PRE - EXPERIMENTAL DESIGN
OLEH :
KELOMPOK 1
ABDUL RAIS P. 10536 4631 13
ARSUL HABIRI 10536 4624 13
ANDI RAHMIYATI 10536 4645 13
WAODE FITRIA 10536 4637 13
MAT_VI.E
Dosen Pengapuh Mata Metodologi Penelitian 2 :
Dr. Pantja Nurwahidin, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Maret, 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata'ala yang dengan segala kasih
sayang dan menyeru hamba-Nya mengikuti petunjuk yang benar, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tentang "Pre-Experimental Design". Shalawat
dan salam atas Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam, Rasul Allah yang
telah mencucurkan keringat jihad sebanyak-banyaknya dalam mendakwahkan
kebenaran dan mengamalkan kebajikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari teman-teman, dan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian 2 pada semester VI tahun akademik 2015/2016.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Wasalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 25 Maret 2016
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
Bab II Pembahasan 3
A. Pengertian Penelitian Eksperimen 3
B. Pengertian Pre-Experimental Design 5
1. One-Shot Case Study 5
2. One-Group Pretest-Postest 6
3. Intec-Group Comparison 7
C. Rumusan masalah dan Hipotesis Pre Eksperimen 9
D. Analisis Data Pre Eksperimen 11
E. Contoh Penerapan dalam Penelitian 16
Bab III Penutup 17
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
Daftar Pustaka iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu
metode yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai
dengan data yang akan diperoleh tujuan, dan masalah yang dipecahkan
(efektifitas). Pertimbangan lainnya adalah masalah efisiensi, yaitu seorang
eneliti harus memperhatnikan keterbatasan dana, tenaga, waktu, dan
kemampuan. Dengan demikian, metode penelitian yang dapat menghasilkan
informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat
menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen.
Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif dan
memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol.
Dalam bidang sains penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena
variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat sehingga,
dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan
salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari
penelitian- penelitian lain.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk dibahas salah satu metode
penelitian yaitu metode penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah
dapat memberikan gambaran secara umum tentang metode penelitian eksperimen
khususnya pada jenis Pre-Experimental Design.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang ingin dicari
solusinya adalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pre-experimental design?
2. Apa saja jenis-jenis dari pre-experimental design?
3. Bagaimana rumusan masalah dan hipotesis dari pre-experimental
design?
4. Bagaimana teknik analisis data pre-experimental design?
5. Bagaimana contoh penerapan pre-experimental design?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian pre-experimental design.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pre-experimental design.
3. Untuk mengetahui rumusan masalah dan hipotesis dari pre-
experimental design.
4. Untuk mengetahui teknik analisis data pre-experimental design.
5. Untuk mengetahui contoh penerapan pre-experimental design.
D. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah bagi
mahasiswa dapat dijadikan panduan atau pedoman bagi mahasiswa yang ingin
mengambil topik skripsi atau tesis dengan menggunakan metodologi penelitian
eksperiman khususnya pada desain Pre-Experimental.
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan
logis untuk menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen sering juga
disebut sebagai penelitian intervensional, karena dalam penelitian ini
peneliti melakukan manipulasi atau intervensi terhadap variabel yang
diteliti.. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji
suatu hipotesis.karena itu, setelahnya masalah sibatasi dengan tegas,
peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang kan di ujinya. Dalam
pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima tapi bisa juga
ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil
observasi terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.
Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang
pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium
dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan
adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar
laboratorium.Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium. Selain itu, penelitian
eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan.
Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang
dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab
akibat). Dalam studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu
variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi
efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Peneliti
menentukan "siapa memperoleh apa", kelompok mana dari subjek yang
memperoleh perlakuan mana.
Penelitian eksperimental (eksperimental research), merupakan
pendekatan penelitian kualitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi
semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat. Penelitian
eksperimen memiliki khas, yaitu menguji secara langsung pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain dan menguji hipotesis hubungan sebab-
akibat.
Eksperimentasi dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan
sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya
dilakukan berturut-turut: pengukuran nilai (kualitas) variabel terikatnya
(pretest), mengenakan perlakuan (kondisi pengubah nilai) terhadap
variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel terikatnya
(posttest) untuk melihat ada tidaknya perubahan nilai (kualitas).
Masalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah menjaga kondisi
eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat
menyertai jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan
pengukuran hasil penelitian (posttest).
Dalam penelitian pendidikan variabel yang bisa dimanipulasi
termasuk metode pengajaran, jenis penguatan, pengaturan lingkungan
belajar, jenis materi belajar dan ukuran kelompok belajar. Variabel
terikat juga diacu sebagai variabel keriteria atau variabel pengaruh
dari hasil studi. Perubahan atau perbedaan dalam kelompok dipercaya
sebagai suatu hasil manipulasi variabel bebas.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan
dalam penelitian bisnis, yaitu : Pre-Eksperimen Design, True Eksperimen
Design, Factorial Design, dan Quasi Eksperimental Design. Hal ini dapat
digambarkan seperti gambar berikut :
B. Pengertian Pre-Experimental Design
Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian
eksperimen yang memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat. Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena
desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya
variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen
itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat
terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih
secara random. Rancangan pre-experimental design digunakan untuk
mendapatkan informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada dalam
penelitian.
Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak
menggunakan variabel kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya
kelompok kontrol menyebabkan peneliti akan kesulitan untuk memastikan
sejauh mana efektivitas perlakuan yang diberikan. Bentuk Pre-Eksperimen
Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One-Group Pretest-
Postest, dan Intec-Group Comparison.
1. One-shot Case Study
Penelitian pre eksperimen one-shot study adalah suatu penelitian
pre eksperimen yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada
kelompok studi dan selanjutnya di observasi efeknya. Peneliti dalam
melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi tetapi dengan
menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan
seperti berikut:
X = treatment yang diberikan (variabel independen)
O = Observasi (variabel dependen)
Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok
diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya
(Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah
sebagai variabel dependen).
Contoh :
Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid
(O).
Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian
setelah diukur daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC
terhadap daya tahan belajar diukur dengan membandingkan daya tahan
sebelum menggunakan AC dengan daya tahan belajar setelah menggunakan
ruang kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya tahan
belajar setiap hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar
menjadi 6 jam. Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan
belajar murid 6 – 4 = 2 jam.
2. One-Group Pretest-Postest
Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen
diputuskan berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttest.
Kalau pada desain One-shot Case Design, tidak ada pretest, maka pada
desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakuan, dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini
dapat digambarkan seperti berikut:
Ket : O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatmen)
O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatmen)
O1 – O2 = pengaruh treatmen
Penelitian pre eksperimental one group pretest-postest adalah
suatu penelitian pre eksperimental dimana peneliti memberikan
perlakuan pada kelompok studi tetapi sebelumnya diukur atau di test
dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok study diukur
atau ditest kembali (protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan
randomisasi dan dilakukan pada satu kelompok studi. Alur penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Keuntungan dari desain ini adalah dapat dilakukan perbandingan
pretest dan posttest (ada pretest dan kedua test –pretest dan
posttest dilakukan terhadap unit eksperimen yang sama). Desain ini
mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa
ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh
faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2),
maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan,
atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai
dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian.
3. Intec-Group Comparison
Penelitian pre eksperimental intact group comparison adalah
suatu penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada
sebagian kelompok studi. Penelitian ini berbeda dengan jenis penelitian
sebelumnya karena bagian kelompok yang diberikan perlakuan berasal dari
kelompok studi penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan
yang berbeda. Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya
diambil kelas yang telah terbentuk) namun diasumsikan memiliki
kemampuan yang setara dalam semua aspek yang relevan, yang berbeda
hanyalah didalam pemberian perlakuan. Contoh desain perbandingan dua
kelompok statis adalah sebagai berikut:
"Kelompok acak "Perlakuan "Tes akhir "
"Eksperimen "X1 "Y1 "
"Kontrol "X2 "Y2 "
Adanya kelompok kontrol menyebabkan desain ini dapat mengontrol
ancaman beberapa variabel luar, misalnya: sejarah, kematangan dan
regresi statistik.
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk
penelitian, tetapi dibagi dua yaitu : setengah kelompok untuk
eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok
control (yang tidak diberi perlakuan). Paradigama penelitiannya
dapat digambarkan sebagai berikut :
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi
perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek
mengelas pada SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat
kelas tersebut, dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi
(O1) dan dua kelas dengan metode ceramah (O2). Setelah 3 bulan,
prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar
dengan metode ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif
untuk pembelajaran praktek mengelas. (O1 – O2).
C. Rumusan Masalah dan Hipotesis dalam Pre Experimental Design
Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian dapat dibangun dari design
pre eksperimen yang terdiri atas masalah interaksi, masalah pengaruh
faktor utama dan masalah perbedaan dua kelompok sampel. Misalnya seorang
mahasiswa ingin meneliti dengan mengambil judul penelitian :
"Efektivitas Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) pada Pokok
Bahasan Himpunan di SMP Negeri X"
Dari judul penelitian di atas dapat teridentifikasi rumusan masalah
berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri X yang diajar
dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
pada pokok bahasan Himpunan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri X yang diajar
tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)
pada pokok bahasan Himpunan?
3. Apakah pembelajaran matematika dengan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
matematika tanpa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada
pokok bahasan Himpunan?
Berangkat dari kajian teori, penelitian yang relevan dan kerangka
berpikir maka hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
"pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran matematika tanpa menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) pada pokok bahasan Himpunan di Kelas VII SMP
Negeri 10 Kendari".
Dalam pengujian statistik, hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut
:
H0 : m1 = m2 lawan H1 : m1 > m2, dengan:
H0 = tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas yang
diajar dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dengan rata-rata hasil belajar kelas yang diajar
tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
H1 = rata-rata hasil belajar kelas yang diajar dengan menggunakan
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) lebih besar daripada
rata-rata hasil belajar kelas yang diajar tanpa menggunakan
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
D. Analisis Data Pre Experimental Design
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dua jenis
statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan populasi
dalam bentuk rata-rata, median, modus, standar deviasi, skewness dan
kurtosis. Selanjutnya untuk menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap
suatu materi digunakan kriteria tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan
untuk statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis
penelitian.
Model ini tidak mempertimbangkan adanya randomisasi pengamblan
kelompok dan tikak memperhitungkan skor pre test yang diperoleh,
jugatidak menggunakan pengontrolan terhadap variabel. Menurut Gay
sebagaimana yang dikutip Masganti adapun analisis data yang sering
digunakan dalam penlitian eksperimen antara lain dengan analysis of
covarian (ANCOVA), Analisis of variance (ANAVA) dan t Test.
T-test digunakan untuk menguji perbedaan dua buah rerata nilai dua
variabel. Teknik tersebut mempunyai keterbatasan tertentu yakni tidak
dapat digunakan untuk membedakan rerata yang lebih dari dua nilai.
Sedangkan teknik analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan yang
lebih dari dua nilai yaitu analisis varians.
Analisis kovarian adalah suatu metode statistik untuk penyamaan
kelompok yang dibentuk secara random pada satu atau lebih variabel
control. Dalam arti, analisis kovarian mengatur skor pada suatu variabel
terikat untuk perbedaan awal pada beberapa variabel lain, seperti sebagai
skor pretest, IQ, Kesiapan membaca, bakat music dan sebagainya.
Analisis of variance (ANAVA), merupakan sebuah teknik iferensial
yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai.
Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan tahapan uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui populasi berdistribusi
normal atau tidak. Prasyarat yang harus terpenuhi untuk sampai uji t adalah
populasi data harus berdistribusi normal. Adapun uji normalitas data
dilakukan untuk mengetahui data yang akan dianalisi berdistribusi normal
atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik yang akan
digunakan dalam mengolah data, dan yang paling utama untuk menentukan
apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik sehingga
langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat
dipertanggungjawabkan. Jika berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan ke
uji hipotesis parametrik (uji t), jika tidak normal dilanjutkan ke uji non
parametrik (uji chi square). Pengujian normalitas data menggunakan uji
statistik non parametrik. Untuk keperluan ini digunakan statistik uji
Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians data kedua
kelompok yang diteliti mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas varians dilakukan dengan uji-F.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis data yang dapat dilakukan dengan uji t. Uji t pada dasarnya
adalah untuk uji hipotesis nihil tentang perbedaan Mean dari dua sampel
atau dua variabel. Masing – masing variabel tersebut berskala
internal/rasio dan adanya linieritas dan normalitas. Berikut beberapa rumus
Uji t dan penggunaannya.
a. Uji t untuk sampel yang berkorelasi.
Keterangan : t = Koefisien t
= Mean sampel 1
= Mean sampel 2
D = Beda antara skor Mean 1 dan 2
D2 = Beda pangkat 2
N = Jumlah pasangan
b. Uji t untuk sampel yang terpisah dan variannya homogin
Keterangan :
t = Koefisien t
= Jumlah deviasi pangkat dua
Mean masing-masing sampel
Jumlah kasus pada tiap sampel
c. Uji t untuk sampel-sampel terpisah dan variannya hitrogen
Keterangan :
= Mean sampel 1
= Mean sampel 2
= Varian sampel 1
= Varian sampel 2
= jumlah kasus masing-masing sampel
d. Korelasi Product Moment (rxy)
Korelasi Product Moment untuk uji hipotesis nihil tentang hubungan
antara dua variabel (variabel X dan Y). Masing-masing variabel
berskala interval. Syarat lain adalah adanya normalitas dan
linieritas.
Keterangan :
rxy = Koefisien koreksi antara x dan y
xy = Produk dari x kali y
x2 = Deviasi dari nilai pada variabel x dikuadratkan
y2 = Deviasi dari nilai pada variabel y dikuadratkan
e. Korelasi Rank Order (rho)
Korelasi rank order untuk uji hipotesis nihil tentang hubungan
antara dua variabel (variabel X dan Y). Masing-masing variabel
tersebut berskala ordinal.
Keterangan :
rho = Koefisien korelasi rank order
d = Perbedaan antara pasangan jenjang
N = Jumlah pasangan
1 = Angka satu, bilangan konstan
6. = Angka enam, bilangan konstan
f. Korelasi Biserial (rbis)
Korelasi biserial digunakan untuk uji hipotesis nihil tentang
hubungan antara dua variabel (variabel X dan Y). Variabel X
berskala ordinal dua tingkatan sedangkan variabel Y berskala
interval.
Keterangan :
rbis = Koefisien korelasi biserial
M1 = Mean dari sampel 1
M2 = Mean dari sampel 2
SDtot = Standart Deviasi total
P = Proporsi
Q = 1 – p
O = Tinggi ordinat
g. Korelasi Serial (rser)
Korelasi serial digunakan untuk uji hipotesis nihil tentang
hubungan antara dua variabel (variabel X dan Y). Variabel X
berskala ordinal tiga tingkatan ke atas, sedangkan variabel Y
berskala interval.
Keterangan :
rser = Koefisien korelasi "serial"
O1 = Ordinat yang lebih rendah
Oh = Ordinat yang lebih tinggi
M = Mean dari tiap-tiap sub variabel (Tingkatan)
SDtot = Standart Deviasi total
P = Proporsi segmen dalam sampel
h. Korelasi Poin Biserial (rpbs)
Korelasi point biserial digunakan untuk uji hipotesis nihil tentang
hubungan antara dua variabel (variabel X dan Y). Variabel X
berskala nominal dikotomus, sedang variabel Y berskala interval.
Keterangan :
rpbs = Koefisien korelasi "point biserial"
M1 = Mean dari sampel 1
M2 = Mean dari sampel 2
SDtot = Standart Deviasi Total
P = Proporsi segmen dalam sampel
Q = 1-P
i. Korelasi Point Serial (rps)
Korelasi Point Serial digunakan untuk uji hipotesis tentang
hubungan antara dua variabel (varibel X dan Y). Variabel X berskala
nominal non dikotomus, sedangkan variabel Y berskala interval.
Keterangan :
rpbs = Koefisien korelasi "point biserial"
O1 = Ordinat yang lebih rendah
Oh = Ordinat yang lebih tinggi
M = Mean dari tiap-tiap sub variabel (Tingkatan)
SDtot = Standart Deviasi Total
P = Proporsi segmen dalam sampel
E. Contoh Desain Pre Ekperimen
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh model
pembelajaran Inquiry terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII.
Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola Kelompok
Tunggal (one group Pre test-post test design) dengan bagan rancangan
penelitian sebagai berikut:
Gambar : Pola Kelompok Tunggal
Keterangan :
X1 : tes yang diberikan sebelum diberi perlakuan atau pre test
Y : peneliti menerapkan model pembelajaran inquiry
X2 : tes yang diberikan setelah diberi perlakuan atau post test
Adapun dalam penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
timbulnya variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian
ini adalah metode inquiry.
b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman
konsep.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur sebagai
berikut:
1) Kenakan X1, yaitu pretest untuk mengukur pemahaman konsep matematika
siswa kelas VIII sebelum diberi model pembelajaran inquiry.
2) Kenakan subyek dengan (Y) atau perlakuan sebagai penerapan model
pembelajaran inquiry.
3) Berikan X2, yaitu posttest untuk mengukur pemahaman konsep matematika
siswa kelas VIII setelah diberi model pembelajaran inquiry.
4) Kemudian bandingkan antara X1 dan X2 untuk mengetahui perbedaan antara
sebelum dengan sesudah diberi perlakuan (treatment).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat
menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat).
Dalam studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya
terhadap satu atau lebih variabel terikat. Terdapat beberapa bentuk desain
eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu : Pre-
Eksperimen Design, True Eksperimen Design, Factorial Design, dan Quasi
Eksperimental Design.
Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian
eksperimen yang memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat. Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena
desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Bentuk Pre-
Eksperimen Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One-
Group Pretest-Postest, dan Intec-Group Comparison.
Teknik analisi data meliputi Uji Normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis. Dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-
tes, analysis variants, analysis covariant.
B. Saran
Hendaknya peneliti memahami semua bentuk metodologi penelitian,
sehingga peneliti tidak salah dalam memilih metodeologi penelitian.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin mengembangkan
makalah ini dalah diharapkan dapat menambah beberapa contoh permasalahan
penelitian yang menggunakan desain metode penelitian eksperimen, sehingga
memberikan gambaran secara lebih lengkap dan nyata tentang metode
penelitian eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
http://kolibri4info.blogspot.com/2011/02/penelitian-dengan-metode-
eksperimen.html (diakses tangal 23 Maret 2016)
http://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-
eksperimen.html (diakses tangal 22 Maret 2016)
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta
: Bandung
-----------------------
ii
iii
Macam-macam Design Eksperimen
Pre- Eksperimental
True Eksperimental
Factorial Eksperimental
Quasi Eksperimental
One-shot case study
One-group pretest-postest
Intec-group comparison
Posttest only control design
Pretest-control group design
Time-series design
Nonequivalent control group design
Kelompok studi
Kelompok studi
efek
perlakuan
X O
O1 X O2
Kelompok Studi (Pretest)
Kelompok Studi
Kelompok Studi Post Test
Perlakuan
Efek
Kelompok studi1,2
Kelompok studi
Kelompok studi
Diberi perlakuan
Tidakdiberi perlakuan
X O1
O2
Pre test
pada awal eksperimen (X1)
Penerapan model pembelajaran
inquiry (Y)
Post test
pada akhir eksperimen(X2)
iv