BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Sebagai
dasar
ketah etahan anan anny nya a
dala dalam m
negara, era era
Pancasila
refor eforma masi si
kembali
sek sekaran arang. g.
diuji
Mer Merekah ekahny nya a
matahari bulan Juni 1945, 1 tahun yang lalu disambut dengan lahirnya lahirnya sebuah sebuah konse! konse!si si kenegara kenegaraan an yang sangat sangat bersejara bersejarah h bagi bangsa "ndonesia, yaitu lahirnya Pancasila. Sebag ebagai ai
fals alsafah afah
negar egara, a,
ten tentu
Panca ancasi sila la
ada
yan yang
merumuskannya. Pancasila memang meru!akan karunia terbesar dari #llah S$% dan ternyata meru!akan light&star bagi segena! bang bangsa sa "ndo "ndone nesi sia a di masa masa&m &mas asa a sela selanj njut utny nya, a, baik baik seba sebaga gaii !edoman !edoman dalam mem!erju mem!erjuangk angkan an kemerde kemerdekaa kaan, n, juga sebagai sebagai alat !emersatu dalam hidu! kerukunan kerukunan berbangsa, serta sebagai !andangan !andangan hidu! untuk untuk kehidu! kehidu!an an manusia manusia "ndonesia "ndonesia sehari& sehari& hari, dan yang jelas tadi telah diungka!kan sebagai dasar serta falsafah negara 'e!ublik "ndonesia. Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidu!an rakyat "ndo "ndone nesi sia, a,
terk terkec ecua uali li
bagi bagi
mer mereka eka
yang yang
tida tidak k
Panca ancasi sila lais is..
Pancasila lahir 1 Juni 1945, diteta!kan !ada 1( #gustus 1945 bersama&sama dengan ))* 1945. +unyi dan uca!an Pancasila yang yang benar benar berdas berdasark arkan an "n!re "n!res s omor omor 1- tahun tahun 19( 19( adalah adalah satu, satu, /etuhan /etuhanan an 0ang Maha sa. *ua, /emanusiaa /emanusiaan n yang adil dan beradab. %iga, Persatuan "ndonesia. m!at, /erakyatan /erakyatan yang di!im!in
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
!ermusya2aratan3!er2akilan. *an kelima, /eadilan sosial bagi seluruh rakyat "ndonesia. Setia! bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang&ambing oleh kerasnya !ersoalan hidu! berban berbangsa gsa dan berneg bernegara ara,, sudah sudah barang barang tentu tentu !erlu !erlu memili memiliki ki
dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat !ula. %an!a itu, maka bangsa dan negara akan ra!uh. Mem!elajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa "ndonesia yang memiliki jati diri dan harus di2ujudkan
dalam
!ergaulan
hidu!
sehari&hari
untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. ilai&nilai
Pancasila
sebagai
sumber
acuan
dalam
menyusun etika kehidu!an berbangsa bagi seluruh rakyat "ndonesia, maka Pancasila juga sebagai !aradigm !embangunan, maksudnya sebagai kerangka !ikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu !erkembangan !erubahan serta !roses dalam suatu bidang tertentu. Pancasila sebagai
!aradigma
!embangunan
mem!unyai
arti
bah2a
Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai dasar, arah dan tujuan dari !roses !embangunan. )ntuk itu segala as!ek dalam !embangunan nasional harus mendasarkan !ada hakikat nilai& nilai sila&sila Pancasila dengan me2ujudkan !eningkatan harkat dan martabat manusia secara konsisten berdasarkan !ada nilai& nilai hakikat kodrat manusia. Jika ada satu hal yang !aling !atut disesalkan dari kekuasaan rde +aru, itulah !enyim!angan Pancasila dari ideologi negara menjadi ideologi !enguasa. 'eim Soeharto kala itu mem!eralat Pancasila sebagai justi6kasi untuk memberangus as!irasi 2arga negara demi melanggengkan kekuasaan semata. #lhasil, terci!ta stigma buruk bagi Pancasila. +ahkan, segala ikhtiar ilmiah untuk membuat ideologi itu aktual, se!erti konse! konomi Pancasila oleh Mubyarto, hanya mengundang cibiran. Padahal, segala usaha ilmiah tersebut sebenarnya menjadikan
Pancasila
sebagai
ideologi
yang
terbuka
terhada!
kritik
sebagaimana 6trah ilmu !engetahuan. #da!un salah satu bidang yang belum tergara! benar dalam u!aya Pancasilaisasi !engetahuan adalah sosiologis. Sebagai ilmu yang menganalisis relasi antara faktor dan aktor sosial dalam fenomena kemasyarakatan, sosiologi selama ini didominasi !emikiran +arat.
/arena itu, jika kita menye!akati
Pancasila sebagai !andangan hidu!, sudah se!atutnya satu sosiologi
khas
masyarakat
"ndonesia&sosiologi
Pancasila&
dirumuskan. *alam berbagai sudut !andang mengenai teori !ancasila tidak
da!at
dielakkan
lagi
bah2a
!ancasila
meru!akan
!andangan hidu! bangsa indonesia, maka !enulis merujuk !ada kajian sosiologis dalam menyusun bebera!a kalimat yang tingkat rele7ansinya menca!ai to!ik makalah yang akan dibuat.
B. Rumusan Masalah +erdasarkan
latar
belakang
di
atas
maka
!enulis
merumuskan masalah sebagai berikut8 1. #!akah yang dimaksud dengan sosiologis -. #!akah yang dimaksud dengan 6lsafat !ancasila :. Secara sosiologis, a!a saja inti dari kajian sumber sosiologis tentang !ancasila sebagai sistem 6lsafat C. Tujuan #da!un tujuan !enulisan makalah ini yaitu8 1. )ntuk mengetahui yang dimaksud dengan sosiologis -. )ntuk mengetahui a!akah yang dimaksud dengan 6lsafat !ancasila :. )ntuk mengetahui a!a saja inti dari kajian sumber sosiologis tentang !ancasila sebagai sistem 6lsafat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ilsa!at Pan"asila Pancasila dikenal sebagai 6loso6 "ndonesia. /enyataannya de6nisi
6lsafat
dalam
6lsafat
Pancasila
telah
diubah dan
diinter!retasi berbeda oleh bebera!a 6lsuf "ndonesia. Pancasila dijadikan 2acana sejak 1945. ;ilsafat Pancasila senantiasa di!erbarui sesuai dengan al ini merujuk !idato Sukarno di +P)P/" dan banyak !endiri bangsa meru!akan alumni )ni7ersitas di ro!a, di mana 6lsafat barat meru!akan
salah
satu
materi
kuliah
mereka.
Pancasila
terins!irasi konse! humanisme, rasionalisme, uni7ersalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi !arlementer, dan nasionalisme. $. ilsa!at Pan"asila %ersi S&ekarn& ;ilsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sam!ai berakhirnya kekuasaannya ?195@. Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bah2a Pancasila meru!akan 6lsafat asli "ndonesia yang diambil dari budaya dan tradisi "ndonesia dan akulturasi budaya "ndia ?>indu&+udha@, +arat ?/risten@, dan #rab ?"slam@. Menurut Sukarno
leh Suharto 6lsafat Pancasila mengalami "ndonesiasi. Melalui 6lsuf&6lsuf yang dis!onsori *e!dikbud, semua elemen +arat disingkirkan dan diganti inter!retasinya dalam budaya "ndonesia, sehingga menghasilkan
lebih
rinci
?butir&butir Pancasila@. ;ilsuf
"ndonesia yang bekerja dan mem!romosikan bah2a 6lsafat Pancasila adalah truly "ndonesia antara lain Sunoto, '. Parmono, Aerson $. +a2engan, $asito Poes!o!rodjo, +urhanuddin Salam, +ambang *aroeso, Paulus $ahana, #hary, Suhadi, /aelan, Moertono, Soerjanto Poes!o2ardojo, dan Moerdiono. +erdasarkan !enjelasan diatas maka !engertian 6lsafat Pancasila secara umum adalah hasil ber!ikir3!emikiran yang sedalam&dalamnya
dari
bangsa
"ndonesia
yang
diangga!,
di!ercaya dan diyakini sebagai sesuatu ?kenyataan, norma& norma,
nilai&nilai@
yang
!aling
benar,
!aling
adil,
!aling
bijaksana, !aling baik dan !aling sesuai bagi bangsa "ndonesia. Selanjutnya 6lsafat Pancasila mengukur adanya kebenran yang bermacam&macam dan bertingkat&tingkat sebgai berikut8 a. b. c. d.
/ebenaran indra ?!engetahuan biasa@B /ebenaran ilmiah ?ilmu&ilmu !engetahuan@B /ebenaran 6loso6s ?6lsafat@B /ebenaran religius ?religi@. )ntuk lebih meyakinkan bah2a Pancasila itu adalah ajaran
6lsafat, sebaiknya kita kuti! ceramah Mr.Moh 0amin !ada Seminar Pancasila di 0ogyakarta tahun 1959 yang berjudul <%injauan Pancasila %erhada! 'e7olusi ;ungsional=, yang isinya anatara lain sebagai berikut8 %injauan Pancasila adalah tersusun secara harmonis dalam suatu sistem 6lsafat. Marilah kita !eringatkan secara ringkas bah2a ajaran Pancasila itu da!at kita tinjau menurut ahli 6lsafat
ulung, yaitu ;riedrich >egel ?1C&1(:1@ ba!ak dari 6lsafat 7olusi /ebendaan se!erti diajarkan oleh /arl MarD ?1(1(&1((:@ dan menurut tinjauan 7olusi /ehe2anan menurut *ar2in >aeckel, serta juga bersangkut !aut dengan 6lsafat kerohanian se!erti diajarkan oleh "mmanuel /ant ?1-4&1(C4@. Menurut >egel hakikat 6lsafatnya ialah suatu sintese !ikiran yang lahir dari antitese !ikiran. *ari !ertentangan !ikiran lahirlah !aduan !enda!at yang harmonis. *an ini adalah te!at. +egitu !ula denga ajaran Pancasila suatu sintese negara yang lahir dari antitese.
B. Pengertian S&si&l&gi Secara etimologi, sosiologi berasal dari bahasa Eatin yaitu socious dan logos, socious berarti teman dan logos berarti !engetahuan.
Pengertian
!engetahuan
tentang
tersebut
di!erluas
!ergaulan
hidu!
menjadi manusia
ilmu atau
masyarakat. Manusia selalu hidu! berkelom!ok, sesuatu yang juga
terda!at
!ada
makhluk
hidu!
lainnya
yakni
hkian,
!engelom!okan manusia jauh lebih rumit dari !engelom!okan he2an. Pada he2an, hidu! berkelom!ok memiliki ciri&ciri ?$ayan #rdhana, 19(@ sebagai berikut 8 1@ -@ :@ 4@ 5@
ada !embagian kerja, ada ketergantungan antar anggota, ada kerjasama antar anggota, ada komunikasi antar anggota, ada diskriminasi antar indi7idu yang hidu! dalam kelom!ok lain./ehidu!an sosial manusia tersebut di!elajari oleh 6lsafat. ;ilsafat
sosial
sering
membedakan
manusia
sebagai
indi7idu dan manusia sebagai anggota masyarakat. Pandangan
aliran&aliran 6lsafat tentang realitas sosial itu berbeda&beda, sehingga da!at ditemukan bermacam&macam aliran 6lsafat sosial. Sosiologi sebagai suatu cabang dari ilmu !engetahuan memiliki
la!angan
!enyelidikan,sudut
!andang,metode,dan
susunan !engetahuan. #. ()jek *enelitian s&si&l&gi +an su+ut *an+ang s&si&l&gi bjek !enelitian sosilogi
meli!uti tingkah laku manusia
dalam kelom!ok. Sedangkan sudut !andangnya melalui hakikat masyarakat,kebudayaan,dan indi7idu secara ilmiah. Sosiologi adalah ilmu yang mem!elajari hubungan antara manusia dalam kelom!ok&kelom!ok dan
struktur sosialnya. #rtinya, bah2a
mem!elajari bagaimana manusia berhubungan satu dengan yang lainnya dalam kelom!oknya dan bagaimana susunan unit& unit masyarakat atau sosial di suatu
2ilayah serta berkaitan
dengan yang lainnya. Sosiologi da!at dibedakan menjadi - macam
yaitu8
sosiologi umum, yang tugasnya menyelidiki gejala sosio cultural secara umum dan yang kedua yaitu sosiologi khusus, yaitu !engkhususan dari sosiologi umum yang tugasnya menyelidiki suatu as!ek kehidu!an sosio cultural secara mendalam. Sosiologi meru!akan
ilmu
!engetahuan
!ositif
yang
mem!elajari
masyarakat. Sosiologi mem!elajari berbagai tindakan sosial yang menjelma dalam realitas sosial. Mengingat banyaknya realitas sosial, maka lahirlah berbagai cabang sosiologi se!erti sosiologi kebudayaan,
sosiologi
ekonomi,
sosiologi
agama,
sosiologi
!engetahuan, sosiologi !endidikan, dan lain&lain. #da bebera!a unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat, antara lain8 a. Sejumlah manusia yang hidu! bersama dalam 2aktu yang relati7e lama, di dalamnya manusia da!at saling mengerti
dan merasa dan mem!unyai hara!an&hara!an sebagai akibat dari hidu! bersama itu. b. Manusia yang hidu! bersama
itu
meru!akan
suatu
kesatuan. c. Manusia yang hidu! bersama itu meru!akan suatu system hidu! bersama,yaitu hidu! bersama yang menimbulkan kebudayaan, oleh karenanya setia! anggota masyarakat merasa
dirinya
masing&masing
terikat
dengan
kelom!oknya. $. Ciri,"iri S&si&l&gi +an Paham,Paham +alam N&rma S&sial Sosiologi mem!unyai ciri&ciri sebagaimana uraian berikut8 a. m!iris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu,sebab ia bersumber dan dici!takan dari kenyataan yan g terjadi di la!angan. b. %eoritis,adalah !eningkatan fase !enci!taan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya yang da!at disim!an lama. c. /omulatif, sebagai akibat !roses !enci!taan terus menerus d. oteris, karena teori itu menceritakan a!a adanya tentang masyarakat tan!a menilai a!akah hal itu baik atau buruk. #da!un !aham&!aham yang terkandung dalam norma sosial antara lain8 a. Paham indi7idualisme *ilandasi teori bah2a manusia itu lahir merdeka dan hidu! merdeka. Masing&masing
boleh
berbuat
a!a
saja menurut
keinginannya, asalkan tidak mengganggu keamanan orang lain. *am!ak indi7idualisme menimbulkan cara !andang yang lebih mengutamakan masyarakat.
ke!entingan
*alam
indi7idu
masyarakat
di
se!erti
atas ini,
ke!entingan usaha
untuk
menca!ai !engembangan diri, antara anggota masyarakat satu
dengan yang lain saling berkom!etisi sehingga menimbulkan dam!ak yang kuat. b. Paham kolekti7isme Paham berlebihan
kolekti7isme ke!ada
memberikan
masyarakat
dan
kedudukan kedudukan
yang
anggota
masyarakat secara !erseorangan hanyalah sebagai alat bagi masyarakatnya. c. Paham integralistik Paham integralistik dilandasi !emahaman bah2a masing& masing anggota masyarakat saling berhubungan erat satu sama lain secara organis meru!akan masyarakat. Eandasan sosiologis !endidikan di "ndonesia menganut !aham integralistik yang bersumber dari norma kehidu!an masyarakat8 1@ kekeluargaan
dan
gotong
royong,
musya2arah untuk mufakat, -@ kesejahteraan bersama menjadi
kebersamaan, tujuan
hidu!
bermasyarakat, :@ negara melindungi 2arga negaranya, 4@ selaras serasi seimbang antara hak dan ke2ajiban.
C. Pan"asila Se)agai Sistem ilsa!at Ditinjau Se"ara S&si&l&gis Secara
ringkas,
Eatif ?Pim!inan MP' dan %im /erja
Sosialisasi MP' !eriode -CC9&&-C14, -C1:@ menguraikan !okok& !okok moralitas dan haluan kebangsaan&kenegaraan menurut alam Pancasila sebagai berikut. Pertama, nilai&nilai ketuhanan ?religiusitas@ sebagai sumber etika dan spiritualitas ?yang bersifat vertical transcendental@ diangga! bernegara.
!enting
sebagai
fundamental
etika
kehidu!an
/edua, nilai&nilai kemanusiaan uni7ersal yang bersumber dari hukum tuhan, hukum alam, dan sifat&sifat sosial ?bersifat horiontal@ diangga! !enting sebagai fundamental etika&!olitik kehidu!an bernegara dalam !ergaulan dunia. Prinsi! kebangsaan yang
luas
mengarah
!ada
!ersaudaraan
dunia
yang
dikembangkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi. /etiga, nilai&nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan !ergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau !ergaulan dunia yang lebih jauh. /eem!at, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta
cita&cita
kebangsaan
itu
dalam
aktualisasinya harus
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang di!im!in oleh hikmat kebijaksanaan. /elima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi !ermusya2aratan itu mem!eroleh artinya sejauh dalam me2ujudkan keadilan sosial. Sosiologis
meru!akan
!enera!an
di
masyarakat.
*inamika dan tantangan !ancasil sebagai "deologi egara dalam kajian sosiologis yaitu tingkah laku yang ditera!kan dalam kehidu!an masyarakat akibat adanya tantangan dan dinamka sosial. Penera!an nilai& nilai yang terkadung dalam Pancasila sebagai "deologi +angsa dalam kehidu!an sehari harri ialah Pancasila mengandung : klasi6kasi nilai, nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai o!erasional. Pada tataran nilai dasar Pancasila bersifat abstrak, umum, uni7ersal, oleh karena itu !erlu dikonkritisasi melalui nilai instrumental dan o!erasional. ilai instrumental tercermin !ada hukum !ositif "ndonesia,
sedang
nilai
o!erasional,
yang berlaku di
meli!uti
!elaksanaan
obyektif yakni !elaksanaan oleh institusi serta !enyelenggara
negara dan !elaksanaan subyektif, yakni !elaksanaan oleh 2arga negara. 1. ilai instrumental ilai
instrumental
yaitu
suatu
nilai
yang
bersifat
kontekstual, yang meru!akan arahan kinerjanya untuk kurun 2aktu tertentu dan untuk kondisi tertentu. ilai instrumental ini da!at dan bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan aman. -. ilai !raksis ilai !raksis yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari&hari,
beru!a
cara
bagaimana
rakyat
melaksanakan
?mengaktualisasikan@ nilai Pancasila. ilai !raksis terda!at !ada demikian banyak 2ujud !enera!an nilai&nilai Pancasila, baik secara tertulis mau!un tidak tertulis, baik oleh cabang eksekutif, legislatif, mau!un yudikatif, oleh organisasi kekuatan social !olitik,
oleh
organisasi
kemasyarakatan,
oleh
badan&badan
ekonomi, oleh !im!inan kemasyarakatan. :. ilai intrinsik ?nilai konstata, nilai dasar@ ilai dasar !ancasila meru!akan nilai& nilai yang mendasar !ada Pancasila yang tidak boleh berubah dan tidak boleh diubah. ilai dasar Pancasila yang abadi itu kita temukan dalam em!at alinea Pembukaan ))* 1945. "tulah yang meru!akan nilai&nilai dasar dalam hidu! bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB III PENUTUP
A. -esim*ulan +erdasarkan !embahasan diatas da!at disim!ulkan bah2a 6lsafat adalah cinta akan kebijakan. Pancasila sebagai sistem 6lsafat
adalah
suatu
kesatuan
bagian&bagian
yang
saling
berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan meru!akan bebera!a
suatu inti
kesatuan
sila,
nilai
yang
dan
Selanjutnya, secara sosiologis
utuh
yang
landasan
yang
mem!unyai mendasar.
!ancasila meru!akan sumber
tatanan kehidu!an +angsa "ndonesia, dalam setia! ber!erilaku dan bertindak dalam kehidu!an sehari& hari ber!edoman !ada sila& sila Pancasila. %atanan kehidu!an masyarakat "ndonesia telah tercermin dalam Pancasila baik dalam segi keso!anan, norma, kebiasaan atau tingakah laku, agama dan interaksi antar masyarakat. Peranan Pancasila dalam kehidu!an bermasyarakat meru!akan bekal bagi masyarakat "ndonesia dalam bersika! dan dalam mengambil setia! ke!utusan bagi kehidu!annya. >al& hal yang telah di !a!arkan tersebut yang menunjukkan bah2a Pancasila sebagai !engatur dan !edoman dalam kehidu!an masyarakat "ndonesia yang dikemas dan dijadikan sebagai "deologi egara. B. Saran *alam makalah ini !enulis berkeinginan memberikan saran ke!ada
!embaca
menyadari
bah2a
kekurangan
baik
menyarankan
dalam
!embuatan
masih dari
ke!ada
banyak
bentuk !embaca
makalah terda!at
mau!un agar
ikut
ini
!enulis
kekurangan&
isinya. !eduli
Penulis dalam
mengetahui sejauh mana !embaca mem!elajari tentang sumber sosiologis tentang Pancasila sebagai sistem 6lsafat. Semoga dengan makalah ini !ara !embaca da!at menambah cakra2ala ilmu !engetahuan
DATAR PUSTA-A
#bdulsyani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, ?+andung8 +umi #ksara, -CC(@, hal 5. Prof.*r.Soerjono Soekanto,Sosiologi suatu Pengantar , ?Jakarta8 P% 'aja Ara6ndo Persada, -C1-@, hal 1(. %oyibin, M, #is dan *jahiri, #, /osasih. -CC5. Pendidikan Pancasila II. Jakarta. *P*"/+)*.
-ATA PENANTAR
Segala !uji syukur saya !anjatkan ke!ada #llah S$% yang telah melim!ahkan rahmat ke!ada saya, sehingga saya da!at menyelesaikan makalah <#nalisis Sumber Sosiologis tentang Pancasila Sebagai Sistem ;ilsafat=. Semoga makalah yang saya buat da!at bermanfaat bagi !ara !embaca. $alau!un telah
berusaha semaksimal mungkin, saya
merasa bah2a makalah ini masih jauh dari sem!urna. leh karena itu, saya sangat menghara!kan masukan beru!a kritik dan saran yang membangun demi kesem!urnaan makalah ini. )ntuk itu saya menyam!aikan banyak terima kasih.
Medan,
Penulis
Januari -C1