2.1.MODEL KOMUNIKASI
2.1.1 PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI KOMUNIKASI
Model secara sederhana bisa dipahami sebagai representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.
Sebagai
suatu
gambaran
yang
sistematis.
sebuah
model
bisa
menunjukkan berbagai aspek dari suatu proses Dikutip
dari
Pengantar
Ilmu
Komunikasi
Sasa
Sendjaja
Djuarsa
menjelaskan bahwa Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. Sedangkan yang dimaksud dari model komunikasi komunikasi adalah pola yang digunakan digunakan dalam proses komunikasi. Model komunikasi merupakan alat untuk menjelaskan atau untuk mempermudah penjelasan komunikasi. Dalam pandangan Sereno dan Mortensen (dalam Mulyana. 2001:121), suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Oleh karena itu model bisa disebut sebagai gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori atau penyederhanaan teori. Fungsi model komunikasi paling
tidak bisa melukiskan proses komunikasi, komunikasi, menunjukkan hubungan hubungan visual dan membantu dalam menemukan dan memperbaiki kendala komunikasi dalam perspektif teoritik. Aubrey
Fisher,
mengatakan
bahwa
model
adalah
analogi
yang
mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model dapat dikatakan sebagai gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan. Gordon
Wiseman
dan
Larry
Barker
(dalam
Mulyana,
2001:123)
menjelaskan tiga fungsi model model komunikasi yaitu yaitu melukiskan proses komunikasi, komunikasi, menunjukkan hubungan visual, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Bagi Werner J.Severin dan James W. Tankard, Jr. model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori. Oleh karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya mengimplikasikan suatu teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat berfungsi sebagai basis bagi suatu teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsepkonsep.
2.1.2 FUNGSI MODEL KOMUNIKASI
Berdasarkan definisi yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, model komunikasi ini mempunyai manfaat dan fungsi yang penting dalam komunikasi. Diantaranya adalah:
1. Menjelaskan element element dalam komunikasi
Karena model komunikasi merupakan gambaran proses komunikasi yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan garis setiap element dari komunikasi dapat di jelaskan secara visual dan hubungannya dengan element lainnya. Dengan demikian sebuah model komunikasi dapat membantu individu dalam memhami apa sajakah element penting dalam berkomunikasi.
2. Acuan dalam membuat riset dalam komunikasi
Element yang dijelaskan dalam model komunikasi ini dapat pula membantu ilmuan dalm komunikasi memahami proses dasar dalam komunikasi sehingga dapat memahami bentuk dan pola dalam berkomunikasi itu. Pengetahuan mengeanai pola dan acuan dalm proses komunikasi ini dapat digunakan untuk pengembangan riset dalm bidang komunikasi, sehingga dapat meningkatkan ke efektifan dalam berkomunikasi
3. Memprediksikan kemungkinan sukses ataupun gagalnya sebuah proses komunikasi
Dengan
mempelajari
model
dalam
komunikasi
seseorang
dapat
memprediksi apakah komunikasi akan berjalan lancer ataupun terhambat. Kita dapat mengenali cirri ciri komunikasi yang akan berhasil dan yang akan gagal berdasarkan element dalam komunikasinya dan juga kegagalan yang mungkin muncul dalam prosesnya.
2.1.3 MANFAAT MODEL KOMUNIKASI
Deutsch (1996) menjelaskan setidaknya ada Empat fungsi model yaitu; 1. Organizing function, mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati. Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan tertentu yang berbeda. 2. Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui (heuristik). 3. To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk memprediksi outcome atau keadaan dari suatu peristiwa. 4. Mengukur fenomena (pengukuran).
Selain Deutsch (1996), Wiseman & Barker menjelaskan tiga fungsi dari model komunikasi diantara lain: 1. Melukiskan proses komunikasi. 2. Menunjukkan hubungan visual. 3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Apabila kita diharapkan untuk memilih model yang paling baik digunakan untuk memahami proses komunikasi menurut Davito (2004) ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suatu model komunikasi diantaranya :
Seberapa umum (general) model tersebut ?
Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan seberapa efektif ?
Seberapa heuristik model tersebut? (apakah membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau metode).
Seberapa penting prediksi yang dibuat model tersebut bagi penelitian ?
Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang tersebut ?
Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut ?
Orisinalitas model. Seberapa banyak pandangan baru yang ditawarkan ?
Bagaimana kesederhanaan dan kehematan model tersebut ?
Seberapa nyata model tersebut ?
Seberapa jauh kita bergantung pada model tersebut sebagai representasi realitas fisik ?
2.1.4. PENTINGNYA MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi sudah berkembang untuk memahami proses komunikasi. Model komunikasi ini dapat membantu individu untuk memahami berbagai aspek penting dalam komunikasi. Adapun beberapa hal penting ataupun tujuan dari sebuah model komunikasi diantara lain adalah:
1.Memudahkan untuk memahami proses komunikasi :
Model komunikasi ini membatu kita untuk memahami proses komunikasi dengan mudah dan secara logis.
2. Menjelaskan bagaimana informasi dapat disampaikan:
Model komunikasi dapat menjelaskan bagaiman informasi dapat berpindah dari satu orang ke orang lain dalam sebuah organisasi.
3. Mengenalkan bagian bagian dari proses komunikasi:
Model komunikasi juga dapat membantu pembaca model dalam memahami bagian bagian penting dalam komunikasi.
4. Memudahkan penjelasan proses komunikasi :
Komunikasi adalah isu yang cukup komplek, model komunikasi dapat memudahkan penjelasan sebuah proses komunikasi.
5. Membantu untuk memahami isu isu yang komplek dalam komunikasi:
Komplek isu dalm proses komunikasi memang tidak dapat ditampilkan dalam sebuah model komunikasi, namun ke rumitan dalam isu komunikasi dapat
dijelaskan dengan membandingkan model model komunikasi. Sehingga kita dapat memahami
kemungkinan
kemungkinan
kesalahan
dan
hambatan
dalam
komunikasi berdasarkan perbandingan model komunikasi.
2.1.5 MODEL-MODEL KOMUNIKASI
1. Model stimulus- respon
Model komunikasi S-R ini sebenarnya merupakan suatu singkatan dari model stimulus-respon. Model ini adalah model komunikasi yang paling dasar dari segala model komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologis, khususnya beraliran behavioristik. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reak si” yang sangat sederhana. Model ini dapat juga di katakan sebagai hubungan timbal balik atau merespon apa yang lawan kita sampaikan. Hubungan tersebut dapat dalam bentuk isyarat nonverbal, gambar-gambar, ataupun kontak fisik dan tindakan yang dapat merangsang seseorang untuk merespon. Contoh-contoh model S-R a. Contoh Positif Model Komunikasi S-R
Ketika ada seseorang yang kita suka atau kagumi tersenyum kepada kita, lalu kita membalas senyumannya dan orang tersebut lalu bertanya kepada kita “mau kemana?” lalu menjawab “mau ke kampus”. Dan pada saat setelah ia pergi, anda merasa kegirangan sendiri lalu sepanjang jalan tersenyum malu, dan keika berpapasan dengan teman di jalan, lalu ia bertanya “ kenapa kamu senyam-senyum sendiri? Hari ini, hari yang indah ya?” lalu anda hanya merespon dengan senyum tanda mengiyakan dan belum dapat melupakan kejadian sebelumnya.
Apabila ada seseorang yang memanggil nama anda sambil melambaikan tangannya pada anda, anda akan membalasnya dengan sapaan dan melambaikan tangan anda pada orang tersebut.
Ada seseorang yang menepuk pundak anda sambil menyapa anda dengan kata “hai”, anda juga akan membalasnya dengan kata “hai”.
b. Contoh Negatif Model Komunikasi S-R
Orang pertama menatap orang kedua dengan tajam, dan orang kedua balik menatap, menunduk malu, memanglingkan wajah, atau membentak, “apa lihat-lihat! Nantang, ya!” atau, orang pertama melotot dan orang kedua ketakutan.
orang yang sedang punya masalah dirumah atau dengan temannya yang dianggap berat saat dikampus pasti menjadi pendiam dan berubah menjadi sensitive, bila ada seseorang yang sedikit mengganggunya atau hanya berniat bercanda pasti ia menanggapinya dengan negatif dan bisa saja jadi marahmarah tidak jelas.
Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia
Model stimulus – respons(S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi -reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi. Contoh: Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum- senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apaliat - liat,nantangya?”
2. Model Ari stoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris (rethorical model ). Filosof Yunani Aristoteles adalah tokoh
paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi. Ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi verbal yang pertama. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu pembicara ( speaker ), pesan (message), dan unsure pendengar (listener ).
Pembicara --------> Pesan ------------> Pendengar
Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles adalah komunikasi retoris, yang kini lebih di kenal dengan komunikasi publik ( public speaking ) atau pidato. Padamasa itu, seni berpidato memang merupakan keterampilan penting yang di gunakan dipengadilan
dan di majlis
legislatur
dan pertemuan-pertemuan
masyarakat. Oleh karena semua bentuk komunikasi publik melibatkan persuasi, Aristoteles tertarik menelaah saranah persuasi yang paling efektif dalam pidato. Menutur Aristoteles, persuasi dapat di capai oleh siapa Anda ( etosketerpercayaan Anda), argument Anda (logos-logika dalam pendapat Anda), dan dengan memainkan emosi khalayak ( pathos-emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasive suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampaiannya. Aristoteles juga menyadari peran khalayak pendengar. Persuasi berlang sung melalui khalayak ketika mereka di arahkan oleh pidato itu kedalam suatu keadaaan emosi tertentu. Seperti model S – R, model komunikasi Aristoteles jelas sangat sederhana, malah terlalu sederhana dipandang dari perspektif sekarang, malah tidak memuat unsur-unsur lainnya yang di kenal dalam model komunikasi, seperti saluran, umpan balik, efek, dan kendala atau gangguan komunikasi. Meskipun demikian, model yang sangat sederhana ini dapat merangsang beberapa pertanyaan, misalnya: unsur-unsur apa yang harus ada dalam pidato agar persuasif bagi
khalayak? Apakah bentuk susunan pidato tertentu lebih baik daripada bentuk lainnya? Apakah gaya bahasa dalam suatu pidato mempengaruhi derajat persuasinya? Apakah reputasi pembicara yang ada sebelumnya meningkatkan daya persuasinya? Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap fenomena yang statis.Seseorang berbicara, pesannya berjalan ke ada khalayak, dan khalayak mendengarkan. Tahap-tahap dalam peristiwa itu berurutan ketimbang terjadi secara simultan. Di samping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang bertujuan (disengaja) yang terjadi ketika seseorang berus aha membujuk orang lain untuk menerima pendapatnya. Kelemahan lain model retoris in iadalaht idak dibahasnya aspek-aspek nonverbal dalam persuasi. Meskipun demikian, kita harus bersikap adil untuk tidak menilai suatu model komunikasi dengan perspektifkek ini an. Jelas bahwa model Aristoteles ini telah mengilhami para pakar komunikasi lainnya untuk merancang model-model komunikasi yang lebih baru. Kebanyakan model komunikasi lebih baru yang di kembangkan para ahli sejakzaman Aristoteles tetap mengandung tiga unsur yang sama: sumber yang mengirimkan pesan, kesan yang di kirimkan, dan penerima pesan.
3. Model K omunikasi Lasswell
Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan teori komunikasi awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa
Dengan
Efek
Apa). Jawaban
bagi
pertanyaan
paradigmatik
(paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu
Communicator
(Komunikator), Message
(Pesan),
Media
(Media),
Receiver (Komunikan/Penerima), dan Effect (Efek). Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari
komunikator (sumber)
melalui
saluran-saluran
tertentu
baik
secara
langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada
komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what e ffect.
FUNGSI-FUNGSI Contoh Kelompok Spesialis yang
Fungsi Pengawasan
Bertanggung Jawab lingkungan
mengingatkan
yang
anggota-anggota
-
Pemimpin politik dan diplomat.
-
Pendidik, jurnalis dan penceramah.
Transmisi warisan dari suatu generasi ke -
Anggota keluarga dan pendidik
generasi lainnya.
sekolah.
masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
MODEL
KOMUNIKASI
LASSWELL Keuntungan model lasswell :
Teori Lasswell meskipun masih berfokuskan pada komunikasi verbal satu arah, namun teori tersebut dipandang lebih maju dari teori-teori lain yang ada.
Teori Lasswell berhasil melepaskan dari pengaruh komunikasi propaganda yang ketika pada saat itu sangat mendominasi wacana komunikasi.
Teori Lasswell telah mendefinisikan medium pesan dalam arti yang lebih luas yakni media massa.
Teori Lasswell lebih mendefinisikan tujuan komunikasi sebagai suatu penciptaan pengaruh dari pesan yang telah disampaikan.
Teori Lasswell fokus dan perhatian terhadap aspek-aspek penting komunikasi.
Lebih mudah dan sederhana
Berlaku hampir di semua model komunikasi
Dasar konsep komunikasi
Kerugian model lasswell :
Timbal balik tidak disebutkan.
Tidak semua komunikasi mendapatkan umpan balik yang lancer
Teori Lasswell hanya menyimpulkan teori satu arah.
Teori Lasswell menitik beratkan model komunikasi arti yang sempit yaitu dengan cara menyebarluaskan melalu media massa hingga mencapai dan memperoleh efek dari audience. Namun jalannya pesan-pesan media tidak sesederhana yang dipikirkan banyak orang.
4. Model Shanon dan Weaver
Teori matematikal ini acapkali disebut model Shannon dan weaver, oleh karena Teori komunikasi manusia yang muncul pada tahun 1949, merupakan perpaduan dari gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver. Shannon yangpada tahun 1948 mengetengahkan teori matematik dalam komunikasi permesinan (engineering communication), yang kemudian bersama Warren pada 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia (human communication). Sejak itulah istilah komunikasi dipergunakan “dalam pengertian yang amat luas yang mencakup semua prosedur dimana pikiran seseorang mempengaruhi pikiran orang lain” (very broad sense to include all of the procedures by which on mind may affect another) Model Shannon dan weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima yang menyandi balik atau mencipta ulang pesan tersebut. Dengan kata lain, model Shannon dan weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk di komunikasi atau (transmiter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (chanel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak, transmiternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-
kata terucapkan), yang di transmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah (otak) orang yang menjadi tujuan pesan itu. Suatu konsep penting dalam model Shennon dan weaver ini adalah gangguan
(noise),
yakni
setiap
rangsangan
tambahan
dan
tidak
dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini bisa merupakan interferensi statis atau suatu panggilan telfon, music yang hingar binger di sebuah pesta, atau sirene diluar rumah. Menurut Shennon dan weaver gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama pesan tersebut yang diterima oleh penerima. Ahli-ahli komunikasi memperluas konsep ini pada gangguan psikologis dan gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi gangguan yang merasuki pikiran dan perasaan seseorang yang mengganggu penerimaan pesan yang akurat. Contoh gangguan paling jelas adalah melamun. Kita sering kehilangan pesan sama sekali karena kita melamun. Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dan weaver adalah entropi (entropy) dan redundansi (redudancy) serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan pada saat yang sama mengatasi gangguan yang sama. Secara ringkas, semakin banyak gangguan, semakin banyak kebutuhan akan redundansi,yang mengurangi entropi relative pesan. Dengan menggunakan rendundansi yang mengatasi gangguan dalam saluran,jumlah informasi yang dapat di transmisikan tereduksi pada saat tertentu. Model Shannon dan weaver dapat di terapkan kepada konteks konteks komunikasi lainya seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi publik atau komunikasi masa sayangnya model ini juga memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi. Lagi,komunikasi di pandang sebagai fenomena statis dan satu arah. Juga tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam penyandian dan paenyandian balik dalam model tersebut
5. Model schramm
Wilbur Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi, yang dianggap interaksi dua individu. Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Dalam modelnya yang kedua Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model ketiga Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. Di sini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk bebagi informasi.
Menurut Schramm, seperti ditunjukan model kegiatannya,jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita
secara
konstan
menyandi – balik
tanda-tanda
dari
lingkungan
kita,menafsirkan tanda-tanda tersebut, menyandi sesuatu sebagai hasilnya. Tegasnya,anda menerima dan juga menyampaikan pesan. Makna yang anda hasilkan dari penyandian – balik (penafsiran) yang anda lakukan akan membuat anda menyandi. Misalnya begitu anda mendengar teriakan “Api”, anda mungkin akan segera berteriak “tolong!” apa yang akan anda sandi bergant ung pada pilihan anda atas berbagai respons yang tersedia dalam situasi tersebut dan berhubungan dengan makna tadi. Proses kembali dalam model diatas dsebut umpan balik (feedback), yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi, karena hal itu memberitahu kita bagaimana pesan kita ditafsirkan,baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala,gelengan kepala,kening berkerut,menguap,wajah yang melengos, dan sebagainya. Begitu juga surat pembaca kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis surat kabar tersebut, ataupun tepuk tangan
khalayak yang mendengarkan ceramah. Namun menurut Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri, misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki.
6. Model Newcomb
Model Newcomb merupakan salah satu model yang memperkenalkan kita pada bentuk yang secara mendasar berbeda. Model ini bentuknya segitiga. Namun, signifikansi utama model ini terkait dengan kenyataan bahwa ini merupakan model pertama yang memperkenalkan pada peran komunikasi dalam suatu masyarakat atau dalam relasi sosial. Bagi Newcomb, peran itu sederhana saja – menjaga keseimbangan dalam sistem sosial.
Model Newcomb ini bekerja dalam format segitiga atau sistem ABX
A - Sender (pengirim)
B - Receiver (penerima)
X - Matter of Concern (Masalah Kepedulian)
Hubungan antara A dan B seperti siswa dan guru, pemerintah dan masyarakat atau koran dan pembaca. Sender dan Receiver dapat bekerja dalam aliran yang sama dan waktu yang sama. Beberapa faktor seperti "X" dapat mempengaruhi aliran hubungan mereka. "X" mungkin orang ketiga, masalah, topik atau kebijakan. Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model tindakanKomunikatif dua orang yang disengaja.
Model komunikasi abx newcomb adalah model komunikasi dari segi psikologi sosial yang berusaha memahami komunikasi sebagai cara-cara dimana semua orang dapat menjaga keseimbangan hubungan mereka. Dasarnya ialah antara satu sama lain saling menyeimbangkan antara kepercayaann, sikap dan sesuatu yang penting bagi seseorang melalui komunikasi yang bersifat persuasive. Juga menurut teori ini, bila keseimbangan hubungan terganggu, maka dengan komunikasilah yang dipakai untuk memugar/memperbaharui kembali hubungan itu. Model ini mengembangkan bahwa peran komunikasi antar individu dalam suatu hubungan sangatlah penting, dengan ditunjukannya keterkaitan dan ketertarikan antara dua orang yang terhubung oleh komunikasi yang menggunakan objek atau bahasan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan hubungan sosial yang terjadi antara dua individu. Menurut Newcomb, bentuk situasi komunikasi paling sederhana digambarkan oleh situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr. B tentang sesuatu hal yang dilabeli X. Model ini juga dikenal sebagai teori keseimbangan.
Contoh Penggunaan Model Newcomb
A: Guru B:Siswa X: pengadaan Ujian Nasional 1. A. Simetri (saling meyukai dan setuju) Guru dan siswa saling menyukai, dan mereka setuju dengan pengadaan Ujian Nasional. B. Simetri (saling membenci dan salah satu setuju) Guru dan siswa saling membenci. Guru setuju dengan pengadaan Ujian Nasional tetapi siswa tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional. 2. A. Asimetri (saling menyukai dan tidak setuju) Guru dan siswa saling menyukai tetapi mereka tidak setuju dengan pengadaan Ujian Nasional. B. Asimetri (saling membenci dan setuju) Guru dan siswa saling membenci tetapi mereka setuju dengan pengadaan Ujian Nasional.
Dari setiap bentuk situasi tersebut pasti akan menimbulkan masalah. Namun jika guru merubah sikapnya dan mensosialisasikan Ujian Nasional dengan baik kepada siswa, agar siswa setuju dengan pengadaan Ujian Nasional maka terjadilah kesepakatan antara guru dan murid. 7. Model Westley dan Maclean
Tahun 1957 Bruce Westley dan Malcolm MacLean, menerapkan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Model ini dipengaruhi model Newcomb, model Lasswell dan model Shannon dan Weaver. Dalam model ini mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas yang semuanya merupakan objek orientasi, menempatkan suatu peran (C) di antara (A) dan (B) dan menyediakan umpan balik. Perbedaan dalam umpan balik yang
akan
membedakan
komunikasi
antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, sementara dalam komunikasi massa bersifat minimal/tertunda, misalnya pesangan iklan di ruas-ruas jalan tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak, namun mungkin beberapa atau beberapa bulan kemudian. Dalam model ini ada lima unsur; objek orientasi, pesan, sumber, penerimaan, dan umpan balik. Westly dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C) yaitu penjaga gerbang (gatekeeper) atau pimpinan pendapat yang menerima pesan (X') dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3,X 4) dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini (C) kemudian menciptakan pesan sendiri (X") yang ia kirimkan kepada penerima (B), maka terbentuklah suatu sistem penyaringan, misalnya bila anda punya minat pada komunikasi kehutanan anda dapat membaca buku dan menonton film dokumenter tentang kehutanan. Selanjutnya anda menyaring informasi dan sekaligus memberi suatu lingkungan yang berbeda yang anda berikan pada teman anda, sehingga teman anda akan menyoroti suatu objek orientasi yang
tidak berada dalam lingkungannya atau yang sebelumnya tidak ia perhatikan. Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah; dari penerima (B) ke penjaga gerbang (C); dari penerima (B) ke sumber media massa (A); dan dari pimpinan pendapat (C) ke sumber media massa (A), untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Kelebihan model ini mencakup beberapa konsep pentingl umpan baik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan yang tidak bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima.
8. Model Gerbner
Model
George
Gerbner
(1956)
merupakan
perluasan
dari
model
Lasswell.Model Gerbner memperlihatkan proses komunikasi yang menghasilkan pengaruh timbal balik antar manusia dan media ataupun antar manusia sendiri, dari sekian banyaknya ruang lingkup penelitian yang ditawarkan Gerbner,
penelitian tentang persepsi, menarik untuk dikaji karena sebab-sebab perbedaan pengertian dan interpretasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi 1. Hubungan antara suatu kejadian dan hidup serta pengalaman komunikan 2. Proses psikologis yang terjadi dalam proses interpretasi 3. Saluran komunikasi, apakah melalui media ataukah secara langsung Sebagaimana diketahui bahwa proses komunikasi pada dasarnya adalah ingin mewujudkan sesuatu, maka tujuan komunikator harus sama dengan keinginan komunikan sehingga terjadi kesamaan makna. Ada kalanya suatu event diterima dari banyak komunikator, hal ini menyebabkan ada akibat yang bercampur yang nantinya akan memberi feedback yang berbeda-beda. Umumnya terjadi pada masyarakat yang menggunakan media untuk memperoleh informasi dimana sumber informasi diperoleh dari berbagai macam media massa yang mempunyai tujuan ataupun cara pandang yang berbeda satu sama lain meskipun yang dibahas hanya satu topik. Model Gerbner terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
A. Model verbalGerbner Model verbal ini menjelaskan bahwa proses komunikasi di awali dengan suatu tindakan pemahaman (persepsi).
FIGUR 1.1 Model Piktorial Gerbner Keterangan: 1) Seseorang (sumber, komunikator) 2) Mempersepsi suatu kejadian 3) Dan bereaksi 4) Dalam suatu situasi 5) Melalui suatu alat (saluran;media; rekayasa fisik; fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol) 6) Untuk menyediakan materi 7) Dalam suatu bentuk 8) Dan konteks 9) Yang mengandung isi 10) Yang mempunyai suatu konsekuensi
B. Model diagramatikGerbner
Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
FIGUR 1.2 Model Diagrmatik Gerbner (dibandingkan dengan model Shannon dan Weaver) Keterangan: 1) Seseorang diperhatikan sebagai M yang berarti manusia (man) atau sebagai M bila urutan komunikasinya melibatkan alat mekanisme. M mungkin pengirim atau penerima pesan-perannya dimaknai berdasar kan letaknya dalam urutan komunikasi 2) E’ adalah kejadian (event) sebagaima dipersepsi oleh M 3) S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa 4) SSE adalah sinyal mengenai pernyataan mengenai kejadian 5) SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan
Jadi, model Garbner menunjukkan bahwa seseorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirim pesan kepada suatuTransmitter yang pada gilirannya
mengirimkan sinyal kepada penerima (receiver); dalam transmisi itu sinyalnya menghadapi gangguan dan muncul sebagai SSSE bagi sasaran (destination). Kelebihan model Gerbner yaitu modelnya menghubungkan pesan dengan realitas dan konteks, sehingga membuat kita bisa mendekati pertanyaan mengenai persepsi dan makna.
Contoh kasus Model Gerbner: 1. Dony ketua tim basket mengatakan kepada Rio bahwa hari ini tim basket tidak
jadi
bertanding
karena
akan
turun
hujan.
Dony
ingin
Rio
memberitahukan hal ini kepada anggota tim basket yang lain. 2. Joy ketua fansclub Liverpool mengatakan kepada Gerrard hari ini Liverpool membatalkan jadwal kedatangan mereka ke Indonesia karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. Joy ingin Gerrard melaporkan pada anggota fansclub yang ingin bertemu dengan pemain Liverpool. 3. Ibu mempersepsi kan bahwa Ami dan Dodo akan segera menikah karena mereka terlihat sering jalan berdua. Lalu ibu menceritakan kejadian tersebut kepada para tetangganya.
9. Model Berlo
Model komunikasi David K. Berlo dikemukakakn pada tahun 1960. Model ini
dikenal
dengan
model
SMCR,
kepanjangan
dari Source (sumber), Message (pesan), Channel(saluran), dan Receiver (penerima). Sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun satu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam kode simbiotik. Saluran adalah medium yang membawa pesan, dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi. Fungsi penyediaan dilakukan lewat mekanisme vocal dan system otot sumber yang menghasilakn pesan verbal dan nonverbal. Dalam
komunikasi masa, terdapat banyak saluran yaitu: Televise, Radio, Surat kabar, Buku, Majalah.
Model berlo juga melukiskan beberapa factor pribadi yang mempengaruhi proses komunikasi yaitu: -
Keterampilan berkomunikasi
-
Pengetahuan
-
Sistem sosial
-
Lingkungan budaya sumber
-
Penerima
Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: -
Keterampilan komunikasi
-
Sikap
-
Pengetahuan
-
Sistem sosial dan
-
Budaya
Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh, membaui dan merasai. Model ini lebih bersifat organisasial daripada emndeskripsikan proses karna tidak menjelaskan umpan balik.
a. Kelebihan model Berlo: Tidak terbatas oleh komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis, dan model ini bersifat heuristik (merangsang pengelihatan)
b. Kekurangan/ keterbatasan model Berlo:
Menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah.
Dalam model berlo yang dimaksud dengan receiver adalah penerimaan pesan, yakini orang-orang (dalam komukimasi tatap muka) atau khayalan pembaca, pendengar atau penonton (dalam komunikasi masa).
10. Model DeF leur
Teori ini menggambarkan teori komunikasi antar pribadi yang merupakan perluasan dari model-model Shannon dan Weaver, dengan cara memasukan perangkat media massa dan perangkat umpan balik. Sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa. Penjelasan model teori De Fleur : "Intinya dalam teori ini terdapat elemen yang bernama feedback, yaitu dimana penerima dapat memberikan feedback kepada pemancar. Dapat kita ambil contoh yaitu dari tayangan berita "Top Nine News" di Metro TV, dimana penerima dapat memilih berita yang diinginkan lalu memberikan feedback tentang berita tersebut." Menurut De Fleur, hubungan sosial secara informal berperan penting dalam merubah perilaku seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa. Pesan disampaikan melalui perantara (tidak langsung) atauopinion leader. Opinion leader adalah orang yang secara informal dapat mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain, baik bagi mereka yang sedang mencari informasi (opinion seeker) atau yang sekedar menerima informasi (opinion recipient). Padahal pesan pesan komunikasi massa lebih banyak diterima individu lewat hubungan personal dibanding langsung dari media massa. Contoh Teori De Fleur terhadap Hubungan Sosial :
Kaum santri di Padang mengikuti apa-apa yang diperintahkan oleh opinion leader mereka, dalam hal ini ketika sedang mendekati pemilu, tidak jarang para calon bersilaturahmi ke pesantren-pesantren untuk bertemu kyai, padahal maksud utamanya adalah untuk mendapatkan dukungan suara besar dengan hanya mendatangi satu atau beberapa orang saja.
Efek Positif : -
Mengubah perilaku dan moral masyarakat menjadi lebih baik karena terpengaruh opinion leader mereka yang dasarnya memiliki moral dan tingkah laku baik.
-
Mengubah mindset masyarakat tentang sesuatu yang masih berupa mit os karena opinion leader yang memiliki pengetahuan yang lebih luas menjelaskan ketidak benaran mitos tersebut.
-
Memperbaiki citra individu atau instansi.
Efek Negatif : -
Individu jadi sulit untuk meyakinkan persepsi dan pilihannya sendiri karena terlalu terpengaruh terhadapopinion leader.
-
Bisa terdoktrin hal negatif apabila opinion leader mempengaruhi hal negatif.
-
Selain memperbaiki citra individu atau instansi, teori ini juga bisa merusak.
Kelemahan Teori De Fleur : -
Penyampaian komunikasi harus melalui opinion leader.
-
Media massa tidak terlalu berpengaruh, karena masyarakat lebih menerima opini dari opinion leader.
11. Model stimulus- respon
Model ini sepenuhnya berbicara tentang komunikasi antara 2 orang. Model ini sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi. Yang mengasumsikan bahwa 2 orang komunikator sebagai pengirim pesan (sender) dan sekaligus sebagai penerima pesan (receiver). Saat kita berbicara (mengirim pesan), sebenarnya kita sekaligus mengamati tingkah laku lawan bicara kita dan kita bereaksi terhadap itu. Proses itu bersifat timbal balik dan juga spontan dan serentak. Pesan di dalam model ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Dapat disengaja maupun tidak. Salurannya berupa panca indera. Ada dua jenis gangguan di model ini : teknis dan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang membuat penerima merasakan perubahan di dalam sebuah informasi. Gangguan semantik adalah pemberian makna yang berbeda tentang representasi yang dikirim sumber. Singkatnya, walaupun di model ini komunikator 1 dan 2 mendapatkan aspek yang sama : masukan, penyaringan, pesan, saluran, dan gangguan. Aspekaspek itu berbeda isinya.
12. Model I nteraksional Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan
pada
proses
komunikasi
dua
arah
diantara
para
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Model interaksional berlawanan dengan model stimulus-respon (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Kualitas simbolik secara implisit terkandung dalam istilah “interaksional”, sehingga model interaksional berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respon. Model ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif simbolik, tokoh utamanya
George Herbert. Model interaksional
sebenarnya sulit untuk digambarkan dalam model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model yang lebih sesuai untuk melukiskan model ini adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang digunakan dalam model ini yaitu diri ( self ), diri yang lain (other ), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan. Blummer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini yaitu : 1. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, nonverbal, lingkungan fisik) 2. Makna berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya 3. Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya Jadi interaksilah yang dianggap variabel penting yang menentukan prilaku manusia, bukan struktur masyarakat. Struktur itu sendiri tercipta dan berubah karena interaksi manusia. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain (role taking ). Diri ( self ) berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya seperti keluarga ( significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan ( play stage) dan terus berlanjut hingga ke lingkungan luas ( generalized others) dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan ( game stage). Jadi, model interaksional memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan
untuk
memelihara
dan
mempertahankan
kesatuan.
Bila
ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan. Contoh dalam model interaksional ini yaitu ketika dua orang dengan budaya yang berbeda saling berkenalan. Dalam perkenalan tersebut kedua komunikator
pasti akan berinteraksi dengan menanyakan nama, alamat, nomor telepon ataupun yang lain. Jika dalam obrolan itu mereka sudah menemui titik klop, seperti tokoh idola mereka yang sama, pasti mereka berdua lebih membuka diri dalam membicarakan tentang dirinya dan juga tokoh idolanya tersebut, sehingga proses interaksi mereka dapat menyatu dan saling memberikan timbal balik ( feedback). Dalam konteks ini komunikasi berlangsung secara efektif.
2.2 BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
Berbagai bentuk komunikasi banyak kita jumpai di lingkungan sekitar, dan bahkan terkadang kita juga melakukan komunikasi tersebut. Terkadang komunikasi yang kita lakukan bersifat pribadi antar personal, sering juga kita melakukan komunikasi antar kelompok, antar kelas, antar institusi, ataupun komunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk-bentuk komunikasi yang akan dibahas meliputi: komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Berikut bahasannya secara lebih lanjut.
2.2.1 Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa, bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya. 2.2.2 Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang yang saling
berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya. Suatu komunikasi interpersonal dapat terjadi apabila memenuhi kriteria berikut:
Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal
Adanya umpan balik pribadi
Terjadi hubungan/interaksi yang berkesinambungan
Bersifat saling persuasive
2.2.3 Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok orang. Contoh komunikasi kelompok antara lain kuliah, rapat, briefing, seminar, workshop dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok, setiap individu yang terlibat dalam kelompok masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok dan bukan bersifat pribadi.
2.2.4 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut organisasi.
Komunikasi organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya ruang lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas tentang struktur
dan fungsi organisasi, hubungan
antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta budaya organisasi.