BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seb Sebagai agaim mana ana
dik diketah etahu ui
salah alah
satu atu
miner ineral al
utama ama
penyusun tulang adalah kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan akan menga mengakib kibatk atkan an berku berkuran rangny gnya a kalsi kalsium um yang yang terdap terdapat at pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada ada
mikr ikroarst arstek ekttur
Akiba kibatn tnya ya
tula tulang ng
tula tulang ng
menja enjadi di
dan
tula tulang ng
kehil ehilan anga gan n
menja enjadi di
luna lunak k
kepad epadat atan an
dan
kekuatannya, kekuatannya, sehingga mudah retak/ patah. Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya minera mineralis lisasi asi tulang tulang yang yang dis diseba ebabk bkan an berku berkuran rangny gnya a kadar kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang. berkurang. Banyak Banyak faktor faktor yang yang dapat dapat menye menyebab babka kan n osteom osteomala alasia sia . Kekurangan kalsium dan vitamin terutama di masa ke!il dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang yang maksi aksim mal, al,
merup erupak akan an
pen penyebab ebab
utam utama a
osteo steom malas alasia ia
Konsumsi kalsium yang rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya terjadi pada dew dewasa asa
,
dapa dapatt
meny menyeb ebab abk kan
oste osteom omal alas asia ia
,sel ,selai ain n
itu itu
ganguan pada sindroma malabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga menyebab terjadinya osteomalasia. "erjadinya "erjadinya
osteomalasia
merupakan merupakan
rangkaian
awal
terjadinya osteoporosis .pada saat sekarang ini angka kejadian ters terseb ebut ut sang sangat at meni mening ngka katt taja tajam m baik baik pada pada anak anak # anak anak ,dewasa atau pun orang tua. Berdasarkan hasil penelitian $niversity of Otago, Selandia Baru, aru,
beker ekerja ja
sama ama
deng engan
Seam eameo
"ropmed pmed
%&&' &&',
$niver $niversit sitas as (ndon (ndonesi esia a dan dan $niver $niversit sitas as )u )utra tra *alays *alaysia, ia, yang yang 1
dipubl dipublik ikasi asika kan n +urope +uropean an ourn ournal al of &lini! &lini!al al 'utrit 'utrition ion tahun tahun -, perempuan (ndonesia hanya mengonsumsi - miligram kalsium per hari. 0al tersebut berarti asupan perempuan (ndonesia bahkan kurang dari 12 rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang. Asupan yang kurang dari 12 rekomendasi rekomendasi harian tersebut bahka bahkan n juga juga terjad terjadii di 3 negara negara Asia, sepert sepertii terlih terlihat at pada pada pene peneli liti tian an yang yang dila dilak kukan ukan 4yeng yengar ar dan dan tim tim pada pada - -5 5.. Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 6.7 6.- mg. ata kepadatan tulang yang dianalisa oleh )usat )enelitian dan dan
)enge engem mbang bangan an 8)us 8)usli litb tban ang9 g9 :i;i :i;i Bogo Bogorr
pada pada - -1 1,,
ditemukan bahwa - dari 1 orang (ndonesia berisiko menderita kerapuhan tulang. ari ari juml jumlah ah kejad ejadia ian n diat diatas as dan dan kondi ondisi si peny penyak akit it yang yang memerlukan pendeteksian dan penanganan sejak dini, penulis tert tertar arik ik
untu untuk k
menul enulis is
makal akalah ah
<
Asuh As uhan an
Keper eperaw awat atan an
osteomalasia.
B.Rumusan Masalah 6. Bagaimana anatomi anatomi dan =siologi dari *uskuloskeletal *uskuloskeletal > -. Bagaiman Bagaimana a de=nisi, de=nisi, etiologi, klasi=kasi klasi=kasi pada pasien pasien dengan dengan Osteomalasia > ?. Bagaimana pato=siologi pato=siologi pada pasien pasien dengan Osteomalasia Osteomalasia > 5. Bagaimana @O& @O& pada pasien dengan Osteomalasia> Osteomalasia> 1. Bagaimana
*enifestasi
klinis
pada
pasien
dengan
Osteomalasia> . Bagaim Bagaimana ana pemeri pemeriksa ksaan an diagno diagnosti stik k pada pada pasien pasien dengan dengan Osteomalasia > . Bagaimana
)enatalaksanan
Osteomalasia> 2
pada
pasien
dengan
. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan osteomalasia> B. Tujuan
6. "ujuan $mum $ntuk tentang
mendapatkan bagaimana
gambaran
Asuhan
dan
Keperawatan
mengetahui pada
klien
Osteomalasia. -. "ujuan Khusus iharapkan mahasiswa mampu memberikan gambaran asuhan keperawatan meliputiC a. *ampu memberikan gambaran tentang pengkajian pada klien dengan Osteomalasia. b. *ampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Osteomalasia. !. *ampu
membuat ren!ana keparawatan pada klien
dengan Osteomalasia. d. *ampu
menyebutkan
faktor
pendukung
dan
penghambat dalam asuhan keperawatan pada anak dengan Osteomalasi. C. Manfaat
*ahasiswa
mampu
memahami
konsep
teori
tentang
Osteomalasia, sehingga mampu menyusun konsep asuahan keperawatan pada pasien Osteomalasia.
3
BAB II PEMBAHASAN
A.Anatom !an "solog Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal
adalah
tulang
dan
jaringan
ikat
yang
menyusun kurang lebih -1 2 berat badan dan otot menyusun kurang lebih 12. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan7jaringan khusus yang menghubungkan struktur7struktur ini. 8)ri!e,S.A,6331 C619 6. "ulang Sebagai Struktur dan Organ "ulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan menjadi temppat melekatnya otot7 otot yang menggerakkan kerangka tubuh. "ulang adalah jaringan terstruktur dengan baik dan mempunyai lima fungsi utamaC a. *embentuk rangka badan b. Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot !. Sebagai
bagian
dari
tubuh
untuk
melindungi
dan
mempertahankan alat7 alat dalam seperti otak sumsum tulang belakang, jantung, dan paru7 paru.
4
d. Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium fosfat, magnesium, dan garam. e. %uang di tenganh tulang tertentu sebagai organ yang mempunyai fungsi tambahan lain, yaitu sebagai jaringan hemopoietik untuk memproduksi sel darah merah sel darah putih dan trombosit. -. Anatomi "ulang Se!ara garis besar, tulang dibagi menjadi enamC a. "ulang panjang 8long bone9, misalnya femur, tibia, =bula, ulna, dan humerus. aerah batas disebut dia=sis dan daerah yang berdekatan dengan garis epi=sis disebut meta=sis. i daerah ini sangat sering ditemukan adanya kelainan atau penyakit karena daerah ini merupakan daerah metabolik yang aktif dan banyak mengandung pembuluh darah. Kerusakan atau kelainan perkembangan pada daerah lempeng epi=sis akan menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang. b. "ulang pendek 8short bone9, misalnya tulang7 tulang karpal. !. "ulang pipih 8Dat bone9, misalnya tulang parietal, iga, skapula, dan pelvis. d. "ulang tak beraturan 8irreguler bone9, misalnya tulang vertebra. e. "ulang sesamoid, misalnya tulang patela. f. "ulang sutura 8sutural bone9, ada di atap tengkorak. "ulang terdiri atas daerah yang kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam 8endosteum9 yang bersifat spongiosa berbentuk trabekula dan di luarnya dilapisi oleh periosteum. )eriosteum pada anak lebih tebal daripada orang dewasa, yang memungkinkan penyembuhan tulang pada anak lebih !epat dibandingkan orang dewasa. -. Eisiologi Sel "ulang
5
"ulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis selC a. Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe ( dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osi=kasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas, menyekresikan sejumlah besar fosfatase alkali yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang. Sebagai dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah sehingga kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang. b. Osteosit adalah sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. !. Osteoklas adalah sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. "idak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel ini menghasilkan en;im proteolik yang meme!ahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah. alam keaadaan normal, tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang konstan, ke!uali pada masa pertumbuhan kanak7 kanak yang lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang. )roses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keaadaan ini membuat tulang dapat berespons terhadap tekanan yang meningkat dan men!egah terjadi patah tulang. Bentuk tulang dapat disesuaikan untuk menanggung kekuatan mekanis yang semakin meningkat. )erubahan tersebut juga membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. *atriks organik yang sudah tua berdegenerasi sehingga membuat tulang relatif menjadi lemah dan rapuh. )embentukan tulang yang baru
6
memerlukan matriks organik baru sehingga memberi tambahan kekuatan pada tulang. Eaktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan reabsorpsi tulang adalah C a. Fitamin Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pen!ernaan. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan de=!it mineralisas, deformitas dan patah tulang. b. 0orman parathyroid dan kalsitonin *erupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. 0ormon parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan !ara merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan memper!epat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam tulang. !. )eredaran darah )asokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. engan
menurunnya
pasokan
darah
/
hyperemia
8kongesti9 akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang
mengalami
osteoporosis
8berkurang
kepadatannya9. 'ekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah. ?. Biokimia "ulang Struktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan tulang berakhir. Setelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk perubahan mikroskopik akibat aktivitas =siologis tulang sebagai suatu organ biokimia utama tulang.
7
Komposisi tulang terdiri atassubstansi organik ??2 dan substansi inorganik 2 a. Substansi organik terdiri atas sel7 sel tulang serta substansi organik intraseluler atau matriks kolagen dan merupakan
bagian
terbesar
dari
sedangkan
sisanya
adalah
asam
matriks
8329,
hialuronat
dan
kondroitin asam sulfat. b. Substansi inorganik terutama terdiri atas kalsium dan fosfat dan sisanya adalah magnesium ,12, natrium ,2, kalsium ?32,kalium ,-2,
karbonat 3,2, dan
fosfat 62. +n;im tulang adalah fosfatase alkali yang diproduksi oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai
peranan
yang
penting
dalam
produksi
organik matriks sebelum terjadi kalsi=kasi.
B.De#ns $steomalasa Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan 8menyerupai
oleh
penyakit
kurangnya yang
mineral
menyerang
dari
anak7anak
tulang yang
disebut ri!kets9 pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak7anak dewasa
pertumbuhan
tulang
sudah
karena pada orang lengkap
8komplit9.
8 Smelt;er. -6C -??3 9 Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya pendepositan kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. (stilah lain dari osteomalasia adalah Gsoft boneG atau tulang lunak. )enyakit ini mirip dengan rakitis, hanya saja pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epi=sis 8tempat pertumbuhan tulang pada anak9
8
karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai lempeng epi=sis. 8httpC//www.klikdokter.!om/illness/detail/33 9 Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai
dengan
tidak
memadainya
mineralisasi
tulang.
8Kondisi serupa pada anak dinamakan rikets.9 )ada orang dewasa
osteomalasia
bersifat
kronik,
dan
deformitas
skeletalnya tidak seberat pada anak karena pertumbuhan skeletal telah selesai. )ada pasien ini, sejumlah besar osteoid atau remodeling tulang baru tidak mengalami klasi=kasi. iperkirakan bahwa
defek
primernya
adalah kekurangan
vitamin aktif 8kalsitrol9, yang mema!u absorpsi kalsium dan traktur gastrointestinalis dan memfasilitasi mineralisasi tulang. )asokan kalsium dan fosfat dalam !airan ekstrasel rendah. "anpa vitamin yang men!ukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat dimasukkan ke tempat klasi=kasi tulang. Sebagai akibat kegagalan mineralisasi, terjadilah pelunakan dan perlemahan kerangka
tubuh,
menyebabkan
nyeri,
nyeri
tekan,
pelengkungan tulang dan patah tulang patologik. 8Brunner H Suddarth.-6?C-??39 %.Etolog $steomalasa Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami osteomalasia yaituC 6. Anak kekurangan kalsium dan vitamin .
Anak yang
kekurangan kalsium akan mengalami gangguan pada proses mineralisasi. emikian juga apabila ia kekurangan vitamin .
i
dalam
tubuh
vitamin
berfungsi
membantu
penyerapan kalsium di dalam tubuh. ika kedua unsur ini tidak terpenuhi makan tulang7tulang si ke!il menjadi lunak dan mudah patah. )roses mineralisasi adalah proses proses terakhir pembentukan tulang. ika kebutuhan kalsium anak
9
ter!ukupi
maka
otomatis
proses
mineralisasi
dalam
tubuhnya akan berlangsung dengan baik. -. Anak menderita gangguan hati seperti sirosis. 0al ini karena organ hatinya tak mampu memroses vitamin sehingga fase mineralisasi tidak terjadi. ?. Adanya
gangguan
fungsi
ginjal
sehingga
proses
ekskresi/pembuangan kalsium akan meningkat. engan begitu proses mineralisasi akan terhambat. 5. :angguan malabsorbsi )enyebab utama osteomalasia yang terjadi setelah masa anak7anak ialah C a. *enurunnya penyerapan vitamin akibat penyakit bilier,
penyakit mukosa
usus halus
proksimal
dan
penyakit ileum. b. )eningkatan katabolisme vitamin akibat obat yang me7 nyebabkan peningkatan kerja en;im7en;im oksidase hati. !. :angguan tubulus renalis yang disertai terbuangnya fosfat 8acquired9, renal tubular acidosis yang disertai disproteinemia kronik. D. Pato#solog $steomalasa
Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum metabolisme mineral. Eaktor risiko terjadinya osteomalasia meliputi kekurangan dalan diet, malabsorpsi, gastrektomi,
gagal
berkepentingan
ginjal
8fenitoinm
kronik
,
terapi
antikonvulsan
fenobarbital9 dan kekurangabn
vitamin 8diet, sinar matahari9. "ipe malnutrisi 8kekurangan vitamin 9 sering berhubungan dengan asupan kalsium yang jelek9 terutama akibat kemiskina, tapi
mematang
makanan
dan
10
kurangnya
pengetahuan
mengenai nutrisi juga merupakan salah satu faktor. )ling sering terjadi di bagian dunia di mana vitamin tidak ditambahkan dalam makanan dan dimana terjadi kekurangan dalam diet dan jauh dari sinar matahari. Osteomalasia dapat
terjadi
sebagai
akibat kegagalan
absorpsi kalsium atau kehilangan kalsium berlebihan dari tubuh. Kelainan gastrointestinal dimana absorpsi lemak tidak memadai
sering
menimbulkan
osteomalasia
melalui
kehilangan vitamin 8bersama dengan vitamin yang larut lemak lainnya9 dan kalsium, kalsium diekskresikan melalui feses dalam kombinasi dengan asam lemak. Kelainan ini meliputi penyakit seliak, obstruksi traktus biliaris kronik, pankreatitis kronik dan reseksi usus halus. :agal ginjal berat mengakibatkan asidosis. Kalsium yang bersedia
dipergunakan
untuk
menetralkan
asidosis,
dan
hormon paratiroid terus menyebabkan pelepasan dan hormon paratiroid terus menyebabkan pelepasan klasiun dari kalsium skelet sebagai usaha untuk mengembalikan p0 =siologis. Selama pelepasan kalsium skelet terus menerus ini, terjadi =brosis tulang dan kista tulang. :lomerulonefritis kronik, uropati obstruksi dan kera!unan logam berat mengakibatkan berkurangnya kadar fosfat serum dan demineralisasi tulang. Selain itu, penyakit hati dan ginjal dapat mengakibatkan kekurangan vitamin , karena keduanya merupakan organ yang melakukan konversi vitamin ke bentuk aktif. Akhirnya, hiperparatiroidisme mengakibatkan dekal=sikasi skelet dan artinya oateomalasia dengan peningkatan eksresi fosfat dalam urine. Pertimbangan Gerontologik. iet yang bergi;i tinggi sangat penting terutama pada lansia. ianjurkan peningkatan asupan kalsium dan vitamin . karena sinar matahari penting, 11
lansia harus didorong untuk banyak berjemur di bawah sinar matahari. Pencegahan, identi=kasi dan penanganan osteomalasia pada lansia sangat penting untuk men urunkan insidensi fraktur.
Bila
osteomalasia
terjadi
bersama
dengan
osteoporosis, maka insidensi fraktur akan semakin meningkat
12
E. &
%$'iet Malnutrisi, a& Proses #e#atangkan #akanan terlalu la#a & "urang pengeta$uan tentang nutrisi -& Akiat ke#iskinan
"elainan G*+ Asorsi le#ak )teator$ea
"urang paparan sinar #ata$ari Pe#entukan %it& ' dikulit ter$a#at
"e$ilangan %it& ' dan kalsiu#
"ekurangan %it& ' Gangguan ungsi $ati
+erjadi kon.ersi %it& ' ke entuk akti
Penurunan %it ' dala# seru#
Asidosis "alsiu# #enetralkan asidosis dan $or#on paratiroid Pelepasan dari kalsiu# skelet /irosis tulang dan kista tulang
Mineralisasi tulang "adar kalsiu# dala# otot Proses pengerasan tulang (osiikasi! "ekuatan otot +ulang #enjadi lunak "ele#a$an otot MK: Intoleransi Aktivitas
Gagal ginjal kronik
OSTEOMALASIA
13
steo#alasia
Pelunakan keraangka tulang Pelengkungan tulang
"o#presi .eterata
Pata$ tulang patulogik
Penekanan sara .eterata
MK: Gangguan Moilitas !isik
eri panggung
Perle#a$an kerangka tulang MK: "esiko Tinggi Ce#era
"aki #enopang erat adan tunu$ +ulang pada kaki #enjadi engkok Perua$an entuk tuu$ (kaki ! Perua$an gaa jalan (jalan eek pin-ang!
MK: Nyeri Kronis
MK: Gangguan Konse$ Diri
14
!. Manfestas 'lns $steomalasa
:ejala yang paling sering dan paling men!emaskan pada osteomalasia adalah nyeri tulang dan nyeri tekan tulang. Sebagai
akibat
kekurangan
kalsium,
biasanya
terjadi
kelemahan otot. )asien akan mengalami !ara jalan bebek atau pin!ang. )ada penyakit yang telah lanjut, tungkai menjadi melengkung 8karena berat tubuh dan tarikan otot9. Fertebrata yang melunak mengalami kompresi, sehingga mengakibatkan pemendekan tinggi badan dan merusak bentuk toraks 8kifosis9. Sakrum terdorong ke bawah dan ke depan, dan pelvis tertekan ke lateral. Kedua deformitas tersebut menerangkan bentuk khas pelvis yang sering mengakibatkan perlunya dilakukan seksio sesaria pada wanita hamil yang terkena penyakit ini. Kelemahan dan ketidakseimbangan meningkatkan risiko jatuh dan fraktur.
G. E(aluas Dagnostk $steomalasa
)ada sinar # I jika terlihat demineralisasi tulang se!ara umum. )emeriksaan vertebrata memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas vertebrata yang jelas. )emeriksaan laboratorium mempelihatkan kada kalsium dan fosfor yang rendah dan peningkatan moderat kadar alkali fosfatase. Kalsium urine dan eksresi urine dan ekskresi kreatinin rendah. Biopsi tulang menunjukkan peningkatan jumlah osteoid. %. Penatalaksanaan Tera) $steomalasa
6. Koreksi penyebab dasar osteomalasia bila mungkin. -. Bila osteomalasia akibat kesalahan diet, maka
perlu
diberikan diet kaya protein dan kalsium dan vitamin tinggi. ?. Suplemen vitamin harus diresepkan. Fitamin akan meningkatkan konsentrasi kalsium dan fosfat dalam !airan ekstrasel dan maka tersedia ion kalsium fosfat untuk menetralisasi tulang.
15
5. Bila
osteomalasia
diakibatkan
oleh
malabsorpsi,
penambahan dosis vitamin selain suplemen kalsium biasanya diresepkan. 1. )emajanan sinar matahari sebagai radiasi ultraviolet untuk mentransformasi bahan kolesterol 87dehidrokolesterol9 yang tersedia di kulit menjadi vitamin perlu dianjurkan. . Sering, masalah skelet yang berhubungan dengan osteomalasia sembuh sendiri bila kekurangan nutris atau proses patologis yang mendasarinya telah ditangani se!ara adekuat. . )emantauan
jangka
panjang
pasien
diperlukan
untuk
meyakinkan stabilitasasi atau kekambuhan osteomalasia. . Berbagai deformitas ortopedik persisten mungkin perlu ditangani dengan bra!e atau pembedahan 8dapat dilakukan osteotomi untuk mengoreksi deformitas tulang panjang9. I. 'om)lkas
ika memiliki osteomalasia, lebih mungkin untuk mengalami patah tulang dan deformitas, khususnya pada tulang belakang, tulang rusuk, dan kaki.
BAB III ASUHAN 'EPERA&ATAN SE%ARA TE$RITIS A.Pengkajan 6. (dentitas klien. 16
-. %iwayat Kesehatan. a. %iwayat Kesehatan Sekarang 69 )asien mengeluh nyeri tulang -9 +kstremitas disertai nyeri tekan ?9 Kelemahan otot 59 &ara jalan bebek atau pin!ang. b. %iwayat Kesehatan ahulu 69 Kemungkinan klien pernah *alabsorbsi. -9 Kekurangan !alsium dalam diet. ?9 Klien pernah mengalami gagal ginjal kronik. 59 Klien pernah mengalami gangguan hati. !. %iwayat Kesehatan Keluarga Orangtua klien pernah mengalami osteomalasia B.Pemerksaan "sk Ins)eks* observasi gaya jalan, postur, !ara berdiri, posisi duduk mulai pada saat pasien memasuki ruangan. )erhatikan kesimetrisan ekstremitas tubuh, adanya deformitas kasar, genu valgum, lordosis, kifosis, serta adanya kelemahan atau atropi otot7otot skelet. )ada pemeriksaan =sik pasien osteomalasia didapatkan deformitas skelet. eformitas vertebra dan deformitas lengkungan tulang panjang membuat penampakan pasien menjadi tidak normal dan jalannya membebek. apat terjadi kelemahan / atropi otot, serta rasa tidak nyaman dengan penampilan mereka. Pal)as tulang, sendi, dan otot mengenai pembengkakan, nyeri tekan, perubahan suhu lokal, ataupun adanya krepitasi. )asien osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulang umum pada punggung bawah dan ekstremitas disertai dengan nyeri tekan. %.Data !asar Pengkajan 6. Aktivitas / istirahat "andaC keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena, nyeri. -. Sirkulasi "andaC takikardia 8%espon stress9. ?. 'eurosensori :ejalaC hilang gerakan . "andaC eformitas lokal, kelemahan. 5. 'yeri / Kenyamanan :ejala C nyeri tekan 17
D. Dagnosa 'e)era+atan 6. 'yeri kronis berhubungan dengan pelunakan tulang. -. :angguan mobilitas =sik berhubungan dengan pelunakan kerangka tulang. ?. :angguan konsep diri 8gangguan body image9 berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh. 5. (ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot 1. %esiko tinggi !edera berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal. E.Peren,anaan 6. 'yeri kronis b.d. pelunakan tulang. "ujuanC Setelah diberi tindakan selama - I menit nyeri berkurang. Kriteria 0asilC a. Klien mengatakan nyeri hilang dan terkontrol. b. Klien tampak rileks, tidak meringis, dan istirahat/tidur dengan tepat. !. "ampak memahami nyeri
akut
dan
mampu
metode
untuk
menghilangkannya. d. Skala nyeri 7-. 'o
(ntervensi
%asional
. 6.
&atat
dan
kaji
lokasi
dan $ntuk mengetahui respon
intensitas nyeri 8skala 769. dan sejauh mana tingkat Selidiki
perubahan nyeri pasien.
karakteristik nyeri. -.
Berikan
tindakan *en!egah
kenyamanan
8!ontoh
ubah tulang
posisi sering, pijatan lembut9. ?.
Berikan
lingkungan
penekanan
pada jaringan yang luka.
yang Agar
tenang.
dan
pergeseran
pasien
dapat
beristirahat men!egah
dan timbulnya
stress. 5.
Kolaborasi
dengan
dokter $ntuk 18
mengurangi
rasa
tentang
pemberian sakit / nyeri.
analgetik, kaji efekti=tas dari tindakan
penurunan
rasa
nyeri. 1.
Kolaborasi dengan ilmu gi;i )emberian
vitamin
tentang asupan nutrisi pasien membantu
untuk
dengan pemberian vitamin . perbaikan tulang. -. :angguan mobilitas =sik berhubungan dengan pelunakan tulang. "ujuanC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ? I -5 jam masalah gangguan mobilitas =sik mulai membaik. Kriteria 0asilC a. *enunjukkan tingkat mobilitas di tandai dengan indikator berikut 8sebutkan nilainya 671 Jketergantungan tidak berpartisipasi membutuhkan bantuan orang lain dan alat, mandiri dengan alat bantu, atau mandiri penuh9. b. *enunjukkan penggunaan alat bantu se!ara benar dengan pengawasan. !. *elakukan aktivitas sehari7hari se!ara mandiri. 'o
(ntervensi
%asional
. 6.
)antau
kebutuhan
bantuan
akan *embantu
pelayanan intervensi
kesehatan
dirumah
kebutuhan pengobatan
akan
menentukan yang
akan
dan dilakukan.
peralatan
yang
tahan
lama. -.
Ajarkan pasien tentang dan *embantu perawatan diri pantau bantu
penggunaan mobilitas
alat dan memandirikan pasien
8misalnyaC tehnik pemindahan yang
tongkat, walker, kruk, atau tepat
19
men!egah
kursi roda9 ?.
)antau
abrasikulit dan jatuh.
kebutuhan
pasien $ntuk
akan pendidikan kesehatan.
menentukan
tindakan yang dibutuhkan oleh pasien.
?. :angguan konsep diri 8gangguan body image9 berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh. "ujuanC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - I -5 jam masalah gangguan body image teratasi. Kriteria 0asilC a. )asien dapat menerima keadaan tubuhnya se!ara proporsional. b. )asien dapat beradaptasi dengan keadaan tubuhnya. 'o
(ntervensi
%asional
. 6.
Bina
hubungan
saling asar
per!aya. -.
tindakan keperawatan.
Kaji penyebab gangguan !itra *eren!anakan intervensi tubuh.
?.
lebih lanjut.
+ksplorasi
aktivitas
baru *emfasilitasi
yang dapat dilakukan. 5.
mengembangkan
memanfaatkan kelebihan.
)erhatikan perilaku menarik *engidenti=kasi diri,
membi!arakan
tentang penggunaan
hal
dengan
tahap
diri berduka atau kebutuhan
negatif, untuk intervensi.
penyangkalan
atau terus menerus melihat perubahan nyata atau yang diterima. 1.
orong ekspresi ketakutanL +kspresi perasaan
negatif,
emosi
dan membantu pasien mulai
kehilangan bagian tubuh.
20
menerima kenyataan dan
realitas
hidup
tanpa
tungkai. 5. (ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot "ujuan C Klien dapat melakukan akti=tasnya setelah dilakukan tindakan keperawatan ?I -5 jam. Kriteria hasil C a. Klien dapat melakukan akti=tas sehari7hari sesuai dengan tingkat kemampuan b. Klien dapat mengidenti=kasikan
faktor7faktor
yang
menurunkan toleriansi akti=tas. N
Inter(ens
Rasonal
o a
+valuasi laporan kelemahan,
Klien menunjukkan
perhatikan ketidak mampuan
kelemahannya berkurang
untuk berpartisipasi dalam
dan dapat melakukan
akti=tas sehari7hari
akti=tasnya
Berikan lingkungan tenang
*enghemat energi untuk
dan periode istirahat tanpa
akti=tas
gangguan !
)ertahankan istirahat tirah
(stirahat sistemik
baring / duduk jika diperlukan dianjurkan selama eksaserbasi dan seluruh fase penyakit yang penting men!egah kelemhan d
e
Berikan lingkungan yang
*enghindari !edera
aman
akibat ke!elakaan
Konsul dengan ahli terapi =si
*emformulasikan
k atau =sioterapi.
program latihan.
1. %esiko
tinggi
!idera
berhubungan
muskuloskeletal. 21
dengan
gangguan
"ujuanC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - I -5 jam masalah resiko tinggi !idera teratasi. Kriteria 0asilC "idak terjadi !idera. 'o
(ntervensi
%asional
. 6.
0indari perilaku yang beresiko Agar
tidak
terjadi
tinggi terhadap pasien seperti !idera terhadap pasien. akti=tas yang berat. -.
)asang pengaman di tempat $ntuk tidur pasien.
menghindari
terjadi jatuh terhadap pasiaen.
?.
Anjurkan kepada pasien agar )enggunaan menggunakan
sandal
yang yang li!in atau tanpa
tidak li!in saat ke kamar mandi sandal atau mobilitas. 5.
Anjurkan
sandal
mengakibatkan
pasien terjatuh.
keluarga
selalu Agar
meminimalisir
mendampingi atau membantu resiko !idera terhadap setiap akti=tas pasien.
pasien.
BAB IPENUTUP
A.'esm)ulan Skelet atau kerangka
adalah rangkaian tulang yang
mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan
panggul. Kerangka
sebagai
pada
alat
ungkit
gerakan
dan
permukaan untuk kaitan otot7otot kerangka. Osteomalasia berasal dari bahasa
juga berfungsi menyediakan Munani
yaitu
osteomalacia yang artinya adalah mineralisasi osteoid yang 22
tidak adekuat atau terlambat pada tulang spongiosa atau korteks dewasa. Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang. Beberapa predisposisi yang bisa menyebabkan kondisi osteomalasia adalah sebagai berikutC 6. e=siensi vitamin . -. *alabsorpsi. ?. "idak adekuatnya pajanan sinar matahari. 5. 0ipokalsemia. 1. )enyakit :injal. B.Saran Sebagai *ahasiswa (lmu Keperawatan, sangatlah penting untuk memahami konsep penyakit dan Asuhan Keparawatan Se!ara "eoritis.
DA"TAR PUSTA'A
Brunner H Suddarth.-6?. Buku Ajar Keperawatan MedikalBedah Edisi 8. akartaC +:& 0elmi, Nairin. -6-. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. akartaC Salemba *edika. *uttain, Arif. -. Buku Ajar Asuhan Keperaawatan Klien Gangguan istem Muskuloskeletal. akartaC +:&
23