MAKALAH BANGUNAN PANTAI DAN PERMASALAHANNYA (DINDING PANTAI ATAU REVETMENT )
Oleh Faisal Mochtar 0723 07 012
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KHAIRUN 2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan nikmat kesempatannya sehingga penyusunan tugas Konstruksi Bangunan Pantai dan Permasalahannya. Tugas ini berisi tentang bangunan pantai dan permasalahan yang muncul. Permasalahan tersebut berupa penyebab kerusakan bangunan pantai. Bangunan pantai yang dijadikan objek pada makalah ini adalah Dinding Pantai atau
revetment .
Namun,
karena keterbatasan keterbatasan literatur yang yang bisa dijadikan rujukan, penyebab kerusakan kerusakan dan perbaikan dinding pantai pantai dalam makalah ini diberikan secara secara umum dan singkat. Untuk itu, perlu adanya penelitian penelitian lebih lanjut yang dikhususkan dikhususkan untuk menganalisis menganalisis permasalahan permasalahan kerusakan bangunan pantai dan bagaimana langkah-langkah dalam perbaikan
revetment
tersebut. Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, berbagai masukan sangat diharapkan diharapkan untuk melnegkapi melnegkapi makalah ini ke depannya. Demikian sedikit pengantar mengenai makalah ini. Tidak lupa lupa ucapan ucapan terima terima kasih kasih kepada dosen pengasuh yang telah memberikan kesempatan dalam menyelesaikan tugas ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............... .................... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......... ....
i
Daftar Isi .......... ................. ........... ........... ........... ........... .............. ........... ........... ............ ............ ............ ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......... ....
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Latar Belaka Belakang ng ........... .................. .............. ........... ........... ............ ............ ............ ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......... ....
1
1.2. Tujuan Tujuan Penulisa Penulisann ......... ................ ............ ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......... .....
2
1.3. Batasan Batasan Penulisa Penulisann ............. .................. ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ......
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengerti Pengertian an Dinding Dinding Pantai Pantai dan Revetmen Revetmentt .......... ................ ........... ........... ........... ........... ........... ........... .......... ....
3
2.2. Jenis-jenis Jenis-jenis Dinding Pantai ............................................................................... ...............................................................................
4
2.3. Kerusaka Kerusakann Dinding Dinding Pantai Pantai dan Penanggu Penanggulang langanny annyaa ............. .................. ........... ........... ........... ......... ...
5
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... .....................................................................................................
7
3.2. Saran .......................................................................................................... .............................................................................................................. ....
7
DAFTAR PUSTAKA .......... ................ ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........ ...
8
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai yaitu : 1. Memperku Memperkuat/m at/melin elindung dungii pantai agar agar mampu menaha menahann serangan serangan gelombang gelombang,, 2. Mengubah Mengubah laju transport transport sedimen sedimen sepan sepanjang jang pantai, pantai, 3. Reklamasi Reklamasi dengan dengan menamb menambah ah suplai suplai sedimen sedimen ke ke pantai pantai atau dengan dengan cara cara lain. Sesuai dengan fungsinya tersebut, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu: 1. Konstruks Konstruksii yang dibangun dibangun dipantai dipantai dan sejajar sejajar dengan dengan garis garis pantai, pantai, contohnya contohnya dinding pantai atau revetment . 2. Konstruks Konstruksii yang dibangu dibangunn kira-kira kira-kira tegak tegak lurus pantai pantai dan dan sambung sambung ke pantai, pantai, contohnya groin dan jetty . 3. Konstruks Konstruksii yang dibangun dibangun di lepas lepas pantai dan kira-ki kira-kira ra sejajar sejajar dengan garis garis pantai, pantai, contohnya pemecah gelombang ( breakwater ). ). Penggunaan tipe bangunan bangunan pantai ditentukan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan ketersediaan material di atau di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air dan ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Di samping itu, karakteristik dasar
1
2
laut juga menjadi menjadi salah satu faktor faktor penting lainnya. lainnya. Tanah dasar (fondasi (fondasi bangunan) bangunan) harus dapat mempunyai daya dukung yang cukup sehingga stabilitas bangunan dapat terjamin. 1.2 Tuju Tujuan an Penulisan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami salah satu tipe bangunan pantai dan bagaimana menangani kerusakan yang terjadi pada konstruksi bangunan pantai. 1.3 Batasan Batasan Penulisa Penulisan n
Penulisan makalah ini hanya membahas mengenai permasalahan pada konstruksi bangunan pantai berupa berupa kerusakan pada dinding dinding pantai dan perbaikannya. perbaikannya.
BAB II PEMBAHASAN 2.1.Peng 2.1. Pengertia ertian n Dinding Pantai Pantai atau Revetment Dinding pantai atau revetment adalah revetment adalah bangunan pantai yang memisahkan daratan dan perairan pantai, yang terutama berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang (overtopping ( overtopping ) ke darat. Daerah yang dilindungi adalah daratan tepat di belakang bangunan. Permukaan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang dapat berupa berupa vertikal atau miring. Dinding pantai biasanya biasanya berbentuk vertikal, vertikal, sedang revetment mempunyai revetment mempunyai sisi miring. Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hampir sejajar dengan garis pantai, dan bisa terbuat dari pasangan batu, beton, tumpukan buis beton, turap, kayu atau tumpukan batu (Triatmodjo,Teknik (Triatmodjo,Teknik Pantai, 1999).
Gambar 2.1. Dinding Pantai atau Revetment (Teknik Revetment (Teknik Pantai,1999) Pantai,1999) Dalam perencanaan dinding pantai, perlu ditinjau fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang, tinggi, stabilitas bangunan dan tanah pondasi, elevasi muka air, baik itu di depan maupun di belakang. Fungsi bangunan akan menentukan pemilihan bentuk. Permukaan bangunan dapat berbentuk sisi tegak, miring, lengkung atau bertangga. Pemakaian sisi tegak, dapat mengakibatkan erosi yang cukup besar apabila dasar bangunan berada di air
3
4
dangkal. Bangunan dengan sisi lengkung atau konkaf adalah yang paling efektif untuk mengurangi limpasan gelombang. 2.2. Jenis-Jenis Dinding Dinding Pantai Pada dasarnya, dinding pantai dibuat dalam berbagai jenis tergantung fungsi yang diinginkan dari dinding pantai tersebut. Berikut ini diberikan beberapa jenis dinding pantai. a) Dinding Dinding pantai pantai beton, beton, dinding dinding pantai ini terbua terbuatt dari beton beton atau pasangan pasangan batu. batu. Bangunan ini digunakan untuk menahan gelombang besar dan tanah dasar relatif kuat. Bangunan ini juga juga berfungsi untuk untuk melindungi melindungi bangunan (jalan (jalan raya) yang berada sangat dekat dengan garis pantai. b) Dinding pantai pantai turap, turap, sesuai sesuai namanya, namanya, dinding pantai ini didukung didukung oleh oleh pondasi pondasi tiang dan dilengkapi dengan turap baja yang berfungsi untuk mencegah erosi tanah fondsi oleh serangan serangan gelombang gelombang dan piping oleh aliran aliran air tanah. Selainitu Selainitu kaki bangunan juga dilindungi dengan batu pelindung. c) Dinding Dinding pantai pantai dari tumpuk tumpukan an bronjong bronjong,, bronjong bronjong adalah adalah anyama anyamann kawat berbentuk kotak yang di dalamnya diisi batu. Bangunan ini bisa menyerap energi gelombang, sehingga elevasi puncak bangunan bisa rendah. Kelemahan bronjong adalah korosi pada kawat kawat anyaman yang merupakan merupakan faktor pembatas dari umur umur bangunan. d) Dind Dindin ingg pant pantai ai ( revetment ), ), bangunan ini terbuat dari tumpukan pipa (buis) beton. Bangunan pelindung pantai dari susunan pipa beton telah banyak digunakan di Indonesia, seperti di beberapa pantai di Menado, Pangandaran, Pekalongan, Tuban, Bali, dan salah satunya juga terdapat di Kota Ternate. Kelebihan dari
5
bangunan ini adalah mudah dan cepat pelaksanaannya, tidak memerlukan peralatan yang berat, relatif murah, dan dapat dikerjakan sendiri sendiri oleh masyarakat. Biasanya digunakan pipa berdiameter berdiameter 1,0 m, tinggi 0,5 m dan dan tebal 0,1 0,1 m. 2.3. Kerusakan Dinding Pantai dan Penanggulangan Penanggulangannya nya Kegagalan Kegagalan pada pada sebuah dindin dindingg pantai dapat dapat berupa gerusan gerusan (erosi) (erosi) pada dasar dasar dinding dinding pantai pantai akibat akibat tidak tidak terlin terlindung dungi,i, pergeser pergeseran an elemen elemen bangunan bangunan pantai pantai akibat akibat terjangan gelombang, gelombang, kegagalan kegagalan gelinding gelinding akibat akibat ikatan angker yang lemah (dinding pantai jenis turap), dan terjadi perbedaan elevasi pada muka air pada bagian muka dan belakang dinding pantai ( Failure Mechanisms For Flood Defence Structures, Structures , 2007). Perbedaan elevasi muka air laut di belakang dan di depan bangunan tersebut dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup besar yang dapat menarik butiran tanah di belakang dan pada pondasi bangunan ( piping ( piping ). ). Keadaan ini dapat mengakibatkan rusak atau runtuhnya bangunan.
Gambar 2.2. Kegagalan gelinding pada Pantai Lebih, Pulau Bali (Laporan Survei: Kerusakan Pantai dan Penanggulangannya Penanggulangannya,, 2011)
6
Pada gambar 2.2 di atas dapat dilihat, akibat perencanaan yang kurang baik, dinding pantai buis beton mengalami kegagalan gelinding yang menyebabkan dinding pantai tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Keadaan ini juga dapat membahayakan pemukiman setempat. Gambar 2.2 juga menunjukkan kemungkinan kegagalan gelinding terjadi akibat lapisan pasir di belakang dinding pantai tersebut tidak mampu mengimbangi tekanan di muka bangunan akibat limpasan gelombang yang sangat besar. Penanggulangannya yaitu dengan membuat sebuah dinding pantai yang sesuai dengan fungsinya yaitu dapat menahan limpasan gelombang yang sangat besar sehingga dapat mencegah terjadinya gelinding. Adapun penanggulangan penanggulangan yang dapat dilakukan apabila terjadi perbedaan elevasi muka air laut yaitu yaitu 1) membuat elevasi elevasi puncak puncak bangunan cukup cukup tinggi sehingga sehingga tidak terjadi limpasan, 2) di belakang bangunan dilindungi dengan lantai beton atau aspal dan dilengkapi dengan saluran drainase, atau 3) dengan membuat konstruksi yang dapat menahan terangkutnya butiran tanah/pasir, misalnya dengan menggunakan geotekstil yang berfungsi sebagai saringan.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Dalam perencanaannya tidak boleh asal-asalan agar tidak terjadi salah fungsi yang menyebabkan bangunan pantai yang dibangun tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berbagai kerusakan yang terjadi pada bangunan pantai terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air laut. Perbedaan elevasi muka air laut di belakang dan di depan bangunan tersebut dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup besar yang dapat menarik butiran tanah di belakang dan pada pondasi bangunan ( piping ). ). Keadaan Keadaan ini ini yang yang menyebabkan munculnya berbagai penyebab kerusakan pada bangunan pantai seperti kegagalan guling dan erosi yang terjadi pada dasar dinding pantai. Untuk penanggulangannya, dapat dilakukan dengan membuat konstruksi yang dapat menahan terangkutnya butiran tanah/pasir, misalnya dengan menggunakan geotekstil yang berfungsi sebagai saringan. 3.2.Saran 3.2. Saran
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lebih jauh tentang penyebab terjadinya kerusakan (kegagalan) pada bangunan pantai sehingga penanggulangannya penanggulang annya juga dapat dimaksimal dimaksimalkan. kan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Allsop, William dkk. 2007.” Failure Mechanisms for Flood Defence Structures” .FLOODsite Structures” .FLOODsite Project Report, United Kingdom. Ambarawangi, Putu Lisa, dkk, 2011. “ Kerusakan Pantai dan Penanggulangannya Studi Kasus Pantai Lebih”. Lebih ”. Laporan Survei . Bali. Fakultas Teknik. Universitas Udayana. http://hikm.ihe.nl/floodsit http://hikm.ih e.nl/floodsite/data/Task4 e/data/Task4/pdf/failmechs /pdf/failmechs.pdf .pdf (akses 23 Juni 2013) Triatmodjo, Bambang. 1999. “Teknik “ Teknik Pantai ”. ”. Beta Offset. Yogyakarta.
8