KDRT
KASUS 1
Seorang wanita 30 tahun P2TD2A tindakan suaminya sering memukulinya, istri tidak kuat lagi dengan tindakan suaminya itu. Dia sering dipukuli dengan menggunakan tangan atau benda - benda sekitar. Suami sering memukuli bila istri tidak memenuhi kebutuhan suami dan terkadang suaminya sering melakukan kekerasan dala m hubungan se, tidak hanya tind tindak akan an memu memuku kuli li istri istri namu namun n peril perilak aku u dan dan u!ap u!apan an kasa kasarr dari dari suam suamii pun pun kera kerap p kali kali dilontarkan pada sang istri. "ata pen!aharian suami terkadang adalah be!ak yang sudah sering tidak beker#a karena sepi penumpang, maka istri sudah tidak menerima na$kah lagi dari suaminya. "ereka tinggal di perkampungan kumuh pinggiran sungai alin#ung, anak mere mereka ka % oran orang g yang ang tida tidak k mela melan# n#ut utka kan n mere mereka ka seko sekola lah h kare karena na biay biaya. a. Sang Sang istr istrii men!eritakan bahwa suami sering memukuli istrinya karena masalah sepele, suaminya mulai sering sering memuku memukuli li mulai mulai usia usia pernik pernikaha ahan n 3 tahun tahun lalu lalu saat. saat. Saat Saat dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan terda terdapa patt luka luka lebam lebam disek diseku# u#ur ur bada badan, n, tampa tampak k serin sering g mena menang ngis is dan dan keta ketaku kutan tan,, seri sering ng menyendiri dan tampak murung.
STEP I 1. P2TP2 & 'su!i( )*+
STEP II
. Penyeba Penyebab b suami sering sering memuk memukuli uli istriny istrinya& a& 'o/i( 'o/i( 2. Peran Peran pera perawat wat dalam dalam kasus kasus ini& ini& 'erti( 'erti( 3. Tanda, anda, ge#a ge#ala, la, dan dan #enis #enis 1DT 1DT& 'estu( 'estu( . Dampak Dampak pada pada anak anak dan dan kelu keluarg arga& a& '4elita '4elita(( %. +rgan +rgan reprod reproduks uksii yang terg tergang anggu gu&& 'Aisah( 'Aisah(
5. 1omplikasi 1omplikasi pada pada alat kelamin kelamin kekerasan kekerasan saat saat berhubung berhubungan an se& se& 'Anah( 'Anah( 6. Solusi Solusi apa apa yang yang harus harus dilak dilakuka ukan& n& 'Tri 'Tri nur( nur( 7. 88 yang yang meng mengatu aturr 1DT 1DT&& 'Su!i 'Su!i(( 9. Alasan Alasan sang sang istri istri tidak tidak melaw melawan an 1D 1DT& 'no/i 'no/i(( 0. Adakah peran perawat terhadap suami& 1alau 1alau ada apa& 'sherly( )*+ . "ungkin: tidak ada pengaruh budaya yang menyebabkan istri tidak melawan& 'Su!i( 2. Asuhan keperawatan pada 1DT& 1DT& )*+ 3. Apa ada pengaruh keadaan lingkungan dengan dengan psikologis suami& 'Su!i( 'Su!i( . ;adan hukum yang terlibat dalam kasus 1DT& 1DT& 'Dea( %. Peran perawat dalam mengaasi masalah ekonomi& 'Aisah( 5. Terapi Terapi untuk mengatasi 1DT& 1DT& 'Annisa( 6. "itos 1DT 1DT di masyarakat& masyarakat&
STEP III & IV 1. 'o/i(< •
;awaan suami yang oregan 'peny 'pen y. "ental(
•
iwayat hipertensi
•
=stri yang bersi$at propokasi
•
Pengaruh alkohol
•
;udaya < karena istri dari keluarga miskin
'su!i( •
>a#ar >a #ar bila istri banyak menuntut 'anak %, perlu sekolah, $aktor ekonomi(
5. 1omplikasi 1omplikasi pada pada alat kelamin kelamin kekerasan kekerasan saat saat berhubung berhubungan an se& se& 'Anah( 'Anah( 6. Solusi Solusi apa apa yang yang harus harus dilak dilakuka ukan& n& 'Tri 'Tri nur( nur( 7. 88 yang yang meng mengatu aturr 1DT 1DT&& 'Su!i 'Su!i(( 9. Alasan Alasan sang sang istri istri tidak tidak melaw melawan an 1D 1DT& 'no/i 'no/i(( 0. Adakah peran perawat terhadap suami& 1alau 1alau ada apa& 'sherly( )*+ . "ungkin: tidak ada pengaruh budaya yang menyebabkan istri tidak melawan& 'Su!i( 2. Asuhan keperawatan pada 1DT& 1DT& )*+ 3. Apa ada pengaruh keadaan lingkungan dengan dengan psikologis suami& 'Su!i( 'Su!i( . ;adan hukum yang terlibat dalam kasus 1DT& 1DT& 'Dea( %. Peran perawat dalam mengaasi masalah ekonomi& 'Aisah( 5. Terapi Terapi untuk mengatasi 1DT& 1DT& 'Annisa( 6. "itos 1DT 1DT di masyarakat& masyarakat&
STEP III & IV 1. 'o/i(< •
;awaan suami yang oregan 'peny 'pen y. "ental(
•
iwayat hipertensi
•
=stri yang bersi$at propokasi
•
Pengaruh alkohol
•
;udaya < karena istri dari keluarga miskin
'su!i( •
>a#ar >a #ar bila istri banyak menuntut 'anak %, perlu sekolah, $aktor ekonomi(
2. 'anah( •
Ad/okator 'hukum-hukum 1DT(
•
1olaborator 'dengan tenaga kesehatan(
•
1onselor
3. 'Tri nur( •
1ekerasan<
-
?isik
@ luka, lebam
-
Psikis
@ !emas, takut
-
Seksual
@ tidak dipenuhi kebutuhan se
-
konomi
@ tidak di na$kahi
'su!i( seksual < dipaksa berhubungan se . 'anah(
-
Anak lebih dekat dengan salah satu orang tua
-
1ese#ahteraan keluarga terganggu
-
;er!erai
-
;esan tidak akur
'estu(
-
Anak tertutup
-
Anak diam dan murung
-
Di pandang negati$
'aisyah(
-
1arena tidak punya peker#aan anank bisa #adi pemurung, dll
'Su!i(
-
8trisi dan tambang anak terganggu
%. 'restu(
-
Saat berhubungan se, akan terganggu salah satu s atu pihak
-
Tidak ada rangsangan saat berhubungan se
'dea(
-
Stress -B hormon terganggu
5. '#awa '#awaba ban n sama sama den denga gan n no no %( %( 6. 'anah(
-
Spiritual
-
Penkes tentang peran dalam keluarga
7. 'tri 'tri nur nur(( 88 no. no. 23 23 tahu tahun n 200 200 'no/i( 'no/i( segala segala hal bentuk bentuk kekeras kekerasan, an, dian!am dian!am tergan tergantun tung g bentuk bentuk kekeras kekerasan an '$isik '$isik,, psikis, se, ekonomi( akan di denda dan dan kurungan pen#ara 9. 'Aisyah(
-
Dari segi agama
-
>anita makhluk yang lemah
'4elita(
-
1arena istri membutuhkan biaya: uang dari suami -B nurut
'Annisa(
-
8ntuk mempertahankan keluarga
'Sherly(
-
1arena tertekan dengan sikap kasar: kekerasan $isik dari suami
-
Depresi
0. )*+ . '#awaban sana dengan no 9( 2. )*+ 3. 'restu(
-
Ada, biasanya yang tinggal dilingkungan tersebut lebih brutal
-
ubungan dengan teman C teman
-
konomi terganggu
'Anah( kepribadian dibentuk oleh lingkungan( . 'restu(
-
1omnas A"
-
Perlindungan wanita
-
1omnas perlindungan anak
%. 'herti( membantu mengeksplor keterampilan yang dimiliki klien 5. 'no/i( rehabilitas -B agar $isik dan psikis klien membaik, bela#ar keterampilan. 6. )*+
STEP V (LO)
-
STP =
<
-
STP ==
< , 0, 2, 6
MIND MAP
D?==S=
4=S
PEAA
AS1P
TADAFE4A*A
KDRT
?A1T+ PGA;A;
"=T+S
PATA*A1SAAA
;ADA 818"
88
A. DEFINISI •
Suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan se!ara $isik baik terhadap perempuan maupun anak. al tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstrukti$. 'Stuart dan Sundeen, 99%(
•
8ndang-8ndang P1DT @ setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan se!ara $isik, seksual, psikologis, dan:atau penelantaran rumah tangga termasuk an!aman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan se!ara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga 'Pasal ayat (.
•
"enurut >+ '>+, 999(, kekerasan adalah penggunaan kekuatan $isik dan kekuasaan,
an!aman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan
atau
sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan
memar:trauma,
kematian,
kerugian
psikologis,
kelainan
perkembangan atau perampasan hak.
B. ETIOLOGI
?aktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga . Dari sisi mikro, $aktor penyebabnya yaitu < - 1eteladanan perilaku orang tua yang kurang dalam si$at yang bi#ak, santun, kasih saying dan setia pada istri atau suami serta sesame anggota
-
keluarga. ;ahkan sering kali kita dengar ter#adi kenakalan orang tua 1epemimpinan otoriter, +rang tua dalam mengasuh anak
dan
membimbing isteri dengan !ara memaksakan kehendak sendiri tanpa
-
memertimbangkan kedaulatan isteri dan anak untuk berpendapat endahnya dalam pemahaman $ungsi masing-masing anggot keluarga antara lain karena rendahnya $aktor silahturahmi dan pendidikan sehingga
-
sering ter#adi kon$lik. 8nsure keegoan sehingga sering mun!ul si$at ingin mmenang dan benar sendiri yang lebih dominan ketimbang saling pengrtian. Disini bisa #adi
wibawa orang tua men#adi lemah karena tidak mmpu men#adi panutan atau penengah. - endahnya interaksi, kesibukan masing-masing anggota keluarga di luar rumah yang begitu tinggi menyebabkan kesempatan untuk berinteraksi positi$ akan semakin rendah. "ereka mengalami kesulitan dalam merangkai kebersamaan stau rantai kehidupan yang harmonis. 2. Dari sisi makro - ?aktor pembelann
atas kekuasan laki-laki
diman
laki-laki
dianggap
superioritas sumber daya dibandingkan dengan wanita, sehingga mampu
-
mengatur dan mengendalikan wanita. ?aktor diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi, dimana diskriminasi dan pembatasna kesempatan agi perempuan untuk beker#a mengakibatkan perempuan 'istri( ketergntungan terhadap suami, dan ketika suami kehilangan
peker#aan maka istri mengalami tindakan kekerasan. - Saya sedang dlam proses mo/e on dalam kehiduan ini. "o/e dari semua
-
keindahan di masa lalu. ?aktor beban pengasuhan anak dimana istri yang tidak beker#a, men#adikannya menanggung beban sebagai pengasuh anak. 1etika ter#adi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan menyalah-kan istri sehingga
-
te#adi kekerasan dalam rumah tangga. ?aktor wanita sebagai anak-anak, dimana konsep wanita sebagai hak milik bagi laki-laki menurut hukum, mengakibatkan keleluasaan laki-laki untuk mengatur dan mengendalikan segala hak dan kewa#iban wanita. *aki-laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang bapak
-
melakukan kekerasan terhadap anaknya agar men#adi tertib, +rientasi peradilan pidana pada laki-laki, dimana posisi wanita sebagai istri di dalam rumah tangga yang mengalami kekerasan oleh suaminya, diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penyelesaian kasusnya sering ditunda atau ditutup. Alasan yang laHim dikemukakan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan sepan#ang
bertindak dalam konteks harmoni keluarga. C. FAKTOR RESIKO ;eberapa $aktor pen!etus ter#adinya kekerasan dalam rumah tangga adalah sebagai berikut < a. ?aktor "asyarakat
-
1emiskinan 8rbanisasi yang ter#adi keen#angan pendapatan di antara penduduk kota. "asyarakat keluarga ketergantungan obat *ingkungan dengan $rekuensi dan kriminalitas yang tinggi b. ?aktor 1eluarga - Adanya anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan bantuan terusmenerus, misalnya anak dengan kelainan mental dan orang lan#ut usia
-
'lansia(. 1ehidupan keluarga yang ka!au, tidak saling men!intai dan menghargai
serta tidak menghargai peran wanita. - 1urang adanya keakraban dan hubungan #aringan sosial pada keluarga - Si$at kehidupan keluarga inti bukan keluarga luas. !. ?aktor =ndi/idu Di Amerika Serikat, mereka yang mempunyai resiko lebih besar mengalami kekerasan dalam rumah tangga ialah sebagai berikut <
-
>anita yang la#ang, ber!erai, atau ingin ber!erai
-
;erumur 6-27 tahun
-
1etergantungan obat atau alkohol atau riwayat ketergantungan kedua Hat tersebut
-
Sedang hamil
-
"empunyai partner dengan si$at memiliki dan !emburu berlebihan.
D. MANIFESTASI KLINIS •
Perubahan $isiologi Tekanan darah meningkat, denyut nadi dan pernapasan meningkat, pupil dilatasi, tonus otot meningkat, mual, $rekuensi buang air besar meningkat, kadang-kadang konstipasi, re$leks tendon tinggi.
•
Perubahan mosional "udah tersinggung, tidak sabar, $rustasi, ekspresi wa#ah nampak tegang, bila mengamuk kehilangan kontrol diri.
•
Perubahan Perilaku Agresi$ pasi$, menarik diri, bermusuhan, sinis, !uriga, mengamuk, nada suara keras dan kasar.
•
"enyerang atau menghindar '$ight o$ $light(
Pada keadaan ini respon $isiologis timbul karena kegiatan sistem sara$ otonom beraksi terhadap sekresi epinephrin yang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, wa#ah merah, pupil melebar, sekresi l meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan sali/a meningkat, konstipasi, kewaspadaan #uga meningkat diserta ketegangan otot, seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh men#adi kaku dan disertai re$lek yang !epat. •
"enyatakan Se!ara Aserti$ 'Asserti/eness(
•
"emberontak 'a!ting out(
•
Perilaku kekerasan
E. JENIS-JENIS KDRT
;entuk-bentuk kekerasan terhadap istri "enurut 8ndang-8ndang o. 23 Tahun 200 tindak kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga dibedakan kedalam 'empat( ma!am , antara lain< 1. Kekeraa! F""k
1ekerasan $isik adalah suatu tindakan kekerasan 'seperti< memukul, menendang, dan lain-lain( yang mengakibatkan luka, rasa sakit, atau !a!at pada tubuh istri hingga menyebabkan kematian. #. Kekeraa! P"k"
1ekerasan psikis adalah suatu tindakan penyiksaan se!ara /erbal 'seperti< menghina, berkata kasar dan kotor( yang mengakibatkan menurunnya rasa per!aya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya. 1ekerasan psikis ini, apabila sering ter#adi maka dapat mengakibatkan istri semakin tergantung pada suami meskipun suaminya telah membuatnya menderita. Di sisi lain, kekerasan psikis #uga dapat memi!u dendam dihati istri. $. Kekeraa! Sek%a
1ekerasan seksual adalah suatu perbuatan yang berhubungan dengan memaksa istri untuk melakukan hubungan seksual dengan !ara-!ara yang tidak wa#ar atau bahkan tidak memenuhi kebutuhan seksual istri. '. Kekeraa! Ek!"
1ekerasan ekonomi adalah suatu tindakan yang membatasi istri untuk beker#a di dalam atau di luar rumah untuk menghasilkan uang dan barang, termasuk membiarkan
istri yang beker#a untuk di-eksploitasi, sementara si suami tidak memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Sebagian suami #uga tidak memberikan ga#inya pada istri karena istrinya berpenghasilan, suami menyembunyikan ga#inya,mengambil harta istri, tidak memberi uang belan#a yang men!ukupi, atau tidak memberi uang belan#a sama sekali, menuntut istri memperoleh penghasilan lebih banyak, dan tidak mengi#inkan istri untuk meningkatkan karirnya.
F. MITOS SEPUTAR KDRT
. M"* < *elaki pelaku kekerasan memiliki penyakit mental Rea"*a < 4ika lelaki benar-benar sakit mental, dia tidak memiliki kemampuan untuk
memilih sasaran atau mengendalikan pola perilaku kekerasan. Sementara yang ter#adi dalam
1DT,
sebagian
besar
lelaki
yang
melakukan
kekerasan
akan
menyembunyikan tindakan di dalam rumah. Serangan diarahkan ke bagian yang tidak terlihat bekasnya. Artinya pelaku sudah memiliki peren!anaan dan pemikiran tentang pola kekerasannya. Suami pelaku 1DT #uga tidak akan menyerang orang lain, misalnya teman ker#a, bila mengatami $rustrasi dan hanya menyasar istrinya di rumah. 2. M"* < Alkohol menyebabkan lelaki memukul pasangannya Rea"*a < Alkohol mem$asilitasi penggunaan kekuatan $isik dengan memungkinkan
pelaku melepaskan tanggung#awab perilakunya pada hal lain, dalam hal ini alkohol. 3. M"* < anya perempuan miskin yang dipukuli Rea"*a < 1ekerasan terhadap perempuan ter#adi di semua kalangan dan kelas sosial.
1orban kekerasan yang kebanyakan perempuan tak hanya perempuan putus sekolah, namun #uga berpendidikan tinggi, ibu rumah tangga, hingga peker#a di perkotaan. 1ekerasan yang dialami perempuan dari kelas sosial atas seringkali disembunyikan atau tersembunyi. 1arena pihak perempuan akan mengalami banyak kehilangan #ika membuka situasi yang dialaminya. . M"* < Pihak perempuan yang mempro/okasi sehingga pantas memperoleh perlakuan kekerasan Rea"*a < Tidak ada seorangpun yang pantas dipukuli. Pro/okasi hanyalah sekadar
alasan dari pelaku untuk melepaskan diri dari tanggung#awab tindakannya. Pandangan ini hanya men!ari kesalahan korban. 4ika pelaku dibenarkan tindakannya dan dimaklumi, kekerasan akan terus meningkat dan membuat kekerasan men#adi metode
penyelesaian masalah yang dapat diterima. Pelaku lantas semakin yakin bahwa ia boleh dan berhak menggunakan kekerasan. %. M"* < 4ika perempuan terganggu oleh kekerasan, harusnya bi!ara tak hanya diam Rea"*a < 1orban kekerasan merahasiakan apa yang dialaminya. "ereka per!aya
bahwa mereka dan orang-orang yang di!intai, termasuk anak-anak, akan berada dalam risiko besar #ika berbi!ara tentang ke#adian yang dialami. 1orban #uga sangat malu membi!arakannya dan berpikir kekerasan ter#adi karena kesalahan perempuan sendiri. Posisi perempuan semakin rentan karena mereka kerapkali pasi$ dan penurut, karena peran yang dibentuk se#ak lama yang dilabelkan pada perempuan.
E. DAMPAK KDRT (
Dampak terhadap wanita •
Terus menerus mengalami ketakutan dan ke!emasan, hilangnya rasa per!aya diri, hilang kemampuan untuk berindak dan rasa tidak berdaya
•
1ematian akibat kekerasan $isik, pembunuhan atau bunuh diri
•
Trauma $isik berat < memar berat luar:dalam, patah tulang, !a!at
•
Trauma $isik dalam kehamilan yang berisiko terhadap ibu dan #anin
•
1ehilangan akal sehat atau gangguan kesehatan #iwa
•
uriga terus menerus dan tidak mudah per!aya kepada orang lain 'paranoid(
•
Eangguan psikis berat 'depresi, sulit tidur, mimpi buruk, dis$ungsi seksual, kurang na$su makan, kelelahan kronis, ketagihan alkohol dan obat-obatan terlarang(
2(
Dampak terhadap anak-anak •
Perilaku yang agresi$ atau marah-marah
3(
•
"eniru tindakan kekerasan yang ter#adi di rumah
•
"en#adi sangat pendiam dan menghindar
•
"impi buruk dan ketakutan
•
Sering tidak makan dengan benar
•
"enghambat pertumbuhan dan bela#ar
•
"enderita banyak gangguan kesehatan
Dampak terhadap masyarakat •
Siklus kekerasan akan terus berlan#ut ke gerasi yang akan datang
•
Anggapan yang keliru akan tetap lestari bahwa pria lebih baik dari wanita
•
1ualitas hidup manusia akan berkurang karena wanita tidak berperan serta dalam akti/itas masyarakat bila wanita tersebut dilarang berbi!ara atau terbunuh karena tindakan kekerasan
•
$ek terhadap produkti$itas, misalnya mengakibatkan berkurangnya kontribusi terhadap masyarakat, kemampuan realisasi diri dan kiner#a, dan !uti sakit bertambah sering
+. PEMERIKSAAN
1orban 1DT biasanya !enderung menutupi penderitaan $isik dan psikologis yang dilakukan pasangannya, karena 1DT dianggap sebagai suatu hal yang tabu. Adanya sikap posesi$ terhadap korban ataupun perilaku mengisolasi korban dari dunia luar dapat dilihat sebagai tanda awal 1DT. 1orban biasanya tampak depresi, sangat takut pada pengun#ung:pasien lainnya dan yang merawatnya, termasuk pegawai rumah sakit. "ereka akan !enderung menarik diri dari lingkungan sosialnya. "ereka umumnya tak ingin orang sekitarnya melihat tanda-tanda kekerasan pada diri mereka. 1ontak mata biasanya buruk. 1orban men#adi pendiam. 1orban harus diperiksa se!ara menyeluruh untuk memeriksa
dengan teliti tanda-tanda kekerasan yang pada umumnya tersembunyi. 1orban #uga akan men!oba untuk menyembunyikan atau menutupi luka-lukanya dengan memakai riasan wa#ah tebal, leher ba#u yang tinggi, rambut palsu atau perhiasan. Karak*er"*"k L%ka
+rang yang mendapat siksaan $isik dari pasangannya sering mengalami !edera, namun mereka !enderung menutupinya dengan mengatakan bahwa luka tersebut akibat ter#atuh:ke!elakaan umum. 8ntuk membedakannya, perlu diketahui !iri-!iri khusus luka akibat kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga. 1arakteristik luka akibat 1DT, biasanya menun#ukkan gambaran sebagai berikut< . *uka bilateral, terutama pada ekstremitas. 2. *uka pada banyak tempat. 3. 1uku yang tergores, luka bekas sundutan rokok yang terbakar, atau bekas tali yang terbakar. . *uka le!et, luka gores minimal, bilur. %. Perdarahan subkon#ungti/a yang diduga karena adanya perlawanan yang kuat antara korban dengan pelaku. Be!*%k-Be!*%k L%ka
Adanya bentukan luka memberi kesan adanya kekerasan. ;entukan luka merupakan tanda, !etakan atau pola yang timbul dengan segera di bawah epitel oleh sen#ata penyebab luka. ;entuk luka dapat karena benda tumpul, benda ta#am 'goresan atau tikaman( atau karena panas. 1. 1ekerasan Tumpul 1ekerasan tumpul yang melukai kulit merupakan luka yang paling sering ter#adi, berupa luka memar, le!et, dan luka goresan. Adanya luka memar yang sirkuler ataupun yang linier memberi kesan adanya penganiayaan. *uka memar parallel dengan sentral yang bersih memberi kesan adanya penganiayaan dari ob#ek linear. Adanya bekas tamparan dengan bentukan #ari #uga harus di!atat. *uka memar sirkuler dengan diameter C,% !m dengan tekanan u#ung #ari mungkin terlihat sama dengan bentuk pen#ambretan. ;entukan-bentukan tersebut sering tampak pada lengan atas bagian dalam dan area-area yang tidak terlihat waktu pemeriksaan $isik. Penganiayaan dengan menggunakan ikat pinggang:kawat menyebabkan luka memar
yang datar, dan penganiayaan dengan sol:hak sepatu akan menyebabkan luka memar pada korban yang ditendang. 2. "emar ;eberapa $aktor mempengaruhi perkembangan luka memar, meliputi kekuatan kekerasan tumpul yang diterima oleh kulit, kepadatan /askularisasi #aringan, kerapuhan pembuluh darah, dan #umlah darah yang keluar ke dalam #aringan sekitar. *uka memar yang digunakan untuk identi$ikasi umur dan penyebab luka, tidak selalu menun#ukkan kesamaan warna pada tiap orang dan tidak dapat berubah dalam waktu yang sama antara satu orang dengan orang lain. ;eberapa petun#uk dasar tentang penampakan luka memar sebagai berikut< a. >aktu merah, biru, ungu, atau hitam dapat ter#adi kapan sa#a dalam waktu #am setelah trauma sebagai resolusi dari memar. Eambaran warna merah tidak dapat digunakan untuk memperkirakan umur memar. b. "emar dengan gradasi warna kuning umurnya lebih dari 7 #am. !. "eskipun warna memar kuning, !oklat, atau hi#au merupakan indikasi luka yang lama, tetapi untuk mendapatkan waktu yang spesi$ik sulit. 3. ;ekas Eigitan "erupakan bentuk luka lain yang sering ada pada domestic violence. ;eberapa bentukan gigitan ini sulit untuk dikenali, misalnya penampakan memar semisirkuler yang non spesi$ik, luka le!et, atau luka le!et memar, dan masih banyak lagi gambaran yang dapat dikenali karena lokasi anatomi dari gigitan dan pergerakan tidak tetap pada kulit. . ;ekas 1uku Ada 3 ma!am tanda bekas kuku yang mungkin ter#adi, bisa tunggal atau kombinasi, yaitu sebagai berikut< a. Impression marks< ;entukan ini merupakan akibat patahnya kuku pada kulit. ;entuknya seperti koma atau setengah lingkaran. b. Scratch marks: ;entuk ini super$i!ial dan meman#ang, kedalamannya sama dengan kedalaman kuku. ;entukan ini ter#adi karena wanita yang men#adi korban berkuku pan#ang. !. Claw marks< ;entukan ini ter#adi ketika kulit terkoyak, dan tampak lebih menyeramkan. %. Strangulasi
Hanging, ligature, atau manual adalah 3 tipe dari strangulasi 'pen#eratan(. Dua tipe terakhir mungkin berhubungan dengan domestic violence. a. Ligature strangulation ' garroting ( dan anual strangulation 'throttling (. Ligature strangulation ' garroting ( merupakan bentuk strangulasi dengan menggunakan tali, seperti kabel telepon:tali #emuran. Sedangkan anual strangulation 'throttling ( biasanya menggunakan tangan, dilakukan dengan tangan depan sambil berdiri atau berlutut di depan tenggorokan korban. b. Stra!k dan "!*ane melakukan penelitian pada 00 wanita yang dilaporkan mengalami pen!ekikan oleh pasangan mereka dengan tangan kosong, lengan ataupun menggunakan alat 'kabel listrik, ikat pinggang, tali, peralatan mandi(. Petugas kepolisian melaporkan luka tidak tampak pada 52I wanita, luka tampak minimal pada 22I dan luka yang signi$ikan seperti warna merah, memar ataupun bekas tali yang terbakar pada 5I sisanya. ampir %0I dari para korban mengalami perubahan suara dari dis$onia sampai a$onia. !. Dis$agia, odino$agia, hiper/entilasi, dispneu, dan apneu dilaporkan atau ditemukan. Dengan !atatan, laporan menun#ukkan bahwa beberapa korban dengan keadaan awal ringan, dapat meninggal dalam waktu 35 #am setelah strangulasi. d. Pada
ligature strangulation
sering tampak pete!hiae. Pete!hiae
pada
kon#ungti/a terlihat sama banyaknya dengan pete!hiae pada daerah #eratan, seperti wa#ah dan daerah periorbita. e. Pada leher mungkin ditemukan goresan dan luka le!et dari kuku korban atau kombinasi dari luka yang dibuat oleh pelaku dan korban. *okasi dan luas ber/ariasi dengan posisi pelaku 'depan atau belakang( dan apakah korban atau pelaku menggunakan satu atau dua tangan. Pada anual strangulation korban sering merendahkan dagunya dalam upaya melindungi leher, hal ini akan mengaakibatkan luka le!et pada dagu korban dan tangan pelaku. $.*uka memar tunggal atau area eritematous sering terlihat pada ibu #ari pelaku. Area dari luka memar dan eritema sering terlihat bersama, berkelompok pada bagian samping leher, sepan#ang mandibula, bagian atas dagu, dan di bawah area suprakla/ikula. g. Ligature mark terlihat dari halus sampai keras. "enyerupai lipatan kulit. Tanda 'misalnya pola seperti gelombang kabel telepon, seperti #alinan pita dari tali( dapat memberi kesan korban telah di!ekik. Si$at dan sudut pola ini diperlukan
untuk membedakan penggantungan dengan Ligature strangulation. Pada Ligature strangulation, penekanan dari pen#eratan biasanya horiHontal pada le/el yang sama dengan leher, dan tanda pen#eratan biasanya di bawah kartilago thyroid dan sering tulang hyoid patah. Pada penggantungan, penekanan !enderung /erti!al dan berbentuk seperti air mata, di atas kartilago thyroid, dengan simpul pada daerah tengkuk, di bawah dagu, atau langsung di depan telinga. Tulang hyoid biasanya masih utuh. h. 1eluhan lainnya termasuk kehilangan kesadaran, de$ekasi, muntah yang tidak terkontrol, mual dan kehilangan ingatan. D"*r",%" L%ka
*uka-luka pada 1DT biasanya mempunyai distribusi tertentu, sebagai berikut< . *uka pada domestic violence biasanya sentral. 2. Tempat luka yang umum adalah daerah yang biasanya tertutup oleh pakaian 'misalnya dada, payudara dan perut(. 3. >a#ah, leher, tenggorokan dan genitalia #uga tempat yang sering mengalami perlukaan. . *ebih dari %0I luka disebabkan karena kekerasan pada kepala dan leher. Pelaku laki-laki menghindari untuk menyerang wa#ah, tetapi kemudian memukul kepala bagian belakang. %. *uka pada wa#ah dilaporkan pada 9I korban domestic violence. 5. Trauma pada maillo$a!ial termasuk luka pada mata dan telinga, luka pada #aringan lunak, kehilangan pendengaran, dan patah pada mandibula, patah tulang hidung, orbita dan !"gomaticoma#illar" comple#. *uka karena perlawanan, misalnya patah tulang, dislokasi sendi, keseleo, dan atau luka memar dari pergelangan tangan atau lengan bawah dapat mendukung adanya tanda dari korban untuk menangkis pukulan pada wa#ah atau dada. Termasuk luka pada bagian ulnar dari tangan dan telapak tangan 'yang mungkin digunakan untuk menahan serangan(. *uka lain yang umum ada termasuk luka memar pada punggung, tungkai bawah, bokong, dan kepala bagian belakang 'yang disebabkan karena korban membungkuk untuk melindungi diri(. *uka le!et yang banyak atau luka memar pada tempat yang berbeda sering ter#adi memperkuat ke!urigaan adanya domestic violence. Peta tubuh dapat membantu penemuan $isik adanya kekerasan termasuk dengan memperhatikan kemungkinan tanda-
tanda kekerasan pada daerah-daerah yang tersembunyi. Terdapatnya luka yang banyak dengan tahap penyembuhan yang ber/ariasi memperkuat dugaan adanya 1DT yang berulang. Kekeraa! Seaa Kea"a!
1ekerasan umumnya meningkat selama kehamilan. *uka-luka kekerasan yang ter#adi selama kehamilan biasanya terdapat pada bagian payudara atau perut. Pasien #uga dapat memperlihatkan trauma pada genitalia, nyeri yang tidak dapat di#elaskan, serta kekurangan giHi. 1ekerasan selam kehamilan dapat membawa dampak yang $atal bagi ibu maupun #anin, seperti aborsi spontan yang tidak dapat di#elaskan, keguguran, atau kelahiran prematur. Pe!a!"a/aa! Sek%a
;agi korban penganiayaan seksual perlu dilakukan pemeriksaan untuk menemukan bukti penganiayaan seksual #ika diindikasikan oleh gambaran klinik. ;eberapa bukti dari luka genital seperti hematom /agina, luka le!et ke!il pada /agina, atau benda asing pada rectovagina, dapat dia#ukan untuk menentukan kekerasan seksual. Adanya darah yang mengering dan semen #uga harus di!atat. Perlu diindenti$ikasi pula adanya penyakit menular seksual yang dapat diduga akibat kekerasan seksual.
I. PENANGANAN
Pada hakekatnya se!ara psikologis dan pedagogis ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk menangani 1DT, yaitu pendekatan kurati$ dan pre/enti$. Pendekatan preventif:
. "enyelenggarakan pendidikan orangtua untuk dapat menerapkan !ara mendidik dan memperlakukan anak-anaknya se!ara humanis 2. "emberikan keterampilan tertentu kepada anggota keluarga untuk se!epatnya melaporkan ke pihak lain yang diyakini sanggup memberikan pertolongan, #ika sewaktu-waktu ter#adi 1DT 3. "endidik anggota keluarga untuk men#aga diri dari perbuatan yang mengundang ter#adinya 1DT . "embangun kesadaran kepada semua anggota keluarga untuk takut kepada akibat yang ditimbulkan dari 1DT
%.
"embekali !alon suami istri atau orangtua baru untuk men#amin kehidupan yang harmoni, damai, dan saling pengertian, sehingga dapat terhindar dari perilaku 1DT
5. "elakukan $ilter terhadap media massa, baik !etak maupun elektronik, yang menampilkan in$ormasi kekerasan. 6. "endidik, mengasuh, dan memperlakukan anak sesuai dengan #enis kelamin, kondisi, dan potensinya. 7. "enun#ukkan rasa empati dan rasa peduli terhadap siapapun yang terkena 1DT, tanpa sedikitpun melemparkan kesalahan terhadap korban 1DT. 9. "endorong dan men$asilitasi pengembangan masyarakat untuk lebih peduli dan responsi$ terhadap kasus-kasus 1DT yang ada di lingkungannya. Pendekatan kuratif:
. "emberikan sanksi se!ara edukati$ kepada pelaku 1DT sesuai dengan #enis dan tingkat berat atau ringannya pelanggaran yang dilakukan, sehingga tidak hanya berarti bagi pelaku 1DT sa#a, tetapi #uga bagi korban dan anggota masyarakat lainnya 2. "emberikan incentive bagi setiap orang yang ber#asa dalam mengurangi, mengeliminir, dan menghilangkan salah satu bentuk 1DT se!ara berarti, sehingga ter#adi proses kehidupan yang tenang dan membahagiakan 3. "enentukan pilihan model penanganan 1DT sesuai dengan kondisi korban 1DT dan nilai-nilai yang ditetapkan dalam keluarga, sehingga penyelesaiannya memiliki e$ekti/itas yang tinggi .
"embawa korban 1DT ke dokter atau konselor untuk segera mendapatkan penanganan se#ak dini, sehingga tidak ter#adi luka dan trauma psikis sampai serius
%. "enyelesaikan kasus-kasus 1DT yang dilandasi dengan kasih sayang dan keselamatan korban untuk masa depannya, sehingga tidak menimbulkan rasa dendam bagi pelakunya. 5. "endorong pelaku 1DT untuk sesegera mungkin melakukan pertaubatan diri kepada Allah swt, akan kekeliruan dan kesalahan dalam berbuat kekerasan dalam rumah tangga, sehingga dapat men#amin rasa aman bagi semua anggota keluarga 6. Pemerintah perlu terus bertindak !epat dan tegas terhadap setiap praktek 1DT dengan menga!u pada 88 tentang P1DT, sehingga tidak berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Pilihan tindakan pre/enti$ dan kurati$ yang tepat sangat
tergantung pada kondisi riil 1DT, kemampuan dan kesanggupan anggota keluarga untuk keluar dari praketk 1DT, kepedulian masyarakat sekitarnya, serta ketegasan pemerintah menindak praktek 1DT yang ter#adi di tengah-tengah masyarakat
Upaya Pemulihan dan Preventif
;eberapa upaya pemulihan dan pre/enti$ terhadap kekerasan terhadap perempuan dan 1DT adalah< . Dharma >anita:;1+> atau *S" yang perduli pada perempuan −
"embuka +T*= sebagai wadah !urhat dan konsultasi para korban kekerasan.
−
"engkoordinir suatu wadah atau asosiasi para korban kekerasan. >adah seperti ini mengadakan pertemuan se!ara rutin untuk bertukar pikiran, berdiskusi, dan sharing tentang berbagai masalah yang dihadapi dan bagaimana #alan keluar yang baik dari masalah yang dihadapi oleh perempuan.
2. "en#alin hubungan keluarga yang harmonis dan terbuka antara suami-istri-anak dan keluarga lainya. 3. "enanamkan dan mengamalkan nilai-nilai agama . Perempuan harus berani dan tegas dalam menghadapi laki-laki agar mereka segan pada perempuan %. 1endatipun suami dan isteri sama-sama sibuk, !obalah beri perhatian pada anakanak dan luangkan waktu untuk berdiskusi dan ber! anda dalam keluarga 5. 4angan menghadapi masalah dalam rumah tangga dengan emosi, atau menaruh !uriga yang berlebihan pada istri:suami. ;ila salah satu pasangan sedang marah:emosi, sebaiknya yang lain menggunakan ilmu Silen!e is golden, baru kemudian melakukan
dialog
:
mendiskusikannya
pada
saat-saat
yang
memungkinkan.
J. PERAN PERA0AT
. Perawat sebagai du!ator Disini perawat berperan memberikan pendidikan kepada klien tentang apa yang dimaksud dengan 1DT dan mensosialisasikan undang-undang 1DT baik kepada klien ataupun masyarakat disekitar. 2. Perawat sebagai ollaborator
"elakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial, relawan pendamping, dan pembimbing rohani '88 o 23 tahun 200 Pasal 6(. 3. Perawat sebagai are Ei/er Perawat sebagai tenaga kesehatan wa#ib memeriksa korban sesuai dengan standar pro$esinya.
Selain
itu, perawat
memberikan
perawatan
kepada
korban,
mengadakan konseling untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korban, serta memulihkan dan merehabilitasi kesehatan korban '88 o 23 tahun 200 Pasal 0(. . Perawat sebagai ad/o!ator ;agi klien perawat #uga bisa memberikan in$ormasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan perlindungan dari kepolisian dan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan.
Seorang perawat diharapkan mampu menerapkan pendekatan keperawatan dengan melakukan tindakan pen!egahan dan kesehatan masyarakat pada praktik yang dilakukan terhadap klien dan keluarganya. Perawat puskesmas yang #umlahnya !ukup besar di daerah perkotaan dapat memberikan bantuan yang bermakna bagi kesehatan keluarga dan masyarakat yang dilayaninya yang lebih #auh lagi dapat diharapkan ikut mengatasi masalah kesehatan perkotaan di tingkat keluarga dan perorangan. Se!ara umum, peran perawat dalam kasus 1DT di antaranya sebagai berikut< •
"emeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar pro$esi 'an#urkan segera
•
lakukan pemeriksaan /isum(. "elakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korban. "emberikan in$ormasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan
•
perlindungan
dari
kepolisian
dan
penetapan
perintah
perlindungan
dari
•
pengadilan. "engantarkan korban ke rumah aman atau tempat tinggal alternati$ 'ruang
•
Pelayanan 1husus(. "elakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial, serta lembaga sosial yang dibutuhkan
•
korban. Sosialisasi 8ndang-8ndang 1DT kepada keluarga dan masyarakat.
K. UU KDRT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR #$ TA+UN #' TENTANG PENG+APUSAN KEKERASAN DALAM RUMA+ TANGGA
BAB I KETENTUAN UMUM Paa 1
Dalam 8ndang-8ndang ini yang dimaksud dengan < . 1ekerasan dalam umah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan se!ara $isik, seksual, psikologis, dan:atau penelantaran rumah tangga termasuk an!aman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan se!ara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. 2. Penghapusan 1ekerasan dalam umah Tangga adalah #aminan yang diberikan oleh negara untuk men!egah ter#adinya kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, dan melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga. 3. 1orban adalah orang yang mengalami kekerasan dan:atau an!aman kekerasan dalam lingkup rumah tangga. . Perlindungan adalah segala upaya yang ditu#ukan untuk memberikan rasa aman kepada korban yang dilakukan oleh pihak keluarga, ad/okat, lembaga sosial, kepolisian, ke#aksaan, pengadilan, atau pihak lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan pengadilan. %. Perlindungan Sementara adalah perlindungan yang langsung diberikan oleh kepolisian dan:atau lembaga sosial atau pihak lain, sebelum dikeluarkannya penetapan perintah perlindungan dari pengadilan. 5. Perintah Perlindungan adalah penetapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan untuk memberikan perlindungan kepada korban. 6. "enteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung #awabnya di bidang pemberdayaan perempuan. Paa #
'( *ingkup rumah tangga dalam 8ndang-8ndang ini meliputi < a. suami, isteri, dan anakJ b. orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada huru$ a karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tanggaJ dan:atau !. orang yang beker#a membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. '2( +rang yang beker#a sebagaimana dimaksud pada huru$ ! dipandang sebagai anggota keluarga dalam #angka waktu selama berada dalam rumah tangga yang bersangkutan. BAB II ASAS DAN TUJUAN Paa $
Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dilaksanakan berdasarkan asas < a. penghormatan hak asasi manusiaJ b. keadilan dan kesetaraan genderJ !. nondiskriminasiJ dan d. perlindungan korban. Paa '
Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga bertu#uan < a. men!egah segala bentuk kekerasan dalam rumah tanggaJ b. melindungi korban kekerasan dalam rumah tanggaJ !. menindak pelaku kekerasan dalam rumah tanggaJ dan d. memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan se#ahtera. BAB III LARANGAN KEKERASAN DALAM RUMA+ TANGGA Paa 2
Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan !ara < a. kekerasan $isikJ b. kekerasan psikisJ !. kekerasan seksualJ atau d. penelantaran rumah tangga.
Paa 3
1ekerasan $isik sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, #atuh sakit, atau luka berat. Paa 4
1ekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ b adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa per!aya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan:atau penderitaan psikis berat pada seseorang. Paa 5
1ekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ ! meliputi < a. pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebutJ b. pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tu#uan komersial dan:atau tu#uan tertentu. Paa 6
'( Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetu#uan atau per#an#ian ia wa#ib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut. '2( Penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat '( #uga berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan !ara membatasi dan:atau melarang untuk beker#a yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut. BAB IV +AK-+AK KORBAN Paa 1
1orban berhak mendapatkan < a. perlindungan dari pihak keluarga , kepolisian, ke#aksaan, pengadilan, ad/okat, lembaga sosial, atau pihak lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan perintah perlindungan dari pengadilanJ b. pelayanan kesehatan sesuai dengan kebu&tuhan medisJ !. penanganan se!ara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korbanJ d. pendampingan oleh peker#a sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganJ dan e. pelayanan bimbingan rohani.
BAB V KE0AJIBAN PEMERINTA+ DAN MAS7ARAKAT Paa 11
Pemerintah bertanggung #awab dalam upaya pen!egahan kekerasan dalam rumah tangga. Paa 1#
'( 8ntuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal , Pemerintah < a. merumuskan kebi#akan tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tanggaJ b. menyelenggarakan komunikasi, in$ormasi, dan edukasi tentang kekerasan dalam rumah tanggaJ !. menyelenggarakan sosialisasi dan ad/okasi tentang kekerasan dalam rumah tanggaJ dan d. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensiti$ gender dan isu kekerasan dalam rumah tangga serta menetapkan standar dan akreditasi pelayanan yang sensiti$ gender. '2( 1etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dilaksanakan oleh "enteri. '3( "enteri dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat '2(. Paa 1$
8ntuk penyelenggaraan pelayanan terhadap korban, pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan $ungsi dan tugas masing-masing dapat melakukan upaya < a. penyediaan ruang pelayanan khusus di kantor kepolisianJ b. penyediaan aparat, tenaga kesehatan, peker#a sosial, dan pembimbing rohaniJ !. pembuatan dan pengembangan sistem dan mekanisme ker#a sama program pelayanan yang melibatkan pihak yang mudah diakses oleh korbanJ dan d. memberikan perlindungan bagi pendamping, saksi, keluarga, dan teman korban. Paa 1'
8ntuk menyelenggarakan upaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan $ungsi dan tugas masingmasing, dapat melakukan ker#a sama dengan masyarakat atau lembaga sosial lainnya. Paa 12
Setiap orang yang mendengar, melihat, atau mengetahui ter#adinya kekerasan dalam rumah tangga wa#ib melakukan upaya-upaya sesuai dengan batas kemampuannya untuk < a. men!egah berlangsungnya tindak pidanaJ b. memberikan perlindungan kepada korbanJ
!. memberikan pertolongan daruratJ dan d. membantu proses penga#uan permohonan penetapan perlindungan. BAB VI PERLINDUNGAN Paa 13
'( Dalam waktu 2 'satu kali dua puluh empat( #am terhitung se#ak mengetahui atau menerima laporan kekerasan dalam rumah tangga, kepolisian wa#ib segera memberikan perlindungan sementara pada korban. '2( Perlindungan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat '( diberikan paling lama 6 'tu#uh( hari se#ak korban diterima atau ditangani. '3( Dalam waktu 2 'satu kali dua puluh empat( #am terhitung se#ak pemberian perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat '(, kepolisian wa#ib meminta surat penetapan perintah perlindungan dari pengadilan. Paa 14
Dalam memberikan perlindungan sementara, kepolisian dapat beker#a sama dengan tenaga kesehatan, peker#a sosial, relawan pendamping, dan:atau pembimbing rohani untuk mendampingi korban. Paa 15
1epolisian wa#ib memberikan keterangan kepada korban tentang hak korban untuk mendapat pelayanan dan pendampingan. Paa 16
1epolisian wa#ib segera melakukan penyelidikan setelah mengetahui atau menerima laporan tentang ter#adinya kekerasan dalam rumah tangga. Paa #
1epolisian segera menyampaikan kepada korban tentang < a. identitas petugas untuk pengenalan kepada korbanJ b. kekerasan dalam rumah tangga adalah ke#ahatan terhadap martabat kemanusiaanJ dan !. kewa#iban kepolisian untuk melindungi korban. Paa #1
'( Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban, tenaga kesehatan harus < a. memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar pro$esinyaJ
b. membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan terhadap korban dan visum et repertum atas permintaan penyidik kepolisian atau surat keterangan medis yang memiliki kekuatan hukum yang sama sebagai alat bukti. '2( Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dilakukan di sarana kesehatan milik pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Paa ##
'( Dalam memberikan pelayanan, peker#a sosial harus < a. melakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korbanJ b. memberikan in$ormasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan perlindungan dari kepolisian dan penetapan perintah perlindungan dari pengadilanJ !. mengantarkan korban ke rumah aman atau tempat tinggal alternati$J dan d. melakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial, lembaga sosial yang dibutuhkan korban. '2( Pelayanan peker#a sosial sebagaimana dimaksud pada ayat '( dilakukan di rumah aman milik pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Paa #$
Dalam memberikan pelayanan, relawan pendamping dapat < a. mengin$ormasikan kepada korban akan haknya untuk mendapatkan seorang atau beberapa orang pendampingJ b. mendampingi korban di tingkat penyidikan, penuntutan atau tingkat pemeriksaan pengadilan dengan membimbing korban untuk se!ara ob#ekti$ dan lengkap memaparkan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminyaJ !. mendengarkan se!ara empati segala penuturan korban sehingga korban merasa aman didampingi oleh pendampingJ dan d. memberikan dengan akti$ penguatan se!ara psikologis dan $isik kepada korban. Paa #'
Dalam memberikan pelayanan, pembimbing rohani harus memberikan pen#elasan mengenai hak, kewa#iban, dan memberikan penguatan iman dan taKwa kepada korban. Paa #2
Dalam hal memberikan perlindungan dan pelayanan, ad/okat wa#ib < a. memberikan konsultasi hukum yang men!akup in$ormasi mengenai hakhak korban dan proses peradilanJ
b. mendampingi korban di tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan dan membantu korban untuk se!ara lengkap memaparkan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminyaJ atau !. melakukan koordinasi dengan sesama penegak hukum, relawan pendamping, dan peker#a sosial agar proses peradilan ber#alan sebagaimana mestinya. Paa #3
'( 1orban berhak melaporkan se!ara langsung kekerasan dalam rumah tangga kepada kepolisian baik di tempat korban berada maupun di tempat ke#adian perkara. '2( 1orban dapat memberikan kuasa kepada keluarga atau orang lain untuk melaporkan kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak kepolisian baik di tempat korban berada maupun di tempat ke#adian perkara. Paa #4
Dalam hal korban adalah seorang anak, laporan dapat dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh, atau anak yang bersangkutan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paa #5
1etua pengadilan dalam tenggang waktu 6 'tu#uh( hari se#ak diterimanya permohonan wa#ib mengeluarkan surat penetapan yang berisi perintah perlindungan bagi korban dan anggota keluarga lain, ke!uali ada alasan yang patut. Paa #6
Permohonan untuk memperoleh surat perintah perlindungan dapat dia#ukan oleh < a. korban atau keluarga korbanJ b. teman korbanJ !. kepolisianJ d. relawan pendampingJ atau e. pembimbing rohani. Paa $
'( Permohonan perintah perlindungan disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan. '2( Dalam hal permohonan dia#ukan se!ara lisan, panitera pengadilan negeri setempat wa#ib men!atat permohonan tersebut. '3( Dalam hal permohonan perintah perlindungan dia#ukan oleh keluarga, teman korban, kepolisian, relawan pendamping, atau pembimbing rohani maka korban harus memberikan persetu#uannya. '( Dalam keadaan tertentu, permohonan dapat dia#ukan tanpa persetu#uan korban.
Paa $1
'( Atas permohonan korban atau kuasanya, pengadilan dapat mempertimbangkan untuk < a. menetapkan suatu kondisi khususJ b. mengubah atau membatalkan suatu kondisi khusus dari perintah perlindungan. '2( Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dapat dia#ukan bersamasama dengan proses penga#uan perkara kekerasan dalam rumah tangga. Paa $#
'( Perintah perlindungan dapat diberikan dalam waktu paling lama 'satu( tahun. '2( Perintah perlindungan dapat diperpan#ang atas penetapan pengadilan. '3( Permohonan perpan#angan Perintah Perlindungan dia#ukan 6 'tu#uh( hari sebelum berakhir masa berlakunya. Paa $$
'( Pengadilan dapat menyatakan satu a&tau lebih tambahan perintah perlindungan. '2( Dalam
pemberian
tambahan
perintah
perlindungan,
pengadilan
wa#ib
mempertimbangkan keterangan dari korban, tenaga kesehatan, peker#a sosial, relawan pendamping, dan:atau pembimbing rohani. Paa $'
'( ;erdasarkan pertimbangan bahaya yang mungkin timbul, pengadilan dapat menyatakan satu atau lebih tambahan kondisi dalam perintah perlindungan. '2( Dalam pemberian tambahan kondisi dalam perintah perlindungan, pengadilan wa#ib mempertimbangkan keterangan dari korban, tenaga kesehatan, peker#a sosial, relawan pendamping, dan:atau pembimbing rohani. Paa $2
'( '(1epolisian dapat menangkap untuk selan#utnya melakukan penahanan tanpa surat perintah terhadap pelaku yang diyakini telah melanggar perintah perlindungan, walaupun pelanggaran tersebut tidak dilakukan di tempat polisi itu bertugas. '2( Penangkapan dan penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat '( wa#ib diberikan surat perintah penangkapan dan penahanan setelah 2 'satu kali dua puluh empat( #am. '3( Penangguhan penahanan tidak berlaku terhadap penahanan sebagaimana dimaksud ayat '( dan ayat '2(. Paa $3
'( 8ntuk memberikan perlindungan kepada korban, kepolisian dapat menangkap pelaku dengan bukti permulaan yang !ukup karena telah melanggar perintah perlindungan.
'2( Penangkapan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dapat dilan#utkan dengan penahanan yang disertai surat perintah penahanan dalam waktu 2 'satu kali dua puluh empat( #am. Paa $4
'( 1orban, kepolisian atau relawan pendamping dapat menga#ukan laporan se!ara tertulis tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap perintah perlindungan. '2( Dalam hal pengadilan mendapatkan laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat '(, pelaku diperintahkan menghadap dalam waktu 3 2 'tiga kali dua puluh empat( #am guna dilakukan pemeriksaan. '3( Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat '2( dilakukan oleh pengadilan di tempat pelaku pernah tinggal bersama korban pada waktu pelanggaran diduga ter#adi. Paa $5
'( Apabila pengadilan mengetahui bahwa pelaku telah melanggar perintah '( perlindungan dan diduga akan melakukan pelanggaran lebih lan#ut, maka Pengadilan dapat mewa#ibkan pelaku untuk membuat pernyataan tertulis yang isinya berupa kesanggupan untuk mematuhi perintah perlindungan. '2( Apabila pelaku tetap tidak mengindahkan surat pernyataan tertulis tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat '(, pengadilan dapat menahan pelaku paling lama 30 hari. '3( Penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat '2( disertai dengan surat perintah penahanan. BAB VII PEMULI+AN KORBAN Paa $6
8ntuk kepentingan pemulihan, korban dapat memperoleh pelayanan dari < a. tenaga kesehatanJ b. peker#a sosialJ !. relawan pendampingJ dan:atau d. pembimbing rohani. Paa '
'( Tenaga kesehatan wa#ib memeriksa korban sesuai dengan standar pro$esinya. '2( Dalam hal korban memerlukan perawatan, tenaga kesehatan wa#ib memulihkan dan merehabilitasi kesehatan korban. Paa '1
Peker#a sosial, relawan pendamping, dan:atau pembimbing rohani wa#ib memberikan pelayanan kepada korban dalam bentuk pemberian konseling untuk menguatkan dan:atau memberikan rasa aman bagi korban. Paa '#
Dalam rangka pemulihan terhadap korban, tenaga kesehatan, peker#a sosial, relawan pendamping dan:atau pembimbing rohani dapat melakukan ker#a sama. Paa '$
1etentuan lebih lan#ut mengenai penyelenggaraan upaya pemulihan dan ker#a sama diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB VIII KETENTUAN PIDANA Paa ''
'( Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan $isik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ a dipidana dengan pidana pen#ara paling lama % 'lima( tahun atau denda paling banyak p %.000.000,00 'lima belas #uta rupiah(. '2( Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat '( mengakibatkan korban mendapat #atuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana pen#ara paling lama 0 'sepuluh( tahun atau denda paling banyak p 30.000.000,00 'tiga puluh #uta rupiah(. '3( Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat '2( mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana pen#ara paling lama % 'lima belas( tahun atau denda paling banyak p %.000.000,00 'empat puluh lima #uta rupiah(. '( Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk men#alankan peker#aan #abatan atau mata pen!aharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana pen#ara paling lama 'empat( bulan atau denda paling banyak p %.000.000,00 'lima #uta rupiah(. Paa '2
'( '(Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru$ b dipidana dengan pidana pen#ara paling lama 3 'tiga( tahun atau denda paling banyak p 9.000.000,00 'sembilan #uta rupiah(. '2( Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat '( dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk men#alankan peker#aan #abatan atau mata pen!aharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana
dengan pidana pen#ara paling lama 'empat( bulan atau denda paling banyak p 3.000.000,00 'tiga #uta rupiah(. Paa '3
Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huru$ a dipidana dengan pidana pen#ara paling lama 2 'dua belas( tahun atau denda paling banyak p 35.000.000,00 'tiga puluh enam #uta rupiah(. Paa '4
Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huru$ b dipidana dengan pidana pen#ara paling singkat 'empat( tahun dan pidana pen#ara paling lama % 'lima belas( tahun atau denda paling sedikit p 2.000.000,00 'dua belas #uta rupiah( atau denda paling banyak p 300.000.000,00 'tiga ratus #uta rupiah(. Paa '5
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau ke#iwaan sekurangkurangnya selama 'empat( minggu terus menerus atau 'satu( tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya #anin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak ber$ungsinya alat reproduksi, dipidana dengan pidana pen#ara paling singkat % 'lima( tahun dan pidana pen#ara paling lama 20 'dua puluh( tahun atau denda paling sedikit p 2%.000.000,00 'dua puluh lima #uta rupiah( dan denda paling banyak p %00.000.000,00 'lima ratus #uta rupiah(. Paa '6
Dipidana dengan pidana pen#ara paling lama 3 'tiga( tahun atau denda paling banyak p %.000.000,00 'lima belas #uta rupiah(, setiap orang yang < a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat '(J b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat '2(. Paa 2
Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam ;ab ini hakim dapat men#atuhkan pidana tambahan berupa < a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertu#uan untuk men#auhkan pelaku dari korban dalam #arak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak tertentu dari pelakuJ b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan lembaga tertentu. Paa 21
Tindak pidana kekerasan $isik sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat '( merupakan delik aduan. Paa 2#
Tindak pidana kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal % ayat '2 ) merupakan delik aduan. Paa 2$
Tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya merupakan delik aduan. BAB I8 KETENTUAN LAIN-LAIN Paa 2'
Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dilaksanakan menurut ketentuan hukum a!ara pidana yang berlaku, ke!uali ditentukan lain dalam 8ndang-undang ini. Paa 22
Sebagai salah satu alat bukti yang sah, keterangan seorang saksi korban sa#a sudah !ukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya. BAB 8 KETENTUAN PENUTUP Paa 23
8ndang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan 8ndangundang ini dengan penempatannya dalam *embaran egara epublik =ndonesia.
L. MEKANISME MASALA+ Stressor dan penyebab lainnya yang menyebabkan terjadinya kekerasan (lihat etiologi) Mekanisme koping tdk
cemas
Hub tdk seimbang
stress
M. N.
"andangan laki-laki lebih
marah
O. Merasa kuat
diungkapkan
Merasa tidak adekuat
menentang
Sadar akan kebutuhan
Melarikan diri
"emecahan masalah
lega
Menolak kemarahan
Marah berkepanjangan
Ketegangan menurun
$kspresi marah negati#
P.
Rasa marah teratasi %gresi# atau mengamuk dan melakukan tindakan kekerasan (perilaku
9. Kekerasan 'sik& stri R. sering dipukuli
Kekerasan seksual& kekerasan saat berhubseksual
Kekerasan ekonomi& istri sering tidak diberi
Dampak negati# 'sik
psikis
*uka lebam disekujur
Sering menangis dan ketakutan sering
Kekerasan oleh suami
solasi sosial
Tindakan agresi# atau mengamuk tidak juga berhenti atau belum
Resiko erilaku kekerasan
M. ASU+AN KEPERA0ATAN A. Pe!ka:"a!
a. =dentitas ama
< y. >
8sia
< 30 tahun
4enis kelamin
< Perempuan
Status
< Sudah menikah
Alamat
<-
b. 1eluhan utama < Datang ke P2TP2A karena tindakan suaminya sering memukulinya. !. iwayat kesehatan
-
iwayat kesehatan sekarang < 1lien sering dipukuli dengan tangan atau benda-benda di sekitarnya. Suami seringa memukuli bila istri tidak memenuhi kebutuhan suami dan kadang suaminya sering melakukan kekerasan dalam hubungan seksual.
Tidak hanya tindakan memukul istri namun perilaku dan u!apan kasar dari suami pun kerap kali dilontarkan pada sang istri.
-
iwayat kesehatan masa lalu < Suaminya mulai sering memukuli mulai usia pernikahan 3 tahun
-
iwayat kesehatan keluarga < -
d. iwayat psikologis 1lien tampak sering menangis dan ketakutan, sering menyendiri dan tampak murung. e. iwayat ekonomi "ata pen!aharian suami adalah tukang be!ak yang sudah sering tidak beker#a karena sepi penumpang, maka istri sudah tidak menerima na$kah lagi dari suaminya. $.
iwayat sosial 1eluarga klien tinggal di perkampungan kumuh pinggiran sungai iliwung. Anak mereka % orang yang tidak melan#utkan sekolah karena biaya.
g. iwayat spiritual< -
h. Pemeriksaan
-
Pemeriksaan TTL •
TD 'tekanan darah(< -
•
P 'nadi(
<-
-
•
'respirasi(
<-
•
S 'suhu(
<-
Pemeriksaan $isik Terdapat luka lebam di seku#ur badan.
-
Pemeriksaan penun#ang
N. DIAGNOSA; INTERVENSI DAN RASIONAL
1. Re"k Pr"ak% kekeraa! ,.< kekeraa!
Re!?a!a ke=era>a*a!
ke=era>a*a! T%:%a!
Perilaku kekerasan
I!*er@e!" + =denti$ikasi
Ra"!a
.
Pasien dapat
penyebab tanda
suami
mengidenti$i
berhubungan
kasi
+
ge#ala P1 4elaskan !ara
dengan stress
penyebab
+
mengontrol P1 *atihan !ara
akibat keadaan
P1 Pasien dapt
ekonomi yang
-
-
kasi tanda-
tanda P1 Pasien dapat
+ +
$isik, beri pu#ian *atih !ara
menyebutka
-
+
+
tanda
kegiatan
a Pasien dapat
dan obat *atih
+
ge#ala
+
pk 4elaskan
+
merawat pk *atihan !ara
!ara
mengontrol
dengan obat /aluasi
dilakukanny
merawat klien 4elaskan pengertian,
mengontrol P1
n #enis P1 yang
selama
tarik napas dan pukul kasur /aluasi latian
Diskusikan masalah
mengontrol P1
mengidenti$i
rendah
+
P1 tarik napas dan
$isik !ara
+
pukul
kasur An#urkan
-
menyebutka
mengontrol
pk
keluarga
n akibat dari
dengan
membantu
P1 yang
mengungkapkan
pasien
dilakukanny
, meminta, dan
a Pasien
menolak
latihan /aluasi
+
dalam
bantuan .
mampu
keluarga
men!egah
dalam
P1
$isik,
latian beri
pu#ian
#. Re"k Pr"ak% kekeraa! ,er%a! ,.< kekeraa!
Re!?a!a ke=era>a*a!
ke=era>a*a! T%:%a!
esiko Prilaku
I!*er@e!"
Ra"!a
.
kekerasan
1lien
. member materi tentang . Pengetahuan
berulang
mengembangkan
penganiayaan dan
tentang sumber-
ren!ana
mendiskusikannya
sumber yang tersedia
pengamanan dan
dapat membantu
menggunkannya
penyelesaian
bila diperlukan
masalah, meringankan ketegangan dan member klien !ara yang konkret untuk menghindari penganiayaan selan#utnya
2. "engan#urkan klien
2
membuat dan
2. Agar tidak terdapat banyak
mengembangkan ren!ana bekas luka untuk mengeluarkan dirinya dan anak-anaknya dari situasi tersebut ketika ia mempersiapakan bahaya atau penganiayaan
3. "emberi sebuah
3.Agar segera dapat
nomor telepon hotline
tertolong #ika ter#adi
dan layanan untuk wanita penganiayaan yang yang dianiaya
menggunakan benda ta#am
. "endiskusikan dan
.Agar tidak ter#adi
bermain peran tentang
kekerasan yang lebih
!ara mengatasi
parah
peningkatan ketegangan yang mengarah ke tindak kekerasan.
$. Ia" D"r" ,er%,%!a!
Re!?a!a ke=era>a*a!
ke=era>a*a! T%:%a!
I!*er@e!"
Ra"!a
=solasi Diri berhubungan
.
-
membina
dengan trauma
hubungan
psikologis
saing
·
·
- "emberikan
saling per!aya ;antu klien
penyuluhan kepada
mengenal
per!aya - Pasien ·
menyadari
keluarga
penyebab isos ;antu pasien
tentang masalah isos,
mengenal
penyebab
-
;ina hubungan
keuntungan dan
isos Pasien
penyebab dan !ara merawat
keruguan
mampu
berhubungan:td
berinteraksi
k berhubungan
dengan
dengan
orang lain
lain
pasien isos - "embantu keluarga
orng
mempraktekk an
+
!ara
merawat pasien dengan masalh
isos
langsung dihadapan pasien
DAFTAR PUSTAKA
$endi, ?., "akh$udli. 2009. 1eperawatan kesehatan komunitas< teori dan praktik dalam keperawatan. 4akarta< Salemba "edika Stuart, Eail >is!arH. 997. $uku Saku %perawatan &iwa. 4akarta < E.