MAKALAH KOSMETOLOGI
TABIR SURYA
DISUSUN OLEH :
ROSALIA ANGELICA P.S. (G 701 11 038)
RIESTI ANGELIN P. (G 701 11 085)
SUMARNI (G 701 11 054)
HARTONO (G 701 12 052)
ARIFANDI (G 701 12 082)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sinar matahari membuat kita merasa sehat, cantik, penuh semangat, dan menguntungkan bagi tubuh. Namun sinar matahari juga dapat membakar kulit kita, membuatnya kering, menimbulkan keriput, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya. Sinar matahari juga dapat menyebabkan alergi dan pengaruh-pengaruh lainnya yang mematikan, seperi kanker kulit. Melakukan tindakan pencegahan cukup penting maka kita dapat menikmati keuntungan dari sinar matahari dengan resiko yang lebih kecil (Seri Penyembuhan Alami, 2009).
Kita sudah mengetahui bahwa warna kecoklatan akibat sinar matahari merupakan tanda kerusakan kulit dan bahwa sinar ultraviolet menyebabkan kerusakan yang irreversibel. Sinar matahari merupakan radiasi elektromagnetik yang mirip dengan sinar X. Ada tiga jenis sinar ultraviolet; masing-masing mempengaruhi kulit secara berbeda. Sinar yang tidak tampak, yang dikenal dengan sinar ultraviolet-A (UV A) memiliki energi yang lebih rendah dan konstan sepanjang hari sepanjang tahun. Sinar ini menembus lapisan kulit yang paling dalam serta mempengaruhi kolagen dan elastisitas. UVA menyebabkan timbulnya jerawat, tanda-tanda penuaan dini, dan hilangnya elastisitas kulit, serta membuat kulit rentan terhadap infeksi dan melanoma (Seri Penyembuhan Alami, 2009).
Sinar ultraviolet-B (UVB) bersifat tidak konstan, bergantung pada temperatur, letak geografis, dan waktu. Intensitasnya paling kuat pada pukul 10.00-16.00. UVB menyebabkan kerusakan kulit yang paling serius karena mempengaruhi DNA, menyebabkan kulit terbakar, memerah, bernoda hitam, dan mengalami penuaan. UVB juga berperan penting dalam penyebaran kanker kulit. Sinar Ultraviolet-C (UVC) kemungkinan besar paling berbahaya meskipun lapisan ozon menyaring sinar ini (Seri Penyembuhan Alami, 2009).
Berdasarkan penjelasan diatas maka perlu dilakukan suatu pencegahan untuk menangkal radiasi sinar ultraviolet. Salah satunya adalah penggunaan Tabir Surya.
BAB II
PEMBAHASAN
TABIR SURYA
Tabir surya adalah suatu bahan yang formulanya mengandung senyawa kimia aktif yang dapat menyerap, menghamburkan, atau memantulkan sinar surya yang mengenai kulit, sehingga dapat digunakan untuk melindungi fungsi dan struktur kulit manusia dari kerusakan akibat sinar surya.
Tabir surya bekerja dengan cara mengabsorpsi, memantulkan, dan menghamburkan sinar matahari yang menerpa kulit. Jika anda memiliki kulit sensitif, anda harus menggunakan tabir surya dengan proteksi yang tinggi dengan faktor proteksi yang tinggi terhadap sinar matahari (Sun Protection Factor/SPF) (Seri Penyembuhan Alami, 2009).
Pakailah tabir surya bebas minyak yang tidak menyumbat pori-pori. Banyak produk yang sudah memiliki perlindungan dari sinar matahari, yang ditunjukkan oleh kadar SPF (Sun Protection Factor). Pastikan setiap produk yang dipakai memiliki kandungan SPF tidak kurang dari 15 (Nicholas Perricone, 2002).
Fungsi tabir surya adalah untuk melindungi kulit dari radiasi ultraviolet dalam sinar matahari yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada kulit, seperti pada penuaan dini, hiperpigmentasi, sampai kanker kulit. Tabir surya yang mengandung PABA (Para Amino Benzoic Acid) populer di negara-negara barat karena efektif menyerap sinar UVB dan menyebabkan kecoklatan pada kulit. Tetapi untuk kulit Asia/Indonesia, tabir surya yang mengandung UVB tidak cocok dan tidak aman karena menyebabkan kecoklatan pada kulit dan bersifat photosensitizer (Dra. Fatma Latifa, Apt., 2007).
Tabir surya mencegah pembentukan squamous cell carcinoma penyebab kanker kulit pada hewan dan manusia. Tabir surya dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tabir surya fisik dan tabir surya kimia. Tabir surya fisik memiliki mekanisme kerja dengan memantulkan dan menghamburkan radiasi sinar ultraviolet, sedangkan tabir surya kimia memiliki mekanisme kerja mengabsorbsi radiasi sinar ultraviolet (Ghazali, 2007).
JENIS-JENIS TABIR SURYA
Tabir Surya Kimiawi atau Organik
Tabir surya kimiawi umumnya merupakan ikatan aromatik yang berkonjugasi dengan gugus karbonil. Struktur kimiawi ini menyerap gelombang UV intensitas tinggi dengan eksitasi menjadi energi yang lebih tinggi. Energi yang hilang akibat konversi dari energi yang tersisa ke dalam panjang gelombang energi yang lebih rendah lagi dengan kembali ke keadaan dasar (Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert, 2008).
Komposisi kimia tabir surya UVB mencangkup PABA dan derivatnya, salicylates, octocrylane, ensilozole, dan derivat camphor (Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert, 2008).
Tabir Surya Fisik atau Inorganik
Meskipun komposisi semua tabir surya adalah kimiawi, istilah nonkimiawi atau fisikal digunakan untuk merujuk tabir surya inorganik yang mencakup 2 komposisi; titanium oksida dan seng oksida. Teknologi terbaru mengizinkan komposisi ini diproduksi dalam ukuran submikroskopik (<200 nm) sehingga pancaran cahaya dapat diminimalisasikan dan tidak tampak di permukaan kulit. Partikel kecil ini mengubah sinar UV, terutama dengan penyerapan serupa dengan tabir surya organik. Tabir surya inorganik sangat fotostabil dan aman (Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert, 2008).
KARAKTERISTIK TABIR SURYA
Menurut Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert, 2008, Jenis tabir surya yang paling penting adalah yang bekerja dengan mengabsorbsi radiasi eritemal UV. Karakteristik yang penting dalam tabir surya adalah:
Tidak toksik dan tidak mempengaruhi metabolisme tubuh
Tidak berbahaya secara dermatologis seperti bebas dari efek iritan dan efek sensitasi yang berbahaya
Tidak bersifat fotolabil, yaitu mampu mengabsorbsi radiasi eritemogenik, tidak mengalami perubahan kimia yang dapat mengurangi kemampuannya sebagai tabir surya
Tidak menguap dan memiliki karakteristik kelarutan yang sesuai
Tidak terdekomposisi dengan adanya lembab, keringat dan lain sebagainya
Harus dapat terabsorbsi melalui kulit
SYARAT-SYARAT BAGI PREPARAT KOSMETIK TABIR SURYA
Enak dan mudah dipakai
Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan
Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur
Bahan dasar harus mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit
(anonim, 2014)
EVALUASI SEDIAAN KOSMETIK TABIR SURYA
DAFTAR PUSTAKA
Nicholas Perricone., 2002., The Perricone Prescription., PT. Serambi Ilmu Semesta., Jakarta
Planstock, J. Alonso., 2005., Natural Healing Series., Penerbit; Kanisus., Yogyakarta.
Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert. 2008. Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development. Informa Healthcare, New York.