Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami yang membahas tentang “ESSAI”. akalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan !reati" dengan bahasan Essai agar mengerti lebih dalam lagi pembahasan tentang essai. Akhirn Akhirnya ya kami kami menyam menyampai paikan kan terima terima kasih kasih yang yang sebesar sebesar#be #besarn sarnya ya kepada kepada $erman, S.Pd.,.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Penulisan kreati" dan semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pemba%a sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Esai mulai diperkenalkan oleh seorang "ilsu" dari pran%is bernama ontaigne.
Pada tahun &'((#an ontaigne, menulis sebuah buku yang
men%antumkan beberapa anekdot dan obser)asinya. *uku pertamanya berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha yang diterbitkan pada tahun &'+(. ontaigne menulis beberapa %erita dalam buku ini dan menyatakan baha bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. enurut ontaigne, penulisan esai bertujuan untuk mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan. ontaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi#deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih. Pada tahun &-((#an, Sir ran%is *a%on menjadi Esais Inggris pertama dengan buku yang berjudul Essay. *entuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais#esais sesudahnya. Ada dua bentuk esai yaitu esai "ormal dan esai in"ormal. *entuk esai in"ormal lebih mudah ditulis karena lebih bersi"at personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu "ormal, dan bertutur. *entuk esai "ormal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasisa dan peneliti untuk mengerjakan tugas#tugasnya. ormal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.
/i Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh $* 0assin melalui tinjauan#tinjauannya mengenai karya#karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan 1sebanyak empat jilid2 dengan judul !esusastraan Indonesia odern dalam !ritik dan Esei 1&3+'2, tapi 0assin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Sejarah Esai
Esai adalah salah satu %ara penulisan dalam genre 4on iksi dengan gayan yang santai namun menonjok. Esai merupakan %ara penulis mengekspresikan kritik sosial yang menyenangkan namun masih tetap di anggap nyata 1non "iksi2. Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah se%ara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Penulis esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersi"at in"ormal dan "ormal. Esai in"ormal mempergunakan bahasa per%akapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah#olah ia berbi%ara langsung dengan pemba%anya. Adapun esai yang "ormal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan
semua
persyaratan
penulisan.
Se%ara
umum,
esai
dide"inisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. *iasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau "enomena yang terjadi dalam masyarakat.
B. Tipe-tipe Esai
Esai terdiri dari empat tipe, yaitu 5 &. Esai Deskripti Esai deskripti" bertujuan men%iptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. *entuk esai ini men%akup rin%ian nyata untuk membaa pemba%a pada )isualisasi dari sebuah subyek. 6in%ian pendukung disajikan dalam urutan tertentu 1kiri ke kanan, atas ke baah,
dekat ke jauh, arah jarum jam, dll2. Pola pergerakan ini men%erminkan urutan rin%ian yang dirasakan melalui penginderaan. 7. Esai eksp!sit!ri Esai ini menjelaskan subyek ke pemba%a. *iasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identi"ikasi hubungan sebab#akibat, menjelaskan dengan %ontoh, membagi dan mengklasi"ikasikan, atau mende"inisikan. 8rutan penjelasannya sangat ber)ariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersi"at kronologis 1berdasarkan aktu29 esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan %ontoh#%ontoh9 esai perbandingan atau klasi"ikasi akan menggunakan urutan kepentingan 1terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya29 esai sebab#akibat mungkin mengidenti"ikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan men%ari sebabnya. :. Esai narati enggambarkan suatu ide dengan %ara bertutur. !ejadian yang di%eritakan biasanya disajikan sesuai urutan aktu. Esai persuasi" bersuaha mengubah perilaku pemba%a atau memoti)asi pemba%a untuk ikut serta dalam suatu aksi;tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. 6in%ian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya. <. Esai d!k"#entati emberikan in"ormasi berdasarkan suatu penelitian di baah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.
$. Bahasa Esai
*ahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karya ilmiah, yaitu 5
*aku Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. /emikian juga, pemilihan kata;istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan 1E=/2
>ogis Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal
6ingkas Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya benar.
6untun Ide diungkapkan se%ara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragra"
/enotati" !ata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan.
&. D.
Bagian dan $iri-%iri Esai
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu5
Perta#a,
pendahuluan
yang
berisi
latar
belakang
in"ormasi
yang
mengidenti"ikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Ked"a& tubuh esai yang menyajikan seluruh in"ormasi tentang subyek. Ketiga& adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa obser)asi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis. *erikut ini adalah beberapa %iri#%iri esai, yaitu 5 &. *erbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan "igurati". 7. Singkat, maksudnya dapat diba%a dengan santai dalam aktu dua jam. :. emiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membaa %iri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. <. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi#segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pemba%a. '. emenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat#syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. /i dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pemba%a te rgantung di aang#aang. -. empunyai nada pribadi atau bersi"at personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah %iri personal. ?iri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pemba%a.
0ika dipetakan mengenai langkah#langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut5 &. enentukan tema atau topik 7. embuat outline atau garis besar ide#ide yang akan kita bahas :. enuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas <. enulis tubuh esai memulai dengan memilah poin penting yang akan dibahas, kemudian
buatlah beberapa subtema pembahasan agar
lebih memudahkan pemba%a untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya. '. embuat paragra" pertama yang si"atnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut. -.
enuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini
pemba%a kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. !arena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. *erbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya 1memang2 bersikap netral. @.
0angan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar
pemba%a merasa bisa mengambil man"aat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka se%ara utuh.
&. E.
$!nt!h Esai
araknya !e%elakaan Angkutan 8mum 1&2 *eberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan berita ke%elakaan angkutan umum. engapa saya katakan “dibiasakan” !arena memang dalam beberapa pekan terakhir ini di media %etak maupun elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang ke%elakaan angkutan umum yang %elakanya ke%elakaan tersebut hampir selalu memakan korban jia. Sangat ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi penyumbang terbesar dalam kasus ke%elakaan.172 Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. 0ika kita amati sedikit saja bagaimana dunia pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah kenyataan yang sangat mengkhaatirkan. *agaimana tidak mengkhaatirkan, jika melihat kondisi alat angkut yang membaa beratus bahkan beribu nyaa setiap harinya kondisinya tidak layak ?elakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal# ugalan” dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang ke%elakaan pun semakin tinggi 1:2 *erbi%ara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi ahana bagi para sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. 4amun, bagai menutup bangkai, kekurangan yang jelas#jelas telah diketahui malah diusahakan dengan berbagai %ara agar jangan sampai diketahui petugas penguji. Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah a%ara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan kendaraan dengan menyea ban dan
mengganti onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. /an setelah itu mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. $arapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang mulai “marah” pada angkutan umum dan integritas penanggung jaab keberadaan angkutan.1<2 anyak ke%elakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan. aktor manusia 1human error2 banyak berbi%ara di sini. Sopir adalah aktor utama yang paling bertanggung jaab atas keselamatan kendaraan. !ondisi kesehatan yang buruk, kelelahan, dan ugal#ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan petaka. >ebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan narkoba sudah “merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan dan sudah banyak sopir yang ikut mengkonsumsi. $al ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak tegas sopir#sopir yang “nakal” seperti itu. Tindakan pre)enti" pun sepertinya harus dilakukan pemerintah dengan memberikan penyuluhan kepada para sopir agar lebih bertanggung jaab atas keselamatan penumpang dan bersih dari miras dan narkoba.1'2 Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak dapat mena"ikan jika kondisi jalan yang buruk pun memberi andil yang %ukup signi"ikan dalam maraknya ke%elakaan yang belakangan ini sering terjadi. emang tidak bisa kita pungkiri jika %ua%a seperti sekarang ini telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak. 4amun, hal tersebut jangan dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman akan banyaknya kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada terjadinya ke%elakaan. Pemerintah yang bertanggung jaab dalam hal ini /inas P8 seharusnya siap dan %ekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. 0angan malah kondisi jalan yang buruk dibiarkan berlarut#larut sampai menimbulkan korban seperti yang sekarang ini terjadi.1-2 Akhirnya dapat kita simpulkan baha kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human error dari sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi sempurna untuk menjelaskan berbagai ke%elakaan yang akhir#akhir ini terjadi. /an sudah selayaknya semua pihak yang bertanggung jaab akan hal
tersebut bahu#membahu bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang maupun pengguna jalan lainnya dapat ter%apai. Tindakkan pre)enti" baik berupa tes uji kelayakkan angkutan umum yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus segera dilakukan dengan serius. Sanksi tegas terhadap pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan demi keselamatan bersama. 1@2 /ari %ontoh esai diatas dapat kita ketahui bagian#bagian dari sebuah esai . &. 0udul Esai, judul merupakan nama. 0adi usahakan memberi judul sebuah tulisan dengan kata#kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan. 7. 4o. 7 menunjukkan paragra" pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dari penulisan esai. :. 4o. : berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang terjadi. <. 4o. <, ', - merupakan paragra" yang menjabarkan pendapat atau pandangan penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. /ibagian ini bisa disertai dengan bukti atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pemba%a per%aya dengan pandangan kita tersebut. '. 4o. @, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis. 0agan membuat simpulan yang belum terulas pada paragra" sebelumnya 1isi2.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
8ntuk membuat sebuah karangan ilmiah khususnya esai, kita harus memiliki pemahaman yang baik mengenai pengertian, %iri, bentukBbentuk, kebahasaan, kiat serta langkah penulisan yang runtut agar esai yang dibuat dapat memiliki struktur yang baik dan benar.
SA'AN
/iharapkan dengan adanya makalah ini, para pemba%a dapat membuat esai dengn baik dan benar. Selain itu, saran dan kritik dari para pemba%a juga sangat dibutuhkan demi perkembangan bahasan makalah ini selanjutnya.
DA(TA' PUSTAKA
http5;;.menulisesai.%om;7(&7;(3;apa#itu#artikel.html http5;;"lpbangkalan.ordpress.%om;pengertian#esai; http5;;.ayankatel.%om;7(&7;(3;pengertian#esai#dan#%ontoh#esai# lengkap.html u%hsin A%hmadi. &3++. ateri /asar Pengajaran !omposisi *ahasa Indonesia. 0akarta, &3++.