Stres dan Kelelahan Kerja serta penerapan dalam Ergonomi
Stres Di Tempat Kerja
Full description
landasan teoriFull description
Question to interviewDeskripsi lengkap
Beberap acontoh kasus yang terjadiDeskripsi lengkap
Work stres
stres kerjaFull description
MAKALAH KDM IIDeskripsi lengkap
ghFull description
MAKALAH KDM IIFull description
knknknkln
Full description
KopingDeskripsi lengkap
Full description
pengaruh stress kerja
Full description
mengelola stresDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
(STRES KERJA)
KATA KATA PENG PENGAN ANTA TAR R Puji Puji syuku syukurr kehada kehadapan pan Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa karena karena berkat berkat rahmat rahmat dan karunia-Ny karunia-Nyaa kami dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah ini dengan dengan sebaik-bainy sebaik-bainya. a. Makalah Makalah ini yang berjudul ”Stres Kerja” dan merupakan tugas matakuliah perilaku organisasi. alam alam makal makalah ah ini ini akan akan diba dibaha hass bebe beberap rapaa hal hal meng mengen enai ai moti! moti!asi asi dan dan kebutuhan. "dapun isi makalah ini akan terbagi menjadi # $tiga% bab pokok& yaitu' (ab )& Pendahuluan $*% latar belakang& $+% tujuan& dan $#% rumusan masalah. (ab ))& Pembahasan $*% pengertian stres dan stres kerja & $+% jenis-jenis stres& $#% model stres& $,% moderator stres& $% gejala-gejala dan dampak stres $% manajemen stres dan teknik pengurangan stres. (ab )))& Penutup $*% kesimpulan dan $+% saran. Pembuatan Pembuatan makalah ini tidak akan selesai dengan dengan sebagaimana mestinya mestinya bila tidak ada bantuan pihak lain. /ntuk itu kami u0apkan terima kasih kepada pihak pihak tersebut. /0apan terima kasih kami u0apkan khusunya kepada ibu ra. 1j. Mukmin Suryatni& MM. sebagai dosen pembimbing matakuliah perilaku organisasi yang telah memberikan tugas ini pada kami. alam penulisan makalah ini kami sadari bah2a masihlah tidak sempurna. 3ika dalam penulisan dan penggunaan kata-kata sekiranya masih ada kesalahan& kami sebagai penulis mohon maa4. Kritik dan saran saudara yang membangun sangatlah kami kami harapk harapkan an serta serta semoga semoga makalah makalah ini dapat dapat berman berman4aat 4aat bagi bagi kita kita semua semua dan dipergunakan sebagaimana mestinya. "tas perhatian saudara kami u0apkan terima kasih.
ii
Daftar Isi 1alaman 3udul.................................................................................................... i Kata Pengantar.................................................................................................... ii a4tar )si............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan alam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai orang yang mengalami stres. Stres tersebut tidak hanya dalam kehidupan sosial-ekonominya saja tetapi juga dalam bekerja. Pekerjaan yang terlalu sulit serta keadaan sekitar yang penat juga akan dapat menyebabkan sters dalam bekerja. (anyak orang yang tidak menyadari gejala timbulnya stres tersebut dalam kehidupannya padahal apabila kita mengetahui lebih a2al mengenai gejala stres tersebut kita dapat men0egahnya. Pen0egahan ini dapat dilakukan dengan maksud agar terjaminnya keamanan dan kenyamanaan dalam bekerja. "pabila seseorang yang mengalami stres melakukan pekerjaan itu malah akan mengganggu kestabilan dalam bekerja. /ntuk menjaga kestabilan kerja tersebut psikologi seseorang juga harus stabil agar terjadi singkronisasi yang harmonis antara 4aktor keji2aan serta kondisi yang terjadi. 3adi kita harus benar-benar memperhatikan se0ara lebih baik lingkungan yang dapat mempengaruhi psikologi $keji2aan% seseorang sehingga stres dapat di0egah. Namun tidak dapt dipungkiri bah2a stres dalam bekerja pasti akan terjadi pada setiap karya2an9pekerja. Mereka mengalami stres karena pengaruh dari pekerjaan itu sendiri maupun lingkungan tempat kerja. Seseorang yang mengalami stres dalam bekerja tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.disinilah mun0ul peran dari perusahaan untuk memperhatikan setiap kondisi keji2aan $stres% yang dialami oleh pekerjanya. alam hal ini perusahaan dapat menentukan penanganan yang terbaik bagi pekerja tersebut serta tidak mengurangi kinerja karya2an tersebut. Melihat kejadian stres yang sering terjadi serta bagaimana penangannya yang baik kami akan membahasanya dalam makalah ini agar kita bisa mengetahui bagaimana stres dan penanggulangannya serta pen0egahan stres itu terutama dalam bekerja. Se0ara lebih jelas mengenai stres dan stres kerja akan kami bahas pada (ab )). Yang akan memberikan gambaran mengenai stres yang sering dialami.
*
1.! T"#"an "dapun beberapa tujuan yang ingin kami sampaikan dalam makalah ini adalah' *. /ntuk lebih mengerti mengenai stres dan stres kerja. +. /ntuk memehami mengenai jenis-jenis stres. #. /ntuk mengetahui model stres. ,. /ntuk mengetahui moderator stres. . "gar kita menegtahui apa saja gejala stres dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh stres tersebut. . "gar kita tahu bagaimana 0ara men0egah stres.
1.$ R"%"san &asala' "dapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini antara lain' *. "pa yang dimaksud dengan stres dan stres kerja: +. "pa saja jenis-jenis stres: #. Seperti apa model stres tersebut: ,. "pa saja moderator stres: . "pa saja gejala stres dan dampaknya: . (agaimana 0ara men0egah dan mengurangi stres yang terjadi:
+
BAB I PE&BAHASAN !.1 Penertian Stres an Stres Ker#a Menurut ;harles & Spielberger $dalam )landoyo& +<<*'#% menyebutkan bah2a stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang& misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang s e0ara obyekti4 adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan& ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. 8ibson et al $dalam Yulianti& +<<<'=% mengemukakan bah2a stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang& yaitu stres sebagai stimulus& stres sebagai respon dan stres sebagai stimulus-respon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. e4inisi stimulus memandang stres sebagai suatu kekuatan yang menekan indi!idu untuk memberikan tanggapan terhadap stresor. Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon indi!idu. Pendekatan stimulus-respon mende4inisikan stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon indi!idu. Stres dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon& melainkan stres merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus lingkungan dan ke0enderungan indi!idu untuk memberikan tanggapan. 5uthans $dalam Yulianti& +<<<'*<% mende4inisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan indi!idu dan proses psikologis& sebagai konsekuensi dari tindakan 1ngkungan& situasi atau peristi2a yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan 4isik seseorang& engan demikian dapat disimpulkan bah2a stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap indi!idu dalam menghadapinya dapat berbeda. Masalah Stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk e4isien di dalam pekerjaan. "kibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi ner!ous& merasakan ke0emasan yang kronis& peningkatan ketegangan pada emosi& proses beriikir dan kondisi 4isik indi!idu. Selain itu& sebagai hasil dari adanya stres kerja karya2an mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengan0am dan mengganggu #
pelaksanaan kerja mereka& seperti ' mudah marah dan agresi& tidak dapat relaks& emosi yang tidak stabil& sikap tidak mau bekerja sama& perasaan tidak mampu terlibat& dan kesulitan alam masalah tidur. i kalangan para pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat dan kesamaan persepsi tentang batasan stres. (aron > 8reenberg $dalam Margiati& *==='?*%& mende4inisikan stres sebagai reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan indi!idu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya. "amodt $dalam Margiati& *==='?*% memandangnya sebagai respon adapti4 yang merupakan karakteristik indi!idual dan konsekuensi dan tindakan ekst0rnai& situasi atau peristi2a yang terjadi baik se0ara 4isik maupun psikologis. (erbeda dengan pakar di atas& 5andy $dalam Margiati& *==='?*% memahaminya sebagai ketidakseimbangan keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi p0nting bagi dirinya. 6obbins memberikan de4inisi stres sebagai suatu kondisi dinamis di mana indi!idu dihadapkan pada kesempatan& hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan $6obbins da4am 2iyanti& +<<*'?%. ari uraian diatas dapat disimpulkan bah2a terjadinya stres kerja adalah dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karya2an dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
*% Eustress& yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersi4at sehat& positi4& dan konstrukti4 $bersi4at membangun%. 1al tersebut termasuk kesejahteraan indi!idu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan& 4leksibilitas& kemampuan adaptasi& dan tingkat per4orman0e yang tinggi. +% istress& yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersi4at tidak sehat& negati4& dan destrukti4 $bersi4at merusak%. 1al tersebut termasuk konsekuensi indi!idu dan juga organisasi seperti penyakit kardio!askular dan tingkat ketidakhadiran $absenteeism% yang tinggi& yang diasosiasikan dengan keadaan sakit& penurunan& dan kematian.
,
!.$ &/el Stres Pada gambar di ba2ah ini menampilkan sebuah model instruksi dari sebuah stress yang berkaitan dengan pekerjaan. Model tersebut menunjukkan bah2a empat jenis stressor mengarah pada stress yang dirasakan& yang pada gilirannya& memun0ulkan berbagai hasil. Model tersebut juga menggolongkan beberapa perbedaan indi!idual yang memoderatkan hubungan stressor-stres-hasil. Gambar: Model Stres Pekerja
Stresor
1asil
Tinkat Ini3i"al • • • •
•
•
Psik/l/is6an 7erkaitan enan sika4
Tuntutan pekerjaan Konflik peran Abiguitas peran Pengendalian lingkungan yang dirasakan Hubungan dengan supervisor Kelebihan beban, kekurangan bebab, dan kemonotonan kerja
• •
•
• • • •
Tinkat Kel/%4/k • • •
Perilaku manajerial Kurangnya kekompakan Konflik di dalam kelompok
Stres yang dirasakan
• • •
Kebudayaan Struktur Teknologi Pengenalan perubahan dalam kondisi kerja
Ekstra/ranisasi/nal • • • •
•
•
Tinkat 5ranisasi/nal •
Ke4erilak"an •
•
Keluarga Ekonomi Waktu yang berubah Polusi suara, panas, kepadatan, dan udara
Per7eaan Ini3i"al
• •
Keturunan& usia& kemampuan pribadi& jeis kelamin& diet& dukungan so0ial& penanggulang an& 0irri kepribadian& pekerjaan& pengendalian lingkungan yang dirasakan
Kepuasan kerja Komitmen organisasional Keterlibatan dengan pekerjaan Keperayaan diri Kepenatan Emosi !e resi
Ketidakhadiran Tingkat perputaran pega"ai Kinerja Keelakaan Penyalahgunaan substansi
K/nitif •
• •
Pengambilan keputusan yang buruk Kurang konsentrasi #udah lupa
Tinkat Kel/%4/k • • •
Sistem kardiovaskuler Sistem kekebalan Sistem muskuloskeletal
•
!.$.1
Stres/r
Stressor adalah 4aktor-4aktor lingkungan yang menimbulkan stress. engan kata lain& stresor adalah suatu prasyarat untuk mengalami respon stres. 8ambar di atas menunjukkan empat jenis utama stresor yaitu indi!idual& kelompok& organisasi dan diluar organisasi *% Tingkat )ndi!idual Stressor tingkat indi!idual adalah stressor yang berkaitan se0ara langsung dengan tugas-tugas kerja seseorang. ;ontoh stressor yang paling umumadalah tuntutan pekerjaan& kelebihan beban kerja& kon4lik peran& ambiguitas peran& kerepotan sehari-hari& pengendalian yang dirasakan atas peristi2a yang mun0ul dalam lingkungan kerja& dan karakteristik pekerjaan. Para manajer dapat membantu mengurangi stressor ini dengan memberikan arahan dan dukungan dan se0ara adil mengalokasikan penugasan pekerjaan di dalam unit kerja. "khirnya& keamanan kerja adalah stressor tingkat indi!idual yang penting untuk dikelola karena berkaitan dengan meningkatnya kepuasan kerja& komitmen organisasi& dan kinerja& dan hal ini sedang mengalami penurunan. +% Tingkat Kelompok Stressor tingkat kelompok disebabkan oleh dinamika kelompok dan perilaku manajerial. Para manajer men0iptakan stress pada karya2an dengan' •
menunjukkan perilaku yang tidak konsisten
•
gagal memberikan dukungan
•
menunjukkan kekurangpedulian
•
memberikan arahan yang tidak memadai
•
men0iptakan suatu lingkungan dengan produkti!itas yang tinggi
•
mem4okuskan pada hal-hal negati4 sementara itu mengabaikan kinerja yang baik
#% Tingkat @rganisasi Stresor organisasi mempengaruhi sebagian besar karya2an. Sebagai 0ontoh& sebuah lingkungan dengan tekanan yang tinggi menempatkan permintaan kerja yang terus-menerus pada karya2an
akan menyalakan respon stres. Sebaliknya penelitian menyediakan dukungan a2al untuk gagasan bah2a manajemen partisipati4 dapat mengurangi stres organisasional. Meningkatnya penggunaan teknologi in4ormasi merupakan suatu sumber lain dari stres organisasional. Sebagai tambahan atas beberapa jenis stresor ini& sebagian orang juga 4obia terhadap teknoligi. "khirnya& desain kantor dan lingkungan umum kantor merupakan stresor tingkat organisasional yang penting. Penelitian menunjukkan bah2a penerangan yang buruk& suara yang bising& penempatan perabot yang tidak tepat& dan suatu lingkungan kotor atau bau akan men0iptakan stres. ,% Ekstraorganisasional Stresor diluar organisasi $eAtra organiBational stressors% adalah stressor yang disebabkan oleh 4aktor di luar organisasi. Sebagai 0ontoh& kon4lik yang berkaitan dengan penyeimbangan kehidupan karier dan keluarga seseorang sangatlah membuat stress. Status sosial ekonomi adalah stresor ekstra organisasional yang lain. Stres yang lebih tinggi terjadi pada orang-orang dengan status sosial ekonomi lebih rendah& yang menggambarkan suatu kombinasi dari'
!.$.!
•
Status ekonomi& sebagaimana diukur dengan pendapatan
•
Status sosial& yang dinilai dengan tingkat pendidikan
•
Status kerja& sebagaimana diindekskan oleh pekerjaan.
Stres an Dirasakan
Stres
yang
dirasakan
menggambarkan
persepsi
keseluruhan
seseorang indi!idu mengenai bagaimana berbagai stresor mempengaruhi kehidupannya. Persepsi terhadap stresor ini merupakan suatu komponen yang penting di dalam proses stres karena orang menginterprestasikan stresor yang sama se0ara berlainan. !.$.$
Hasil
Para ahli teori menyatakan bah2a stres memiliki konsekuensi atau hasil psikologis yang berkaitan dengan sikap& keprilakuan& kogniti4& dan kesehatan 4isik. Sebuah badan penelitian yang besar mendukung dampak negati4 dari stres yang dirasakan pada banyak aspek kehidupan kita. Stres berkaitan se0ara negati4 dengan kepuasan kerja& komitmen organisasional&
?
emosi positi4& dan kinerja yang berhubungan se0ara positi4 dengan tingkat perputaran yang disebabkan oleh kepenatan. !.$.
Per7eaan Ini3i"al
@rang tidak mengalami tingkat stres yang sama atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu jenis stresor tertentu. Sebagai 0ontoh& jenis stresor yang dialami di tempat kerja ber!ariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin. Stresor untuk pengendalian yang rendah adalah lebih tinggi pada pekerjaan klerikal tingkat rendah daripada pekerjaan pro4esional& dan kon4lik antar pribadi merupakan suatu sumber stres yang lebih besar bagi kaum 2anita daripada kaum pria. Pengendalian yang dirasakan juga merupakan suatu moderator yang signi4ikan dari proses stres. @rang merasakan tingkat stres yang lebih rendah dan mengalami konsekuensi yang lebih mendukung pada saat mereka per0aya bah2a mereka dapat mengendalikan stresor yang mempengaruhi kehidupan mereka. "khirnya& 0iri kepribadian kekerasan atau sisinme yang kronis juga memoderatkan stres. Penelitian menunjukan bah2a orang yang se0ara terus-menerus marah& ingin tahu& tidak mudah per0aya akan memiliki kemungkin dua kali lipat lebih besar untuk mengalami penutupan ateri koroner. Calaupun para peneliti telah mampu mengidenti4ikasi beberapa moderator yang penting& masih terdapat suatu jurang yang lebar dalam mengidenti4ikasi perbedaan indi!idual yang rele!an.
&/erat/r Stres Stressor membangkitkan berbagai respons yang berbeda dari orang yang berbeda. (eberapa orang lebih mampu menghadapi suatu stressor daripada orang lain. ilain pihak& orang lain rentan terhadap stress& ini berarti mereka tidak mampu beradaptasi dengan stressor. Suatu moderator adalah suatu kondisi& prilaku& atau karakteristik yang mempengaruhi hubungan antara dua !aariabel. E4eknya mungkin akan memperkuat atau memperlemah bubungan. (anyak kondisi& prilaku dan karekteristik mungkin bertindak sebagai moderator stress& termasuk !ariable-!ariabel seperti usia& jenis kelamin dan tingkat ketabahan. Tipetipe moderator antara lain $*% kepribadian& $+% prilaku tipe " $#% dukungan sosial& $,% penanggulangan..
7
1. Ke4ri7aian )stlah
kepribadian
merujuk
pada
serangkaian
karekteristik&
temperamen& dan ke0enderungan yang relati! stabil& yang membentuk kemiripan dan perbedaan dalam prilaku orang. Kepribadian dibuat dari lima dimensi
yaitu'
eAstro!ersion&
emotional
stability&
agreeableness&
0onsientiousness& dan openness to eAperien0e. Emotional stability merupakan hubungan yang paling jelas dalam stress& dan 0enderung tidak ke2alahan dengan stress dan lebih 0epat pulih. EAstro!ersion juga lebih 0enderung mengalami keadaan emosional positi4 karena mereka banyak mendapat dukungan saat tertekan.
"greeableness lebih 0enderung untuk bersi4at
antagonis& tidak simaptik dan bahkan kasar terhadap orang lain dan kemungkinan stress berasala dariorang lain. ;onsientiousness merupakan dimensi (ig Di4e yang se0ara konsisten berhubungan dengan kinerja dan keberhasilan pekerjaan dan lebih 0enderung tidak mengalami stress berkenaan dengan aspek ini dalam pekerjaan mereka. @penness to eAperien0e akan lebih siap untuk berhadapan dengan stressor yang dihubungkan dengan perubahan karena mereka lebih mungkin untuk memndang perubahan sebagai suatu tantangan dan bukan an0aman. !. Prilak" ti4e A e4inisi prilaku tipe " menurut Meyer Driedman dan 6ay 6osenman Prilaku tipe " adalah suatu kompleks tindakan emosi yang dapat diamati dalam setiap orang yang terlibat se0ara agresi4 dalam suatu perjuang yang teru menerus dan tak henti-henti untuk men0apai hal yang lebih lagi dalam 2aktu yang lebih singkat dan lebih singkat lagi dan jika perlu& mela2an usaha yang berkebalikan dari orang atau hal lain. "dapun karakteristik tipe " antara lain ' Se0ara kronik berusaha untuk menyelesaikan sebanyak mungkin hal dalam • • •
•
• •
priode 2aktu yang sangat singkat "gresi4& ambisius& kompetititp& dan penuh energy (erbi0ara dengan meledak-ledak& mendorong orang lain untuk menyelesaikan apa yans mereka katakan. Tidak sabar& tidak suka menunggu dan menganggap menunggu sebagai membuang 2aktu yang berharga. Sibuk denga tenggat 2aktu dan berorientesi pada pekerjaan Selalu berjuang dengan orang& hal& dan pristi2a. Penelitian tipe " dan impilkasi manajemen& para karya2an tipe "
0enderung lebih produkti4 daripada rekan kerja mereka yang bertipe (. suatu
=
mete analisis yang terdiri dari == penelitian mengungkapkan bah2a indi!idu tipe " memiliki detak jantung yang lebih 0epat& tekanan darah diastoli0 yang lebih tinggi dan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi daripada orang tipe (. orang tipe " juga menunjukkan akti!itas kardio!askuler yang lebih besar pada
3.
saat menghadapisituasi berikut ini. *. Menerima umpan balik positi4 atau negati!e +. Menerima pele0ehan atau kritik !erbal #. Tugas yang memerlukan mental kebalikan dengan pekerjaan 4isik. D"k"nan s/sial ukungan so0ial dapat dide4inisikan sebagai rasa nyaman& bantuan& atau in4ormasi yang diterima seseorang melalui kontak 4ormal atau in4ormal dengan indi!idu atau kelompok. ukungan so0ial bisa berbentuk dukungan emosi
$mengekspresikan
kekha2atiran&
mengindikasikan
keper0ayaan&
meningkatkan haraga diri& mendengarkan %& dukungan penilaian $menyediakan umpan balik dan apirmasi%& atau dukungan in4ormasi $memberikan nasihat& memberikan saran& menyediakan pengarahan%.
*<
Daktor situasional adalah 0iri-0iri lingkungan yang memengaruhi orang yang menginterpretasikan stressor. ;ontohnya ' ambiguitas dari suatu situasi seperti berjalan di sebuah jalan yang gelap. Daktor pribadi adalah 0iri kepribadian dan sumber daya pribadi yang memengaruhi penilaian atas stressor. ;ontoh ' karena lelah atau sakit dapat mengganggu interpretasi atas stressor& seorang indi!idu yang sangat lelah mungkin akan menilai pertanyaan yang sangat polos sebagai suatu •
an0aman atau tantangan. Penilaian kongniti4 atas stressor Penilaian kongniti4 men0erminkan persepsi keseluruhan seorang indi!idu atau e!aluasi atas sebuah situasi atau stressor. Penilaian kongniti4 mengakibatkan
suatu
membahayakann
penggolongan
mengan0am&
atau
situasi
atau
menantang.
stressor (ahaya
sebagai
$termasuk
kerugian% menggambarkan kerusakan yang telah terjadi& an0aman melibatkan potensi untuk bahaya dan tantangan& berarti potensi untuk Keuntungan
yang
Penanggulangan
signi4ikan
dengan
diba2ah
bahaya
ketidakbiasaan
biasanya
berlanjut
yang
sulit.
dengan
tidak
melakukan atau pengintrepretasian ulang sesuatu yang mun0ul dimasa lalu •
karena kerusakan telah terjadi. Strategi penanggulangan Strategi penanggulangan di0irikan dengan prilaku dan pengenalan khusus yang digunakan untuk menanggulangi suatu situasi. @rang menggunakan suatu kombinasi dari tiga pendekatan untuk menanggulangi steresor dan steres. Pertama& disebut sebagai strategi pengendalian& terdiri atas
penggunaan
prilakudan
pengenalan
untuk
menghadapi
atau
meme0ahkan persoalan se0ara langsung. Suatu strategi pengendalian 0enderung bersi4at mengambil yanggung ja2ab. (erla2anan dengan menangani
persoalan menagani persoalan se0ara langsung stategi
melarikan diri berusaha untuk menghindari persoalan. Stratesi manajemen gejala terdiri atas penggunaan metode-metode seperti relaksasi& meditasi& pengobatan& atau latihan untuk mengatur gejala stres yang berkaitan dengan pekerjaan. Pene%"a 4enelitian an Rek/%enasi %ana#erial Penilaian atas stesor dari seoarang indi!idu berhubungan dengan pilihan atas suatu strategi penanggulangan. Meskipun demikian& penelitian belum se0ara jelas mengidenti4ikasi jenis strategi penanggulangan apakah&
**
pengendalian& melarikan diri& atau manajemen terhadap gejala yang paling e4ekti4. Pelatihan atau dukungan manajerial selanjutnya dapat digunakan untuk membantu para karya2an mengelola dan kemungkianan menghilangkan stressor yang paling serius.
Terry (eehr dan 3ohn Ne2man $dalam 6i0e& *===% mengkaji ulang beberapa kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada indi!idu& yaitu' *% 8ejala psikologis (erikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada hasil penelitian mengenai stres pekerjaan '
Ke0emasan& ketegangan& kebingungan dan mudah tersinggung
Perasaan 4rustrasi& rasa marah& dan dendam $keben0ian%
Sensiti4 dan hyperrea0ti!ity
Memendam perasaan& penarikan diri& dan depresi
Komunikasi yang tidak e4ekti4
Perasaan terku0il dan terasing
Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
Kelelahan mental& penurunan 4ungsi intelektual& dan kehilangan konsentrasi
Kehilangan spontanitas dan kreati!itas
Menurunnya rasa per0aya diri
+% 8ejala 4isiologis 8ejala-gejala 4isiologis yang utama dari stres kerja adalah'
Meningkatnya denyut jantung& tekanan darah& dan ke0enderungan mengalami penyakit kardio!askular
Meningkatnya sekresi dari hormon stres $0ontoh' adrenalin dan noradrenalin%
Meningkatnya 4rekuensi dari luka 4isik dan ke0elakaan
*+
Kelelahan se0ara 4isik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis $0hroni0 4atigue syndrome%
8angguan pernapasan& termasuk gangguan dari kondisi yang ada
8angguan pada kulit
Sakit kepala& sakit pada punggung bagian ba2ah& ketegangan otot
8angguan tidur
6usaknya 4ungsi imun tubuh& termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker
#% 8ejala perilaku 8ejala-gejala perilaku yang utama dari stres kerja adalah'
Menunda& menghindari pekerjaan& dan absen dari pekerjaan
Menurunnya prestasi $per4orman0e% dan produkti!itas
Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan
Perilaku sabotase dalam pekerjaan
Perilaku
makan
yang
tidak
normal
$kebanyakan%
sebagai
pelampiasan& mengarah ke obesitas
Perilaku makan yang tidak normal $kekurangan% sebagai bentuk penarikan diri dan kehilangan berat badan se0ara
tiba-tiba&
kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda depresi
Meningkatnya ke0enderungan berperilaku beresiko tinggi& seperti menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi
Meningkatnya agresi!itas& !andalisme& dan kriminalitas
Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman
Ke0enderungan untuk melakukan bunuh diri "dapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering terjadi& yaitu
meliputi' *. Kepuasan kerja rendah +. Kinerja yang menurun #. Semangat dan energi menjadi hilang ,. Komunikasi tidak lan0ar . Pengambilan keputusan jelek
*#
. Kreati4itas dan ino!asi kurang ?. (ergulat pada tugas-tugas yang tidak produkti4. Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam hubungannya dengan kualitas kerja dan interaksi normal indi!idu sebelumnya. !.8.! Da%4ak Stres
Pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri karya2an maupun perusahaan. Pada diri karya2an& konsekuensi tersebut dapat berupa menurunnya gairah kerja& ke0emasan yang tinggi& 4rustrasi dan sebagainya $6i0e& *===%. Konsekuensi pada karya2an ini tidak hanya berhubungan dengan akti!itas kerja saja& tetapi dapat meluas ke akti!itas lain di luar pekerjaan. Seperti tidak dapat tidur dengan tenang& selera makan berkurang& kurang mampu berkonsentrasi& dan sebagainya. Sedangkan
"rnold
$*=7%
menyebutkan
bah2a
ada
empat
konsekuensi yang dapat terjadi akibat stres kerja yang dialami oleh indi!idu& yaitu terganggunya kesehatan 4isik& kesehatan psikologis& per4orman0e& serta mempengaruhi indi!idu dalam pengambilan keputusan. Penelitian yang dilakukan 1alim $*=7% di 3akarta dengan menggunakan ? sampel manager dan mandor di perusahaan s2asta menunjukkan bah2a e4ek stres yang mereka rasakan ada dua. ua hal tersebut adalah'
E4ek pada psikologis mereka& dimana mereka merasa tegang& 0emas& tidak bisa berkonsentrasi& ingin pergi
ke
kamar mandi& ingin
meninggalkan situasi stres.
(agi perusahaan& konsekuensi yang timbul dan bersi4at tidak langsung adalah meningkatnya tingkat absensi& menurunnya tingkat produkti!itas& dan se0ara psikologis dapat menurunkan komitmen organisasi& memi0u perasaan teralienasi& hingga turno!er $8reenberg > (aron& *==# Fui0k > Fui0k& *=7, 6obbins& *==#%.
&ana#e%en Stres an Teknik Pen"ranan Stres
*,
Stres dalam pekerjaan dapat di0egah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang negati4. Manajemen stres lebih daripada sekedar mengatasinya& yakni betajar menanggulanginya se0ara adapli4 dan e4ekti4. 1ampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus di0oba. Sebagian para pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan& sering melampiaskan dengan 0ara bekerja lebih keras yang berlebihan. )ni bukanlah 0ara e4ekti4 yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk meme0ahkan sebab dari stres& justru akan menambah masalah lebih jauh. Sebelum masuk ke 0ara-0ara yang lebih spesi4ik untuk mengatasi stressor tertentu& harus diperhitungkan beberapa pedoman umum untuk mema0u perubahan dan penaggulangan. Pemahaman prinsip dasar& menjadi bagian penting agar seseorang mampu meran0ang solusi terhadap masalah yang mun0ul terutama yang berkait dengan penyebab stres dalam hubungannya di tempat kerja. alam hubungannya dengan tempat kerja& stres dapat timbul pada beberapa tingkat& berjajar dari ketidakmampuan bekerja dengan baik dalam peranan tertentu karena kesalahpahaman atasan atau ba2ahan. "tau bahkan dari sebab tidak adanya ketrampilan $khususnya ketrampilan manajemen% hingga sekedar tidak menyukai seseorang dengan siapa harus bekerja se0ara dekat $Margiati& *==='?%. Suprihanto dkk $+<<#'#-,% mengatakan bah2a dari sudut pandang organisasi& manajemen mungkin tidak kha2atir jika karya2annya mengalami stress yang ringan. "lasannya karena pada tingkat stres lertentu akan memberikan akibat positi4& karena hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Tetapi pada tingkat stres yang tinggi atau stres ringan yang berkepanjangan akan membuat menurunnya kinerja karya2an. Stres ringan mungkin akan memberikan keuntungan bagi organisasi& tetapi dari sudut pandang indi!idu hal tersebut bukan merupakan hal yang diinginkan. Maka manajemen mungkin akan berpikir untuk memberikan tugas yang menyertakan stress ringan bagi karya2an untuk memberikan dorongan bagi karya2an& namun sebaliknya itu akan dirasakan sebagai tekanan oleh si pekerja. Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres& ada dua pendekatan yaitu pendekatan indi!idu dan pendekatan organisasi. *. Pendekatan )ndi!idual
*
Seorang karya2an dapat berusaha sendiri untuk m0ngurangi le!el stresnya. Strategi yang bersi4at indi!idual yang 0ukup e4ekti4 yaitu pengelolaan 2aktu& latihan 4isik& latihan relaksasi& dan dukungan sosial. engan pengelolaan 2aktu yang baik maka seorang karya2an dapat menyelesaikan tugas dengan baik& tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesagesa. engan latihan 4isik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja p0rlu dilakukan kegiatankegiatan santai. an sebagai strat0gi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan roengumpulkan sahabat& kolega& keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya. +. Pendekatan @rganisasional (eberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen& s0hingga 4aktor-4aktor itu dapat diubah. @leh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karya2annya adalah melalui seleksi dan penempatan& penetapan tujuan& redesain pekerjaan& pengambilan keputusan partisipati4& komunikasi organisasional& dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karya2an memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta pera2atan terhadap kondisi 4isik dan mental. alam mengatasi stres terdapat banyak teknik yang dapat dipergunakan untuk pengurangan stress yang terjadi. Empat pendekatan yang paling sering digunakan adalah relaksasi otot& bio4eedba0k& meditasi dan restrukturisasi kogniti4 yang semuanya membantu para karya2an mengatasi stress yang berkaitan dengan pekerjaan. *. 6elaksasi @tot Sebutan persamaan yang umum dari berbagai teknik relaksasi otot adalah perna4asan yang lambat dan dalam suatu usaha yang sadar untuk memulihkan ketegangan otot. iantara berbagai teknik yang tersedia& relaksasi progresi4 kontinjensi adalah yang paling sering digunakan. Tehnik ini terdiri atas menenangkan dan mengendurkan otot se0ara berulang-ulang yang dia2ali dari kaki dan terus meningkat ke muka. 6elaksasi di0apai
*
dengan berkonsentrasi pada kehangatan dan ketenangan yang berkaitan dengan otot yang dirileksasikan. +. (io4eedba0k alam bio4eedba0k& perubahan ke0il yang mun0ul dalam tubuh atau otak di deteksi& di perkuat dan di tunjukkan kepada orang tersebut. Peran potensial dari bio4eedba0k sebagai teknik manajemen stress indi!idu dapat di lihat dari 4ungsi tubuh hingga tekanan tertentu yang di kendalikan se0ara sukarela atau sadar.
Potensi bio4eedba0k adalah kemampuannya untuk
membantu relaksasi
dan mempertahankan 4ungsi tubuh pada
keadaan
nonstress. Salah satu keunggulan tehnik bio4eedba0k di bandingkan dengan tehnik nonbio4eedba0k adalah bah2a tehnik ini memberikan data yang tepat mengenai 4ungsi tubuh. Pelatihan bio4eedba0k telah berman4aat dalam mengurangi kegelisahan& menurunkan keasaman lambung& mengendalikan tekanan dan migren& dan se0ara umum mengurangi mani4estasi 4isiologis negati!e dari stress. #. Meditasi Meditasi mengakti4kan suatu respons relaksasi dengan mengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari dirinya sendiri. 6espon relaksasi adalah kebalikan 4isiologis dan psikologis dari respons stress berperang atau lari. 1erbert benson menganalisis banyak program meditasi dan mendapatkan suatu respons relaksasi empat langkah. Keempat langkah tersebut adalah ' Menemukan suatu lingkungan yang tenang. • Menggunakan suatu perangkat mental seperti suatu kata tang penuh • dengan kesan yang menyenangkan untuk mengubah 4ikiran dari •
pikiran yang berorientasi se0ara eksternal. Mengabaikan pemikiran yang mengganggu dengan bersandar pada
suatu sikap yang pasi4. Mengasumsikan suatu posisi yang nyaman • Maharishi Mahes Yogi mende4inisikan meditasi trans0endental sebagai mengalihkan perhatian ke tingkat pemikiran yang lebih dalam hingga masuk ke tingkat pemikiran yang paling dalam dan men0apai sumber dari pemikiran. Tidak semua orang yang bermeditasi mengalami hasil yang positi4& akan tetapi sejumlah besar orang melaporkan meditasi sebagai hal yang e4ekti4 dalam mengelola stress. ,. 6estrukturisasi kogniti4 "lasan yang mendasari beberapa pendekatan indi!idual
dalam
manajemen stress di kenal sebagai restrukturisasi kogniti4& adalah respons
*?
seseorang terhadap stressor menggunakan sarana proses kogniti4& atau pemikiran. "sumsi dasar dari teknik ini adalah bah2a pikiran orang dalam bentuk ekspektasi& keyakinan dan asumsi merupakan label yang mereka terapkan pada situasi& dan label ini menimbulkan respons emosional terhadap situasi. Teknik kogniti4 dari manajemen stress ber4okus pada mengubah label atau kognisi sehingga orang tersebut menilai situasi se0ara berbeda. Semua teknik kogniti4 memiliki tujuan yang serupa yaitu untuk membantu orang memperoleh lebuh banyak kendali atas reaksi mereka terhadap stressor dengan memodi4ikasi rasionalisasi mereka. Selain teknik pengurangan stres di atas ada beberapa kiat lagi yang dapat digunakan. "gar stres tidak berkelanjutan& adapun beberapa kiat yang di kemukakan oleh "leA' *% Sediakan 2aktu rileks Menurut penelitian& stres yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi& sebelum "nda berangkat kerja. aripada memikirkan beban pekerjaan $tapi tidak ada solusinya%& lebih baik digunakan 2aktu "nda yang terbatas tersebut untuk melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga. Teknik pernapasan adalah teknik relaksasi yang paling mudah untuk dilakukan. ;aranya dengan menarik na4as dalam-dalam& lalu hembuskan sampai tak ada lagi udara yang tersisa di paru-paru. 5akukan minimal #A sampai membayangkan beban "nda berkurang. +% (ersikap lebih aserti4 Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk membuat perubahan atau keputusan. Karenanya& bi0arakan dengan atasan tentang tugas "nda dan tanggungja2ab tambahan yang ingin "nda pegang. engan demikian& "nda bisa menentukan pekerjaan yang bisa "nda lakukan dengan 0ara kerja seperti yang diinginkan perusahaan. #% (ekerja lebih e4isien Selalu kekuragan 2aktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi buka disebabkan tugas yang berlebihan& melainkan menyangkut 2aktu dan 0ara mengerjakannya. "leA memberikan 0ontoh seorang 2arta2an yang produkti4 di 2aktu malam akan merasa tertekan jika memaksakan diri menulis di 2aktu siang hari. /ntuk mengatasinya& sebaiknya pekerjaan dibagi. Siang hari
*7
membuat outline dan men0ari bahan& malam hari menyelesaikan tulisan. /ntuk bekerja se0ara lebih e4isien. "nda juga harus trampil menentukan prioritas. "danya urutan prioritas dapat membantu "nda mengatur strategi. ,% Tingkatkan energi dengan tidur GKetika lelah& "nda lebih mudah merasa stres karena hal-hal yang sepele&” demikian tulis ;amile "nthony dalam GThe "rt o4 Napping at Cork” $*===%. Kesalahan juga akan membuat perhatian "nda menurun sehingga mudah melakukan kesalahan. alam keadaan demikian& "leA menganjurkan agar tidur. Tidur * menit di tengah 2aktu kerja akan sama man4aatnya dengan tidur malam # jam. "nda bisa meman4aatkan mushola kantor $tentu saja di luar 2aktu shalat% atau mobil "nda untuk tidur. 3angan lupa pasang alarm agar tidak tidur terlalu lama. 3ika keduanya tidak tersedia& meja kerja "nda bisa jadi pilihan terakhir. Yang penting& tingkatkan energi segera jika sudah merasa terlalu lelah. Tidur selama #< menit atau kurang& menurut "nthony akan meningkatkan mood dan rasa humor sehingga memperbaiki hubungan "nda dengan rekan kerja. "nthony menganjurkan agar membatasi tidur selama #< menit saja agar tidak sampai tertidur nyenyak& yang akan membuat "nda lebih lelah ketika bangun. % "tur lingkungan kerja (agaimana kondisi kerja "nda: "pakah meja kerja "nda berantakan atau ruangan kerja selalu dipenuhi asap rokok: 1ati-hati karena hal-hal yang tampaknya sepele tersebut karena dapat mempengaruhi per4orma kerja sekaligus kesehatan "nda. 3ika tidak memungkinkan mengubah lingkungan kerja se0ara besar-besaran& ada baiknya "nda memulainya dari meja "nda. alam 4eng shui& seni tata ruang dari Tiongkok& tempat kerja yang teratur menunjukkan pikiran yang teratur. 3aga lingkungan kerja& terutama maja& dari tumpukan kertas atau 4ile. Simpan kertas-kertas "nda dalam map dan dalam kotak 4ile atau la0i 4ile. "nda juga bisa men0egah stres dengan mengubah letak kursi sehingga bisa mengetahui siapa yang akan masuk ke ruangan "nda. 3ika memungkinkan pindahkan meja sehingga "nda dapat bekerja dengan 0ahaya alami dari luar $matahari%. % Kembangkan pola hidup sehat Pola hidup sehat merupakan kun0i untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak *=
mengandung !itamin ( kompleks seperti ka0ang-ka0angan dan padi-padian. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan buah dan sayur. (erolah raga se0ara teratur. @lah raga yang 0ukup tidak saja menyehatkan badan tapi juga memperbesar kapasitas badan tapi juga memperbesar kapasitas paru-paru sehingga mampu menampung oksigen yang lebih besar. engan kadar oksigen tinggal di dalam darah yang kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh "nda akan berpikir lebih jenuh. ?% Tingkatkan ketrampilan Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari ketrampilan baru. 3ika "nda merasa kurang mampu berkomunikasi& "nda bisa mempelajarinya melalui buku-buku atau latihan kepemimpinan yang sering diadakan di kotakota. 3ika "nda mempunyai minat terhadap komputer& kembangkan minat "nda. Peningkatan ketrampilan akan membuat "nda menjadi karya2an yang lebih berharga. 7% 5upakan pekerjaan saat libur Memba2a laptop saat liburan keluarga: Tinggalkan saja kebisaan itu. 5iburan sebaiknya benar-benar digunakan untuk istirahat. (erlibur atau santai bukan berarti membuang 2aktu. Selain mmeberikan energi tambahan yang akan membuat "nda lebih kreati4& berlibur bersama akan mempererat hubungan "nda dengan keluarga.
=% Pekerjaan bukan segalanya (ekerja memang penting. engan sekaligus mendapat lahan untuk aktualisasi diri. Tapi di luar pekerjaan& masih banyak kegiatan lain yang dapat menimbulkan perasaan berguna bagi "nda. engan mengikuti kegiatan di luar pekerjaan& stres "nda di tempat pekerjaan akan berkurang. "nda dapat menyakinkan diri bah2a 2alaupun "nda tidak bisa memperbaiki keadaan di tempat kerja& "nda bisa mengendalikan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan "nda. Perasaan mampu mengendalikan kehidupan "nda sendiri adalah harta tak ternilai. $solusisehat.net%
+<
BAB III PENUTUP Kesi%4"lan Stress merupakan suatu gejala yang dimiliki oleh setiap orang dimana hal tersebut dipengaruhi diri sendiri maupun lingkungan sekitar mereka. Stress juga terjadi dalam kerja dimana stress tersebut dapat bersumber dari emapt hal yaitu tingkat indi!idu& tingkat kelompok& tingkat organisasi dan ekstraorganisasional. Keempat hal tersebut dapat menghasilkan stress yang berbeda pada setiap indi!idu tergantung bagaimana indi!idu itu merespon stressor tersebut. Setelah adanya respon barulah dapat ditentukan bagaimana stress yang dialami seseorang tersebut.
+*
Stress yang terjadi dapat berupa stress positi4 maupun negarti4 dimana stress itu akan memberikan dampak tersendiri bagi orang yang mengalami stress. Stress-stres yang dialami pekerja tersebut masih dapat diatasi atau dikurangi dengan banyak metode sehingga diperlukannya suatu manajemen stress dalam pekerjaan suatu perusahaan. Serta adanya usaha dari orang tersebut untuk dapat mengurangi stress yang mereka alami. Pada dasarnya stress terjadi karena terlalu beratnya beban pikiran seseorang serta adanya tekanan yang membuat kurangnya konsentrasi. Namun semua itu masih dapat di0egah bahkan dimanajemen untuk dapat mengurangi pengaruhnya dalam bekerja.
Saran Stress dalam bekerja sebaiknya dikurangi dengan berbagi teknik pengurangan stress yang dapat digunakan serta menajemen stress tersebut dengan baik. Karena hal tersebut mampu men0egah stress dalam bekerja serta meningkatkan e4ekti4itas dalam bekerja. Selain baik bagi karya2an9pekerja juga baik bagi perusahaan$lembaga%.
Daftar P"staka B"k"2
3ohn M. )n!an0e!i0h& 6obert Konopaske& Mi0hael T. Matteson. +<. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi ke 7 Jilid 1. Erlangga'3akarta.
http'99222.benih.net9li4estyle9gaya-hidup9beberapa-0ara-untuk-menyiasati-streskerja.html http'99agungpia.multiply.0om9journal9item9#9StressHKerjaHpengertianHdanHpengenal an