MAKALAH FILSAFAT ILMU TOKOH FILSAFAT ILMU “Albert Einstein”
(1879 – 1955 1955 M)
Disusun Oleh: Nama NIM Kelas
: Praslita Dishadewi : 18728251035 : Pendidikan Kimia B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
TOKOH FILSAFAT ILMU BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berpikir. Dengan berpikir manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan dalam diri manusia merupakan dari aktivitas berpikir. Oleh karena itu sangat wajar apabila berpikir merupakan konsep kunci dalam setiap diskursus mengenai kedudulan manusia di muka bumi. Ini berarti bahwa tanpa berpikir, kemanusiaan manusia pun tidak punya makna bahkan tak pernah ada. (Saifullah Idris, dan Fuad Ramli, 2016) Ada beberpa pendekatan yang dipilih oleh manusia untuk memahami, mengolah, dan menghayati dunia beserta isinya. Pendekatan-pendekatan tersebut adalah filsafat, ilmu pengetahuan, seni, dan agama. Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilainya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2016) Pada abad ke-20, kelahiran filsafat kontemporer juga sebagai reaksi terhadap pemikiran modern yang telah berubah menjadi mitos baru. Filsafat modern yang lahir sebagi respons sikap dogmatis Abad pertengahan menurut kaum kontemporer telah terjebak dalam membangun mitos-mitos baru. Mitos-mitos baru itu adalah suatu keyakinan bahwa dengan pemikiran filsafat, ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam teknologi, segala persoalan kemanusiaan dapat diselesaikan. Padahal kenyataannya tidak, banyak agenda kemanusiaan yang membutuhkan pemikiran-pemikiran baru. Disinilah kontemporerisme menggugat modernisme yang telah menjadi mandek dan berubah menjadi mitos baru. Sejarah perkembangan filsafat zaman kontemporer tidak lain adalah mengamati dan pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari sejarah filsafat sebelumnya. Yang dimaksud dengan zaman kontemporer adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekrang ini. Hal yang membedakan pengamatan tentang ilmu di zaman modern hingga zaman kontemporer adalah bahwa pada zaman modern perkembangan ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga sekarang. (Nunu Burhanudin, 2018)
B. TUJUAN
Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan kita dapat mengerti dan memahami pola pikir dan sumber filsafat para filosof pada zaman kontemporer, yaitu di masa Albert Einsten. C. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Albert Einsten merupakan tokoh filsafat pada masa kontemporer yang ide-ide dan pemikirannya sangat berpengaruh dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu fisika yang masih digunakan hingga saat ini, untuk itu perlulah kita menegetahui
bagaimana
filsafat hidup atau pandangan hidup beliau. BAB II FILSAFAT ALBERT EINSTEIN 1. Biografi Albert Enstein (14 Maret 1879 – 18 April 1955)
Albert Einsten
adalah seorang ilmuwan fisika teoritis yang dipandang luas sebagai
ilmuan terbesar dalam abad ke-20. Beliau mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang
bagi
pengembangan
mekanika
kuantum,
mekanika
statistika,
dan
kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika atas pengabdiannya terhadap ilmu Fisika teoritis yang mengembangkan teori umum relativity pada tahun 1921. Salah satu rumus yang paling terkenal dan membuatnya banyak dikenal orang adalah rumus Teori Relativitas yaitu E=mc². Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi;
Albert
disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang
belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Pada usia 12 tahun Einstein sudah belajar calculus tanpa kesulitan. Einstein suka menganalisa kejadian-kejadian di alam berdasarkan fungsi fisika dan matematika. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur, dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule.
Pada tahun 1896, saat Einstein berumur 17 tahun, beliau memutuskan untuk melepas kewarganegaraan dan memilih untuk tidak punya warga negara karena kecewa dengan pemerintahan Jerman. Diketahui saat itu pemerintahan Jerman sangat anti kepada Yahudi. Ini juga didukung bahwa sepeninggal Einstein dari Jerman, pada akhirnya Jerman dikuasai oleh Nazi yang terkenal sangat anti Yahudi. Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kep ada
Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein
mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah. Hingga pada akhirnya, Einstein dan Mileva menikah pada tanggal 6 Januari tahun 1903. Dari pernikahan tersebut mereka dianugerahi seorang anak lagi yang diberi nama Hans Albert Einstein. Hans lahir pada tanggal 14 Mei tahun 1904. Pada tanggal 17 April tahun 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal.
Pembedahan
yang dilakukan
oleh
Dr Rudolph Nissen pada tahun
1948
mengalami kerusakan, dimana pecahnya suatu aneurisma aorta perut Einstein. Saat akan diambil tindakan medis, Einstein menolak untuk dilakukan operasi. Dengan besar hati beliau mengatakan: “Saya ingin pergi ketika saya ingin. Hambar untuk memperpanjang hidup artifisial. Saya telah melakukan bagian saya, sekarang saatnya untuk pergi, aku akan melakukannya dengan elegan…”
Beliau meninggal di Rumah Sakit Princeton, pagi, pada saat beliau berusia 76 tahun. Selama autopsi, Thomas Stoltz Harvey, ahli patologi dari Rumah Sakit Princeton, menghapus otak Einstein untuk pengawetan tanpa izin dari keluarganya. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa ilmu saraf masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat Einstein begitu cerdas. Einstein tetap dikremasi dan abunya tersebar di sebuah lokasi yang sampai saat ini masih dirahasiakan. 2. Pendidikan Albert Einstein
Albert Einstein lahir di Ulm, di Kerajaan Württemberg di Kekaisaran Jerman pada 14 Maret 1879. Orangtuanya adalah Hermann Einstein, seorang sales dan insinyur, dan Paulin Koch. Pada tahun 1880, keluarganya pindah ke Munich dan ayahnya bersama pamannya mendirikan perusahaan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie yang merupakan perusahaan manufaktur peralatan elektrik dengan arus searah (DC). Einstein adalah seorang Yahudi, namun bersekolah di sekolah dasar Katolik di Munich selama 3 tahun dari usia 5 tahun. Pada usia 8 tahun, ia dipindahkan ke Gymnasium Luitpold (sekarang dikenal sebagai Gymnasium Albert Einstein), tempat dimana ia menuntut pendidikan dasar dan menengah, sampai ia meninggalkan Kekaisaran Jerman tujuh tahun kemudian. Pada tahun 1894, perusahaan Hermann dan Jakob kalah tender penyediaan lampu untuk kota Munich karena pemerintah mengubah sistem kelistrikan dari standar DC ke AC yang lebih efisien. Hal itu juga menyebabkan penurunan penjualan di pabriknya. Karena urusan bisnis, keluarga Einstein pindah ke Italia. Awalnya mereka tinggal Milan, beberapa bulan kemudian pindah ke Pavia. Ketika keluarganya pindah ke Pavia, Einstein masih menetap di Munich untuk menyelesaikan studinya di Gymnasium Luitpold. Ayahnya berharap ia mengejar gelar insinyur elektronik, namun Einstein berselisih dengan otoritas sekolah dan membenci cara guru mengajar di sekolah itu. Dia kemudian menulis bahwa semangat belajar dan kreativitas hilang karena sistem belajar dengan hafalan. Pada akhir bulan Desember 1894, dia pergi ke
Italia untuk bergabung dengan keluarganya di Pavia, meyakinkan sekolahnya untuk membiarkannya pergi dengan catatan dari dokter. Selama ia di Italia, ia menulis esai pendek dengan judul "Investigasi Keadaan Kedua Medan Magnetik". Pada tahun 1895, pada usia 16 tahun, Einstein mengikuti ujian masuk Politeknik Federal Swiss di Zürich (kemudian bernama Eidgenössische Technische Hochschule, ETH), dan ia gagal. Secara keseluruhan tes ia gagal, namun nilai fisika dan matematikanya sangat tinggi. Menurut saran dari kepala Politeknik, ia belajar di gymnasium Argovian di Aarau, Swiss selama tahun 1895 sampai 1896 untuk menyelesaikan pendidikan sekunder. Ketika menginap bersama keluarga profesor Jost Winteler, dia jatuh cinta dengan anak Winteler, Marie. (Anak Einstein, Maja kemudian menikahi anak Winteler, Paul). Pada bulan Januari 1896, dengan persetujuan ayahnya, Einstein meninggalkan kewarganegaraannya di Kerajaan Württemberg di Kekaisaran Jerman untuk menghindari operasi militer. Pada bulan September 1896, ia lulus di Matura Swiss dengan sebagian besar nilainya bagus, termasuk nilai 6 untuk fisika dan matematika, dalam skala 1-6. Meskipun baru berusia 17 tahun, ia mengikuti program diploma matematika dan fisika selama empat tahun di Politeknik Zürich. Marie Winteler pindah ke Olsberg, Swiss, untuk mengajar. Istri Einstein
kedepannya, Mileva Marić juga mendaftar di Politeknik itu pada tahun yang sama. Dia adalah satu-satunya wanita di antara enam siswa di jurusan matematika dan fisika. Dalam beberapa tahun kemudian, persahabatan Einstein dan Marić berubah menjadi pacaran, dan mereka membaca buku bersama dalam ekstrakurikuler fisika yang merupakan minat Einstein.
Pada tahun 1900, Einstein meraih gelar diploma di Politeknik Zürich, namun Marić gagal karena nilai salah satu materi matematika, teori fungsi, buruk. 3. Pernikahan Einstein
Penelitian pada tahun 1987 pada hubungan Einstein dan Marić menunjukkan bahwa mereka punya seorang putri, yang disebut "Lieserl" dan lahir pada awal tahun 1902 di Novi
Sad ketika Marić tinggal bersama keluarganya. Marić kembali ke Swiss tanpa membawa anaknya yang nama aslinya tidak diketahui. Einstein mungkin tidak pernah melihat putrinya.
Isi suratnya ke Marić pada September 1903 mensugestikan bahwa anak itu mungkin diadopsi atau meninggal karena demam berdarah saat bayi. Einstein dan Marić menikah pada bulan Januari 1903. Pada bulan Mei 1904, anak pertamanya, Hans Albert Einstein, lahir di Bern, Swiss. Anak keduanya, Eduard, lahir di Zürich pada bulan Juli 1910. Pada bulan April mereka pindah ke Berlin. Setelah beberapa bulan, istrinya pindah ke Zürich bersama anakanaknya, setelah mengetahui bahwa Einstein tertarik pada sepupunya Elsa. Mereka bercerai
pada 14 Februari 1919 dan tinggal berpisah selama lima tahun. Eduard, yang dijuluki "Tete" (karena pendek) oleh ayahnya, didiagnosa menderita schizofrenia saat usia 20 tahun. Ibunya merawatnya dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dalam surat yang ditemukan pada tahun 2015, Einstein menulis surat kepada cinta pertamanya, Marie Winteler, tentang pernikahannya dan perasaannya yang masih kuat terhadap Marie. Pada tahun 1910 dia menulis kepada Marie bahwa "Saya memikirkanmu dengan penuh cinta setiap menitnya dan saya sangat tidak bahagia sebagai seorang pria" ketika istrinya sedang mengandung anak keduanya. Einstein berbicara tentang "cinta salah alamat" dan "kehilangan dalam hidup" berdasarkan cintanya kepada Marie. Einstein menikahi Elsa Löwenthal pada 1919, setelah memiliki hubungan pribadi dengannya sejak 1912. Dia adalah sepupu Einstein. Pada tahun 1933, mereka beremigrasi ke Amerika Serikat. Pada tahun 1935, Elsa Einstein didiagnosa memiliki gangguan jantung dan ginjal. Dia meninggal pada bulan Desember 1936. 4. Karya-karya Albert Einstein
Setelah Einstein lulus dari Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich), ia memutuskan untuk mencari pekerjaan yang berkenaan dengan pengajaran atau penelitian di almamaternya namun selalu ditolak dikarenakan sifat Einstein yang terburu-buru dalam bekerja. Saat masih kuliah Eistein sering membuat professor pembimbingnya marah karena sifatnya tersebut sehingga ini mempunyai penilaian yang buruk bagi dirinya. Ayah dari seorang temannya di kelas menolong Einstein kemudian dipromosikan untuk bekerja di Kantor Paten Swiss sebagai asisten teknik pemeriksa pada tahun 1902. Einstein bertugas sebagai menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Ia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein ditempatkan untuk menilai aplikasi paten penemu untuk alat-alat yang membutuhkan pengetahuan di bidang fisika. Einstein juga membantu sang calon pemilik hak paten untuk memperbaiki desain dan cara kerja alat yang diajukan agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" (On a new determination of molecular dimensions) pada tahun 1905 dari Universitas Zurich. Pada
tahun
1900,
paper
Einstein
yang
berjudul
"Folgerungen
aus
den
Capillaritätserscheinungen" (Konklusi dari Fenomena Kapilaritas) dipublikasikan di Annalen
der Physik yang dianggap prestisi. Pada tanggal 30 April 1905, ia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Dari artikelnya tersebut Einstein mendapat hadiah Nobel untuk thesisnya tentang Efek Fotolistrik, namun begitu banyak ilmuwan yang menganggap bahwa tidak hanya thesis tentang Efek Foto Listrik saja yang berhak mendapat Penghargaan Nobel akan tetapi thesisnya yang lain juga seharusnya pantas mendapat hadiah Nobel. Artikel-artikelnya ini yang kemudian menjadi dasar bagi fisika modern. Einstein
menyelesaikan
tesisnya,
bersama
Alfred
Kleiner,
profesor
fisika
eksperimental, sebagai penasihatnya. Hasilnya, Einstein mendapatkan gelar PhD dari Universitas Zürich, dengan disertasinya yang berjudul "Penentuan Baru Dimensi Molekuler." Di tahun yang sama, yang sering disebut sebagai annus mirabilis (tahun keajaiban) Einstein, karena dia mempublikasikan empat paper luar biasa tentang efek fotolistrik, gerakan Brownian, relativitas khusus, dan kesetaraan massa dan energi, yang membuatnya mendapatkan perhatian dari dunia akademis di usianya yang baru 26 tahun. Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Karena para ilmuwan beranggapan Einstein telah berhasil menjembatani antara teori dengan prakteknya serta Einstein bisa menjelaskan hasil eksperimen yang sebelumnya sangat membingungkan ilmuwan selama tahun sebelumnya. Albert Einstein kemudian menyerahkan thesis-thesisnya
ke “Annalen der Physik” yaitu organisasi Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi. Pada tahun 1908, dia diakui sebagai ilmuwan hebat dan ditunjuk sebagai dosen di Universitas Bern. Beberapa tahun kemudian, setelah memberikan perkuliahan tentang elektrodinamika dan prinsip relativitas di Universitas Zurich, Alfred Kleiner menyarankannya mengajar di fakultar gelar profesor baru dalam bidang fisika teori. Pada tahun 1909 Einstein ditunjuk sebagai anggota asosiasi profesor. Einstein menjadi profesor penuh di Universitas Charles-Ferdinand di Ceko pada bulan April 1911, dan menerima kewarganegaraan Austria. Selama ia tinggal di Praha, Einstein menulis 11 karya ilmiah, lima diantaranya adalah tentang matematika radiasi dan teori kuantum pada wujud padat. Pada bulan Juli 1912, dia kembali ke almamaternya di Zürich. Dari tahun 1912 sampai 1914, dia menjadi profesor fisika
teoritikal di ETH Zurich, dimana ia memikirkan mekanika analisis dan termodinamika. Pada tahun 1914, dia kembali ke Kekaisaran Jerman setelah menjadi direktur Institut Fisika Kaiser Wilhelm (1914-1932) dan profesor di Universitas Humboldt Berlin. Dia kemudian menjadi anggota Akademi Sains Prusian, dan pada tahun 1916 ia menjadi presiden Perkumpulan Fisikawan Jerman. Berdasarkan perhitungan Einstein yang dibuat pada tahun 1911 tentang teori baru relativitas umum, cahaya dari bintang lain seharusnya dibelokkan oleh gravitasi matahari. Pada tahun 1919, prediksi ini dikonfirmasi oleh Sir Arthur Eddington saat gerhana matahari pada tanggal 29 Mei 1919. Penelitian tersebut dipublikasikan di media internasional, membuat Einstein menjadi terkenal di dunia. Pada tanggal 7 November 1919, harian utama Inggris The Times menulis tajuk utama di halaman pertama yang berisi "Revolusi dalam Sains - Teori Baru Alam Semesta - Ide Newton Terguling". Pada tahun 1920, ia menjadi anggota Akademi Seni dan Sains Kerajaan Belanda. Pada tahun 1922, Einstein meraih Hadiah Nobel Fisika 1921 "untuk jasanya terhadap Fisika Teoritikal, dan khususnya untuk penelitiannya tentang hukum efek fotolistrik". Ketika teori relativitas umum masih dianggap kontroversial. Einstein mengunjungi New York City untuk pertama kalinya pada tanggal 2 April 1921, dimana ia mendapatkan sambutan resmi dari Walikota John Francis Hylan, dikuti oleh tiga minggu mengajar dan undangan. Ia mengajar di Universitas Columbia dan Universitas Princeton, dan di Washington dia mewakili Akademi Sains Nasional dalam kunjungannya ke Gedung Putih. Setelah kembali ke Eropa dia mengikuti pertemuan di London bersama ilmuwan, intelektual, dan politikus ternama dan mengajar di King's College London. Dia juga mempublikasikan sebuah esai berjudul "Pandangan Pertama Saya Terhadap Amerika Serikat" pada bulan Juli 1921. Dalam esai itu ia berusaha untuk menjelaskan beberapa sifat orang Amerika. Menurutnya, orang Amerika itu sangat mudah diajak berteman, percaya diri, optimis, dan tanpa rasa iri. Pada tahun 1922, dia bepergian ke Asia selama enam bulan tur sebagai pengajar dan pembicara. Ia mengunjungi Palestina, Singapura, Sri Lanka, dan Jepang. Di Jepang ia memberikan perkuliahan umum pada ribuan orang Jepang. Setelah perkuliahan umum pertamanya, ia menemui kaisar di Istana Kaisar. Ribuan orang datang untuk menyaksikannya. Dalam sebuah surat kepada anaknya, Einstein menjelaskan pandangannya terhadap orang Jepang sebagai sederhana, cerdas, penuh perhatian, dan memiliki perasaan sesungguhnya terhadap seni. Karena Einstein bepergian ke Timur Jauh, dia tidak bisa menerima Hadiah Nobel Fisika di Stockholm pada bulan Desember 1922. Diplomat Jerman menyebut Einstein tidak hanya sebagai ilmuwan tetapi juga sebagai pembawa perdamaian dan aktivis internasional.
Saat dia hendak ke Eropa, ia mengunjungi Palestina selama 12 hari dan menjadi satusatunya kunjungannya ke kawasan Timur Tengah. Einstein disambut seolah-olah ia adalah pemimpin negara, melebihi seorang fisikawan, ketika ia mengunjungi rumah komisioner tinggi Inggris, Sir Herbert Samuel. Saat pertemuan itu, rumah tersebut didesaki oleh orangorang yang ingin melihat dan mendengar perkataan Einstein. Saat Einstein berbicara kepada audiens, ia mengekspresikan kebahagiaannya bahwa orang Yahudi akan menjadi kekuatan dunia Hasil penemuan Einstein
Relativitas Umum dan Relativitas Khusus Efek Fotoelektrik Persamaan massa-energi Teori Gerak Brown Persamaan medan Einstein Statistika Bose-Einstein Teori Medan Terpadu Paradoks EPR Penghargaan yang didapat Einstein
Hadiah Nobel Fisika (1921) Medali Matteucci (1921) Medali Copley (1925) Medali Max Planck (1929) Tokoh Time abad ini (1999) Kata mutiara dari Albert Einstein
“Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja.” “Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang -ulang dan mengharapkan hasil berbeda.” “Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain.”
Teori Brownian
Di artikel pertamanya pada tahun 1905 bernama "On the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Teori Relativitas
Pada Teori Relativitas Khusus ini menerangkan bahwa jika suatu benda yang bermassa m diberi kecepatan cahaya pangkat dua maka akan dapat menghasilkan energi yang begitu besar. Dengan kata lain 1 gram massa dapat menghasilkan energi untuk memasok kebutuhan listrik sebesar 2700000 watt selama setahun penuh. Einstein menulis tentang Teori Relativitas Khusus yang dikemudian hari menjadi terkenal dengan rumusnya E=mc². Dimana E adalah Potensi energi yang dihasilkan. M adalah massa suatu benda dan C adalah kecepatan cahaya di ruang hampa (c>>300 ribu kilo meter per detik).
Paper Einstein tentang Teori Relativitas Khusus ini kemudian dimuat di Annalen der Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Kerper (Elektrodinamika benda bergerak). Dan dari situlah nama Albert Einstein kemudian mulai terkenal. Einstein banyak menyerahkan paper- paper nya pada “Annalen der Physik” yang kemudian di tahun 1995 bertepatan dengan perayaan 100 tahun Albert Einstein, seluruh papernya di tahun 1905 dipublikasikan ke publik. Dan tahun 1995 diperingati sebagai Tahun Fisika. 5. Emigrasi ke Amerika Serikat
Pada bulan Februari 1933 ketika mengunjungi Amerika Serikat, Einstein tahu bahwa ia tidak akan bis kembali ke Jerman selama kebangkitan kekuatan Nazi dibawah kanselir baru Jerman, Adolf Hitler. Ketika berada di Amerika Serikat pada awal 1933, dia mengajar di Institut Teknologi California di Pasadena selama dua bulan. Dia dan istrinya Elsa kembali ke Belgia dengan kapal pada bulan Maret, dia mempelajari bahwa rumahnya akan diburu oleh Nazi dan boat pribadinya disita. Setelah berlabuh di Antwerp pada 28 Maret, dia segera pergi ke konsulat Jerman, mengembalikan paspornya, dan mencabut kewarganegaraan Jerman. Beberapa tahun kemudian, Nazi menjual boat nya dan mengubah rumahnya menjadi kamp Remaja Hitler.
a. Status Pengungsi
Pada bulan April 1933, Einstein menemukan bahwa pemerintahan baru Jerman melarang orang Yahudi memegang posisi apapun, termasuk dosen/pengajar di universitas. Sejarawan Gerald Holton menjelaskan, tidak ada yang memprotes kebijakan tersebut. Ratusan ilmuwan Yahudi tiba-tiba menyerahkan jabatan/posisinya di universitas dan namanya dicoret dari institusi tempat mereka bekerja. Sebulan kemudian, karya-karya Einstein dibakar oleh Nazi. Menteri propaganda Nazi, Joseph Goebbels, mengatakan, "intelektualisme Yahudi telah mati." Salah satu majalah Jerman memasukkan Einstein ke dalam daftar musuh rezim Jerman dengan kata-kata "belum digantung" dan menawarkan $5.000 untuk kepalanya. Dalam surat ke temannya yang merupakan seorang fisikawan yang telah beremigrasi dari Jerman ke Inggris, Max Born, Einstein menulis, "... Saya harus mengakui bahwa tingkat kebrutalan dan pengecut mereka datang secara mengejutkan." Setelah pindah ke Amerika Serikat, dia menyebut tindakan pembakaran buku sebagai "ledakan emosi secara spontan" oleh orang yang "menghindari pencerahan", dan "takut terhadap pengaruh dari seorang intelektual independen." Einstein tidak memiliki rumah permanen, belum tahu dimana harus tinggal dan bekerja, dan khawatir dengan nasib ilmuwan lainnya yang masih tinggal di Jerman. Ia menyewa sebuah rumah di De Haan, Belgia, dan menetap disana selama beberapa bulan. Pada akhir Juli 1933, dia pergi ke Inggris selama sekitar enam minggu dalam undangan pribadi dari Komando perwira angkatan laut Inggris, Oliver Locker-Lampson, yang telah menjadi teman Einstein selama beberapa tahun. Untuk melindungi Einstein, Locker-Lampson memiliki dua asisten yang mengawasinya selama tinggal di luar London. Locker-Lampson mengajak Einstein untuk menemui Winston Churchill di rumahnya, dan kemudian dengan Austen Chamberlain dan Perdana Menteri Lloyd George. Eintein meminta mereka untuk membantu ilmuwan Yahudi keluar dari Jerman. Sejarawan Inggris Martin Gilbert mencatat bahwa Churchill segera menanggapinya, dan mengutus seorang fisikawan bernama Frederick Lindemann ke Jerman untuk mencari ilmuwan Yahudi dan membawanya ke Universitas Inggris. Einstein kemudian menghubungi pemimpin negara-
negara lain, termasuk Perdana Menteri Turki İsmet İnönü. Kepada suratnya kepada Perdana Menteri Turki pada bulan Desember 1933, ia meminta pengangguran ilmuwan YahudiJerman untuk ditempatkan disana. Hasilnya, lebih dari 1.000 orang Yahudi diselamatkan ke Turki.
b.
Kewarganegaraan Amerika Serikat
Einstein menjadi warga negara Amerika Serikat pada tahun 1940. Tidak lama setelah berkarir di Institut Pendidikan Tinggi di Princeton, New Jersey. Dia mengapresiasi meritokrasi di budaya Amerika dibandingkan dengan Eropa. Dia senang akan hak individu untuk berbicara dan berpikir apa yang ia sukai, tanpa batasan sosial. Hasilnya menurut Einstein, individu didorong untuk lebih kreatif, sama seperti yang ia dapat sejak pendidikan dini. 6.
Kehidupan Pribadi Einstein a. Memperjuangkan Hak Sipil
Einstein adalah seorang anti-rasis dan terus berkampanye tentang hak sipil orang berkulit hitam. Dia menyatakan rasisme adalah "penyakit terburuk" Amerika, karena bisa diwariskan turun temurun. Pada tahun 1946, Einstein mengunjungi Universitas Lincoln di Pennsylvania dimana ia dianugerahi gelar kehormatan. Lincoln adalah universitas pertama di Amerika Serikat yang memberikan pendidikan sarjana bagi orang hitam, termasuk Langston Hughes dan Thurgood Marshall. Kepada para mahasiswa, Einstein memberikan pidato soal rasisme di Amerika dengan tambahan, "saya tidak akan berdiam diri saja soal ini." Einstein juga pernah melunasi biaya kuliah kepada seorang mahasiswa berkulit hitam, dan seorang fisikawan berkulit hitam Sylvester James Gates menyatakan bahwa Einstein adalah pahlawan sains pertamanya. b. Membantu Gerakan Zionis
Einstein adalah pemimpin utama yang membantu mendirikan Universitas Ibrani Yerusalem, yang dibuka pada tahun 1925. Awalnya, pada tahun 1921, Einstein meminta biokimiawan dan presiden Organisasi Zionis Dunia, Chaim Weizmann, untuk membantunya mengumpulkan dana untuk universitas tersebut. Dia juga menyampaikan sejumlah saran untuk program di universitas tersebut. Yang pertama menurutnya adalah mendirikan Institut Pertanian untuk menggarap tanah tidak tergarap. Kemudian diikuti oleh Institut Kimia dan Institut Mikrobiologi, untuk melawan berbagai epidemi seperti malaria, yang ia sebut sebagai "setan" yang meruntuhkan sepertiga perkembangan negara. Kemudian Institut Studi Oriental, untuk memasukkan pelajaran bahasa Ibrani dan Arab untuk kepentingan eksplorasi ilmiah di negara tersebut. Chaim Weizmann kemudian menjadi presiden pertama Israel. Saat kematiannya ketika berada di kantor pada bulan November 1952, Perdana Menteri David Ben-Gurion menawarkan Einstein jabatan Presiden Israel. Tawaran tersebut disampaikan oleh perwakilan Israel di Washington, Abba Eban. Namun Einstein menolaknya.
c.
Kecintaan Einstein Terhadap Musik
Einstein telah tertarik dengan musik sejak dini, dan kemudian dia menulis: "jika saya tidak menjadi fisikawan, saya mungkin menjadi musikus. Saya sering memikirkan musik. Saya hidup dengan musik. Saya melihat hidup saya dengan musik. Saya menikmati hidup saya dengan musik." Ibunya memainkan piano dengan baik dan ingin anaknya belajar bermain biola, tidak hanya untuk mengembangkan kecintaannya terhadap musik tetapi juga untuk membantunya berasimilasi dengan budaya Jerman. Menurut konduktor Leon Botstein, Einstein dapat bermain biola saat ia berusia 5 tahun, meskipun dia tidak menikmatinya saat itu. Ketika berusia 13 tahun, Einstein mulai "jatuh cinta" dengan musik Mozart dan mempelajarinya lebih serius. Dia merasa bahwa dia bermain tanpa "belajar secara sistematis". Dia berkata bahwa "cinta adalah guru yang lebih baik daripada tugas." Saat ia berusia 17 tahun, dia didengar oleh pemeriksa sekolah ketika ia bermain biola musik Beethoven, pemeriksa itu sangat menikmatinya dan Einstein dianggap telah menunjukkan kecintaannya yang begitu mendalam terhadap musik. Musik berperan penting dalam hidup Einstein. Ideidenya seringkali tidak muncul dari pikirannya sendiri, tetapi justru muncul saat ia bermain musik untuk teman-temannya. Musik juga menjadi bagian kehidupan sosialnya ketika ia tinggal di Bern, Zurich, dan Berlin. d. Pandangan Politik dan Agama
Pandangan politik Einstein adalah mendukung sosialisme dan bersifat kritis terhadap kapitalisme. Hal tersebut terlihat dari esainya yang berjudul "Mengapa Sosialisme?". Einstein seringkali ditanyai pendapat dan opininya tentang hal yang bahkan diluar fisika teoritikal atau matematika. Dia sangat menyarankan ide pemerintahan global demokratik dengan kekuatan negara-bagian dalam rangkaian federasi dunia. Pandangan Einstein tentang agama dapat ditemukan dari wawancara dan tulisannya. Dia mengatakan dirinya seorang agnostik, yang berarti jauh dari atheis. Dia berkata dia percaya dengan Tuhan Baruch Spinoza, namun tidak secara pribadi. Einstein sesekali menulis, "saya tidak percaya dengan Tuhan namun saya tidak pernah menolaknya namun menunjukkannya secara jelas". Ketertarikan Einstein terhadap cahaya disebabkan karena apa sebenarnya maksud Tuhna menciptakan cahaya, karena sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Tuhan pasti ada gunanya. Einstein berfikir apa sebenarnya manfaat kecepatan cahaya yang begitu besar itu. Hingga akhirnya muncullah ketiga teori Einstein tersebut, dan Einsteinlah yang pertama
kali menggunakan "c" dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dalam fisika modern. Sehingga para fisikawan sepakat menamakan harga "c" sebagai konstanta Einstein. Di dalam pencariannya menemukan teori-teori fisika, Einstein berfikir kearah penciptaan alam semesta ini, karena Einstein menemukan keseimbangan, keteraturan dan kesempurnaan hukum alam. Pengamatan Einstein inilah yang membawanya kepada suasana kejiwaan yang "religius". Einstein ingin mengetahui tentang Sang Maha Pencipta yang paling sesuai dengan logika dan jalan pikirannya, bukan hanya harus dipercayai secara dogmatis seperti yang dialami Einstein selama ini. Einstein melengkapi bukti bukti ilmiah dari pengamatannya selama ini dengan bukti bukti filosofis yang mendukung. Einstein banyak membaca tentang pendapat Plato dan Aristoteles. Hasil pengamatan Einstein bahwa alam semesta ini senantiasa berkembang, dalam astrofisika dijelaskan dengan "The Red Shifts Theory". Einstein juga yakin bahwa pasti ada awal mula penciptaan alam semesta ini, dalam astrofisika, awal mula penciptaan alam semesta dikenal dengan teori "big bang". Einstein memandang peristiwa ini secara matematika. Einstein menganggapnya sebagai proses integrasi. Harga batasnya didapat dari teori "the white dwarf" (proses kematian suatu bintang). Dari pengamatan-pengamatan nya ini, Einstein berpendapat bahwa:
“Satu-satunya hal yang tidak dimengerti mengenai alam semseta ini adalah bahwa dia dapat dimengerti”
Dari pemikiran Einstein yang berpendapat bahwa alam semesta ini ada awal penciptaannya, Einstein mulai berpikir pasti ada yang menciptakannya. Pencarian eksistensi Tuhan juga sudah dilakukan oleh ilmuwan lain seperti Stephen Hawking, selain itu filosof bahkan biatawan juga telah melakukannya. Pencarian eksistensi Tuhan oleh para ilmuwan barat adalah hal yang sangat menarik, karena dengan pencariannya tersebut mereka mencoba berpikir tentang pemisahan antara masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan masalah agama, atau lebih dikenal dengan pemikiran sekuler. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para ilmuwan dan filosot" barat mendapat kesulitan menerapkan hasil pemikiran mereka tentang alam semesta yang rasioiial dengan kenyataan yang ada dalam kitab suci mereka Pencarian Einstein tentang eksistensi Tuhan, membawanya pada kesimpulan bahwa eksistensi Tuhan tidak dapat dirumuskan secara matematika atau fisika. Einstein menyatakan bahwa: 'Tuhan memang rutnti, tetapi tidak jahat"
Pengakuan Einstein tersebut, mengungkapkan bahwa tidak mungkin dengan kemampuan terbatas manusia, kita bisa mencoba mengetahui tentang zat-Nya. Teori kedua Einstein menyatakan adanya kesetaraan energi dengan massa. Teori ini dikenal dengan
"the white dwatf'rtau. bintang yang padam. Mendekati usia 40 Einstein mulai produktif dan
hasil karyanya mulai diminati. la memutuskan pindah ke Amerika karena tidak suka denga sistem pemerintahan Hitler yang membatasi kebebasannya dalam berbicara. Einstein juga mengusulkan penelitian pembuatan bom atom meski pada akhirnya ia menyesali sikapnya itu karena banyak menimbulkan korban. Pada usia 60 tahun Einstein banyak merenung. Einstein merenungkan kekeliruannya menciptakan bom atom yang menimbulkan kerusakan besar, padahal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi seharusnya memberikan kesejahteraan bagi umat manusia. Untuk menebus kekeliruannya Einstein mengecam perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu peperangan dan industri yang memasok senjata. Einstein bersama Bertrand Russell juga mendeklarasikan gerakan anti bom-H dan anti perang. Pada tahun 1952 Einstein tnenolak tawaran untuk menjadi presiden Israel dengan alasan ia lebih suka mengamati alam semesta yang menjadikan dirinya lebih religius daripada menjadi presiden. Dalam usia tuanya Einstein juga tetap gigih mencari eksistensi Tuhan bahkan lebih jauh lagi Einstein ingin pikiran-pikitan Tuhan. Sebelum meninggal Einstein sempat berkata mengenai apa yang selama ini ia kerjakan: "Saya berpikir tents menerus, berbulan bulan dan bahkan bertahun tahun. Sembilan puluh sembilan konklusi saya keliru, akan tetapiyang keseratus kali saya benar. "
Di antara 99 kali konklusi Einstein yang salah adalah kemungkinan tentang pencarian eksistensi Tuhan sebagai fungsi matematika dengan melibatkan besaran besaran fisika di dalamnya. Sedang konklusi Einstein yang ke-100 kali benar adalah eksistensi Tuhan ada tanpa dicari dengan fungsi matematika. Ungkapan Einstein yang menunjukkan diperlukannya agama dalam berbagai bidang ilmu adalah: "Ilmupengetabuan tanpa agama buta, agama tanpa ilmu pengetahuan lumpuh"
Ungkapan itu adalah sindiran kepada ilmuwan-ilmuwan barat yang masih berpikk sekuler, karena sesungguhnya segala sesuatu di alam ini memenuhi aturan-aturan Allah, dan agama adalah pegangan hidup bagi manusia, jadi sudah semestinya keseimbangan yang ada di alam semesta ini selalu sesuai dengan agama yang menjadi pedoman bagi manusia. Jika ada ketidaksesuaian berarti agama yang dianut oleh ilmuwan barat itu bukan lah pedoman hidup yang benar bagi manusia.
BAB III PENUTUP KESIMPULAN
1.
Einstein merupakan salah satu tokoh filsafat kontemporer kelahiran Jerman yang memiliki keistimewaan di bidang sains terutama dalam bidang fisika. Dengan sedikit keterbatasan masa kecil yang ia miliki ia mampu tumbuh menjadi seorang yang pakar dan ahli di bidang fisika dengan banyak karya yang sangat mengesankan dunia.
2.
Karya-karya Einstein yang sangat membanggakan diantaranya adalah Relativitas Umum dan Relativitas Khusus, Efek Fotoelektrik, Persamaan massa-energi, Teori Gerak Brown, Persamaan medan Einstein, Statistika Bose-Einstein, Teori Medan Terpadu, Paradoks EPR
3.
Penghargaan yang diraih oleh Einstein semasa hidupnya diantaranya adalah Hadiah Nobel Fisika (1921), Medali Matteucci (1921), Medali Copley (1925), Medali Max Planck (1929), Tokoh Time abad ini (1999)
4.
Dari Einstein kita dapat mengambil pelajaran bahwa keberhasilan yang ia miliki adalah diperoleh berkat semangat dan kegigihannya serta ia selalu menikmati rasa ingin tahunya untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
DAFTAR PUSTAKA
Ardian Saputra. 2016. Biografi Albert Einstein Dalam Bahasa Inggris Singkat Beserta Artinya.
Diakses
pada
tanggal
05
Oktober
2018
melalui
http://www.belajardasarbahasainggris.com/2016/08/19/biografi-albert einsteindalam-bahasa-inggris-singkat-beserta-artinya/ Iva Wityana. 2015. Biografi Albert Eisntein Ilmuan Fisika. Diakses pada tanggal 06 Oktober 2018 melalui https://www.biografipedia.com/2015/07/biografi-alberteinstein-ilmuwan-fisika.html Agus Mulyanto. 2016. Book Review Melacak Teori Einstein dalam AL-Qura’an karangan Wisnu Arya Wardhana. Diakses melalui http://digilib.uinsuka.ac.id/ /7895/1/AGUS%20MULYANTO%20BOOK%20REVIEW%20MELACAK% 20TEORI%20EINSTEIN%20DALAM%20AL-QUR%27AN.pdf John Archibald Wheeler. 1980. Albert Einstein Biographical Memoir. Penerbit: National Academy of Science Whasington. D.C