KONVERTER PENGERTIAN KONVERTER Konverter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan searah alias DC ke tegangan DC yang punya nilai berbeda. Terdapat dua mode konversi yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan tersebut. Mode pertama adalah konversi linear atau linear conversion. Dan mode kedua adalah konversi peralihan atau switching conversion. Konversi linear menurunkan tegangan yang berasal dari baterai dengan cara mengubah kelebihan daya menjadi energi kalor atau panas. Metode ini sangat sederhana, meskipun pada kenyataannya tidak begitu efisien. Konversi peralihan pada umumnya menggunakan komponen magnetik guna menyimpan daya secara sementara. Setelah itu daya yang disimpan secara sementara tersebut diubah menjadi tegangan lainnya. Tegangan yang dihasilkan bisa lebih besar, atau lebih kecil, lebih rendah, atau kebalikan (negatif) daripada tegangan input. FUNGSI KONVERTER fungsi dan kelebihannya masing-masing. Tak jauh berbeda dengan converter atau yang sering disebut dengan konverter ini merupakan suatu alat elektronika yang nantinya difungsikan untuk mengkonverensi arus-arus output atau arus DC maupun AC. Alat yang satu ini seringkali dimanfaatkan untuk mengubah rangkaian arus tertentu entah itu dari arus DC ke AC ataupun sebaliknya. Dengan begitu, Anda bisa mendapati keperluan arus yang sesuai, bila pun ada pengubahan dapat Anda sesuaikan dengan alat ini. Di lihat dari kinerjanya, alat yang satu ini memang canggih dan sudah banyak diterapkan untuk beberapa kebutuhan. Salah satu hingga beberapa diantara juga dapat Anda terapkan untuk keperluan di setiap hari. Yang mana dengan adanya alat ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah arah dan nantinya akan menyeimbangkan arus yang dibutuhkan. Sehingga dalam kata lain arus sebelum tak menjadi masalah ataupun tak menimbulkan resiko pada komponen berarus lainnya karena alat ini telah mengantisipasinya. Alat yang digunakan untuk mengubah daya listrik atau yang disebut dengan converter ini seringkali dimanfaatkan pada dunia elektronika dan industri. Dimana pada alat ini, dapat difungsikan sebagai pengubah arus listrik yang searah menjadi bolak-balik ataupun sebaliknya. Di samping itu, difungsikan pula sebagai penyeimbang arus listrik bilamana diterapkan pada suatu benda yang bermuatan listrik tertentu. Ketika kita mempelajari elektronika, yang pertama harus kita lakukan adalah mempelajari dan mengenal terlebih dahulu komponen-komponen dasar elektronika. Dengan begitu maka kita akan lebih mudah mempelajari elektronika dan membangun suatu sistem elektronika yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 5 jenis komponen dasar elektronika beserta fungsi dan simbolnya yang harus kamu ketahui, terdiri dari resistor, kapasitor, induktor, dioda, dan transformator.
Resistor
Resistor bila diterjemahkan artinya tahanan atau hambatan, yang berfungsi untuk menghambat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Kemampuan resistor menghambat suatu arus kita disebut resistansi yang dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Besarnya nilai resistansi suatu resistor dapat kita lihat dari gelang-gelang warna yang terdapat pada badan resistor.
Gambar dan Simbol Resistor
Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu dari 5 komponen dasar elektronika yang fungsinya penting untuk kamu ketahui karena sering digunakan. Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator merupakan komponen yang mampu menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Satuan dari kapasitor disebut dengan Farad, yang menunjukkan kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik atau kapasitansi. Farad diambil dari nama Michael Faraday, seorang ilmuan yang menemukan kapasitor.
Gambar dan Simbol Kapasitor
Induktor
Induktor adalah komponen yang digunakan sebagai beban induktif. Induktor berfungsi sebagai penyimpanan energi dimedan magnet akibat tegangan listrik yang melaluinya. Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan, dan bahan yang mengelilinginya. Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry.
Gambar dan Simbol Induktor
Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengahantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda bisa juga digunakan untuk mengontrol arus, yakni sebagai saklar elektronik. Dioda terdiri dari 2 komponen elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Gambar dan Simbol Dioda
Transistor
Transistor merupakan komponen dasar elektronika yang harus kamu ketahui karena memiliki banyak fungsi dan merupakan komponen yang memegang peranan sangat penting dalam dunia elektronika modern ini. Pada prinsipnya transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Transistor terdiri dari 3 kaki yaitu Basis (B), Colector (C), dan Emitor (E). Agar transistor dapat bekerja, kepada kaki-kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis-Emitor diberikan forward voltage, sedangkan Basis-Colector diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara Colector dan Emitor akan ada arus (transistor akan menghantarkan) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghantarannya. Beberapa fungsi transistor diantaranya adalah sebagai penguat arus, sebagai Switch, stabilitasi tegangan, modulasi sinyal, penyearah dan lain sebagainya.
Gambar dan Simbol Transistor
prinsip kerja dari konversi ac ke ac ?
Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang berbeda. Pada Figure 1(a) dapat dilihat rangkaian daya cycloconverter satu phasa. Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini sehingga dapat menurunkan frekuensi sumber adalah dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja secara bergantian, seperti terlihat pada Figure 1(b). Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positipnya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada periode negatif arus keluaran. Pada Figure 2 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5 periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya. Pada Figure 3 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5 periode sumber. Dari Figure 4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian eqivalen pernah bekerja pada fase retifying dan inverting. Apabila tegangan keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P bekerja sebagai penyearah. Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan arus keluaran bernilai positip itu artinya aliran daya mengalir dari beban ke sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter. Pada fase berikutnya konverter-P akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan bekerja menggantikan peran konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban negatif).
Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke dc ?
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DCDC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
Prinsip kerja step – down choppers
Pada gambar (a), jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban. Jika saklar dimatikan atau di buka pada saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol. Betuk gelombang output dan arus beban ditunjukan pada gambar (b). penggunaansaklar pada chopper dapat implementasikan dengan menggunakan,Power BJT,Power MOSFET,GTO atau SCR
Prinsip kerja step –up chopper
jika saklar SW ditutup pada saat t1,aruskan mengalir pada inductor dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut.Jika saklar terbuka pada saat t2, energy yang tersimpan pada pada inductor dialirkan kebeban, betuk gelombang yang dihasilkan arus inductor
Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke ac ?
Konverter dc-ac dikenal juga sebagai inverter. Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on, maka akan mengalir arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan. Apabila yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengair aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa atau yang disebut Pulse Width Modulation dalam proses konversi tegangan DC menjadi AC.
Konverter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Seperti terlihat pada gambar 2, rangkaian ini terdiri terdiri atas satu saklar aktif (MOSFET), satu saklar pasif (diode), kapasitor dan induktor sebagai tapis keluarannya.
Gambar Rangkaian konverter DC-DC tipe buck
Untuk tegangan kerja yang rendah, saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET) sehingga susut daya pada saklar bisa dikurangi. Apabila menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar ini akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu saklar yang menutup setiap saat. Nilai rata-rata tegangan keluaran konverter sebanding dengan rasio antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON) terhadap periode penyaklarannya. Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena jika dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed) yang sangat tinggi, biasanya digunakan konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi yang dilengkapi dengan trafo. IMPLEMENTASI
Konverter AC ke AC (Cycloconverter atau Matrix)
Konverter AC ke AC atau biasa disebut dengan Cycloconverter / Matrix adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah arus AC tetap menjadi arus AC yang dapat dikendalikan atau diatur. Konverter AC ke AC memiliki fungsi mengubah energi listrik arus bolak balik menjadi arus bolak balik dengan tegangan maupun frekuensi yang lain. Misalnya listrik AC 220 V dengan frekuensi 50 Hz diubah menjadi listrik AC 110 V dengan frekuensi 100 Hz.
Konverter DC ke DC (Chopper)
Konverter DC ke DC adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah arus DC tetap menjadi arus DC yang dapat dikendalikan atau diatur. Fungsinya adalah mengubah arus searah ke dalam besaran yang berbeda. Misalnya listrik DC 15V diubah menjadi listrik DC 5V.
Konverter DC ke AC (Inverter)
Konverter DC ke AC atau yang biasa disebut Inverter adalah suatu rangkaian dapat mengubah arus DC tetap menjadi arus AC yang dapat dikendalikan atau diatur. Konverter DC ke AC memiliki fungsi mengubah listrik searah menjadi listrik bolak-balik pada tegangan serta frekuensi yang bisa diatur. Misalnya listrik DC 12 V dari akumulator diubah menjadi listrik tegangan AC 220V dengan frekuensi 50 Hz.
MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA *
KONVERTER
NAMA KELOMPOK
:
*
-
ADI SISWANTO
-
MARIO C.
-
ANDREAS
-
SIMON