VARIOLA Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak semester IV tahun ajaran 2016/2017
Disusun Oleh :
EKA RATNA SARI P113420615008
PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyakit cacar ( smallpox) merupakan salah satu penyakit mematikan yang pernah ada di dunia. Diperkirakan penyakit ini sudah ada sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Cacar merupakan penyakit yang spesifik dan mudah menyebar yang hanya bisa ditularkan oleh manusia. Dari abad 15-18, penyakit cacar membuat rekor di Eropa sebagai penyakit yang menyebabkan bencana besar terhadap kehidupan manusia, sejarah politik, serta sejarah ekonomi. Baru pada bulan Mei 1980, WHO menyatakan bahwa smallpox telah menghilang. Kasus terakhir terjadi di Somalia pada bulan Oktober 1977. Dari segi historis, penyebab cacar memiliki kisah yang cukup buruk, namun ditemukannya vaksin cacar merupakan babak baru dari kisah penyakit ini. Penyakit cacar telah terjadi sejak lama selang beberapa ribu tahun yang lalu, akibat merebaknya penyebab cacar yang semakin berkembang maka hingga sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh dunia. Setelah penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk pencegahan. Jika terdapat diantara anggota keluarga yang terkena penyakit cacar, penting untuk memutuskan penularan penyebab cacar baik dengan menjaga hygene penderita maupun mengisolasi benda-benda sekitar yag berpotensi menularkan penyakit tersebut. Penyakit cacar disebabkan oleh virus variola. Virus variola dapat bertahan hidup selama beberapa jam di luar tubuh manusia dengan syarat tidak terkena sinar matahari. Saat ini virus variola hanya terdapat di dua tempat , yaitu State Researchcenter Of Viroloy And Biotechnology (Rusia) dan Center For Diseases Control And Prevention (CDC, Amerika Serikat). Di kedua tempat tersebut, virus variola digunakan untuk penelitian.
Cacar sangat menular. Dalam kebanyakan kasus, penularan cacar terjadi melalui menghirup air liur, paparan udara, kontak dengan orang yang terinfeksi, dan sebagainya. Melihat penyebab penyakit cacar yang menginfeksi anak-anak dan cara penualarannya yang sangat mudah, semestinya cacar menjadi perhatian bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat kita menganggap penyakit cacar adalah penyakit yang sepele. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penyakit variola?
2. Apa etiologi dari penyakit variola? 3. Bagaimana patofisiologi dari penyakit variola? 4. Bagaimana gejala klinis dari penyakit variola? 5. Bagaimana pengobatan dari penyakit variola? 6. Bagaiman pencegahan dari penyakit variola? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian penyakit variola
2. Menjelaskan etiologi dari penyakit variola 3. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit variola 4. Menjelaskan gejala klinis dari penyakit variola 5. Menjelaskan pengobatan dari penyakit variola 6. Menjelaskan pencegahan dari penyakit variola
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyakit Variola
Variola ( smallpox) adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh virus variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau varus yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30 – 35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya.Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65 – 85% penderita Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama tersebar di bagian perifer tubuh. 2.2 Etiologi Dari Penyakit Variola
Penyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identik , tetapi menimbulkan 2 tipe variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim). Perbedaan kedua virus itu adalah bahwa penyebab variola mayor bila dimokulasikan pada membrane karioalontrik tubuh pada suhu 38 o C. Sedangkan yang menyebabkan variola minor tumbuh dibawah suhu 38 o C. 2.3 Patofisiologi Dari Penyakit Variola
Variola (Smallpox)disebabkan oleh virus yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui udara. Virus ini ditularkan dengan menghirup virus dari orang yang terinfeksi. Selain itu, Smallpox juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi dan objek yang terkontaminasi seperti baju.
Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa nafas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur, dari keropeng yang jatuh ditanah ataupun dari hawa nafas di penderita, terhirup bersama hawa pernafasan sehingga terjadi penularan. Cacar adalah penyakit yang sangat menular. Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-paru). Partikel virus cacar dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu. Virus dimulai di paru-paru, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal, dan otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang disebut makula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian, pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar sering meninggalkan bekas di kulit oleh karena pustula. Manusia adalah host natural dari smallpox. Penyakit ini tidak dapat ditularkan oleh serangga maupun hewan. Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster . 2.4 Pathways
2.5 Gejala Klinis Dari Penyakit Variola Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium : 1. Stadium prodromal/invasi
Stadium ini berlangsung selama 3-4 hari yang ditandai dengan : a. Suhu tubuh naik (40 oC) b. Nyeri kepala c. Nyeri tulang d. Sedih dan gelisah e. Lemas f.
Muntah-muntah
2. Stadium makulao – papular /erupsi Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat akan berubah menjadi papula-papula terutama dimuka dan ektremitas (termasuk telapak tangan dan kaki) dan timbul lesi baru. 3. Stadium vesikula – pustulosa / supurasi Dalam waktu 5 – 10 hari timbul vesikula-vesikula yang cepat berubah menjadi pustule. Pada saat ini suhu tubuh akan meningkat dan lesi-lesinya akan mengalami umblikasi. 4. Stadium resolusi Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 :
Stadium krustasi Suhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula mengering menjadi krusta.
Stadium dekrustasi Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular.
Stadium rekon valensensi. Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita betul-betul sembuh dan tidak menularkan penyakit lagi.
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Pembantu diagnosis terdiri atas inokulasi pada korioalantoik, pemeriksaan virus dengan mikroskop elektron dan deteksi antigen virus pada agar sel. Pemeriksaan histopatologik dan serologik juga dapat dil akukan. 2.7 Pengobatan Dari Penyakit Variola Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga
gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters). Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam, menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Obat yang seharusnya diberikan : a. Paracetamol tablet b. Acyclovir tablet c. Bedak Talek d. Vitamin Neurobian/neuroboran 2.8 Komplikasi
1. Bronkopneumania
2. Infeksi kulit sekunder (furunkel, impetigo) 3. Ulkus kornea 4. Ensefalitie 5. Effluvium 6. Telogen dalam 3-4 bulan. 2.9
Prognosis
Dengan perawatan yang teliti dan senantiasa memperhatikan kebersihan (hygiene) diri dan lingkungan memberikan prognosis yang baik dan kemungkinan terbentuknya jaringan parut hanya sedikit, kecuali jika klien melakukan garukan/tindakan lain yang menyebabkan kerusakan kulit lebih dalam. Jaringan parut dapat diperbaiki dengan tindakan dermabrasi atau pemberian collagen implant 2.10
Pencegahan Dari Penyakit Variola Pada prinsipnya pencegahan penyakit cacar dilaksanakan dengan :
1. Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi pada semua golongan umur 2. Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita. 3. Mengisolasikan penderita. 4. Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang lansung kontak dan terhadap daerah-daerah yang telah dilakukan vaksinasi sampai tidak terdapat lagi penderita baru.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertai keadaan umum yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruang kulit yang monomorf, terutama tersebar di bagian perifer tubuhPenyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identic.variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim). Gejala klinis dari penyakit variola adalah Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium : Stadium prodromal/invasi, Stadium makulao – papular /erupsi, Stadium vesikula – pustulosa / supurasi, dan Stadium resolusi. Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Adapun pencegahan variola adalah meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi rutin yang sebaik baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1 – 2 tahun). 3.2 Saran
Jika kita menemui penyakit ini dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya kita langsung tanggap terhadap gejala awal penyakit cacar. Diagnosa dini akan menyelamatkan banyak nyawa. Begitu juga dengan tenaga medis agar bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit variola.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012.
http://www.simpulmedika.info/195/penyakit-penyakit-menular-
bagian-1.html. Diakses pada tanggal 17 Januari 2017. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis. Defka. 2010. http://defkanurse.wordpress.com/2010/08/06/asuhan-keperawatanvariola/. Diakses pada tanggal 17 Januari 2017. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.