BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Steril Sterilisa isasi si merupa merupakan kan suatu suatu proses proses yang yang bertuj bertujua uann untuk untuk menghilangkan dan membinasakan semua alat dan media dari gangguan organi organisme sme mikro mikroba, ba, termas termasuk uk virus, virus, bakter bakteria ia dan spora spora dan fungi fungi beserta sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang digunakan digunakan untuk untuk mengelimi mengeliminasi nasi semua mikroorg mikroorganism anisme. e. Semua Semua bahan bahan dan alat dalam media kultur maupun dalam kegiatan praktikum harus dala dalam m kea keadaan ster steriil. Dan Dan jug juga, ste sterili rilisa sasi si ada adalah lah cara cara untuk tuk mendap mendapatk atkan an suatu suatu kondi kondisi si bebas bebas mikro mikroba ba atau atau setiap setiap proses proses yang yang dilaku dilakukan kan baik baik secara secara fisika fisika,, kimia, kimia, dan mekan mekanik ik untuk untuk membun membunuh uh semua semua bentuk bentuk kehidu kehidupa pann teruta terutama ma mikroo mikroorga rganis nisme. me. Dalam Dalam bidang bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Penget Pengetahu ahuan an tentan tentangg prinsi prinsipp dasar dasar steril sterilisa isasi si dan dan desinf desinfeks eksii sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab.Cara sterilisasi dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-cara dan beberapa bahan
seperti
menggunakan
digunakan kan autoklaf
bert bertek ekan anan an,p ,pem eman anas as
berabad untuk
lalu. yang
Sterilisasi menggunakan
keri kering ngo ove ven! n!,s ,ste teri rili lisa sasi si
1
dilakuka kukann panas
kimi kimiaw awi ise sepe pert rtii
glutaraldehid atau formaldehid! dan secara fisik. "erdasarkan dari hal tersebut diatas, maka dibuatlah makalah #Sterilisasi dan Desinfeksi$ ini ini guna guna member memberika ikann pemaha pemahaman man kepada kepada kita kita tentan tentangg hal-ha hal-hall yang yang berk berkai aita tann deng dengan an ster steril ilis isas asii sert sertaa mena menamb mbah ah peng penget etah ahua uann dan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam dunia farmasi. Disinfekta Disinfektann digunaka digunakann untuk untuk membunuh membunuh mikroorga mikroorganisme nisme pada benda benda mati.Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit deng dengan an baha bahann kimi kimiaa atau atau seca secara ra fisi fisik, k, hal hal ini ini dapa dapatt meng mengur uran angi gi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Disinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi % penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.<ernatif yang sering dilaakukan adalah dengan cara D'' Disinfeksi 'ingkat 'inggi!
1.2
RUMUSAN MA MASALAH
"erdasarka "erdasarkann latar latar belakang belakang tersebut, tersebut, masalah-m masalah-masala asalah h yang dibah bahas dapat dirumuskans kanse ebag bagai
berikut kut%
(. "agaimana pengertian dari sterilisasi dan disinfeksi) * +
&pa tuj tujua uann dari dari steril sterilisa isasi si dan dan disin disinfeks feksii ) &pa saja saja maca macam-m m-maca acam m steril sterilisa isasi si dan dan disinf disinfeks eksii ) &pa perb perbeda edaan an ster sterili ilisas sasii dan dan disin disinfeks feksii ) "agaiman "agaimanaa aplikasi aplikasi sterilisas sterilisasii dan disin disinfeksi feksi dalam dalam dunia dunia farmasi farmasi ) 2
glutaraldehid atau formaldehid! dan secara fisik. "erdasarkan dari hal tersebut diatas, maka dibuatlah makalah #Sterilisasi dan Desinfeksi$ ini ini guna guna member memberika ikann pemaha pemahaman man kepada kepada kita kita tentan tentangg hal-ha hal-hall yang yang berk berkai aita tann deng dengan an ster steril ilis isas asii sert sertaa mena menamb mbah ah peng penget etah ahua uann dan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam dunia farmasi. Disinfekta Disinfektann digunaka digunakann untuk untuk membunuh membunuh mikroorga mikroorganisme nisme pada benda benda mati.Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit deng dengan an baha bahann kimi kimiaa atau atau seca secara ra fisi fisik, k, hal hal ini ini dapa dapatt meng mengur uran angi gi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Disinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi % penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.<ernatif yang sering dilaakukan adalah dengan cara D'' Disinfeksi 'ingkat 'inggi!
1.2
RUMUSAN MA MASALAH
"erdasarka "erdasarkann latar latar belakang belakang tersebut, tersebut, masalah-m masalah-masala asalah h yang dibah bahas dapat dirumuskans kanse ebag bagai
berikut kut%
(. "agaimana pengertian dari sterilisasi dan disinfeksi) * +
&pa tuj tujua uann dari dari steril sterilisa isasi si dan dan disin disinfeks feksii ) &pa saja saja maca macam-m m-maca acam m steril sterilisa isasi si dan dan disinf disinfeks eksii ) &pa perb perbeda edaan an ster sterili ilisas sasii dan dan disin disinfeks feksii ) "agaiman "agaimanaa aplikasi aplikasi sterilisas sterilisasii dan disin disinfeksi feksi dalam dalam dunia dunia farmasi farmasi ) 2
1.3
(. *. +. . .
TUJUAN
ntuk ntuk mengetahu mengetahuii pengerti pengertian an dari dari sterilis sterilisasi asi dan dan disinfe disinfeksi ksi ntuk ntuk mengetahu mengetahuii tujuan tujuan sterilisa sterilisasi si dan disinf disinfeksi eksi ntuk ntuk mengetahui mengetahui macam macam / macam macam sterilisa sterilisasi si dan disinfe disinfeksi ksi ntuk ntuk mengetahui mengetahui perbed perbedaan aan sterili sterilisasi sasi dan dan disinfeksi disinfeksi ntuk ntuk mengetahui mengetahui aplikas aplikasii sterilisasi sterilisasi dan disinfe disinfeksi ksi dalam dalam dunia farmasi
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sterilisasi dan Desineksi A. Pengertian Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu alat,bahan,media, dan lain-lain! dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. &tau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obatobatan
untuk
menjamin
keamanan
terhadap
pencemaran
oleh
miroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. 0enis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas 1ormalin 2* 3*!, dan radiasi ionnisasi. 2al-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya%
4
a.
Sterilisator alat untuk mensteril! harus siap pakai, bersih, dan
masih berfungsi. b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis pera4latan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi. c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril. d. 'idak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai. e. 5emindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril f. Saat
mendinginkan
alat
steril
tidak
boleh
membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan steralisasi ulang. B. Pengertian Desineksi Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. &ntiseptik adalah 6at yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alatalat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi. Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh
5
beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan 7tingkat tinggi7 dapat membunuh virus seperti virus influen6a dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis " atau 5. tuberculosis. ntuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit. ntuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. 'iap desinfektan tersebut memiliki efektifitas 7tingkat menengah7 bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu (8 menit. 9riteria desinfeksi yang ideal%
"ekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada
suhu kamar &ktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, p2, temperatur dan kelembaban 'idak toksik pada hewan dan manusia 'idak bersifat korosif 'idak berwarna dan meninggalkan noda 'idak berbau: baunya disenangi "ersifat biodegradable: mudah diurai ;arutan stabil 5udah digunakan dan ekonomis &ktivitas berspektrum luas
2.2 T!"!an Sterilisasi dan Desineksi
&dapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah 5encegah terjadinya infeksi 5encegah makanan menjadi rusak
6
5encegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri 5encegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
2.3 Ma#a$%Ma#a$ Sterilisasi Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan + cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi% (. Sterilisai secara mekanik filtrasi! menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil 8.** mikron atau 8. mikron! sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan en6im dan antibiotik *. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan < penyinaran Pemanasan Pemijaran dengan api langsung!% membakar alat pada api secara langsung, contoh alat % jarum inokulum, pinset, batang ;, dll. (88 = efektif namun terbatas penggunaanya. Panas kering% sterilisasi dengan oven kira-kira >8-(?88C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. @aktu relatif lama sekitar (-* jam. 9esterilaln tergnatung dengan waktu dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna. ap air panas% konsep ini mirip dengan mengukus. "ahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi 'eknik disinfeksi termurah @aktu ( menit setelah
7
air mendidih "eberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini% Clostridium perfingens dan Cl. botulinum ap air panas bertekanan % menggunalkan autoklaf menggunakan
suhu (*( C dan tekanan ( lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. ntuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik digunakan
"acillus
stearothermophilus
"ila
media
yang
telah
distrerilkan. diinkubasi selama A hari berturut-turut apabila selama A hari% 5edia keruh maka otoklaf rusak 5edia jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya, 9eterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf Pasteurisasi% Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu 5embunuh kuman% tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri kuman yang berasal dari sapi:pemerah! dengan Suhu > C: +8 menit
Penyinaran dengan sinar B Sinar ltra Biolet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu B Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. "eberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini% 5emiliki daya antimikrobial sangat kuat Daya kerja◊ absorbsi as. ukleat Panjang gelombang% **8-*8 nm paling efektif *+,A nm 9elemahan◊ penetrasi lemah
Sinar Eamma Daya kerjanya◊ ion bersifat hiperaktif Sering
digunakan pada sterilisasi bahan makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan "ahan disposable%
8
alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga #sterilisasi dingin$
+. Sterilisasi dengan Cara 9imia "eberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia F Gongga space ! F Sebaiknya bersifat membunuh germisid! F @aktu lamanya! disinfeksi harus tepat F Pengenceran harus sesuai dengan anjuran F Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap F Sebaiknya menyediakan hand lation ◊merawat tangan setelah berkontak dengan disinfekstan 1aktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia% (. 0enis bahan yang digunakan *. 9onsentrasi bahan kimia +. Sifat 9uman . p2 . Suhu "eberapa Hat 9imia yang sering digunakan untuk sterilisasi
&lkohol
- Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi 9
- 5endenaturasi protein dengan jalan dehidrasi ◊ membran sel rusak < en6im tdk aktif
2alogen
- 5engoksidasi protein kuman
Iodium
- 9onsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit - Jfektif terhadap berbagai proto6oa
9lorin
- 5emiliki warna khas dan bau tajam - Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
1enol as. 9arbol!
- 5empresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel menurunkan tegangan permukaan - Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
Peroksida 2*3*!
- Jfektif dan nontoksid - 5olekulnya tidak stabil - 5enginaktif en6im mikroba
10
Eas Jtilen 3ksida
- 5ensterilkan bahan yang terbuat dari plastik 2.& Ma#a$%$a#a$ Desineksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. &ntiseptik adalah 6at yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi. 5acam-macam desinfektan yang digunakan% (.
&lkohol
Jtil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. &lkohol yangicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun &D& tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa. *. &ldehid Elutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
11
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. &ldehid merupakan desinfektan yang kuat. Elutaraldehid *= dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit:mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. ;arutan glutaraldehid *= efektif terhadap bakteri vegetatif seperti 5. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu (8-*8 menit, sedang spora baru alan mati setelah (8 jam. +.
"iguanid
9lorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 8,= larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub 2ibiscrub!, 8,*= klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak Corsodyl! dan pada konsentrasi lebih tinggi *= digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Hat ini sangat aktif terhadap bakteri EramK! maupun Eram-!. Jfektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus. .
Senyawa halogen. 2ipoklorit dan povidon-iodin adalah 6at oksidasi
dan melepaskan ion halide. @alaupun murah dan efektif, 6at ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik misalnya Chloros, Domestos, dan "etadine!.
12
.
1enol
;arutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh 6at organik. Hat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. amun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh 6at ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium. >.
9lorsilenol
9lorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan misalnya Dettol!. Desineksi 'er$!kaan
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan #tingkat tinggi$ dapat membunuh virus seperti virus influen6a dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis " atau 5. tuberculosis. ntuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit %
Lodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Hat ini harus
dilarutkan baru setiap hari dengan akuades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik.
Derivat fenol 3-fenil fenol = dan 3-bensil-P klorofenol (=!
dilarutkan dengan perbandingan ( % +* dan larutan tersebut tetap
13
stabil untuk waktu >8 hari. 9euntungannya adalah #efek tinggal$ dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras. Sodium hipoklorit bahan pemutih pakaian! yang dilarutkan
dengan perbandingan ( % (8 hingga ( % (88, harganya murah dan sangat efektif. 2arus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium. 9ekurangannya yaitu menyebabkan pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang. ntuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. 'iap desinfektan tersebut memiliki efektifitas #tingkat menengah$ bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu (8 menit Ma#a$%Ma#a$ Desinektan Dan Antise'tik dari s!$(er lain
(.Earam ;ogam "erat Earam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yangkecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. 2al ini mudahsekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen. amun garam dari logam berat itumudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari logam dan lagipula mahalharganya. 5eskipun demikian, orang masih biasa menggunakan merkurokloridasublimat! sebagai desinfektan. 2anya untuk tubuh manusia la6imnya kita pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.
*.Hat Perwarna
14
Hat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya bakteriostatis.Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah dihambat atau dimatikan,
bergantung
Diperkirakan
6at
pada
pewarna
konsentrasi itu
6atpewarna
berkombinasi
tersebut.
dengan
protein
ataumengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet 9ristal bentuk kasar, violet gentian!, 6at pewarna lain yang digunakan sebagai bakteriostatis adalah hijau malakhit dan hijau cemerlang. +.9lor dan senyawa klor 9lor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. persenyawaan klor dengankapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum.
.1enol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis ;arutan fenol * / =
berguna
sebagai
desinfektan.
9resol
atau
kreolin
lebih
baikkhasiatnya daripada fenol. ;isol ialah desinfektan yang berupa campuran sabundengan kresol4 lisol lebih banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektanyang lain. 9arbol ialah nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga desinfektan menjadi menarik.
.9resol Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. 9resol efektif sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh
15
adanya bahan organic. amun, agen inimenimbulkan iritasi gangguan! pada jaringan hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati. Satu persen lisolkresol dicampur dengan sabun! telah digunakan pada kulit, tetapi konsentrasiyang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.
>.&lkohol Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan ben6ylalcohol juga antiseptic. "en6yl alcohol biasa digunakan terutama karena efekpreservatifnya sebagai pengawet!. A.1ormaldehida 1ormaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas. &genini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan fungisida. Dalamlarutan cair sekitar +A=, formaldehida dikenal sebgai formalin. ?.Jtilen 3ksida 0ika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat. 5isalnya agen ini telah digunakan secara komersialuntuk mensterilkan tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.&gen ini hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah
16
sebagianbesar
udaranya
dikeluarkan
dengan
pompa
vakum,
sedang,
karena
dimasukkanlah etilen oksida.
.2idogen Peroksida &gen
ini
mempunyai
sifat
antseptiknya yang
kemampuannyamengoksidasi. &gen ini sangat tidak stabil tetapi sering digunakan dalampembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di dalamnya kemungkinandimasuki organisme aerob.
(8."etapropiolakton Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. &gen inimematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada yangdiperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif. Jfeknya cepat, ini diperlukan,karena betapropiolakton dalam larutan cair mengalami hidrolisis cukup cepatuntuk menghasilkan asam akrilat, sehingga setelah beberapa jam tidak terdapatbetapropiolakton yang tersisa.
((.Senyawa &monium 9uaterner 9elompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat subtituennyamengandung karbon, terikat secara kovalen pada atom nitrogen. 2.)
Per(edaan Sterilisasi dan Desineksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu alat, bahan, media, dan lain-lain! dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
17
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. &tau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora. Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan yang sama. amun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit. 2.* A'likasi Sterilisasi Dan Desineksi Dala$ +ar$asi 2.*.1 Sterilisasi Men!r!t +I.ed.I,
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu 6at bebas dari
mikroba hidup, baik yang patogen menimbulkan penyakit! maupun apatogen : non patogen tidak menimbulkan penyakit!, baik dalam
bentuk vegetatif siap untuk berkembang biak! maupun dalam bentuk spora dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi
melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat! 'idak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. 5ikroba yang patogen misalnya Salmonella typhosa yang menyebabkan penyakit typus,
menyebabkan
penyakit
perut. 18
J.coli yang
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang : benda
menjadi steril atau suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri 1ardia6, (*!. Sedangkan sanitasi adalah suatu proses untuk membuat lingkungan menjadi sehat..
2.*.2 T!"!an S!at! -(at Di(!at Steril
'ujuan obat dibuat steril seperti obat suntik! karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap 6at asing tidak selengkap yang berada di saluran cerna : gastrointestinal , misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir : menawarkan racun detoksikasi M detoksifikasi !.
Diharapkan dengan steril dapat dihindari adanya infeksi sekunder. Dalam hal ini tidak berlaku relatif steril atau setengah steril , hanya ada dua pilihan yaitu steril dan tidak steril. Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik : injeksi, tablet implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata seperti tetes mata : Euttae 3phth ., cuci mata : Collyrium dan salep mata : 3culenta .
19
2.*.3. ara % ara Sterilisasi Men!r!t +I.ed.I,.
(. Sterilisasi uap &dalah proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh dibawah tekanan selama ( menit pada suhu (*( o. 9ecuali dinyatakan lain, berlangsung di suatu bejana yang disebut otoklaf, dan mungkin merupakan proses sterilisasi paling banyak dilakukan. &lat %
Disebut otoklaf , yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang berat, mempunyai lubang tempat mengeluarkan uap air beserta krannya, termometer, pengatur tekanan udara, klep pengaman. Cara bekerja %
3toklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar. Pengusiran udara pada otoklaf berdinding dua, uap air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah yang dapat ditunjukkan pada gelembung yang keluar dari ujung pipa karet dalam air. Setelah udara bersih, bahan yang akan disterilkan dimasukkan sebelum air mendidih, tutup otoklaf dan dikunci, ventilasi ditutup dan suhu serta tekanan akan naik sesuai dengan yang dikehendaki. &tur klep pengaman supaya tekanan stabil. Setelah sterilisasi selesai, otoklaf dibiarkan dingin hingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir. Cara sterilisasi ini lebih efektif dibanding dengan pemanasan basah yang lain, karena suhunya lebih tinggi. "ahan : alat yang dapat disterilkan %
20
&lat pembalut, kertas saring, alat gelas buret, labu ukur ! dan banyak obat-obat tertentu. *. Sterilisasi panas kering Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus 3ven modern yang dilengkapi udara yang dipanaskan dan disaring. Gentang suhu khas yang dapat diterima di dalam bejana sterilisasi kosong adalah lebih kurang (o, jika alat sterilisasi beroperasi pada suhu tidak kurang dari *8 o . &lat %
3ven yaitu lemari pengering dengan dinding ganda, dilengkapi dengan termometer dan lubang tempat keluar masuknya udara, dipanaskan dari bawah dengan gas atau listrik.
"ahan : alat yang dapat disterilkan dengan cara kering
&lat-alat dari gelas gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlemeyer, botol-botol, corong!, bahan obat yang tahan pemanasan tinggi minyak lemak, vaselin!. Ciri-ciri pemanasan kering % (. Iang dipanaskan adalah udara kering *. Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi 3 * udara +. Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira-kira (8 o. Satu gram udara pada suhu (88 o, jika didinginkan menjadi o hanya membebaskan 8,*+A kalori. . @aktu yang diperlukan lebih lama, antara ( jam sampai * jam, kecuali pemijaran.
21
. Digunakan untuk sterilisasi bahan obat : alat yang tahan pemanasan tinggi.
+. Sterilisasi gas "ahan aktif yang digunakan adalah gas etilen oksida yang dinetralkan dengan gas inert, tetapi keburukan gas etilen oksida ini adalah sangat mudah terbakar, bersifat mutagenik, kemungkinan meninggalkan residu toksik di dalam bahan yang disterilkan, terutama yang mengandung ion klorida .
Pemilihan untuk menggunakan sterilisasi gas ini sebagai alternatif dari sterilisasi termal, jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada sterilisasi uap atau panas kering .
Proses sterilisasinya berlangsung di dalam bejana bertekanan yang didesain seperti pada otoklaf dengan modifikasi tertentu. Salah satu keterbatasan utama dari proses sterilisasi dengan gas etilen oksida adalah terbatasnya kemampuan gas tersebut untuk berdifusi sampai ke daerah yang paling dalam dari produk yang disterilkan .
. Sterilisasi dengan radiasi ion &da * jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi radioaktif dari radioisotop radiasi gamma ! dan radiasi berkas elektron . Digunakan isotop radio aktif, misalnya Cobalt >8.
Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan sterilitas yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan yang
22
disterilkan dapat diterima. @alaupun berdasarkan pengalaman dipilih dosis *, megarad 5rad! radiasi yang diserap, tetapi dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang lebih rendah untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir. Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang keamanan etilen oksida . 9eunggulan sterilisasi ini adalah reaktivitas kimia rendah,
residu rendah yang dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih sedikit.
. Sterilisasi dengan penyaringan Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas sering dilakukan
dengan penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang dikandungnya dapat dipisahkan secara fisika. Perangkat penyaring umumnya terdiri dari suatu matriks berpori bertutup kedap atau dirangkaikan pada wadah yang tidak permeable. Jfektivitas penyaring media atau penyaring subtrat tergantung pada ukuran pori matriks, daya adsorpsi bakteri dari matriks dan mekanisme pengayakan.
Penyaring yang melepas serat, terutama yang mengandung asbes harus
dihindari
penggunaannya
kecuali
alternatif lain yang mungkin bisa digunakan.
23
tidak
ada
penyaringan
kuran porositas minimal membran matriks tersebut berkisar 8,* mm / 8, mm tergantung pada bakteri apa yang hendak disaring. Penyaring yang tersedia saat ini adalah selulosa asetat, selulosa nitrat, flourokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil nilon, potef dan juga membran logam.
;arutan disaring melalui penyaring bakteri steril, diisikan ke dalam wadah steril, kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik . 9euntungan cara ini %
(.
Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan tetapi
larut dalam air. *.
Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk pembuatan kecil-
kecilan. +.
Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari larutan, virus
jumlahnya dikurangi. .
Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar virus dapat
diadsorpsi 9erugian cara ini %
(. 5asih diperlukan 6at bakterisida. *. 2anya dapat digunakan untuk pembawa berair, tidak dapat digunakan untuk pembawa minyak. +. "eberapa jenis penyaring dapat mengadsorpsi bahan obat, terutama kalau kadarnya kecil. . "eberapa penyaring sukar dicuci % porselin, 9eiselguhr. . "eberapa penyaring bersifat alkalis Seit6 filter! dan penyaring dari asbes melepaskan asbes ke dalam larutan.
24
>. 1iltrat yang diperoleh belum bebas dari virus.
Cara-cara menyaring %
&da * cara untuk menyaring , yaitu % (. Dengan tekanan positip % larutan dalam penyaring ditekan dengan tekanan yang lebih besar dari udara luar. *. Dengan tekanan negatip % larutan dalam penyaring diisap penampung di vakumkan!. dara yang dipakai untuk itu harus udara bersih, biasanya digunakan gas nitrogen *! yang dialirkan melalui kapas berlemak dalam tabung gelas atau platina yang dipanaskan.
Pembersihan penyaring bakteri %
(. Dengan menyedot air bersih berlawanan dengan cara penyaringan atau larutan 2Cl panas lalu dibilas. *. 5emasak dalam larutan a-karbonat * = lalu dibilas protein akan hancur , karena p2 ?,! +. Penyaring bakteri disterilkan dengan cara pemanasan kering, pemijaran, otoklaf atau secara kimiawi.. >. Sterilisasi dengan cara aseptic Proses ini untuk mencegah masuknya mikroba hidup ke dalam komponen steril atau komponen yang melewati proses antara yang
25
mengakibatkan produk setengah jadi atau produk ruahan atau komponennya bebas dari mikroba hidup. Cara sterilisasi dengan menggunakan teknik yang dapat memperkecil kemungkinan terjadi cemaran: kontaminasi dengan mikroba hingga seminimal mungkin. Digunakan untuk bahan obat yang tidak dapat disterilkan dengan cara pemanasan atau dengan cara penyaringan. Caranya %
"ahan obat
% memenuhi syarat p.i , tidak disterilkan.
Hat pembawa
% disterilkan tersendiri dahulu.
Hat pembantu
% disterilkan tersendiri.
&lat-alat
% disterilkan dengan cara yang cocok.
Guang kerja
% bersih, bebas debu, dan angin, disterilkan dengan
sinar u.v atau cara lain yang sesuai.
9emudian bahan obat, 6at pembawa, 6at pembantu disimpan secara aseptic dalam ruang aseptic hingga terbentuk obat : larutan injeksi dan dimasukkan ke dalam wadah secara aseptic.
D. Pemilihan cara sterilisasi Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut% (. Stabilitas % sifat kimia, sifat fisika, khasiat, serat, struktur bahan obat tidak boleh mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.
26
*. Jfektivitas % cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil maksimal dengan proses yang sederhana, cepat dan biaya murah. +. @aktu % lamanya penyeterilan ditentukan oleh bentuk 6at, jenis 6at, sifat 6at dan kecepatan tercapainya suhu penyeterilan yang merata. Dengan 'ena$(a/an 0at%0at tertent!.
Hat-6at yang ditambahkan dapat berfungsi sebagai % (. Penyuci hama desinfektan ! % Suatu 6at anti mikroba yang digunakan untuk berbagai peralatan kedokteran : instrumen : barang : benda dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada manusia4 dapat mematikan mikroba patogen, jadi mencegah infeksi germisida !, mematikan bakteri bakterisida !, mematikan fungi : cendawan : jamur fungisida !.
*. &ntiseptika % Suatu 6at anti mikroba yang biasa digunakan secara topikal : lokal pada tubuh manusia 4 dapat mencegah pembiakan bakteri. "akteriostatika % mencegah pertumbuhan fungi : cendawan : jamur. Hat pengawet % mencegah pertumbuhan bakteri dan cendawan dalam
makanan atau minuman. +. &ntibiotik % Segolongan 6at yang dihasilkan oleh cendawan atau bakteri yang dapat menentang : mematikan cendawan atau bakteri lain.
*. ntuk alat-alat sterilisasi dapat dilakukan dengan %
27
Hat yang dipakai % alkohol-alkohol, kresol, fenol, formaldehida, garam raksa organik : anorganik, amonium kwartener. Caranya %
&lat yang disterilkan direndam dalam larutan bakterisida, untuk logam tambahkan 6at yang dapat mencegah perkaratan atrium nitrat, atrium borat !. Didihkan selama *8 menit bersama dengan atrium
karbonat ( / * =, sefirol ( =, fenol =, losol * =.
+. ntuk Guangan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara % Disemprot dengan larutan bakterisida kemudian didiamkan beberapa waktu. dara diisap dan diganti dengan udara yang sudah steril dilewatkan melalui penyaring udara!.
Hat yang digunakan % -
uap farmaldehida
- Campuran ( bagian etilen oksida dan bagian gas karbondioksida C3*! dan dapat dipanaskan hingga suhu >8 8 . 0ika hanya etilen oksida saja dengan udara akan mudah terbakar atau meledak.
2.*.& nt/ kas!s terineksi l! (!r!ng aa$ di la$ngan di$!sna/kan Jan!ari 2* 2445
28
Posted by fluburungpmi in ncategori6ed. 'ags% ayam, flu burung, lamongan add a comment ;&53E&, SJL / Sedikitnya .888 ekor ayam yang diduga terinfeksi virus flu burung, 2( atau avian influen6a di wilayah 9abupaten ;amongan dimusnahkan. ntuk mencegah penyebaran virus tersebut juga dilakukan penyemprotan disinfektan.
9asus adanya indikasi flu burung ditemukan di sembilan kecamatan yakni 5aduran, Sekaran, Solokuro, 9aranggeneng, Sukodadi, 'uri, Sugio, 9alitengah, dan Pucuk. Gata-rata yang terinfeksi flu burung jenis ayam kampung. 9asus ini ditemukan kembali sejak (A De sember *88? lalu pada ayam milik Siti warga Desa Siwuran, 9ecamatan 5aduran. 9epala "idang 9esehatan 2ewan Dinas 9esehatan ;amongan, Puji 2ermawan, Senin *>:(! menduga temuan flu burung tersebut diduga berasal dari "engawan Solo yang mengalirkan bangkai ayam yang terjangkit virus flu burung. "angkai ayam yang menepi kemudian meny ebarkan virus avian influen6a terhadap ayam-ayam di ;amongan. Lndikasi tersebut diperkuat dengan wilayah yang ada kasus flu burung kebanyakan berada di sekitar aliran "engawan Solo termasuk Eresik, katanya. Sebagai upaya pencegahan, telah menyemprotkan disinfektan dan memusnahkan ayam yang diduga terkena penyakit. Penyemprotan desinfektan dilakukan di tempat sekitar ditemukan kasus ayam terkena flu burung. Pemusnahan atau depopulasi ayam yang terjangkit viru s
29
2( dilakukan secara selektif hanya pada ayam yang berada dalam satu kandang dengan ayam terkena virus dengan cara dibakar. Sesuai ketentuan, semua unggas dalam radius (88 meter persegi dengan lokasi ditemukannya kasus flu burung tersebut harus dimusnahkan.$ 'etapi pemusnahan secara selektif demi mengurangi kerugian mesyarakat,$ katanya. "erdasarkan catatan 9ompas pada *88A, ;amongan dinyatakan sebagai daerah dengan kondisi luar biasa 9;"! flu burung. Saat itu dinyatakan virus 2( penyebab flu burung ditemukan di sejumlah kecamatan dan beberapa orang terindikasi kuat suspect flu burung. Penetapan 9;" didasarkan pada instruksi "upati ;amongan nomor (:*88A. Semua dinas:instansi terkait diminta melakukan tindakan pengendalian dan pemberantasan 1lu "urung secara terpadu dan efektif. nggas yang teridentifikasi terserang flu burung dimusnahkan depopulasi!. Selain itu dilarang jual beli unggas di daerah yang terjangkit flu burung. Pengiriman unggas keluar-masuk ;amongan harus disertai surat keterangan kesehatan hewan S992!. 5enurut data Dinas Perikanan 9elautan dan Peternakan hingga 5aret *88A delapan kecamatan dinyatakan 9;" 1lu "urung. 9asus 1lu "urung didapati di 9ecamatan Sambeng, Pucuk, "abat, Sekaran, Sugio, Sukodadi, 'uri, dan ;amongan. Dari jumlah populasi unggas sek itar >8.888 ekor di ;amongan, pada *88A yang sudah positif terkena 1lu "urung mencapai .888 ekor lebih. Selain penyemprotan, perlakuan terhadap unggas yang mati karena 1lu "urung juga diawasi. &da beberapa kejadian, ayam yang mati karena 1lu "urung dibuang ke sungai. 'indakan tersebut sangat berbahaya, karena bisa menyebarkan 1lu "urung ke orang. 'indakan paling aman pemusnahan depopulasi! dengan cara di bakar dan dikubur. 9epala Dinas Perikanan 9elautan Peternakan 5ustakim &rif menyatakan masyarakat bisa melakukan pencegahan sendiri terhadap penyebaran 1lu "urung. Caranya sangat mudah, air bekas cucian yang
30
mengandung deterjen bisa dijadikan disinfektan untuk disemprotkan ke unggas dan lingkungannya untuk menghentikan penyebaran virus 2(. Selain kandang ayam, area yang biasa digunakan tempat berkumpulnya unggas liar juga sejumlah burung piaraan perlu disemprot disinfektan. Cairan desinfektan disemprotkan ke tempat-tempat yang dicurigai sebagai mediator penyebaran virus 2(. Pada anuari *88A ratusan ternak milik warga Desa 'aji 9ecamatan 5aduran mati mendadak. Dua pasien suspek flu burung dirawat di GSD Dr Soegiri ;amongan, satu pasien dirawat di Puskesmas 'uri. Pasien yang dirawat di GSD Soegiri, Sukemi ! dan anaknya Sa i in (! warga Dusun Eembluk Desa 'uri 9ecamatan 'uri, sedang Sukayah ! dirawat di Puskesmas 'uri. &yam yang masuk ke ;amongan juga diawasi. Setiap hari sedikitnya (A.888 ayam ternak baik petelor maupun pedaging dari 9abupaten 9ediri masuk ke ;amongan. Dalam setahun ayam yang dikembangbiakkan di ;amongan lebih dari empat juta ekor. Eejala penyebaran virus 2( itu terlihat sejak akhir *88>, sebanyak +8 ayam di wilayah 9ecamatan Sugio dimusnahkan karena positif mengidap virus flu burung. Pada *88 lalu seorang warga di 9ecamatan Sugio dinyatakan meninggal karena virus mematikan itu.
31
BAB III PENUTUP 3.1 6esi$'!lan
(. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. *. beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi% 5encegah terjadinya infeksi 5encegah makanan menjadi rusak 5encegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri 5encegah kontaminasi terhadap bahanbahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni. +. sterilisasi dapat dilakukan dengan + cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. &dapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit. . Perbedaan sterilisasi dan desinfeksi adalah % Steralisasi adalah proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora. Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab
32
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.
. aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam 1armasi 'ujuan Suatu 3bat Dibuat Steril
.
'ujuan obat dibuat steril seperti obat suntik! karena
berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap 6at asing tidak selengkap yang berada di saluran cerna, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk menetralisir : menawarkan racun Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik : injeksi, tablet implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata seperti tetes mata : Euttae 3phth ., cuci mata : Collyrium dan salep mata : 3culenta . >. Cara - Cara Sterilisasi 5enurut 1L.ed.LB Dengan cara sterilisasi uap, sterilisasi panas kering, sterilisasi gas, sterilisasi radiasi ion, sterilisasi penyaringan dan sterilisasi aseptic. 3.2 Saran
(. sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar 33