitan dengan perubahan kondisi perekonomian suatu negara, dan sudah pasti hal ini akan sulit diprediksi secara tepat. Misalkan ketika PDB rill tumbuh dengan cepat secara otomatis usaha masyarakat atau negara akan lancer, dan sebaliknya ketika ketika PDB rill turun selama resesi bisnis dihadapi oleh berbagai masalah. Dan pada kenyataannya fluktuasi ekonomi tidak semuanya teratur dan hampir tidak mungkin untuk dapat diperkirakan dengan tepat.
Contohnya bisa dilihaat di gambar yang menunjukan bahwa PDB riil singapura sejak tahun 1965. Bagian yang yang diarsir menunjukan periode resesi. Seperti diperlihatkan pada figure, resesi tidak terjadi pada interval yang sama dan teratur. Beberapa resesi saling berdekatan, seperti yang terjadi pada tahun 1980 dan 1982. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi perekonomian berjalan tanpa resesi. Periode tanpa resesi yang terpanjang sejak kemerdekaanya pada tahun 1965 tanpa resesi adalah ketika perekonomian mengalami ekspansi dari tahun 1966 sampai 1970.
Fakta 2 : Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
untuk memantau fluktuasi ekonomi jangka pendek dalam perekonomian dapat dilakukan dengan menggunakan ukuran apa saja, hanya saja sebagian besar para ekonom lebih banyak menggunakan PDB rill sebagai ukuran, karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian perekonomian yang yang paling komprehensif. komprehensif. Dan sebagian besar variabel ekonomi makro yang mengukur beberapa jens pendapatan, pengeluaran dan produksi berfluktuasi secara bersama-sama. Dan yang perlu diketahui walaupun variabel ekonomi berfluktuasi secara bersamaan, nilai fluktuasinya berbeda-beda.
Dalam fluktuasi ekonomi sebenarnya hal ini berkaitan dengan perubahan kondisi perekonomian suatu negara, dan sudah pasti hal ini akan sulit diprediksi secara tepat. Misalkan ketika PDB rill tumbuh dengan cepat secara otomatis usaha masyarakat atau negara akan lancer, dan sebaliknya ketika ketika PDB rill turun selama resesi bisnis dihadapi oleh berbagai masalah. Dan pada kenyataannya fluktuasi ekonomi tidak semuanya teratur dan hampir tidak mungkin untuk dapat diperkirakan dengan tepat.
Contohnya bisa dilihaat di gambar yang menunjukan bahwa PDB riil singapura sejak tahun 1965. Bagian yang yang diarsir menunjukan periode resesi. Seperti diperlihatkan pada figure, resesi tidak terjadi pada interval yang sama dan teratur. Beberapa resesi saling berdekatan, seperti yang terjadi pada tahun 1980 dan 1982. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi perekonomian berjalan tanpa resesi. Periode tanpa resesi yang terpanjang sejak kemerdekaanya pada tahun 1965 tanpa resesi adalah ketika perekonomian mengalami ekspansi dari tahun 1966 sampai 1970.
Fakta 2 : Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
untuk memantau fluktuasi ekonomi jangka pendek dalam perekonomian dapat dilakukan dengan menggunakan ukuran apa saja, hanya saja sebagian besar para ekonom lebih banyak menggunakan PDB rill sebagai ukuran, karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian perekonomian yang yang paling komprehensif. komprehensif. Dan sebagian besar variabel ekonomi makro yang mengukur beberapa jens pendapatan, pengeluaran dan produksi berfluktuasi secara bersama-sama. Dan yang perlu diketahui walaupun variabel ekonomi berfluktuasi secara bersamaan, nilai fluktuasinya berbeda-beda.
Contohnya bisa dilhat pada figure b dimana disana menjelaskan pembelanjaan investasi lebih besar melampui siklus bisnis. Walaupun investasi merupakan salah satu komponen dari PDB, ketika kondisi ekonomi memburuk, kebanyakan penurunan yang terjadi ini terkait dengan pengeluaran untuk pabrik-pabrik baru,perumahan dan perlengkapan.
Fakta 3 : Saat hasil produksinya turun, tingkat pengangguran naik
Perubahan-perubahan pada tingkat produksi barang dan jasa akan mempunyai keterikatan satu sama lain dengan penunjang produksi, seperti dalam utilitas angkatan kerja. Dan secara rasionalitas, ketika PDB rill mengalami penurunan secara otomatis perusahaan menurunkan tingkat produksinya, dan hal ini yang akan berimbas kepada terjadinya PHK terhadap karyawan dan secara otomatis akan berakibat banyaknya pengangguran.
Contohnya bisa dilihat pada figure 3 yang menunjukan tingkat pengangguran. Sekali lagi, resesi ditunjukan dengan wilayah yang diarsir pada gambar. Gambar
menunjukan secara jelas akibat resesi terhadap pengangguran. Setiap kali terjadi resesi, tingkat pengangguran meningkat tajam. Ketika resesi berakhir dan PDB riil mulai berkembang, tingkat penggangguran menurun secara perlahan. Tingkat penggangguran tidak pernah mencapai nol, hanya berfluktuasi di sekitar tingkat alamiahnya saja.
MENJELASKAN FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK
Teori Asumsi Makro Ekonomi Klasik
Pengertian makro ekonomi klasik menurut beberapa ahli ialah sebagai berikut : Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai kajian tentang sebab – sebab terjadinya kekayaan. F.A. Walker menyatakan ekonomi adalah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan kekayaan. David Ricardo mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat. J.B. Say mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan.J.S. Mill mendefinisikan ekonomi sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran hasil negara. Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. Oleh sebab itu pemerintah tidak perlu campur tangan. Menurut para ahli ekonomi Klasik, yaitu ahli ekonomi yang hidup pada masa Adam Smith (1776) dan Keynes (1936) sangat menekankan tentang peranan sistem pasaran bebas sebagai pengatur kegiatan ekonomi yang efisien. Dalam bukunya Smith memperkenalkan konsep invisible hand (tangan ghaib) yang mampu mengatur kegiatan-kegiatan dalam suatu perekonomian secara efisien. Yang dimaksud dengan invisible hand adalah sistem pasaran, dimana penjual dan pembeli berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi untuk menentukan barang dan jasa yang perlu dipromosikan dalam masyarakat. Berdasarkan motivasi tersebut para ahli ekonomi klasik meyakini bahwa sistem pasar bebas dapat menciptakan efisiensi yang maksimal dalam kegiatan ekonomi. Secara agregat tendensi akan menciptakan efisiensi yang tinggi dalam semua kegiatan ekonomi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang. Pada topik permasalaham mengenai fluktuasi ekonomi kita dasarkan pada dua gagasan yang saling berhubungan yaitu dikotomi klasik dan netralitas keuangan. Jika diingat kembali bahwa dikotomi klasik adalah pemisah variablevariabel menjadi variable riil (yang mengukur jumlah atau harga relative) variabel nominal (yang mengukur dalam satuan uang). Menurut teori makro ekonomi klasik, perubahanperubahan dalam jumlah uang yang beredar mempeengaruhi variabel nominal tetapi tidak mempengaruhi variabel riil. Asumsi-asumsi teory ekonomi klasik sesuai dengan kondisi dunia, pernyataan tersebut adalahbagian penting untuk memahami cara kerja perekonomian. Sebagiam besar ekonomi
percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia jangka panjang, tetapi tidak dalam jang pendek. Menjelaskan pola pola yang dialami oleh suatu perekonomian ketika berfluktuasi sepanjang waktu merupakan hal yang mudah. Namun menjelaskan apa yang menjadi penyebab fluktuasi ini merupakan hal yang sulit. Bagaimana Fluktuasi Jangka Pendek Berbeda dari Jangka Panjang ? Semua analisis saling berhubungan dengan dikotomi klasik dan netralitas keuangan. Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia dalam jangka panjang, tetapi tidak dalam jangka pendek. Setelah melewati suatu periode yang berlangsung selamabeberapa tahun, perubahan-perubahan dalm jumlah uang yang beredar memengaruhi harga dan variabel nominal lain, tetapi tidak memengaruhi PDB riil, pengangguran.atau variabel riil lainnya. Akan tetapi, ketika mempelajari perubahan ekonomi dari tahun ke tahun, asumsi netralitas keuangan tidak sesuai. Kebanyak ekonom percaya bahwa, dalam jangka pendek, v riabel riil dan variabel nominal berhubungan dengan erat. Dalam jangka pendek pergeseran-pergeseran pada permintaan agregat menyebabkan fluktuasi pada input barang dan jasa dalam perekonomian. Sedangkan dalam jangka panjang, pergeseran pada permintaan agregat mempengaruhi keseluruhan tingkat harga, tetapi tidak mempengaruhi output
Model Dasar dari Fluktuasi Ekonomi Model fluktuasi ekonomi jangka pendek terfokus pada prilaku dua variabel. Variabel pertama adalah hasil dari perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, sepperti yang diukur oleh PDB riil. Variabel kedua adalah keseluruhan tingkat harga yang diukur oleh indeks harga konsumen atau deflator PDB , harus dipahami bahwa output adalah variabel riil sedangkan tnkt harga adalah variabel nominal. Jadi dengan mengarahkan fokus pada hubungan antara kedu variabel ini, kita soroti hancurnya dikotomi klasik. Kita menganalisis fluktuasi-fluktuasi dalam perekonomian secara keseluruhan dengan model permintaan dan penawaran agregat (model of aggregate demand and anggregate supply ) yang ditunjukan pada gambar.1. Sumbu vertikal menunjukan tingkat harga keseluruhan dalam perkonomian. sementara itu sumbu horizontal adalah jumlah barang dan jasa keseluruhan. Kurva permintaan agregat menunjukan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh rumah tangga, perusahaaan, dan pemerintah pada setiap tingkat harganya, kurva penawaran menunjukan jumlah barang dan jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan pada setiap tingkat harga tertentu. Menurut model ini tingkat harga dan jumlah output melakukan penyesuaian untuk menciptakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran agregat. Untuk dapat memahami mengapa kurva permintaan agregat berbentuk garis miring yang cenderung menurun dan mengapa kurva penawaran agregat berbentuk garis miring yang naik, kita memerlukan sebuah teori ekonomi makro.
Gambar.1 Tingkat harga
Penawaran agregat Tingkat harga Keseimbangan
Permintaan agregat
Hasil Produksi Keseimbangan
Jumlah output
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat Dan Penawaran Agregat
Permintaan Agregat Permintaan Agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregat dapat ditampilkan dengan menggunakan Kurva atau tabel yang menunjukkan berbagai jenis barang & jasa yang dibeli secara kolektif pada tingkat harga tertentu.
KURVA PERMINTAAN AGRERAT Kurva permintaan agregat menjelaskan kepada kita jumlah permintaan seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian pada tingkat harga. Empat komponen PDB (Y) yang berkontribusi pada permintaan a grerat untuk barang dan jasa.
Y = C + I + G + NX Bahwa PDB (Y ) merupakan jumlah dari konsumsi (C ), investasi ( I ), belanja pemerintah (G) dan ekspor neto ( NX ). Mengapa Kurva Permintaan Agrerat Miring ke Bawah ? Untuk memahami mengapa kurva permintaan agrerat miring kebawah, kita harus menelaah bagaimana tingkat harga mempengaruhi jumlah permintan barang dan jasa untuk konsumsi, investasi, dan ekspor neto. 1. Tingkat harga dan Konsumsi: Efek Kekayaan
Penurunan tingkat harga membuat konsumen merasa lebih kaya, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk menghabiskan uang dalam jumlah yang lebih banyak. Peningkatan belanja konsumen berarti bertambahnya jumlah permintaan barang dan jasa. 2. Tingkat harga dan Investasi: Efek Suku Bunga Tingkat harga yang lebih rendah mengurangi tingkat suku bunga, yang mendorong pengeluaran yang lebih besar pada barang-barang investasi sehingga meningkatkan jum lah permintaan barang dan jasa. 3. Tingkat harga dan Ekspor neto: Efek Nilai Tukar Jatuhnya tingkat harga domestic menyebabkan tingkat suku bunga domestic turun, terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestic dan meningkatkan jumlah barang dan jasa. Ringkasan: Ada 3 alasan berbeda yang menjelaskan mengapa penurunan tingkat harga meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa, yaitu: 1. Konsumen menjadi lebih kaya sehingga meningkatkan permintaan barang – barang konsumsi. 2. Tingkat suku bunga yang turun yang mendorong permintaan terhadap barang – barang investasi, dan 3. Nilai tukar mata uang terdepresiasi yang mendorong pemerintah untuk ekspor neto. Untuk 3 alasan ini, kurva permintaan agregat miring kebawah. Kurva Permintaan Agregat dapat Bergeser
Mengapa Kurva Permintaan Agrerat Dapat Bergeser ? Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. Ketika satu dari tiga faktor ini berubah, kurva permintaan agrerat akan bergeser. Kita dapat mengelompokkan sumber-sumber pergeseran kurva permintaan agrerat. Mari kita lihat beberapa contoh kejadian yang menggeser permintaan agregat. Kita dapat kelompokkan hal ini menurut komponen belanja mana yang paling memengaruhi secara langsung. 1. Pergeseran yang Timbul dari Konsumsi Kejadian yang membuat konsumen menghabiskan uangnya pada tingkat harga tertentu (potongan pajak, ledakan pasar saham) mengeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang membuat konsumen mengurangi pengeluarannya pada tingkat harga tertentu (kenaikan pajak, kelesuan pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri. 2. Pergeseran yang Timbul dari Investasi Kejadian yang membuat perusahaan menginvestasi lebih pada tingkat harga tertentu (optimism pada kondisi ekonomi pada maa depan, turunnya tingkat suku bunga akibat naiknya jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan, dan sebaliknya.
3. Pergeseran yang Timbul dari Belanja Pemerintah Peningkatan dalam belanja pemerintah terhadap barang dan jasa (membesarnya pengeluaran untuk membangun jalan atau pertanahan) menggeser kurva agregat ke kanan, dan sebaliknya. 4. Pergeseran yang Timbul dari Ekspor Neto Kejadian yang meningkatkan belanja atas ekspor neto pada tingkat harga tertentu (terjadinya “ledakan” di pasar luar negri, depresi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang mengurangi belanja atas ekspor neto pada harga tertentu (resesi di pasar luar negri, apresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (aggregate supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian, yang dimintaa pada berbagai tingkat harga yang berbeda. Kurva Penawaran Agregat adalah kurva yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil atau output (pendapatan nasional rill) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional.
KURVA PENAWARAN AGREGAT Kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan dan dijual pada tingkat harga tertentu. Tidak seperti kurva permintaan agregat yang selalu miring kebawah, kurva penawaran agregat menggambarkan hubungan yang sangat bergantung pada periodenya. Pada kondisi jangka panjang, kurva penawaran agregat berbentuk vertical, sedangkan pada kondisi jangka pendek, kurva penawaran agregat miring ke atas . Kurva Penawaran Agregat Vertikal Dalam Jangka Panjang
Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Bentuknya Vertikal ?
Dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi (PDB riil) bergantung pada penawaran tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam, serta pada penguasaan teknologi yang digunakan unuk mengubah faktor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa. Karena tingkat harga tidak memengaruhi faktor penentu jangka panjang PDB riil maka kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal. Dengan kata lain, pada kondisi ekonomi jangka panjang, tenaga kerja, modal, sumber daya, dan teknologi menentukan jumlah keseluruhan penawaran barang dan jasa, sedangkan jumlah penawaran ini sama dengan tidak memperhatikan kondisi tingkat harga yang berlaku.
Tingkat Harga Penawaran agregat jangka panjang P1
Tidak memengaruhi jumlah penawaran barang dan jasa dalam an ka an an .
P2
Perubahan dalam tingkat harga.
0
Tingkat output alamiah
Jumlah Output
Bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang yang vertikal, pada intinya, hanyalah suatu penerapan konsep dikotomi klasik dan kenetralan mneter. Seperti yang telah kita ketahui, teori ekonomi makro yang klasik didasarkan pada asumsi bahwa variable-variabel riil tidak bergantung pada variable-variabel nominal. Kurva penawaran agregat jangka panjang konsisten dengan gagasan ini karena hal ini menyatakan secara tidak langsung bahwa jumlah output (variable riil) tidak bergantung pada tingkat harga (variable nominal). Prinsip ini berlaku ketika mempelajari kondisi ekonomi selama periode waktu yang lama, namun tidak ketika mempelajari perubahan tahun ke tahun. Jadi, kurva penawaran agregat berbentuk vertikal hanya dalam jangka panjang. Kurva Penawaran Jangka Panjang dapat Bergeser Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Dapat Bergeser ? Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diperkirakan oleh teori ekonomi makro klasik. Tingkat produksi ini sering disebut output potensial atau output alamiah karena menunjukkan apa yang dihasilkan dalam ekonomi ketika pengangguran pada kondisi tingkat alamiahnya atau normal. Tingkat output alamiah adalah tingkat poduksi yang akan terjadi dalam perekonomian jangka panjang. Setiap perubahan dalam perekonomian yang mengubah tingkat output alamiah akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Karena output pada model klasik bergantung pada tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan pengetahuan teknologi, kita dapat mengelompokkan pergeseran-pergeseran kurva
penawaran agregat jangka panjang sebagai pergeseran yang berasal dari sumbersumber berikut. Pergeseran yang Berasal dari Tenaga Kerja Misalkan suatu perekonomian memiliki tingkat imigrasi yang tinggi. Karena jumlah pekerja akan lebih besar maka jumlah penawaran barang dan jasa akan meningkat. Hasilnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika banyak pekerja meninggalkan pekerjaannya ke luar negeri, kurva penawaran agregat akan bergeser ke kiri. Posisi kurva penawaran agregat jangka panjang juga bergantung pada tingkat pengangguran alamiah sehingga jika terjadi perubahan dalam tingkat pengangguran alamiah maka akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Sebagai cpntoh, jika upah minimum diberlakukan pada dasar tingkat upah bersih, pengangguran alamiah rata-rata akan meningkat dan kegiatan perekonomian akan menghasilkan lebih sedikit jumlah barang dan jasa. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kiri. Sebaliknya, jika terjadi perubahan dalam system kesejahteraan pengangguran yang mendorong pengangguran untuk mencari pekerjaan baru dengan lebih giat, pengangguran alamiah rata-rata akan menurun, dan kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan. Pergeseran yang Berasal dari Modal Kenaikan jumlah modal dalam suatu perekonomian akan meningkatkan produktivitas sehingga jumlah penawaran barang dan jasa juga meningkat. Hasilnya, kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, penurunan jumlah modal dalam suatu perekonomian akan menurunkan produktivitas dan jumlah penawaran barang dan jasa yang kemudian menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri. Perhatikan bahwa dasar pemikiran yang sama berlaku tanpa memperhatikan apakah kita membahas modal fisik atau modal manusia. Kenaikan, baik dalam jumlah mesin maupun jumlah lulusan universitas akan meningkatkan kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Jadi, keduanya akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Pergeseran yang Berasal dari Sumber Daya Alam Produksi perekonomian bergantung pada sumber daya alamnya, termasuk lahan, mineral, dan cuaca. Penemuan jenis mineral baru menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Perubahan dalam pola cuaca yang mengakibatkan pertanian menjadi sulit akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri. Di banyak negara, seperti Singapura dan Hongkong, sumber daya alam yang penting di datangkan dari luar negeri. Perubahan dalam ketersediaan sumber daya alam ini juga dapat menggeser kurva penawaran agregat. Kejadian yang berlangsung di pasar minyak dunia mempunyai catatan
sejarah yang menjadi sumber penting dari pergeseran kurva penawaran agregat. Pergeseran yang Berasal dari Pengetahuan Teknologi Alasan paling penting yang dapat menjelaskan mengapa akhir-akhor ini perekonomian memproduksi lebih banyak dibandingkan dengan generasi sebelumnya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi kita yang telah maju. Sebagai contoh, penemuan computer telah membuat kita mampu membuat lebih banyak barang dan jasa dari jumlah tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam pada tingkat tertentu. Hasilnya, hal ini menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Walaupun tidak termasuk kelompok teknologi, banyak kejadian lain yang memberikan pengaruh seperti halnya perubahan tekonologi. Pembukaan pasar internasional mempunyai pengaruh yang sama dengan penemuan mesin produksi baru sehingga sehingga hal ini menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Sebaliknya, jika pemerintah mengesahkan peraturan baru yang melarang perusahaan menggunakan metode produksi tertentu, mungkin karena terlalu berbahaya bagi pekerja, hasilnya adalah pergeseran ke kiri dalam kurva penawaran agregat jangka panjang.
Menjelaskan Pertumbuhan Jangka Panjang menggunakan Permintaan dan Penawaran Agregat
dan
Inflasi
dengan
Cara Baru Untuk Menggambarkan Pertumbuhan dan Inflasi Jangka Panjang
Setelah membahas kurva permintaan agregat dan kurva permintaan agregat jangka panjang, sekarang kita mempunyai cara baru untuk mendekripsikan kecendurangan perekonomian jangka panjang. Pada gambar kurva diatas menunjukan perubahan ekonomi yang terjadi dari decade ke decade. Perhatikan bahwa kedua kurva tersebut bergeser. Walaupun ada banyak kekuatan yang menentukan kondisi perekonomian dalam jangka panjang dan pada prinsipnya menyebabkan pergeseran tersebut, ada dua hal yang terpenting dalam praktiknya yaitu teknologi dan kebijakan moneter. Kemajuan teknologi menaikan kemampuan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa. Hal ini kemudian menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Pada saat yang bersamaan, karena bank sentral terus meningkatkan jumlah uang yang beredar, kurva permintaan agregat juga bergeser ke kanan. Seperti diperlihatkan pada gambar, hasilnya adalah kecenderungan pertumbuhan output (yang ditunjukan dengan bertambahnya Y) dan inflasi yang berkesinambungan( seperti diperlihatkan dengan bertambahnya P). Ini hanyalah salah satu cara lain dalam mempresentasikan analisis klasik pertumbuhan dan inflasi. Kurva Penawaran memiliki Kemiringan Positif dalam Jangka Pendek
Faktor yang menyebabkan kurva penawaran agregat jangka pendek memiliki kemiringan positif 1. Teori Kekuatan Upah
Menurut teori ini,kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas karena dalam jangka pendek,upah nominal sulit berubah.Lambatnya perubahan upah nominal itu terkait dengan kontrak jangka panjang yang menetapkan upah nominal,yang terkadang berjangka waktu hingga tiga tahun.Selain itu,perubahan yang lambat juga terkait dengan norma-norma social dan pemahaman mengenai keadilan yang memengaruhi penentuan upah dan tidak berubah drastic dari waktu ke waktu. Perusahaan merespon biaya yang lebih tinggi dengan memperkerjakan lebih sedikit pegawai yang memproduksi lebih sedikit jumlah barang dan jasa. Dengan kata lain,karena upah tidak menyesuaikan diri dengan cepat terhadap tingkat harga,tingkat harga yang rendah membuat pegawai dan produksi kurang menguntungkan sehingga perusahaan mengurangi jumlah barang dan jasa yang mereka tawarkan. 2. Teori Kekakuan Harga
Teori kekakuan upah member tekanan bahwa nominal upah menyesuaikan dengan lambat seiring berjalannya waktu. Teori kekakuan harga menekankan bahwa harga dari suatu barang atau jasa tertentu juga lambat menyesuaikan terhadap perubahan kondisi ekonomi.Kelambatan penyesuaian harga ini terjadi per bagian karena ada biaya dalam penyesuaianharga yang disebut dengan biaya
menu. Ketertinggalan perusahaan menetapkan harga yang terlalu tinggi,penjualan menurun. Penurunan penjualan,pada gilirannya menyebabkan perusahaan mengurangi produksi dan pekerja. Dengan kata lain,karena tidak semua harga menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan kondisi,penurunan tingkat harga yang tidak diharapkan menjadikan beberapa perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggidari yang diharapkan.Harga yang lebih tinggi dari yang diinginkan ini menekan penjualan dan memaksa perusahaan untuk mengurangi jumlah barang dan jasa yang mereka produksi. 3. Teori Kesalahan Persepsi
Menurut teori ini,perubahan-perubahan dalam tingkat harga keseluruhan terkadang dapat menyesatkan produsen tentang apa yang terjadi dalam masingmasing pasar tempat diaman mereka menjual hasil produksinya.Dalam hal ini produsen menanggapi perubahan tingkat harga ini menuntun pada kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas.Ketika produsen melihat harga produknya turun,mereka dapat salah anggapan bahwa harga relative mereka telah turun.Disimpulkan bahwa tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan salah persepsi tentang harga relative dan kesalahan persepsi ini memaksa produsen untuk merespons rendahnya tingkat harga dengan mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa. Kurva Penawaran Jangka Pendek dapat Bergeser
Kurva Penawaran Jangka Pendek Bergeser Apabila : 1. Pergeseran yang timbul dari tenaga kerja Peningkatan jumlah tenaga kerja yang ada menyebabkan kurva penawaran agrerat bergeser ke kanan, penurunannya menyebabkan kurva penawaran agrerat bergeser ke kiri. 2. Pergeseran yang timbul dari modal Peningkatan modal fisik dan modal manusia dapat menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan, sedangakan penurunanya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri. 3.
Pergeseran yang timbul dari sumber daya alam .
Peningkatan ketersediaan sumber daya alam dapat menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri. 4. Pergeseran yang berasal dari Teknologi Peningkatan pengetahuan teknologi akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan. Penurunan pengetahuan teknologi juga dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kiri. 5. Kurva Penawaran Jangka Pendek bisa Bergeser karena Perubahan Dalam Tingkat Harga Yang Diharapkan
o
o
Kenaikan tingkat harga yang diharapkan mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri. Penurunan tingkat harga yang diharapkan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan.
DUA PENYEBAB FLUKTUASI EKONOMI Untuk menyederhanakan pemahaman ,dapat diasumsikan ekonomi di mulai pada keseimbangan jangka panjang. Keseimbanan output dan tingkat harga ditentukan oleh perpotongan kurva penawaran agregat dan kurva penawaran agregat jangka panjang.Ketika suatu perekonomian berada pada keseimbangan jangka panjangnya,upah,harga dan persepsi harus disesuaikan sehingga persimpangan permintaan agregat dengan penawaran agregat jangka pendek akan sama dengan persimpangan permintaan agregat dengan penawaran agregat jangka panjang.
Dampak Pergeseran Permintaan Agregat Jatuhnya permintaan agregat yang dapat disebabkan oleh gelombang pesimisme dalam perekonomian ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan agregat ke arah kiri dari AD1 ke AD2. Perekonomian bergerak dari titik A ke titik B. Output pun menjadi jatuh dari Y1 ke Y2 dan tingkat harga jatuh dari P1 ke P2. Selama ini, ketika upah, harga, dan persepsi menyesuaikan diri, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan dari AS1 ke AS2 dan perekonomian mencapai titik C, dimana kurva permintaan agregat yang baru melintasi kurva penawaran agregat jangka panjang. Tingkat harga jatuh ke P3, dan output kembali ke tingkat alamiahnya ke Y1
Tentang pergeseran pada permintaan agregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil yaitu : a. Dalam jangka pendek,Pergeseran-pergesaran pada permintaan agregat menyebabkan fluktuasi pada output barang dan jasa dalamperekonomian. b. Dalam jangka panjang,pergeseran pada permintaan agregat memengaruhi keseluruhan tingkat harga,tetapi tidak memengaruhi output. Dampak Pergeseran Penawaran Agregat Ketika beberapa peristiwa menaikkan biaya produksi perusahaan, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri dari AS1 ke AS2. Perekonomian bergerak dari titik A ke titik B. Hasilnya adalah Stagflasi (periode merosotnya output dan naiknya harga-harga) yaitu output merosot dari Y1 ke Y2 sedangkan tingkat harga naik dari P1 ke P2
Selain itu, ketika dihadapkan dengan pergeseran yang berlawanan pada penawaran agregat dari AS1 ke AS2, dimana para pembuat kebijakan yang dapat mempengaruhi permintaan agregat dapat mencoba untuk menggeser kurva permintaan agregat ke kanan dari AD1 ke AD2. Perekonomian akan bergerak dari titik A ke titik C. Kebijakan ini akan mencegah pergerakan penawaran agar tidak mengurangi output dalam jangka pendek, tetapi tingkat harga akan naik secara permanen dari P1 ke P3
Tentang pergeseran pada penawaran agregat ini memiliki dua hal yang dapat diambil yaitu : a. Pergeseran-pergeseran padapenawaran agregat dapat menyebabkan stagflasi (periode merosotnya output dan naiknya harga-harga) b. Para pembuat kebijakan yang dapat memengaruhi permintaan agregat tidak dapat menyeimbangi kedua dampak yang berlawanan ini secara bersamaan
Pembahasaan mengenai “Pertanyaan dan Soal&Aplikasi” Hal. 241-243 (Buku Pengantar Ekonomi Makro : Edisi Asia) PERTANYAAN
Pembahasan :
1. Sebutkan dua variabel ekonomi makro yang mengalami penurunan ketika perekonomian mengalami resesi. Sebutkan satu variabel ekonomi makro yang naik selama resesi. Jawab : Dua variabel makroekonomi yang mengalami penurunan ketika perekonomian mengalami resesi adalah GDP riil dan pengeluaran investasi . sedangkan variabel makroekonomi yang naik selama resesi adalah tingkat pengangguran. 2. Gambarkan diagram dengan permintaan agregat, penawaran agregat jangka pendek, dan penawaran agregat jangka panjang. Namakan sumbunya secara teliti Jawab : Tingkat harga
Penawaran agregat jangka panjang
Penawaran agregat jangka pendek
Harga keseimbangan
Permintaan agregat
Tingkat output alamiah
Jumlah output
3. Sebutkan dan jelaskan tiga alasan mengapa permintaan agregat mirin g ke bawah Jawab : a. Efek kekayaan : tingkat harga yang lebih rendah meningkatkan kekayaan riil yang mendorong belanja konsumsi. b. Efek suku bunga : tingkat harga yang lebih rendah mengurangi tingkat suku bunga yang merangsang belanja investasi. c. Efek nilai tukar mata uang : tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan nilai tukar riil mengalami penurunan penyesuaian yang mendorong belanja pada ekspor neto. 4. Jelaskan mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang vertikal Jawab : Kurva penawaran agregat jangka panjang vertikal karena dalam jangka panjang, jumlah barang dan jasa tergantung pada jumlah modal, tenaga kerja, dan sumber
daya alam dan teknologi produksi yang tersedia digunakan untuk mengubah sumber daya ini menjadi barang dan jasa. Tingkat harga ini tidak mempengaruhi penentu jangka panjang dari GDP riil. 5. Sebutkan dan jelaskan tiga teori yang menyebabkan kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas. Jawab : a. Teori kekakuan upah : tingkat harga rendah yang tidak diduga menaikkan upah riil yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan memperkerjakan lebih sedikit pekerja dan memproduksi jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit. b. Teori kekakuan harga : tingkat harga rendah yang tidak diduga membuat perusahaan-perusahaan terkena dampak harga yang lebih tinggi daripada yang diharapkan yang menekan penjualan serta membuat perusahaan perusahaan tersebut harus memotong produksi. c. Teori kesalahan persepsi : tingkat harga rendah yang tidak disuga membuat para penawar berpikir bahwa harga relatif mereka telah jatuh yang juga mengakibatkan jatuhnya produksi. 6. Apakah sekiranya yang menggeser kurva permintaan agregat ke kiri? Gunakan model permintaan agregat dan penawaran agregat untuk mengetahui dampak pergeseran ini Jawab : Kurva permintaan agregat bergeser ke kiri ketika sesuatu (selain kenaikan tingkat harga) menyebabkan pengurangan pengeluaran konsumsi (seperti keinginan untuk meningkatkan tabungan), pengurangan pengeluaran investasi (seperti peningkatan pajak pada pengembalian investasi), penurunan pengeluaran pemerintah (seperti pengurangan anggaran pertahanan), atau mengurangi ekspor neto (seperti ketika ekonomi asing masuk ke resesi). Keseimbangan diperoleh apabila kurva penawaran agregat jangka pendek, AS1, berpotongan permintaan agregat, AD1, pada titik A. Ketika kurva agregat permintaan bergeser ke kiri dari AD1 ke AD2, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, mengurangi tingkat harga dan kuantitas output. Seiring waktu, orang menyesuaikan persepsi mereka, upah, dan harga, menggeser kurva agregat-penawaran jangka pendek dari AS1 ke AS2, dan titik keseimbangan bergeser dari titik B ke titik C, yang kembali pada kurva agregat pasokan jangka panjang dan memiliki tingkat harga yang lebih rendah.
7. Apakah sekiranya yang menggeser kurva penawaran agregat ke kiri? Gunakan model permintaan agregat dan penawaran agregat untuk mengetahui dampak pergeseran ini Jawab : Kurva penawaran agregat bergeser ke kiri karena penurunan modal perekonomian, jumlah tenaga kerja, atau produktivitas, atau peningkatan tingkat pengangguran alamiah, yang semuanya menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang dan jangka pendek ke kiri. Peningkatan tingkat harga diharapkan hanya menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri. Melalui efek pergeseran penawaran agregat jangka pendek. Akan dapat memperoleh keseimbangan pada titik A. pergeseran kurva penawaran agregat ke kiri dari AS1 ke AS2. Mengakibatkan titik keseimbangan pada titik A bergeser ke titik B,
SOAL DAN APLIKASI 1. Mengapa menurut Anda investasi masih berubah-ubah dalam siklus bisnis dibandingkan dengan belanja konsumen? Manakah kategori belanja konsumen yang menurut Anda lebih mudah berubah: barang tahan lama (seperti pembelian perabot rumah dan mobil), barang tidak tahan lama (seperti makanan dan pakaian), atau jasa (seperti potong rambut dan layanan kesehatan)? Mengapa? Jawab: Menurut kami dalam siklus bisnis, investasi dapat berubah-ubah karena hal ini disebabkan oleh kestabilan sebuah perusahaan, dan juga kebijakan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Sedangkan belanja konsumen sudah merupakan kegiatan konstan , penambahan terjadi akibat adanya kebutuhan barang dan jasa dari kansumen. Yang mudah berubah adalah barang tidak tahan lama , karena itu mencangkup produksi yang terus-menerus. Contoh makanan, pada waktu tertentu harga akan melambung bahkan harus tergantung dari persediaan faktor-faktor produksinya 2. Anggaplah bahwa perekonomian berada pada keseimbangan jangka panjang.
a) Gunakan diagram untuk menggambarkan keadaan ekonomi. Pastikan Anda menunjukkan permintaan agregat, penawaran agregat jangka pendek, dan penawaran agregat jangka panjang. b) Sekarang anggaplah bahwa crash pasar saham menyebabkan permintaan agregat jatuh. Gunakan diagram Anda untuk menunjukkan apa yang terjadi pada output dan tingkat harga dalam jangka pendek. Apa yang terjadi pada tingkat pengangguran ? c) Gunakan teori upah kaku ( sticky-wage) penawaran agregat untuk menjelaskan apa yang akan terjadi pada output dan tingkat harga dalam jangka panjang (dengan menganggap tidak ada perubahan pada kebijakan). Peran apakah yang dimainkan pada tingkat harga harapan dalam penyesuaian ini ? Pastikan Anda menggambarkan analisis Anda dalam grafik. Jawab :
a. Keadaan saat ekonomi berada pada keseimbangan jangka panjang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Kurva permintaan agregat dan kurva agregat-penawaran jangka pendek berpotongan pada titik yang sama pada kurva agregat pasokan jangka panjang.
Tingkat harga
Penawaran agregat jangka panjang Penawaran agregat jangka pendek
Harga keseimbangan
Permintaan agregat
Jumlah output Tingkat output alamiah
b. Sebuah crash pasar saham menyebabkan pergeseran ke kiri dari permintaan agregat. Tingkat ekuilibrium dari output dan tingkat harga akan jatuh. Karena kuantitas output kurang dari tingkat output alamiah, menyebabkan tingkat pengangguran akan naik di atas tingkat pengangguran alamiah. c. Jika upah nominal tidak berubah sebagai tingkat harga turun, perusahaan akan dipaksa untuk memotong kembali pada pekerjaan dan produksi. Seiring waktu sebagai harapan menyesuaikan, kurva agregat-penawaran jangka pendek akan bergeser ke kanan, bergerak perekonomian kembali ke tingkat output alamiah.
3. Jelaskan apakah setiap peristiwa berikut ini akan naik, turun, atau tidak memberikan dampak pada penawaran agregat jangka panjang di negara Anda. a. Tidak ada kenaikan imigrasi ke negara Anda. b. Pemerintah Anda memperkenalkan upah minimum di atas tingkat upah clearing-market . c. Intel menemukan chip komputer yang baru dan lebih kuat. d. Banjir besar merusak pabrik-pabrik. Jawab: a. Tidak ada imigrasi di Indonesia, jika tingkat imigrasi tidak mengalami kenaikan maka jumlah tenaga kerja di negara kita akan tetap. Maka jumlah produksi barang dan jasa akan tetap pula sehingga jumlah barang dan jasa yang ditawarkan tidak ada perubahan . Sehingga tidak menpengaruhi kurva penawaran agregat jangka panjang. b. Pemerintah menaikkan upah minimum, jika upah minimun dinaikkan oleh pemerintah maka biaya riil perusahaan akan ikut naik pula. Karena upah merupakan komponen besar dari keseluruhan biaya produksi. Sehingga
menanggapi hal demikian perusahaan akan memangkas jumlah karyawannya sehingga jumlah pengangguran alamiah akan naik. Dan karena perusahaan kehilangan sebagiam dari jumlah karyawannya maka perusahaan tersebut akan menurunkan jumlah produksi barang dan jasanya. Sehingga kurva penawaran agregat akan barang dan jasa akan menurun (ke kiri). c. Intel membuat cip komputer baru yang berkemampuan lebih baik, dengan adanya peningkatan kemampuan teknologi, maka manusia (perusahaan) sebagai pencipta sekaligus pengguna teknologi tersebut akan mendapatkan keuntungan yaitu, memungkinkan memproduksi lebih banyak barang dan jasa, sehingga kurva penawaran akan meningkat dan bergeser ke kanan. d. Banjir besar menghancurkan pabrik pabrik, salah satu faktir yang dapat mendukung bergesernya kurva penawaran agregat adalah SDA, yang salah satunya mencakup cuaca dan iklim. Perubahan cuaca dan iklim yang ekstreem kadang dapat menimbulakan bencana alam yang sangat tidak diinginkan manusia. Badai besar, jika menghancurkan sebuah pabrik maka akan menyebabkan proses produksi pada pabrik pabrik tersebut terhambat proses produksinya, sehingga jumlah barang dan jasa yag akan ditawarkan oleh pabrik tersebut akan menurun dan begitu pula kurva penawaran agregatnya. 4. Pada figure 8, bagaimanakah keadaan tingkat pengangguran di titik B dan C jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran di titik A? Menurut penjelasan upah kaku tentang kurva penawaran agregat jangka pendek, bagaimanakah upah nyata pada titik B dan C jika dibandingkan dengan upah nyata pada titik A? Jawab :
Untuk tingkat penganguran di titik B dan C lebih besar daripada titik A dikarenakan pada titik B dan C jumlah hasil produksi tidak seimbang atau tidak sesuai dengan tingkatan harga yang di dapat yang membuat perusahaan rugi sehingga banyak karyawan yang di PHK sedangkan untuk upah nayata juga hampir sama karena di titik B dan C perusahaan mengalami kerugian otomatis upah nyata yang diberikan lebih kecil, lain halnya dengan titik A yang mengalami keseimbangan antara produk yang diproduksi dengan tingkatan harga yang di dapat sehingga mengalami keuntungan yang membuat di titik A mendapatkan upah nyata yang lebih besar. 5.
Jelaskan mengapa pernyataan berikut ini salah. a. “Kurva permintaan agregat miring ke bawah karena kurvaini adalah total horizontal kurva permintaan untuk setiap barang” b. “Kurva penawaran agregat jangka panjang adalah vertical karena kekuatan ekonomi tidak memenuhi penawaran agregat jangka panjang”
c. “Jika perusahaan-perusahaan menyesuaikan harganya setiap hari maka kurva penawaran agregat jangk pendek akan horizontal” d.
“ketika perekonomian memasuki resesi, kurva penawaran agregat jangka panjangnya akan bergeser ke kiri” Jawab :
a. Kurva permintaan agregat miring ke bawah karena merupakan jumlah horizontal dari kurva permintaan masing masing barang: kurva permintaan agregat miring ke bawah karena tingkat harga yang turun meningkatkan permintaan barang barang konsumsi, suku bunga bank turun sehingga masyarakat cenderung menginvestasikannya dalam bentuk barang barang, nilai tukar mata uang turun sehingga mendorong naiknya permintaan ekspor netto. b. Kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertikal karena kekuatan kekuatan ekonomi tidak mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang: yang tidak mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang adalah tingkat harga. Sehingga kurva berbentuk vertikal. c. Jika perusahaan perusahaan menyesuaikan harga mereka setiap hari, maka kurva penawaran agregat janeegka pendek akan menjadi horizontal: harga tidak bisa disesuaikan dengan cepat. Dan hal tersebut tidak bisa membuat kurva penawaran horizontal, melainkan miring ke atas. Itupun jika terjadi penurunan harga secara tiba tiba sehingga membuat perusahaan tertentu tetap memasang harga tinggi, sehingga hal tersebut akan menurunkan penjualan dan mendorong perusahaan tersebut mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. d. Kapan pun perekonomian mengalami resesi, kurva penawaran agregat jangka panjangnya akan bergeser ke kiri: kapanpun perekonomian mengalami resesi, kurva penawaran agregat jangka panjang tidak hanya akan bergeser ke kiri, karena terdapat banyak variabel yang dapat mempengaruhi naik turunnya penawaran terhadap barang dan jasa meskipun perekonomian sedang mengalami resesi.
6. Untuk masing-masing dari ketiga teori kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas, jelaskanlah hal-hal berikut. a. bagaimana perekonomian pulih dari resesi dan kembali pada keseimbangan jangka panjangnya tanpa intervensi kebijakan apa pun. b. apakah yang menentukan kecepan pemulihan tersebut. Jawab :
a. Perekonomian pulih dari resesi dan kembali pada keseimbangan jangka panjangnya tanpa intervensi kebijakan apapun. Karena terjadinya pengurangan permintaan agregat, tingkat hargapun jatuh. Karena jatuhnya tingkat harga harapan mengubah upah, harga dan persepsi, kurva
penawaran agregat jangka pendeknya juga akan bergeser ke kanan, penyesuaian harapan ini seiring berjalanya waktu membuat perekonomian mendekati titik bertemunya, dimana kurva permintaan agregat yang baru, melintasi kurva penawaran agregat jangka panjang. Resesi akan berangsur pulih dengan sendirinya seiring dengan upah, harga, dan persepsi penyesuaian diri dengan biaya produksi yang lebih tinggi. b. Upah, harga dan persepsilah yang mepercepat pemulihan tersebut. 7. Anggaplah bahwa bank sentral meluaskan jumlah uang yang beredar, tetapi karena publik sudah menduga tindakan ini, peluasan ini secara bersamaan menaikkan harapan tingkat harga. Apakah yang akan terjadi pada output dan tingkat harga dalam jangka pendek ? Bandingkanlah hasil ini dengan output jika bank sentral meluaskan jumlah uang yang beredar, namun publik tidak mengubah harapan mereka terhadap tingkat harga. Jawab : Ketika Bank sentral meluarkan jumlah uang yang beredar, tetapi karena publik sudah menduga tindakan ini, perluasan ini akan menaikan tingkat harga di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak namun permintaan akan menurun .sedangkan ketika publik tidak mengubah harapan mereka terhadap tingkat harga maka terjadi kenaikan permintaan terhadap output. Dan kurva pernawaran tidak berdampak apa apa. 8. Anggaplah bahwa perekonomian baru-baru ini mengalami resesi. Jika pemangku kebijakan tidak mengambil tindakan, bagaimnakah perekonomian akan berubah seiring dengan berjalannya waktu? Jelaskan dengan kata-kata dan gunakan diagram permintaan agregat atau penawaran agregat. Jawab :
Perekonomian pulih dari resesi dan kembali pada keseimbangan jangka panjangnya tanpa intervensi kebijakan apapun. Karena terjadinya pengurangan permintaan agregat, tingkat hargapun jatuh. Karena jatuhnya tingkat harga harapan mengubah upah, harga dan persepsi, kurva penawaran agregat jangka pendeknya juga akan bergeser ke kanan, penyesuaian harapan ini seiring berjalanya waktu membuat perekonomian mendekati titik bertemunya, dimana kurva permintaan agregat yang baru, melintasi kurva penawaran agregat jangka panjang. Gambar dibawah menggambarkan ekonomi dalam resesi. Kurva penawaran agregat jangka pendek adalah AS1 dan perekonomian pada kesetimbangan di titik A, yang di sebelah kiri kurva penawaran agregat jangka panjang. Jika kebijakan tidak mengambil tindakan, perekonomian akan kembali ke kurva penawaran agregat jangka panjang dari
waktu ke waktu sebagai kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan untuk AS2. Ekuilibrium baru perekonomian berada pada ti tik B.
9. Anggaplah bahwa pekerja dan perusahaan tiba-tiba mempercayai bahwa inflasi akan lumayan tinggi pada tahun yang akan datang. Anggaplah juga bahwa perekonomian dimulai dalam keseimbangan jangka panjang, dan kurva permintaan agregat tidak bergeser. a. Apakah yang terjadi pada upah nominal? Apakah yang terjadi pada upah nyata? b. Gunakan diagram, tunjukkan dampak perubahan pengharapan pada tingkat harga jangka pendek dan jangka panjang serta output. c. Apakah pengharapan inflasi tinggi akurat? Jelaskan. Jawab: a. Jika orang percaya bahwa tingkat harga akan lebih tinggi selama tahun depan, pekerja akan ingin upah nominal yang lebih tinggi. Dan yang terjadi pada upah nyata adalah tetap b.
c. Tidak, pilihan ini mungkin tidak akurat. Hasil akhirnya adalah stagflasi, yang menyediakan pilihan terbatas dalam hal kebijakan untuk memperbaiki situasi. 10. Jelaskan apakah setiap peristiwa berikut ini dapat menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek, kurva permintaan agregat, keduanya atau tidak keduanya. Untuk setiap peristiwa yang menggeser kurva, gunakanlah diagram untuk menggambarkan dampaknya pada perekonomian.
a) Rumah tangga memutuskan untuk menyimpan bagian penghasilannya lebih banyak b) Cuaca buruk memaksa pabrik-pabrik lokal untuk tutup c) Peluang kerja yang naik di luar negeri menyebabkan banyak orang meninggalkan negaranya.
Jawab: a. Jika rumah tangga memutuskan untuk menyimpan bagian penghasilan yang lebih besar dari pendapatan mereka, mereka harus menghabiskan lebih sedikit pada barang-barang konsumen, sehingga kurva agregat permintaan bergeser ke kiri. Perubahan keseimbangan dari titik A ke titik B, sehingga harga penurunan tingkat dan penurunan output. b. Jika cuaca buruk memaksa pabrik-pabrik lokal untuk tutup ini akan mengurangi jumlah produksi . Penurunan ini dalam tingkat output alamiah diwakili dalam Gambar 13 oleh pergeseran kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri dan kurva penawaran agregat jangka panjang. Perubahan keseimbangan dari titik A ke titik B, sehingga naik tingkat harga dan penurunan output.
c. Jika peningkatan kesempatan kerja menyebabkan orang untuk meninggalkan negara itu, untuk kurva penawaran agregat jangka panjang dan kurva penawaran agregat jangka pendek akan bergeser ke kiri karena ada sedikit orang yang memproduksi output. Kurva permintaan agregat akan bergeser ke kiri karena ada sedikit orang mengkonsumsi barang dan jasa. Hasilnya adalah penurunan kuantitas output, seperti Gambar 14 menunjukkan. Apakah harga naik tingkat dan penurunan tergantung pada ukuran relatif dari pergeseran dalam kurva permintaan agregat dan kurva penawaran agregat.
11. Untuk setiap peristiwa berikut ini, jelaskan dampak jangka pendek dan jangka panjang pada output dan tingkat harga dengan berasumsi bahwa pemangku kebijakan tidak melakukan tindakan apa pun. a. Pasar saham menurun tajam, mengurangi kekayaan konsumen.
b. Pemerintah meningkatkan belanja untuk keperluan pertahanan nasional. c. Kemajuan teknologi meningkatkan produktifitas. d. Resesi di luar negeri menyebabkan warga asing membeli barang-barang negara Anda dalam jumlah lebih sedikit. Jawab : a. Agregat permintaan bergeser ke kiri. Dalam jangka pendek, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, karena penurunan output dan penurunan tingkat harga . Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan untuk mengembalikan keseimbangan pada titik C, dengan output tidak berubah dan tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan dengan titik A. b. Ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran pertahanan nasional, kenaikan belanja pemerintah menggeser kurva agregat permintaan ke kanan. Dalam jangka pendek, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, sebagai output dan kenaikan tingkat harga. Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri untuk mengembalikan keseimbangan pada titik C, dengan output tidak berubah dan tingkat harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik A. c. Ketika perbaikan teknologi menimbulkan produktivitas, jangka-panjang dan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan. Perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, output meningkat dan penurunan tingkat harga. d. Ketika resesi di luar negeri menyebabkan orang asing untuk membeli barang-barang anda lebih sedikit, penurunan ekspor bersih, sehingga kurva agregat permintaan bergeser ke kiri. Dalam jangka pendek, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, sebagai penurunan output dan penurunan tingkat harga. Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kanan untuk mengembalikan keseimbangan pada titik C, dengan output tidak berubah dan tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan dengan titik A.
12. Anggaplah bahwa perusahaan-perusahaan menjadi sangat optimis mengenai kondisi bisnis masa datang dan berinvestasi besar dalam bentuk perlengkapan modal baru.
a) Gunakan diagram permintaan agregat atau penawaran agregat untuk menunjukkan dampak jangka pendek dari optimisme tentang perekonomian ini. Namakan tingkat harga dan output nyata yang baru. Jelaskan dengan kata-kata mengapa kuantitas agregat dari output yang ditawarkan berubah. b) Sekarang gunakan diagram dari bagian (a) untuk menunjukkan keseimbangan ekonomi jangka panjang yang baru. (Untuk sekarang, anggaplah tidak ada perubahan pada kurva penawaran agregat jangka panjang). Jelaskan dalam kata-kata mengapa kuantitas agregat output yang diminta berubah antara jangka pendek dan jangka panjang. c) Bagaimanakah ledakan investasi sekiranya memengaruhi kurva penawaran agregat jangka panjang ? Jelaskan. Jawab : a. Jika perusahaan-perusahaan menjadi optimis tentang kondisi bisnis masa depan dan meningkatkan investasi. Perekonomian dimulai pada titik A dengan kurva agregat demand-AD1 dan agregat pasokan kurva AS1 jangka pendek. Kesetimbangan memiliki tingkat harga P1 dan tingkat output Y1. Meningkatnya optimisme mengarah ke investasi yang lebih besar, sehingga kurva agregat demand bergeser ke AD2. Sekarang ekonomi adalah pada titik B, dengan tingkat harga P2 dan tingkat output Y2. Kuantitas agregat output yang disediakan meningkat karena tingkat harga telah meningkat dan orang memiliki kesalahan persepsi tentang tingkat harga, upah yang kaku, atau harga kaku, yang semuanya menyebabkan keluaran disediakan untuk meningkatkan.
b. Seiring waktu, sebagai kesalahan persepsi dari tingkat harga menurun, upah menyesuaikan, atau harga menyesuaikan, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser dari AS1 ke AS2 dan ekonomi sampai ke kesetimbangan pada titik C, dengan tingkat harga P3 dan tingkat output Y1. Kuantitas output yang diminta menurun sebagai tingkat harga naik.
c. Ledakan investasi dapat meningkatkan kurva agregat pasokan jangka panjang karena investasi yang lebih tinggi hari ini berarti persediaan modal yang lebih besar di masa depan, produktivitas sehingga lebih tinggi dan output.