TUGAS KELOMPOK PARIWISATA JAWA TENGAH
Oleh : Alissa Savitri / XI IPS 1 / 02 Annisa Retriasari / XI IPS 1 / 04 Dinar Naresywari / XI IPS 1 / 09 Rahma Khairunnisa / XI IPS 1 / 25 Selmadena Aquilla / XI IPS 1 / 31 Yassi Larasati / XI IPS 1 / 35
FAUNA - Kepodang Kepodang adalah burung berkicau (Passeriformes) yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang. Kepodang merupakan salah satu jenis burung yang sulit dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk fisiknya. Burung kepodang termasuk jenis burung kurungan karena dibeli oleh masyarakat sebagai penghias rumah, oleh karenanya burung ini masuk dalam komoditas perdagangan yang membuat populasinya semakin ke cil.
Penyebaran Burung kepodang berasal dari daratan China dan penyebarannya mulai dari India, Asia Tenggara, kepulauan Philipina, termasuk Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Burung ini hidup di hutan-hutan terutama di daerah tropis dan sedikit di daerah sub tropis dan biasanya hidup berpasangan. Di pulau Jawa dan Bali burung kepodang sering disebut dengan kepodang emas.
Morfologi Burung kepodang berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Burung ini berwarna hitam dan kuning dengan strip hitam melewati mata dan tengkuk, bulu terbang sebagian besar hitam. Tubuh bagian bawah keputih-putihan keputih-putihan dengan burik hitam, iris merah, bentuk paruh meruncing dan sedikit melengkung ke bawah, ukuran panjang paruh kurang lebih 3 cm, kaki hitam. Burung ini menghuni hutan ter buka, hutan mangrove, hutan pantai, di tempat-tempat tersebut dapat dikenali dengan kepakan sayapnya yang kuat, perlahan, mencolok & terbangnya menggelombang.
FLORA ± Bunga Kantil Bunga Kantil merupakan bunga yang mempunyai nilai tradisi bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Pemanfaatan Bunga Kantil pada upacara perkawinan (hiasan sanggul dan keris) dan pada upacara kematian dan tabur bunga (nyekar). Kantil dalam bahasa Jawa berarti menggantung seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai makna ritual yaitu 'kemantilkantil' artinya selalu ingat dimanapun berada atau tetap mempunyai hubungan yang erat walaupun alamnya sudah berbeda. Keadaan inilah yang menjadikan kebanggaan serta kecintaan masyarakat Jawa Tengah terhadap Bunga Kantil, sehingga Bunga Kantil banyak tertuang pada karya seni masyarakat Jawa Tengah dalam ukiran, lukisan, batik dan sebagainya.
Pertelaan Tinggi pohon Kantil mencapai 25 m, bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih dari setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, berwarna putih, sangat harum bau nya. Perhiasan bunga panjangnya 3 - 5 cm yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing dari pada yang ter luar. Pada dasar bunga yang berben tuk tiang, bakal buah dan benang sa ri jelas dipisahkan oleh suatu ruang.
Ekologi Pohon Kantil dapat tumbuh sampai ketinggian 1.600 m dpl. Penyebaran tumbuhan ini dari Asia ttopika sam pai ke pulau-pulau di Pasifik. Berbunga sepanjang tahun. Hampir tidak pernah terbentuk buah dan biji.
W isata Alam OBJEK WISATA ± Wisata Tawangmangu Tawangmangu yang terletak di Karanganyar merupakan tempat wisata alam yang asri di lereng Gunung Lawu. Keindahan alam berpadu dengan kesejukan udaranya membuat tempat ini banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa tempat yang sangat pantas dijadikan tujuan wisata di kawasan ini maupun sekitarnya antara lain Grojogan Sewu (air terjun alami), Cemara Sewu perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur), kawasan perbukitan Tlagadlingo, taman hiburan, Pasar Tradisional Tawangmangu, bumi perkemahan dan kebun bunga.
Grojogan
Sewu
Grojogan Sewu terletak pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut, memiliki keindahan yang menakjubkan untuk dinikmati wisatawan.Panorama air terjun alami setinggi 81 meter ini berada di tengah hutan lindung yang didiami oleh satwa kera yang jinak, arealnya sangat luas dan sejuk, lengkap dengan fasilitas rekreasi keluarga seperti kolam renang dengan sirkulasi air alami, arena perkemahan, taman rekreasi, kios souvenir, rumah makan dan berbagai kopel peristirahatan.
Taman Wisata Taru Jurug Taman Satwa Taru Jurug (TSTW) atau lebih dikenal Taman Jurug terletak di pinggir kota Solo dekat Sungai Bengawan Solo, selain dikunjungi banyak orang tempat wisata ini juga seringkali dipakai untuk merayakan acara adat Solo. Acara adat solo yang sering diselenggarakan disini misalnya acara Syawalan yang puncaknya ditandai dengan Larung Ageng Gethek Joko Tingkir. Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati TSTJ dan seputaran Sungai Bengawan Solo yang digunakan sebagai tempat pelarungan. Prosesi yang menceritakan tentang kisah perjalanan Joko Tingkir menuju Demak itu dilakukan di aliran Bengawan Solo, mulai dari Pesanggrahan Langenharjo Grogol, Sukoharjo menuju Butuh Sragen, dengan berhenti dahulu di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Pelaksanaan prosesi budaya tersebut mendapat animo sangat besar dari masyarakat Solo. Ini terlihat dari ribuan anggota masyarakat yang berjubel di sepanjang aliran Bengawan Solo yang dilewati oleh arak-arakan prosesi tersebut.
Kemuning Selama perjalanan dari candi Sukuh ke candi Ceto wisatawan akan melalui keindahan hamparan hijau kebun teh yang berbukit-bukit. Didukung dengan fasilitas jalan aspal yang berkelok-kelok di lereng gunung Lawu, serasa berpetualang di alam bebas dengan hawa yang sejuk dan segar berada sekitar 910m dia atas permukaan laut. Terletak di desa Kemuning, kec. Ngargoyoso, kab. Karanganyar. Perkebunan teh ini dikelola oleh PT. Kemuning Agrotourism, 38 km dari kota Solo.
Gua
Ngantap
Gua Ngantap adalah salah satu gua yang terdapat di kelurahan Bayemharjo, kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini adalah salah satu gua tujuan wisatawan di Kabupaten Wonogiri selain gua Platar. Formasi stalagtit dan stalagmit terdapat di dalam gua ini.
Waduk GajahMungkur Terletak 35 km ke selatan dari arah Solo, perairan danau buatan ini menelah wilayah seluas kurang lebih 7 kecamatan. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Bekas penduduk yang tergusur perairan waduk di pindahkan dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi Lampung. Merupakan salah satu obyek wisata andalan Wonogiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Wonogiri. Waduk seluas 83 km persgi ini digunakan untuk menampung luapan air hujan setiap tahunnya dan juga sebagai sumber untuk mengairi sawah. Pemandangan alam yang indah di sekitar waduk berimbas pada banyaknya rumah makan yang menyajikan pemandangan menarik disekitar waduk. Terdapat rekreasi air di lokasi ini seperti memancing, jet ski, wisata perahu, papan luncur dan terdapat pula bukit yang oleh warga Wonogiri disebut Bukit Hollywood.
Gunung
Lawu
Gunung Lawu adalah sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian setinggi 3.245 m. Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung ini terletak di antara kota Surakarta dan Madiun dan berada persis di antara perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Gua Gong Dengan keunikan hiasan dinding dan efek stalagtitnya yang fenomenal, gua Gong berada pada sekitar 256 meter di bawah permukaan laut. Terdiri dari duabelas bilik gua serta tujuh sumber mata air alami, gua Gong dapat ditempuh dengan transportasi darat kira-kira 7 km dari pasar Punung-Pacitan (70 km arah tenggara Solo). Masyarakat sekitar meyakini bahwa pada hari-hari tertentu (biasanya hari Jumat), gua tersebut mengeluarkan suara seperti gong ditabuh dalam irama musik Jaranan yang konon masih bisa didengarkan sampai sekarang. Alasan inilah yang me lahirkan pemberian nama gua Gong.
Girimanik Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi. Daerah wisata ini berlokasi di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang berjarak dari pusat kota sekitar 40 km.
Pantai
Sembukan
Pantai Sembukan adalah sebuah pantai di Desa Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Pantai ini merupakan salah satu tujuan wisata di Wonogiri. Obyek Wisata ritual Sembukan merupakan salah satu obyek wisata ritual di Kabupaten Wonogiri yang mempunyai beberapa sarana ibadah antara lain masjid, paseban dan sanggar. Menurut mitos, obyek
wisata ritual pantai Sembukan ini merupakan pintu gerbang ke-13 kerajaan Ratu Kidul. Gerbang ini digunakan untuk lewat Kanjeng Ratu Kidul saat menghadiri pertemuan dengan Raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku Buwono). Setiap setahun sekali diadakan selamatan (Larung Ageng) baik oleh Kraton Surakarta, Pemkab Wonogiri maupun masyarakat desa Paranggupito. Event ini sangat menarik dan selalu mendatangkan wisatawan yang cukup banyak. Obyek wisata ini masuk wilayah Desa Paranggupito. Untuk menuju lokasi tersebut memerlukan waktu perjalanan kira-kira 2 jam dengan kendaraan bermotor.
Kahyangan Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jumat Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar.
IKON WISATA Jamu (Semarang) Pemerintah Kota semarang berencana menjadikan jamu sebagai salah satu ikon wisata. Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip mengatakan, pemilhan jamu sebagai salah satu ikon wisata, karena Semarang merupakan kota penghasil jamu. Kalau Wonogiri kota pengjual jamu, semarang kota penghasil jamu atau obat herbal. Di Semarang, terdapat sekitar lima belas perusahaan jamu, diantara perusahaan industri jamu yang besar adalah Jamu Simona, Nyonya Marie, Borobudur, Leo, Dragon, Phapros, Sido Muncul dan Jago. Jamu Jago merupakan perusahaan jamu tertua di Indonesia, sedangkan Sido Muncul merupakan Jamu dengan omset terbesar. Sebagai tahap awal sosialisasi menjadikan jamu sebagai ikon wisata, Wali Kota Semarang akan mencanangkan Kota semarang sebagai Kota Jamu ditandai dengan acara minum jamu bersama di halaman Balai Kota, Jalan Pemuda, Semarang. Wali Kota juga sudah menerbitkan surat keputusan No 430/260/Tahun 2010 tentang upaya menjadikan Semarang sebgaai kota Jamu. Dengan demikian, julukan kota Semarang tidak hanya sebagai kota lumpia dan wingko, namun juga kota jamu. Dengan ikon tersebut, selain pengunjung bisa menikmati jamu, masyarakat juga diajak untuk berkunjung ke beberapa museum jamu yang ada di kota ini seperti Museum Jamu Jago dan Museum Jamu Nyoa
Meneer.Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah, Stefanus Handoyo, menyambut baik ide menjadikan Semarang sebagai kota Jamu.
Museum Kars (Wonogiri) Keberadaan Museum Kars di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri akan menjadi ikon pariwisata di daerah ini. Museum Kars diharapkan bisa melengkapi keberadaan waduk Gajahmungkur yang selama ini menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Wonogiri. Terletak sekitar 1 kilometer dari jalur lalu lintas antara provinsi Jawa Tengah dengan Yogyakarta, posisi Museum Kars memang cukup strategis. Terlebih lagi, saat ini jalur lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta ke Pacitan (Jawa Timur) juga sedang dibangun. Ini semua membuat akses ke Museum Kars dari berbagai kota semakin mudah. Museum Kars bisa menjadi obyek wisata andalan daerah ini. Pemerintah setempat berharap keberadaan museum ini akan mendorong perekonomian daerah Wonogiri. Kedatangan wisatawan diharapkan mendorong tumbuhnya kegiatan perekonomian. Baik berupa penjualan cinderamata, makanan (kuliner) maupun terjadinya arus lalu lintas yang lebih ramai. Kecamatan Pracimantoro sebagian arealnya merupakan perbukitan kars yang membentang hingga wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta sampai Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kondisi lahan ini membuat masyarakat setempat mengandalkan usaha pertanian tanaman palawija akibat pasokan air yang terbatas. Keberadaan obyek wisata akan memberikan alternatif bagi masyarakat setempat sebagai sumber kegiatan usaha.
Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Wonogiri sejak semula telah bekerja keras dalam mensukseskan pembangunan Museum Kars ini. Tidak hanya membebaskan lahan hingga mencapai luas sekitar 30 hektar untuk lokasi bangunan museum dan kawasan konservasi kars, namun juga mempersiapkan berbagai infrastruktur penunjang bagi pengoperasian obyek wisata ini.
KULINER Nasi Ayam Simpang Lima (Semarang) Ini salah satu makanan khas yang wajib dicicipi jika kita berkesempatan mengunjungi semarang. Nasi bersantan yang rasanya gurih (seperti nasi uduk) ditambah dengan opor ayam suwir, kerecek, serta telur pindang. Selain itu kita bisa menambahkan beberapa tusuk sate yang berisi telur puyuh, hati, jeroan dan bahkan jengger kepala ayam. Rasa yang enak, harganya yang tidak terlalu mahal, dan porsinya yang cukup untuk orang kebanyakan membuat nasi ayam ini sangat diminati. Warung makan ini dibuka pukul 9 malam hingga subuh atau makanan habis.
Soto Ayam Bokoran (Semarang) Warung yang terletak di Jalan Plampitan, salah satu pojokan kota tua di semarang ini sangatlah ramai. Kebanyakan pembeli harus mengantri sebelum bisa mencicipi soto ini karena pengunjung yang membludak. Soto ayam ini disajikan dalam mangkok yang tidak terlampau besar, dengan kuah yang berwarna kuning kecoklatan dan diisi dengan soun dan ayam suwir, serta nasi putih. Wanginya yang harum cukup menggugah selera makan. Selain soto ayam, warung ini juga menyediakan menu pendamping seperti tempe goreng, perkedel, telur kecap, dan sate kerang.
Tahu Baxo (Ungaran) Memang seperti itu cara penulisannya. Lletaknya di jalan kutilang raya di pelosok Ungaran, dengan melewati beberapa sawah di kanan kiri jalannya. Warung tahu baxo itu sendiri sudah cukup modern, seperti halnya toko di kota. Sesuai namanya, makanan ini merupakan penganan yang berbahan dasar tahu dan berisikan berisikan baso daging sapi sapi di dalamnya. dalamnya. Gigitan pertama, sudah dapat membuat anda anda terkesan dengan rasa bumbunya. bumbunya. Sedikit basah, namun rasa bawang putih dan dan bumbu khas mereka langsung terasa di lidah. Sedikit menyengat memang, apalagi buat yang tidak menyukai aroma bawang putih. Namun jangan khawatir, tak lama rasa tawar tahunya akan membuat sensasi tersendiri. Ketika gigitan anda mencapai baso sapinya, hal itu akan menjadi puncak dari ritual makan tahu baxo ini. Rasa daging sapinya sangat terasa dan membuat kita tak sabar untuk mencoba gigitan berikutnya. Makanan ringan namun sedikit berat ini, sangat cocok disantap sore hari atau pagi hari sebagai peneman minum teh dan kopi.
TEMPAT ZIARAH Sunan Muria (Kudus) Makam Sunan Muria berada di Puncak Gunung Muria Desa Rahtawu Kec. Colo Kab. Kudus , 18 Km dari Kota Kudus , Ke arah Utara . Sunan Muria memiliki nama kecil Raden Mas Said, beliau ádalah Putra Sunan Kalijaga, merupakan seorang dari sembilan wali terkenal di Jawa , berdakwah Islam ke daerah pedesaan disepanjang Lereng Gunung Muria Untuk mencapai Puncak Gunung Muria digunakan kendaraan ojek dan berjalan menempuh sekitar 700 trap/tangga . Makam berada di dalam bangunan kuno di belakang masjid peningalan Masjid Sunan Muria.
Masjid Agung (Demak) Ritual berdoa dan berzikir di kompleks makam para Sultan Demak dan keluarganya itu merupakan ritual yang umumnya banyak dilakukan para peziarah yang berkunjung dan beribadah di Masjid Agung Demak. Gelombang para peziarah itu juga terjadi menjelang Idul Adha atau bulan haji, bulan Muharam atau
Suro dalam penanggalan Jawa, 12 Rabbiul Awal atau kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, dan 27 Rajab atau peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW. Doa dan zikir itu merupakan tradisi yang banyak dilakukan para peziarah yang datang berkunjung ke Masjid Agung Demak.Tradisi yang dikenal dengan ziarah kubur. Atau yang dalam budaya Jawa disebut sebagai Ngalap Berkah (memohon berkat), yakni mendoakan arwah para Sultan Demak dan keluarganya, juga memohon doa pribadi kepada Allah SWT agar diberikan ketenangan dan ketenteraman hidup, diberikan berkat rezeki, dan juga ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Di kompleks Makam Kesultanan Bintoro Demak, antara lain terdapat makam Sultan Demak pertama, yakni Raden Patah yang berkuasa 1478 1518, Raden Patiunus (1518-1521), dan Raden Trenggono (1521-1546), serta Putri Campa, ibunda Raden Patah. Didirikan Walisongo Menurut legenda, masjid ini didirikan oleh Walisongo secara bersama-sama dalam tempo satu malam.Babad Demak menunjukkan bahwa masjid ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477 M) yang ditandai oleh candrasengkala (kata-kata Jawa kuno yang melambangkan arti angka yang disusu dari belakang) Lawang Trus Gunaning Janmi. Data lain menyebutkan, masjid dibangun dua tahun sesudahnya, seperti pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini yang terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri tahun 1479. Bangunan Masjid Agung Demak terbuat dari kayu jati berukuran 31 m x 31 m dengan bagian serambi berukuran 31 m x 15 m. Atap tengahnya ditopang oleh empat buah tiang kayu raksasa (saka guru), yang dibuat oleh empat wali di antara Wali Songo. Keseluruhan bangunan ditopang 128 soko, empat di antaranya soko guru yang menjadi penyangga utama bangunan masjid. Jumlah tiang penyangga masjid 50 buah, sebanyak 28 penyangga serambi dan 34 tiang penyangga tatak rambat, sedang tiang keliling sebanyak 16 buah. Soko sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, sebelah barat daya buatan Sunan Gunung Jati, sebelah barat laut buatan Sunan Bonang, sedang sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah kayu utuh melainkan disusun dari beberapa potong balok yang diikat menjadi satu (soko tatal), merupakan sumbangan dari Sunan Kalijaga. Serambinya dengan delapan buah tiang boyongan merupakan bangunan tambahan pada zaman Adipati Yunus (Patiunus atau Pangeran Sabrang Lor), Sultan Demak kedua (1518-1521) pada tahun 1520. Dalam proses pembangunannya, Sunan Kalijaga memegang peranan yang amat penting. Wali inilah yang berjasa membetulkan arah kiblat. Menurut riwayat, Sunan Kalijaga juga memperoleh wasiat antakusuma, yaitu sebuah bungkusan yang konon berisi baju hadiah dari Nabi Muhammad SAW, yang jatuh dari langit di hadapan para wali yang sedang bermusyawarah di dalam masjid itu. Masjid Agung Demak menjadi monumen hidup penyebaran Islam di Nusantara.
Makam Sunan Tembayat Kompleks makam Sunan Tembayat dikenal sebagai salah satu obyek wisata ziarah di Jawa Tengah, setelah Demak dan Kudus. SunanTembayat adalah salah seorang wali yang terkenal dan tokoh karismatik penyebar agama Islam di Jawa pedalaman bagian selatan pada abad XIV- XV. Ritual keagamaan yang melibatkan puluhan ribu orang setiap hari-hari besar Islam itu telah menjadikan situs makam Sunan Tembayat sebagai obyek wisata potensial yang sangat ekonomis, berkontribusi besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Guna memahami ziarah sebagai suatu fenomena budaya maka penulis dalam hal ini berusaha mengungkapkan tentang praktek ziarah di makam Sunan Tembayat, dengan cara merumuskan beberapa pertanyaan, yaitu tentang ; latar belakang, motif dan aktivitas ziarah di makam Sunan Tembayat. Untuk itu dilakukan penelusuran melalui observasi dilapangan, wawancara dengan informan ( yaitu Juru kunci, peziarah, penduduk dan aparat desa setempat ) serta mengupulkan data terkait, seprti data monografi, peta dan hasil-hasil penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa wisata ziarah di makam Sunan Tembayat di latar belakangi oleh adanya kepercayaan peziarah tentang unsur karomah yang di miliki oleh Sunan Tembayat sebagi seorang wali yang menyebarkan agama Islam selain itu adanya unsur karismatik yang dimiliki oleh Sunan Tembayat yang sebagai seorang wali dan menjadi salah satu murid dari Sunan Kalijaga. Adapun motif peziarah berkunjung ke makam Sunan Tembayat itu bermacam-macam, akan tetapi pada intinya mereka mepunyai keinginan mendapatkan barokah keselamatan, kesuksesan, ketentraman, kebahagiaan, dan ketenangan dalam hidup. Aktivitas ziarah yang di lakukan oeh para peziarah bermacam-macam sesuai dengan keyakinannya masing-masing.hal ini dikarenakan adanya perbedaan pemaknaan ziarah, sehingga menimbulkan berbagai macam ritual ziarah. Perbedaan pemakanaan ziarah ini muncul dari dua golongan peziarah, peziarah tersebut yaitu peziarah Santri dan peziarah abangan.peziarah santri memaknai ziarah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sedangkan peziarah abangan memaknai ziarah lebih sebagai penghormatan kepada roh leluhur.