Kata pengantar
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini secara garis besar membahas menegenai pembuatan larutan dalam kimia. Dalam penulisan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Aslin Jupri,S.Pd,M.Pd dan Rasnita Maharani Amd.Farm, sebagai dosen dan asisten dosen mata kuliah Kimia Dasar yang senantiasa memberikan pentujuk, arahan, dan motivasi selama mengikuti mata kuliah Kimia Dasar. Dengan segala kerendahan hati, βTak ada gading tak retakβ penulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Makale, 15 november 2017
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ............................................................................. I.2 Maksud dan Tujuan ..................................................................... BAB II PEMBAHASAN II.1 Tinjaun Pustaka ........................................................................... II.2 Pengertian Larutan ...................................................................... II.3 Konsentrasi Larutan .................................................................... II.4 Komponen Larutan ...................................................................... II.5 Pembagian Larutan ...................................................................... a. Larutan Elektorlit ..................................................................... b. Larutan Non Elektorlit ............................................................. BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan ................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
II.1 Latar Belakang Dalam kimia, larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom atupun ion dari dua zat atau lebih. Komponen yang mengandung zat yang lebih banyak disebut pelarut atau solven sendangkan komponen yang mengandung zat lebih sedikit disebut terlarut atau solut. Elektolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan listrik. Berdasarkan kuat lemah suatu zat yang mempunyai daya hantar listrik kuat termasuk elektrolit kuat contohnya dalam cuka mengandung asam asetat yang terionisasi sebagian.
II.2 Maksud danTujuan Makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
BAB II PEMBAHASAN II.1 Tinjaun Pustaka Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. II.2 Pengertian Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena hubungannya begitu seragam sehungga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas padat, ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula larut dalam air dan lain-lain. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan pelarut digunakan air. II.3 Konsentrasi Larutan Konsentrasi adalah perbandingan zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan. Satuan konsentrasi yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambahkan dengan persen massa dan persen volume. Konsentrasi dinyatakan dengan beberapa cara yaitu: 1.Molaritas Molaritas ialah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Dimensi molaritas ialah mol/L atau mol L-1 . Rumus molaritas: π
M= π£
atau
π
M=ππ Γ
1000 π£
Keterangan: M = molaritas n = mol v = volume g = massa zat terlarut Mr = massa relatif zat terlarut 2. Molalitas Molalitas ialah jumlah zat terlarut pada tiap kilogram pelarut, dalam molalitas tidak ada volume, namun massa tidak berpengaruh pada suhu. Rumus molalitas: π
m=π
atau
π
m=ππ Γ
1000 π
Keterangan: m= molalitas n= mol p= massa Mr= massa relatif terlarut (Kg) g= massa terlarut 3. Persen massa Persen massa atau sering disebut persen bobot per bobot (% b/v), menyatakan jumlah zat terlarut dalam 100 bagian massa larutan. Rumus persen massa: % massa =
πππ π π π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘ πππ π π ππππ’π‘ππ
Γ 100%
4. Persen volume Persen volume atau persen volume per volume (% v/v), menyatakan jumlah zat terlarut dalam 100 bagian volume larutan. Rumus persen volume: % volume =
π£πππ’πππ π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘ π£πππ’ππ ππππ’π‘ππ
Γ 100%
5.ppm ppm ( part per million ) menyatakan jumlah bagian komponen dalam sejuta bagian campuran. Rumus ppm:
ppm massa =
πππ π π π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘ ( ππππππππ ) πππ π π ππππ’π‘ππ ( πππππ’πππ )
ppm volume =
Γ 100%
π£ππ’ππ π§ππ‘ π‘ππππππ’π‘ ( ππππππππ ) π£πππ’ππ ππππ’π‘ππ ( πππππ’πππ )
Γ 100%
6. fraksi mol fraksi mol menyatakan perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah mol seluruh larutan ( mol terlarut + mol pelarut ). Rumus fraksi mol:
XA =
ππ΄ ππ΄+ππ΅
Keterangan: XA = fraksi mol pelarut nA= mol zat terlarut nB= mol zat pelarut 7. Normalitas Normalitas menyatakan jumlah garam ekuivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. Satuannya dilambangkan dengan N dan disebut normal. Rumus normalitas:
N=
ππππ π
atau N =
1000 π
π
Γ ππ Γ valensi
Valensi menyatakan banyaknya ion H+ atau H- ( dalam larutan asam basa) yang dilepaskan.
II.4 Komponen Larutan Suatu larutan terdiri atas dua komponen yaitu: 1.
Pelarut ( solvent ) ialah komponen yang mengandung jumlah zat yang lebih banyak.
2.
Terlarut ( solute ) ialah komponen yang mengandung zat yang lebih sedikit.
Larutan dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 1. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. 2. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. 3. Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute yang diperlukan daripada solvent.
Berdasarkn banyak sedikitnya zat terlarut dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Larutan dipakai merupakan larutan yang mengandung relatif banyak solute 2. Larutan encer merupakan larutan yang relatif sedikit mengandung solute
II.5 Pembagian Larutan Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dibagi menjadi dua yaitu: a. Larutan Elektrolit Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan kuat lemah, suatu zat yang mempunyai daya hantar listrik kuat termasuk elektrolit kuat, dan zat yang daya hantar listriknya lemah, termasuk elektrolit lemah. Larutan elektolit kuat terionisasi sempurna dalam air (Γ=1), sehingga semua molekul terionisasi dan tidak ada molekul yang tersisa dalam larutan, sedangkan elektolit lemah yang terinisasi sebagian (0<Γ<1), dalam larutan sebagian berbentuk ion-ion sebagian lagi masih dalam bentuk molekul. b. Larutan Non Elektrolit Non elektrolit tida menghantarkan arus listrik ketika larutan ke dalam air larutan non elektrolit tidak dapat terionisasi (Ξ±= 0), sehingga tidak ada ion dalam larutan tetapi semua dalam bentuk molekul.
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion-ion dari dua zat atau lebih. 2. Konsentrasi adalah perbandingan zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol). Konsentrasi dinyatakan dengan beberapa cara yaitu: molaritas, molaritas, persen massa, persen volume, ppm, fraksi mol, normalitas` 3. Komponen larutan Larutan dibagi menjadi dua komponen yaitu: a. Pelarut ( solvent ) ialah komponen yang mengandung jumlah zat yang lebih banyak. b. Terlarut ( solute ) ialah komponen yang mengandung zat yang lebih sedikit Larutan dibagi menjadi tiga jenis yaitu: a. Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. b. Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. c. Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute yang diperlukan daripada solvent. Berdasrakan banyak sedikitnya zat terlarut dibedakan menjadi dua yaitu: a. Larutan dipakai merupakan larutan yang mengandung relatif banyak solute b. Larutan encer merupakan larutan yang relatif sedikit mengandung solute 4. Jenis larutan berrdasarkan daya hantar listrik, larutan dibagi menjadi dua yaitu: a. Laturan elektolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan yang dapat menghantar arus listrik. b. Larutan non eletrolit suatu zat yang tidak menghantarkan arus listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Tanawi, Yulystine. 2014. MAKALAH KIMIA LARUTAN.[internet] diakes pada https://www.scribd.com/mobile/doc/50281637/MAKALAH-KIMIA-LARUTAN.