MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas IPS
Oleh : RYAN AGUSTIN S X - FARMASI
SMK KESEHATAN BHAKTI PERTIWI
KATA PENGANTAR Alhamdullillahhirobil a’lamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjunan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman Amin Ya Robal Alamin. Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata Mata pelajaran IPS tepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya. Tasikmalaya, September 2011 Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan masalah 1.3. Tujuan 1.4. Metode dan Prosedur 1.5. Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.I. Tindakan Sosial 2.2. Interaksi Sosial 2.3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial BABA III PENUTUP 3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif
Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi
(kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program Jardiknas.
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak. 1.2. Rumusan masalah Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah : 1. Seperti apakah tindakan sosial di masyarakat? 2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial? 3. Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial? 1.3. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Tempat Ruang Dan Sistem Sosial serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh interaksi sosial bagi masyarakat. 1.4. Metode dan Prosedur Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet. 1.5. Manfaat Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk seluruh pembaca.
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Tindakan Sosial A. Pengertian Tindakan Sosial Tindakan atau aksi berarti pmbuatan atau sesuatu yang dilakukan. Secara sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya. B. Ciri-cici Tindakan Sosial Bentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial, maka terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi, yaitu: 1. Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna subyektif, hal ini meliputi tindakan nyata. 2. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif. 3. Tindakan yang berpengaruh positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan diulang. 4. Tindakan itu diarahkan pada seseorang atau pada individu. C. Faktor Pendorong Melakukan Tindakan Sosial Manusia merupakan makhluk yang tidak akan bisa hidup tanpa manusia lain, sbab secara biologis manusia adalah makhluk yang palin lemah. Sejak dilahirkan ke dunia, manusia mempunyai dua hasyat atau keinginan pokok, yaiyu keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyaraakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam di skitarnya. Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya (pikiran, perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.
D. Bentuk-bentuk Tindakan Sosial Pada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial terdiri dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan batiniah, sbagai berikut: 1. Tindakan lahiriah adalah tata cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan cendeung ditiru secara berulang-ulang oleh banyak orang. 2. Tindakan batiniah adalah cara berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang dingkapkan dalam sikap dan bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh banyak orang. Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola tindakan bathiniah yang terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut: 1. prasangka (prejudice), adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu penomana tanpa di tunjang dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. sikap sosial (social attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan bathiniah terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti sosial. 3. pendapat umum (publik opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang berpola dan dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok. 4. propagan,
adalah
suatu
makanisme
kegiatan
yang
dilakukan
denga
cara
mempengaruhu massa atau publik agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu. 2.2. Interaksi Sosial A. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah,
perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Syarat terjadinya interaksi adalah : 1. Adanya kontak sosial 2. Komunikasi C. Faktor-faktor yang membentuk interaksi sosial Interaksi sosial terbentuk oleh faktor – faktor berikut ini : 1. Tindakan Sosial 2. Kontak SosiaL 3. Komunikasi Sosial Sumber informasi yang mendasari interaksi 1. warna kulit 2. usia 3. jenis kelamin 4. penampilan fisik 5. bentuk tubuh 6. pakaian 7. wacana 2.3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial A. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif Dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial
yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuantujuan kelompok B. Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. C. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya . Terdiri dari Interaksi antara individu dan individu, Interaksi antara individu dan kelompok dan Interaksi antara Kelompok dan Kelompok 3. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Akomodasi (Accomodation.)
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Arti
Interaksi
Sosial
artinya
melibatkan
kedua
belah
pihak..
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain imitasi, sugesti, identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Bentuk-bentuk Interaksi sosial (association processes), erja sama :suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok uintuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerjasama antara lain kerja sama spontan yaitu kerjasama yang terjadi secara serta-merta. kerja sama langsung yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada
bawahan
atau
pengusaha
teerhadap
rakyatnya.
Kerja sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang disepakati bersama. 3.2. Saran Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI PRESS Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai Dr. Duddy Mulyawan’s Site http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm http://krizi.wordpress.com/2009/07/25/makalah-interaksi-sosial/