REPRODUKSI VERTEBRATA (DOMBA)
OLEH : ADRIANI (1214141008) LIANARTI (1214141005) BIOLOGI SAINS
JURUSAN BIOLOGI FAKULT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU I LMU PENGETAHUAN ALAM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belaka kang ng Domba adalah salah satu komoditas ternak ruminansia kecil dengan rambut tebal tebal dan dikena dikenall banyak banyak
orang orang karena karena dipeli dipelihar haraa untuk diman dimanfaat faatkan kan
Selain dimanfaatkan dimanfaatkan dagingnya, dagingnya,
domba
sebagai sebagai bahan bahan baku di indust industri ri teksti tekstil. l. Di
dagingny dagingnya. a.
dapat dimanfaatkan dimanfaatkan susu dan rambutnya rambutnya pedesaa pedesaan n
banyak banyak
masyar masyarakat akat
yang yang
memelihara domba, namun cara pemeliharaannya masih sederhana dengan jumlah kepemil kepemilika ikan n
sediki sedikitt dan domba tersebut tersebut merupakan merupakan usaha sampingan sampingan dan sebagai sebagai
tabungan. Sebenarnya domba merupakan salah satu ternak yang mempunyai potensi dan prospek prospek untuk dikembangkan dikembangkan karena domba mudah beradaptasi beradaptasi dan domba setiap 2 tahun dapat beranak 3, setiap beranak bisa atau 2 ekor. Domba termasuk ternak yang suka berkelompok dalam hidupnya, memiliki memiliki rambut yang tebal, penampang tanduk yang berbentuk segitiga, membelit atau berbentuk spiral, dapat hidup pada kondisi pakan yang jelek, sehingga cocok untuk daerah yang gersang !Sosroamidjojo, "#3$. Domba di %ndonesia %ndonesia dikelompokka dikelompokkan n menjadi menjadi !$ domba ekor tipis tipis !&a'anese !&a'anese thin tailed$, !2$ domba ekor gemuk !&a'anese fat tailed$, dan !3$ domba (riangan atau dikenal juga sebagai sebagai dom ba garut !De'endra !De'endra dan )cLeroy, )cLeroy, "#2$.(engemba "#2$.(engembangan ngan ternak domba dapat meningkatkan meningkatkan pendapatan, pendapatan, pendapatan pendapatan yang meningkat meningkat dari usaha peternakan akan memberikan moti'asi untuk berusaha lebih baik. Suksesnya suatu usaha beternak domba dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi, harga inputproduks inputproduksi, i,
serta serta
output
yang
dihasilkan. dihasilkan.
Agar
peternakan
domba
dapat
beroperasi dengan lancar dan menghasilkan keuntungan yang maksimal diperlukan pengetahuan tentang manajemen usaha !*arianto et.al.,2++$. )anajemen )anajemen
usaha
di
peternakan peternakan
domba
berguna berguna
untuk meminimalk meminimalkan an
kemungkinan kemungkinan munculnya munculnya masalah masalah atau kendala kendala usaha, usaha, sehingga sehingga peternakan peternakan dapat terus berkembang tanpa hambatan berarti. )anajemen usaha ternak domba meliputi semua semua
hal
manajem manajemen en
yang
berkai berkaitan tandeng dengan an
petern peternaka akan, n,
dari dari
manaje manajemen men
permod permodala alan, n,
produk produksi, si, sumber sumber daya manusi manusiaa !SD)$, !SD)$, hingga hingga pakan pakan !*aria !*arianto nto et al., al.,
2++$.(eterna 2++$.(eternak k domba pemula pemula atau yang populasinya populasinya masih masih beberapa beberapa ekor bisa menentu menentukan kan
ternak ternaknya nya
untuk untuk
dipasa dipasarka rkan n
pada saat saat
%dul %dul
Adha Adha sehing sehingga ga
bisa bisa
langsung menjual ke konsumen akhir. Laba atau keuntungan menjual domba saat %dul urban bisa mencapai -p 2++.+++,++ per ekor. &ika populasi domba yang dimiliki ++ ekor, maka laba yang akan diperoleh mencapai 2+ juta rupiah !*arianto et al., 2++$. (rospek usaha ternak domba cukup menjanjikan mengingat pasarnya masih terbuka luas, baik pasar di dalam negeri maupun di luar negeri. (ermintaan ternak ini meningkat pada harihari besar, terutama hari raya %dul Adha !(urbo/ati, 2+$. Saat %dul urban, banyak sekali penjual domba untuk urban di pinggiran jalan raya. )odal usaha para penjual bisa berasal dari dana pribadi, modal patungan, atau sumber lain seperti in'estor atau pinjaman dari
lembaga
keuangan.
Salah satu penjual domba untuk %dul urban yaitu 0ernak Barokah bermitra dengan 1ni'ersitas adjah )ada. )itra tersebut berupa peminjaman tempat untuk mengembangkan usaha penjualan domba. *arga domba pada saat hari raya tidak berada pada kisaran normalkarena bisa sekitar 2+ lebih tinggi dibandingkan hari biasa. *arga yang diberikan penjual kepada calon pembeli atau sohibul 4urban bermacammacam tergantung jenis domba dan berat badan domba. &enis domba yang disediakan oleh penjual
ber'ariasi
dari
ukuran
tubuh,
umur,
dan berat badan
domba yang
berpengaruh terhadap harga jual. B. 0ujuan 1ntuk mengetahui mekanisme reproduksi yang terjadi pada domba serta teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan produksi domba. 5. )anfaat )ampu mengetahui mekanisme reproduksi yang terjadi pada domba serta teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan produksi domba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6ebutuhan akan daging saat ini sangat mendesak, untuk hal it u perlu upaya pemanfaatan ternak semaksimal mungkin. 0ernak domba salah satu di
antara jenis ternak yang dapat
dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan daging. Akan tetapi banyak kendala dihadapi untuk memenuhi targettersebut, di
antaranya tingkat reproduksi
yang tidak sesuai harapan.
6egagalan reproduksi dapat terjadi tidak hanya dari aspek betina akan tetapi dari aspek pejantan pun sering terj adi. 6egagalan re produksi berarti kegagalan ter hadap reproduksi ternak, karena organ reproduksi yang berfungsi baik merupakan hal utama dalam menentukan keberhasilan ternak. Salah satu upaya untuk pelestarian sumberdaya genetik !plasmanutfah$ suatu bangsa ternak adalah melalui peningkatan populasi, dan hal tersebut tidak terlepas dari penampilan reproduksi ternak yang bersangkutan. Berbicara reproduksi maka sistem perka/inan akan terlibat didalamnya, baik ka/in alam maupun suntik !%B$. 6emudian /aktu menga/inkan dan jumlah perka/inan memegang peranan penting dalam menentukan efisiensi reproduksi ternak, karena hal ini menyangkut jarak beranak yang akan ditimbulkannya. Salah satu penyebab rendahnya efisiensi reproduksi adalah kegagalan perka/inan sehingga jumlah berka/inan meningkat. Sejalan dengan fenomena tersebut, otomatis akan memperpanjang jarak beranak, yang pada akhirnya akan menghambat peningkatan populasi suatu bangsa ternak akibat rendahnya efisiensi reproduksi. S70%AD%
et al.!""8$ melaporkan bah/a selang beranak ternak kambing pada
kondisi pedesaan relatif masih tinggi, yakni berkisar antara "98 bulan, sementara pada domba "," bulan. Domba merupakan salah satu ternak yang diusahakan oleh peternak dalam skala kecil di pedesaan . 0:7L%*7-7 !";;$ telah mengamati dan menyimpulkan bah/a kegiatan reproduksi dombadomba betina lokal di %ndonesia berlangsung sepanjang tahun, sehingga tidak ada pengaruh musim atau iklim terhadap kegiatan reproduksi dombadomba lokal tersebut . Domba dapat diternakkan dimana saja dan dapat berkembang biak sepanjang tahun . Sebelum pengembangbiakkan dilakukan, perlu diketahui asalusul mengenai induk dan pejantan yang baik,karena apabila kita memiliki ternak dengan bibit yang baik, maka diharapkan akan dihasilkan keturunan yang baik pula . 1ntuk mendapatkan keturunan yang baik, dapat dilakukan seleksi atau persilangan dengandiikuti program perka/inan yang terarah .1ntuk menghindari
penampilan anak atau keturunan yang makin jelek, sebaiknya dihindari perka/inan ternak yang mempunyai hubungan keluarga dekat, oleh karena itu diperlukan catatan asal usul ternak .0ernak hasil seleksi dapat dikembang biakkan dengan cara %nsiminasi Buatan !%B$ atau dengan cara perka/inan alami . A. Anatomi -eproduksi Domba . Anatomi alat reproduksi betina
a. :'arium Domba o'arinya di bagi atas 2 bagian utama. :'arium berbentuk o'al
icka et all.,
!""$ yang menyatakan bah/a o'ari pada domba betina berbentuk o'al dengan panjang kirakira ,8 cm. :'ari terdiri dari 2 bagian utama yaitu >ona 'askular !medulla$ dan >ona parenkima. (artodihardjo !"#+$ :'arium atau gonad merupakan bagian alat kelamin yang utama, o'arium menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa %ndonesia seringkali disebut induk telur. b. 0uba falopii 0uba falopii atau o'iduct tersebut berbentuk tabung yang berkelokkelok apabila diluruskan panjangnya bisa mencapai lebih kurrang 8 cm, fungsi dari tuba falopii tersebut adalah tempat terjadinya pembuahan tempat bertemunya spermao>oa dan sel telur hal ini sesuai dengan pendapat =od>icka et all., !""$ 0uba falopii atau o'iduct ini berkelokkelok sehingga kelihatannya lebih pendek dari panjang sebenarnya !kirakira 8 cm$. :'iduct terbagi menjadi 3 bagian infundubulum yang merupakan perluasan dari ujung o'arium , ampulla yang merupakan bagian tengan dari o'iduct tempat terjadi pembuahan, isthmus yang merupakan bagian terakhir dari o'iduct yang terbuka langsung ke bagian ujung runcing dari uterus. (artodihardjo !"#+$ menambahkan Saluran ini ada sepasang merupakan saluran yang menghubungkan o'arium dan uterus. Bentuknya bulat, kecil, panjang dan berkelokkelok. 1kuran panjang dan kelokkeloknya berbeda setiap he/an. oa dari uterus, mempertemukan o'um dan spermato>oa, dan menyalurkan o'um yang telah dibuahi ke dalam uterus. c. 1terus 1terus pada ternak sapi, domba berbentuk tanduk, pada domba bentuknya lebih pendek dibandingkan dengan babi. 1terus dibagi atas badan dan kornua, hal ini sesuai dengan pendapat =od>icka et all., !""$ uterus terdiri atas bagian badan yang pendek !3? cm$ dan dua kornua !tanduk$ yang menggulung dengan panjang kirakira + cm. 6edua kornua digabungkan beberapa sentimeter oleh suatu ligamentum sehingga bagian badan kelihatannya agak lebih panjang. (artodihardjo !"#+$ 1terus pada he/an kebanyakan terdiri atas sebuah korpus uteri dan 2 buah kornua uteri. 6ornua umumnya berbentuk panjang lancip, hanya pada jenis kera dan manusia berbentuk pendek sekali atau beberapa pendapat mengatakan kornua pada bangsa primata tidak ada. d. Ser'iks
Ser'iks memiliki dinding yang sangat tebal teretak diujung uterus dan diujung 'agina, pada ser'iks terdapat cairan yang berfungsi membantu jalannya spermato>oa. oa yang disemprotkan oleh penis dalam 'agina. Spermato>oa akan berenang mengikuti asal arah cairan. (ada babi ujung penis se/aktu kopulasi menerobos masuk ke dalam lumen ser'iks karena 'agina babi biasanya pendek 8 cm. (ada sapi ser'iks itu demikian meluasnya sehingga segera setelah fetus meninggalkan uterus sepintas lalu kita tidak dapat mengenal 'agina, ser'iks atau uterus. Saliasbury !"#8$ Ser'iks merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 8+ cm dari tempat sambungan dengan uterus ke arah belakang yang berkesinambungan dengan 'agina yang berdinding tipis. e. @agina @aginaberada didalam pel'is, pada ternak betina normal akan terjadi perubahan pada saat birahi hal ini sesuai degan pendapat =od>icka et all., !""$ 'agina terletak di dalam pel'is (artodihardjo, !"#+$ *e/an betina yang nomal dan tidak bunting , epitel mukosa 'aginanya secara periodik berubah. (erubahan ini berada di ba/ah pengaruh hormon yang disekresikan oleh o'arium. f.
@ul'a @ul'a berada pada bagian paling luar organ reproduksi ternak betina pada 'ul'a terdapat bulubulu halus, 'ul'a berfungsi sebagai tempat tempat masuknya penis ternak jantan, hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh =od>icka et all., !""$ labia 'ul'a ditutupi oleh bulubulu yang jarang dan menjaga lubang luar saluran reproduksi. (ada domba commisure dorsal nya agak membulat, sedangkan dari bagian 'entral labia diteruskan sebagai tonjolan di tengahtengah. Saliasbury, !"#8$ 'ul'a
merupakan alat kelamin betina bagian luar. Lubang luar alat reproduksi sapi betina berada tepat di ba/ah anus. .?. (erbedaan A:- ternak betina pada Sapi, 6ambing, Babi dan domba 1terus pada sapi,babi dan domba perbedaannya terletak pada ukurannya. 1kuran uterus pada babi lebih panjang diabndingkan dengan sapi dan domba, sehingga babi dapat beranak lebih banyak dalam sekali melahirkan. )enurut *afe> !";2$ Sapi dan domba memiliki tipe uterus bipartitus. dangkal tubuh rahim pada sapi dan domba tampak lebih besar daripada sebenarnya bisa karena bagianbagian ekor dari tanduk terikat bersama oleh ligamentum intercounal. (ada ruminansia, tanduk uterus secara khusus berkembang dengan baik karena ini adalah di mana janin berada. Bentuk ser'iks pada sapi dan domba yaitu berbentuk spiral. (ada sapi, spiral ini berbentuk seperti cincin dan terdiri dari empat buah. Sedangkan pada Babi bentuknya seperti pembuka botol !setengah spiral$. )enurut *afe> !";2$ struktur ser'iks berbeda secara rinci antara mamalia pertanian, dinding ditandai dengan berbagai keunggulan. (ada ruminansia ini adalah dalam bentuk pegunungan melintang atau spiral saling dikenal sebagai cincin melingkar, yang berkembang untuk berbagai degress pada spesies yang berbeda. )ereka terutama menonjol dalam sapi !? cincin$ dan domba, di mana mereka masuk ke dalam setiap dekat otherto ser'iks aman. (ada babi Betina, cincin ini berada di pengaturan pembuka botol yang disesuaikan dengan memutar spiral ujung penis babi hutan itu. :'arium pada sapi, domba dan babi berbeda darri segi bentuknya. Bentuk o'arium sapi dan domba berbentuk seperti kacang almond, sedangkan pada babi seperti anggur. )enurut *afe> !";2$ o'arium, tidak seperti testis, tetap dalam rongga perut. %ni performans kedua eksokrin dan sebuah fungsi endokrin. Bentuk dan ukuran o'arium spesies /ithnthe kedua dan tahap siklus estrus. (ada sapi dan domba o'arium ini berbentuk almond. (ada babi o'arium menyerupai sekelompok anggur, folikel nyata menonjol dan corpora lutea. B. Anatomi -eproduksi &antan
a. 0estes 0estes merupakan organ kelamin jantan yang sangat penting karena memiliki fungsi yaitu menghasilkan sel kelamin jantan !sperma$ dan hormon androgen, hal ini sesuai dengan pendapat (artodihardjo !"#+$, yang menyatakan bah/a oa dan hormon hormon jantan atau androgen. Ditambahkan oleh o'iana et al.,!2++;$ yang menyatakan bah/a 0estes merupakan organ kelamin primer pada sistem reproduksi he/an jantan, karena di dalam organ inilah selsel kelamin jantan !spermato>oa$ dihasilkan.spermato>oa dihasilkan di dalam tubuli seminiferi melalui proses spermatogenesis pada saat he/an mencapai usia pubertas. b. 7pididymis
7pididimis merupakan organ reproduksi jantan yang terletak setelah tetes, yang memiliki fungsi, transport, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan sperma. 7pididymis memiliki tiga bagian yaitu, caput !kepala$, corpus !badan$ dan cauda !ekor$, hal ini sesuai dengan pendapat o'iana et al., !2++;$ yang menyatakn bah/a 7pididymis berbentuk memanjang dan melekat erat pada testis dan dapat dibagi atas bagian kepala !caput$, badan !corpus$ dan ekor !cauda$. 5aput epididymis membentuk suatu dasar dari ujung proksimal testis dan membentuk huruf 1, lebar caput semakin pipih dan mengecil menjadi bagian yang lurus yang memanjang yaitu bagian corpus. 5orpus epididymis diteruskan menjadi bagian cauda yang menggantung di bagian distal testis. Ditambahkan oleh 0oelihere !"#$ yang menyatakan bah/a fungsi epididymis yaitu 0ransport, yaitu spermato>oa diangkut dari rele testes ke ductus effernts oleh tekanan cairan didalam testes. 6onsentrasi, yaitu dari suspense sperma encer yang berasal dari testes dengan konsentrasi 28.+++ 9 38+.+++ selmm3, air direabsorbsi kedalam selsel epitel selama perjalanannya melalui epididymis caput dan ketika mencapai cauda konsentrasi suspense sperma menjadi ?.+++.+++ sel. )aturasi yaitu sperma menjadi matang dalam epididymis dan sisa sitoplasma berpindah dari pangkal kepala ke ujung ba/ah bagian tengah sperma. (enyimpanan yaitu menyimpan sperma, tepatnya di cauda epididymis. (artodihardjo !"#+$ berpendapat bah/a Duktus epididymis sejak dibagian kepala telah berkelokkelok rapat sekali sehingga konsistensi epididymis terasa kenyal. c. @as deferent @as deferens merupakan organ reproduksi yang menghubungkan epididymis dengan uretra, sehingga sel sperma yang sudah matang dapat diteruskan ke uretra. 0ekstur 'as deferens terasa padat, hal ini sesuai dengan pendapat =od>icka et al., !""$ yang menyatakan bah/a @as deferens merupakan sambungan langsung dari bagian ekor epididymis. Saluran ini le/at secara pararel menuju testis masuk ke spermatic cord dibagian tengah dan mesorchium dan melalui lubang inguinal terus ke lipatan genital peritoneum. Dinding 'as deferent tebal dan berotot dengan lubang kecil sehingga terasa padat dan dapat diraba !le/at kulit$ dibagian leher skrotum dan dapat diikat atau dipotong untuk membuat pejantan 'asektomi. Ditambahkan oleh 0oelihere !"#$ tang menyatakan bah/a @as deferens merupakan saluran yang menghubungkan cauda epididymis dengan uretra.
g. 1retra 1retra merupakan organ reproduksi, yang berfungsi untuk jalannya semen menuju penis, dan sebagai jalannya urine, hal ini sesuai dengan pendapat /od>icka et al., !""$, yang menyatakan bah/a ureter berfungsi sekaligus sebagai saluran reproduksi dan saluran air kencing , dan lumennya dilapisi oleh sel epitel peralihan. Ditambahkan oleh 0oelihere !"#$, yang menyatakan bah/a uretra merupakan saluran ekskretori bersama untuk urin dan semen. 1retra membentang dari daerah pel'is ke penis dan berakhir pada ujung glans sebagai orificum uretra eksternal. 1retra dapat dibed akan menjadi tiga bagian yaitu, bagian pel'is, bulbus uretra, dan penis. h. (enis (enis merupakan organ kopulasi, yang berfungsi untuk menyemprotkan semen dan urine, hal ini sesuai dengan pendapat (artodihardjo !"#+$ yang menyatakan bah/a penis mempunyai 2 fungsi yaitu menyemprotkan semen kedalam alat reproduksi betina, untuk le/atnya urin. Ditambahkan oleh 0oelihere !"#$ yang menyatakan bah/a penis merupakan organ kopulatoris. (enis terdiri dari tiga bagian, yakni bagian akar ! crush penis$, bagian badan ! corpus penis$, dan bagian kepala !gland penis$.
5. (-:S7S 6A=% D:)BA -eproduksi adalah hal yang paling penting harus diperhatikan jika tujuan beternak untuk mengembangkan ternak tersebut. *al yang harus di ketahui oleh para peternak dalam
pengelolaan reproduksi adalah pengaturan perka/inan yang terencana dan tepat /aktu. De/asa
kelamin,
yaitu
saat
ternak
domba
memasuki
masa
birahi
yang pertama kali dan siap melaksanakan proses reproduksi.
yang lalu
ini untuk dika/inkan
betinabetina
ini kembali
kembali. Seperti pada
dikelompokan dalam
musim
satukelompok
termasuk betinabetina yang gagal bunting pada musim perka/inan yang lalu. Setelah dua
minggu dalam
kondisi pakan
istime/a ini masukan
pejantan biarkan selama 2 siklus birahi !3? hari$. Demikian kegiatan ini dilakukan berulang seperti yang telah dilakukan pada musim perka/inan yang lalu !%nounu, 2++C$.6arena masa birahi terjadi hanya beberapa saat, yaitu se/aktu hormone estrogenmencapai puncaknya, berkisar hanya 2??# jam, dan terjadinya birahi berikutnyasekitar " hari, maka
untuk
mempermudah
tatalaksana
perka/inan,
sebaiknya pejantan dicampur dengan sekelompok betina selama ?2 hari, sehingga bila ada betina yang birahi, dapat langsung dika/ini Selain ka/in alami, domba juga dapat diterapkan inseminasi buatan.. D. Sistem perka/inan Dikenal dua sistem perka/inan pada ternak domba yaitu ka/in alam dan ka/in suntik !%B$, namun yang paling memungkinkan dilakukan petani adalah ka/in alam. *ingga saat ini ka/in suntik !%B$ belum dapat dilakukan secara mandiri oleh petani, /alaupun tingkat kebuntingan hasil %B dengan semen cair dapat mencapai ;",? persen !AD%A0%dan S1(A-A0:, 2++$. (erka/inan alam ada dua macam yakniE . 0ernak jantan dipisah dengan domba induk dan pejantan dika/inkan pada /aktu domba induk dalam keadaan berahi. 6elemahan pada sistem perka/inan ini adalah bila petani terlambat mengetahui /aktu berahi, maka kemungkinan besar /aktu menga/inkan
tidak
tepat
!terlambat$,
akibatnya
kemungkinan
kecil
terjadi
kebuntingan. &adi pada sistem perka/inan ini petani dituntut harus paham benar mengenai tanda9tanda berahi 2. Sistem perka/inan kelompok, yaitu pejantan disatukan dengan kelompok induk secara terus menerus, paling tidak selama dua bulan. Diharapkan selama dua bulan tersebut, semua domba induk sudah bunting, baru kemudian pejantan ditempatkan pada kandang yang terpisah. Sistem perka/inan kelompok inilah kiranya yang cocok untuk diterapkan ditingkat petani, karena mudah dan murah. 1ntuk menghemat /aktu dan tenaga sebaiknya perka/inan dilakukan secara alam dengan sistem kelompok, dengan perbandingan jantan E betina F E + 9 8 !L%DSAdalam (A)16AS et al., ""C$. Agar /aktu menga/inkan dan melahirkan dapat seragam, maka perlu dilakukan penyerempakkan berahi yang sederhana
yang dapat dilakukan oleh peternak seperti penyerempakan berahi secara biologis. (enyerempakan berahi secara hormonal merupakan hal yang sulit untuk dilakukan oleh petani, karena memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk ukuran peternak dipedesaan. (enyerempakkan
berahi
secara
biologis
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
perangsangan pejantan. (roses tersebut dia/ali dengan menempatkan ternak betina secara terpisah !tidak terlihat secara fisik dan tidak tercium bau$ dari pejantan selama kurang lebih 3? hari !:LD*A), yang dikutip S%A01-% et al., "";$. Selanjutnya ternak jantan disatukan dengan betina, maka kehadiran pejantan tersebut menyebabkan rangsangan fisiologis melalui penglihatan, suara dan bau terhadap proses o'ulasi dan berahi. (heromon adalah bau spesifik yang diproduksi oleh kelenjar tubuh ternak jantan dan dikeluarkan melalui kulit dan bulu. Diduga pheromon memegang peranan penting dalam proses penyerentakan berahi secara biologis !6%*0dan L5*, dalam S%A01-%
et
al.,"";$. Bagi induk induk yang tidak memperlihatkan tandatanda berahi !berahi tenang$, disarankan untuk disatukan dengan pejantan selama C hari. (roses tersebut menyebabkan berahi akan terjadi dengan diikuti oleh o'ulasi !(1SL%0BA (707-A6A, "#"$. (enelitian mengenai penyerempakkan berahi secara biologis yaitu dengan cara mengisolasi sekelompok betina selama 3 minggu dari pejantan, kemudian setelah tiga minggu secara tibatiba dimasukkan pejantan kedalam kelompok betina tersebut, maka sekitar 3; jam kemudian akan timbul berahi secara bersamaan !AD%A0% et al., "";$. 7.
)emperpendek jarak beranak 1saha memperpendek jarak beranak ini erat hubungannya dengan akti'itas seksual, semakin cepat berahi kembali stelah beranak, maka akan semakin cepat ternak tersebut ka/inkan kembali, sehingga akan memperpendek jarak beranak. 6enyataan di lapang jarak beranak pada domba masih cukup panjang yakni "," bulan !S1BAD-%: et al., ""?$. *asil penelitian (A)16AS et al.!""C$ menunjukkan bah/a di pedesaan jarak dika/inkan kembali domba ekor gemuk setelah beranak cukup lama yaitu #;, ## dan #;,23 hari masing masing untuk dataran rendah dan sedang. 1ntuk memperpendek jarak beranak, hendaknya domba induk dika/inkan kembali paling lama dua bulan setelah beranak, atau paling cepat dua kali berahi setelah beranak, karena pada umur tersebut diharapkan keadaan uterus sudah pulih
kembali
!normal$.
*asil
penelitian
*AS0::dan
)ASB1LA!2++$
menunujukkan bah/a domba induk arut dika/inkan kembali 8?,+; dan 8#,2# hari setelah beranak, masing9masing untuk desa Suka/argi dan 0enjonegara 6abupaten arut, sehingga diperoleh jarak beranak ;,8? dan #,? bulan. <. )engandangkan ternak (engandangan ternak merupakan salah satu upaya peningkatan efisiensi reproduksi. Dengan cara ini peternak akan lebih mudah melakukan pengamatan birahi dan tatalaksana perka/inan. Dalam prakteknya manajemen pengandangan ternak dapat dilakukan sebagai berikutE . 1ntuk domba dara dikandangkan pada umur pubertas yaitu pada umur antara ;9+ bulan 2. 1ntuk domba induk setelah beranak, dikandangkan terusmenerus selama dua bulan. *al ini bertujuan untuk mengetahui /aktu berahi kembali setelah beranak. 3. Setelah dika/inkan, tujuannya adalah untuk memastikan keberhasilan perka/inan !terjadi kebuntingan$ atau tidak. Domba merupakan salah satu ternak yang diusahakan oleh peternak dalam skala kecil di pedesaan . 0:7L%*7-7 !";;$ telah mengamati dan menyimpulkan bah/a kegiatan reproduksi dombadomba betina lokal di %ndonesia berlangsung sepanjang tahun, sehingga tidak ada pengaruh musim atau iklim terhadap kegiatan reproduksi dombadomba lokal tersebut . Domba dapat diternakkan dimana saja dan dapat berkembang biak sepanjang tahun . Sebelum pengembangbiakkan dilakukan, perlu diketahui asalusul mengenai induk dan pejantan yang baik,karena apabila kita memiliki ternak dengan bibit yang baik, maka diharapkan akan dihasilkan keturunan yang baik pula . 1ntuk mendapatkan keturunan yang baik, dapat dilakukan seleksi atau persilangan dengandiikuti program perka/inan yang terarah .1ntuk menghindari penampilan anak atau keturunan yang makin jelek, sebaiknya dihindari perka/inan ternak yang mempunyai hubungan keluarga dekat, oleh karena itu diperlukan catatan asal usul ternak .0ernak hasil seleksi dapat dikembang biakkan dengan cara %nsiminasi Buatan !%B$ atau dengan cara perka/inan alami .)enurut S1BAD-%: ! ""2$, sistim erka/inan alami bisa dilakukan secara indi'idu atau kelompok . 1ntuk sistim perka/inan indi'idu, dombadomba ditempatkan di kandang kelompok, dimana pemeriksaan birahi harus dilakukan setiap hari . Dengan sistim ini akan memberikan informasi yang lengkap terhadap fertilitas diantara domba betina maupun pejantan, serta lamanya kebuntingan . (ada sistim perka/inan kelompok, dombadomba betina ditempatkan di kandang kelompok, dan kedalam kandang tersebut ditempatkan satu ekor pejantan yang sudah diidentifikasi . 0atalaksana perka/inan alami akan berhasil dengan baik
apabila peternak memahami persyaratan atau tanda tanda kapan sebaiknya mulai dilakukannya perka/inan. (enyebab rendahnya efisiensi reproduksi ternak domba ditingkat petani di pedesaan diantaranya adalah tidak tepat /aktu, ketika menga/inkan ternak domba yang dipeliharanya. *al ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaituE a$. -endahnya pemilikan pejantan. (etani beranggapan bah/a bila memelihara pejantan tidak menguntungkan karena tidak menghasilkan anak !*AS0::dan )ASB1LA, 2++$. *asil penelitian (A)16AS et al. !""C$ menunjukkan bah/a terdapat rasio yang tidak seimbang antara pejantan dengan betinaG yakni E 2? sampai E 2;. Dengan tidak dimilikinya pajantan oleh sebagian besar petani, maka jika domba induk berahi tidak dapat segera dika/inkan. (etani terlebih dahulu harus mencari pejantan ketempat lain, biasanya dengan jalan menye/a. Akhirnya perka/inanpun terlambat untuk dilakukan. b$. (etani belum memahami, atau tidak peduli terhadap tanda9tanda berahi sehingga perka/inan tidak tepat /aktu. Selain itu karena sebagian besar petani tidak mengandangkan ternak dombanya, terutama pada pagi hingga sore hari, maka berahi sulit untuk diketahui. c$. (ada umumnya para petani belum memiliki catatan mengenai reproduksi ternaknya, sehingga tidak dapat menentukan kapan mulai mengamati untuk mengetahui apakah domba induk atau dara yang dipeliharanya berahi kembali setelah dika/inkan. Bahkan tidak dapat menentukan kapan domba induk yang sudah beranak dika/inkan kembali. Salah satu cara agar penggunaan pejantan lebih efisien, adalah dengan ka/in suntik !%B$. amun perka/inan secara %B ini sangat sulit, Bila dilakukan oleh petani itu sendiri. Bagi petani, %B merupakan pekerjaan yang sangat rumit. &angankan di tingkat petani, hingga saat inipun para ilmua/an masih terus melakukan penelitian mengenai ka/in suntik !%B$ pada ternak domba yang lebih efektif dan efisien !mudah dan murah$ agar dapat dilakukan oleh para petani secara mandiri. Selain itu untuk menunjang keberhasilan %B agar lebih efektif dan efisien adalah dengan penyerempakkan berahi. 0:)ASH7=S6A
et al. !""$ menyatakan bah/a salah satu
keuntungan dari penyerempakan berahi adalah dapat menekan biaya %nseminasi Buatan !%B$. (ermasalahan dalam penyerempakan berahi ini adalah bila menggunakan hormon. Diketahui bah/a penyerempakan berahi secara hormonal merupakan hal yang sulit untuk dilakukan oleh petani, selain menyita /aktu juga memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk ukuran petani dipedesaan. A. (7)%L%*A (7&A0A
(ejantan yang akan dipakai sebagai calon bibit, harus ditelusuri dahulu asal usulnya, ini untuk menghindari terjadinya perka/inan sedarah . 6eberhasilan perka/inan tidak hanya tergantung pada kesiapan dan kesuburan ternak betina, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kesuburan pejantan . )enurut )1L:: .S ., ""#, pejantan mulai dipakai sebagai calon bibit sebaiknya berumur antara 8 bulan hingga 8 tahun, pilih yang besar diantara pejantan yang umurnya sama, dana lebar, tubuh relatip panjang, bagian tubuh sebelahbelakang lebih besar clan lebih tinggi, tapi jangan yang terlalu gemuk, mata tidak rabun, pertumbuhan relatif cepat, gerakannya lincah dan terlihat ganas, serta memiliki alat kelamin normal clan simetris serta sering terlihat ereksi . B. (7)%L%*A B70%A Domba betina yang pubertas pertama !berahi pertama$, biasanya terjadi pada umur C2 bulan . )asa birahi domba terjadi hanya 2?3C jam, dengan diikuti birahi berikutnya memerlukan /aktu C# hari !)1L:: .S, . ""#$ . 0anda birahi pada domba ditandai dengan gelisah, ribut, nafsu makan berkurang, mencoba menaiki ternak lain, menggerak gerakkan ekor clan sering kencing . Alat kelamin bagian luar sedikit membengkak, memerah clan kadang kadang sedikit mengeluarkan lendir . Biasanya akan diam bila dika/ini pejantan . %nduk domba yang akan dika/inkan sebaiknya berumur lebih dari satu tahun dan telah birahi sebelum berumur satu tahun . 5. )engetahui tanda9tanda berahi Salah satu syarat agar perka/inan dapat dilakukan tepat /aktu, khususnya pada perka/inan dengan
sistem
hand
mating,
petani
hendak
mengetahui
tandatanda
berahi.
0:7L%*7-7!""3$ menerangkan bah/a tanda9tanda berahi pada domba induk adalah diam bila dinaiki pejantan, menggoyang9goyangkan ekornya, memperhatikan dan mendekati pejantan. D. (encatatan !recording$ 1ntuk memudahkan petani dalam melakukan manajemen perka/inan maka pencatatan reproduksi ternak mutlak diperlukan, antara lain menyangkutE . =aktu menga/inkan, pentingnya catatan ini adalah peternak dapat mengetahui apakah ternaknya sudah bunting atau belum, dengan melihat apakah domba induk minta ka/in !berahi$ lagi atau tidak setelah ? 9 " hari dika/inkan. 0:7L%*7-7!""3$ menerangkan bah/a siklus berahi pada domba, yang normal ? 9" hari, dengan rataan
; hari. Apabila pada /aktu siklus brahi berikutnya domba induk tidak berahi lagi setelah dika/inkan, maka dapat dipastikan domba induk tersebut sudah bunting. 2. =aktu kelahiran, catatan ini penting, untuk mengetahui umur domba anak yang dilahirkan secara tepat dan akurat, selain itu berguna untuk menentukan umur penyapihan dan /aktu menga/inkan kembali domba induk setelah beranak. Dengan adanya pencatatan tersebut, peternak dapat memperoleh keuntungan sepertiE peternak dapat membuat beberapa perencanaan diantaranya menentukan /aktu menga/inkan setelah beranak agar jarak beranak dapat diperpendek, mengamati jika ada induk berahi kembali setelah dika/inkan. 7. 0ADA0ADA D:)BA B10% Setelah dilakukan perka/inan, cliharapkan domba akan bunting . &ika perka/inan telah dilakukan clan he/an betina tidak lagi menunjukkan gejala birahi, maka ternak dianggap bunting . Secara 'isual induk bunting akan menunjukkan perubahan fisik seperti perut sebelah kanan semakin besar clibanding sebelah kiri, ambing mulai membesar dan menurun, sering 0emu 0eknis asional 0enaga
!""3$ menyatakan
bah/a
'olume
semen
dipengaruhi
oleh
cara
pengambilan, pakan, frekuensi ejakulasi, bangsa dan umur. *asil penelitian 6AA et al !2++2$ menunjukkan bah/a frekuensi ejakulasi berpengaruh terhadap 'olume semen dan konsentrasi spermato>oa. LA<:-D
et al !""#$ memperoleh hasil bah/a
'olume semen dan konsentrasi spermato>oa dipengaruhi oleh ukuran ini
lingkar skrotum.
perbadaan bangsa dan
-ataan kandungan testosteron domba arut dalam penelitian
!3.?C I 3.2 ngml$ lebih besar bila dibandingkan domba )alin !2.3I +.?2
ngml$
sebagaimana
hasil
penelitan
=A*%D
dan
11S
!""8$. 6andungan
testosteron dipengaruhi oleh bangsa, tipe kelahiran dan umur !LA<:-D et al. , ""#$
*asil penelitian ini juga menunjukkan bah/a tidak terdapat hubungan antara lingkar skrotum dengan 'olume semen, konsentrasi spermato>oa dan testosteron, masing 9 masing sebesar !r F +,22G +,;G dan +,#$ dengan persamaan regresi berturut 9 turut F +,2C J +,+32; KG menunjukkan
bah/a
F CC3#,83 J 3"3,"C KG 'olume
semen
dan
F ,## J +,2C. *al ini
kensentrasi spermato>oa
tidak
hanya
dipengaruhi oleh lingkar skrotum, akan tetapi kemungkinan dipengaruhi faktor lain, misalnya oleh bangsa. :-A dan )16*7-&77 !"";$ menyatakan bah/a tidak ada
hubungan
spermato>oa
antara
lingkar skrotum
dengan
'olume
semen
dan
konsentrasi
pada kambing persilangan !betina lokal 6acang K jantan erman
LA<:-D et al !""#$ mendapatkan bah/a bangsa domba berpengaruh terhadap kadar testosteron.
*asil penelitian yang dilakukan oleh =A*%D
dan 11S
!""?$ menunjukkan bah/a pada domba temperate breed dan tropikal breed tidak terdapat hubungan antara lingkar skrotum dengan konsentrasi spermato>oa. . 076:L:% A D%67)BA6A . %nsemenasi Buatan %nseminasi Buatan !%B$ merupakan hal biasa. Biasanya dilakukan pada ternak sapi dan telah terbukti memperbaiki produksi daging maupun susu. %B merupakan generasi kedua dari teknologi reproduksi. 0etapi pemanfaatan praktis pada ternak kambing dan domba masih memerlukan perubahan perilaku. (otensi ternak domba dalam produksi adalah menyediakan bahan pangan asal he/an berupa daging dan susu !dari kambing prahan$. 1mumnya petani sudah terbiasa memelihara kambing yang akhirnya menjadi biasabiasa saja. ang belum dilakukan adalah bagaimana memproduksi ternak kambing yang tidak seperti biasanya, hasilnya lebih tinggi dan dagingnya lebih bermutu. Te!" I!#e$"!%#"
%nseminasi berasal dari kata in yang berarti masuk atau memasukkanG kata semen berarti cairan yang mengandung sel kelamin jantan, media nutritif dan nonnutritif. Akhiran asi berarti proses atau kegiatan. %nseminasi buatan telah lama dikenal dengan istilah ka/in suntik. Semen untuk %B dibedakan menjadi 2 yakni semen cair dan semen beku. 0eknik %B dengan Semen Beku. %ni relatif mudah dilakukan. (eralatan yang diperlukan berupaE Spekulum berbentuk paruh bebek untuk membuka 'aginaG Artificial %nsemination
!A%$ un untuk menembakkan semen ke dalam leher rahimG plastik sit untuk menempatkan stra/ !kemasan semen beku$G pinset untuk mengambil stra/G gunting untuk memotong ujung stra/G dilengkapi dengan mangkok air untuk pencairan semen dalam stra/ yang disebut ta/ingG kertas tissue. Langkah kegiatan %B dengan menggunakan semen bekuE Ambil stra/ dari dalam termos atau container dengan hatihatiG (egang pada ujung kemasan, baca label yang tertera pada stra/ secara singkatG Lakukan ta/ing sekitar 8 detikG Ambil dan keringkan dengan usapan tisuG 0empatkan stra/ pada ujung A% gun, gunting ujung kemasan stra/G (asang plastik sit pada A% gun dan fiksasi agar posisi stra/ mantapG Ba/a A% gun yang telah siap dan spekulum ke kandang ternak betinaG Dengan pertolongan pera/at ternak, angkat kedua kaki belakang kambingdomba sehingga badannya membentuk sudut ?+ 9 ?8 derajat terhadap lantai kandangG Buka 'agina kambing dengan menggunakan spekulum yang sudah diberi pelumas, lihat posisi lubang cer'ics, incarlahG masukkan A% gun melalui lorong spekulum menuju ke lubang cer'ics, dorong hingga ke posisi empat atau batas cer'ics tertahan sesuatau tekanan, ujung gun masuk sekitar cmG Semprotkan semen pada bagian tersebut, lalu tank A% gun perlahanlahanG 0ahan posisi kambing dengan sudut ?8 derajat, selama 8 menitG Lepas kedua kaki kambing sehingga dapat berdiri kembali di kandang.AH 0eknik %B dengan Semen 5air dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut E Lakukan penampungan semen dari seekor pejantan. 5aranya siapkan seekor betina perangsang !teaser$ untuk dinaiki oleh pejantan kemudian tampung semen yang dikeluarkan dengan menggunakan 'agina buatan yang telah disiapkanG Segera ba/a semen ke tempat teduh atau ruangan untuk pengenceranG &ika 'olume semen 2 ml maka dapat diencerkan dengan cairan fisiologis hingga menjadi ? ml. Selanjutnya, isap dengan spuit yang ujungnya disambung dengan plastik sit sebanyak +,2 ml setiap dosis %BG Selanjutnya ba/a ke tempat betina berahi untuk diinseminasikan dengan prosedur sama dengan teknik %B dengan menggunakan semen beku. 5ara ini lebih sederhana, tidak memerlukan perlakuan dan peralatan khusus. Sangat praktis dipergunakan pada sebuah peternakan yang memiliki bibit unggul sendiri dengan jumlah populasi hingga 8+ ekor betina. Setiap kali penampungan semen dapat dipergunakan untuk betina antara 2 sampai 2+ ekor.
*alhal
yang
perlu
diperhatikan
oleh
seorang
kader
inseminator
%B
6ambingDomba dalam menjalankan praktekE Lakukan secara halusG *endaknya tidak berbuat kasar terhadap ternak, penuh kasih sayang, tidak menyakiti, tidak melukai, buat ternak merasa senyaman mungkin, cara mengangkat kaki belkang harus betulbetul tidak membebani he/annya terlalu beratG Lakukan dalam /aktu yang cepatG 1ntuk dapat melayani dengan cepat, semua peralatan telah tersedia, dibarengi dengan ketrampilan dalam melakukan setiap langkah kegiatan tersebut diatas. *al ini bertujuan untuk tidak terlalu lama memberikan beban tekanan stress pada ternak, karena juga berpengaruh pada kondisi fisiologis, yaitu berjalannya fungsi normal organorgan tubuh termasuk fisiologi reproduksinyaG Lakukan dengan teknik yang tepat E Artinya pada saat mengerjakan langkah kegiatan, kita sudah dengan pasti mengerti tujuannya, sehingga sasaran organ yang dituju tidak salah, raguragu atau masih merabaraba, mengiraira. 1ntuk itu pengetahuan anatomi perlu dimantapkan pemahamannya, jangan dilupakan be gitu saja. Disampaikan oleh drh. *arjuli *atmono, ). Si !Dimuat dalam 0abloid Sinar 0ani 7disi # 9 2? )aret 2++" o. 32"8 0ahun KKK%K$. Biasanya,insminasi buatan memiliki tujuan untuk mengefisiensikan semen beku dari pejantandomba unggul. Semen yang telah dikoleksi, harus dikelola sedemikian rupa meliputi8 penampungan, pengenceran dan penyimpanan. 5ara penampungan semen yang terbaik dengan menggunakan 'agina buatan. Sekali penampungandapat dikumpulkandari 23
kali
ejakulasi.
@olume
semen
setiap
ejakulasi
sekitar
+,3,2
ml.
kepadatanspermato>oa yang aman untuk keberhasilan %B sekitar ++2++ jutaml. sedangkankepadatan spermato>oa semen domba per ejakulasi berkisar 2?,8 milyarml. maka pengenceran dapat dilakukan +8 kali dan dosis inseminasi +,28 +,8 ml. semenyang telah dicampur dengan pengencer apabila digunakan dalam /aktu pendek !?8hari$ dapat disimpan pada suhu ?;5 atau ke dalam stra/ guna penyimpanan padasuhu "25 dalam nitrogen cair untuk dibekukan. Saat teknik inseminasi buatan,deposisi semen yang paling baik adalah di uterus, dengan menggunakan spikulum'aginoscope dimasukkan ke dalam 'agina dioles dengan 'aselin steril, %B dilakukandengan
memasukkan
cateter
dari tabung
penyemprot
semen,
semen
disemprotkansecara perlahan, jika menggunakan semen beku alat penyemprot dapat menggunakangun %B seperti pada sapi !Anonim, 2+2$. 0eknik %B dengan semen cair
memanglebih sederhana, tidak memerlukan perlakuan dan peralatan khusus. 5ara ini terbilangsangat praktis diterapkan pada peternakan yang memiliki bibit unggul dengan jumlah populasi ternak betina mencapai 8+ ekor atau lebih. Setiap kali melakukan ka/ins untik, 22+ ekor betina bisa memperoleh pelayanan secara bersamaan di /aktuyang sama 2. (77-70A6A B%-A*% (enyerentakan birahi diperlukan agar perka/inaan dapat dilakukan serentak sehingga pemanfaatan pejantan dapat dilakukan secara optimal, saat kebuntingan dapat terjadi dengan serentaksehingga manajemen pakan jadi seragam, dan yang paling penting saatberanak menjadi serentak sehingga panen pun dapat dilakukan secara serentak. Dengan demikian terjadi suatu efisien tenaga kerja dan keperluankandang beranak dan kandang pembesaran. Di %ndonesia birahi pada domba terjadi setiap C; hari sekali sepanjang tahun. 0idak seperti halnya di negara empat musim birahipada domba hanya terjadii setahun sekali pada saat musim bunga. (enyerentakan birahi dapat dilakukan secara hormonal memanfaatkan preparat hormon MprogestagenN dapat dalam bentuk spons ataupun Mintra'aginal de'iceN yang disebut 5%D-. amun kedua preparat hormon tadi tidak tersedia di pasar %ndonesia perlu diimpor dari Australia, e/ Healand, Amerika atau dari 7ropa, dengan demikian harganya menjadi sangat mahal untuk peternakan %ndonesia. 1ntuk kondisi iklim %ndonesia penyerentakan birahi pada domba dapat juga dilakukan secara alami. 0eknologi yang dilakukan sangat mudah dan murah dapat dilakukan oleh siapapun juga yang mencintai ternak. a. (enyiapan Betina 1ntuk mendapatkan hasil yang maksimal perludilakukan pemilihan betinabetina yang subur dan sehat. Domba yang subur ditandai dengan bentuk yang normal dari tubuhnya maupun alat kelamin serta ambingnya. 6alau domba betina itu seekor betina muda maka berat hidupnya haruslah tidak kurang dari " kg. hal ini diperlukan agar pada saat ka/in tubuh domba telah de/asa dan semua organ reproduksinya telah siap untuk menerima kebuntingan. Domba yang baru saja menyapih anaknya, juga dapat dimasukan dalam kelompok ini. =alaupun ada kecendrungan pejantan untuk memilih betina yang lebih de/asa. 6alau jumlah domba cukup banyak sebaiknya domba betina muda dengan domba betina de/asa.
memang dipisahkan antara
6umpulkan dalam satu kelompok sekitar 2+ ekor ternak betina dalam kandang tanpa penyekat dengan ukuran luas sekitar 2+ m2 ! ?O8 m2 atau 3OC m2 $. Biarkan domba ini dalam kandang tanpa pejantan sekitar satu bulan, dan beri makan secara cukup dan baik. 6irakira empat bagian rumput dua bagian dedaunan. Bila hal ini terlihat domba menjadi lebih gemuk dan bulunya tampak lebih bersih dan berkilau. b. (enyiapan (ejantan 1ntuk perka/inan ini diperlukan pejantan yang sehat dan subur serta agresif. (erlu dilakukan pemeriksaan terhadap organ reproduksi pejantan meliputi testis yang besar dan bentuknya sama antara buah pelir kiri dan kanan serta mempunyai penis yang kokoh dan normal.6aki kokoh dan tidak cacat. (ejantan ini bila didekatkan dengan betina dia tidak terlihat sangat agresif. (ejantan ini harus diberi makan yang cukup baik agar dapat melaksanakan tugasnya menga/ini banyak betina !kurang lebih 2+ ekor betina$. Letakan pejantan ini dikandang yang jauh dari kandang betina yang akan dika/inkan. 6urang lebih 3+ m jauhnya, sehingga memungkinkan dititipkan di kandang tetangga. c. )asa (erka/inan Betina yang normal masa birahinya bersiklus setiap 8; hari. Satukan pejantan yang telah disiapkan dengan betina yang juga telah disiapkan selama 2 siklus birahi. (ada hari pertama penyatuan antara betina dan pejantan ini, biasanya pejantan sangat agresif mengejar betina. Sementara biasanya betina belum ada yang birahi. Biarkan saja hal tersebut terjadi. Biasanya pada hari ketiga betina mulai tampak ada yang birahi dan mengejarngejar pejantan. )akanan pada saat ini harus cukup dan baik agar tidak ada ternak yang kelaparan dan kekurangan makan karena konsentrasi ternak terhadap makanan biasa kurang pada saat ini.Dengan demikian perlu upaya khusus agar makanan tetap ada dalam tempat makanannya. Setelah hari ke 3?, ternak jantan dapat dikeluarkan,ditukarkan dengan pejantan tetangga yang sama baiknya. 6alau saat itu harga ternak baik dapat juga ternak ini dijual. amun berarti untuk keperluan perka/inan yang akan datang kita perlu mencari lagi pejantan lain yang lebih baik. d. (era/atan Selama 6ebuntingan Dengan sistem penyerentakan birahi ini, umur kebuntingan kelompok ternak ini akan relatif sama, sehingga fase fisiologisnya juga sama. Dengan demikian pera/atan selama kebuntingan menjadi lebih mudah karena kebutuhan pakan baik kualitas maupun kuantitas antara indi'idu ternak yang satu dengan yang lainnya relatif sama. (ada saat kebuntingan induk memerlukan tingkat protein yang lebih tinggi. 1ntuk itu saat ini perlu
diberikan 3 bagian rumput dan tiga bagian dedaunan . berat tubuh induk harus terus bertambah pada saat kebuntingan ini. )asa kebuntingan seekor ternak domba adalah sekitar 8+ hari. Sekitar C minggu sebelum beranak kualitas pakan haruslebih ditingkatkan lagi. 1ntuk itu perlu ditambah dengan bijibijian atau dedak padi sebanyak 23 gelas per ekor per hari. (ada saat ini ternak yang tidak bunting sudah dapat terlihat jelas. Dengan demikian ternakternak yang tidak bunting ini dikeluarkan dari kelompok ini. Beri pakan yang lebih rendah kualitasnya agar tidak terjadi pemborosan atau dapat juga dijual. e. (era/atan Selama 6elahiran Sekitar 8+ hari setelah ternak dika/inkan maka kelompok ternak ini akan mulai menunjukan tandatanda kelahiran yaitu 'ul'a membengkak mengeluarkan cairan bening yang kental, ternak mulai gelisah dan menggarukgaruk lantai. (ada saat ini perlu perhatian khusus, untuk membantu apabila ada ternak yang mengalami kesulitan kelahiran, atau indukyang tidak mau menyusui anaknya. 0ernak yang sudah beranak segera masukan ke dalam sekat dengan luas O m2, agar induk dan anak mempunyai hubungan khusus, tidak terganggu oleh induk lainnya. Biarkan dalam kandang bersekat ini selama tiga hari. Beri pakan secukupnya. Setelah tiga hari dapatdigabungkan kembali dengan ternak lainnya. f. (enjualan 0ernak Lepas Sapih (roduksi susu induk pada saat anak berumur 3 bulan sudah sangat menurun. Dengan demikian anak domba dapat disapih dari induknyapada umur 3? bulan. Setelah penyapihan ini anak domba dapat dijual kepada peternak lain yang ingin melakukan pembesaran penggemukan untuk selanjutnya dijadikan ternak yang siap dipotong. Apabila kita fasilitas modal yang cukup maka periode pembesaran ini dapat juga dilakukan oleh kita sendiri. amun berarti kita sudah memperpanjang masa perputaran modal kita. g. (erka/inan 6embali Setelah Beranak Setelah anak disapih dari induknya, ternak betina ini perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas pakannya. *al ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan indukinduk ini untuk dika/inkan kembali. Seperti pada musim perka/inan yang lalu betinabetina ini kembali dikelompokan dalam satu kelompok termasuk betinabetina yang gagal bunting pada musim perka/inan yang lalu. Setelah dua minggu dalam kondisi pakan istime/a ini
masukan pejantan biarkan selama 2 siklus birahi !3? hari$. Demikian kegiatan ini dilakukan berulang seperti yang telah dilakukan pada musim perka/inan yang lalu. h. 6euntungan (erka/inan Dengan (enyerentakan Birahi Seperti telah kita perhatikan dengan seksama, untuk suksesnya suatu kegiatan pengembangan ternak domba diperlukan tahaptahap yang runut. Sederhana, tetapi kalau tidak terencana dengan baik, tidak ada penyerentakan birahi, ternak kita dapat ka/in kapan
sajadan
beranak
kapan
saja.
*al
ini
akan
menyulitkan
manajemen,
perka/inan,manajemen pakan, manajemen kebuntingan, manajemen kelahiran sapih dan penjualan ternak yang tidak terprediksi jumlah maupun /aktunya. Dengan sistem penyerentakan birahi ini kita dapat merencanakan kapan dan berapa jumlah ternak yang akan kita jual. 6apan dibutuhkan pakan dan berapa jumlahnya dan bagaimana kualitasnya. Apabila hal ini dilakukan dengan cara berkelompok dalam satu desa, akan lebih baik lagi. Dalam penjualan ternak kita akan dapat lebih hemat dalam biaya produksi karena dilakukan secara massal. ¨ah produksi ternak pun dapat direncanakan dengan baik, sehingga tidak ada kelebihan produksi di suatu saat dan kekurangan produksi di saat yang lain. 3. 6L:% D:)BA 6loning berasal dari kata PcloneQ, artinya mencangkok. Secara sederhana bisa dipahami, teknik ini adalah cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia. Seperti yang kita ketahui bah/a mayoritas he/an !termasuk manusia$ hanya bisa melakukan reproduksi generatif !ka/in$ yang dicirikan adanya rekombinasi gen hasil proses fertilisasi o'um oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi 'egetatif tidak ada proses tersebut, karena indi'idu baru !bacaE anak$ berasal dari bagian tubuh tertentu dari induknya.Dengan teknik kloning, he/an dan manusia bisa diperbanyak secara 'egetatif !tanpa ka/in$.0eknik ini melibatkan dua pihak, yaitu donor sel somatis !sel tubuh$ dan donor o'um !sel gamet$. )eskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal yang mutlak dan tidak mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan rekombinasi !perpaduan$ gen dari induk jantan dan induk betina. %ni mengakibatkan anak yang dihasilkan memiliki sifat yang !boleh dikatakan$ sama persis dengan PindukQ donor sel somatis.1ntuk lebih jelas, berikut ini uraian dasar proses kloning pada domba Dolly beberapa tahun lalu. (erhatikan gambar berikut. Langkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis !sel tubuh$. Dari domba betina lain diambil sebuah o'um !sel telur$ yang kemudian dihilangkan inti selnya. (roses berikutnya adalah fusi !penyatuan$
dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan PterbukanyaQ membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini telah diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. 0ernyata hasil fusi sel tersebut memperlihatkan sifat yang mirip dengan >igot, dan akan mulai melakukan proses pembelahan. Sebagai langkah terakhir, P>igotQ tersebut akan ditanamkan pada rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut hamil. Anak domba yang lahir itulah yang dinamakan Dolly, dan memiliki sifat yang sangat sangat mirip dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.Dolly lahir dengan selamat dan sehat sentausa. Sayangnya selama perjalanan hidupnya dia gampang sakit dan akhirnya mati pada umur C tahun, hanya mencapai umur separoh dari ratarata masa hidup domba normal. (adahal kloning yang dilakukan pada he/an spesies lain tidak mengalami masalah.Dari hasil penyelidikan kromosomal, ternyata ditemui bah/a Dolly mengalami pemendekantelomere. 0elomere adalah suatu pengulangan sekuen DA yang biasa didapati diujung akhir sebuah kromosom. 1niknya, setiap kali sel membelah dan kromosom melakukan replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang entah kemana. (enyebab dan mekanismenya juga belum diketahui sampai sekarang.)asalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal agar sel berhenti membelah. *al inilah yang diduga berhubungan erat dengan percepatan penuaan dan kematian. (emendekan telomere ini ternyata disebabkan oleh akti'itas en>im yang dikenal dengan telomerase.Sejalan dengan perkembangan teknik kloning, para ilmu/an telah mampu membuka harapan besar untuk menghidupkan kembali sat/asat/a yang telah punah. Seorang profesor Biologi asal &epang, 0eruhiko =akayama, berhasil membuat kloning dari seekor mencit yang telah beku selama dua dekade. 6eberhasilan ini memicu kemungkinan terobosan yang lebih spektakuler lagi, yakni Pmembangkitkan kembaliQ makhluk hidup yang telah punahR )isalnya burung Dodo ! Raphus cucullatus$, serigala 0asmania !Thylacinus cynocephalus$, uagga ! Equus quagga$, sampai beberapa subspesies dari harimau yang telah punah ! Panthera tigris balica, Panthera tigris sondaicus$. %ni bukan isapan jempol belakaR (ara ilmu/an di San Diego telah mengambil sedikit jaringan dari spesimen a/etan banteng &a/a yang telah mati selama beberapa tahun, kemudian mengisolasi DA banteng &a/a tersebut dan memasukkan inti sel sintesis ke sel telur sapi biasa. *asilnya, dua ekor banteng
&a/a berhasil dilahirkan dari rahim sapi biasa. &adi impian menghidupkan spesies yang telah punah, seperti &urassic (ark, tidak lagi dianggap sciencefiction belaka.
5ara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. %an =illmut adalah sebagai berikutE •
)engambil sel telur yang ada dalam o'arium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
•
)engeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
•
)emasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi. Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula !domba donor sel
•
telur •
Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
&adi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara 'egetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
BAB III PENUTUP
A& Ke#"$'%! Dalam meningkatkan produksi domba ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya pemilihan pejantan, pemilihan betina, masa birahi, masa kebuntungan dll. Selain itu, ada beberapa teknik yang dikembangkan untuk meningkatkan produksi domba diantaranya insemenasi buatan, penyerentakan birahi dan klonning. B& S%*%!
Sebaiknya pemahaman masyarakt terhadap mekanisme reproduksi domba lebih ditingkatkan agar produksi domba pun dapat meningkat.