BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat ala t dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan kebidanan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang bidan professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut. Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya. B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut : 1.
Apa saja fungsi dari sistem limfa?
2.
Bagaimana proses aliran limfa?
3.
Sebutkan pembuluh atau saluran limfa?
4.
Apa saja fungsi dari tonsil?
5.
Sebutkan kasus-kasus yang berkaitan dengan sistem limfa?
C.
Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1.
Dapat menjelaskan tentang fungsi limfa
2.
Dapat mengetahui proses aliran limfa
3.
Dapat menjelaskan mengenai pembuluh limfa
4.
Dapat menjelaskan fungsi tonsil
5.
Dapat mengetahui berbagai kasus yang berkaitan dengan limfa
D.
Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan tentang Anatomi Fisiologi Sistem Limfa. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.
Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan konsep keilmuan khususnya tentang Anatomi Fisiologi Sistem Limfa.
2.
Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang Anatomi Fisiologi Sistem Limfa secara teoretis maupun secara praktis.
E.
Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah.
BAB II TINJAUAN TEORI
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana : Bagian, Memisahkan. Tomi (tomie) Tomneinei : iris atau potong. Fisiologi berasal dari kata Fisis (physis) : Alam atau cara kerja Logos (logi) : ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alatalat tubuh dan sebagainya. Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah. Di antaranya dapat dijelaskan di bawah ini. Cairan limfa berwarna kuning keputih putihan yang disebabkan karena adanya kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi. Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus. Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfe.
BAB III PEMBAHASAN
A. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah. ang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung. Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah. Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu.
1.1
Kelenjar atau nodus limfe
Kecil lonjong seperti kacang
Terdapat di sepanjang pembuluh
Kerja : penyaring
Banyak dijumpai di tempat pembentuk limfosit
Kelompok utama terdapat di : Axila / ketiak, Leher, Thorak, Abdomen, Lipat paha
Di dalam kapsul nodus limfe mengandung jenis-jenis tertentu dari sel -sel imun. Sel-sel ini sebagian besar adalah lymphocites, yang menghasilkan protein-protein yang menangkap dan memerangi virus-virus dan mikroba-mikroba lain, dan macrophages, yang menghilangkan dan menghancurkan material yang di ta ngkap. Lokasi-Lokasi Nodus Limfa
Nodus-nodus limfa berlokasi diseluruh tubuh. Beberapa ada langsung dibawah kulit dimana yang lain-lain berada didalam tubuh. Bahkan nodus-nodus limfa yang paling superficial (dekat pada kulit) adalah biasanya tidak terlihat atau gamblang (dirasakan dengan menyentuh), kecuali mereka membengkak atau membesar untuk beberapa sebab-sebab. Mereka dihubungkan satu sama lainnya oleh pembuluh-pembuluh limfatik yang terikat secara lepas. Nodus-nodus limfa biasanya bergabung pada daerahdaerah yang berbeda didalam tubuh dimana mereka bertanggung jawab untuk penyaringan darah dan melaksanakan fungsi imunologi mereka untuk area tertentu itu dari tubuh. Cairan dari pembuluh-pembuluh limfatik akhirnya masuk kedalam sistim vena (vena-vena) dalam tubuh. Penyebab Pembengkakan Nodus Limfa
Ada
banyak
penyebab-penyebab
untuk
nodus-nodus
limfa
yang
membengkak, adakalanya dirujuk sebagai "kelenjar-kelenjar yang membengkak" atau "swollen glands" (lymphadenopathy atau lymphadenitis). Pada umumnya, nodus-nodus limfa membengkak ketika mereka aktif yang disebabkan oleh suatu infeksi, peradangan, atau kanker. 1.2
Dinamika atau proses aliran limfe
Proses jalan limfe dimulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan interstisiil yang mengandung zat-zat makanan didalamnya, keluar dari kapiler darah. Setelah keluar dari kapiler darah, kemudian masuk ke dalam jaringan jaringan disekelilingnya. Kemudian cairan interstisiil ini akan memberikan zat-zat makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah,
pertama limfe itu masuk kedalam kapiler. Antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu dan akhirnya menjadi besar, yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus dexter. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakan systerna cycli. Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter, pangkalnya menereima limfe dari sebagian besar dinding dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe sebelah kanan, yang terletak di dekat dada. Dari perkumpulan tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter. Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodusnodus limfatikus. Karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang, sebelum dialirkan ke dalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan kuman-kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikian dapat terjadi, bila terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke ginjal, di ginjal tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan dikeluarakan. Di dalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga cairan limfe tidak bisa kembali. Gambar pembuluh atau saluran limfe
B. Pembuluh atau saluran limfe
Serupa vena kecil
Banyak katup
Pembuluh terkecil terdiri selapis endotelium
Khilus / lakteal = pembuluh limfe khusus dijumpai dalam vili usus kecil
Ada 2 saluran utama :
1.
Duktus torasikus : mengalirkan dari seluruh tubuh selain bagian kanan
2.
Duktus limfe kanan
:
mengalirkan dari kanan kepala dan leher, lengan kanan
dan dada kanan . 2.1
Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan). 2.2 Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan. Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah. Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar tubuh sebagai berikut :
1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha, lutut, dan leher. 2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus. 3. Kelenjar folikel di pangkal lidah. 4. Tonsil. 5. Adenoid di dinding tekak
Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )
Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut : 1.
Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2.
Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3.
Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.
C. Tonsil
Tonsil atau amandel terdiri atas jaringan limfe terleta k di antara dua tiang fause (lengkung langit-langit) dan banyak terdapat persediaan limfosit. Tonsil atau amandel adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring. Fungsinya membantu pertahanan tubuh bagi anak-anak di bawah usia 6 tahun melawan penyakit. Mulai anak usia 6 tahun ke atas fungsi amandel akan digantikan oleh pertahanan tubuh yang lain.Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan. Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang didesain untuk melindungi kita dengan menjebak bakteri atau virus yang berusaha masuk ke tubuh kita mela lui mulut.Dengan bertambahnya usia seharusnya amandel tersebut akan mengecil dengan sendirinya, kecuali apabila sering terjadi infeksi/peradangan seperti batuk pilek dan adanya faktor alergi pada badan, amandel akan bertambah besar. Patologi Amandel meradang dan membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklah membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman-kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati. Macam- macam Tonsil
1.
Tonsilla Lingualis, pada Radix Linguae;
•
Epitel : berlapis pipih melapisi kripta (cekungan)
•
Keliling mukus (weber) bermuara pada dasar kripta
•
Lumen kripta bersih jarang beradang
2. Tonsilla Palatina, diantara arcus glossopalatinus dan arcus pharingopalatinus; •
Epitel: berlapis pipih
•
Kripta dalam, bercabang cabang
•
Lumen kripta kotor sering beradang
–
3. Tonsilla Pharingica, pada dinding belakang nasopharynx •
Epitel: berderet silindris bersilia dengan sel-sel goblet
•
Tak ada kripta
D. Kasus-kasus
1)
LIMFANGITIS
Limfangitis akut mempengaruhi anggota penting dari sistem kekebalan tubuh-sistem limfatik. Limbah bahan-bahan dari hampir setiap organ dalam tubuh mengalir ke pembuluh limfatik dan akan disaring dalam organ kecil yang disebut kelenjar getah bening. Benda asing, seperti bakteri atau virus, diproses dalam kelenjar getah bening untuk menghasilkan respon imun untuk melawan infeksi. Limfangitis akut, bakteri memasuki tubuh lewat luka, goresan, gigitan serangga, luka bedah, atau kulit lainnya cedera. Setelah bakteri masuk ke sistem limfatik, mereka berkembang biak dengan cepat dan mengikuti pembuluh limfatik seperti jalan raya. Pembuluh limfatik yang terinfeksi menjadi meradang, menyebabkan garis-garis merah yang tampak di bawah permukaan kulit. Pertumbuhan bakteri terjadi begitu cepat sehingga sistem kekebalan tubuh tidak merespon cukup cepat untuk menghentikan infeksi. Jika tidak diobati, bakteri dapat menyebabkan kerusakan jaringan di daer ah infeksi. Sebuah penuh nanah, menyakitkan benjolan disebut abses juga bisa terbentuk di daerah yang terinfeksi. Selulitis, sebuah infeksi umum lapisan kulit yang lebih rendah, dapat juga terjadi.
Limfangitis akut paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Bakteri berbahaya ini juga menyebabkan radang tenggorokan, infeksi jantung, saraf tulang belakang, dan paru-paru, dan pada 1990-an telah disebut sebagai "bakteri pemakan daging." Staphylococci bakteri juga dapat menyebabkan limfangitis. Gejala : Gejala karakteristik limfangitis akut adalah lebar, garis-garis
merah memanjang dari tempat infeksi ke ketiak atau pangkal paha. Daerah yang terkena merah, bengkak, dan nyeri. Blistering kulit yang terkena bencana dapat terjadi. Infeksi bakteri menyebabkan demam 100-104° F (38°-40° C). Di samping itu muncul rasa, sakit umum, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, dan hilangnya nafsu makan dapat dirasakan. Perawatan : Karena sifat serius infeksi ini, pengobatan akan dimulai
segera, bahkan sebelum hasil kultur bakteri yang tersedia. Satu-satunya pengobatan untuk limfangitis akut adalah memberikan dosis sangat besar antibiotik, biasanya penisilin, melalui pembuluh darah. Tumbuh bakteri streptokokus biasanya dihilangkan dengan cepat dan mudah dengan penisilin. Antibiotik klindamisin dapat dimasukkan dalam pengobatan untuk membunuh streptokokus yang tidak tumbuh dan berada dalam keadaan istirahat. Atau, sebuah "spektrum luas" dapat digunakan antibiotik yang akan membunuh banyak jenis bakteri.
2)
Obstruksi limfatik
Penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh yang mengalirkan cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut lymphedema, yang berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak penyebab obstruksi limfatik, termasuk: infeksi kulit seperti selulitis (l ebih umum pada pasien obesitas), infeksi parasit seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi.
3)
LEUKIMIA
Leukeumia dianggap sebagai keadaan arsinogenik (seperti karsinoma) ditandai dengan produksi leukosit yang terlampau banyak. Hal ini diklasifikasikan sesuai dengan jenis leukosit yang terkena, sebagai leukeumia limfatik atau
leukeumia mieloid. Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur dan paling banyak pada masa kanak-kanak. Keadaan ini dapat akut atau khronik sesuai dengan kecepatan bertambahnya. Prognosanya tidak memberi harapan pada leukeumia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu,tetapi pasien dengan leukeumia kronik dapat hidup beberapa tahun.
4)
Filariasis limfatik (FL)
Merupakan salah satu penyakit yang paling melemahkan dan merusak penampilan seseorang. Infeksinya disebabkan oleh tiga cacing helmintik
–
Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dan ditularkan oleh nyamuk yang termasuk dalam 4 kelompok vector Culex, Anopheles, Aedine dan –
Mansonia. Cacing cacing tersebut menghuni saluran limfatik (getah bening) dan –
menyebabkan terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase selanjutnya menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan elephantiasis.
5)
TONSILITIS (PERADANGAN PADA AMANDEL)
Peradangan pada amandel disebut sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, namun diambilnya amandel dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Radang amandel (bahasa Inggris: tonsillitis) adalah infeksi pada amandel yang terkadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam. Gejala Keluhan :
Ø Sulit atau sakit saat menelan Ø Sakit kepala Ø Demam dan kedinginan Ø Pembesaran, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) disekitar rahang dan leher. Ø Kehilangan atau berubahnya suara Ø Sakit pada kerongkongan dan mudah berubah menjadi parah. Ø Membengkaknya amandel. Ø Amandel berubah menjadi merah. Ø Titik putih pada amandel
6)
Bovine Leukosis
Suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya sel-sel leukosit dalam darah terutama sel leukosit berinti 1 (leukosit). Hal ini terjadi karena adanya rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-sel jaringan tersebut mengalami hipertropi (pembengkakan). Penyebab bovine leukosis enzootik (BLE) adalah jenis virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna). Partikel-partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah yang menyebabkan leukimia.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut : 1.
Sistem Limfe berkaitan erat dengan sistem peredaran. Pembuluh limfe ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan-bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe.
2.
Cairan Limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.
3.
Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfe kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfe yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangkang kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
4.
Kelenjar limfe berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfe terdapat di sepanjang pembuluh limfe, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfe yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan sebagai berikut : 1.
Untuk menghindari penyakit yang berkaitan dengan sistem limfa, hendaknya tubuh kita harus selalu mempunyai banyak cairan.
2.
Kelenjar limfe sangat berperan penting dalam menghasilkan sel darah putih (anti body), sehingga dapat menjaga tubuh kita dari infeksi dan sebaiknya penuhi tubuh dengan nutrisi yang dapat menyeimbangkan sel darah putih.
3.
Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem limfa secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap sistem limfa.