Makalah Editing 7 Agustus 2015 ~ 2015 ~ ammaraphramaisheila
Kata Pengantar Alhamdulillahirrabil’aalamiin. Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SW. !anya Alhamdulillahirrabil’aalamiin. dengan limpahan rahmat dan hidayah"#ya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini de" ngan lan$ar. ersusunya ersusunya tugas ini tak terlepas dari dukungan semua pihak. %ntuk itu& dalam kesempatan yang istime'a ini kami u$apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pe" nyusunan makalah ini. (alam menulis tugas tugas ini kami menyadari masih ada kekurangan yang terdapatdidalamnya. terdapatdidalamnya. )aka dari itu kami berharap mendapat kritik dan saran dari para pemba$a. Sem*ga tugas makalah ini dapat berman+aat bagi para pemba$a dan juga penulis sendiri& se" hingga tujuan yang diharapkan dapat ter$apai. Aamiin, Penulis -imahi& Agustus 2015
Daftar Isi /ata Pengantar.. 2 (a+tar si. ab Pendahuluan.. 1. 3atar elakang.. 2. 4umusan )asalah.. . ujuan Penulisan.. . )an+aat Penulisan.. 5 5. Sistematika Penulisan.. 5
ab Pembahasan.. 1. Pengertian 6diting.. 2. 6lemen dan hal"hal yang harus diperhatikan dalam editing.. . Ped*man 6dit*r. . ujuan editing.. 5. entang 8ide*.. 9 . eberapa istilah dalam :ide* editing.. 9 7. )et*de 6diting.. 10 . ;ilm spli$ing
11 10. (igital 11 11. 3i:e 6diting. 11 12. Peralatan %ntuk 6diting 8ide*.. 12 1. )enghubungkan Player 8ide* dengan /*mputer. 1 1. ahap ? ahap 8ide* 6diting @ 1 15. 3*gging. 1 1. -apturing. 1 17. nline 6diting. 1 1. ++line 6diting. 1 19. S*und S$*ring. 1 20. 4endering. 1 21. 6Bp*rt 1 22. ahapan Pr*sedur /erja 6diting 8ide*.. 15
ab Penutup.. 22 /esimpulan.. 22 (a+tar Pustaka.. 2
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang stilah editing telah dikenal luas dan banyak *rang memberi pemahaman sendiri& dan dalam pembahasan kali ini kita sepakat editing berkaiatan dengan kerja"kerja diba'ah ini@ 1. )enata& menambahkan atau memindahkan klip :ide* atau klip audi*. 2. )enerapkan $*l*ur $*rre$ti*n& +ilter dan peningkatan yang lain. . )embuat transisi antara klip.
B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian 6diting C 2. 6lemen apa saja dan hal"hal apa saja yang harus diperhatikan dalam editing C . Apa Ped*man 6dit*r C . agaimana ujuan editingC 5. Apa 8ide*
C
. Apasaja istilah dalam :ide* editing C 7. agaimana )et*de 6diting C . Apasaja Peralatan %ntuk 6diting 8ide*C 9. agaimana )enghubungkan Player 8ide* dengan /*mputer 10. agaimana ahap ? ahap 8ide* 6diting C 11. agaimana ahapan Pr*sedur /erja 6diting 8ide* C
C. Tujuan Penulisan
C
(alam penulisan makalah ini& kami ingin mengin+*rmasikan kepada pemba$a tentang @ 1. Pengertian 6diting 2. 6lemen dan hal"hal yang harus diperhatikan dalam editing . Ped*man 6dit*r . ujuan editing 5. 8ide* . ;eberapa istilah dalam :ide* editing 7. )et*de 6diting . Peralatan %ntuk 6diting 8ide* 9. )enghubungkan Player 8ide* dengan /*mputer 10. ahap ? ahap 8ide* 6diting @ 11. ahapan Pr*sedur /erja 6diting 8ide*
D. Manfaat Penulisan )an+aat dari penulisan ini adalah 1. Sebagai salah satu bahan a$uan bagi para sis'a yang ingin mengetahui beberapa hal mengenai editingi 2. )emberikan in+*rmasi bagi para sis'a atau pun masyarakat tentang editing
E. istematika Penulisan /ata Pengantar (a+tar si ab Pendahuluan 1. 3atar elakang 2. 4umusan )asalah
. atasan )asalah . ujuan Penulisan 5. Sistematika Penulisan ab Pembahasan 1. Pengertian 6diting 2. 6lemen dan hal"hal yang harus diperhatikan dalam editing . Ped*man 6dit*r . ujuan editing 5. 8ide* . ;eberapa istilah dalam :ide* editing 7. )et*de 6diting . Peralatan %ntuk 6diting 8ide* 9. )enghubungkan Player 8ide* dengan /*mputer 10. ahap ? ahap 8ide* 6diting 11. ahapan Pr*sedur /erja 6diting 8ide* ab Penutup /esimpulan (a+tar Pustaka
Bab II Pembahasan A. Pengertian Editing 1. Pengertian editing =R!" Th!m#s!n and Christ!#her $. B!%en& '(()* + > menyebutkan@ D6diting +*r m*ti*n pi$tures is the pr*$ess *+ *rganiEing& re:ie'ing& sele$ting& and assembling the pi$ture and s*und D +**tage F $aptured during pr*du$ti*n. he result *+ these editing e++*rts sh*uld be a $*herent and meaning+ul st*ry *r :isual presentati*n that $*mes as $l*se as p*ssible
t* a$hie:ing the g*als behind the *riginal intent *+ the '*rk G t* entertain& t* in+*rm& t* inspire& et$.F =6diting adalah pr*ses meng*rganisir& re:ie'ing& memilih& dan menyusun gambar dan suara hasil rekaman pr*duksi. 6diting harus menghasilkan tayangan gambar yang padu dan $erita yang penuh makna sesuai apa yang telah diren$anakan sebelumnya yaitu untuk menghibur& mengin+*rmasikan& memberi inspirasi dan lainnya> 2. 6diting yaitu kegiatan mem*t*ng"m*t*ng gambar yang panjang& menyambung p*t*ngan" p*t*ngan gambar yang ber$erita =memiliki sekuen> dalam durasi yang ditentukan& dan siap ditayangkan pada 'aktunya. =B ,ah"udi* '((- >
B. Elemen dan halhal "ang harus di#erhatikan dalam editing 6diting dibangun *leh beberapa elemen. !asil dari sebuah editing tergantung pada bagaimana elemen tersebut digunakan& bagus tidaknya dan apakah gambar mengganggu atau tidak saat dit*nt*n. Pada prinsipnya editing bukan hanya mem*t*ng dan menyambung sh*t& namun yang perlu diperhatikan bah'a setiap sh*t memiliki aspek ruang dan 'aktu. )aka perhitungkan bagaimana susunan sh*t tersebut e+isien dan tidak bertentangan dengan l*gika pen*nt*n. !al tersebut bisa di$apai dengan $ara sebagai berikut dan elemen"elemen itu adalah@ 1. )*ti:asi (alam mengedit harus selalu ada m*ti:asi atau alasan yang jelas pada saat memindah& menyambung& atau saat menggunakan perpindahan serta +ade. )*ti:asi ini bisa dalam gambar& suara maupun k*mbinasi gambar dengan suara. 2. n+*rmasi Hambar yang memiliki in+*rmasi adalah dasar dari sebuah editing. Setiap sh*t baru berarti mempunyai in+*rmasi yang baru pula dan susunan harus ideal agar gambar menarik. /arena semakin pen*nt*n mendapatkan banyak in+*rmasi dan mengerti maka ia akan semakin menikmati dan seperti terlibat dalam $erita sebuah tayangan. ugas se*rang edit*r untuk mendapatkan gambar yang penuh in+*rmasi dalam sebuah pr*gram& namun tanpa kesan menggurui pen*nt*n. . /*mp*sisi )eskipun edit*r tidak bisa men$iptakan suatu k*mp*sisi gambar& namun salah satu tugas ed it*r adalah memilih dan menyusun sh*t yang ada dengan k*mp*sisi menjadi dapat diterima. /arena k*mp*sisi sh*t yang buruk adalah hasil dari pr*ses sh**ting yang buruk. . Suara
Suara adalah elemen penting dalam editing& suara bukan hanyalebih langsung dari gambar namun juga lebih abstrak. Suara dapat membangun suasana dan em*si yang menjadi suatu daya tarik serta dapat digunakan untuk menyiapkan pen*nt*n dalam pergantian s$ene ataupun $erita. 5. Angle kamera Adalah elemen paling penting dalam editing& pada prinsipnya saat perpindahan sh*t yang satu dengan yang lain harusnya berbeda angle. Perbedaan angle satu *bjek /*ntinuitas atau kesinambungan gambar dimana setiap perpindahan sh*t baru dengan agle dan k*mp*sisi baru merupakan kelanjutan dari sh*t sebelumnya. /esinambungan ini men$akup k*ntiniti k*nten& pergerakan& p*sisi dan suara. =4*y h*mps*n and -hrist*pher I. *'en& 2009@ 5>. Aksi yang terdapat pada suatu sh*t dengan sh*t berikutnya tidak mengalami perubahan mendadak dalam ke$epatan gerakan dan arah gerakan. 7. Arah layar =s$reen dire$ti*n> bjek
C. Ped!man Edit!r Agar hasil edit memiliki $erita menarik& memiliki taste dan bisa memba'a pen*nt*n menikmatinya& ada beberapa ped*man edit*r yang harus diperhatikan& yaitu@ 1. )emahami k*nsep $erita seluruh gambar dan men$atat sh*t yang penting dan menarik . Selalu gunakan gambar terbaik sebagai gambar pembuka. . )engatur k*mp*sisi dan durasi sh*t baik sh*t statis dan sh*t bergerak =pan&E**m&dll> 5. !indari perpindahan gambar dan suara se$ara mendadak& tambahkan e+ek jika diperlukan. Setiap e+ek yang digunakan selain memberi makna tertentu juga akan memberi kesan tersendiri.
. )emberikan jeda gambar dan suara sejenak dengan atm*s+er& untuk memberi kesempatan pen*nt*n untuk menikmati. 7. %ntuk pr*gram yang memakai narasi dan 'a'an$ara jangan meletakkan terlalu rapat biarkan ada jeda& ini membantu pen*nt*n untuk memahami bah'a ada pergantian pembi$ara. . Iika pr*gram memakai narasi& ingatkan narat*r untuk memba$a narasi tidak terlalu $epat maupun lamban.
D. Tujuan editing Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan& yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan& pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing. #amun& se$ara umum& tujuan editing adalah sebagai berikut@ 1. )emindahkan klip :ide* yang tak dikehendaki. 2. )emilih gambar dan klip yang terbaik. . )en$iptakan arus. . )enambahkan e+ek& gra+ik& musik dll. 5. )engubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar. . )emberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman.
E. Tentang /ide! 8ide* merupakan gabungan gambar"gambar mati yang diba$a berurutan dalam suatu 'aktu dengan ke$epatan tertentu. gambar"gambar yang digabung tersebut dinamakan +rame dan ke$epatan pemba$aan gambar disebut dengan +rame rate& dengan satuan +ps =+rame per se$*nd>. karena dimainkan dalam ke$epatan yang tinggi maka ter$ipta ilusi gerak yang halus& semakin besar nilai +rame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. 3ebih jauh mengenal +rame rate. ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat *leh mata manusia& maka suatu keajaiban terjadi. jika gambar"gambar tersebut dimainkan dengan $epat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus& inilah prinsip dasar +ilm& :ide* dan animasi. #egara yang memakai +*rmat standar #S- =nati*nal tele:isi*n standards $*mitte> yaitu amerika serikat& jepang& kanada& meksik* dan k*rea memiliki +rame rate sebesar 0 +ps =tepatnya 29.97 +ps>
%ntuk negara nd*nesia& nggris& Australia& 6r*pa dan -hina +*rmat :ide* standar yang digunakan adalah +*rmat PA3 =phase alternate line> dengan +rame rate sebesar 25 +ps. Sedangkan negara peran$is& timur tengah dan a+rika menggunakan +*rmat :ide* standar S6-A) =seJuential $*uleur a:e$ mem*ire> dengan +rame rate sebesar 25 +ps.
0.
Bebera#a istilah dalam 1ide! editing 1. -apture de:i$e @ adalah alat atau perangkat keras yang mengubah atau mengk*n:ersi :ide* anal*g ke :ide* digital 2. -*mpress*rs and $*de$ @ adalah perangkat lunak atau pr*gram yang memadatkan atau menghilangkan. $*mpress atau pemadatan untuk membuat ukuran :ide* menjadi lebih ke$il . 6diting @ pr*ses mengubah dan memanipulasi serta mengumpulkan klip :ide*& audi* tra$k& gra+ik dan material lain menjadi suatu paket tayangan yang menarik dan baik. 6diting juga membuat transisi antar klip. 6diting menjadi bagian dari pr*ses p*st pr*du$ti*n atau pas$a pr*duksi. . 6dit de$isi*n list =edl> @ da+tar keputusan mengenai hal"hal yang dimasukan atau dikeluarkan dalam pr*ses editing. 5. 6n$*ding adalah pr*ses mengubah klip :ide* dalam +*rmat tertentu. misalnya +*rmat gp menjadi +*rmat a:i& 'm:& mpeg& dat. . 3inear editing @ juga dikenal sebagai tape t* tape editing. adalah suatu met*de editing yang mengubah :ide* klip dari tape satu ke tape yang lain sesuai hasil yang diharapkan. 7. #*n linear editing adalah suatu met*de editing yang menggunakan perangkat lunak k*mputer untuk mengubah klip :ide*. . ransisi adalah jalan atau $ara mengubah
2. Met!de Editing Ada beberapa met*de dalam pengeditan :ide* dan masing"masing met*de ini mempunyai pr*ses yang berbeda. )eski saat ini& met*de n*n linear editing paling banyak digunakan& utamanya para edit*r pr*+esi*nal& ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai met*de editing ini.
+.
0ilm s#li3ing4#en"ambungan film
Se$ara teknis ini bukanlah :ide* editing& tapi +ilm editing. #amun& amat penting bag i kita untuk mengetahui met*de ini karena& met*de ini adalah met*de edit pertama yang mengedit gambar" gambar bergerak atau hidup dan se$ara k*nseptual& met*de ini adalah dasar dari semua editing :ide*. Se$ara tradisi& met*de ini dilakukan dengan mem*t*ng bagian +ilm& meng*lahnya dan membuang bagian yang tak diperlukan. Pr*ses sangat langsung dan mekanikal. Se$ara te*ri& penyambungan +ilm dilakukan dengan gunting dan tape peyambung& namun kenyataannya& menggunakan mesin penyambung banyak dilakukan dan menjadi s*lusi praktis.
'.
Ta#e t! ta#e 5linear6
)et*de linear adalah met*de *rigin elektr*nik sebelum penggunaan k*mputer dikenal pada sekitar tahun 1990. )eski saat met*de ini tidak mejadi pilihan +a:*rit& tapi dalam hal"hal tertentu m*t*de ini masih banyak digunakan. /etrampilan dalam met*de editing ini diyakini akan sangat berman+aat dalam jangka 'aktu yang panjang. (alam met*de linear adalah meng$*py se$ara selekti:e dari satu tape ke tape yang lain. (alam met*de ini setidaknya digunakan dua tape& satu sebagai sumber dan satu sebagai perekam
7.
Digital4k!m#uter 5n!n linear6
(alam met*de ini& gambar atau $lip ditangkap dan disimpan dalam hardri:e
-.
Li1e Editing
(alam situasi tertentu& misal dalam k*ndisi siaran langsung& beberapa kamera d an :ide* disambungkan dengan sentral miBing dan $*ntr*l& dan diedit dalam saat itu juga. -*nt*h paling real dari li:e editing ini adalah dalam siaran langsung yang kita lihat ditele:isi.
8.
Peralatan 9ntuk Editing /ide!
Sejumlah peralatan berikut ini harus dipersiapkan untuk membuat sistem editing :ide* @ 1. Perangkat sumber :ide* sebagai player kaset :ide*& ini dapat berupa 8-4& $am$*rder& atau player khusus yang diran$ang khusus untuk kebutuhan tersebut.
2. Satu unit k*mputer dengan spek tertentu tergantung s*+t'are yang digunakan untuk editing :ide*. S*+t'are yang sederhana memerlukan k*mputer dengan spesi+ikasi yang relati+ minimal& sementara s*+t'are editing :ide* pr*+esi*nal mempersyaratkan k*mputer berkinerja tinggi agar s*+t'are tersebut dapat berjalan dengan baik. Se$ara umum memang kita dapat mengharapkan kelan$aran pr*gram dan ke$epatan pr*ses editing seiring dengan makin tingginya spesi+ikasi k*mputer yang digunak an& terutama dalam k*mp*nen pr*ses*r& besar mem*ri 4A)& dan kapasitas hard disk. . Peralatan $apture :ide*. %ntuk dapat meng"$apture :ide* dari sumber anal*g =seperti kaset 8!S dan 8ide*>& kita memerlukan peralatan yang dapat mengk*n:ersi kaset anal*g tersebut ke +*rmat digital. ni dapat berupa peralatan tambahan khusus yang kemudian ditan$apkan ke sl*t khusus di m*therb*ard k*mputer& disebut dengan :ide* $apture $ard. Pada masa tahun"tahun terakhir ini kaset anal*g sudah jarang dipakai dan berganti dengan kaset digital =8ide* digital& atau )ini(8>& maka peralatan $apture yang kita butuhkan ialah 666"19 -ard atau yang lebih dikenal dengan istilah +ire'ire. P*rt %S yang sudah amat laEim tersedia pada k*mputer juga bisa digunakan tapi res*lusi gambar yang dihasilkannya kurang $*$*k untuk pr*yek (8 editing :ide* yang laEim digunakan. . /abel dan ja$k penghubung yang menghubungkan player dan k*mputer =yang sudah dilengkapi dengan perangkat $apture :ide*>. %ntuk diingat bah'a untuk beberapa kasus mungkin terjadi bah'a ja$k"nya tidak $*$*k sehingga masih memerlukan k*nekt*r penyesuai =adapter>& baik +ire'ire adapter atau %S adapter. 5. S*+t'are untuk meng"$apture& meng"edit& dan menghasilkan *utput :ide*. anyak jenis pr*duk dan merk yang tersedia di pasaran baik s*+t'are maupun hard'are& yang dapat membuat kita bingung dalam menentukan pilihan pr*duk mana yang akan dibeli untuk dipakai. Saran sederhana @ pertimbangkan sejumlah ulasan yang bisa Anda temukan di sejumlah sumber =majalah k*mputer& suratkabar& situs internet>& lalu temukan sumber penju al hard'are yang bisa Anda per$ayai& lalu silakan bertanya dan berdiskusi dengann ya tentang kebutuhan khusus Anda dalam s*al editing :ide* ini.
I.
Menghubungkan Pla"er /ide! dengan K!m#uter
(ianggap Anda telah mempersiapkan semua peralatan seperti dijelaskan di atas. /ini Anda dapat menghubungkan player :ide* dengan k*mputer. ni dapat berarti salahsatu dari sejumlah alternati+ berikut ini @ ? Sebuah 8-4 =sebagai player kaset anal*g> dihubungkan ke k*mputer yang memiliki p*rt Audi* 8ide* yang bersesuaian. ? Sebuah $am$*rder tipe anal*g =sebagai player> dihubungkan ke k*mputer serupa dengan k*ndisi di atas.
? Sebuah 8-4 atau $am$*rder tipe digital =yang dengan demikian memiliki p*rt +ire'ire atau %S> dihubungkan dengan k*mputer yang juga memiliki p*rt +ire'ire<%S. !idupkan kedua peralatan yang terhubung tersebut& yaitu player :ide* dan unit k*mputer. Iika k*neksi player dengan k*mputer ini berjalan baik& k*mputer biasanya akan melakukan deteksi *t*matis disertai pemun$ulan suara lembut =ding>. ergantung sistem *perasi yang digunakan& kita juga dapat mengharapkan tampilnya p*p"up berupa pilihan menu untuk tindakan selanjutnya& salahsatunya ialah ta'aran untuk meng"$apture lalu meng"edit :ide* menggunakan s*+t'are tertentu yang sudah ter"install di sistem k*mputer kita.
$. +.
Taha# : Taha# /ide! Editing * L!gging
)en$atatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time$*de dalam masing"masing kaset berdasarkan s$ript $*ntinuity rep*rt =$atata time$*de>.
'.
Ca#turing
Pr*ses pemindahan =trans+er > gambar yang terdapat dalam kaset :ide* =tape> kedalam k*mputer.
7.
;nline Editing
Pr*ses penambahan e+ek"e+ek tertentu seperti e+ek transisi& e+ek 'arna& e+ek gerak& $apti*n dan e+ek"e+ek lainnya sesuai dengan kebutuhan $erita.
-.
;ffline Editing
Pr*ses pemilihan =sele$ti*n> dan penyusunan sh*t sesuai dengan susunan skenari* tanpa menerapkan e+ek"e+ek tertentu.
<.
!und 3!ring
Pr*ses pemilihan materi audi* seperti ilustrasi musik& atm*s+ir& dan s*und e+ek sesuai dengan kebutuhan $erita.
=.
Mi>ing
Pr*ses pen$ampuran dan pengaturn materi audi* mulai dari pengaturan le:el suara hingga pengaturan +ilter ilustrasi musik untuk menekankan k*ndisi em*si tertentu.
?.
Rendering
Pr*ses penyatuan seluruh +*rmat +ile yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan +ile yang utuh.
@.
E>#!rt
Pr*ses pemindahan =trans+er> hasil penyuntingan kedalam bentuk yang sesuia dengan kebutuhan seperti 8-(& (8(& maupun kaset :ide* =tape>.
K. Taha#an Pr!sedur Kerja Editing /ide! Pada pekerjaan editing :ide*& se$ara umum p*la berpikir tahapan kerjanya& hampir sam dengan langkah"langkah pada pr*sedur kerja editing +ilm& yang berbeda hanya tekn*l*gi pada pekerjaan :ide* menuntut 6dit*r harus mengikuti pr*ses kerjanya& dimana umumnya pada pekerjaan pr*gram :ide*& perekamanan suara dilakukan se$ara langsung dan direkam pada pita :ide* itu. Se$ara umum editing :ide* dapat dilakukan dengan dua $ara& sesuai dengan p*la tekn*l*gi mana yang akan dipakai *leh se*rang 6dit*r. P*la tekn*l*gi dapat dibagi menjadi @ 1. 3inear 6diting 2. Anal*g . (igital . #*n 3inear 6diting 5. Anal!g
Pengertian umum Anal*g dari tekn*l*gi media audi* :isual adalah& $ara merekam yang dilakukan baik ketika sh**ting :ide* ataupun saat mentrans+er dari pita satu ke pita yang lain dengan perangkat kerjanya& merupakan pr*ses perekaman gel*mbang $ahaya se$ara berkesinambungan =k*ntinyu> menjadi satu bentuk kur:a garis melengkung& seperti garis gra+ik yang lengkungannya tergantung tinggi rendahnya $ahaya itu sendiri. 2. Digital Sedangkan pengertian dari (igital merupakan pr*ses perekaman gel*mbang $ahaya dengan p*la terputus"putus n"++ lalu n"++ begitu seterusnya& sesuai dengan karakternya dari tekn*l*gi k*mputer& yang pada akhirnya menjadi satu bentuk k ur:a garis k*tak"k*ta yang juga membentuk gra+ik terdiri dari banyak k*tak"k*tak ke$il. . Linear Editing Pengertian dari D3inear 6ditingF adalah p*la editing yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan se$ara beruntun =berurutan> satu"persatu dari sh*t pertama hingga sh*t terakhir& dari adegan pertama hingga adegan terakhir se$ara berkesinambungan. Artinya ketika se*rang 6dit*r melakukan kesalahan penyambungan dia'al +ilm atau bahkan di tengah"tengah +ilm& maka untuk melakukan perubahan atau perbaikan ia harus mengulanginya sekali lagi dari titik dimana kesalahan itu berada hingga akhir +ilmnya. Pada sistem DAnal*gF pekerjaan editing tidak ada pilihan lain ke$uali mengulanginya se$ara keseluruhan& apabila ingin di$apai hasil gambar yang prima. Sedangkan pada sistem D(igitalF pekerjaan editingnya memakai perangkat yang serba digital& sehingga apabila terjadi kesalahan& se*rang 6dit*r $ukup mengk*pi =mentrans+er> bagian yang ingin dibetulkannya karena dengan sistem digital& kualitas gambar yang dik*pi atau ditrans+er ke kaset atau pita lain tidaklah mengalami penurunan seperti yang terjadi pada sistem anal*g. Perbedaan yang paling mendasar pada sistem anal*g dan digital adalah pada jenis pita :ide*& peralatan rekam maupun perangkat pendukungnya termasuk seluruh +asilitas alat yang dibutuhkan pada studi* editing. Pada saat sekarang ini p*la kerja linear editing yang menggunakan sistem anal*g dengan single tra$k maupun A and 4*ll yang dimaksudkan langsung jadi =+inal edit> sudah jarang digunak an& ke$uali hanya pada pr*duksi dengan biaya rendah =l*' budget> atau hanya digunakan untuk *++ line pada pr*duksi yang umum. Pelaksanaan pekerjaan dengan p*la linear editing& baik sistem anal*g maupun digital pada umumnya melalui dua tahap pengerjaan& yaitu tahap D++ 3ineF dan tahap Dn 3ineF. ahap *++ line adalah tahap dimana se*rang 6dit*r mulai mengedit membuat kerangka se$ara keseluruhan dari sebuah pr*gram :ide*. /alau kita bandingkan dengan pr*sedur kerja editing +ilm yang sudah kita bahas lebih dulu& kurang lebih sama pada langkah keenam yang kita sebut D4*ugh -utF. %ntuk lebih jelasnya diba'ah ini akan diuraikan satu persatu tahapan dari kerja linear editing. 3angkah pertama pada p*la kerja linear editing adalah mempelajari dahulu skenari* dari pr*gram :ide* yang akan kita but. /emudian kita juga mempelajari lap*ran sh**ting& dimana
pada umumnya lap*ran sh**ting =sh**ting s$ript> dari sebuah pr*gram :ide* dilengkapi dengan n*mer ime -*de yang selalu berubah dari sh*t ke sh*t lainn ya. 3ap*ran sh**ting yang baik akan ter$atat lebih detail lagi& yang mana disana terdapat time $*de in dan time $*de *ut dari sebuah sh*t& serta berada di kaset =pita> n*mer berapa& juga tentu deskripsi dari sh*t itu menerangkan apa yang terjadi& dan terakhir sudah diberi tanda dari take =pengambilan> yang dinyatakan baik =*ke> *leh sutradara& hanya saja letak $atatan itu belum beraturan sesuai n*mer urut adegan pada skenari*& karena seperti sudah kita ketahui& bah'a sebuah sh*t ketika 'aktu sh**ting tidak dibuat dengan berurutan mengingat sistem kerja =sh**ting> dari +ilm maupun :ide*& sering kali jumping atau l*mpat"l*mpat sesuai kebutuhannya. leh sebab itu langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengurutkan tiap"tiap sh*t dari sebuah adegan di lap*ran sh**ting& kemudian melihat dan mempelajarinya sehingga kita dapat memutuskan bagaimana juBtap*sisi yang baik dari sebuah adegan. 3angkah kedua adalah dimulainya D++ 3ineF editing itu sendiri& dimana hal yang terpenting pada tahap ini adalah membuat pem*t*ngan sementara kerangka pr*gram se$ara keseluruhan. Pengertian diatas penting karena se*rang 6dit*r :ide* tetap akan melalui satu tahap lagi berikutnya yaitu *n line& dimana kedua tahap itu saling berkaitan se$ara langsung& artinya segala sesuatu yang diren$anakan pada tahap *++ line akan disempurnakan di tahap *n line. Pada tahap *++ line& time $*de dari setiap p*t*ngan gambar dimun$ulkan pada layar gambar dan ditempatkan pada bagian ba'ah layar. !al ini penting untuk digunakan pada saat *n line nanti dijadikan pat*kan. Pada umumnya tahap *++ line editing belum nampak e+ek"e+ek khusus sebagai transisi& dimana se*rang 6dit*r hanya memberikan $atatan pad a kertas l*gging nantinya ketika mulai men$atat time $*de hasil *++ line. Sering juga terjadi pada umumnya sebuah pr*duksi menggunakan *++ line editing dengan mengedit terlebih dahulu memakai editing 8!S. 3angkah ketiga adalah pen$atatan time $*de dari hasil *++ line yang sering disebut dengan istilah D3*ggingF. Pada tahapan ini 6dit*r hanya men$atat time $*de in dan time $*de *ut dari setiap p*t*ngan atau sambungan antar sh*t yang diinginkan untuk editingnya. eberapa hal yang ingin dik*reksi serta ingin ditambahkan pada sebuah adegan& termasuk e+ek khusus yang merupakan transisi dari adegan satu ke adegan yang lain juga diberikan tanda pada $atatan l*gging itu& agar nantinya bisa diperbaiki dan ditambahkan pada langkah atau tahapan berikutnya 3angkah keempat adalah tahapan DFn 3ineF editing itu sendiri& dimana se*rang 6dit*r akan bekerja sama dengan se*rang *perat*r dari mesin editing *n line yang dipakainya. Pada tahap ini 6dit*r akan menga'asi pr*ses pem*t*ngan dan penyambungan kembali dari gambar"gambar yang sudah pernah dieditnya saat *++ line dahulu& hanya saja kali ini ia harus betul"betul teliti memperhatikan tiap"tiap $utting p*int& karena pada saat *n line ini adalah merupakan kesempatan terakhir se*rang 6dit*r melakukan k*reksi editingnya& yang tidak mungkin ia lakukan sempurna ketika *++ line dulu& termasuk pembuatan e+ek khusus dan juga title a'al maupun ending title serta peletakkan bumper. )engenai masalah suara& se*rang 6dit*r juga sudah harus memperhatikan kualitas maupun balan$e =kesamaan le:el> dari :*lume suara tiap"tiap sambungan sh*t& maupun dari adegan satu
ke adegan yang lain& agar nanti ketika sampai pada tahapan berikutnya akan lebih mempermudah pekerjaannya. 3angkah kelima adalah D)iBingF& dimana pada tahapan ini 6dit*r membantu pr*ses kerja menyatukan beberapa unsur suara seperti dial*g& suara e+ek dan musik terutama untuk kepentingan ter$apainya k*nsep penggunaan unsur suara pada editingnya. . !n Linear Editing Sementara pengertian dari D#*n 3inear 6ditingF adalah p*la kerja editing yang tidak harus berurutan ketika mengeditnya& artinya se*rang 6dit*r bisa saja memulai pekerjaannya dari tengah"tengah +ilm atau bahkan dari akhir =ending> +ilm& apabila disesuaikan dengan jad'al =s$hedulle> dari sh**ting sebuah +ilm& dimana pada saat yang bersamaan se*rang 6dit*r juga harus mulai bekerja. Pada pekerjaan sinetr*n serial panjang& seringkali terjadi penundaan sh**ting pada adegan"adegan tertentu karena pertimbangan sistem pr*duksi yang menggunakan sistem Dp*llingF =penggabungan> suatu l*kasi& sehingga pekerjaan editing harus menyesuaikan dengan jad'al sh**ting& maka p*la kerja n*n linear editing sangat tepat karena 6dit*r bisa mele'ati bagian adegan yang belum di sh**ting. Artinya 6dit*r bisa bekerja se$ara mel*mpat"l*mpat dari adegan satu ke adegan yang lain& tanpa harus beurutan seperti yang terjadi pada p*la kerja linear editing. Pada p*la kerja n*n linear editing& dapat kita jumpai berma$am"ma$am jenis mesin yang masing" masing punya karakter yang se$ara prinsip memiliki p*la kerja yang sama satu dengan lainnya. Sebut saja mesin A:id& mesin -ube atau Ad*be Primer yang saat ini merupakan satu"satunya mesin n*n linear editing yang dimiliki *leh jurusan ;;8 ? /I. /etiga msin itu memiliki pr*ses urutan kerja yang kurang lebih mirip& hanya saja kemampuan ketiga mesin itu masing"masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pada p*la kerja n*n linear editing terdapat beberapa perbedaan tahapan kerja bila dibandingkan dengan p*la kerja linear editing& berikut di ba'ah ini akan diuraikan. 3angkah pertama adalah D3*ggingF& dimana pada sistem n*n linear editing yang di$atat adalah time $*de in dan time $*de *ut dari sebuah sh*t se$ara utuh& dari klep a'al hingga Sutradara memutuskan -ut pada sebuah sh*t. Pada umumnya mesin n*n linear editing jenis apapun memiliki keterbatasan dari hard dis$ yang sangat berhubungan erat dengan banyaknya gambar yang bisa disimpan dalam mem*rynya. (engan keterbatasan ini maka se*rang 6dit*r harus betul"betul memilih sh*t baik yang sudah pasti akan dipakai dalam pekerjaannya& artinya pr*ses sele$ti*n *+ sh*t dan sele$ti*n *+ a$ti*n sudah dilakukan pada tahap l*gging ini& apabila ada kesempatan bagi 6dit*r untuk melihat lebih dahulu materi sh*t yang akan di l*gging. Pada tahapan ini& hal yang tidak kalah penting adalah membuat sistem pengadministrasian yang e+ekti+& dimana ada hal"hal yang prinsip yang harus dilakukan dalam menuliskan deskripsi dari sh*t"sh*t itu. Pertama adalah harusnya menulis terlebih dahulu n*mer s$ene pada a'al kalimat& kemudian disusul masing"masing menjadi n*mer sh*t dan n*mer take& baru disusul dengan nama
t*k*h =karakter> yang akan mun$ul pada gambar itu dan setelah itu keterangan peristi'a apa yang dialami atau terjadi dengan t*k*h itu& baru ditutup dengan jenis sh*t =type *+ sh*t> seperti 3S& )S ataupun -%& sebagai $*nt*h @ DS$ 1 < < 2 j*et #ya’ (hien berjalan menuju lapangan ;SF. !al ini penting karena pada sistem s*rtir dalam mesin editing itu akan menga$u p ada abjad ataupun urutan angka& sehingga dengan melakukan hal tersebut diatas akan mempermudah 6dit*r dalam mengedit +ilmnya. (emikian pula $ara menempatkan data"data dari sh*t itu bisa dijadikan satu saja& ataupun dipisahkan kedalam la$i"la$i yang biasa disebut dengan DinF. !al ini penting diperhatikan karena dalam pl*r kerja n*n linear editing& se*rang 6dit*r tidak da pat melihat gambar se$ara langsung melainkan data"data dari deskripsi yang sudah dimasukkan pada tahap l*gging& sehingga dengan memperhatikan hal tersebut& 6dit*r dapat bekerja dengan e+isien e+ekti+. 3angkah kedua adalah saat dimana 6dit*r mulai mengedit +ilmnya& dimana seperti biasa pada tahap a'al harus dilakukan D++ 3ineF dahulu untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari pr*gram yang kita edit. Pada p*la kerja n*n linear editing& yang membedakan antara *++ line dan *n line adalah tingkat kaulitas gambar yang dipakai& karena pada mesin"mesin tertentu seperti A:id yang memiliki kapasitas hard dis$ yang ban yak& memungkinkan merekam seluruh materi dengan kualtias A84 yang baik& sehingga 6dit*r mungkin pada saat yang bersamaan melakukan *++ line sekaligus *n line. Apabila kita berbi$ara mengenai pengunaan mesin yang memiliki kemampuan terbatas& baik dari segi hard dis$ maupun segi keterbatasan dalam melakukan e+ek"e+ek khusus& maka kita harus melakukan langkah keempat yang merupakan penghapusan kembali materi yang sudah di *++ line& untuk dilakukan D4edigitiEeF& baik dengan menggunakan mesin yang sama ataupun mesin yang lain& dengan $ara menggunakan 6(3 dari time line yang sudah ada ketika membuat *++ line editing. !al ini penting agar tidak terjadi perbedaan A84 di dalam satu time line& yang bisa mengakibatkan k*mputer tidak bisa ber+ungsi sebagaimana mestinya. Pada pekerjaan yang menggunakan mesin *++ line 6(3 adalah singkatan dari D6dit (e$iti*n 3istF. Pada pr*duksi dengan l*' budget& sering kali langkah keempat merupakan langkah yang paling panjang masa kerjanya& karena disamping melakukan tahapan Dn 3ineF pada tahap ini akan dilakukan pula Dra$k 3aying S*undF& yaitu menempatkan seluruh unsur usara pada tra$k"tra$k di mesin& kemudian sekaligus mengatur le:el :*lume masing"masing suara itu sesuai kebutuhan& atau dengan kata lain ia melakukan pekerjaan miBing. (emikian langkah"langkah standar pr*sedur kerja editing diatas merupakan p*la kerja n*n linear editing dengan mesin A:id& akan tetapi seperti telah disebutkan diatas bah'a se$ara umum standar pr*sedur kerja dari ma$am"ma$am mesin editing itu sama& han ya saja teknik dan istilah nama kerjanya yang berbeda. Seperti pada umumnya para seniman yang kreati+ dari pr*duk media audi* :isual& selalu melakukan berbagai ma$am $ara untuk men$apai hasil yang maksimal& dimana pertama"tama membangun dahulu semua materi& kemudian mem+*kuskan permasalahan dan mulai mem*t*ng& mempertajam dan akhirnya mem*les bentuknya hingga memun$ulkan seluruh gagasan pekerjaannya.
Pada pekerjaan editing& karena sh*t tidak dibuat dengan berurutan ketika sh**ting& maka selain langkah"langkah yang sudah dijelaskan diatas& segala sesuatunya harus dikembalikan kepada te*ri"te*ri yang ada dan 6dit*r harus dapat berpikir *byekti+ dalam menginterpretasikan sebuah +ilm& 'alaupun pandangan subyekti+nya terus melekat dalam benaknya dan itulah merupakan tantangan terbesar untuk menentukan hasil akhir dari pekerjaan 6diting.
Bab III Penutu# Kesim#ulan 6diting yaitu kegiatan mem*t*ng"m*t*ng gambar yang panjang& menyambung p*t*ngan" p*t*ngan gambar yang ber$erita =memiliki sekuen> dalam durasi yang ditentukan& dan siap ditayangkan pada 'aktunya. =$.B ,ah"udi* '((- > 6diting dibangun *leh beberapa elemen. !asil dari sebuah editing tergantung pada bagaimana elemen tersebut digunakan& bagus tidaknya dan apakah gambar mengganggu atau tidak saat dit*nt*n. Pada prinsipnya editing bukan hanya mem*t*ng dan menyambung sh*t& namun yang perlu diperhatikan bah'a setiap sh*t memiliki aspek ruang dan 'aktu. )aka perhitungkan bagaimana susunan sh*t tersebut e+isien dan tidak bertentangan dengan l*gika pen*nt*n Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan& yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan& pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing 8ide* merupakan gabungan gambar"gambar mati yang diba$a berurutan dalam suatu 'aktu dengan ke$epatan tertentu. gambar"gambar yang digabung tersebut dinamakan +rame dan ke$epatan pemba$aan gambar disebut dengan +rame rate& dengan satuan +ps =+rame per se$*nd>. Ada beberapa met*de dalam pengeditan :ide* dan masing"masing met*de ini mempunyai pr*ses yang berbeda. )eski saat ini& met*de n*n linear editing paling banyak digunakan& utamanya para edit*r pr*+esi*nal& ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai met*de editing ini.
Daftar Pustaka http@<
http@<