TUGAS KELOMPOK
DISUSUN OLEH KELOMPOK : II NAMA SUK SUKIRM IRMAN MURA MURANA NA JASNA KAIMUDIN SARTIKA UWEN ZAIN ZAINA AL A WAKANO KANO BUSTAMIN TAIPABU
– NAMA MOH. MOH. YASI YASIR R PAYA AYAPO RUSMIDAR HOLLE SIRKA F BASAMI CIN CINDY CLA CLAUDIA UDIA ME METI TIA ARY
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MALUKU HUSADA KAIRATU !"#
KATA PENGANTAR
Puji syukur syukur penulis penulis panjatkan panjatkan kehadirat kehadirat Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa,yang Esa,yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang infeksi saluran pernapasan akut (!P"#. (!P"#. Penulisi menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, $leh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. "khir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan ini dari awal sampai akhir.
%airatu, &' "pril )&'
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................... DAFTAR ISI.......................................................... BAB I PENDAHULUAN............................................... ".". ".. "..
L$%$& Be'$$*.................................................. R+,+s$ M$s$'$-............................................... T+/+$ M$s$'$-.................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................... .". .. .. .5. .6.
De011s1 ISPA................................................... T$2$ %$2$ 3$-$4$............................................ K'$s101$s1 ISPA................................................. T$2$ 2$ *e/$'$ '11s......................................... Je1s 7e4$1% ISPA............................................
BAB III PENATALAKSANAAN KASUS ISPA...................... .". .. .. .5. .6.
Pe,e&1s$$..................................................... K'$s101$s1 ISPA................................................. Pe*83$%$...................................................... Pe&$9$%$ 21&+,$-.............................................. Pee*$-$ 2$ 7e,3e&$%$s$................................
BAB I; PENUTUP......................................................... 5.".
Kes1,7+'$........................................................
5..
S$&$.............................................................
DATAR PUSTAKA....................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
*alam +N, dinyatakan bahwa p$la dasar pembangunan Nasi$nal pada hakekatnya adalah Pembangunan Manusia nd$nesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat nd$nesia. adi jelas bahwa hubungan antara usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan pembangunan, karena tanpa m$dal kesehatan nis/aya akan gagal pula pembangunan kita. 0saha peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan saja, karena masalah ini sangatlah k$mpleks, dimana penyakit yang terbanyak diderita $leh masyarakat terutama pada yang paling rawan yaitu ibu dan anak, ibu hamil dan ibu meneteki serta anak bawah lima tahun (. !alah satu penyakit yang diderita $leh masyarakat terutama adalah !P" (nfeksi !aluran Pernapasan "kut# yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. !P" adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita $leh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya /ukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi ke/a/atan sampai pada,masa dewasa. dimana ditemukan adanya hubungan dengan terjadinya 1hr$ni/ 2bstru/ti3e Pulm$nary *isease (,4#. ingga saat ini angka m$rtalitas !P" yang berat masih sangat tinggi. %ematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk ber$bat dalam keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gi5i (4#. *ata m$rbiditas penyakit pneum$nia di nd$nesia per tahun berkisar antara &) -)
6 dari p$pulasi balita. al ini didukung $leh data penelitian dilapangan (%e/amatan %ediri, NT adalah &',7 6 8 %abupaten ndramayu adalah 9,7 6#. ila kita mengambil angka m$rbiditas &) 6 pertahun, ini berarti setiap tahun jumlah penderita pneum$nia di nd$nesia berkisar ,4 juta .Penderita yang dilap$rkan baik dari rumah sakit maupun dari Puskesmas pada tahun &99& hanya berjumlah 97.'&. *iperkirakan bahwa separuh dari penderita pneum$nia didapat pada kel$mp$k umur )-: bulan (:#. 1.2.
Rumusan masalah
erdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas maka penulis ingin men/$ba untuk mengemukakan upaya pemberantasan !P" dengan pri$ritas kepada penatalaksanaan kasus !P" pada bayi dan anak-anak. 1.3.
Tujuan masalah
Mengingat tujuan pembangunan kesehatan dalam upaya menurunkan angka m$rtalitas dan m$rbilitas, sehingga tujuan pembangunan nasi$nal untuk memper$leh sumber daya manusia yang berkualitas baik, fisik maupun mental akan ter/apai.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi ISPA
!P" sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar !P" merupakan singkatan dari nfeksi !aluran Pernapasan "kut. !P" meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. !P" adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai &; hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah $rgan mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta $rgan-$rgan disekitarnya seperti < sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. !ebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan peng$batan dengan antibi$tik, namun demikian anak akan menderita pneum$ni bila infeksi paru ini tidak di$bati dengan antibi$tik dapat mengakibat kematian. Pr$gram Pemberantasan Penyakit (P# !P" membagi penyakit !P" dalam g$l$ngan yaitu pneum$nia dan yang bukan pneum$nia. Pneum$nia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneum$nia berat dan pneum$nia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, t$nsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya dig$l$ngkan sebagai bukan pneum$nia. Eti$l$gi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah 3irus dan tidak dibutuhkan terapi antibi$tik. =aringitis $leh kuman !trept$/$//us jarang ditemukan pada balita. ila ditemukan harus di$bati dengan antibi$tik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibi$tik.
!P" dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup $leh $rang sehat kesaluran pernapasannya. %elainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan ibr$ kistik, menempati bagian yang /ukup besar pada lapangan pediatri. nfeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan $leh 3irus, sering terjadi pada semua g$l$ngan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Tetapi !P" yang berlanjut menjadi pneum$nia sering terjadi pada anak ke/il terutama apabila terdapat gi5i kurang dan dik$mbinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. >isik$ terutama terjadi pada anakanak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immun$l$gisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan /a/ing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibi$tik.
2.2. Tanda-tanda bahaa
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. *alam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. ila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian m$rtalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat /epat-/epat dit$l$ng dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan. Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda lab$rat$ris. Tanda-tanda klinis
Pada sistem respirat$rik adalah< ta/hypnea, napas tak teratur
(apnea#, retraksi dinding th$rak, napas /uping hidung, /yan$sis, suara napas lemah atau hilang, grunting e?pirat$ir dan whee5ing. Pada sistem /ardial adalah< ta/hy/ardia, brady/ardiam, hypertensi,
hyp$tensi dan /ardia/ arrest. Pada sistem /erebral adalah < gelisah, mudah terangsang, sakit
kepala, bingung, papil bendung, kejang dan /$ma. Pada hal umum adalah < letih dan berkeringat banyak.
Tanda-tanda lab$rat$ris
hyp$?emia, hyper/apnia dan a/yd$sis (metab$lik dan atau respirat$rik# Tanda-tanda bahaya pada anak g$l$ngan umur bulan sampai @ tahun
adalah< tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, strid$r dan gi5i buruk,
sedangkan tanda bahaya pada anak g$l$ngan umur kurang dari bulan adalah< kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah 3$lume yang biasa diminumnya#, kejang, kesadaran menurun, strid$r, Ahee5ing, demam dan dingin. 2.3. !lasifikasi ISPA
&. %lasifikasi berdasarkan l$kasi anat$mik a. nfeksi !aluran Pernafasan atas "kut (!Pa"# nfeksi pernafasan akut yang menyerang hidung sampai epigl$tis dengan $rgan adneksanya, misalnya< rinitis akut, faringitis akut, dan sinusitis akut. b. nfeksi !aluran Pernafasan bawah "kut (!Pb"# *inamakan sesuai $rgan saluran pernafasan mulai dari bagian bawah epigl$tis sampai al3e$li paru, misalnya< laringitis, br$n/hitis akut, br$nki$litis, dan pneum$nia ("n$nim, &977#. . %lasifikasi berdasarkan eti$l$gi (penyebab# Eti$l$gi !P" terdiri dari 4)) lebih jenis 3irus, bakteri, dan riketsia. a.
Birus penyebab utama !P" antara lain < g$l$ngan Miksovirus
(termasuk di dalamnya 3irus influen5a, 3irus para influen5a, dan 3irus /ampak#, Adenovirus, Coronavirus, Picornovirus, Rinovirus, Mikoplasma, dan Herpes Virus. b. akteri penyebab
!P" misalnya<
Streptococcus hemolitik,
Stafilococcus, Pneumococcus, Haemophilus influenza, Bordetela pertusis, dan Corineakterium difteri ! "n$nim, &977#. 4. %lasifikasi berdasarkan derajat keparahan penyakit
a.
!P" ringan < penatalaksanaannya
/ukup dengan tindakan
penunjang tanpa peng$batan. b. !P" sedang < penatalaksanaannya memerlukan peng$batan dengan antibi$tik, tetapi tidak perlu dirawat (/ukup ber$bat jalan#. /. !P" berat < kasus !P" yang harus di rawat di rumah sakit atau puskesmas dengan sarana perawatan ("n$nim, &977#. 2.". Tanda dan #ejala ISPA
!e$rang anak yang menderita !P" menunjukkan berma/am-ma/am tanda dan gejala, seperti< batuk, bersin, serak, sakit tengg$r$k, sesak nafas, pernafasan yang /epat dan nafas yang berbunyi, penarikan dada ke dalam, bisa juga mual, muntah, tak mau makan, dan badan lemah ("n$nim, &977#. 2.$. %enis Penakit ISPA
&. nfeksi !aluran Pernafasan atas "kut (!Pa"# a. !elesma (Common Cold , Nas$faringitis, Pilek# !elesma merupakan gabungan berbagai gejala yang mengganggu saluran nafas bagian atas ,utamanya selaput lendir, keadaan ini juga sering kali disebut pilek, rhinitis akut atau rhinitis infeksi. Common Cold disebabkan $leh mediat$r radang l$kal yang merangsang serabut saraf nyeri dan sampai nebr$sis sel epitel terbatas (!hulman,&99;#. Penyebab utama batuk adalah sekresi muk$sa faring dan bukan karena kelainan saluran nafas bagian bawah. >ata-rata lama Cold rinovirus dan "oronavirus kurang dari & minggu. "da permulaan yang mendadak sekresi hidung /air, hidung tersumbat, dan nyeri tengg$r$kan ringan dengan renaria
/epat yang bertahan selama -; hari dan kemudian sedikit demi sedikit sembuh (!hulman, &99;#. Penyakit batuk pilek pada bayi dan anak-anak /enderung berlangsung lebih berat terkena infeksi, men/akup daerah sinus paranasal, telinga tengah dan nasofarin# disertai demam yang tinggi (Ngastiyah, &99@#. Tanda klinis< Pilek sering menyebabkan demam pada anak ke/il yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga 4 hari. *is/harge hidung dapat dengan /epat menyebabkan sumbatan pada hidung, yang dapat mengganggu saat menyusui dan menyebabkan kesulitan bernafas. *is/harge hidung sering dimulai sebagai dis/harge yang jernih kemudian menjadi kental, berwarna kuning, dan terlihat purulen. Pada anak-anak sering terdapat batuk ketika mengalami pilek (A2, ))4#. b.
=aringitis (t$nsilitis, faring$t$nsilitis, nyeri tengg$r$k# nfeksi ini sering dijumpai didaerah tr$pis dan biasanya disebabkan
$leh 3irus dan sedikit $leh Streptococcus. nfeksi ini ditandai dengan sakit tengg$r$kan, suhu badan meninggi, kadangkadang muntah dan sakit perut. Pemeriksaan menunjukkan pembengkakan pada kelenjar disudut rahang, t$nsil merah dan meradang. 0ntuk kasus yang ringan yaitu tanpa infeksi sekunder akan membaik sendiri tanpa $bat. Pasien diistirahatkan dan diberi minum yang banyak dan bila demam diberi parasetam$l atau aspirin tiga kali sehari, d$sis tergantung usia (!hulman, &99;#. Tanda klinis< =aringitis streptococcus pada anak usia dibawah @ tahun adalah pembesaran kelenjar limfe leher yang lunak, eksudat faring berwarna
putih, dan tidak ada tanda yang mengarah pada nas$faringitis 3irus seperti rinore, k$njungti3itis dan batuk (A2, ))4#. >adang faring pada bayi dan anak hampir selalu melibatkan $rgan sekitarnya, sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai t$nsil, sehingga disebut faring$t$nsilitis. Penyakit ini sering ditemukan pada bayi dan anak, dapat berupa faring$t$nsilitis akut dan kr$nik (Ngastiyah,&99@#. /. !inusitis !inusitis ditandai dengan dis/harge hidung yang purulen, disertai nyeri sinus, pembengkakan pada wajah atau peri$rbita, atau demam persisten. *is/harge hidung yang purulen biasanya tidak disebabkan $leh sinusitis bakterialis yang sebenarnya. !inusitis bakterialis memerlukan terapi antibi$tik, hal ini tidak la5im pada anak dibawah usia @ tahun. Terapi antibi$tik (k$trim$ksa5$l, ampi/illin, atau am$?i/illin# sebaiknya dipertimbangkan hanya jika anak memiliki tanda pasti sinusitis bakterialis (A2, ))4#. . nfeksi !aluran Pernafasan bawah "kut (!Pb"# a. Caringitis akut dan Caring$ Trake$ r$nkitis "kut %edua penyakit ini adalah suatu penyakit keradangan pada laring atau laring$ trake$ br$nkus, yang disebabkan $leh infeksi 3irus ( virus croup atau su#lottic croup# (Ngastiyah, &99@#. ampir semua kasus laryngitis akut dan laring$ trake$ br$n/hitis akut disebabkan $leh 3irus. !ebagian besar (D4 kasus disebabkan $leh 3irus parainfluen5a#. Penyebab lain adalah virus adeno, virus respiratori sinsial, virus influenza dan virus morili. Pada laring$ trake$
br$n/hitis dapat terjadi infeksi sekunder $leh bakteri. 0sia penderita terbanyak berkisar 4 bulan sampai @ tahun (Ngastiyah, &99@#. Penderita laryngitis akut tidak memerlukan antibi$tik, pada penderita laring$ trake$ br$n/hitis akut dapat diberikan antibi$tik, bila perlu dapat diberikan antipiretik (Ngastiyah, &99@#. b. r$nkitis r$nkitis berarti infeksi br$nkus. r$nkitis merupakan suatu penyakit tersendiri. Tetapi biasanya merupakan bagian dari pada suatu penyakit yang semula berasal dari saluran pernafasanm atas D bawah, atau bersamaan dengan penyakit
saluran
pernafasan
yang
lain
seperti
sin$br$nkitis,
laring$trake$br$nkitis, dan br$nkitis pada asma (Ngastiyah, &99@#. r$nkitis dapat disebabkan $leh infeksi (3irus, bakteri, dan jamur#, alergi (asma#, kimiawi (aspirasi susu, isi lambung, asap r$k$k dan atau uap gas yang merangsang# (Ngastiyah, &99@#. r$nkitis akut biasanya didahului $leh infeksi 3irus saluran pernafasan atas. Pada penderita dapat terjadi infeksi sekunder $leh Pneumococcus atau Haemophilus $nfluenzae. +ejala dimulai dengan pilek selama 4 ; hari, berangsur-angsur timbul batuk kering tanpa riak, disertai nyeri atau rasa panas di daerah substernal. atuk dapat disusul muntah. !etelah beberapa hari timbul riak jernih, lalu purulen. *alam &) hari riak menjadi en/er lagi, hilang dan batuk berhenti (Ngastiyah, &99@#. Peng$batan br$nkitis yang penting adalah meng$ntr$l batuk, mempermudah pengeluaran se/ret dengan /ara mengen/erkannya, banyak minum, pemberian uap dan ekspekt$ran. Penderita jangan diberi antibatuk atau antihistamin
berlebihan karena se/ret akan mengental dan sulit keluar, sehingga dapat terjadi pneum$nia. "ntibi$tik dapat diberikan bila ada ke/urigaan infeksi bakteri (Ngastiyah, &99@#. /. r$nki$litis r$nki$litis adalah penyakit infeksi paru akut yang menyerang bayi, ditandai $leh $bstruksi saluran nafas ke/il karena pr$ses radang. !ebagian besar (lebih dari @) 6# disebabkan $leh 3irus respirat$ri sinisia, penyebab lain adalah 3irus parainfluen5a, 3irus aden$ dan mik$plasma pneum$niae (Ngastiyah, &99@#. +ejala br$nki$litis dimulai dengan bersin, pilek (se/ret en/er#, batuk dan mungkin panas. !etelah beberapa hari batuk menghebat, tidak dapat tidur atau minum, kadang-kadang muntah dan demam ringan. "nak menjadi gelisah, takikardia, takipenia dan sian$sis. *ada mengembang disertai retraksi interk$stal dan subk$stal. ati dan limpa mungkin terd$r$ng kebawah, perkusi hipers$nar dan suara nafas melemah (Ngastiyah, &99@#.
BAB III PENATALAKSANAAN KASUS ISPA
Penemuan dini penderita pneum$nia dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk men/apai dua dari tiga tujuan pr$gram (turunnya kematian karena pneum$nia dan turunnya penggunaan antibi$tik dan $bat batuk yang kurang tepat pada peng$batan penyakit !P"# . Ped$man penatalaksanaan kasus !P" akan memberikan petunjuk standar peng$batan penyakit !P" yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibi$tik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan $bat batuk yang kurang bermanfaat. !trategi penatalaksanaan kasus men/akup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita !P". Penatalaksanaan !P" meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut < 3.1. Pemeriksaan
Pemeriksaan artinya memper$leh inf$rmasi tentang penyakit anak dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibunya, melihat dan mendengarkan anak. al ini penting agar selama pemeriksaan anak tidak menangis (bila menangis akan meningkatkan frekuensi napas#, untuk ini diusahakan agar anak tetap dipangku $leh ibunya. Menghitung napas dapat dilakukan tanpa membuka baju anak. ila baju anak tebal, mungkin perlu membuka sedikit untuk melihat gerakan dada. 0ntuk melihat tarikan dada bagian bawah, baju anak harus dibuka sedikit. Tanpa pemeriksaan auskultasi dengan stetesk$p penyakit pneum$nia dapat didiagn$sa dan diklassifikasi 3.2. !lasifikasi ISPA
Pr$gram Pemberantasan !P" (P !P"# mengklasifikasi !P" sebagai berikut<
Pneum$nia berat< ditandai se/ara klinis $leh adanya tarikan
dinding dada kedalam (/hest indrawing#. Pneum$nia< ditandai se/ara klinis $leh adanya napas /epat. ukan pneum$nia< ditandai se/ara klinis $leh batuk pilek, bisa
disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas /epat. >in$faringitis, faringitis dan t$nsilitis terg$l$ng bukan pneum$nia (;#. erdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit !P". %lasifikasi ini dibedakan untuk g$l$ngan umur dibawah bulan dan untuk g$l$ngan umur bulan sampai @ tahun. 0ntuk g$l$ngan umur kurang bulan ada klasifikasi penyakit yaitu <
Pneum$nia berada< diis$lasi dari /a/ing tanah $leh >ui5 dan kuat
dinding pada bagian bawah atau napas /epat. atas napas /epat untuk g$l$ngan umur kurang bulan yaitu :) kali per menit atau lebih. ukan pneum$nia< batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda
tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau napas /epat.
0ntuk g$l$ngan umur buFan sampai @ tahun ada 4 klasifikasi penyakit yaitu<
Pneum$nia berat< bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan
dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau mer$nta#.
Pneum$nia< bila disertai napas /epat. atas napas /epat ialah untuk
usia -& bulan adalah @) kali per menit atau lebih dan untuk usia & -; tahun adalah ;) kali per menit atau lebih. ukan pneum$nia< batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan
dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas /epat. 3.3. Peng&batan
Pneum$nia berat < dirawat di rumah sakit, diberikan antibi$tik
parenteral, $ksigendan sebagainya. Pneum$nia< diberi $bat antibi$tik k$trim$ksas$l per$ral. ila
penderita tidak mungkin diberi k$trim$ksas$l atau ternyata dengan pemberian k$ntrm$ksas$l keadaan penderita menetap, dapat dipakai $bat antibi$tik pengganti yaitu ampisilin, am$ksisilin atau penisilin pr$kain. ukan pneum$nia< tanpa pemberian $bat antibi$tik. *iberikan
perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan $bat batuk tradisi$nal atau $bat batuk lain yang tidak mengandung 5at yang merugikan seperti k$dein,dekstr$met$rfan dan, antihistamin. ila demam diberikan $bat penurun panas yaitu parasetam$l. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tengg$r$kan didapat adanya ber/ak nanah (eksudat# disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tengg$r$kan $leh kuman strept$/$//uss dan harus diberi antibi$tik (penisilin# selama &) hari. Tanda bahaya setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus diberikan perawatan khusus untuk pemeriksaan selanjutnya. Petunjuk d$sis dapat dilihat pada lampiran. 3." Pera'atan dirumah
eberapa hal yang perlu dikerjakan se$rang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita !P". Mengatasi panas (demam#
0ntuk anak usia bulan samapi @ tahun demam diatasi dengan memberikan parasetam$l atau dengan k$mpres, bayi dibawah bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetam$l diberikan ; kali tiap : jam untuk waktu hari. 1ara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan d$sisnya, kemudian
digerus
dan
diminumkan.
Memberikan
k$mpres,
dengan
menggunakan kain bersih, /elupkan pada air (tidak perlu air es#.
Mengatasi batuk *ianjurkan memberi $bat batuk yang aman yaitu ramuan tradisi$nal
yaitu jeruk nipis G send$k teh di/ampur dengan ke/ap atau madu G send$k teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan erikan makanan yang /ukup gi5i, sedikit-sedikit tetapi berulang-
ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian "! pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
0sahakan pemberian /airan (air putih, air buah dan sebagainya# lebih banyak dari biasanya. ni akan membantu mengen/erkan dahak, kekurangan /airan akan menambah parah sakit yang diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. ika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk memper/epat kesembuhan dan menghindari k$mplikasi yang lebih parah. 0sahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang ber3entilasi /ukup dan tidak berasap. "pabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa ked$kter atau petugas kesehatan. 0ntuk penderita yang mendapat $bat antibi$tik, selain tindakan diatas usahakan agar $bat yang diper$leh tersebut diberikan dengan benar selama @ hari penuh. *an untuk penderita yang mendapatkan antibi$tik, usahakan agar setelah hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
3.$. Pen(egahan dan Pemberantasan
Pen/egahan dapat dilakukan dengan <
Menjaga keadaan gi5i agar tetap baik. mmunisasi. Menjaga kebersihan pr$rangan dan lingkungan. Men/egah anak berhubungan dengan penderita !P".
Pemberantasan yang dilakukan adalah <
Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu. Pengel$laan kasus yang disempurnakan. mmunisasi
Pelaksana )emberantasan
Tugas pemberatasan penyakit !P" merupakan tanggung jawab bersama.
%epala
Puskesmas
bertanggung
jawab
bagi
keberhasilan
pemberantasan di wilayah kerjanya. !ebagian besar kematiaan akibat penyakit pneum$nia terjadi sebelum penderita mendapat peng$batan petugas Puskesmas. %arena itu peran serta aktif masyarakat melalui aktifitas kader akan sangatHmembantu menemukan kasus-kasus pneum$nia yang perlu mendapat peng$batan antibi$tik (k$trim$ksas$l# dan kasus-kasus pneum$nia berat yang perlusegera dirujuk ke rumah sakit. *$kter puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut <
Membuat ren/ana aktifitas pemberantasan !P" sesuai dengan
dana atau sarana dan tenaga yang tersedia. Melakukan super3isi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan
standar kasus-kasus !P" kepada perawat atau paramedis. Melakukan pemeriksaan peng$batan kasus- kasus pneum$nia
beratDpenyakit
dengan
tanda-tanda
bahaya
yang
dirujuk
$leh
perawatDparamedis dan merujuknya ke rumah sakit bila dianggap perlu. Memberikan peng$batan kasus pneum$nia berat yang tidak bisa
dirujuk ke rumah sakit. ersama dengan staff puskesmas memberi kan penyuluhan kepada
ibu-ibu yang mempunyai anak balita. perihal pengenalan tanda-tanda penyakit pneum$nia serta tindakan penunjang di rumah,
Melatih semua petugas kesehatan di wilayah puskesmas yang di
beri wewenang meng$bati penderita penyakit !P", Melatih kader untuk bisa, mengenal kasus pneum$nia serta dapat
memberikan penyuluhan terhadap ibu-ibu tentang penyaki !P", Memantau aktifitas pemberantasan dan melakukan e3aluasi
keberhasilan pemberantasan penyakit !P". menditeksi hambatan yang ada serta menanggulanginya termasuk aktifitas pen/atatan dan pelap$ran serta pen/apaian target. Paramedis Puskesmas Puskesmas )embantu
Melakukan penatalaksanaan standar kasus-kasus !P" sesuai
petunjuk yang ada. Melakukan k$nsultasi kepada d$kter Puskesmas untuk kasus-kasus
!P" tertentu seperti pneum$ni berat, penderita dengan wee5hing dan strid$r.
ersama d$kter atau dibawah, petunjuk d$kter melatih kader. Memberi penyuluhan terutama kepada ibu-ibu. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan $leh pimpinan
Puskesmas sehubungan dengan pelaksanaan pr$gram pemberantasan penyakit !P". !ader kesehatan
*ilatih untuk bisa membedakan kasus pneum$nia (pneum$nia
berat dan pneum$nia tidak berat# dari kasus-kasus bukan pneum$nia. Memberikan penjelasan dan k$munikasi perihal penyakit batuk
pilek biasa (bukan pneum$nia# serta penyakit pneum$nia kepada ibu-ibu serta perihal tindakan yang perlu dilakukan $leh ibu yang anaknya menderita penyakit.
Memberikan peng$batan sederhana untuk kasus-kasus batuk pilek
(bukan pneum$nia# dengan tablet parasetam$l dan $bat batuk tradisi$nal $bat batuk putih. Merujuk kasus pneum$nia berat ke PuskesmasD>umah !akit
terdekat. "tas pertimbangan d$kter Puskesmas maka bagi kader-kader di
daerah-daerah yang terpen/il (atau bila /akupan layanan Puskesmas tidak menjangkau daerah tersebut# dapat diberi wewenang meng$bati kasuskasus pneum$nia (tidak berat# dengan antibi$tik k$ntrim$ksas$l. Men/atat kasus yang dit$l$ng dan dirujuk (;,@#.
BAB I; PENUTUP
".1. !esim)ulan
Penyakit !P" adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab kematian dari !P" yang terbanyak karena pneum$nia. %lasifikasi penyakit !P" tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus !P" diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, d$kter, para medis dam kader kesehatan untuk
menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasi$nal. ".2. Saran
%arena yang terbanyak penyebab kematian dari !P" adalah karena pneum$nia, maka diharapkan penyakit saluran pernapasan penanganannya dapat dipri$ritaskan. *isamping itu penyuluhan kepada ibu-ibu tentang penyakit !P" perlu ditingkatkan dan dilaksanakan se/ara berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus !P" yang sudah dilaksanakan sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
>anuh, +. +, Pendekatan >isik$ Tinggi *alam Pengel$laan
Pelayanan %esehatan "nak. 1$ntinuing Edu/ati$n lmu %esehatan "nak. =%-0N"> &97). !ant$sa, +. Masalah atuk pada "nak. 1$ntinuing Edu/ati$n
"nak.
=%-0N">.
&97).
+awat
*arurat
*ibidang Pulm$n$l$gi
.!imp$sium +awat *arurat Pada "nak. !urabaya. &97'. *ep%es >. *irekt$rat enderal PPM I
PCP.
Ped$man
Pemberantasan Penyakit nfeksi !aluran Pernafasan "kut (!P"#. akarta. &99.
imbingan %etrampilan *alam Penatalaksanaan nfeksi !aluran
Pernapasan "kut Pada "nak. akarata, <&) ,&99&. Pendekatan Epidemi$l$gi dan *asar-*asar !ur3eilans. 0ntuk
Pelatihan Prajabatan 0mum dan %husus Tenaga Paramedis di Puskesmas. akarta. &99. >endie, , et.al . khtisar Penyakit "nak. "lih bahasa< Eri/ +ult$m.
inarupa "ksara. akarta. &99;.