BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman saan ini, Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat peradaban menusia. Dengan bertambahnya il mu dan teknologi yang dikuasai maupun yang diterapkan, diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan peradaban manusia secara keseluruhan, walaupun dampak-dampak negatif selalu bermunculan seiring dengan kemajuan teknologi manusia. Sistem kontrol (control system) merupakan satu kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari kebiasaan – kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu pengamatan kualitas dan kemudahan dari apa yang mereka telah kerjakan sehingga memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diharapkan pada mulanya. Perkembangan teknologi menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan mengoprasikan pekerjaan – pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh manusia menjadi serba otomatis dikendalikan oleh mesin!"atau dari sensor-sensor. Dalam aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan penting dalam teknologi. Sebangai contoh, kita jalan-jalan dan memasuki pusat-pusat perbelanjaan, kita akan disambut oleh sebuah pintu otomatis yang akan dengan segera membuka saat kita mendekatinya. Dahulu, saya berfikir kalau sistem ini melibatkan sensor tekanan yang diletakan di bawah lantai dekat pintu yang akan segera merespon membuka pintu! saat kita menginjaknya . #amun, ternyata sebagian besar pintu geser ini menggunakan sensor P$% Passi&e $nfra %ed! yang mendeteksi panas tubuh kita. Pintu geser otomatis dengan sensor P$% merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi kehadiran manusia atau objek hidup lainnya melalui suhu tubuh yang dihasilkan. Pintu geser ini akan membuka secara otomatis saat ada objek hidup yang mendekat dan akan menutup setelah objek itu menjauh atau saat tidak ada objek yang mendekatinya. Dan sensor P$%Passi&e $nfra %ed! salah satu system kendali.
1
BAB II DASAR TEORI 1.2. SISTEM KENDALI
Sistem kendali dapat dikatagorikan dalam beberapa katagori yaitu sistem kendali secara manual dan otomatis, sistem kendali tertutup closed loop! dan terbuka open loop!. 1. Sistem kendali terbuka (open loop)
Sistem 'endali (oop )erbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Kelemahan :
gangguan dan perubahan kalibrasi untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari waktu ke waktu Kelebihan : konstruksinya sederhan dan perawatan mudah lebih murah tidak ada persoalan kestabilan cocok untuk keluaran yang sukar diukur 2. Sistem kendali tertutup (closed loop) Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung terhadap aksi kendali. *ang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. 'ekuatan +
ampu membarikan koreksi saat ada gangguan (ebih akurat
'elemahan +
'ompleks dan mahal (ebih sulit mencapai kestabilan .
3. Sensor Passive InfraRed ( PIR )
P$% atau Passi&e $nfra %ed merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya radiasi panas tubuh manusia yang diubah menjadi perubahan tegangan. 2
ambar ./ Sensor P$% Sensor P$% Passive Infra Red ! dapat mendeteksi sampai dengan jarak 0m. 1ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ambar .0.
ambar .0 2rah dan 3arak deteksi sensor P$% P$% sensor mempunyai dua elemen sensing yang terhubung dengan masukan. 3ika ada sumber panas yang lewat di depan sensor tersebut, maka sensor akan mengaktifkan sel pertama dan sel kedua sehingga akan menghasilkan bentuk gelombang seperti ditunjukkan dalam ambar .4. Sinyal yang dihasilkan sensor P$% mempunyai frekuensi yang rendah yaitu antara 5, – 0 6z.
BAB III CONTOH CLOSED LOOP (OTOMATIS ! PINTU "ESER OTOMATIS (PIR.
P%$#S$P '7%32. 3
Pintu eser 8tomatis adalah sebuah rangkaian simulasi dari kerja sensor yang dapat menggerakan sebuah motor secara otomatis sehingga motor ini dapat menggeser sebuah pintu Pintu otomatis dapat bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis dengan menggunakan teknologi sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang dapat mendeteksi keberadaan seseorang atau objek lainnya ketika orang atau objek tersebut mendekati pintu otomatis.
ambar .4 2rah 3angkauan Sensor P$%
Cara ker#a
'etika manusia berada di depan sensor P$% dalam kondisi diam, maka sensor P$% akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia ters ebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan digambarkan hampir sama dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. 'etika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang ber&ariasi sehingga menghasilkan panas yang berbeda. Panas yang dihasilkan ini akan dideteksi sensor Pyroelectric dan diubah dalam bentuk arus yang berbeda-beda. 2rus yang dihasilkan diteruskan menuju 2D9 2nalog to Digital 9on&erter! untuk dilanjutkan ke microcontroller. icrocontroller memproses sinyal dari 2D9 kemudian menentukan tindakan yang harus dilakukan, yaitu membuka atau menutup pintu. 'eputusan ini dikirimkan dalam bentuk sinyal digital sehingga harus diubah oleh D29 Digital to 2nalog 9on&erter! agar dapat dimengerti sistem aktuator. 4
Pada sistem pintu geser otomatis ini digunakan motor D9 sebagai aktuator untuk menggerakan pintu geser. )egangan yang dihasilkan D29 umumnya hanya 5 sampai 0 :olt sehingga diperlukan catu daya tambahan sebesar ; :D9 untuk dapat menggerakan motor D9. Proses kerja pintu geser ini dapat dilihat dari diagram di bawah ini +
Sistem kontrol Pintu eser 8tomatis menggunakan sensor infra merah ini terdiri atas beberapa komponen yaitu + ;. %angkaian Sensor, berfungsi sebagai indikator ada atau tidak adanya objek yang dideteksi. Sensor ini terdiri dari +
. icrocontroller, berisi program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja keseluruhan sistem. =. %angkaian Dri&er otor, berfungsi sebagai pengendali polaritas motor D9 sehingga motor dapat digerakkan dengan dua arah untuk membuka dan menutup pintu!.
5
/. %angkaian catu daya, berfungsi untuk mengubah arus 5 :29 menjadi tegangan 0 :olt D9 yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian sistem kontroler dan sistem sensor serta tegangan ;:olt D9 pada rangkaian sistem aktuator " motor. 0. 2D9 2nalog to Digital 9on&erter!, berfungsi agar sinyal input dapat diolah oleh microcontroller, dan D29 Digital to 2nalog 9on&erter! agar sinyal output microcontroller dapat dimengerti oleh sistem actuator
6
BAB I$ %MEN""UBAH CLOSED LOOP MEN&ADI OPEN LOOP' #Pintu geser otomatis (PIR)
Diagram Pintu geser otomatis P$%!
Diatas adalah rangkaian pintu geser otomatis dengan P$%!. Dan berikut ini cara menggubah pintu geser otomatis P$%! menjandi manual >tanpa otomatis"P$%?.
Diagram Diagram Pintu geser otomatis P$%! menjadi 2#12(..
Pada diagram di atas bias dilihat cara mengubah pintu geser otomatis P$%! menjadi manual. *aitu dengan cara eng)*langkan + eat*kan ,-er *n/-t + tenagan0a sehingga daya input " tenaganya tidak bias sampai ke P$%!, sehingga P$%! tidak bias berkeja atau pun dengan cara eng)*langkan ,en,r (PIR , yang mana apabila sensor P$%! tersebut tidak ada maka tidak ada indikator atau tidak adanya alat medeteksi objek sehingga tidak ada fungsinya.dan cara manual pun di lakukan yaitu degan cara enge,er ata- enrng pintu tersebut degan manual tangan!
7