BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Teknologi Pe Pelapisan
Para perancang pada industri, terutama industri otomotif, aeronautik dan industri lainnya sering menghadapi menghadapi permasalahan dengan pemilihan material yang akan digunakan menjadi komponen dasar suatu mesin atau konstruksi. Material yang dipilih haruslah haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan persyaratan-persyaratan tertentu; misalnya memeliki kekuatan yang tinggi, tahan terhadap keausaan atau tahap terhadap korosi, indah dipandang mata, mudah melakukan proses finising dan lain-lain. Untuk dapat memenuhi kriteria diatas, maka maka bahan yang dipilih haruslah mempunyai mempunyai kualitas tinggi bila dipandang dari sudut ilmu logam. Penggunaan Penggunaan logam berkualitas tinggi tinggi tentu saja akan menaikan menaikan biaya / harga harga jual suatu mesin atau peralatan. Hal ini dapat mengakibatkan mengakibatkan perusahaan yang memproduksi memproduksi material kurang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis di pasaran. engan demikian penggunaan penggunaan bahan berkualitas tinggi , secara ekonomis, tidak senantiasi menguntungkan, menguntungkan, akan tetapi yang dicari oleh perusahaan adalah penggunaan penggunaan bahan berkualitas berkualitas tetapi tetapi saat diproduksi dengan dengan biaya biaya yang tidak tidak terlalu tinggi. !ni dapat dilakukan dengan pemilihan metode pembuatan dengan biaya biaya yang relatif rendah. "tas dasar pertimbangan tersebut, tersebut, para perancang berupaya berupaya menggunakan bahan dasar dari bahan berkualitas sedang #dengan pertimbangan harga lebih murah$, tetapi dilakukan perlakuan khusus pada permukaannya (surface treatment). treatment). engan perlakuan ini, bahan bahan dapat memiliki sifat-sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dari bahan dasarnya, bahkan dapat lebih bahan berkualitas tinggi. Perlakuan Perlakuan khusus tersebut salah satunya dapat berupa berupa pelapisan permukaan permukaan #coating$. Proses Pelapisan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, ketahanannya, dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari proses produksi produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan. engan demikian, proses pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut tahap penyelesaian dari suatu produksi benda kerja.
1.2
Macam-Macam Pelapisan Logam
1.2.1
Pelapisan Dekorati
Pelapisan dekoratif bertujuan untuk menambah keindahan tampak luar suatu benda atau produk. %ekarang ini pelapisan dengan bahan krom sedang digemari karena &arnanya yang cemerlang, tidak mudah terkorosi dan tahan lama. Produk yang dihasilkan banyak digunakan sebagai aksesoris pada kendaraan bermotor baik yang beroda ' maupun pada kendaraan beroda (. engan kata lain pelapisan ini hanya
untuk
mendapatkan bentuk luar yang baik saja. )ogam-logam yang umum digunakan untuk pelapisan dekoratif adalah emas, perak, nikel dan krom.
1.2.2
Pelapisan Protekti
Pelapisan protektif adalah pelapisan yang bertujuan untuk melindungi logam
yang
dilapisi dari serangan korosi karena logam pelapis tersebut akan memutus interaksi dengan lingkungan sehingga terhindar dari proses oksidasi.
1.2.!
Pelapisan Unt"k #iat $%"s"s Perm"kaan
Pelapisan ini bertujuan untuk mendapatkan sifat khusus permukaan seperti sifat keras, sifat tahan aus dan sifat tahan suhu tinggi atau gabungan dari beberapa tujuan diatas secara bersama-sama. Misalnya dengan melapisi bantalan dengan logam nikel agar bantalan lebih keras dan tidak mudah aus akibat gesekan pada saat berputar.
1.2.&
Pelapisan Logam Ditin'a" Dari #iat Elektrokimia Ba%an Pelapis
1.2.&.1 Pelapisan Ano(ik
Pelapisan anodik merupakan pelapisan dimana potensial listrik logam pelapis lebih anodik terhadap substrat. *ontohnya pelapisan pada baja yang memiliki potensial listrik -+,+( olt yang dilapisi dengan logam %eng yang memiliki potensial listrik -+,+' olt. )ogam seng bersifat lebih anodik terhadap baja sehingga logam %eng akan mengorbankan dirinya dalam bentuk korosi sehingga logam yang lebih katodik terhindar dari reaksi korosi. Pelapisan ini termasuk dalam jenis pelapisan protektif. eunggulan dari pelapisan ini adalah sifat logam pelapis yang bersifat melindungi logam yang dilapisi
sehingga &alaupun terjadi cacat pada permukaan pelapis karena sebab seperti tergores, retak, terkelupas dan lain-lain sehingga terjadi
0eksposure1 terhadap lingkungan
sekitarnya, sampai batas tertentu tetap terproteksi oleh logam pelapis.
1.2.&.2 Pelapisan $ato(ik
Pelapisan katodik merupakan pelapisan dimana potensial listrik logam pelapis lebih katodik terhadap substrat. *ontohnya
pelapisan pada tembaga yang
memiliki
potensial listrik 2+,3( olt yang dilapisi dengan logam 4mas yang memiliki potensial listrik 25,6 olt. )ogam 4mas bersifat lebih mulia dibandingkan dengan logam tembaga, maka apabila logam pelapis mengalami cacat, logam yang dilapisi akan terekspose ke lingkungan dan bersifat anodik sehingga akan terjadi korosi lokal yang intensif terhadap substrat. Pelapisan katodik sangat cocok digunakan pada pelapisan dekoratif karena umumnya aksesoris dan perhiasan dari bahan-bahan imitasi tidak dikenai gaya-gaya dari luar sehingga kecil kemungkinan untuk mengalami cacat local pada permukaan.
BAB II. ELECTROPLATING (electrochemical plating )
2.1
Deinisi Electroplating
Electroplating adalah satu jenis metoda pelapisan yang berlansung dalam larutan eletrolit seperti basa, asam dan garam, dimana substrat bertindak sebagai katoda dan logam yang akan dilapiskan sebagai anoda. "rus dialirkan ke dalam larutan sehingga ionion akan bergerak dari anoda menuju katoda.
7ambar 5. %kema 4lektroplating 2.2
5.
Prinsip Electroplating
Massa yang dilepaskan ke eletrolit proporsional terhadap besar arus yang le&at larutan elektrolit
'.
Massa yang dilepaskan proporsional terhadap electrochemical equivalent #ratio of atomic weight to valence$
2.!
$arakterisasi Electroplating
1.
%uhu kerja di ba&ah 5++ °* dan tidak menimbulkan distorsi
2.
apat memodifikasi kekerasan dan internal stress
3.
!katan lapisan kuat hingga mencapai 5+++ Mpa
(.
8ebal lapisan proporsional dengan arus dan &aktu
6.
)aju lapisan maksimum 6 µm/jam
.
"rus tidak homogen sehingga tebal lapisan tidak sama.
.
Permukaan yang tidak akan dilapisi dapat dilindungi dengan masker.
2.&
Meto(e (an Aplikasi Electroplating
5. Barrel plating yaitu pelapisan yang dilakukan dalam barrel yang berputar dengan posisi hori9ontal atau pada kemiringan 36°. Metoda ini diperuntukan untuk substrat yang kecil.
'.
:ack plating yaitu dilakukan terhadap substrat yang relatif besar, berat dan bentuk rumit yang sulir dilakukan dengan metode barrel plating. :ack dibuat dari heavy gage cooper wire yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu memegang substrat yang dialiri arus listrik. %ubstrat dapat digantung dengan bantuan kait #hook), diklip atau ditempatkan dalam sebuah keranjang #basket$. Untuk menghingdari pelapisan terhadap tembaga yang digunakan, maka rack tersebut perlu diisolasi, kecuali pada lokasi yang berkontakan dengan substrat.
3.
%trip plating yaitu tujuannya sama dengan electroplating tetapi untuk produksi tinggi, substrat biasanya berbentul lembaran, ka&at dan sheet. ahan pelapis yang umum dipakai adalah 9inc, nickel, cooper, tin dan
chromium.
%edangkan
substrat nya baja. )ogam khusus seperti emas, sil
(.
=inc plating yaitu untuk produk-produk baja seperti mur,baut, ka&at kontak saklar listrik dan alat >alat sejenis lainnya. )apisan yang mengandung unsur =n akan dapat menurunkan laju korosi. 7al
6.
?ickel plating yaitu berfungsi untuk anti korosi, sebagai lapisan dekorasi pada baja, kuningan dan cetakan =n serta logam lainnya. *ara ini banyak juga digunakan pada industri komponen otomotif. )apisan ?i sering juga digunakan sebagai lapisan dasar pada lapisan *r.
.
8in plating yaitu tujuan utamanya untuk menurunkan laju korosi dan banyak digunakan untuk pelapisan kaleng-kaleng minuman dan makanan.
.
*ooper plating yaitu sebagai lapisan dekoratif pada baja, 9n, dan paduannya, serta untuk print circuit board.
@.
*hromium plating yaitu sebagai lapisan dekoratif untuk industri otomotif, peralatan kantor dan peralatan rumah tangga. *hrom juga menghasilkan lapisan yang paling keras dari semua jenis lapisan dengan metode elektroplating yang ada, Untuk itu sering digunakan untuk mengurangi laju keausan permukaan bahan seperti piston dan silinder hidraulik, ring piston, komponen mesin pesa&at terbangan dan mesin-mesin tekstel
7ambar '. Proses Pelapisan )istrik #4lektroplating$
2.*
+"ngsi Electroplating
alam teknologi pengerjaan logam, proses lapis listrik termasuk ke
dalam
proses pengerjaan akhir #metal finishing $. "dapun fungsi dan tujuan dari pelapisan logam adalah sebagai berikut A 5.
Memperbaiki tampak rupa #dekoratif$ misalnya A pelapisan emas, perak, kuningan, dan tembaga.
'.
Melindungi logam dan dekorasi, yaitu A -
Melindungi logam dasar dengan logam yang lebih mulia, misalnya A pelapisan platina, emas dan baja.
-
Melindungi logam dasar dengan yang kurang mulia, misalnya A pelapisan seng dan baja.
3.
Meningkatkan ketahanan produk terhadap gesekan #abrasi$, misalnya A pelapisan krom keras.
(.
Memperbaiki kehalusan /bentuk permukaan toleransi logam dasar misalnya A pelapisan nikel, krom dan lain sebagainya.
6
4lektroforming, yaitu A membentuk benda kerja dengan cara endapan
BAB III. PELAPI#AN $,M
!.1
Deinisi (an #iat $rom
romium adalah logam non ferro yang dalam tabel periodik termasuk grup !b dan lebih mulia dari besi. Mempunyai sifat-sifat sebagai berikut A erat atom
A 6',+5 amu
?omor atom
A '(
%truktur "tom
A **
erat jenis
3 A ,B5 gr/cm
8itik cair
+ A 5B'+ *
alensi
A '; 3; ;
8itik didih
+ A ''+ *
oef. Muai panas
+ A ,'+ in/ *
aya hantar panas
A 3@,6 *al/m jam
:eflekti
A cukup baik
%ifat lain yang sangat mennonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara membentuk lapisan kromium oksida pada permukaan . )apisan tersebut bersifat kaku, tahan korosi, tidak berubah &arna terhadap pengaruh cuaca. 8etapi larut dalam asam klorida, sedikit larut dalam asam sulfat dan tidak larut dalam asam nitrat. arena sifat-sifat tersebut, maka dalam pemakaiannya banyak digunakan sebagai bahan paduan untuk meningkatkan ketahanan korosi sebagai bahan pelapis. Proses pelapisan krom dikenal secara luas pada industri-industri logam sebagai pengerjaan akhir (final finishing) sejak tahun 5B3+, karena ketahanan korosi dan tampak rupa lapisannya yang baik.
!.2
$lasiikasi Pelapisan $rom
Pelapisan krom dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu A 5.
Pelapisan rom ekoratif Pada pelapisan ini umumnya logam #benda kerja$ terlebih dahulu dilapis dengan tembaga kemudian nikel dan akhirnya krom. 8ebal lapisan krom dekoratif berkisar antara +,'6 > +,6 mikron.
'.
Pelapisan krom keras Pelapisan ini sering disebut industrial krom yaitu pelapisan krom yang memanfaatkan sifat-sifat krom untuk mendapatkan sifat-sifat seperti ; tahan panas, aus, erosi, korosi dan koefisien rendah. Pada pelapisan krom keras, krom diendapkan pada logam dasar secara langsung tanpa melalui pelapisan perantara. iasanya lapisan
ini
lebih tebal dari
lapisan krom dekoratif. erbeda dengan lapisan tembaga dan nikel dimana logam yang berfungsi sebagai anoda yaitu tembaga dan nikel. Untuk pelapisan krom,
logam
krom
tidak
akan
berfungsi
dengan
baik sebagai anoda,
sehingga dalam pelapisan krom digunakan anoda yang tidak larut yaitu lead #Pb$.
BAB I. PELAPI#AN TEMBA/A
&.1
Deinisi Tem0aga
8embaga atau *uprum #*u$ merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat hantaran arus dan panas yang baik. 8embaga digunakan untuk pelapisan dasar karena dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan dasar tembaga dipelukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom. "plikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan khrom. 8embaga digunakan sebagai suatu lapisan a&al untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. "lasan pemilihan plating tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang tinggi.
&.2
#iat +isika Tem0aga
5. )ogam ber&arna kemerah-merahan dan berkilauan '. apat ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantar panas dan listrik 3. 8itik leleh A 5.+@3+*, titik didih A '.3+5+* (. erat jenis tembaga sekitar @,B' gr/cm3 &.!
#iat $imia Tem0aga
5. alam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk oksida tembaga #*uC$ '. alam udara lembab akan diubah menjadi senya&a karbonat atau karat basa, menurut reaksi A '*u 2 C' 2 *C' 2 H'C D #*uCH$' *C3 3. 8idak dapat bereaksi dengan larutan H*l encer maupun H'%C(encer (. apat bereaksi dengan H'%C( pekat maupun H?C3 encer dan pekat *u 2 H'%C( D *u%C( 2'H'C 2 %C' *u 2 (H?C3 pekat D *u#?C3$' 2 'H'C 2 '?C' 3*u 2 @H?C3 encer D 3*u#?C3$' 2 (H'C 2 '?C 6. Pada umumnya lapisan 8embaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan ?ikel atau hrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara
elektrokimia,digunakan listrik arus searah #*$. Eenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam.
&.&
Proses Pelapisan
)arutan %trike menghasilkan lapisan yang sangat tipis. )arutan strike dapat pula dipakai sebagai pembersih dengan pencelupan pada larutan sianida yang ditandai dengan keluarnya gas yang banyak pada benda kerja sehingga kotoran-kotoran yang menempel akan mengelupas. )arutan ini terutama digunakan pada komponen-komponen dari baja sebagai lapisan dasar, untuk selanjutnya dilakukan pelapisan te mbaga dengan logam lain. Formula kecepatan tinggi atau efisiensi tinggi digunakan untuk plating tembaga tebal, smentara proses :ochelle digunakan untuk menghasilkan pelapisan yang bersifat antara strike dan kecepatan tinggi. 7aram-garam :ochelle tidak terdekomposisi dan hanya berkurang melalui drag-out yaitu terikutnya larutan pada benda kerja pada saat pengambilan dari tanki tinggi disbanding larutan strike sebab kerapatan arus katoda dan efisiensi penting dalam kecepatan plating. )arutan :ochelle dan kecepatan tinggi dapat dioperasikan pada temperatur relatif tinggi. Proses 0Pengolahan "&al1 adalah proses persiapan permukaan dari benda kerja yang akan mengalami proses pelapisan logam.Pada umumnya proses pelapisan logam itu mempunyai dua tujuan pokok adalah sifat dekorasi, sifat ini untuk mendapatkan tampak rupa yang lebih baik dari benda asalnya, dan aplikasi teknologi, sifat ini misalnya untuk mendapatkan ketahanan korosinya, mampu solder, kekerasan, sifat listrik dan lain sebagainya.eberhasilan proses pengolahan a&al ini sangat menentukan kualitas hasil pelapisan logam, baik dengan cara listrik, kimia maupu dengan cara mekanis lainnya. Proses pengolahan a&al yang akan mengalami proses pelapisan logam pada umumnya meliputi proses-proses pembersihan dari segala macam pengotor #cleaning proses$ dan juga termasuk proses-proses pada olah permukaan seperti poleshing, buffing,dan proses persiapan permukaan yang lainnya.Untuk mendapatkan daya lekat pelapisan logam #adhesi$ dan fisik permukaan benda kerja yang baik dari suatu lapisan logam, maka perlu diperhatikan cara olah permukaan dan proses pembersihan permukaan. etidaksempurnaan kedua hal tersebut di atas dapat menyebabkan adanya garisan-garisan pada benda kerja dan pengelupasan hasil pelapisan logam.
BAB . ENI# PELAPI#AN LAINNA
*.1
Electroorming
4lectroforming ini hampir sama dengan electroplating tetapi tujuan yang diinginkan agak berbeda. Pada electroforming ini didapatkan lapisan yang lebih tebal dengan cara mempertahankan proses berlangsung dalam &aktu lama. ila digunakan bahan non-conducti
*.2
Electoless plating
4lektroless plating terjadi berdasarkan reaksi kimia dalam suatu larutan #aGuous solution$, tanpa aliran arus listrik dari luar. Proses ini menggunakan suatu 0reducing agent1 dan substrat bertindak sebagai katalis saat reaksi terjadi. )ogam yang dapat mengalami electroless plating sangat terbatas. 8embaga #*u$ misalnya dapat dilapiskan terhadap baja. )apisan yang dihasilkan amat tipis dan kadang- kadang memiliki daya ikat rendah dengan substrat sehingga penggunaan cara ini dalam industri sangat terbatas. ahan pelapis yang digunakan adalah nikel dan paduannya #?i-*o, ?i-P dan ?i$. ?ickel plating dengan cara ini dapat menghasilkan bahan dengan tahan korosi dan keausan tinggi. 8embaga dapat juga dilapiskan pada lubang-lubang yang terdapat pada P* dan pada bahan plastik untuk maksud lapisan dekoratif. Permukaan substrat harus dalam kondisi bersih saat proses akan dimulai. arakteristik )apisan 4lectroless A 5. Peralatan cukup sederhana dan cukup ekonomis karena tidak memerlukan sumber
listrik dari luar. '. 8ebal lapisan uniform #termasuk pada bentuk-bentuk rumit$ 3. )aju pelapisan tergantung pada temperatur kerja, sekitar '+ ȝm/jam. (. 8ebal lapisan dapat mencapai 5'6 > '++ ȝm.
6. )okasi yang tidak perlu mendapat pelapisan dapat dilindungidengan menggunakan
masker. . Ukuran tangki yang digunakan membatasi ukuran substrat. . Proses ini dapat diterapkan terhadap substrat logam dan non-logam.
*.!
Hot Dipping
Hot dipping merupakan proses pelapisan dengan caa mencelupkan substrat ke dalam larutan cair. )arutan cair ini akan berfungsi sebagai bahan pelapis terhadap substrat setelah substrat dikeluarkan dari larutan. *ara ini dapat ditempuh apadila substrat mempunyai titik lebur lebih tinggi dari titik lebur bahan pelapis. )ogam-logam umum yang digunakan sebagai substrat adalah baja dan besi. %eng, "luminium, 8in dan 8imbal #Pb$ digunakan sebahai logam pelapis. )ogam
yang
mendapat perlakuan hot dipping ini memiliki lapisan transisi berupa paduan dengan komposisi tertentu. Paling dekat dengan substrat umumnya berupa
0intermetallic
coomounds1 dari dua logam. )apisan paling luar merupakan larutan padat yang kebanyakan terdiri dari komponen logam pelapis. )apisan transisi mempunyai adhesi yang baik dengan substrat. 8ujuan utama dari proses Hot ipping adalah meningkatkan proteksi terhadap korosi. Mekanisme umum proteksi terhadap korosi #5$ barrier protection, lapisan, berfungsi sebagai pelindung terhadap substrat dan #'$ sacrificial protectionA lapisan akan terkorosi berdasarkan proses elektro kimia dan melindungi substrat. Hot ipping dikenal dengan berbagai istilah tergantung pada logam pelapis yang digunakanA 5. 7al
)ogam pelapis berupa 9inc #=n$ terhadap substrat baja dan besi dalam bentuk sheet, strip, piping, tubing dan &ire dan proses tersebut dapat berlangsung dengan sistem otomatisasi. 8ebal lapisan dapat ber +,+B mm. 8ebal lapisan tersebut dapat dikontrol dengan mengatur lama pencelupan dalam larutan logam cair. %uhu larutan + dipertahankan sekitar (6+ *.
'. "lumini9ing
)ogam pelapis berupa aluminium #"l$. "luminium memberikan proteksi yang sangat baik terhadap korosi, dalam beberapa kasus dapat lima kali efektif dibandingkan dengan gal
)ogam pelapis berupa 8in / 8imah #%n$. 8in plating menghasilkan proteksi korosi non-toic pada substrat baja untuk keperluan kaleng makanan dan minuman. (. 8erneplating
)ogam pelapis berupa paduan Pb-tin terhadap baja. 8erneplating merupakan pelapisan substrat baja dengan paduan lead-tin #Pb-%n$. Paduan Pb lebih dominan #hanya '56I %n$, tetapi %n diperlukan untuk mendapatkan sifat adhesi substrat. %ecara ekonomis 8erneplate relatif murah, tatapi proteksi korosi agak kurang.
*.&
3on4ersion 3oating
*on
umum mendapat
perlakuan con
Proteksi korosi
'.
Persiapan permukaan substrat untuk painting
3.
Penurunan keausan
(.
Persiapan permukaan substrat dalam proses metal forming
6.
Peningkatan tahanan listrik permukaan substrat
.
eperluan dekoratif
.
!dentifikasi elemen #part identifikasion$
*on
*ara ini dilakukan dengan mencelupkan substrat ke dalam larutan kimia, sehingga terbentuk lapisan tipis #non-metallic$ pada permukaan substrat. :eaksi seperti ini dapat terjadi secara alami, misalnya ksida baja dan aluminium. Cksida ini justru merusak permukaan baja, sedangkan oksida aluminium #"l'C3$ yang terbentuk pada permukaan aluminium justru akan melindungi "luminium tersebut terhadap korosi. Pelapisan terjadi karena reaksi kimia saja, paling umum digunakan phosphate dan chromate con
aluminium,
cadmium, tembaga, magnesium, dan 9inc beserta paduannya. Ppproses chromate biasanya mempunyai lapisan lebih tipis #+,++'6 mm$ dibandingkan dengan lapisan yang diperoleh dengan proses phosphate. Penggunaan chromate coating biasanya untuk maksudA a.
Proteksi terhadap korosi
b.
)apisan dasar untuk cat
c.
ekoratif
2. "nodi9ing
Pelapisan terjadi karena reaksi elektrokimia, paling umum dilakukan pada aluminium dan paduannya."nodi9ing dimaksudkan untuk mendapatkan lapisan oksida yang lebih tebal dan kuat pada permukaan substrat. )apisan tersebut dapat mengandung aluminium dan magnesium, titanium, 9inc. "nodi9ing dengan aluminium dan paduannya
telah banyak diperdagangkan dengan menjadikan aluminium sebagai anoda dalam suatu tangki bersisi larutan elektrolit #biasanya asam sulphuric 5+ > '+I$. engan mengalirkan arus listri tegangan tinggi melalui larutan elektrolit, maka oksigen yang terbentuk pada anoda akan mengoksidasi aluminium dan selanjutnya terlarut + dalam larutan. Proses ini berlangsung pada suhu kira-kira +,6 *, dengan tegangan '6 #kadang-kadang dapat dinaikkan sampai +$. "nodi9ing umumnya dilakukan untuk maksud dekoratif dan perlindungan terhadap korosi. Proses anodi9ing dan electroplating sama-sama berlangsung
dalam larutan
elektrolit, dan dua perbedaan pokok yaituA 5.
Pada electroplating, substrat bertindak sebagai katoda dalam larutan, sedang pada anodi9ing bahan yang bertindak sebagai anoda akan terlarut dalam larutan eletrolit yang berfungsi sebagai katoda.
'.
Pada electroplating, lapisan terbentuk oleh adhesi dari ion yang berasal dari anoda dan selanjutnya menempel
pada substrat #katoda$
sedang pada
anodi9ing, lapisan terbentuk pada permukaan substrat karena reaksi kimia antara substrat dengan oksida yang terdapat dalam lartuan. 8ebal lapisan anodi9ing ber
Peralatan-peralatan yang digunakan cukup banyak
'.
%ebagian lapisan berasal atau tumbuh dari substrat sendiri
3.
8ebal lapisan uniform
(.
ahan-bahan bantu yang dimasukkan ke dalam larutan #yang tidak perlu dilapisi$ harus diberi masker untuk mencegah kelarutan bahan-bahan tersebut.
6.
Hard anodi9ing coating dapat diterapkan terhadap aluminium dan paduannya dengan teknik khusus, misalnya selecti
.
Proses dapat dirancang / dioperasikan secara otomatis.
*oating Materials pada 4lectroplating Pelapisan electroplating terjadi berdasarkan prinsip elektro kimia. Potensial + elektroda standart antara logam dan larutan pada kondisi standart #'6 *$ tergantung pada jenis elektroda. Paduan binary dan ternary dapat juga dilapiskan. )ogam dengan potensial negatif lebih tinggi dari > 5,', secara umum tidak dapat dilapiskan pada larutan aGueous, sehingga aluminium dan titanium hanya dapat menggunakan larutan organik atau larutan garam elektrolit.
dilapiskan dengan