makalah kompres panas dan dingin
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami boleh menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres panas dan dingin, tujuan kompres panas dan dingin, persiapan alat, cara kerja dan hal-hal yang perlu di perhatikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas dari pelaksanaan perceptorsip dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran produktif keperawatan yang membahas “kompres panas dan dingin”
Penulis
Daftar isi Bab 1 Pendahuluan a. Latar belakang Bab 2 Pembahasan a. Pengertian b. Tujuan c. Persiapan d. Cara kerja e. Hal-hal yang perlu diperhatikan Bab 3 Penutup a. Kesimpulan b. saran Bab 4 Referensi
Bab 1 Pendahuluan a. Latar belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh. Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini kan di jelaskan satu persatu.
Bab 2 Pembahasan a. Tinjuan Pustaka 1. Konsep suhu tubuh a). Pengertian
Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dandiatur oleh suatu pusat di dalam hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksiterhadap darah yang melaluinya. Bila diukur di dalam mulut atau anus,suhu yang terbaca menunjukkan “suhu tengah” dari tubuh, yaitu suhu dariorgan – organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak. Suhu mulutnormal berkisar antara 36,0° 37,5°C, suhu rektal / anus sedikit lebihtinggi. Suhu yang terbaca di ketiak dan lipat paha sedikit lebih rendah(Ignatavicius, 2002). b).
Fisiologi Suhu Tubuh
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanyadipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001). c). Penghasil Suhu Tubuh
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semuasel tubuh. 2.
Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot(termasuk kontraksi otot akibat
menggigil). 3.
Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dansebagian kecil hormon lain,
misalnya hormon pertumbuhan (growthhormone dan testosteron). 4.
Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,dan rangsangan simpatis
pada sel. 5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi didalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun. d.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung
pada
suhu
lingkungan.
Tubuhmanusia
memiliki
seperangkat
sistem
yang
memungkinkan tubuhmenghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalamkeadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan
proses metabolisme yang utama (Corwin, 2001).Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap
saat.
Banyak
faktor
yang
dapat
menyebabkan
fluktuasi
suhu
tubuh.
Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukanregulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik ( feed back ) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuhyang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanismeuntuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas danmeningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Smletzer, 2002).
b.Pengertian
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin a dalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons. Kompres panas dan dingin pada tubuh dapat berbentuk kering dan basah. Kompres panas kering dapat digunakan secara lokal, untuk konduksi panas, dengan menggunakan botol air panas, bantalan pemanas elektrik, bantalan akuatermia , atau kemasan pemanas disposabel. Kompres
panas basah dapat diberikan, melalui konduksi, dengan cara kompres kasa, kemasan pemanas, berendam atau mandi. Kompres kering dingin diberikan untuk mendapat efek lokal dengan menggunakan kantong es, kolar es, sarung tangan es, dan kemasan pendingin disposabel. Kompres basah dingin diberikan pada bagian tubuh untuk memberi efek lokal; mandi spons hangat diberikan untuk efek pendinginan sistemik. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredahkan pendarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah; meredahkan inflamasi dengan vasokonstriksi; dan meredahkan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai counterirritant.
Penggunaan Kompres Hangat :
a.
Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah. c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada. Cara Menggunakan Kompres panas :
a) Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres. b) Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc c)
Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
d) Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. e)
Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot
tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah. Efek terapeutik pemberian kompres hangat :
·
Mengurangi nyeri
·
Meningkatkan aliran darah
·
Mengurangi kejang otot
·
Menurunkan kekakuan tulang sendi .
Penggunaan Kompres Dingin :
a. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa sakit. b. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar. c.
Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
Cara Menggunakan Kompres Dingin :
a.
Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang dicelupkan ke dalam air dingin.
b.
Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
c.
Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .
d.
Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan metabolik,
membantu
mengontrol
perdarahan
dan
pembengkakan
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
karena
trauma,
b. Tujuan
Tujuan pemberian kompres : a.
kompres panas
·
memperlancar sirkulasi darah
·
mengurangi rasa sakit
·
memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
·
merangsang peristatik usus
·
memperlancar pengeluaran eksudat
b.
Kompres dingin
·
menurunkan suhu tubuh
·
mencegah peradangan meluas
·
mengurangi kongesti
·
mengurangi perdarahan setempat
·
mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons.
c. Persiapan alat
·
kompres panas basah
Persiapan alat : a)
kom berisi air hangat (40-46c)
b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai c)
kasa perban/kain segitiga
d) pengalas e)
sarung tangan bersih di tempatnya
f)
bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
g)
waslap 4 buah
h) pinset anatomi 2 buah i)
korentang
· kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
persipan alat : a)
buli-buli panas dan sarung
b) termos berisi air panas/termometer air panas c) ·
lap kerja kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
persiapan alat : a)
mangkok bertutup steril
b) bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah c)
cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan betadin
d) pembalut dan sampiran bila perlu e)
perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
· kompres dingin basah dengan air biasa/air es
persiapan alat : a)
kom kecil berisi air biasa/air es
b) perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu) c)
beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
· kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
Persiapan alat : a)
Kirbat es/eskap dengan sarungnya
b) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair c)
Air dalam kom dan Lap kerja
d) Perlak pengalas selimut bila perlu d. Cara kerja kompres panas basah
·
dekatkan alat-alat kedekat klien
·
perhatikan privacy klien
·
cuci tangan
·
atur posisi klien yang nyaman
·
pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
·
kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
·
ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
·
kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
·
bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
·
lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
·
lepaskan sarung tangan
·
atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
·
bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
·
cuci tangan
·
dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
·
cuci tangan
·
lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulangulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
·
isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a.
letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
b.
Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
c.
Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
·
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
·
Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
·
Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
·
Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.
·
Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
·
Bereskan alat alat bila sudah selesai
·
Cuci tangan
·
Dokumentasikan
kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
·
dekatkan alat ke dekat klien
·
pasang sampiran
·
cuci tangan
·
pasang perlak pada area yang akan di kompres
·
mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
·
tuangkan cairan kedalam mangok steril
·
masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
·
peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
·
bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
·
rapikan posisi klien
·
bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
·
cuci tangan
·
dokumentasikan
kompres dingin basah dengan air biasa/air es
·
dekatkan alat-alat ke klien
·
pasang sampiran bila perlu
·
cuci tngan
·
pasang pengalas pada area yang akan dikompres
·
masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
·
letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
·
ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
·
Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
·
Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
·
Cuci tangan
·
Dokumentasikan
kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
·
Bawa alat-alat ke dekat klien
·
Cuci tangan
·
Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
·
isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut
·
keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
·
periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
·
keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
·
buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
·
pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
·
letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
·
kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
·
angkat eskap bila sudah selesai
·
atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
·
bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
·
cuci tangan
·
dokumentasikan
e. hal-hal yang perlu diperhatikan kompres panas basah
· Hal yang perlu diperhatikan: 1.
kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
2.
cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3.
kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4.
untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau
bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih. Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
·
Hal-hal yang peril di perhatikan :
1.
buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2.
pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas/samping
3.
bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
4.
buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya
kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
· Hal yang perhatikan 1.
kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
2.
pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
3.
perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
4.
pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat
kompres dingin basah dengan air biasa/air es
· Hal yang harus diperhatikan: 1.
Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak
2.
Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas
dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
· hal-hal yang perlu di perhatikan 1.
bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
2.
selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain
3.
pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap
30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan 4.
bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
5.
bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)
Memberikan Kompres Hangat
· 1.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan
kain flanel atau handuk. 2.
Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi
sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan. 3.
Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit
penderita. 4.
Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah di
area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala. 5.
Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.
Memberikan Kompres Dingin
· Hal-hal yang perlu diperhatikan 1.
Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan beberapa
es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera. 2.
Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3.
Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan. 4.
Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
5.
Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit
mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan komp res dingin tidak lebih dari 30 menit
Bab 3 Kesimpulan a. Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar. Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak. b. Saran
o Perawat Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan keperawatan yang maksimal. o Instansi Instansi dapat memfasilitasi dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat mendukung tercapainya konsep keperawatan.
Bab IV Referensi
1.
http://lhinangelina.blogspot.com/2013/04/makalah-kompres-panas-dan-dingin.html
2.
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/prosedur-kompres-panas-dandingn.html
3.
http://forumkeperawatanandakara.blogspot.com/2012/11/makalah-kompres-hangat.html