PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Inovasi Kuliah: Inovasi Pembelajaran Jurusan: Tad Tadri s I PA-B PA -Bio iolo logi gi D/6 D/6 Dosen Pengampu: Sofwatun Nada, M. Pd.
Kelompok 4 1.
Deti Rachmawati
2.
Lutfi Aditiya
3. Nur Azizah Rachman 4.
Rina Noviana
5.
Suci Anadila Nurkaromah
6.
Sumyati
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika menyusun makalah ini penyusun mengalami beberapa tantangan dan hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang terkait, semuanya dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sofwatun Nada, M. Pd. yang telah membimbing penyusun dalam pembelajaran, juga kepada semua pihak yang telah membantu selesainya makalah ini tepat wa ktu. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik agar menjadi acuan serta bahan koreksi bagi makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya umumnya untuk semua pembaca.
Cirebon, 21 April 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN A. Apa pengertian pembelajaran berbasis ICT…………………….
3
B. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis ICT…………………….
4
C. Pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia……………………………………………………….
4
D. Pengembangan materi berbasis ICT……………………………
13
E. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran ICT…………………
14
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................
16
B. Saran .............................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban umat manusia. ICT yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan mempunyai tujuan untuk mewujudkan sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas. Berdasarkan tujuan tersebut, perlu dirancang dan dikembangkan suatu sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas, cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai “Pembelajaran Berbasis ICT”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian pembelajaran berbasis ICT? 2. Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran berbasis ICT? 3. Bagaimana pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia? 4. Bagaimana pengembangan materi berbasis ICT? 5. Apa saja dampak positif dan negatif penggunaan media pembelajaran berbasis ICT? 6. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran ICT.
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian pembelajaran berbasis ICT 2. Memahami prinsip-prinsip pembelajaran berbasis ICT 3. Mengetahui pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia 4. Mengerti pengembangan materi berbasis ICT 5. Mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan media pembelajaran berbasis ICT 6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran ICT
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Berbasis ICT
ICT ( Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan teknologi informasi dan komunikasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengolahan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan computer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan social, ekonomi dan kebudayaan Dengan begitu, ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Jadi, ICT mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media (Munir, 2009). Menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran ICT justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. Sedangkan, arti ICT bagi dunia pendidikan itu sendiri berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan (Munir, 2008). B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis ICT
Menurut Muzaiyidah (2015) prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT adalah sebagai berikut : 1. Efektif dan efisien.
Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya.
3
2. Optimal.
Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan. 3. Menarik.
Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran dikelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran. 4. Merangsang daya kratifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampumenyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Begitu pula sebaliknya dengan pelajar yang berkreativitas rendah. Dengan demikian, tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberi manfaat yang lebih dalam pembelajaran. C. Pemanfaatan ICT dalam Dunia Pendidikan di Indonesia 1. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Banyak sekali media dilingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih. Pemilihan ini penting dalam rangka, agar ketika media pembelajaran itu kita pilih sebagai alat bantu penyampai pesan benar-benar menjadi alat bantu yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang konstruktif antara lain: a. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuaian media dengan lingkungan belajar c. Kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran
4
d. Kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media e. Kefisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga dan biaya f. Keamanan bagi pembelajaran g. Kemampuan media dalam mengaktifkan siswa. Media pembelajaran yaitu apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Saat ini muncul kecenderungan pemanfaatan/pendayagunaan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT atau information Communication Technology). Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biasanya menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) beserta aplikasinya, seperti: perangkat
komputer
yang
tersambung
dengan
jaringan
internet,
LCD/proyektor, CD pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan web atau situs-situs tertentu dalam internet. Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan perangkat keras dan perangkat lunak, dukungan koneksi berbasis web (internet) juga sangat diperlukan. Hal ini memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara langsung, akan tetapi bisa dengan cara online yang tekoneksi dengan jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet ini seseorang dapat mengakses data apa saja dengan melakukan browsing ke berbagai penyedia data (server) di berbagai belahan dunia. Menurut Arsyad (2003), beberapa fasilitas yang tersedia melalui jaringan internet
yang bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran
diantaranya adalah: a. Pencarian informasi dengan menggunakan mesin pencari ( search engine) termasuk
didalamnya
layanan
pengelolaan
uploud
dan
download
dokumen. Search engine tersebut diantaranya google, yahoo, altavista, ask, dsb. b. Layanan kelompok diskusi dengan menggunakan mailing-list. c. Layanan
komunikasi
melalui
5
surat
elektronik
(email ).
Dalam
perkembangannya, email dipergunakan sebagai pendukung layanan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dsb. d. Layanan media komunikasi (interaksi) berbasis situs web, seperti blog. e. Ketersediaan aplikasi/progam yang bersifat freeware (boleh diunduh) untuk media pembelajaran, seperti aplikasi perhitungan zakat, aplikasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, aplikasi perhitungan warisan, dsb. 2. Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT
Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan sekolah/universitas merupakan
hal
yang
sangat
penting.
Hal
ini
dikarenakan
semakin
meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat computer dan jaringan internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Satu bentuk produk ICT yang sedang menjadi “trend” adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta (Junaidi, 2011). Hal
yang
paling
mutakhir
adalah
berkembangnya
apa
yang
disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Dengan e-learning memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh. E-learning merupakan dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari
6
seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pembelajaran. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan pengajar maupun sesame peserta didik. Peserta didik dapat saling tukar informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaanya terhadap materi pembelajaran. Selain e-learning, potensi ICT dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkane-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media computer. Perpustakaan elektronik (e-library)sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut (Muzaiyidah, 2015). Menurut Sinaga (2012), beberapa aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengembangan pembelajaran yang dapat dikembangkan antara lain: a. Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang termasuk kategori multimedia. Komputer mampu melibakan berbagai indra dan organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) yang dengan perlibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti. Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960. Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program aplikasi yang seharusnya didesain terutama pada upaya
menjadikan
teknologi
ini
mampu
memanipulasi
keadaan
sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktifitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi subjek, dan instruktur. Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara
7
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan, sistem inilah yang disebut pngajaran dengan bantuan komputer. Pembelajaran berbasis computer yaitu penggunaan computer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan computer secara langsung denga peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi
pembelajaran
dibuat
dalam
bentuk
powerpoint
atau
CD
pembelajaran interaktif. Pembelajaran berbasis computer merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software computer (CD pembelajaran) berupa program computer yang berisi
tentang
judul,
tujuan,
materi
pembelajaran
dan
evaluasi
pembelajaran. Hal ini juga memungkinkan peserta didik untuk berdemonstrasi dengan perangkat multimedia yang ada. Misalnya, menampilkan suatu kegiatan eksperimen dengan tujuan untuk memperlihatkan bagaimana cara yang dilakukan dalam eksepimen tersebut. Atau memanfaatkan fasilitas multimedia yang sudah tersedia untuk mempermudah kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Misalnya, untuk presentasi. Jika dahulu presentasi hanya menggunakan media OHP yang monoton, sekarang presentasi sudah dapat ditampilkan dengan LCD projector dan dibuat lebih kreatif dengan menampilkan berbagai konten multimedia, seperti gambar, video, suara, dan sebagainya. Ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan
itu
adalah:
pembelajaran,
materi
yang
pengalaman, otentik,
motivasi,
interaksi
yang
meningkatkan lebih
luas,
lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal. b. Pembelajaran Berbasis Elektronik (E – Learning)
Sistem
pembelajaran
elektronik
atau
e-pembelajaran
(Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning ) adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar.
E-learning
merupakan
dasar
dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dankomunikasi.
8
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. E-Learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘e’ dan ‘learning’. ‘e’ merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi E-Learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola elearning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). Menurut Gunden (2015), komponen yang membentuk e-Learning adalah sebagai berikut: 1) Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk
9
didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference. 2) Sistem dan Aplikasi e-Learning
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita. 3) Konten e-Learning
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system ( Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based
Content (konten
berbentuk
multimedia
interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. Blended E-Learning adalah pembelajaran terintegrasi/terpadu dengan menggunakan jaringan internet (network), intranet (LAN), atau ekstranet (WAN) sebagai pengantar materi, interaksi atau fasilitas. Blended E-Learning disebut juga online learning. Pada pembelajaran model ini pembelajaran dapat disajikan dalam format, 1. E-mail (pengajar dan peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran dengan menggunakan fasilitas e-mail), 2. Mailing List/grup diskusi, bisa
10
menggunakan fasilitas e-mail atau fasilitas jejaring social seperti facebook atau twitter, 3. Mengunggah bahan ajar dari internet, peserta didik dapat mencari bahan ajar melalui internet untuk menambah pengetahuan tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari,
4.
Pembelajaran interaktif melalui web/blog, 5. Interactive Conferencing, berupa pembelajaran langsung jarak jauh. c. Pembelajaran berbasis web
Sekolah
harus
menyediakan/membuat
website
sekolah
yang
diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik. d. Penilaian berbasis TIK
Penilaian hasil belajar peserta didik memerlukan pengolahan dan analisis yang akurat, obyektif, transparan dan integral agar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penilaian berbasis computer yang bisa diakses oleh peserta didik, pengajar dan orang tua. e. Perpustakaan online
Sumber belajar pokok bagi peserta didik adalah buku-buku pelajaran dan buku-buku referensi yang lengkap. Buku-buku tersebut biasanya ada di perpustakaan sekolah. Semakin banyaknya buku dan banyaknya peserta didik yang memanfaatkan perpustakaan, membutuhkan manajemen perpustakaan yang baik. Salah satu strategi pelayanan perpustakaan berbasis computer adalah perpustakaan online. Perpustakaan online adalah fasilitas perpustakaan dalam dunia digital yang ada di internet yang memungkinkan seorang pencari informasi dapat mengakses ke segala sumber ilmu pengetahuan dengan cara yang mudah tanpa adanya batasan waktu dan jarak. Sekarang ini sudah banyak website yang menyediakan layanan elibrary secara gratis yang memudahkan untuk mencari e-book . Dengan
11
hanya memasukkan judul buku atau bahkan pengarang buku, maka kita sudah dapat mendapatkan e-book yang kita cari untuk pembelajaran kita.
sebuah website yang menyediakan layanan e-library/ digital library 3. Unsur Pengembangan Pembelajaran ICT
Secara umum, perangkat yang diperlikan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dapat berupa: computer, scanner, speaker, microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video dan sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Software pengembangan media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software khusus pengembangan media. Berikut ini adalah contoh software dan kegunaannya: a. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan)maupun gambar b. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai kemampuan menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki
12
c. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik, maupun untuk membuat simulasi d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw, dll e. Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead, dll f. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder g. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash h. Bahasa pemrogaman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dll. D. Pengembangan Materi Berbasis ICT 1. Mengolah Materi menjadi Berbasis ICT a. Tahap 1. Seleksi buku
Memilih sebuah buku yang akan menjadi acuan dengan pertimbangan isi materi, tingkat kesulitan, metodologi instruksional, dan integritas keilmuan penulis. b. Tahap 2. Strukturisasi
Sturkturisasi diawali dengan membuat proposisi dari teks dasar. Setelah menentukan proposisi utama, makro, dan mikro, langkah selanjutnya adalah mengalihkannya ke bentuk outline, sehingga didapatkan sebuah model representasi teks. c. Tahap 3. Seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa.
Tidak semua materi yang ada pada topik/materi diperlukan oleh siswa. Oleh karena itu dibutuhkan pemilihan kembali terhadap materi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. d. Tahap 4. Reduksi
Reduksi pada materi yang akan diajarkan dilakukan dengan cara penyederhanakan bahasa, visualisasi, dan penggunaan teknik historis dalam pemaparannya. Penyederhanaan bahasa dilakukan dengan mengabaikan halhal kurang relevan dengan kebutuhan siswa. Visualisasi dilakukan dengan memberikan gambar dari suatu proses yang terjadi. Akan lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk gambar (visual). 2. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Pada E – Learning
Menurut Sinaga (2012), langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar
13
pada e-learning yaitu: a. Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan b. Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator – indicator yang telah ditetapkan. c. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan menggunakan aplikasi komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajari serta diberikan latihan – latihan sesuai dengan kaidah evaluasi pembelajaran sekaligus bahan evaluasi kemajuan siswa. d. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs – situs belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. e. Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs e – learning yang telah dibuat. E. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran ICT 1.
Kelebihan dari pembelajaran berbasis ICT
a. Melaui ICT, gambar-gambar dapat lebih mudah digunakan dalam proses mengajar dan memperbaiki daya ingat dari para murid b. Melalui ICT, para pengajar dapat dengan mudah menjelaskan instruksiinstruksi yang rumit dan memastikan pemahaman dari para murid c. Belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu. Melalui ICT, para pengajar dapat membuat kelas interaktif dan membuat proses belajarmengajar lebih menyenangkan, yang dapat memperbaiki tingkat kehadiran dan juga konsentrasi dari para peserta didik d. Materi-materi pembelajaranya selalu up to date serta memungkinkan mendapakan informasi dari berbagai sumber informasi e. Lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pemikirannya. serta meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi f. Kaya pengalaman berbudaya dan menjadi wadah karya-karya yang kreatif bagi siswa g. Memotivasi pembelajar
14
2. Kekurangan dari pembelajaran berbasi ICT
a. Permasalahan dalam pengaturan dan pengoprasian dari alat tersebut b. Kesulitan untuk para pengajar dengan pengalaman yang sangat minim dalam penggunaan alat ICT c. Terlalu mahal untuk dimiliki. Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering menggunakan ICT/TIK. d. Setiap pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang dalam kondisi baik hanya sebagian, akan ada siswa yang hanya menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan komputer e. Sering terjadi penyalahgunaan teknologi. Dalam pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering kali lebih suka main game selama pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak menerima materi yang diajarkan. f. Kemajuan ICT juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. g. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. ICT bagi dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. 2. ICT dalam dunia pendidikan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran misalnya dapat dilakukannya pembelajaran jarak jauh (kelas virtual) dengan internet;
memudahkan
siswa
untuk
berdemonstrasi
dengan
perangkat
multimedia, dan lain-lain. 3. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang konstruktif diantaranya kesesuaian media dengan
tujuan
pembelajaran,
lingkungan
belajar
dan
karakteristik
pembelajaran; kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media; efisiensi waktu, tenaga dan biaya; keamanan bagi pembelajaran serta kemampuan media dalam mengaktifkan siswa. 4. Mengolah materi menjadi berbasis ICT yaitu melalui beberapa tahap diantaranya seleksi buku, strukturisasi, seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa dan reduksi. 5. Kelebihan ICT sebagai media pembelajaran diantaranya belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu; materi pembelajaranya selalu up to date; s iswa lebih aktif dan kreatif
dalam
mengembangkan
pemikirannya;
memotivasi
pembelajar;
kematangan berpikir mahasiswa/siswa; kaya pengalaman berbudaya dan lainlain. 6. Kelemahan ICT sebagai media pembelajaran diantaranya adalah semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) serta jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem administrasi suatu lembaga pendidikan maka akan berakibat fatal .
16
B. Saran
Setelah mempelajari mengenai Pembelajaran Berbasis ICT, diharapkan dapat membantu pengajar untuk meningkakan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien melalui penerapan Pembelajaran Berbasis ICT.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Junaidi. 2011. Modul Pengembangan ICT (Information Communication Technology) . Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Gunden, Milan. 2015. Makalah Tentang E-Learning. http://nggakguna13.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tentang-e-learning.html diakses 23 April 2017. Muzaiyidah, Evi. 2015. Model Pembelajaran Berbasis ICT . http://evimuzaiyidah.blogspot.co.id/2015/03/model-pembelajaran-berbasisict.html diakses 23 April 2017 Sinaga, Novita Indriany. 2012. Strategi Pembelajaran E-Learning . http://indrianynovitasinaga.blogspot.co.id/2012/06/strategi-pembelajaran-elearning.html diakses 23 April 2017
18