MAKALAH SITOHISTOTEKNOLOGI PAP SMEAR TEST
Disusun oleh : Salomitha Ika Rachmawati A!"#$!#%!#"$&
AKADEMI ANALIS KESEHATAN KESEHATAN NASIONAL NASI ONAL S'RAKARTA (l! )os Su*a+so No! $$, Dawun- Su+aka+ta .%".. Tel/! #0%"&1223., 4 5a6 #0%"&11.#0$
7A7 I PENDAH'L'AN
LATAR 7ELAKANG
Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada wanita, juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau penemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang epat ditangani dapat sembuh !""#. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (organ V). Kanker ini biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami wanita yang berumur $"%&" tahun. 'alah satu ara menegah terkena kanker serviks adalah dengan melakukan pap smear. Pap 'mear ditemukan oleh eorgios iholas Papanikolaou
seorang
dokter asal *unani yang merintis ytology, pendeteksian penyakit kanker dini, dan penemu methode +Pap smear+. Papaniolau melaporkan penelitiannya pertama kali tentang iagnosa Kanker -terin dengan Vaginal 'mear pada tahun !$/.0alaupun demikian pentingnya hasil penelitian ini baru dirasakan pada tahun !1&. i dalam publikasinya bersama Herbert 2raut tersebut ia mendiskusikan preparasi vaginal dan ervial smears, perubahan 3isiologi, ytology dari masa%masa menstruasi wanita dan pengaruh maam%maam kondisi patologis. 4leh itu dia terkenal dengan penemuannya5methode 2es Papaniolaou atau lebih dikenal sebagai Pap test atau Pap smear. 6ethode ini dipakai di seluruh dunia untuk mendeteksi dan usaha penegahan kanker ervis dan penyakit% penyakit ytology dari sistem reproduksi wanita.
7A7 II PEM7AHASAN
"! Pen-e+tian Pa/ Smea+ Test Pap 'mear 2est adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio
untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau pra kanker. Pemeriksaan ini berman3aat sebagai tes skrining awal untuk mendeteksi adanya kanker leher rahim. 0! 5akto+ Resiko 7aktor yang menyebabkan wanita beresiko terkena kanker servik yaitu8 (alimarta, $""1). a. 9n3eksi Human Papiloma Virus (HpV) :ebih dari "# kasus kandiloma serviks, semua 9' dan kanker
serviks mengandung virus HpV. ari <" tipe HpV yang diketahui saat ini, ada != tipe HpV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual. 0anita yang beresiko terkena penyakit akibat hubungan seksual juga beresiko terin3eksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena kanker serviks. b. Perilaku 'eksual >erdasarkan penelitian, resiko kanker serviks uteri meningkat lebih dari !" kali bila berhubungan dengan = atau lebih mitra seks, atau bila hubungan seks pertama dibawah umur !? tahun. @esiko juga meningkat bila berhubungan seks dengan banyak laki%laki beresiko tinggi (laki%laki yang berhubungan seks dengan banyak wanita), atau laki%laki yang mengidap penyakit kandiloma okuminatun di Aakarnya (penis). . @okok 'igaret 0anita perokok mempunyai resiko $B lipat terhadap kanker serviks uteri dibandingkan dengan wanita bukan perokok. alam lendir serviks wanita perokok terkandung nikotin Aat%Aat tersebut menurunkan daya tahan dan menyebabkan kerusakan epitel serviks sehingga timbul kanker serviks uteri, disamping merupakan kokarsinogen in3eksi virus. d. 2rauma kronis pada serviks
2rauma ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (anak banyak) adanya in3eksi dan iritasi menahan. e. Kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko !,? C $,? kali bila diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 1 tahun 3. e3esiensi Dat >esi >eberapa penelitian menyimpulkan bahwa de3inisi asam 3olat dalam meningkatkan resiko terjadinya 9' ! dan 9' $, serta mungkin juga meningkatkan resiko terkena kanker serviks uteri pada wanita yang rendah konsumsi vitamin (, E dan F). $! Man8aat Pa/ Smea+ Test Pemeriksaan Pap 'mear selain berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining) dan pelaak adanya perubahan sel ke arah keganasan seara
dini
sehingga
kelainan
prakanker
dapat
terdeteksi
serta
pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah. Pap 'mear juga mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih mungkin bersi3at kurati3. 6an3aat Pap 'mear seara rini dapat dijabarkan sebagai berikut a) iagnosis dini keganasan Pap 'mear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus endometrium, keganasan tuba 3allopi, dan mungkin keganasan ovarium. b) Perawatan ikutan dari keganasan Pap 'mear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapat kemoterapi dan radiasi. ) 9nterpretasi hormonal wanita. Pap 'mear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkunan keguguran pada hamil muda. d) 6enentukan proses peradangan Pap 'mear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai in3eksi bakteri dan jamur. 'ebagian besar organisme akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya tetapi ada pula yang tidak menimbulkan reaksi khas pada sediaan pap smear.
2! 9anita an- Dian;u+kan Melakukan Peme+iksaan Pa/ Smea+ 0anita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya
mereka
yang
tinggi
akti3itas
seksualnya.
amun
tidak
menjadi
kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas seksual tinggi memeriksakan diri, berikut ini adalah wanita%wanita sasaran tes pap smear ('ukaa, $"") yaitu8 'etiap =%!$ bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi. 'etiap =%!$ bulan untuk wanita yang berganti ganti pasangan
seksual atau pernah menderita in3eksi H9V atau kutil kelamin. 'etiap tahun untuk wanita yang berusia diatas &? tahun. 'etiap tahun untuk wanita yang memakai pil K>. Pap tes setahun sekali bagi wanita antara umur 1"%=" tahun. 'esudah $ kali pap tes (%) dengan interval & tahun dengan atatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap
smear. 'esering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.
.! Sa+at Pen-am
prakanker dan kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila memenuhi syarat yaitu8 >ahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim. Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi. pabila pasien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan diurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaa n pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan. Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan Aat lain), memasukkan obat
melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang% kurangnya $1jam, sebaiknya 1/ jam. Pasien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja . =. Sa+at Pasien )an- Akan Melakukan Peme+iksaan Pa/ Smea r Hal%hal yang penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut8 o Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan
<.
o
sebelum menstruasi sebelumnya. Pasien harus memberitahukan sejujur%jujurnya kepada
o
petugas mengenai aktivitas seksualnya. 2idak boleh melakukan hubungan seksual selama ! hari
o
sebelum pengambialn bahan pemeriksaan. Pembilasan vagina dengan bahan kimia tidak boleh
o
dilakukan dalam $1 jam sebelumnya. Hindarilah pemakaian obat%obatan yang tidak menunjang
pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan Pap 'mear Persiapan Pasien % 6elakukan in3orment onent. % 6enyiapkan lingkungan sekitar Pasien, tempat tidur % %
ginekologi dan lampu sorot. 6enganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah. 6enganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi
dengan posisi litotomi. Persiapan alat !. 6enyiapkan alat untuk pemeriksaan Pap 'mear (hansun, speulum oor bebek, spatula ayre yang telah dimodi3ikasi, lidi kapas atau ytobrush, objek glass, botol khusus berisi alkohol ?#, ytorep atau hair spray, tampon tang, kasa steril pada tempatnya, 3ormulir permintaan pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot, waskom berisi larutan klorin ",?#, tempat
sampah, tempat tidur ginekologi, sampiran. $. 6enyusun perlengkapa5bahan seara ergonomis. Prosedur Pemeriksaan Pap 'mear % 6enui tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih.
%
6emakai P (Gas :aboratorium, sarung tangan ,dan
% %
masker) 6elakukan vulva higyene. 6emperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda%tanda
% %
in3eksi. 6emasang speulum dalam vagina. 6asukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan dengan mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar
% %
melingkar &="o. -laskan seret yang telah diperoleh pada kaa objet glass seukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis. 7iksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan ara8 a& 5iksasi 7asah 7iksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu seret masih segar dimasukkan kedalam alkohol ?#.'etelah di3iksasi selama &" menit, sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan kering ter3iksasi atau dapat pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam airan 3iksasi didalam
%
botol. b) 5iksasi Ke+in7iksasi kering dibuat
setelah
sediaan
selesai
diambil, sewaktu seret masih seger disemprotkan ytorep atau hair spray pada objet glass yang mengandung asupan seret tersebut dengan jarak !"%!? m dari kaa objet glass, sebanyak $%1 kali semprotkan. Kemudian keringkan sediaan dengan membiarkannya diudara terbuka selama ?% !" menit. 'etelah kering sediaan siap dikirimkan ke laboratorium sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan %
3ormulir permintaan. >ersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril
% %
dengan menggunakan tampon tang. Keluarkan speulum dari vagina seara perlahan%lahan. >eritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
%
@apikan ibu dan rendam alat%alat dan melepaskan sarung
%
tangan (merendam dalam larutan lorin ",?#). Eui tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan
%
metode tujuh langkah.2emui klien kembali. 6enatat hasil tindakan dalam status.
Pengeatan untuk Preparat pusan Pap 'mear Pengeatan Papaniolau umumya digunakan
untuk
pewarnaan Papsmear (tapi terkadang ada juga selain papsmear diwarnai
dengan metode ini).
Papsmear
digunakan
untuk
mendignosis Kanker serviks. 6elihat ada tidaknya sel ganas % Sam/el 8 apusan daerah peralihan endoserviks. = 7ahan: ∗ Haematoksilin mayer ∗ F (Fosin alkohol) =?5F &= ∗ lkohol ?# dan lkohol absolut -ntuk F =? isinya8 Fosine *, Phospotung sti aid, light ∗ % ∞ ∞
∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
green, alk. bsolute P+ose*u+ Ke+;a 8 'edian apusan di3iksasi dengan alohol ?# !? menit ir mengalir sampai bebas alkohol ? menit (rak preparat diletakan di wadah yang di beri air mengalir) 6ayer haematoksilin &%? menit ir 6engalir !? menit lkohol ?# !" kali elup lkohol ?# !" kali elup F &%? menit lkohol ?# ? kali elup
∞ ∞ ∞ ∞ ∞
lkoho ?# ? kali elup lkohol absolute ? kali elup Keringkan diudara ylol5learing 2utup dengan FD mount
Hal yang Harus iperhatikan dalam Pembuatan 'ediaan pus Pap 'mear
∗
6embuat sediaan apusan tipis merata 'egera 3iksasi sesuai metode pewarnaan PP; 6embuat sediaan sedikit mungkin mengandung darah; 6enjaga kebersihan obyek glass yang digunakan; 6enghindari bahan kimia yang merusak sel; 6enyimpan sediaan ditempat yang bersih, kering dan
∗
aman; 6emberi label pada obyek glas yang digunakan
∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan sediaan apus pap smear 'ediaan apus terlalu tipis, hanya mengandung sedikit
sel. 'ediaan apus terlalu tebal dan tidak merata, sel bertumpuk%tumpuk sehingga menyulitkan pemeriksaan. 'ediaan apus telah kering sebelum di3iksasi (terlalu lama diluar, tidak segera direndam di dalam airan 3iksati3). Eairan 3iksati3 tidak memakai alkohol = #. ,!
Kete/atan Dia-nostik Sitolo-i Kualitas suatu tes penapisan dapat diukur dengan 8 a. 'ensitivitas 8 Kelompok wanita dengan tes positi3 diantara yang
sakit. b. 'pesi3isitas 8 Kelompok wanita dengan tes negati3 diantara yang tidak sakit.
.
Petun;uk untuk /ena/isan 8 ♠ Pemeriksaan tes Pap dilakukan setelah $ tahun akti3 dalam akti3itas ♠
seksual. 9nterval penapisan. 0anita dengan tes Pap negati3 berulang kali diambil setiap $ tahun, sedangwanita dengan kelainan atau hasil
♠
abnormal perlu evaluasi lebih sering. Pada usia <" tahun atau lebih tidak diambil lagi dengan syarat hasil $ kali negati3 dalam ? tahun terakhir.
"#! Inte+/+estasi Hasil Pa/ Smea+ >anyak sistem dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan Pap
'mear, sistem Papaniolaou, sistem Eervial 9ntraepithelial eoplasma (E9), dan sistem >ethesda. Klasi3ikasi Papaniolaou membagi hasil pemeriksaan menjadi ? kelas ('aviano, !&), yaitu8 ∗ Kelas 9 8 tidak ada sel abnormal. :akukan pemeriksaan ulang ! ∗
tahun kemudian. Kelas 99 8 terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak ada indikasi adanya keganasan. 6enunjukkan adanya in3eksi ringan non spesi3ik, kadang disertai8 o Kuman atau virus tertentu. 'el dengan kariotik ringan. o Pemeriksaan ulang ! tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya. >ila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang ! bulan setelah pengobatan.
∗
Kelas 999 8 gambaran sitologi yang diurigai keganasan, displasia
∗
ringan sampai sedang. Kelas 9V 8 gambaran sitologi dijumpai displasia berat. >iasanya dilakukan tindak lanjut sebagai berikut8 ilakukan biopsi. ilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih
dalam diambil & sediaan. @ujuk untuk biopsi kon3irmasi.
Kelas V 8 keganasan. ilakukan tindak lanjut seperti pada kelas 9V. 'istem E9 pertama kali dipublikasikan oleh @ihart @6 tahun !<& di ∗
merika
'erikat
(2ierner I
0hooley, $""$). Pada
sistem ini,
pengelompokan hasil uji Pap 'emar terdiri dari (7eig, $""!)8 E9 9 merupakan displasia ringan dimana ditemukan sel neoplasma pada kurang dari sepertiga lapisan epitelium. E9 99 merupakan displasia sedang dimana melibatkan dua pertiga epitelium. E9 999 merupakan displasia berat atau karsinoma in situ yang dimana telah melibatkan sampai ke basement membrane dari epitelium.
Klasi3ikasi >ethesda pertama kali diperkenalkan pada tahun !//. 'etelah melalui beberapa kali pembaharuan, maka saat ini digunakan klasi3ikasi >ethesda $""!. Klasi3ikasi >ethesda $""! adalah sebagai berikut (6arJuardt, $""$)8 a. 'el skuamosa typial 'Juamous Eells -ndetermined 'igni3iane ('E%-') :ow rade 'Juamous 9ntraepithelial :esion (:'9:) High rade 'Juamous 9ntraepithelial :esion (H'9:) 'Juamous Eells Earinoma b. 'el glandular ∞ typial Fndoervial Eells
∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
typial Fndometrial Eells typial landular Eells denokarsinoma Fndoservikal 9n situ denokarsinoma Fndoserviks denokarsinoma Fndometrium denokarsinoma Fkstrauterin denokarsinoma yang tidak dapat ditentukan asalnya ( 4')
""! Gam
Eervial PP smear showing Human papilloma virus in3eted sJuamous ell
'el%sel servik normal yang mengalami pengelupasan (eB3oliated)
ambaran sel servik yang abnormal dan normal dengan mikroskop digital
typial endoervial ells (4')
typial endometrial ells (4')
denokarsinoma
'E%-'
:'9:
H'9:
'Juameus ell arsinoma
7A7 III DA5TAR P'STAKA
alimarta, setyawan.
$""$.
eteksi
ini Kanker dan
'implisia
ntikanker. Gakarta 8 Penebar 'wadaya Fvennett, K. $""1. Pap 'mear8 pa *ang perlu nda Ketahui . Gakarta8ran. 6ukhlis, @amli, dkk. $""?. eteksi ini Kanker. Gakarta 8 7akultas Kedokteran -niversitas 9ndonesia. 2ambunan, . 0., !?. iagnosis an 2atalaksana 'epuluh Genis Kanker 2erbanyak i 9ndonesia. Gakarta8 FE. www.ytologystu33.om *atim, 7. $""?. Penyakit Kandungan. 6yoma, Kanker @ahim5 :eher