BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Sinkop adalah kehilangan kesadaran karena berkurangnya pasokan darah ke batang otak. Hal ini dapat terjadi akibat hipoperfusi pancerebral disebabkan oleh refleks vasovagal, hipotensi ortostatik, atau curah jantung menurun atau dari hipoperfusi selektif batang otak akibat iskemia vertebrobasilar.¹ Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata syn kata syn dan koptein yang artinya artinya memutuskan. memutuskan. Sehingga definisi sinkop (menurut European (menurut European Society of Cardiology : ESC , , adalah suatu gejala dengan karakt karakteri eristi stik k klinik klinik kehila kehilangan ngan kesada kesadaran ran yang tiba!t tiba!tiba iba dan bersif bersifat at sement sementara ara,, dan biasany biasanyaa menyebabkan menyebabkan jatuh. "nsetnya relatif cepat dan terjadi terjadi pemulihan pemulihan spontan. spontan. #ehilangan #ehilangan kesadaran kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral.$ Sinkop sering terjadi pada orang de%asa, insiden sinkop meningkat dengan meningkatnya umur. Hamilton mendapatkan sinkop sering pada umur 1&!1' tahun, lebih sering pada %anita daripada laki!laki, sedangkan pada penelitian ramingham mendapatkan kejadian sinkop )* pada laki!laki dan ),&* pada %anita, tidak ada perbedaan antara laki!laki dan %anita. +enelitian ramingham di merika Serikat tentang kejadian sinkop dari tahun 1'-1 sampai 1'' (selama 1- tahun pada -1/ individu, bah%a insiden sinkop pertama kali terjadi 0,21333 orang2tahun. orang2tahun. Sinkop yang paling sering terjadi adalah sinkop vasovagal (1,1*, sinkop kardiak (',&* dan )0,0* sinkop yang tidak diketahui penyebabnya penyebabnya .$
1.1.
TUJUAN
4ujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami sinkop. +enyusunan makalah ini sekaligus untuk memenuhi persyaratan kegiatan +rogram +endidikan +rofesi 5okter (+)5 di 5epartemen 6eurologi akultas #edokteran 7n iversitas Sumatera 7tara.
1.2.
MANFAAT
8akal 8akalah ah ini ini diha dihara rapk pkan an dapa dapatt meng mengem emban bangk gkan an kemam kemampu puan an penul penulis is maupu maupun n pemb pembaca aca khususnya dari peserta +)5 untuk mengintegarasikan teori yang ada dengan aplikasi kasus yang ditemui di lapangan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
DEFINISI
Definisi sinkop (en!"!# European Society of Cardiology : ESC , adalah suatu gejala
dengankarakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba!tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh. "nsetnya relatif cepat dan terjadi pemulihan spontan. #ehilangan kesadaran tersebut terjadi akibat hipoperfusi serebral.$ Syncope adalah suatu istilah umum yang menggambarkan hilangnya kesadaran seseorang yang terjadi tiba!tiba dan bersifat sementara. da beberapa sinonim untuk syncope yaitu9 benign faint, simple faint, neurogenic syncope, psychogenic syncope, vasovagal syncope dan vasodepressor syncope.) 2.2.
ETI$L$GI
Pen%e&'& sinkop 'p'# ike)opok'n ')' * ke)opok %'i#! vaskular, kardiak, neurologik!
serebrovaskular, psikogenik, metabolik dan sinkop yang tidak diketahui penyebabnya. Sinkop vaskular merupakan penyebab sinkop yang terbanyak, kemudian diikuti oleh sinkop kardiak, seperti terlihat pada tabel 1.:
T'&e) 1. Pen%e&'& sinkop Neurally mediated (vasovagal)
Situational •
Micturition.
•
Defecation
•
Postprandial
•
Salloing.
•
Coughing
!rtostatic syncope Carotid sinus syncope
Mechanical
•
Cardioinhibitory
•
"asodepressor
•
Mi#ed
•
$ortic stenosis
•
%ypertrophic cardiomyopathy
•
$trial my#oma
Electrical
•
Mitral stenosis
•
Pulmonic stenosis
•
Pulmonary hypertension or embolism
•
Myocardial infarction
•
Cardiac tamponade
•
Second and third°ree atrioventricular block
•
Sick sinus syndrome
•
Supraventricular tachycardia
•
'orsade de pointes
Pacemaker malfunction Secara gasir besar, penyebab sinkop dibagi menjadi dua. kibat kelainan jantung (cardiac sinkop dan penyebab bukan kelainan jantung. +embagian ini sangat penting kerana berhubungan dengan tingkat risiko kematian. +enyebab sinkop dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu vascular!cardiac, neurologi, sinkop refleks, sinkop metabolik dan sinkop lain!lain.),/
4abel +enyebab sinkop ;antung dan sirkulasi
Sinkop vasodepressor +enyebab hipotensi ortostatik "btruksi aliran keluar •
Stenosis aorta
•
Stenosis mitral
•
Stenosis pulmonal
Hipoksia
+enyebab sinkop metabolik adalah sangat jarang, Hiperventilasi hanya berkisar &* dari seluruh episode sinkop
Hipoglikemia
6eurologik
8igrain
Serangan iskemik
sementara
(4<9 transient
+enyebab tersering kedua pada remaja.
•
ischemic attack dapat menyebakan sinkop tetapi
>"? diikuti dengan nyeri kepala
jarang terjadi. Hal ini akan berlaku jika sistem #ejang retikularis terjadi
terkena. ;ika terjadi =sering= akan
manifestasi
neurologik
lain,
@iasanya mudah dibedakan dengan aura,
•
seperti
ri%ayat gerakan tonik!klonik dan keadaan
kelainan saraf kranialis.
pascaiktal 4ekanan
•
4<#
diperlihatkan
mendadak
dengan
yang
pendarahan
subarakinoid atau kista koloid obstruktif pada ventrikel ketiga. Sinkop refleks
Bmboli atau infark paru
Aangguan pengisian jantung sebelah kanan dan 4amponade perikardium hipoperfusi serebral keseluruhan. 2.+.
Hipertensi paru
PAT$FISI$L$GI
+ingsan (sinkop adalah kehilangan kesadaran secara tiba!tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen pada bagian!bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. 4erdapat penurunan aliran darah, pengisian oksigenasi cerebral, resistensi serebrovaskular yangdapat ditunjukkan. ;ika iskemia hanya berkisar beberapa menit, tidak terdapat efek pada otak.
+enurunan output jantung sekunder pada penyakit jantung intrinsik atau terjadi penurunan volume darah yang signifikan
•
+enurunan resistensi pembuluh darah perifer atau venou s return
•
+enyakit serebrovaskular klinis signifikan yang mengarahkan pada penurunan perfusi serebral. Selain penyebabnya, semua kategori ini ada beberapa faktor umum, yaitu gangguan oksigenasi otak yang memadai mengakibatkan perubahan kesadaran sementara.
2.,.
MANIFESTASI KLINIK
Sebelum pingsan, pusing atau kepala ringan terjadi pada -3* pasien mengalami sinkop. Aejala lain seperti vertigo, kelemahan, diaforesis, ketidaknyamanan epigastrium, mual, penglihatan kabur atau pudar, pucat atau parestesia, mungkin juga terjadi pada periode pre!sinkop.& Suatu serangan sinkop (pingsan mempunyai ciri!ciri berikut9 •
4eriakan %aktu serangan tidak ada
•
>ama serangan berlangsung beberapa detik
•
4idak ada ngompol
•
Setelah serangan biasanya penderita sadar penuh, meskipun ada perasaan lemas atau lemah
•
Aigitan lidah tidah berhasil
•
8uka pucat
•
Sinkop jarang timbul pada saat pasien berbaring
2.-.
DIAGN$SIS
+ada pasien sinkop kehilangan kesadaran terjadi akibatnya berkurangnya perfusi darah diotak. +enting diketahui ri%ayat kejadiandisaat!saat sebelum terjadinya sinkop tersebut untuk menentukan penyebab sinkop serta menyingkirkan diagnosis banding yang ada. 5ari anamnesis harus ditanyakan ri%ayat pasien secara telitisehingga dari ri%ayat tersebut dapat mengambarkan kemungkinan penyebab sinkop atau dapat sebagai petunjuk untuk strategi evaluasi pada pasien. Aambaran klinis yang muncul pada setiap pasien sangat penting untuk diketahui terutama faktor!faktor yang dapat merupakan predisposisi terjadinya sinkop beserta akibatnya.0 Hal!hal penting yang ditanyakan pada saat anamnesis tercantum pada tabel1 berikut. Sebaiknya semua hal yang tercantum ditanyakan secara teliti dan seksama, selain berguna untuk diagnosis, mengetahui ri%ayat kejadian juga dapat merupakan strategi untuk evaluasi. Sebagai contoh, penyebab kardiak sangat mungkin dipikirkan apabila sinkop didahului dengan keluhan berdebar!debar atau sinkop terjadi pada posisi terlentang atau pada saat2selama melakukan aktivitas fisik.0 Pe"#'n%''n sep!#'" ke'''n s''# se&e)! se"'n'n. •
+asien (duduk, terlentang atau berdiri
•
ktivitas (istirahat, perobahan posisi, sedang2habis melakukan latihan fisik, sedang atau sesaat setelah berkemih, buang air besar, batuk atau menelan.
•
aktor!faktor predisposisi (misalnya tempat ramai atau panas, berdiri dalam %aktu lama, saat setelah makan dan faktor yang memberatkan (misalnya ketakutan, nyeri hebat, pergerakan leher
Pe"#'n%''n enen'i s''# #e"/'in%' se"'n'n.
8ual, muntah, rasa tidak enak diperut, rasa dingin, berkeringat, nyeri pada leher atau bahu, penglihatan kabur. Pe"#'n%''n enen'i se"'n'n %'n #e"/'i (s'ksi '#'0
@agaimana cara seseorang tersebut jatuh (merosot atau berlutut, %arna kulit (pucat, sianosis, kemerahan, lamanya hilangnya kesadaran, jenis pernafasan (mengorok, pergerakan (tonik, klonik, tonik!klonik, lama kejadiannya, jarak antara timbulnya pergerakan tersebut dengan kejadian jatuh, lidah tergigit Pe"#'n%''n enen'i )'#'" &e)'k'n •
Ci%ayat keluarga dengan kematian mendadak, penyakit jantung aritmogenik kongenital atau pingsan.
•
Ci%ayat penyakit jantung sebelumnya.
•
Ci%ayat kelainan neurologis (parkinsonisme, epilepsi, narkolepsi
•
Aangguan metabolik (misalnya diabetes melitus
•
"bat!obatan (anti hipertensi, anti depresan, antiaritmia, diuretika dan obat!obatan yang dapat membuat D4 memanjang
@ila terjadi sinkop berulang, keterangan mengenai berulangnya sinkop misalnya %aktu dari saat episode sinkop pertama dan jumlah rekurensi yang terjadi
+emeriksaan fisik lengkap adalah syarat bagi semua pasien datang ke 7A5. +erhatian khusus harus diberikan pada aspek!aspek tertentu dari pemeriksaan fisik pada pasien yang datang dengan sinkop. •
Selalu menganalisis tanda!tanda vital (4ekanan darah dan nadi pada posisi berbaring dan berdiri
•
uskultasi arteri subklavia dan arteri karotis
•
+emeriksaan jantung menyeluruh dan lengkap dapat memberikan gambaran mengenai etiologi sinkop
•
+emeriksaan neurologis yang cermat sebagai barometer perbaikan ataupun perburukkan gejala. Status mental biasanya normal.
•
Pee"iks''n Ne!"o)oi •
Disf!nsi o#ono
+ada disfungsi otonom, sistem syaraf otonom tidak mampu menyesuaikan pada perubahan posisi sehingga menyebabkan hipotensi ortostatik dan sinkop. 5erajat sinkop didasarkan pada lamanya pasien dapat berdiri sebelum akhirnya duduk.
Tes# en'nk'# kep')'
4est dengan mengangkat kepala pasien sementara dalam posisi berbaring merupakan teknik provokatif untuk mendiagnosis sinkop vasodepressor. +engangkatan kepala hingga mencapai sudut maksimum 03!-3* biasanya akan mencetuskan hipotensi simtomatis atau sinkop dalam %aktu 13 hingga )3 menit pada pasien sindroma ini. •
G'n!'n se"e&"o'sk!)'"
1. Steal syndrome . 4< •
Nons%n3op') '##'3k
1. Bpilepsi . #atapleksi ). 5rop attack •
E')!'si Psiki'#"i
Pee"iks''n '"'4 "!#in .
+emeriksaan darah rutin seperti elektrolit, enEim jantung, kadar gula darah dan hematokrit memiliki nilai diagnostik yang rendah, sehingga pemeriksaan tersebut tidak direkomendasikan pada pasien dengan sinkop kecuali terdapat indikasi tertentu dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis, misalnya pemeriksaan gula darah untuk menyingkirkan kemungkinan hipoglikemia dan kadar hematokrit untuk mengetahui kemungkinan adanya perdarahan dan lain lain. +ada keadaan sindrom D4 memanjang keadaan hipokalemia dan hipomagnesemia harus disingkirkan terlebih dahulu. 4es kehamilan harus dilakukan pada %anita usia reproduksi, terutama yang akan menjalani head&up tilt testing atau uji elektrofisiologi.-
S#!i i'in 567 •
•
•
•
%ead C' scan (non&contrast) ?4 scan thoraks dan abdominal *rain M+ 2 arteriografi resonansi magnetik 8C Fentilasi perfusi (F2D scanning
•
Echocardiography
•
Electrocardiography
•
%olter monitor 2loop recorder acara
•
Blectroensefalografi
•
Stress test
Aambar 19 Strategi evaluasi diagnosis 2.*.
PENG$BATAN
+ada sebagian besar kasus, keadaan mau pingsan atau fainting relative bersifat benigna. 5alam menghadapi pasien yang pernah mengalami serangan ini, pertama!tama dokter harus memikirkan sebab!sebab pingsan yang memerlukan emergensi. 5iantara pelbagai keadaan yang bisa memerlukan emergensi terdapat pendarahan internal yang bersifat masif serta infark miokard yang dapat terjadi tanpa nyeri dan jantung. +ada usia lanjut tanpa penyebab yang jelas curiga kemungkina blok jantung total atau takiaritmia. +asien stadium a%al diletakkan dalam posisi biasanya berbaring mendatar merupakan satu! satunya cara untuk mengembalikan kesadaran penderita. 8engangkat kai (tinggikan tungkaikan kurang lebih 3cm dapat mempercepatkan pemulihan karena bisa meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak. >onggarkan pakaian yang ketat agar aliran darahnya tidak terganggu. ;angan memberikan apa! apa pun le%at mulut apabila pasien tidak sadar. +astikan bh%a jalan napasnya terbuka, napasnya lancar dan denyut nadinya teraba kuat dan teratur. ;ika penderita terlalu cepat duduk atau disangga2digendong dalam posisi duduk, dapat terjadi episode pingsan lain. 6amun pada kasus!kasus yang terus berulang dapat dibantu dengan bantuan obat!obatan seperti obat anti!hipertensi, antidepressan dan lain!lain.' +encegahan tergantung pada mekanisme yang terlibat. +ada keadaan vasovagal yang biasanya ditemukan pada para remaja dan cenderung terjadi pada saat mengalami masalah emosional, keletihan, perasaan lapar dan lain!lain. 4indakan yang mengan jurkan pasien untuk menghindai semua keadaan ini sudah memadai. +ada pasien hipotensi postural, pasien harus dingatkan agar tidak bangkit secara mendadak dari tempat tidur. Sebaiknya pasien tidur dengan ranjang yang ditinggikan sampai hingga 1 inci bagian kepala oleh ganjal kayu dan mengenakan sabuk perut elastik serta stocking elastis. "bat dari golongan epidefrin bermanfaat jika pemakainanya tidak menimbulkan insomnia.',13
KESIMPULAN DAN SARAN +.1.
KESIMPULAN
1. +enyebab sinkop dapat dibagi dua yaitu kelainan jantung dan kelainan syncope non!jantung . 5iagnosis sinkop memang agak sulit karena belum ada pemeriksaan yang merupakan gold standar. ). +enatalaksanaan pasien dengan sinkop terdiri dari terapi emergensi, farmakologis dan pencegahan.
+.2.
SARAN
5iperlukan diagnosis yang tepat tentang penyebab sinkop agar penatalaksanaan lebih optimal, sehingga angka kematian dapat diturunkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.Hauser S.>. 330, Harrison=s 6eurology in ?linical 8edicine, 330. San rancisco9 8egra% Hill.
.+lum and +osner=s. 5iagnosis of stupor and co ma. ourth Bdition. 33-
).5avid @.#amadjaja, 313, "asopressor Syncope di tempat praktek dokter gigi: *agaimana mencegah dan mengatasinya- 5epartemen @edah 8ulut dan 8aGilofacial Fol.&', 6o.1, Hal !1) ;urnal +5A<.
/.nonim,
sinkop
neurologis.
rom9
http922medicastore.com2penyakit20))2+ingsansinkop.html
5iakses tanggal 1' ;uni 31/.
&.#.I., @one,
ivingstone.
0.Sidharta, +riguna J 8ardjono, 8ahar. 330. 6eurologi #linis dalam +raktek 7mum. ;akartaK 5ian Cakyat.
-.nonym,
gejala!gejala
sinkop.
rom http922%%%.seputarkesehataninstitute.com23323-2sinkop!
pingsan.html 5iakses pada tanggal9 3 ;uni 31/
.;oanne >. 4hanavaro, 33', Management and Evaluation of Syncope, 56+, 6+!@?,?6+!@?, 5?? St. ouis /niversity School of 0ursing, Missouri, Springer +ublishing ?ompany
'.Ainsberg, >ionel (33, #edaruratan 6eurologis, ;akarta9 Brlangga
13.nonym, penatalaksanaan sinkop. rom http922%%%.blueclassy.com2kesehatan!pingsan!sinkop.html. 5iakses pada tanggal9 3 ;uni 31/