BAB I PENDAHULUAN
Proses penuaan penuaan sel atau aging aging cell merupakan merupakan suatu proses yang yang secara alamiah akan akan dialam dialamii oleh oleh setiap setiap makhlu makhluk k hidup hidup atau organism organisme. e. Proses Proses ini pasti akan akan terjadi namun kita tidak tahu kapan dimulainya. Gejala awal yang bisa dikenali adalah mulai munculny munculnyaa kemunduran kemunduran fungsi fungsi organ.Proses organ.Proses ini merupakan merupakan suatu keadaan yang secara normal terjadi dan tidak bisa dihindari. Tua adalah tahap di mana banyak sel organ tubuh menjadi aus, rusak, dan bahkan tidak bisa berfungsi lagi dan proses penuaan ini mengenai semua organ tubuh.
Manusia Manusia didalam didalam hidupny hidupnyaa akan mengalami mengalami beberapa beberapa masa yang secara garis besar terbagi atas empat masa yaitu masa kecil atau kanak-kanak , lalu lalu masa masa remaja, masa dewa dewasa, sa, dan dan yang yang tera terakh khir ir masa masa tua tua. Setiap Setiap orang orang yang hidup hidup didunia ini pasti akan melewati ke empat masa ini.
Pada Pada masa masa kana kanakk-ka kana nak k dan dan remaja remaja,, hidu hidup p manu manusia sia rata-r rata-rat ataa meng mengala alami mi keseha kesehatan tan yang yang prima. prima. alaup alaupun un seoran seorang g anak anak mengal mengalami ami sakit, sakit, maka maka masa masa penyembuhan mereka relatif r elatif sangat cepat. !kan tetapi ketika mulai menginjak ke masa dewasa dan bahkan masa tua, hidup seseorang akan mengalami masalahmasalah pada kesehatannya seperti misalnya kencing manis, darah tinggi, jantung koroner, dan masih banyak lagi penyakit-penyakit yang biasanya disebut penyakit tua. Ternyata Ternyata ketika seseorang menginjak masa dewasa, mereka mengalami proses
yang yang dikena dikenall dengan dengan proses proses penuaa penuaan. n. "adi "adi proses proses penuaa penuaan n ini adalah adalah proses proses menurunnya kinerja-kinerja yang ada di dalam tubuh manusia.
Sel merupakan satuan dasar kehidupan dan merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, hidup, yang yang dapat dapat melaksa melaksanak nakan an kehidu kehidupan pan.. Sel disebu disebutt sebaga sebagaii unit unit terkecil terkecil karna sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel dan peka terhadap rangsangan.
Secara sturuktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural struktural makhluk makhluk hidup. hidup. Secara fungsional, fungsional, tubuh tubuh makhluk makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya itu berfungsi, jadi kegiatan tiap-ti tiap-tiap ap sel itulah itulah yang yang memben membentuk tuk organi organisme sme.. arena arena itu, itu, sel juga juga disebu disebutt sebag sebagai ai satua satuan n fung fungsi sion onal al makh makhlu luk k hidu hidup. p. !pabi pabila la sel-s sel-sel el peny penyus usun un suat suatu u makhluk hidup tidak berfungsi dengan semestinya, maka akan menimbulkan suatu kerusakan sel dan kematian sel yang berdampak negatif bagi organisme yang bersangkutan. erusakan sel s el dan kematian sel juga dapat dipengaruhi oleh proses penuaan sel. Penuaan sel merupakan perubahan berangsur-angsur dari struktur setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, bukan disebabkan karena penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan kemungkinan kematian karena organisme itu bertambah tua.
Penuaan menyebabkan sejumlah fungsi sel menurun secara progresif. #osforilasi oksidatif mitokondria menurun, seperti sintesis protein structural, en$imatik dan
yang yang dikena dikenall dengan dengan proses proses penuaa penuaan. n. "adi "adi proses proses penuaa penuaan n ini adalah adalah proses proses menurunnya kinerja-kinerja yang ada di dalam tubuh manusia.
Sel merupakan satuan dasar kehidupan dan merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, hidup, yang yang dapat dapat melaksa melaksanak nakan an kehidu kehidupan pan.. Sel disebu disebutt sebaga sebagaii unit unit terkecil terkecil karna sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel dan peka terhadap rangsangan.
Secara sturuktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural struktural makhluk makhluk hidup. hidup. Secara fungsional, fungsional, tubuh tubuh makhluk makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya itu berfungsi, jadi kegiatan tiap-ti tiap-tiap ap sel itulah itulah yang yang memben membentuk tuk organi organisme sme.. arena arena itu, itu, sel juga juga disebu disebutt sebag sebagai ai satua satuan n fung fungsi sion onal al makh makhlu luk k hidu hidup. p. !pabi pabila la sel-s sel-sel el peny penyus usun un suat suatu u makhluk hidup tidak berfungsi dengan semestinya, maka akan menimbulkan suatu kerusakan sel dan kematian sel yang berdampak negatif bagi organisme yang bersangkutan. erusakan sel s el dan kematian sel juga dapat dipengaruhi oleh proses penuaan sel. Penuaan sel merupakan perubahan berangsur-angsur dari struktur setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, bukan disebabkan karena penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan kemungkinan kematian karena organisme itu bertambah tua.
Penuaan menyebabkan sejumlah fungsi sel menurun secara progresif. #osforilasi oksidatif mitokondria menurun, seperti sintesis protein structural, en$imatik dan
reseptor. Sel yang mengalami proses penuaan memilki kapasitas untuk ambilan nutr nutrie ien n dan dan perb perbai aika kan n keru kerusak sakan an krom kromos osom om yang ang berk berkur uran ang. g. Peru Peruba baha han n morfo morfolo logi gik k pada pada sel yang menu menuaa meli melipu puti ti keti ketida daka katu turan ran inti inti,, mito mitoko kond ndri riaa ber%akuola pleomorfik, pengurangan retikulum endoplasma, dan penyimpangan apparatus apparatus golgi. Secara bersamaan, bersamaan, terdapat akumulasi akumulasi tetap pigmen lipofuscin &yang mengindikasikan kerusakan oksidatif dan jejas membran sel', protein sel', protein yang terlipat abnormal dan produk akhir silang dengan protein yang berdekatan .
(alaup laupun un terd terdap apat at bany banyak ak teor teori, i, jelas jelas bahw bahwaa pros proses es penu penuaan aan sel adala adalah h multifaktorial. Proses itu melibatkan efek kumulatif, baik siklus jam molecular intri intrins nsik ik dari dari penu penuaan aan sel maup maupun un stres stresso sorr ekst ekstri rins nsik ik dari dari ling lingku kung ngan an sel (kerusakan sel)
ini, proses penuaan dapat dipicu oleh beberapa faktor selain bertambanya usia, yaitu salah satunya kondisi selular tubuh yang tidak sehat disebabkan tubuh yang tercemar oleh radikal bebas sementara antioksidan dalam tubuh sudah tidak dapat diproduksi secara normal baik kualitas maupun kuantitasnya. Penuaan dini adalah hal yang menakutkan untuk kebanyakan orang karena kondisi i ni tentu mengganggu penampilan. )leh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang proses selular pada aging &penuaan' dan dan bagaimana pencegahannya pencegahannya yang aman dan tidak menimbulkan efek samping negatif untuk tubuh dan lingkungan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penuaan sesungguhnya merupakan proses dediffensiasi (de-growth) de-growth) dari sel, yaitu proses terjadinya perubahan anatomi maupun penurunan fungsi dari sel. !da banyak teori yang menjelaskan masalah penuaan. *alam makalah ini akan disampaikan tiga buah teori yaitu+
1. Teori Pertama
Teori pertama menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka semakin semakin cepat pula mereka mereka menua. menua. al ini terjadi terjadi karena karena kehidu kehidupan pan cepat didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii proses proses differ differensi ensiasi asi dari dari pertum pertumbuh buhan an yang yang cepat cepat serta serta metabo metabolism lismee yang yang tinggi tinggi sehing sehingga ga sel-sel sel-sel lebih lebih cepat cepat mengal mengalami ami penuaa penuaan. n. !pabil !pabilaa disand disandark arkan an pada pada teori teori ini maka maka pertum pertumbuh buhan an seoran seorang g manusi manusiaa yang yang terlalu cepat, tidak baik bagi manusia tersebut karena dia akan cepat mengalami penuaan. amun demikian teori ini tidak menjelaskan bagaimana proses tersebut dapat terjadi pada tingkat seluler sehingga pengambilan kesimpulan yang hanya didasarkan pada teori ini banyak memiliki kekurangan.
2. Teori Kedua
Teori kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa metabolit yang yang bersifat racun. Penumpukan tersebut secara berangsur-angsur mengurangi kemampuan sel untuk untuk berfungsi sehingga sehingga akhirnya menjadi tua. Sel
tidak tidak dapat dapat menge mengelak lak dari dari penump penumpuka ukan n ini karena karena kolage kolagen n sebaga sebagaii protei protein n struktu struktural ral yang yang merupa merupakan kan selubun selubung g ekstras ekstraselu eluler ler sebagia sebagian n besar besar sel tubuh tubuh menjadi menjadi tidak lentur dan tidak mudah larut. Seperti Seperti diketahui, diketahui, ketika kolagen pertama kali dibentuk, $at ini bersifat lentur dan mudah larut dan hal ini menunjukk menunjukkan an bahwa sel belum menua. menua. amun amun demikian demikian lama-kelamaan lama-kelamaan rantai polipeptida yang terbuat dari kolagen terikat terus bersama sehingga kelarutan dan kelenturan kelenturan &permeabilitas' &permeabilitas' dari bahan tersebut berkurang. berkurang. !kibat !kibat pengurangan pengurangan permeabilitas ini maka lalu lintas bahan antar-sel mengalami banyak hambatan. emungkinan ini pula yang dijadikan dasar dalam pemunculan hipotesis bahwa penuaan mengakibatkan terjadinya perubahan hormone walaupun tidak ada hubungan antara penuaan tersebut dengan perubahan komposisi asam lemak sel
3. Teori Ketia
Teori Teori ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi terj adi sebagai akibat kondisi lingkungan yang yang meru merugi gika kan n gengen-ge gen n yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an sel bada badan n atau atau sel-se sel-sell somatic. somatic. Menurut Menurut urnet dalam mutasi gen somatik yang tidak dengan dengan cepat diperbaiki oleh en$im *! polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gengen
ters terseb ebut ut
mulai ulai
mengh enghas asil ilka kan n
prot protei ein n
yang ang
tida tidak k
sem sempurn purnaa
yang ang
mengakibatkan efisiensi sel berkurang. !pabila protein protein yang tidak sempurna sempurna ini menjadi menjadi en$im en$im maka maka proses proses mutasi mutasi somati somatik k akan akan terjadi terjadi secara secara lebih lebih cepat. cepat. !kibatnya, sel akan mati &merupakan proses penuaan' atau bahkan mengalami kanker kanker.. !kiba !kibatt lain lain penuaa penuaan n adalah adalah meran merangsan gsang g mutasi mutasi *! mitok mitokond ondria ria ukagawa et al., /000'.
2.1. Pro!e! Pe"uaa" Sejak lama, manusia lebih banyak berusaha memerangi proses penuaan, ketimbang berusaha mengerti prosesnya. Juga para ilmuwan,
cukup
lama
mengabaikan
tema
penuaan.
Kini
diketahui, penuaan berkaitan erat dengan proses metabolisme molekuler,
transkripsi
dan
translasi,
yang
penjelasan
selengkapnya akan dibahas materi selanjutnya. Penuaan berkaitan erat dengan proses metabolisme molekuler. Sintesis protein yang berlangsung dengan tepat sangatlah penting bagi sel-sel yang hidup. amun demikian ternyata prosesnya sangat rumit dan kompleks. Proses
ini
harus
akurat
dan
mempunyai
mekanisme-mekanisme
yang
1berkemampuan memeriksa kembali2. adang-kadang protein-protein yang tidak berfungsi secara tepat juga dibuat oleh sel-sel, yang biasanya hal ini disebabkan oleh kesalahan pada *! genetik &suatu simulasi' atau kesalahan pada waktu alih informasi dari gen ke protein. )rganisme-organisme yang lebih tinggi &eukariot' mempunyai mekanisme untuk mengenali dan merusak atau menghancurkan secara cepat protein yang 1salah2 tersebut. !pabila tidak terjadi pembetulan atau penghancuran dengan cepat, protein yang 1salah2 tersebut dapat menyebabkan kesalahan fungsi metabolik. Proses penyalinan informasi genetik pada *! ke molekul-molekul yang mengarah atau berpartisipasi di dalam sintesis protein &3! yaitu asam ribonukleat' disebut transkripsi. Selama ini proses penuaan dipandang sebagai proses yang berbeda dengan fenomena biologis lain, amat sulit dipecah-pecah menjadi bagian-bagian
terpisah yang dapat diuji coba. Penelitian lebih terfokus pada proses, yang memicu kehidupan
dan
mengakhirinya.
amun
faktor-faktor
apa
yang
mempengaruhinya dan seberapa lama makhluk hidup dapat hidup, memang sedikit sekali diteliti. amun sejak satu dasawarsa terakhir, terdapat sejumlah ilmuwan yang meneliti cabang mengenai rentang umur kehidupan.
Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, gaya hidup dan penyakit-penyakit yang diderita. eberapa pakar mencoba merumuskan apa yang dimaksud dengan proses menua. *i antaranya+ faktor genetis dan faktor lingkungan.
Setiap mahluk hidup, termasuk manusia dibentuk oleh sel. *alam tubuh seorang dewasa terdapat /44 trilliun sel yang setiap detiknya kurang lebih 54 juta sel tersebut rusak dan mati. amun sel yang rusak atau mati dengan cepat diganti dengan yang baru. Sel-sel tersebut membelah normal sampai kurang lebih 54 kali dan kemudian berhenti dan mati. 6mur manusia berhubungan erat dengan umur hidup sel. ebanyakan ahli gerontologi &ilmu yang mempelajari proses penuaan secara alami' berpendapat bahwa umur maksimum manusia rata-rata //4 - /74 tahun.
Perbedaan susunan kromosom pada pria dan wanita &wanita bergenotip 889 dan pria, 8:' mengakibatkan umur pria lebih rendah dari wanita. elebihan satu kromosom 8 pada wanita membuat wanita berkemampuan untuk mengatasi stres dan mengatasi segala penyakit yang dibawa oleh kromosom-8 pada pria. (anita hanya akan menderita apabila kedua kromosomnya cacat, dan hal ini hampir tidak pernah terjadi. Salah satu contoh penyakit terpaut kromosom seks-8 yang paling terkenal adalah hemofilia yaitu kondisi penderita tidak memiliki cukup faktor pembeku darah sehingga jika dia terluka angat sukar untuk menghentikan pendarahan. (anita hanya akan terkena penyakit ini jika kedua ayah dan ibunya juga kena, satu situasi yang hampir mustahil terjadi. Sedangkan pria, sekalipun kedua orang tuanya normal tetapi ibunya carrier &he-tero$igous' maka ada peluang 54; untuk setiap anak lelaki menderita hemofilia.
Semua ciri khas penuaan yang terlihat adalah merupakan manifestasi perubahan perubahan dalam tubuh dari segi struktur, susunan kimia dan efekti%itas kerja organ-organ tubuh serta komponennya. #aktor-faktor yang mengakibatkan proses penuaan.+
a. #a$tor i"ter"a%
Tertimbunnya produksi lipofuksin yang dikenal sebagai pigmen penuaan diberbagai bagian tubuh.Terhentinya proses pertumbuhan dan proses perbaikan sel-sel yang rusak erusakan pada materi inti yang merupakan pusat kontrol metabolisme sel sehingga sel gagal melaksanakan fungsi yang semestinya. Terjadinya akumulasi substansi tertentu pada sel yang boleh jadi sangat berbahaya bagi sel itu sendiri, sehingga melumpuhkan sistem kekebalan yang secar a alamiah dimiliki oleh tubuh setiap manusia normal.
&. #a$tor e$!ter"a% (%i"$u"a")
Segala jenis penyakit, khususnya infeksi yang diakibatkan oleh %irus, bakteri dan mikroorganisme lain.
nteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan yang seringkali mendatangkan stres.
eberapa obyek penelitian terpenting, untuk menjelaskan proses penuaan adalah ragi, cacing atau lalat buah. Tentu banyak yang bertanya, mengapa ragi, cacing atau lalat? agaimana menarik analogi antara penuaan pada jamur, cacing atau lalat, dengan penuaan pada manusia? Ternyata pada dasarnya terdapat model
penuaan pada jamur atau binatang berderajat rendah itu, yang dapat ditarik pada model seluler proses penuaan binatang menyusui, termasuk juga manusia.
Pada jamur ragi, proses reproduksi dengan menumbuhkan sel anakan, melambat dan berhenti pada usia tertentu. Siklus ini mirip dengan siklus reproduksi manusia. al tersebut merupakan aspek biologis dari penuaan, yang nyaris tidak berubah dalam proses e%olusi. Para ahli menyebutnya sebagai sifat khas yang diawetkan. erdasarkan penelitian, para ahli dapat menemukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi seberapa sering sel ragi dapat membelah diri, antara lain9 faktor genetis dan faktor lingkungan. :ang menarik, kedua faktor ini berkaitan amat erat. '. #a$tor Ka%ori
*alam penelitian ditemukan, pengurangan sumber kalori pada medium tempat ragi tumbuh, yakni glukosa dari dua menjadi setengah persen, justru memperpanjang umur sel ragi. *imana, dengan lebih sedikitnya masukan kalori makin panjang umur sel. *emikian pengamatan para peneliti, bukan hanya pada ragi, tetapi juga pada binatang lainnya sampai ke tikus percobaan. Perpanjangan umur ragi, akibat berkurangnya pasokan glukosa, diatur oleh gen tertentu yang disebut regulator informasi peredam@S>3 dua. "ika terjadi kondisi kekurangan sumber energi, gen bersangkutan meregulasi agar *! bekerja lebih lambat. *engan puasa semacam itu, *! menahan diri, untuk tidak melakukan rekombinasi, yakni pertukaran potongan *! diantara kromosom yang berbeda beda. Pada lalat buah diamati, masukan kalorinya lebih sedikit, selain meningkatkan akti%itas en$im dari protein, juga meningkatkan konsentrasi en$im
bersangkutan. edua hal tersebut, menurunkan sintesa dalam gen dan juga rekombinasi *!, dengan dampak memperpanjang umur lalat bersangkutan. Sejauh ini para ahli masih meneliti kaitan antara menurunnya akti%itas molekuler dengan umur panjang tersebut. Tim yang dipimpin George 3oth dari institut nasional penuaan di !S, melakukan penelitian lebih lanjut dengan monyet rhesus. Seperti diketahui, kode genetik monyet lebih dari 04 persen identik dengan kode genetik manusia. Satu kelompok monyet percobaan, mendapat masukan kalori sekitar A4 persen lebih rendah dari kelompok monyet pembanding, selama masa uji coba antara tiga sampai lima tahun. "uga dalam ujicoba ini, para peneliti mengamati terjadinya perubahan terukur sejumlah parameter biologis pada monyet yang dipaksa puasa. !ntara lain, lebih rendahnya suhu tubuh, menurunnya kadar plasma insulin serta meningkatnya sejenis hormon steroid, yang kadarnya justru menurun pada monyet yang berusia lanjut. Sejauh ini para peneliti masih mengamati, apakah monyet-monyet percobaan yang jatah kalorinya dikurangi, dapat berumur lebih panjang dari monyet pembanding yang diberi masukan kalori normal. !kan tetapi, yang cukup menarik ketiga parameter biologis, yang ditunjukkan monyet percobaan, juga diamati terjadi para manusia berjenis kelamin pria, yang tergolong berumur panjang. Ternyata rahasia umur panjang, terletak pada proses yang terjadi di tingkat molekuler.
d. Kore%a!i meta&o%i!me
Sekarang pertanyaannya, bagaimana menarik korelasi antara umur panjang dengan penuaan? 6ntuk itu, ada satu unsur lagi yang amat penting dalam
metabolisme dan pembangkitan energi di dalam sel, yakni oksigen. Tanpa oksigen, sel-sel makhluk hidup tidak dapat memproduksi cukup energi untuk tetap hidup. asil buangan dari reaksi metabolisme oksigen di tingkat molekuler, adalah apa yang dinamakan oksigen reaktif atau juga disebut radikal bebas. Proses penuaan sel, terjadi akibat oksidasi *! dan oksidasi protein. 6ntuk gampangnya, para peneliti membayangkan proses karat, akibat terjadinya oksidasi logam. "ika proses metabolisme berlangsung lambat, seperti pada kondisi kekurangan glukosa pada jamur, jumlah radikal bebas yang diproduksi juga menurun. Sementara pada situasi berkelimpahan makanan, produksi oksigen reaktif juga meningkat. !kibatnya, proses oksidasi *! dan protein atau juga pada unsur pembawa sinyal, yang tergantung pada status oksidasi semakin cepat. *ampaknya sel juga menua dengan cepat. 3ahasia proses penuaan inilah, yang diteliti oleh para ilmuwan selama satu dekade terakhir ini. Pada dasarnya, makhluk hidup dapat memerangi stress oksidatif tersebut. ahkan pada binatang yang masih muda, hampir semua radikal bebas dapat dikalahkan. amun tidak semua oksigen reaktif dapat dihambat dan tidak semua kerusakan sel dapat diperbaiki. ersamaan dengan semakin tuanya makhluk hidup, komposisi sel yang rusak teroksidasi akan semakin banyak. Penelitian pada cacing, lalat dan tikus menunjukkan, proses penuaan akan menjadi semakin cepat, jika gen yang tahan terhadap stress oksidatif dinon-aktifkan. (Dwiyono, Sandi, 2004)
Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, gaya hidup dan penyakit-penyakit yang diderita. eberapa pakar mencoba merumuskan apa yang dimaksud dengan proses menua. *i antaranya+ 1. Teori a$ai da" ru!a$ (wear and tear theory)
*r. !ugust (eismann, seorang biologis "erman, pertama kali memperkenalkan teori ini pada tahun /BB7. eliau percaya bahwa tubuh beserta sel-selnya rusak karena pemakaian yang berlebihan dan penyalahgunaan. )rgan-organ seperti li%er, lambung, ginjal, kulit dan lain-lain dicemari oleh racun dalam pola makan harian kita, belum lagi dari lingkungan sekitar.
onsumsi lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, banyak terkena sinar ultra %iolet dan banyak tekanan fisik dan emosional lain menyebabkan tubuh kita mengalami 1erusakan !kibat Pemakaian atau (ear and Tear2 baik pada tingkat organ maupun sel-sel.
ahkan jika kita tidak pernah menyentuh rokok sekalipun atau minum segelas anggur atau kita sangat berhati-hati terhadap sinar ultra%iolet dan hanya mengkonsumsi makanan yang alami saja, suatu saat nanti secara alami masa pakai tubuh kita akan habis, dan juga akan mengalami 1kerusakan akibat pemakaian2 atau
organ-organ tubuh
menjadi
1usang2. Penyalahgunaan
hanya
akan
mempercepat proses tersebut. Sebaliknya, sejalan dengan bertambahnya usia, tiaptiap sel kita akan merasakan efeknya, walaupun sesehat apapun gaya hidup kita.
(aktu muda, sistem pertahanan dan perbaikan tubuh secara aktif melakukan penyesuaian baik pada 1erusakan !kibat Pemakaian2 secara normal ataupun
dengan penyalahgunaan. &>tulah sebabnya mengapa orang muda dapat dengan mudah kembali ke stamina awal, walaupun telah melewati malam yang berat, penuh dengan minum-minum, konsumsi pi$$a dan makanan lain yang mengandung glukosa tinggi dalam jumlah banyak.'
*engan bertambahnya usia, tubuh kehilangan kemampuannya untuk memperbaiki berbagai kerusakan akibat9 produk makanan olahan, lingkungan sekitar, bakteri atau %irus. )leh karena itu, banyak orang tua yang meninggal akibat penyakit penyakit yang sesungguhnya dapat mereka hindari ketika muda. 1erusakan !kibat Pemakaian2 dapat dibantu dengan pengambilan langkah-langkah tepat yang dapat membantu dalam membalik proses penuaan, dengan menstimulasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mempertahankan organ-organ dan selselnya.
2. Teori Neuro E"do$ri"
Cladimir *ilman, Ph.*. memfokuskan wear and tear theory pada sistim neuroendokrin, suatu jaringan biokimiawi yang kompleks yang mengatur hormon tubuh dan elemen penting lainnya. euro-endokrin berarti proses penuaan berhubungan dengan kadar hormon. Pada waktu muda, hormon tubuh kita bekerja bersama mengatur fungsi-fungsi organ tubuh, termasuk respon terhadap panas, dingin, dan akti%itas seksual. )rgan yang berbeda, mengeluarkan hormon yang berbeda, akan tetapi semua berada dibawah komando kelenjar hypothalamus. elenjar sebesar kacang ini terdapat di otak dan bertanggungjawab untuk produksi dan interaksi antara hormon tubuh. arena fungsinya yang mengkoordinasikan semua hormon, kelenjar ini disebut juga sebagai 1termostat tubuh 1.
ormon adalah %ital untuk memperbaiki dan mengatur fungsi-fungsi tubuh. ila kita menua, produksi hormon tubuh menjadi berkurang, sehingga kemampuan tubuh untuk memperbaiki sendiri & self-repaired ' dan mengatur sendiri & selfregulation' menjadi rendah.
Produksi hormon adalah saling interaktif , dalam arti bilamana salah satu hormon produksinya berkurang, produksi hormon tubuh yang lainpun akan berubah, bisa berkurang atau bahkan malah bertambah
3. Teori Ko"tro% e"eti$
Secara genetik, manusia sudah membawa garis seberapa cepat ia menua dan akhirnya meninggal. amun dalam perjalanannya ada %ariasi-%ariasi tertentu yang bisa menjelaskan mengapa ada adik yang terlihat lebih cepat tua dibanding kakaknya.
Teori penuaan-terencana berpusat pada program genetik sesuai *! kita. ita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, sebuah kecendrungan tipe fisik dan fungsi mental yang telah ditentukan sebelumnya. (arisan genetik tersebut sangat menentukan seberapa cepat dan seberapa panjang kita hidup. "ika menggunakan gambaran kasar, dapat dibayangkan setiap manusia hadir dimuka bumi bagaikan sebuah mesin yang sudah terprogram untuk menghancurkan dirinya sendiri. Semua orang memiliki jam biologis yang terus berdetak dan bisa berhenti kapan saja, lebih cepat atau lebih lama beberapa tahun. etika jam berhenti berdetak, itu merupakan pertanda bahwa tubuh kita mulai menua dan akhirnya akan mati.
amun, sesuai dengan segala aspek warisan genetik kita, waktu yang berlaku pada jam genetik ini ber%ariasi, tergantung apa yang kita alami selama pertumbuhan dan bagaimana gaya hidup kita &perdebatan lama 1ature Cersus urture2 atau 1!lam Cersus Pemakaian2'.
*. Teori Te%omera!e
Teori penuaan telomerase adalah teori baru tentang penuaan yang menawarkan banyak kemungkinan yang menjanjikan dalam bidang obat-obatan !nti-Penuaan. Teori ini lahir dari hasil temuan kemajuan ilmu-ilmu genetika dan teknologi genetika. Pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli dari 1Geron Dorporation2 di Menlo Park, Dalifornia, telomere adalah sekumpulan asam nukleat yang merupakan perpanjangan dari ujung kromosom. Telomer bertugas untuk mempertahankan integritas kromosom. Setiap kali sel-sel kita membelah, telomer akan memendek. Terutama, saat ujung telomer-*! terlalu pendek, pembentukan sel akan melambat dan kemudian akan berhenti sama sekali. al ini diyakini kemungkinan sebagai mekanisme untuk jam selular penuaan.
Para ahli menemukan bahwa elemen kunci dalam membentuk kembali telomertelomer kita yang hilang adalah en$im telomerase 1abadi2 @ sebuah en$im yang hanya ditemukan dalam sel-sel kuman dan kanker. Telomer adalah rangkaian asam nukleat di ujung kromosom. Setiap kali sel tubuh membelah, telomer akan memendek dan inilah yang mengurangi kemampuan sel memperbaiki diri. Telomerase
berfungsi
untuk
memperbaiki
dan
memperbaharui
telomer,
memanipulasi mekanisme 1berdetaknya jam2 yang mengatur jangka waktu terbelahnya sel. Pengembangan lebih lanjut penghambat-telomerase dapat mencegah pembelahan sel-sel kanker dan diduga juga dapat mengembalikan sel menjadi normal kembali (!"0 #eeks to a younger you$ oleh %onald &'lat, &D (pgs-"*))
+. Teori adi$a% Be&a!
3iset anti-penuaan *r *enham arman pada tahun /05E mengemukakan teori radikal bebas. 3adikal bebas adalah suatu elektron dalam tubuh yang tidak memiliki gandengan, sehingga akan berusaha mencari elektron pasangannya supaya dapat berikatan dan stabil. Sebelum memiliki gandengan, radikal bebas akan terus menerus menghantam sel-sel tubuh, guna mendapatkan pasangannya, termasuk menyerang sel-sel tubuh yang sudah stabilFnormal. !kibatnya sel-sel akan menjadi cepat rusak dan menua, juga mempercepat timbulnya kanker. )ksigen sendiri adalah merupakan salah satu sumber radikal bebas. Pada waktu kita bernapas dan juga olahtubuh &e+ercise', pembentukan radikal bebas akan meningkat. 3adikal bebas akan di netralisir oleh anti-oksidans, yang selain dibentuk tubuh, juga bisa berasal dari luar misalnya %itamin !, D, =, dan sebagainya.
anti o+idan menetralisir radikal bebas
-. Teori cross-linking
Teori ini dibuat berdasarkan fakta bahwa dengan bertambah tua, protein manusia yaitu *! dan molekul lainnya akan saling melekat, saling memilin (crosslink) !kibatnya protein yang sudah rusak tidak dapat dicerna oleh en$im protease, sehingga mengurangi elastisitas protein dan molekul. !kibatnya pada kulit bisa terjadi kerutan , pada ginjal fungsi penyaring menjadi berkurang dan pada mata terjadi katarak &kekeruhan lensa mata'. (udiadi, .indiawaty, Dr, &/%S, &S,Sp, k)
. Teori Pe"uaa" Se% I"tri"!i$
erpegang bahwa proses penuaan sel terjadi karena pemrograman genetik yang telah ditetapkan. Teori semacam ini, didukung oleh pengamatan jangka panjang bahwa fibroblas manusia dewasa normal pada kultur sel, memilki rentang masa hidup tertentu9 fibroblas berhenti membelah dan menjadi menua setelah kira-kira
54 kali penggandaan &sehingga disebut fenomena aylick'. #ibroblas noenatus mengalami sekitar 5 kali penggandaan sebelum berhenti membelah. *ua mekanisme yang menyangkut penuaan sel intrinsik +
"
%eplikasi inkomplet uung-uung kromosom (pemendekan telomer) )leh karena
mekanisme
replikasi
*!,
setiap
pembelahan
sel
normal
menghasilkan kopi tiap kromosom dengan agak sedikit terpotong. Tanpa beberapa mekanisme untuk melindungi ketepatan proses replikasi, gen di dekat ujung kromosom akan secara bertahap menghilang setelah sejumlah pembelahan dan sel rupa-rupanya menghentikan fungsi normalnya. Strategi molekular untuk mengatasi masalah ini menggunakan telomer1 sekuens pendek *! nontranskripsi yang dapat diulang berulang kali &TT!GGG', yang terletak di ujung kromosom. Selain memberikan suatu buffer *! nontranskripsi yang bisa diperpendek berulang-kali tanpa mempengaruhi replikasi gen fungdional, sekuens telomer melindungi ujung terminal kromosom dari fusi dan degradasi. Pada saat sel somatik bereplikasi, satu potongan kecil tiap susunan telomer tidak berduplikasi, dan telomer memendek secara progresif. !khirnya setelah pembelahan sel yang multipel, telomer yang terpotong parah diperkirakan mensinyal proses penuaan sel. amun demikian pada sel germ dan sel stem yang memerlukan siklus replikasi yang tidak menentu, panjang telomer diperbaiki setelah pembelahan sel tiap sel oleh en$im khusus yang disebut telomerase 2
am gen onsep bahwa kontrol waktu genetik terhadap masa penuaan didukung oleh identifikasi jam gen, terutama pada makhluk hidup,.
Sebagai tambahan untuk jam genetik intrinsik, teori terkini berpegang bahwa rentang masa hidup sel juga diatur oleh keseimbangan cedera yang sedang berlangsung dan kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan. 3eori wear and tear mengesankan bahwa meskipun mekanisme perbaikan sel masih baik, dan kuat &misalnya, peran SP dalam pelipatan protein yang rusak', pengaruh eksogen lanjutan jangka panjang akhirnya tetap berlaku dan sel menglami proses penuaan
*i bawah ini akan dijelaskan secara singkat faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya proses penuaan sel.
1. adi$a% Be&a! Pe"/e&a& Pe"uaa", Keru!a$a", da" Kematia" !e%
eragam hipotesis mengenai penyebab selular kerusakan sel dan melibatkan kerusakan radikal bebas, terjadi oleh pengaruh pajanan lingkungan yang berulang-ulang, misalnya radiasi pengion, suatu reduksi progresif mekanisme pertahanan anti-oksidan misalnya, %itamin =, glutation, peroksidase', atau keduanya akumulasi lipofuscin pada sel tua merupakan petunjuk adanya kerusakan itu, tetapi tidak ada bukti bahwa pigmen lipofuscin sendiri yang bersifat toksik terhadap sel.
Panjang umur di antara spesies berbeda berbanding terbalik dengan kecepatan pembentukan radikal superoksid mitokondria
•
=kspresi berlebih en$im dismutase superoksid anti-pksidatif dan katalase memperlama masa hidup pada penelitian model penemuan
•
Pembatasan asupan kalori menurunkan derajat status &kondisi mantap terhadap kerusakan oksidatif, memperlambat perubahan yang berhubungan dengan usia dan memperlama masa hidup maksimal mamalia.
Mekanisme kerusakan sel kedua meliputi modifikasi protein intrasel dan ekstrasel pascatranslasi. Salah satu modifikasi itu adalah oksidasi radikal bebas9 modifikasi lainnya adlah glikosilasi nonen$imatik, mengakibatkan pembentukan !G= yang mampu berikatan saling dengan protein yang berdekatan, glikosilasi protein lensa yang berkaitan dengan umur. Proses penuaan disebabkan oleh kerusakan oleh radikal bebas, dihasilkan dalam mitokondria. 3adikal bebas menyebabkan pengoksidaan komponen protein dan lemak secara progresif dalam membran sel dan termasuk juga fosfolipase, protease dan endonuklease yang aktif. Peroksidaan lemak meningkat telah dikaitkan dengan proses penuaan diikuti dengan pengaruh en$im detoksifikasi. edua pada kulit terjadi akibat paparan jangka panjang karena pengoksidaan dari cahaya ultra %iolet yang menghasilkan radikal bebas. 3eaksi balik berantai berhubungan dengan proses penuaan dapat dicegah dengan memakan buah buahan atau sayuran segar atau suplemen dengan bahan anti pengoksidaan.
3adikal bebas adalah produk-antara yang terbentuk dalam berbagai proses reaksi dari metabolisme sel. erbagai proses metabolisme dalam tubuh manusia menghasilkan radikal bebas yang berbal namun dalam keadaan fisiologik tubuh kita memiliki mekanisme proteksi yang menetralkan radikal bebas tersebut, antara lain dengan adanya en$im-en$im yang bersifat scaenger terhadap radikal bebas. Tulisan ini bermaksud mengulas secara ringkas apa, bagaimana dan mekanisme
biokimiawi radikal bebas dalam menimbulkan penuaan, kerusakan dan kematian sel, dan scaenger -nya.
3adikal bebas adalah suatu atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling luar termasuk di antaranya adalah atom hidrogen, logam-logam transisi dan molekul oksigen. Secara umum, radikal bebas dapat terbentuk melalui absorpsi radiasi &ionisasi, u%, radiasi sinar tampak, radiasi panas'.
3adikal bebas diproduksi didalam organela seperti mitokondria dan biasanya dikeluarkan ke sitosol. Mitokondria akan menghasilkan energi dalam bentuk !TP sebagai energi siap pakai. Proses dimana !TP diproduksi disebut posporilasi oksidati%e, mencakup juga transport proton & ion hidrogen ' melalui membran mitokondria yang kita kenal rantai transport elektron. Tujuan akhir dari rantai transport elektron adalah dihasilkannya molekul oksigen. Secara normal oksigen akan direduksi untuk menghasilkan air, tetapi bagaimanapun sekitar /-7 ; dari semuanya, oksigen akan direduksi sehingga membentuk radikal superokside ) 7-. Superokside membutuhkan electron untuk menjadi lebih stabil, sehingga ia akan mencuriF merampas electron dari sumber sumber terdekat seperti *! mitokondria, membrane mitokondria & lemak dan protein ', dari reduktan seperti %itamin D ataupun %itamin =. jika terlalu banyak kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas & superoksida dll ' pada mitokondria akan menyebabkan sel mengalami apoptosis. !kibat kerusakan dari radikal bebas akan menyebabkan protein cl-7 pada permukaan membran mitokondria akan mengaktifkan suatu protein yang disebut aH, yang akan menyebabkan lubang pada membran
mitokondria sehingga sitokrom D akan keluar dan berikatan dengan !paf-/ & apoptotic protease acti%ating factor-/ ' yang terapung bebas pada sitoplasma. *engan menggunakan energi dari !TP pada mitokondria, !paf-/ dan sitokrom D berikatan membentuk apoptosome yang nantinya akan berikatan dengan apoptosome yang lain mengakti%asi caspase-0. caspase-0 ini akan memecah protein pada membran mitokondria dan memulain reaksi berantai dari denaturasi protein.
Pengaruh radiasi ionisasi terhadap materi biologik akan menghasilkan bermacammacam radikal bebas yang kompleks. =nergi panas juga dapat menghasilkan radikal bebas. Iat-$at organik ataupun +enobiotik yang terpapar suhu tinggi, misalnya
polutan, sampah organik yang dibakar, rokok yang terbakar,
menghasilkan campuran berbagai radikal bebas yang kompleks
erbagai proses metabolisme normal dalam tubuh dapat menghasilkan radikal bebas dalam jumlah kecil sebagai produk. antara. *idalam sel hidup radikal bebas terbentuk pada membran plasma dan organel-organel seperti mitokondria, peroksisom, retikulum endoplasmik dan sitosol9 melalui reaksi-reaksi en$i-matik fisiologik yang berlangsung dalam proses metabolisme. Proses fagositosis oleh sel-sel fagositik termasuk netrofil, monosit, makrofag dan eosinofil, juga menghasilkan radikal bebasF Radikal bebas bersifat sangat reaktif, dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, gugus tiol non-protein, lipid, karbohidrat, nukleotida, dan dapat mempercepat proses penuan sel
*engan bertambahnya usia, radikal bebas yang terbentuk selama metabolisme normal dapat merusak *! dan makromolekul lain sehingga terjadi penyakit penyakit degeneratif, keganasan, kematian sel-sel %ital tertentu, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian bagi indi%idu ters ebut.
Scavenger radikal bebas adalah suatu substansi atau molekul yang dapat
bereaksi dengan radikal bebas, dan berfungsi menetralkan radikal bebas. Scavenger radikal bebas terdapat endogen dalam tubuh kita, maupun
berasal dari luar tubuh (eksogen). Komponen-komponen sel, seperti gula, asam amino tak jenuh, asam amino yang mengandung sulfur, asam lemak tak jenuh, dapat bereaksi `menetralkan' radikal bebas . (Suyatna FD,1989)
Pem&e"tu$a" radi$a% &e&a! da%am !e%
3adikal bebas diproduksi dalam sel yang secara umum melalui reaksi pemindahan elektron, menggunakan mediator en$imatik atau non-en$imatik. Produksi radikal bebas dalam sel dapat terjadi secara rutin maupun sebagai reaksi terhadap rangsangan. Secara rutin adalah superoksida yang dihasilkan melalui aktifasi fagosit dan reaksi katalisa seperti ribonukleotida reduktase. Sedang pembentukan melalui rangsangan adalah kebocoran superoksida, hidrogen peroksida dan kelompok oksigen reaktif &3)S' lainnya pada saat bertemunya bakteri dengan fagosit teraktifasi. Pada keadaan normal sumber utama radikal bebas adalah kebocoran elektron yang terjadi dari rantai transport elektron, misalnya yang ada dalam mitokondria dan endoplasma retikulum dan molekul oksigen yang menghasilkan superoksida.
ea$!i eru!a$a" o%e0 radi$a% &e&a!
*efinisi tekanan oksidatif adalah suatu keadaan dimana tingkat oksigen reaktif intermediate &3)>' yang toksik melebihi pertahanan anti-oksidan endogen. eadaan ini mengakibatkan kelebihan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan lemak, protein, asam nukleat seluler, sehingga terjadi kerusakan lokal dan disfungsi organ tertentu.
Pero$!ida!i %ema$
Membran sel kaya akan sumber poly unsaturated fatty acid &P6#!', yang mudah dirusak oleh bahan-bahan pengoksidasi9 proses tersebut dinamakan peroksidasi
lemak. al ini sangat merusak karena merupakan suatu proses berkelanjutan. Pemecahan hidroperoksida lemak sering melibatkan katalisis ion logam transisi. < J 3K→
Keru!a$a" rotei"
Protein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas daripada P6#!, sehingga kecil kemungkinan dalam terjadinya reaksi berantai yang cepat. Serangan radikal bebas terhadap protein sangat jarang kecuali bila sangat ekstensif. al ini terjadi hanya jika radikal tersebut mampu berakumulasi &jarang pada sel normal', atau bila kerusakannya terfokus pada daerah tertentu dalam protein. Salah satu penyebab kerusakan terfokus adalah jika protein berikatan dengan ion logam transisi. Keru!a$a" DNA
Seperti pada protein kecil kemungkinan terjadinya kerusakan di *! menjadi suatu reaksi berantai, biasanya kerusakan terjadi bila ada lesi pada susunan molekul, apabila tidak dapat diatasi, dan terjadi sebelum replikasi maka akan terjadi mutasi. 3adikal oksigen dapat menyerang *! jika terbentuk disekitar *! seperti pada radiasi biologis.
*engan bertambahnya usia, radikal bebas yang terbentuk selama metabolisme normal dapat merusak *! dan makromolekul lain sehingga terjadi penyakit penyakit degeneratif, keganasan, kematian sel-sel %ital tertentu, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian bagi indi%idu ters ebut
2. Kemu"dura" Hormo" Pe"/e&a& Pe"uaa" Se%
emunduran hormon seiring bertambahnya usia merupakan penyebab utama kerusakan fisik yang disebabkan penuaan. Proses penuaan sangat ber%ariasi dan dapat dipercepat, diperlambat atau dibalik tergantung pada hormon yang mengatur degenerasi dan regenerasi tubuh di tingkat sel. Penelitian menunjukkan, penuaan sebagian besar disebabkan oleh penurunan rowth 5ormone 6 7nsulin-like rowth 8actor-7 (5678-7) secara drastis dalam tubuh setelah dewasa. =fek dari kekurangan hormon pertumbuhan manusia ini ternyata mempengaruhi ukuran dan fungsi dari organ-organ yang terdapat di dalam tubuh. Sebagai contoh adalah pada otak dan ginjal.
Gambar )tak Mengecil
Pada gambar diatas terlihat terjadi penciutan otak sebanyak A4; pada otak seseorang yang berumur 4 tahun. Tidak heran manusia pada umur 4 akan mengalami pikun-pikun dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan otak seperti Parkinson.
Gambar Ginjal Mengecil
Pada gambar diatas terlihat pula organ ginjal pada manusia berumur 4 tahun yang mengalami penciutan dan warnanya yang menghitam. *an akibat dari penciutan ini adalah menurunnya fungsi ginjal dan pada tingkat terendah, seseorang akan kehilangan fungsi ginjalnya yang biasa dikenal dengan nama gagal ginjal. Selain otak dan ginjal, sebetulnya seluruh organ yang ada di tubuh manusia seperti kulit, jantung, paru-paru, dan organ yang lain juga ikut menurun fungsinya. Tidak heran pada seseorang yang berumur 4 tahun, mereka akan mengalami banyak sekali persoalan di kesehatan mereka. (%udman D, 8eller /, 9agra 5S, ergans /, :alitha ;, oldberg /8, "0)
3. ata0ari Pe"/e&a& Pro!e! Pe"uaa" Se%
Penuaan adalah suatu proses yang tidak dapat dielakkan. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhi keadaan ini 04 persen daripada proses penuaan disebabkan oleh sinaran matahari *engan hanya berjemur selama satu jam anda sebenarnya telah menjalani proses penuaan selama empat jam. Paparan kepada sinar ultra matahari menyebabkan melanin terbentuk dalam sel pigmen kulit. *alam tempoyang panjang apabila lebih banyak melanin yang terkumpul kulit akan terlihat tampak hitam.
Paparan kepada sinar 6C yang terlampau juga menyebabkan berbagai masalah kulit termasuk kerusakan *!, kerusakan struktur kulit, dan mengurangkan metabolisme.
*. ara Hidu da" $!ida!i Pe"/e&a& Pe"uaa" Se%
Penyebab penuaan ini datanganya dari luar diri manusia yaitu cara hidup dan oHidasi. Dara hidup yang tidak sehat seperti jarang atau tidak pernah olah raga, makan makanan yang berlemak, kurang makan serat, kurang istirahat, Stress yang tinggi, dan masih banyak lagi gaya hidup yang sering dijumpai di kota-kota besar.
2.2. Dama$ Dari Pe"uaa" Se'ara Umum etiga teori yang telanh diungkapkan sebelumnya merupakan teori biologi yang dianggap mampu menjelaskan berbagai penurunan kondisi baik penurunan bentuk
anatomis maupun secara fisiologis &fungsi tubuh' apabila seorang manusia mengalami penuaan. •
*ampak Secara !natomis
•
*ampak Secara #isiologis -
#ungsi Seksualitas
-
#ungsi >ndera
-
#ungsi 3asio dan aluri
-
#ungsi urani dan >ntuisi
etiga teori yang telah diungkapkan sebelumnya merupakan teori biologi yang dianggap mampu menjelaskan berbagai penurunan kondisi baik penurunan bentuk anatomis maupun secara fisiologis &fungsi tubuh' apabila seorang manusia mengalami penuaan. •
Dama$ Se'ara A"atomi!
Penuaan akan mengakibatkan penurunan kondisi anatomis dari sel akibat terjadinya penumpukan metabolit yang terjadi di dalam sel &Teori >>'. Metabolit yang menumpuk tersebut tentunya bersifat racun terhadap sel sehingga bentuk dan komposisi pembangun sel sendiri akan mengalami perubahan. *isamping itu karena permeabilitas kolagen yang ada di dalam sel telah sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan kekencangan dari otot, terutama pada bagian integumen akan sangat jauh menurun. al inilah yang secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada manusia yang
mengalami proses penuaan. Sesungguhnya proses perubahan di atas hampir terjadi di setiap sel, hanya saja karena sel kulit &sistem integumen' merupakan lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang jelas dapat langsung dilihat. •
Dama$ Se'ara #i!io%oi!
Perubahan anatomis yang terjadi dalam suatu sel baik secara bentuk maupun komposisi $at pembangunnya dipastikan akan mempengaruhi fungsi dari sel maupun organisme tersebut secara keseluruhan. !da berbagai macam fungsi dipengaruhi oleh tubuh yang mengalami penuaan ini, antara lain + - #u"!i Se$!ua%ita! #ungsi seksualitas sangat terkait dengan hormon seks yang ada di dalam tubuh. eberadaan dan perubahan hormon berhubungan erat dengan usia &Cermuelen, /00B'.
asil penelitian menunjukkan bahwa pada pria,
peningkatan usia tidak selalu
diiringi dengan penurunan hormon.
Sebaliknya, wanita yang mengalami masa tua akan mengalami menopause9 hal ini ditandai dengan berhentinya menstruasi yang menunjukkan telah berhentinya kemampuan reproduksi dari wanita tersebut. ejadian seperti menopause ini sesungguhnya tidak pernah terjadi pada pria. Madersbacher et al ., &/00A' telah mengadakan penelitian tentang perubahan hormon yang dialami pria mulai usia A4 tahun sampai B4 tahun. asil penelitian tersebut menunjukkan bahwa seiring perubahan usia, hanya hormon testoteron yang mengalami penurunan, sedangkan luteini$ing hormone &<' dan follicle stimulating hormon S' tetap mengalami peningkatan. *ari fenomena ini
&biasa disebut cross of andropause' beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada andropause yang sesungguhnya &erman and erger, /000', atau dengan kata lain kemampuan reproduksi pria tidak pernah berhenti sama sekali. (alaupun kemampuan reproduksinya tidak sama sekali terhenti, akti%itas seksual pada pria akan mengalami penurunan. al ini terkait erat dengan ketersediaan hormon androgen yang terdapat di dalam tubuh. - #u"!i I"dera Seperti juga fungsi seksual fungsi indera akan menurun setelah manusia mengalami penuaan. >ndera pada hakekatnya merupakan suatu organ yang tersusun dari jaringan, sedangkan jaringan sendiri merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi yang sama. arena sel telah mengalami perubahan bentuk maupun komposisi $at pembangun &sel tidak normal' ketika mengalami proses penuaan, maka secara secara otomatis fungsi indera pun akan mengalami penurunan. al ini dapat dilihat pada orang tua yang secara berangsur-angsur mengalami penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan serta kemampuan inderawi lainnya. - #u"!i a!io da" Na%uri #ungsi rasio maupun naluri sangat terkait dengan sistem syaraf dan otak. 4 #u"!i Nura"i da" I"tui!i
:ang dapat menunjukkan adanya penurunan fungsi nurani maupun instuisi akibat adanya proses penuaan. #ungsi rasio, naluri dan indera sangat terkait dengan pengembangan ilmu-ilmu fisik material.
arena telah terjadi
penurunan fungsi akibat penuaan, maka dipastikan kemampuan seseorang dalam pengembangan ilmu-ilmu fisik material akan sangat jauh menurun
atau bahkan terhenti sama sekali. ila ditinjau dari fungsi nurani, ada kecenderungan bahwa manusia memahami siapa dirinya dan mau kemana dia pada akhirnya, al ini muncul karena selama proses kehidupan, proses pembelajaran dan pengalaman terjadi. Proses ini mendidik rasionya untuk selalu bekerja dan berfikir
*ampak *ari Penuaan Secara husus &akibatnya terhadap sel, jaringan dan organ' 1. Keru!a$a" em&ra" Se%
omponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat rentan. Seiring dengan bertambahnya usia struktur dan fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel pada jaringan tubuh. 2. Keru!a$a" Protei"
Terjadinya kerusakan protein akibat penuaan ini termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada. Dontohnya kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak. 3. Keru!a$a" Liid Pero$!ida
>ni terjadi bila asam lemak tak jenuh mengalami proses penuaan dan terserang factor penyebab penuaan yaitu radikal bebas. *alam tubuh kita, reaksi antar$at gi$i tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksidasi yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab terjadinya berbagai penyakit degeneratif &kemerosotan fungsi tubuh'.
*. Jam Se%
*engan terjadi penuaan, maka akan menyebabkan sebuah barisan sel akan mati setelah beberapa kali pembelahan sel.
+. Kematia" e"
Proses penuaan dapat menyebabkan terjadinya kematian sen, yang pada akhirnya akan menyebabkan sel menjadi mati.
-. Keru!a$a" DNA
Telomerase biasanya melindungi *! dari kerusakan selama pendiplikatan, dan telomerase mekindungi telomerase ini. Sel-sel yang menua kekurangan telomerase dan telomeres, dan *! lainnya, menjadi terbuka terhadap kerusakan.
. Keru!a$a" it0o$o"dria
*! mithokondria mungkin adalah yang paling sensitif terhadap proses penuaan akibat radikal bebas. &hairun nisa, dr, iologi edokteran, 6nimal 744'
B. ehilangan =lastisitas "aringan olagen dan )tot
erusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran dalam sel.
5. Peru&a0a" A"atomi! da" #i!io%oi! Ja"tu"
Proses penuaan dapat menyebabkan penebalan dinding %entrikel kiri jantung, meski tekanan darah relatif normal. egitupun fibrosis dan kalsifikasi katup jantung terutama pada anulus mitral dan katup aorta. Selain itu terdapat pengurangan jumlah sel pada nodus sinoatrial &S! ode' Sementara itu, pada pembuluh darah terjadi kekakuan arteri sentral dan perifer akibat proliferasi kolagen, hipertrofi otot polos, kalsifikasi, serta kehilangan jaringan elastik.
Perubahan fisiologis yang paling umum terjadi seiring bertambahnya usia adalah perubahan pada fungsi sistol %entrikel. )leh karenanya, orang-orang tua menjadi mudah deg-degan.
*i lain sisi, terjadi perubahan kerja diastolik terutama pada pengisian awal diastol lantaran otot-otot jantung sudah mengalami penurunan kerja. Secara otomatis, akibat kurangnya kerja otot atrium untuk melakukan pengisian diastolik awal, akan terjadi pula fibrilasi atrium, sebagaimana sangat sering dikeluhkan para lansia.
2.3. Ua/a e"0am&at Pe"uaa"
(alaupun bukan sesuatu yang ditakuti semua orang, namun apabila semua manusia berkata jujur, penuaan adalah kondisi yang pasti tidak disukai. uktinya, banyak upaya yang dilakukan manusia untuk menghambat proses penuaan tersebut. *engan didasarkan pada teori proses penuaan ada, maka upaya menghambat penuaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut+
idup dalam lingkungan tidak tercemar
Mengkonsumsi makanan yang bergi$i
Mencegah kegemukan atau kekurusan
Melaksanakan olah raga secara teratur
Terus menggunakan otak untuk berfikir
Menghindari stress
Menkonsumsi antioksidan-antioksidan &%itamin ='
Mengkonsumsi makanan yang mengandung $at gi$i
Menkonsumsi tempe sebagai pembersih radikal bebas
Menkonsumsi !ir
Memperkuat tubuh
erikut penjelasan beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mencegah atau menghambat penuaan+
Hidu da%am %i"$u"a" tida$ ter'emar
ondisi lingkungan yang tercemar merupakan kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berada dalam sel. !pabila sel tersebut terpapar lama pada lingkungan tercemar maka sel akan cepat mengalami penuaan. Salah satu contoh adalah proses terjadinya penurunan pendengaran &penulian' pada telinga. Pemaparan suara bising yang terlalu lama dan berintensitas tinggi akan menjadikan seseorang berangsur-angsur menjadi tuli. etulian ini dipicu oleh penebalan sel-sel pada dinding alat pendengaran. Dontoh lain adalah pengakumulasian antibiotik yang menjadikan seseorang resisten terhadap antibiotik.
*engan demikian tidaklah mengherankan apabila kondisi
lingkungan pada jaman dulu yang tidak tercemar diduga menjadi penyebab
bahwa umur manusia jaman dulu lebih lama daripada umur manusia masa kini dan kualitas hidupnya pun lebih baik daripada kualitas hidup manusia masa kini &catatan+ pengertian kualitas hidup disini lebih dititikberatkan pada kesehatan'.
e"$o"!um!i ma$a"a" /a" &eri6i
Makanan yang masuk ke dalam tubuh merupakan penentu utama tingkat pertumbuhan maupun kualitas matriks sel. arena sel menuntut asupan matriks yang sesuai dengan kebutuhannya, konsekuensinya adalah bahwa makanan harus mempunyai kualitas yang sesuai dengan kebutuhan sel tersebut. Secara umum, kualitas makanan yang sesuai adalah makanan yang seimbang secara gi$i, baik jumlah karbohidrat, lemak, protein, %itamin dan mineralnya
e"'ea0 $eemu$a" atau $e$uru!a"
egemukan atau kekurusan merupakan kondisi yang tidak ideal bagi tubuh. egemukan akan mengakibatkan penumpukan metabolit pada sel, sedangkan kekurusan akan mengakibatkan tidak terpenuhinya matriks sel yang diperlukan sel untuk berada pada kondisi normal. Secara keseluruhan, apabila kedua kondisi tidak ideal ini terjadi, sel akan cepat mengalami penuaan dan manusianya pun akan cepat tua.
e%a$!a"a$a" o%a0 raa !e'ara teratur
Terdapat dua keuntungan yang diperoleh apabila seseorang melakukan olah raga secara teratur. Pertama, metabolit dapat dikeluarkan lebih cepat sehingga tidak menumpuk pada sel. edua, sel menjadi terlatih sehingga keluar
masuknya bahan antar sel atau permeabilitas kolagen akan lebih terjaga. edua hal inilah yang dipastikan akan menghambat penuaan sel. *alam ilmu fisiologi fenomena ini dibahas dalam fisiologi latihan & <+ercise hysiology'.
Teru! me"u"a$a" ota$ u"tu$ &er7i$ir
Seperti juga adanya proses latihan pada sel, kemampuan berfikir pun harus terus dilatih. Sesungguhnya proses berfikir adalah proses latihan &olah raga' pada sel otak sehingga membuat kondisi sel-sel otak lebih terjaga sehingga proses penuaan atau pikun akan dapat dihambat.
e"0i"dari !tre!!
Secara fisiologis, stress akan mengakibatkan proses metabolisme berjalan secara tidak normal. Metabolisme yang tidak normal akan mempercepat penumpukan metabolit, atau terbentuknya protein yang tidak sempurna sehingga efisiensi sel berkurang. arena umumnya manusia yang mengalami stress malas untuk ber-olah raga, metabolitnya menumpuk relatif cepat dalam sel dan memperbesar peluang protein yang tidak sempurna untuk menjadi en$im. Pada gilirannya, proses penuaan pun biasanya berlangsung secara cepat.
e"$o"!um!i a"tio$!ida"4a"tio$!ida" (8itami" E)
!ntioksidan merupakan $at yang anti terhadap $at lain yang bekerja sebagai oksidan. Iat lain itu populer disebut radikal bebas, yaitu suatu molekul oksigen dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki elektron yang tidak berpasangan. arena kehilangan pasangannya itu, molekul lalu menjadi tidak
stabil, liar, dan radikal. Penelitian terhadap efek penuaan menunjukkan, radikal bebas dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan perubahan patologis yang berhubungan dengan penuaan. Citamin = dapat mengakhiri proses reaksi berantai radikal bebas, dengan menghambat produksi radikal bebas yang baru dan membatasi perusakan sampai batas area membran sel. asil penelitian yang dipublikasikan ournal of /merican Dietetics /ssociation &/0B' memperlihatkan, proses di atas dapat diantisipasi dengan meningkatkan substansi pelindung termasuk antioksidan &%itamin =' yang cenderung memperlambat proses penuaan dan memperpanjang masa muda secara fisik 1.
A"tio$!ida"t rimer
!ntioksidant primer ini bekerja untuk mencegah pembentuk senyawa radikal bebas baru & bekerja pada tahap propagasi '. Sebelum radikal bebas bereaksi untuk membentuk radikal bebas baru, antioksidan ini mengubah radikal bebas yang ada sehingga berkurang dampak negatifnya. Dontoh antioksidan ini adalah en$im S)* yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. =n$im S)* sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. amun bekerjanya membutuhkan bantuan $at-$at gi$i mineral seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium &Se' juga berperan sebagai antioksidan.
Sebagai contoh peran antioksidant primer yaitu pada penambahan antioksidant &!' primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi &Gambar
/'. 3adikal-radikal antioksidan &!N' yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru &Gordon, /004'.
>nisiasi
+
3N
J
!
OOO-
3
J
!N
3adikal lipida
Propagasi +
3))N J ! OO- 3)) J !N
Je"i!49e"i! a"tio$!ida"t rimer
SD ( !uero$!id di!muta!e )
SuperoHide dismutase merupakan kelas en$yme yang mengkatalise pemecahan anion superoHide menjadi oksigen dan hidrogen peroksida. =n$ime superokside dismutase terdapat pada hampir semua sel aerobik dan cairan ekstraselular. S)* berperan mengikat senyawa peroksidase lemak berlebih yang muncul akibat kadar lemak berlebih dalam tubuh. !kti%itas S)* akan menurun akibat banyaknya pencemar di dalam tubuh. S)* memuat kofaktor ion metal, tergantung pada iso$yme, dapat menjadi tembaga, seng, mangan atau besi. Pada manusia tembaga F seng S)* terdapat pada sitosol, sedangkan mangan S)* terdapat pada mitokondria. Pada saat superokside dismutase bereaksi dengan superoksida dan membentuk hidrogen peroksida.
Kata%a!e
atalase merupakan en$ime yang mengkatalisis kon%ersi hidrogen peroksida
membentuk
air
dan
oksigen.
atalase
sebagian
besar
terkonsentrasi pada peroksisom, dilokasikan pada mitokondria tetapi dibentuk pada retikulum endoplasma kasar.
%utatio" ero$!ida!e
Glutation peroksidase mereduksi hidrogen peroksida dengan mentransfer energi dari peroksida reaktif ke glutathione & protein yang memuat sulfur yang sangat kecil '.
Gambar diatas merupakan model dari metabolisme glutathione sebagai antioksidan. agian yang berwarna kuning merupakan redoH-akti%e atom sulfur yang menyediakan akti%itas antioksidan.
Pero:iredo:i"!
Mengkatalisis reduksi dari hidrogen peroksida. *ibagi kedalm A kelas + typical 7-cysteine peroHiredoHins9 atypical 7-cysteine peroHiredoHins9 and /-cysteine peroHiredoHins. =n$im-en$im ini memilki mekanisme katalisis yang sama. PeroHidatic cysteine pada akti%e site akan dioksidasi menjadi asam sulfonat oleh substrate peroksida.
Se"
Seng merupakan mineral antioksidan yang membantu mencegah oksidasi lemak dan diperlukan tubuh untuk memproduksi antioksidan superoksida dismutase. Seng juga diperlukan untuk menjaga kadar %itamin = dalam darah sehingga membantu membran sel darah merah dapat terlindung dari efek oksidasi mineral lain
Se%e"ium
#ungsi Se yakni sebagai bagian integral dari sistem en$im glutation peroHidase yang merubah bentuk reaksi glutathin menjadi bentuk oksidasi glutation dan pada waktu bersamaan merusak peroksida dengan cara mengkon%ersi peroksida menjadi bentuk alkohol yang tidak berbahaya.
2.
A"tio$!ida"t !e$u"der
!ntioksidant ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Dontoh antioksidan sekunder+ %itamin =, %itamin D, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.
;itami" E
%itamin = sangat efektif memutuskan rantai lemak yang dapat dilarutkan oleh antioksidan dalam membran. %itamin = dapat mencegah terjadinya rantai oto-oksidasi yang reaktif dalam membran lipid oleh karenanya menghambat produksi hidroperoksida. *eri%at %itamin = yaitu Qtokopherols merupakan antioksidant yang dapat larut dalam lemak dan melindungi membran sel dari oksidasi yang berkelanjutan dengan
mereaksikannya dengan radikal lemak yang diproduksi pada reaksi berantai peroksidase lemak. al ini akan mencegah reaksi propagasi yang berkelanjutan.
Pada
kulit
%itamin
=
mampu
mengubah
dan
RmemadamkanR potensi merusak dari radikal bebas yang menyerang sel epidermis kulit. Penelitian terhadap efek penuaan menunjukkan, radikal bebas dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan perubahan patologis yang berhubungan dengan penuaan. Citamin = dapat mengakhiri proses reaksi berantai radikal bebas, dengan menghambat produksi radikal bebas yang baru dan membatasi perusakan sampai batas area membran sel. Sehingga pada dasarnya %itamin = dapat mencegah kulit menjadi keriput kibat peroksida lemak. Citamin = juga memiliki fungsi meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, melindungi kulit dari serangan ultra%iolet, sehingga dapat menghambat proses penuaan .
;itami" ( a!am a!$or&at )
*alam hal mencegah proses penuaan %itamin D akan mencegah oksidasi kolagen dan elastin sebagai serat penyusun kulit dengan mengorbankan dirinya untuk teroksidasi oleh radikal bebas. Selain itu %itamin D juga menjadi kofaktor pembentukan kolagen dalam lapisan episdermis kulit dengan cara meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblast tua epidermis sehingga produksi kolagen kulit meningkat. #ibroblast adalah sel penghubung jaringan yang memproduksi kolagen dan serat elastin dan terdapat dibagian dermis. Citamin c juga dapat menekan proses pigmentasi kulit sehingga kulit menjdai lebih cerah.
struktur dari %itamin D
3. A"tio$!ida"t ter!ier
!ntioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Dontoh en$im yang memperbaiki *! pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase.
!ntioksidan juga ada yang berasal dari tumbuhan seperti karotenoid dan fla%onoid serta jenis lainnya. #la%onoid larut dalam air sedangkan karotenoid larut dalam lemak. #la%onoid dapat ditemukan pada wortel, jeruk, brokoli, kol, mentimun dan memiliki kemampuan dalam memperbaiki sistem antioksidan tubuh. Sedangkan karotenoid dapat memerangi radikal bebas . Tomat mengandung likopene, yaitu antioksidan yang ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tidak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel.
Ni%ai Karote"oid Ku%it ada%a0 Parameter Pe"ti" dari I"de$! A"tio$!ida" Tu&u0
ita dapat mengukur antioksidant tubuh dengan menggunakan parameter katotenoid. ilai arotenoid ulit mengukur antioksidan karotenoid di dalam jaringan tubuh manusia. arotenoid adalah antioksidan yang sangat kuat yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. arotenoid ini diserap di dalam plasma dan jaringan tubuh manusia, yang merupakan indikator terbaik dari tingkat antioksidan seseorang. ilai arotenoid akan
berdasarkan sejumlah faktor,
seperti makanan, akti%itas fisik, paparan sinar matahari, kebiasaan merokok, dll. Semakin tinggi nilainya, berarti nilai antioksidan dalam tubuh lebih baik.
e"$o"!um!i ma$a"a" /a" me"a"du" 6at i6i
Proses penuaan dapat dihambat apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung senyawa antioksidan yang cukup atau dapat memobilisasi akti%itas antioksidan dalam mencegah oksidasi. Makanan-makanan tersebut diharapkan mengandung $at-$at gi$i yang diperlukan dalam sistim pertahanan tubuh untuk melawan atau meredam radikal bebas. Salah satu cara memperlambat proses penuaan ialah dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung $at gi$i yang bersifat sebagai penetralisir reaktan radikal bebas tersebut. Iat-$at tersebut antara lain+ %itamin D, beta karoten, In, Se dan Du. Semua $at yang disebutkan tadi mempunyai sifat sebagai antioksidan dan menetralisir reaksi radikal bebas. terutama bila belum terjadi kerusakan sel. Semua $at tersebut harus diterima tubuh secara konsisten. Iat gi$i mikro seperti %itamin D, dan pro%itamin ! beta karoten rnemnpunyai peran yang sangat penting. Beta $arote" bersifat lipofilik &suka lemak', sehingga dapat dipakai untuk
mencegah oksidasi lemak di dalam membran. Mineral mikro yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh adalah seng, tembaga, mangan, $at besi dan selenium. Mineral-mineral tersebut tergabung dalam ensimn antioksidan yang berperan melindungi membran sel dan komponen-komponen dalam sitosol. Perlindungan yang dilakukan oleh mineral mikro dapat dilakukan melalui beberapa mekanisme yaitu + i"era% !e" (<") berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan cara
berkonyugasi
dengan
thiol
sehingga
menghambat
pembentukan
ion
superoksida. Mineral seng sebagai komponen yang mempunyai gugus S &metallothienin' berperan sebagai pembersih radikal bebas. Mineral seng juga merupakan komponen ensim yang berperan dalam perbaikan asam nukleat. i"era%
tem&aa
(u)
berperan
melalui
akti%itas
ensirn
superoksidadismutase &S)*'. S)* mempunyai substrat spesifik yaitu ion superoksida. Peran tembaga sebagai kofaktor maupun pengatur ensim S)* cukup besar, jika tubuh kekurangan tembaga maka akan terjadi peningkatan peroksidasi lemak.
i"era% 6at &e!i (#e) merupakan komponen ensim katalase yang berperan
dalam mengkatalisis reaksi dismutasi hidrogen peroksida. i"era% !e%e"ium (Se) sebagai komponen ensim glutathion peroksidase yang
mengkatalisis reaksi perubahan hidrogen peroksida menjadi glutathion dan air.
e"$o"!um!i teme !e&aai em&er!i0 radi$a% &e&a!
Tempe berasal dari kedele yang terfermentasi oleh jamur %hiopus oligosporus sehingga menjadikannya mudah dicerna dan mempunyai nilai gi$i lebih tinggi dibandingkan dengan kedele. Peningkatan nilai gi$i yang terjadi antara lain adalah+ kadar %itamin 7, Citamin /7, niasin dan asam pantotenat. ahkan terjadi juga peningkatan dan asam amino bebas, asam lemak bebas. dan $at besi Selama proses fermentasi terbentuk senyawa antioksidan yaitu faktor >> &,,EL trihidroksi isofla%on'. !ntioksidan tersebut mampu mengikat $at besi sehingga mencegah besi dalam mengkatalisis reaksi oksidasi. Mineral mikro yang dibutuhkan untuk pertahanan tubuh dalam menanggulangi radikal bebas ialah $at besi, tembaga dan seng. Mineral dalam tempe sebagian besar terikat sebagai senyawa organik kompleks, sebagian kecil sebagai garam anorganik dan sangat kecil sebagai ion bebas. Peningkatan a%ailabilitas mineral tersebut antara lain disebabkan karena terjadinya penurunan kadar asam fitat sebagai akibat dan aktifitas ensim fitase. Sangat dimungkinkan bahwa mineral tersebut berperan dalam proses oksidasi maupun pencegahan proses oksidasi. !danya niineral dalam fraksi-fraksi sd menunjukkan bahwa mineral mikro tersebut mernpunyai peran pada berbagai reaksi yang terjadi di dalam sel
&intraseluler'. Tempe selain mengandung mineral mikro dan antioksidan juga mengandung alfa dan gamma tokofenol dalam konsentrasi yang cukup tinggi. !lfa dan gamma tokoferol diyakini merupakan antioksidan yang potensial dalam mencegah oksidasi lemak yang terjadi dalam minyak kedele !lfa tokoferol merupakan antioksidan pemutus rantai yang hersifat lipofilik dan dapat bereaksi dengan radikal peroksida lemak sehingga terjadi hambatan oksidasi asam lemak tidak jenuh terutama asam arakhidonat.
e"$o"!um!i air
etika seseorang melewati usia 74-an, kelembaban alamiah dari kulit-karena adanya keringat dan jaringan lemak-akan berkurang, demikian juga lapisan kulit paling atas. !kibatnya, kulit menjadi tak lembab lagi. 6ntuk itu dibutuhkan air yang cukup untuk mengganti air yang keluar melalui air seni, peluh, dan pernapasan9 termasuk juga yang dibutuhkan sel-sel kulit, terutama kulit yang kering dan tua. ekeringan kulit dapat diminimalkan dengan minum air sekurang-kurangnya /4 gelas setiap hari, tidak termasuk kopi, teh, cola, yang mungkin juga merupakan bagian diet seseorang setiap hari. Sebab, minuman seperti kopi mengandung kafein, suatu diuretik yang justru meningkatkan kehilangan air dari kulit, seperti juga alkohol.
emer$uat tu&u0
Gejala lain dari penuaan yang dapat diimbangi dengan diet adalah menurunnya ketahanan tubuh seseorang terhadap penyakit. Sebenarnya, sistem imun seseorang harus mampu untuk mengatasi serangan dari luar, seperti bakteri atau %irus. Pada orang-orang yang lebih tua, infeksi justru akan makin parah karena sistem imun tubuh mereka melemah. Proses menua akan
menghambat fungsi limfosit sel darah putih yang bertugas membantu memerangi penyakit.
BAB III KESIPULAN
Penuaan sel merupakan perubahan berangsur-angsur dari struktur setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, bukan disebabkan karena penyakit atau kecelakan lain dan pada akhirnya sampai pada peningkatan kemungkinan kematian karena organisme itu bertambah tua. A teori yang menjelaskan masalah penuaan. 3eori ertama menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua.3eori 'edua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa metabolit yang bersifat racun. 3eori 'etiga menyatakan bahwa penuaan terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau sel-sel somatic.
eberapa teori yang menjelaskan proses penuaan yaitu+ 3eori pakai dan rusak (wear and tear theory) 3eori 9euro
*ampak dari penuaan secara umum yaitu+ dampak secara anatomis, dan secara fisiologis dan dampak dari penuaan secara khusus &akibatnya terhadap sel,
jaringan
dan
organ'
yaitu=
kerusakan
membran
sel, kerusakan
protein, kerusakan lipid peroksida, jam sel, kematian gen, kerusakan DNA,
, kerusakan mithokondria kehilangane elastisitas jaringan kolagen dan otot perubahan anatomis pada jantung, perubahan fisiologis pada jantung
eberapa upaya menghambat penuaan antara lain+ idup dalam lingkungan tidak tercemar, mengkonsumsi makanan yang bergi$i, mencegah kegemukan atau kekurusan, melaksanakan olah raga secara teratur, terus menggunakan otak untuk berfikir, menghindari stress, mengkonsumsi antioksidan-antioksidan &%itamin =', mengkonsumsi makanan yang mengandung $at gi$i, mengkonsumsi tempe sebagai pembersih radikal bebas, mengkonsumsi air, dan memperkuat tubuh.
DA#TA PUSTAKA
Dlark, *a%id P., Ph*, 3ussell, <.*., Ph*, Molecular iology, .ancer and /ging, Dach= 3i%er Press, /00 Dindiawaty, pudjiadi, M!3S, MS., Sp.Gk.,*r. Phaidon Toruan, MM., Prof. *r. =. !lwi *atau, Sp.P*., !>., 744E dalam seminar >%eolution on /nti /ging &edicine> "akarta #ukugawa, .., M. s$ahanid, afi$ah. 7444. artikel 1 &atahari ercepat roses enuaan$ hairun isa, dr. 744. 8isiologi ". program studi pendidikan dokter uni%ersitas lampung udma" D, #e%%er A, Nara9 HS, era"! A, La%it0a P>, o%d&er A#, 155?. da%am arti$e% @apa itu penuaan”
3obbins, 744 buku aar patalogi edisi ? . "akarta + =GD Suyatna #*. %adikal bebas dan iskemia. Dermin *unia edokt /0B09 5+ .ermin Dunia 'edokteran 9o "02, "@ *@ www.biosprayplusyahoo.com www.google.com www. kompas cyber media.com www.majalah-farmacia.com www.wikipedia.com www.yahoo.com www.cermin dunia kedokteran.com
DA#TA ISI
*!#T!3 >S> ! >. P=*!6<6!.A ! >> T>"6!6! P6ST!! 7./
Proses Penuaan../E
7.7
#aktor-#aktor
7.A
*ampak *ari Penuaan Secara 6mum7
7.E
*ampak *ari Penuaan Secara husus &akibatnya terhadap sel, jaringan, dan organ'...A4
7.5
6paya menghambat Penuaan.....A/
! >>> =S>MP6
PENUAAN DAN ASPEK SELULERNYA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MAKALAH BIOLOGI MOLEKULER
Disusun oleh KHAIRUN NISA 130!00"00#$
PEMBIMBING% D&' I()( Me*)n+)&), M-es', S.THT
BKU ILMU /AAL DAN KEDOKTERAN OLAHRAGA PROGRAM PASA SARJANA
COMBINED DEGREE
UNIERSITAS PADJADJARAN !00"