BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakang
Bahasa Bahasa merupa merupakan kan hal yang yang sangat sangat berkait berkaitan an dengan dengan kehidu kehidupan pan manusi manusiaa sehari sehari-h -hari ari,, seba sebab b baha bahasa sa adala adalah h alat alat komu komuni nika kasi si yang yang palin paling g utama utama yang yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sebagai penerima pesan untuk untuk menyam menyampai paikan kan inform informasi asi kepada kepada khalay khalayak. ak. Oleh Oleh karena karena itu, itu, jika jika orang orang bertanya apakah bahasa itu, maka jawabannya dapat bermacam-macam sejalan dengan bidang kegiatan tempat bahasa itu digunakan. Jawaban seperti, bahasa adal adalah ah alat alat untu untuk k meny menyam ampa paik ikan an isi isi piki pikira ran, n, baha bahasa sa adal adalah ah alat alat untu untuk k meng mengek eksp spre resi sika kan n diri diri,, dan dan baha bahasa sa adal adalah ah alat alat untu untuk k mena menamp mpun ung g hasi hasill kebudayaan, dan semuanya dapat diterima. Dalam Dalam bahasa Indones Indonesia ia kata Linguistik bukan hanya berarti ilmu tentang bahasa, tetapi juga berarti bahasa itu sendiri, atau mengenai bahasa. ebagai ilmu, il mu, lingui linguistik stik juga juga sudah sudah mempun mempunyai yai sejarah sejarah yang yang panjan panjang. g. elain elain itu, itu, pelbag pelbagai ai pendapat dan pandangan yang berbeda telah tela h pula menyemarakkan studi linguistik ini !"haer, #$%#& '(. Oleh karena itu, meskipun secara singkat dalam pembahasan ini akan dibicarakan pula mengenai teori-teori linguistik serta tokoh-tokoh teori linguistik yang berhubungan dengan )sikologi. )sikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik prilaku yang tampak maupun perilaku yang tidak tampak& resepsi, persepsi, pemerolehan bahasa, dan pemproduksian bahasa serta proses yang terjadi di dalamnya. "ontoh perilaku yang tampak dalam berbahasa adalah perilaku manusia ketika berbicara dan menulis atau ketika dia memproduksi bahasa, sedangkan contoh prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia ketika memahami yang disimak atau dibaca sehingga menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya atau ketika dia memahami bahasa.
1
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Berdasaran latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah& %. *pa saja saja teori-teori teori-teori lingui linguistik stik yang yang berhubu berhubungan ngan dengan dengan psikologi+ psikologi+ #. iapa iapa penc pencetu etuss teori-t teori-teor eorii terseb tersebut+ ut+
1.3 Tujuan ujuan
*dapun tujuan dari makalah ini yaitu& %. ntuk memahami memahami apa saja saja teori-teori teori-teori linguisti linguistik k yang berhubung berhubungan an dengan dengan psikologi #. ntuk mengetahui mengetahui siapa siapa saja saja pencetus pencetus teori-teor teori-teorii linguistik linguistik tersebut tersebut..
2
BAB II PEMBAHAAN 2.1 Ps!k"l!ngu!st!k
ecara etimologi sudah disinggung bahwa kata psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik , yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masing-masing berdiri sendiri, dengan prosedur dan metode yang berlainan. )sikologi mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jia seseorang
mengucapkan
kalimat-kalimat
yang
didengarnya
pada
waktu
berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia !lobin, %/0 1eller, %2/0 lama "a3ahu, %4(. 1aka secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan
secara psikologi
dapat
menerangkan
hakikat
bahasa dan
pemerolehannya. Dengan kata lain, psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
2.2 Te"r!#Te"r! L!ngu!st!k
)ada makalah ini penyusun membahas tentang empat teori atau aliran linguistik
yang
berhubungan
dengan
psikologi,
baik
kognitif
maupun
beha5ioristik, dengan para tokohnya agar kita mempunyai gambaran yang lebih menyeluruh dan komprehensif, dan bisa memahami masalah psikolinguistik dengan lebih baik. 6eempat aliran atau teori itu adalah !a( yang dikemukakan dan dipelopori oleh 7erdinand de aussure, yang menganut paham psikologi kognitif, beha5iosristik, dan pragmatik0 !b( yang dikemukakan dan dipelopori oleh 8eonard Bloomfield,
yang
tampak
menganut
psikologi
beha5ioristik0
!c(
yang
dikemukakan dan dipelopori oleh John 9upert 7irth, yang tampak menganut aliran pragmatisitik,0 dan !d( yang dikemukakan dan dipelopori oleh :oam
3
"homsky, yang tampak menganut paham kognitif. 6eempat aliran itu mempunyai nama sendiri-sendiri sesuai dengan teori linguistiknya bukan psikologinya.
2.2.1
Te"r! $er%!nan% De aussure
7erdinand De aussure !%;';-%%4( adalah seorang linguis wiss yang sering di sebut-sebut sebagai Bapak atau )elopor 8inguistik 1odern. Bukunya yang terkenal Course e Linguistique Generalde !%%2( diterbitkan oleh muridmuridnya, Bally dan chehaye, berdasarkan catatan kuliah setelah beliau meninggal. De aussure disebut sebagai
linguisti?ue, dan !/( hubungan sintagmatik dan hubungan asosiatif atau paradigmatik !lihat "haer, %2/(. 6eempat hal tersebut belum dikenal dalam studi linguistik sebelumnya. De aussure menjelaskan bahwa perilaku bertutur atau tindak tutur ! speech art) sebagai satu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih. Dalam perilaku berbahasa dibedakan antara pelaksana yaitu pusat penghubung penutur dan telinga pendengar yang keduanya sebagai bagian yang aktif0 dan penerima yaitu pusat penghubung pendengar dan telinga penutur yang kedua sebagai bagian yang pasif.
De aussure juga membedakan antara parole, langue, dan langage.
6etiganya bisa dipadankan dengan kata
4
bahasa pada umumnya sebagai alat interaksi manusia seperti pada tampak dalam kalimat <1anusia punya bahasa, binatang tidak=. Jadi langage ini juga bersifat abstrak !lihat "haer, %/(. 1enurut De aussure linguistik murni mengkaji langue, bukan parole maupun langage. @erori linguistik De aussure tidak mengikut sertakan parole. *lasan De aussure mengkaji langue adalah sebagai berikut& %( Langue bersifat sosial sedangkan parole bersifat indi5idual. 6edua sifat ini saling bertentangan. Langue berada di dalam otak. Belajar langue bersifat sosial dalam pengertian sinkronik, sedangkan parole bersifat idiosinkronik karena ditentukan secara perseorangan. #( Langue itu bersifat abstrak dan tersembunyi di dalam otak, sedangkan parole selalu bergantung pada kemauan penutur dan bersifat intelektual. 4( 8angueadalah pasif sedangkan parole adalah aktif. Jadi, menurut De aussure linguistik haruslah mengkaji langue karena langue adalah fakta sosial sedangkan parole merupakan perlakuan indi5idual, dan hanya merupakan embrio dari langage. Dengan kata lain, apa yang keluar dari mulut penutur dalam bentuk kalimat-kalimat selalu berubah-ubah dan bersifat idiosinkretis. Oleh karena itu, tidak layak dijadikan bahan kajian linguistik. Aang paling penting dari teori linguistik De aussure adalah mengenai signe’ linguistique atau tanda linguistik karena bahasa merupakan sebuah sistem tanda. 1enurut De aussure tanda linguistik adalah sebuah maujud psikologis yang berunsur dua yaitu signifie’ atau konsep atau petanda0 dan signifiant atau imaji bunyi atau penanda !istilah pertanda dan penanda dari 6ridalaksana, %;(. 6edua unsur ini, signifie’ dan signifiant terikat erat sehingga yang satu selalu mengingatkan yang lain, atau sebaliknya !lihat "haer, %$0 %/(. *da beberapa ciri dari signie’ linguistique ini yaitu sebagai berikut& Pertama, tanda linguistik berisifat arbitrer, maksudnya hubungan antara satu petanda atau konsep dengan satu penanda atau imaji bunyi bersifat kebetulan.
5
:amun, tanda linguistik itu tidak dapat di rubah !immutable(0 tetapi sistem bahasa dapat berubah. Kedua, penanda ! signifiant ( dari suatu signe’ linguistique itu merupakan satu bentangan !span( yang dapat diukur dalam satu dimensi atau merupakan satu garis, satu perpanjangan. Ini berarti bahwa bahasa dapat dianggap sebagai satu deretan atau urutan ! sequence(. Ketiga, signe’ linguistique mempunyaipergandaan yang tidak dapat dihitung. Dengan kata lainj tanda linguistik jumlahnya tidak terbatas. 1enurut De aussure metode yang sesuai dalam analisis linguistik adalah segmentasi dan klasisfikasi. Dengan kedua metode ini seorang linguis akan menetukan pola-pola untuk mengklasifikasikan unit-unit yang dianalisis. )ola pola itu bisa sintagmatik, yaitu pola yang tersusun berturut-turut dalam satu arus ujaran, atau juga paradigmatik, yaitu hubungan-hubungan antara unit-unit yang menduduki tempat yang sama dalam arus ujaran . pembentukan kalimat menurut De aussure bukanlah semata-mata urusan langue, tetapi lebih banyak menyangkut
urusan
parole.
)embentukan
kalimat
merupakan
satu
prosespenciptaan bebas, tidak dibatasi oleh rumus-rumus linguistik, kecuali dalam hal yang menyangkut bentuk kata dan pola bunyi.
2.2.2
Te"r! Le"nar% Bl""m&!el%
8eonard Bloomfield !%;;-%/( seorang ntokoh linguistik *merika, sebelum mengikuti aliran beha5iorisme dari atson dan eiss, adalah seorang penganut paham mentalisme yang sejalan dengan teori psikologi undt. 6emudian beliau menentang mentalisme dan mengikuti aliran perilaku atau beha5iorisme. Cal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan linguistik *merika, terutama di sekolah
linguistik Aale
yang
didirikan
menurut
ajarannya.
Bloomfield
menerangkan makna !semantik( dengan rumus-rumus beha5iorisme. *kibatnya, makna menjadi tidak dikaji oleh linguis-linguis lain yang menjadi pengikutnya.
6
nsur-unsur linguis diterangkannya berdasarkan distribusi unsur-unsur tersebut di dalam lingkungan !environment ( di mana unsur-unsur itu berada. Distribusi dapat diamati secara langsung, sedangkan makna tidak dapat. 1enurut Boomfield bahasa merupakan sekumpulan ujaran yang muncul dalam suatu masyarakat tutur ! speech communit(. jaran inilah yang harus dikaji untuk mengetahui bagian-bagiannya. 8alu, bagi Boomfield, bahasa adlah sekumpulan data yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat. Data ini merupakan ujaran-ujaran yan terdiri dari potongan-potongan perilaku !tabiat( yang disusun secara linear. @eori linguistik Boomfield didasarkan pada andaian-andaian dan definisidefinisi karena kita tidak mungkin mendengar semua ujaran di dalam suatu masyarakat tutur. Jadi, tidak mungkin kita dapat menujukkan bahwa pola-pola yang kita temui dalam beberapa bahasa berlaku juga pada bahasa-bahasa lain. Ini harus diterima sebagai satu andaian. 6ita tidak mungkin menunjukkan bahwa lambang-lambang ujaran dihubungkan dengan makna karena tidak mungkin mengenal satu persatu makna itu dalam data. 1enurut Bloomfield bahasa itu terdiri dari sejumlah isyarat atau tanda berupa unsur-unsru 5okal !bunyi( yang dinamai bentuk-bentuk linguistik. etiap bentuk adalah sebuah kesatuan isyarat yang dibentuk oleh fonem-fonem !Bloomfield, %440 %';(. mpamanya& Pukul adalah bentuk ujaran. Pemukul adalah bentuk ujaran. Pe! adalah bentuk, bukan ujaran. Pukul terdiri ari empat fonem, yaitu& Ipl, lul, Ikl, dan III. Disini fonem lul digunakan dua kali.
7
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa setiap ujaran adalah bentuk, tetapi tidak semua bentuk adalah ujaran. 1enurut Boomfield aa dua macam bentuk, yaitu& !%( Bentuk bebas ! free form(, yakni bentuk yang dapat diujarkan sendirian seperti bentuk amat, "alan, dan kaki dalam kalimat
8
Bloomfield dalam analisisnya berusaha memenggal-menggal bagian-bagian bahasa itu, serta menjelaskan hakikat hubungan diantara bagian-bagian itu. Jadi, kita lihat bagian-bagian itu mulai dari fonem, morfem, kata, frase dan kalimat. 6emudian beliau juga menerangkan lebih jauh tentang tata bahasa serta memperkenalkan banyak definisi, istilah, atau konsep yang terlalu teknis untuk dibicarakan disini seperti konsep taksem, semem, tagmem, episemem, dan lainlain. Oleh karena itu, teori Bloomfield ini disebut juga linguistik taksonomik karena memotong-motong bahasa secara hierarkial untuk mengkaji bagian bagiannya atau strukturnya !lebih jauh lihat "haer, %/(. 2.2.3
Te"r! '"hn Ru(ert $!rth
John 9upert 7irth!%;$-%2$( adalah seorang linguis Inggris yang pada tahun %// mendirikan sekolah linguistik deskriptif di 8ondon. 1enurut 7irth dalam kajian linguistik yang paling penting adalah konteks. Dalam teori 7irth ada konteks fonologi, morfologi, leksikon dan situasi. Bahasa adalah susunan dari konteks-konteks ini. 1enurut 7irth struktur bahasa itu terdiri dari lima tingkatan yaitu tingkatan fonetik, leksikon, morfologi, sintaksis dan semantik. Aang menjadi unsur dalam tingkatan fonetik adalah fonem, yang menjadi unsur dalam tingkatan morfologi adalah morfem, yang menjadi unsur dalam tingkatan sintaksis adalah kategori-kategori sintaksis0 dan yang menjadi unsur dalam tingkatan semantik adalah kategori-kategori semantik. 7irth lebih memusatkan perhatian pada tingkatan fonetik dan tingkatan semantik. edangkan tingkatan lain kurang diperhatikan. *rti atau makna menurut teori 7irth adalah hubungan antara satu unsur pada satu tingkatan dengan konteks unsur itu pada tingkatan yang sama. Jadi, arti tiap kalimat terdiri dari lima dimensi, yaitu beeerikut ini& %( Cubungan tiap fonem dengan konteks fonetiknya !hubungan fonem satu sama lain dalam kata(. #( Cubungan kata-kata satu sama lain dalam kalimat. 4( Cubungan morfem pada satu kata dengan morfem yang sama pada kata lain, dan hubungannya dengan kata itu.
9
/( Jenis kalimat dan bagaimana kalimat itu digolongkan. '( Cubungan kalimat dengan konteks situasi. *da dua jenis perkembangan dalam ilmu linguistik yang selalu dikaitkan dengan 7irth, yaitu !a( teori konteks situasi untuk menetukan arti, !b( analisis prosodi dalam fonologi. @eori konteks situasi ini menjadi dasar teori linguistik 7irth0 beliau menolak setiap usaha untuk memisahkan bahasa dari konteksnya dalam kehidupan manusia dan budaya. 7irth menekankan bahwa makna merupakan jantung dari pengkajian bahasa. emua analisis linguistik dan pernyataan-pernyataan tentang linguistik haruslah merupakan analisis dan pernyataan mengenai makna. Dalam hal ini beliau memperkenalkan dua kolokasi untuk menerangkan arti, yaitu arti gramatikal dan arti fonologis. *rti gramatikal adalah peranan dari unsur-unsur tata bahasa di dalam konteks gramatikal dari yang mendahului dan mengikuti unsur-unsur itu di dalam kata atau konstruksi !gagasan( dari unsur-unsur tata bahasa yang bersamaan di dalam paradigma-paradigma. Jadi, arti menurut kolokasi adalah abstraksi sintagmatik. mpama dalam kalimat bahasa Inggris <he liked me=. *rti gramatikal liked adalah peranan atau hubungannya dengan she dan me# dan juga hubungannya denganlike dan likes pada tingkatan paragdimatik. *rti fonologi adalah peranan atau hubungan dari unsur-unsur fonologi di dalam konteks fonologi dari struktur suku-kata dan unsur-unsur lain yang bersamaan secara paragdimatik yang dapat berperanan dalam konteks yang serupa. alah satu dimensi arti dari lima dimensi seperti yang disebutkan di atas adalah dimensi hubungan kata-kata0 hal ini tidak boleh dipisahkan dari konteks situasi dan budaya. *rti satu tergantung dari kolokasi yang mungkin dari kata itu. mpamanya, salah satu arti kata malam adalah kolokasinya dengan gelap, dan sebaliknya gelap berkolokasi dengan malam. Jadi, jelas arti sebuah kata ditentukan oleh konteks linguistiknya.
10
ebagai linguis 7irth dikenal juga sebagai tokoh analisis prosodi atau fonologi prosodi. 1enurut 7irth analisis prosodi dapat digunakan untuk menganalisis bahasa dan membuat pernyataan-pernyataan yang sistematis dari analisis yang didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap data bahasa serta menggunakan istilah-istilah dan kategori-kategori yang sesuai. *nalisis prosodi ini menganggap ada dua jenis fonologi, yaitu berikut ini& %( nit-unit fonematik yang terdiri dari konsonan-konsonan segmental dan unsur-unsur 5okal yang merupakan maujud-maujud yang dapat saling menggantikan dalam bermacam-macam posisi pada suku kata yang berlainan. #( )rosodi-prosodi yang terdiri dari fitur-fitur atau milik-milik struktur yang lebih panjang dari satu segmen, baik berupa perpanjangan fonetik, maupun sebagai pembatasan struktur secara fonologi, seperti suku kata atau kata. )rosodi-prosodi ini merupakan maujud yang menjadi ciri khas suku-suku kata secara keseluruhan, dan tidak dapat saling menggantikan. 6e dalam perpanjangan fonetik ini termasuk semua fonem suprasegmental dari fitur-fitur sesperti nasalisasi, glonalisasi, dan retrofleksi yang biasanya tidak diikutsertakan dalam analisis fonetik terutama analisis fonetik menurut linguistik struktural *merika. ecara singkat bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengtan prosodi menurut teori 7irth adalah struktur kata beserta ciri-ciri khas lagu kata itu sebagai sifat-sifat abstraksi tersendiri dalam keseluruhan fonologi bahasa itu. Jadi, yang termasuk ke dalam fitur-fitur prosodi satu kata adalah& !%( !#( !4( !/( !'( !2( !( !;(
Jumlah suku kata0 Cakikat suku katanya& terbuka atau tertutup0 6ualitas suku-suku kata0 rutan suku-suku kata0 rutan bunyi-bunyi 5okal0 @empat, hakikat, dan kuantitas bunyi-bunyi penting0 6ualitas
11
!( emua sifat yang menyangkut struktur suku kata, urutan suku kata, dan keharmonisan suku kata dalam kata, potongan kalimat, dan keseluruhan kalimat.
2.2.)
Te"r! N"am *h"msk+
)ada beberapa subbab terdahulu nama :oam "homsky telah disebut-sebut. Dia
adalah
linguis
*mrika
yang
dengan
teori
tata
bahasa
generatif
transformasinya dianggap telah membuat satu sejarah baru dalam )sikolinguistik. Dalam sejarah pertumbuhannya teori "homsky ini dapat dibagi atas empat fase, yaitu !%( fase generatif transformasi klasik yang bertumpu pada buku sntactic structure antara tahun %'-%2/0 !#( teori standar yang bertumpu pada buku 'spect of the (heor of ntac antara tahun%2'-%220 !4( fase teori standar yang diperluas anatara tahun %2-%#0
dan !/( fase sesuda teori standar yang
diperluas anatara %4 samapi kini, seperto teori penguasaan dan ikatan ! government and binding teor) yang berkembang sejak tahun delapan puluhan. *danya fase-fase itu daalah karena adanya kritik, reaksi dan saran dari berbagai pihak0 dan lebih untuk menyempurnakan teori itu. 1enurut "homsky untuk dapat menyusun tata bahasa dari suatu bahasa yang masih hidup ! masih digunakan dan ada penuturnya( haruslah ada suatu teori umum mengenai apa yang membentuk tata bahasa itu. @eori umum itu adalah suatu teori ilmiah yang disusun berdasarkan satu korpus ujaran yang dihasilkan oleh para bahasawan asli bahasa itu. Dengan korus ujaran itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan umum atau kaidah-kaidah umum tata bahasa yang dapat digunakan untuk memprediksikan semua ujaran !kalimat yang dapat dihasilkan oleh seseorang penutur asli bahasa itu. Begitu pun teori ini harus bisa digunakan untuk menerangkan kalimat-kalimat baru yang bisa dihasilkan oleh seorang penutur oleh satu kesempatan yang sesuai. eedangkan pentur yang lain dapat memahaminya dengan segera, meskipun kalimat itu juga baru bagi mereka !"homsky, %2&(. Dalam hal ini juga bisa dikatakan kalau kita menguasai suatu
12
bahasa dengan baiak, karena kita menjadi penutur bahasa itu, maka kita dapat menghasilkan kalimat-kalimat baru seperti disebutkan diatas yang jumlahnya tidak terbatas. 6alimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas itu tidak mungkin dapat diperoleh dengan teeori F 9 !timulus F respon(- nya kaum beha5iorisme seperti yang dikemukan oleh Bloomfield karena kita tidak mungkin pernah mendengar kalimat-kalimat baru yang jumlahnya tidak terbatas. @ampaknya teori linguistik "homsky menyangkut adanya pasangan penutur! pendengar yang ideal di dalam sebuah masyarakat tutur yang betul-betul merata dan sama. 6eduanya, penutur dan pendengar itu, harus mengetahui dan menguasai bahasanya dengan baik. @erjadinya suatu tindak tutur memerlukan adanay interaksi dari berbagai faktor. Dalam hal ini kompetensi atau kecakapan linguistik dari penutur-penutur yang menyokong terjadinya tuturan tadi, hanya merupakan satu faktor saja. ehubungan dengan hal di atas, "homsky membedakan adanya kompetensi !kecakapan linguistik( dan performansi !pelaksaan atau perlakuan linguistik(. eperti sudah dikemukakan pada Bab III subbab /a( kompetensi adalah pengetahuan penutur-pendengar mengenai bahasanya0 sedangkan performansi adalah pelaksanaan berbahasa dalam bentuk menerbitkan kalimat-kalimat dalam keadaan yang nyata. )ada kenyataan yang sebenarnya perlu diingat bahwa pertuturan tidaklah betul-betul merupakn respons dari suatu kecakapan, mislanya jika terjadi kesalahan pada awal percakapan, penyimpangan, kaidah tata bahasa atau perubahan yang terjadi ditengah-tengah percakapan. 1enurut "homsky yang penting bagi seoramg linguis adalah menelaah datadata penuturan !yang berupa kalimat-kalimat(, kemudian menetukan sistem kaidah yang telah diterima atau dikuasai oleh penutur-pendengar dan yang dipakai dalam penuturan yang sebrnarnya. 1aka itu, menurut "homsky teori linguistik itu bersifat mental karena teori ini mencoba menemukan satu realitas mental yang menyokong prilaku bahasa yang sebenarnya terjadi.
13
6ompetensi atau kecakapan adalah suatu proses generatif, dan bukan
@ata bahasa suatu bahasa adalah uraian !deskripsi( kompetensi penutur pendengar yang ideal0 dan uraian ini harus mampu memberi uraian struktur tiaptiap kalimat yang tidak terbatas jumlahnya, serta dapat menejlaskan bagaiamana kalimat-kalimat ini dapat dipahami oleh penutur-pendengar yang ideal itu. Dilihat dari segi semantik tata bahasa suatu bahasa adalah satu sistem rumus atau kaidah yang menyatakan persamaan atau keterkaitan antara bunyi !bahasa( dan makna !bahasa( dalam bahasa itu. Dilihat dari segi daya kreati5itas, tata bahasa adalah sebuah alat perancangan yang khusus menerangkan dengan jelas pembentukan kalimat-kalimat gramtikal !yang jumlahnya tidak terbatas( dan menjelaskan struktur setiap kalimat itu. *lat perancangan inilah yang diberi nama
14
ini merupakan satu sistem rumus yang tepat dan jelas yang dapat digunakan dalam gabungan baru yang belum pernah dicoba untuk membentuk kalimat-kalimat baru. 9umus-rumus ini juga dapat digunakan untuk menentukan struktur dan bentuk fonetik kalimat ini, dan menunjuk penafsira n-penafsiran semantik kalimatkalimat baru ! yang baru kita dengar(, serta menolak urutan struktur yang bukan milik
*spek kreatif penggunaan bahasa. 6eabstrakan lambang-lambang linguistik. 6euni5ersalan struktur dasr linguistik. )eranan organisasi intelek nurani !struktur-dalam( di dalam proses kognitifGmental.
Aang dimaksud dengan aspek kreatif adalah prilaku linguistik yang biasa, bebas dari rangsangan, bersifat mencipta dan ino5atif. @iap kalimat merupak karya baru dari kompetensi, dan bukan hasil cungkilan oleh rangsanga. langan dari fase-fase pendek jarang terjadi. Canya dalam hal-hal yang istimewa saja konteks keadaan menentukan kalimat yang akan dikeluarkan. 1isalnya, dalam konteks perjumpaan di pagi hari melahirkan kalimat,
15
eorang penutur bahasa-ibu suatu bahasa sudah menuranikan satu tata bahasa generatif secara tidak sadar0 dan tanpa disadari dia lebih menguasai segala
lambang-lambang linguistik adalah
bahwa rumus-rumus atau kaidah-kaidah yang menentukan bentuk-bentuk kalimat dan penafsiran artinya yang rumit bukan merupakan sesuatu yang konkret melainkan merupakan sesuatu yang abstrak. truktur-struktur yang telah dimanipulasi dihubungkan dengan fakta-fakta fisik dengan cara yang jauh sekali, baik dalam tataran fonologi, sintaksis, maupun semantik. 6arena prinsip-prinsip yang bekerja dalam tata bahasa generatif transformasi ini, dan struktur-struktur yang dimanipulasinya tidak ada hubungan dengan fenomena-fenomena indera tertentu menurut hukum-hukum teori psikologi empiris maupun beha5ioris. Aang dimaksud dengan keuni5ersalan linguistik dasar adalah prinsip-prinsip abstrak yang mendasari tata bahasa generatif transformasi ini0 dan yang tidak dapat diperoleh melalui pengalaman dan latihan. Oleh karena prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan tidak bisa diperoleh melalui pengalaman dan latihan, maka berarti prinsip-prinsip ini bersifat uni5ersal. Jadi, prinsip-prinsip yang mendasari setiap tata bahasa generatif transformasi bersifat uni5ersal. 1aka itu, menurut "homsky masalah utama linguistik adalah hal-hal yang uni5ersal dari linguistik itu. 1enurut "homsky keuni5ersalan linguitik ini dimiliki manusia sejak lahir karena merupakan unsur atau struktur-struktur yang tidak terpisahkan dari manusia. emuanya bisa diterangkan berdasrkan peranan organisasi intelek nurani. 1asalah organisasi intelek nurani di dalam proses kognitif umumnya, dan di dalam pemerolehan bahasa khususnya, merupakn perkembangan baru yang sangat penting terutama dalam psikolinguistik. )rinsip-prinsip dasar organisasi linguistik adalah keuni5ersalan linguistik yang oleh "homsky kemudian disebut tata bahasa
16
universal. @ata bahasa merupakan satu sistem yang merupakan bagian dari organisasi intelek nurani yang bersifat uni5ersal. @ata bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemerolehan bahasa0 dan peranan ini sama dengan peranan yang dimainkan tata bahasa generatif transformasi, misalnya, di dalam pengenalan bentuk-bentuk fonetik sebuah kalimat karena rumus-rumus tata bahasa itu digunakan dalam analisis sintaksis kalimat itu untuk mengenal isyaratisyarat fonetik itu. Di dalam linguistiknya, "homsky membedakan adanya struktur dalam !deep structure) dan struktur-luar ! suface structure) seperti telah kita bicarakan pada bab III.
BAB III PENUTUP 3.1 ,es!m(ulan
17
Dalam makalah ini, penyusun dapat menyimpulkan bahwa terdapat empat teori atau aliran linguistik yang berhubungan erat dengan psikologis. 7erdinand De aussure yang juga disebut
Bloomfield
dalam
teorinya
menyebutkan
pemenggalan-
pemenggalan bagian-bagian bahasa, serta menjelaskan hakikat hubungan antara bagian-bagian itu. 6emudian beliau juga menerangkan lebih jauh tentang tata bahasa serta memperkenalkan definisi, istilah atau konsep taksem, semem, tagsem, episemem, dll. @eori beliau juga disebut teori taksonomik . John 9uperth 7irth menyebutkan tentang prosodi dalam teorinya adalah struktur kata berserta ciri-ciri khas lagu kata itu sebagai sifat-sifat abstraksi tersendiri di dalam keseluruhan fonologi bahasa itu. Dan terakhir adalah teori :oam "homsky tentang tata bahasa. @ata bahasa merupakan satu sistem yang merupakan bagian dari organisasi intelek nurani yang bersifat uni5ersal. @ata bahasa mempunyai peranan ini sama dengan peranan yang dimainkan tata bahasa generatif transformasi, misalnya di dalam pengenalan bentuk-bentuk fonetik sebuah kalimat karena rumus-rumus tata bahasa itu digunakan dalam analisis sintaksis kalimat itu untuk mengenal isyarat fonetik itu. Di dalam teori linguistiknya, "homsky membedakan adanya strukturdalam !deep structure) dan struktur-luar *surface structure). Dalam sejarah pertumbuhannya teori "homsky ini dapat dibagi atas empat fase, yaitu !%( fase generatif transformasi klasik yang bertumpu pada buku sntactic structure antara tahun %'-%2/0 !#( teori standar yang bertumpu pada buku 'spect of the (heor of ntac antara tahun%2'-%220 !4( fase teori standar yang diperluas anatara tahun %2-%#0 dan !/( fase sesuda teori standar yang diperluas anatara %4 samapi kini, seperti teori penguasaan dan ikatan ! government and binding teor) yang berkembang sejak tahun delapan puluhan.
18
DA$TAR PUTA,A
*nggraini, anggita. #$%2. )sikolinguistik )art%. OnlineE. @ersedia&
19
https&GGanggitaanggraini%'.blogspot.co.id. Diunduh pada # 7ebruari #$%
"haer, abdul. #$%'. <)sikolinguistik 6ajian @eoretik=. Jakarta& 9ineka "ipta "haer, abdul. #$%#. <8inguistik mum=. Jakarta& 9ineka "ipta
20