MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN PENGOLAHAN MINIMUM TILLAGE
Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Alat Dan Mesin Pertanian Oleh: Afifah Afiana S (H0216003) Andita Sari PW (H0216005) Berliana H (H02160011) Gadis Mona P (H0216022) (H0216022) Hilmy Yahya R W (H0216025) Lintang Irfani (H0216030) Mapan Rohmatullah (H0216033) Nindy Rahma I (H0216039) (H0216039) Sani Kamil Baldan (H0216056)
PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNS SURAKARTA 2017
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Mekanisasi Pertanian Pengolahan Minimum Tillage yang merupakan tugas untuk melengkapi mata kuliah Alat dan Mesin Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : a.
Dekan Fakultas Pertanian UNS.
b.
Dosen Pengampu mata kuliah Alat dan Mesin Pertanian Fakultas Pertanian UNS.
c.
Orang tua yang selalu mendoakan serta saudara dan teman-teman seperjuangan yang akan tetap selalu berjuang bersama-sama. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Makalah Mekanisasi Pertanian Pengolahan Minimum Tillage. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikdan saran sar an yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta,
Oktober 2017
Penulis
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tanah (tillage (tillage)) adalah kegiatan yang lazim dilakukan untuk pembangunan pembangunan tegakan. Olah tanah juga j uga menjadi salah satu bagian teknik persiapan lahan ( site site preparation) preparation) dengan tujuan untuk memberikan kondisi tempat tumbuh yang optimal bagi bibit yang akan ditanam. Evans (1992) menyatakan bahwa kegiatan persiapan lahan telah menjadi bagian integral dari pembangunan tanaman hutan dengan tujuan untuk mendapatkan daya hidup tanaman yang tinggi dan pertumbuhan awal yang cepat. cepat. Seperti halnya di bidang pertanian, pengolahan tanah di kehutanan dapat dilakukan sebelum dan sesudah sesudah bibit ditanam.
Pengolahan tanah setelah bibit
ditanam pada umumnya bertujuan untuk pemeliharaan tanaman. Namun demikian Hendromono et al . (2003 dalam dalam Puslitbang Hutan Tanaman, 2006) menyatakan bahwa intensitas pengolahan tanah tergantung pada jenis yang akan ditanam. Ada jenis yang mampu tumbuh pada lahan yang tidak diolah, tetapi ada pula jenis pohon yang memerlukan pengolahan tanah secara intensif agar dapat tumbuh baik dan optimal. Pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif tentu akan memerlukan biaya yang tinggi disamping mempercepat mempercepat kerusakan kerusakan tanah.
Selain itu, pada
umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka. Tanah dihancurkan oleh alat pengolah sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi). Dalam jangka panjang, pengolahan tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah sehingga dapat menghambat pertumbuhan pertumbuh an akar.
Untuk mengatasi
kerusakan karena pengolahan tanah, maka pengolahan tanah minimum dapat menjadi pilihan (LIPTAN, 1994). Pengolahan tanah minimum (minimum (minimum tillage) tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal lahan (LIPTAN, (LIPTAN, 1994). Menurut Johannis (2008), teknologi olah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
terutama di Amerika Selatan, Amerika Amerika Utara serta beberapa negara Afrika. Afrika. Namun laju adopsi olah tanah konservasi ini melambat dalam satu dekade terakhir ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian pengolahan tanah ? 2. Apa itu pengolahan tanah minimum tillage? 3. Apa manfaat pengolahan tanah minimum tillage? 4. Bagaimana cara pengolahan tanah minimum tillage? 5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pengolahan tanah minimum minimum tillage? 1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian pengolahan tanah. 2. Mengetahui apa itu pengolahan tanah minimum tillage. 3. Mengetahui apa manfaat pengolahan tanah minimum tillage. 4. Mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah minimum tillage. 5. Mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan pengolahan tanah minimum tillage.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Apa itu pengertian pengolahan tanah ?
Pengolahan tanah (tillage ( tillage)) adalah kegiatan yang lazim dilakukan untuk pembangunan tegakan.
Olah tanah juga menjadi salah satu bagian
teknik persiapan lahan ( site preparation) preparation) dengan tujuan untuk memberikan kondisi tempat tumbuh yang optimal bagi bibit yang akan ditanam. Evans (1992) menyatakan bahwa bahwa kegiatan persiapan lahan telah menjadi bagian integral dari pembangunan tanaman hutan dengan tujuan untuk mendapatkan daya hidup tanaman yang tinggi dan pertumbuhan awal yang cepat. Sutedja (2001) mendefinisikan sistem pengelolaan tanah merupakan suatu proses mengelola tanah untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah. Sistem pengelolaaan tanah dapat dilakukan dengan pemupukan organik dan anorganik. Pengelolaan tanah secara organik banyak dikembangkan oleh masyarakat sehubungan dengan penggunanan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat menyebabkan perubahan struktur tanah dan kekurangan hara. Pengelolaan tanah organik lebih menekankan pada penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat memperbaiki struktur tanah Hadisuwito (2007). 1.2 Apa itu pengolahan pengolahan tanah tanah minimum tillage?
Beberapa macam cara pengolahan tanah : 1) Tanpa Olah tanah minimum ( zerro tillage), tillage), 2) Olah tanah minimum (minimum ( minimum tillage), tillage), dan 3) Olah tanah maksimum (maximum ( maximum tillage). tillage). Pengelolaan tanah minimum merupakan pengolahan tanah seperlunya saja pada bagian yang ditanami. Tanpa olah tanah merupakan cara bertanam tanpa dilakukan pengolahan tanah kecuali penugalan untuk pembenaman benih, cara ini biasanya dikombinasikan dengan penggunaan herbisisda atau mulsa.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Selain itu, pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka. Tanah dihancurkan oleh alat pengolah sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi).
Dalam jangka panjang, pengolahan tanah yang yang terus menerus menerus
mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah sehingga dapat menghambat pertumbuhan akar. Untuk mengatasi mengatasi kerusakan karena pengolahan tanah, maka pengolahan tanah minimum dapat menjadi pilihan LIPTAN (1994). Pengolahan tanah minimum (minimum ( minimum tillage) tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal lahan LIPTAN (1994).
Menurut
Johannis (2008), teknologi olah tanah konservasi dalam bentuk oleh tanah minimum, tanpa olah tanah dan pemanfaatan mulsa ini telah diterapkan pada 100 juta ha lahan pertanian di dunia terutama di Amerika Selatan, Amerika Utara serta beberapa negara Afrika. Namun laju adopsi olah tanah konservasi ini melambat dalam satu dekade terakhir ini. 1.3 Apa manfaat pengolahan tanah minimum tillage?
Manfaat pengolahan tanah minimum tillage salah satunya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran pemukaan, mengamankan dan memelihara produktifitas tanah agar tercapai produksi yang setinggitingginya dalam waktu yang tidak terbatas. Minimum tillage juga dapat meningkatkan produksi lahan usahatani, serta keuntungan utamanya dapat menghemat biaya pengolahan tanah, waktu dan tenaga kerj a. 1.4 Bagaimana cara pengolahan tanah minimum tillage?
Beberapa cara pengolahan tanah minimum: 1. Pengolahan tanah disekitar lobang tanaman. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari rumput-rumput baik secara mekanis maupun secara kimia
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Pengolahan tanah di sekitar tanaman. Pembersihan Iahan dari rumputrumputan dan pemberian mulsa sama dengan cara di atas sedang pengolahan tanah dilakukan dalam jalur tempat tumbuh tanaman 3. Tanpa pengolahan tanah (Zero Tillage). Dalam keadaan struktur dan porositas tanah masih baik maka pengolahan tanah beIum diperlukan. PEMBERIAN MULSA
Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (serasah) yang susah lapuk. Penggunaan mulsa ini bermanfaat sebagai pengendali gulma, meningkatkan aktivitas organisme tanah, mengurangi penguapan air tanah dan dapat menambah bahan organik setelah mulsa tersebut mulai lapuk. Cara pemberiannya dengan menghempaskan mulsa tersebut di atas permukaan lahan secara merata dengan tebal 3 - 5 cm sebanyak 5 ton/Ha. PEMUPUKAN
Pemupukan diberikan dengan penugalan dalam alur dengan jarak 7-10 cm dari barisan tanaman. Setelah pemberian pupuk, lubang/alur ditutup dengan tanah. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk urea, TSP dan KC L. Menurut Nyland (2001), di kehutanan perlakuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan bibit yang ditanam umum disebut kegiatan persiapan lahan ( site preparation). preparation ). Kegiatan persiapan lahan tersebut meliputi: 1. menghilangkan vegetasi yang tidak diinginkan, menebas dan membuang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
yang tinggi dan pertumbuhan awal tanaman yang cepat. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan: 1.
mengendalikan vegetasi kompetitior
2.
menghilangkan gangguan-gangguan fisik terhadap pertumbuhan pohon
3. pengolahan tanah untuk memperbaiki strukturnya, terutama untuk membantu perkembangan perakaran tanaman dan ketersediaan hara 4.
memperbaiki drainase tanah yang terlalu basah atau menjaga kelembaban pada tanah yang kering
5.
membuat guludan memotong kontur untuk mengurangi mengurangi erosi tanah. Pendapat kedua silvikulturis tersebut menunjukkan bahwa pengolahan
tanah merupakan bagian yang penting untuk memfasilitasi bibit tanaman atau trubusan dari jenis target agar dapat hidup dan tumbuh optimal tanpa gangguan pesaing-pesaingnya atau kondisi tempat tumbuh yang kurang mendukung. Menurut Fahmuddin dan Widianto (2004), pengolahan tanah adalah setiap kegiatan mekanik yang dilakukan terhadap tanah dengan tujuan untuk memudahkan penanaman, menciptakan keadaan tanah yang gembur bagi pertumbuhan dan perkembangan perkembangan akar tanaman sekaligus memberantas gulma. Menurut Puslitbang Hutan Tanaman (2006), tujuan penyiapan lahan adalah mewujudkan prakondisi lahan yang optimal untuk keperluan penanaman yang berwawasan lingkungan dan memelihara kesuburan tanah, terutama
agar
kondisi
fisik
tanah
mendukung
perkembangan
akar,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Cara ini pada umumnya dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, khususnya di lahan yang datar, tetapi memerlukan biaya yang lebih mahal. Tahapan kegiatan pengolahan tanah secara mekanis meliputi: a.
Pembajakan pertama sedalam 30 cm dengan traktor yang dilengkapi bajak piringan berdiameter 71 cm
b.
Pembajakan kedua dilakukan 4 minggu setelah pembajakan pertama dengan arah 45 dari pembajakan pertama
c.
Penggaruan satu kali dilakukan setelah 3-4 minggu dari pembajakan kedua dengan traktor yang dilengkapi garu. Pengolahan tanah (tillage (tillage)) akan diperlukan ketika kondisi sifat fisik
tanah kurang mendukung bagi pertumbuhan tanaman seperti tanah yang padat, keras dan aerasi yang minim. Intensitasnya akan tergantung pada kondisi tanah dan jenis tanaman. Menurut
Winarso
(2005),
pemadatan
tanah,
hardpans hardpans dan
pembentukan lapisan l apisan keras (crusting ) merupakan penyebab utama degradasi fisik tanah. Pemadatan tanah dapat meningkatkan berat isi yang berpengaruh pada penetrasi akar, konduktifitas hidrolik dan aerasi. Untuk mengurangi pemadatan tanah, pengolahan tanah hingga lapisan dalam diikuti pemberian bahan organik dapat dilakukan. dilakukan. Selain untuk persiapan lahan, pengolahan tanah juga dilakukan untuk pemeliharaan tanaman. Pengolahan tanah selama musim tumbuh dilakukan terutama untuk memecahkan kerak-kerak keras yang disebabkan pukulan air hujan untuk menjamin aerasi yang cukup serta mematikan tanaman
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menyatakan bahwa beberapa praktek persiapan lahan dan kegiatan merubah kondisi fisik zona perakaran ternyata dapat menyebabkan: 1. hilangnya lapisan atas tanah dan lapisan bahan organik 2. terkikisnya lapisan humus dan serasah yang belum terdekomposisi yang menyebabkan lapisan mineral tanah menjadi terbuka 3. tercampurnya bahan organik pada permukaan tanah dengan lapisan mineral tanah 4. persiapan lahan secara mekanik juga dapat memusnahkan vegetasi lainnya Selain itu Hasibuan (2009) juga menyatakan bahwa pengolahan tanah perlu dicermati karena bisa menimbulkan banyak masalah antara lain: 1.
rusaknya profil tanah ketika tanah diolah, maka lapisan tanah yang kaya hara akan berpindah dan bercampur dengan lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini bisa menciptakan lapisan keras yang bisa menggangu penetrasi air dan akar ke dalam tanah
2. perubahan pola drainase tanah 3.
rusaknya perakaran tanaman
4. pengolahan tanah secara mekanik bisa menyebabkan pemadatan pemadatan tanah 5. pengolahan tanah dapat merangsang perkecambahan benih gulma 6. pengolahan tanah t anah menyebabkan biji gulma tersimpan di dalam tanah yg dapat berkecambah bila tanah diolah kembali 7.
hilangnya lapisan tanah karena erosi utamanya karena air. Oleh karena itu pada tanah yang berlereng curam pengolahan tanah
sebaiknya diminimumkan, bahkan ditiadakan.
Kegiatan pengolahan tanah
biasa atau konvensional (dengan cara c ara mencangkul atau membajak tanah dua
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
tanah, pertumbuhan gulma akan sangat berkurang (Fahmuddin dan Widianto, 2004). Namun demikian perlu tidaknya pengolahan tanah juga tergantung pada jenis yang akan ditanam. Karena ada jenis-jenis yang mampu ma mpu tumbuh pada lahan yang tidak diolah dan ada pula yang memerlukan pengolahan tanah secara intensif agar dapat tumbuh baik dan optimal (Hendromono et al ., ., 2003 dalam dalam Puslitbang Hutan Tanaman, 2006). Evans (1992) (1992) menyatakan bahwa seberapa besar tingkat persiapan lahan dan pengolahan tanah juga tergantung pada kemampuan suatu spesies untuk bersaing mendapatkan cahaya, kelembaban dan hara pada suatu tapak. Sebagai contoh: 1.
kebanyakan Eukaliptus memerlukan pengolahan tanah dan lahan yang bebas gulma agar pertumbuhan awalnya awalnya cepat
2. beberapa jenis Pinus termasuk P. oocarpa, oocarpa, P patula dan dan P. caribea adalah toleran terhadap kompetisi dengan rumput 3. jenis Araukaria akan tertekan jika berkompetisi dengan rumput dan hanya tumbuh lambat bahkan sering mengalami khlorosis. Contoh diatas menjelaskan bahwa setiap spesies menghendaki persiapan lahan
yang berbeda. Tidak selalu persiapan lahan dengan
pengolahan tanah secara total akan memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan awal suatu jenis tanaman. Berikut ini beberapa hasil penelitian penyiapan lahan dan praktek pra ktek pengolahan tanah untuk beberapa spesies spesi es pohon dari hasil penelitian yang dirangkum dalam Puslitbang Hutan Tanaman (2006). 1.5 Bagaimana kelebihan kelebihan dan kekurangan pengolahan pengolahan tanah minimum minimum
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Tenaga kerja yang lebih sedikit daripada pengelolaan penuh, sehingga mengurangi biaya produksi. 5. Dapat diterapkan pada lahan-lahan marginal yang jika tidak dengan cara ini mungkin tidak dapat diolah. 1.5.2 Kekurangan Kekurangan pengolahan pengolahan tanah minimum tillage?
1. Persiapan bedengan yang kurang memadai dapat menyebabkan pertumbuhan yang kurang baik dan produksi yang rendah, terutama untuk tanaman seperti jagung dan ubi. 2. Perakaran mungkin terbatas dalam tanah yang berstruktur keras. 3. Lebih cocok untuk tanah yang gembur. 4. Pemberian mulsa perlu dilakukan secara terus menerus. 5. Herbisida diperlukan apabila pengendalian tanaman pengganggu tidak dilakukan secara manual / mekanis.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 1. Pengelolaan tanah merupakan suatu proses mengelola tanah untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah. 2. Pengolahan tanah minimum (minimum ( minimum tillage) tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal lahan 3. Manfaat pengolahan tanah minimum tillage salah satunya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran pemukaan. 4. Beberapa cara pengolahan tanah minimum yaitu pengolahan tanah disekitar lobang tanaman dan pengolahan tanah di sekitar tanaman men ghindari kerusakan 5. Kelebihan Pengolahan minimum tillage yaitu menghindari struktur tanah, mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan memperlambat proses mineralisasi, sehingga penggunaan zat-zat hara dalam bahan-bahan organik lebih berkelanjutan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
Evans, J. 1992. Plantations forestry in the tropics. Tree planting for industrial, social, environtmental and agroforestry purposes.Second editions. Oxford University Press. New York. Johannis, M.L. 2008. Pertanian berkelanjutan pertanian konservasi. Sumber Sinar Harapan. Media Tani. Jumat, 8 Februari. http://mediatani.wordpress.com http://mediatani.wordp ress.com/2008/02/08/pertanian-be /2008/02/08/pertanian-berkelanjutan-pe rkelanjutan-pertanianrtaniankonservasi/ (diakses 15 Oktober 2017). LIPTAN. 1994. Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 145/94. Balai Informasi Pertanian Irian Jaya, Jayapura. http://www.pustakadeptan.go.id/agritek/ppua0138.pdf. (diakses deptan.go.id/agritek/ppua0138.pdf. (diakses 15 Oktober 2017). Nyland, R.D. 2001. Silviculture concept concept and apllications. apllications. Second Edition. Mc. Graw Graw Hill. University of Minnesota, USA. Puslitbang Hutan Tanaman. 2006. Teknik silvikultur hutan tanaman industri. Puslitbang Hutan Tanaman, Badan Litbang Kehutanan, Bogor. Subagyono. 2007. Konservasi air untuk adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim. In: In: F. Agus, N. Sinukaban, A.N. Gintings, H. Santoso dan Sutadi ( Eds ( Eds.). .). Bunga Rampai Konservasi Tanah dan Air. Pengurus Pusat Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia 2004-2007. Hal 13-27. Tisdale S.L. dan W.L. Nelson. 1956. Soil fertility and fertilizers. New York. The Macmillan Company.USA. Company.USA. 428