ANALISIS PERANCANGAN KERJA II "ANTHPROPOMETRI"
Disusun Oleh :
R4C
KELOMPOK 3
Dian Utami (201244500307)
Vina Afitriani (201244500299)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kepada Allah S.W.T atas karunia-Nya sehingga
tugas Analisis Perancangan Kerja "anthropometri" ini dapat disusun dan
diselesaikan untuk memenuhi tugas.
Dengan adanya penyusunan tugas ini semoga dapat bermanfaat dan di
jadikan sebagai acuan pembelajaran bagi para mahasiswa. Dalam pembuatan
tugas ini sudah berusaha dengan segenap kemamapuan dan dapat di selesaikan
tugas ini tepat pada waktunya.
Rasa dan ucapan terima kasih patut disampaikan kepada rekan-rekan
kelompok yang telah membantu dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini.
Berharap semoga tugas Analisis Perancangan Kerja "anthropometri" ini dapat
bermanfaat.
Jakarta
( )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak lama manusia tertarik pada ukuran-ukuran badan. Jika
kita diam di suatu keramaian dan mengamati orang yang berlalu-
lalang di situ akan terlihat variasi manusia berdasarkan
morfologinya seperti gemuk, kurus, tinggi, pendek, berkaki panjang,
berdada bidang, bermuka bulat, bermuka tirus, berdagu runcing,
berhidung mancung atau pesek. Meskipun sudah sejak zaman kuno
ukuruan-ukuran badan menarik perhatian, baru pada abad ke-19
morfologi manusia menjadi studi kuantitatif formal. Sebelum
ditemukannya mikroskop yang membantu memahami variasi manusia di
tingkat seluler-morfologi menjadi alat utama untuk
mengklasifikasikan fenomena alam.
Istilah Antropometri berasal dari "anthro" yang berarti manusia
dan "metri" yang berarti ukuran. Pada dasarnya manusia akan
memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar), berat tubuh dan lain–lain
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri yaitu studi
yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan
sebagai pertimbangan–pertimbangan ergonomis dalam memerlukan
interaksi manusia dengan Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-
rata/kurva normal.
Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam
perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja dan perancangan
lingkungan kerja fisik. Perancangan suatu produk harus
memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh
manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku/bangsa, posisi tubuh.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah yang kami buat untuk dapat dijadikan pembelajaran
dan dapat berguna bagi mahasiswa yang telah membaca makalah kami.
Makalah kami dibuat untuk mengacu pada mahasiswa dalam mata kuliah
analisis perancangan kerja, agar mahasiswa dapat memahami mata kuliah
analisis perancangan kerja dengan adanya informasi dari makalah kami.
Tujuan kami membuat makalah ini untuk memahami tentang membuat produk
yang di rancang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan tingkat kenyaman
serta memiliki tingkit keamaan untuk dipakai oleh konsumen
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Antropometri
Istilah anthropometry berasal dari kata "anthropos (man)" yang
berarti manusia dan "metron (measure)" yang berarti ukuran (Bridger
2003). Berikut adalah beberapa definisi antropometri dari berbagai
sumber:
1. Antropometri menurut (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti
ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut
untuk penanganan masalah desain.
2. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan
pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat 1997).
3. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat
kerja, tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses
kontrol dan perangkat input(Helander 2006).
4. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh manusia
(Wickens et al. 1998).
Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli
ergonomi sebagai data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel &
Freivalds 2002).
a. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau
lingkungan kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri
individu ekstrim. Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan
tinggi dari pintu darurat.
b. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi
peralatan atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan
pengguna (users). Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa
digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannya pun bisa diubah.
c. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai
antropometri rata-rata dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu.
Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan
lain- lain.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu
ruang dan fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu
dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus
diperhatikan. Hal lain yang perlu diamati adalah berat dan pusat massa
(centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh,
jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan
kaki, dan sebagainya. Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang
sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah
untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan. Namun,
semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya, maka
semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan tubuh lainnya
baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto, 1996).
Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas
dalam hal:
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll.).
2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll.).
3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja,
dll.).
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu:
a) Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku
b) Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
c) Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk
d) Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan
e) Mendorong fleksibilitas postural
f) Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator
yangberdiri
g) Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang
normal
h) Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi
terbaik
i) Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan
perpindahan berulang
j) Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk
meminimalkan gerakan.
1. Antropometri Dibagi Atas Dua Bagian Yaitu:
A. Antropometri statis, di mana pengukuran dilakukan pada tubuh
manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur
pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan
dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran
representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode
tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam
keadaan diam.
B. Antropometri dinamis, di mana dimensi tubuh diukur dalam
berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih
kompleks dan lebih sulit diukur.
1) Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:
a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk
mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh: dalam mempelajari performa atlet.
b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat
bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c) Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika
dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau
operator komputer.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi dimensi tubuh manusia,
diantaranya (Wieckens et al, 2004):
a. Usia
Ukuran tubuh manusia (stature) akan berkembang dari saat
lahir sampai kira-kira berumur 20-25 tahun (Roche & Davila,
1972; VanCott & Kinkade, 1972) dan mulai menurun setelah usia 35-
40 tahun. Bahkan, untuk wanita kemungkinan penyusutannya lebih
besar. Sementara untuk berat dan circumference chest akan
berkembang sampai usia 60 tahun.
b. Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali dada dan pinggul.
c. Suku Bangsa (Etnis) dan Ras
Ukuran tubuh dan proporsi manusia yang berbeda etnis dan ras
mempunyai perbedaan yang signifikan. Orang kulit hitam cenderung
mempunyai lengan dan kaki yang lebih panjang dibandingkan orang
kulit putih.
d. Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran
tubuh manusia. Pemain basket professional biasanya lebih t inggi dari
orang biasa. Pemain balet biasanya lebih kurus disbanding rata-rata
orang.
3. Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu
(khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh
manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti:
a) Cacat tubuh.
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk
bagi orang- orang cacat.
b) Faktor iklim
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang
berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi
pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu
tempat dengan tempat yang lain.
c) Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan
ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja
memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang
dirancang bagi segmentasi seperti itu.
4. Perancangan Stasiun Kerja
Tahapan perancangan stasiun kerja menyangkut work space design
dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah (Roebuck
1995):
a. Menentukan kebutuhan perancangan dan establish requirement
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
c. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
d. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
e. Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang akan diambil) dan
pemilihan persentil yang akan dipakai.
f. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
g. Pengambilan data dan Pengolahan data
h. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan posisi tubuh secara
normal, kelonggaran (pakaian dan ruang), variasi gerak
i. Analisis Hasil Rancangan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Studi Kasus
Banyak dijumpai helm yang dijual di pasaran buat anak-anak belum
memenuhi standar ergonomis. Pada helm yang dijumpai, banyak bagian yang
tidak terlindungi seperti tidak adanya tutup kaca untuk pelindung mata,
bagian belakang helm yang belum tertutupi, helm yang digunakan ukurannya
kurang sesuai/kurang pas dengan kepala pemakainya, tali chin strap terlalu
panjang dan lain sebagainya.
Pada saat terjadi kecelakaan, pengguna helm yang tidak memenuhi standar
akan mengalami cedera pada bagian kepala yang mengakibatkan gegar otak.
Kecelakaandapat terjadi pada anak-anak dibawah umur, karena orang tua
kurang memperhatikan anaknya untuk memakai helm pada saat perjalanan
bersamanya saat mengendarai sepeda motor. Ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan kematian atau cedera kepala pada kasus kecelakaan, misalnya
pengendara sepeda motor telah menggunakan helm namun helm yang digunakan
lepas saat terjadinya kecelakaan, pengendara sepeda motor tidak menggunakan
helm, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap helm anak-anak,
terdapat kekurangan-kekurangan dari helm yang dijumpai di pasaran. Adapun
helm yang banyak digunakan anak-anak dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Kondisi Helm Saat Ini
Dari gambar helm di atas dapat dilihat kondisi helm belum dapat dikatakan
memenuhi standar ergonomis, karena ukuran kurang pas, tali pengikat terlalu
panjang, kepala belakang atau bagian otak kecil belum tertutupi sepenuhnya.
Keluhan yang sering timbul terhadap anak yaitu, anak merasa kelelahan dan
gelisah pada saat memakai helm tersebut, ini dikarenakan seperti ukuran
helm yang sempit dan kedudukan telinga tidak pas sehingga telinga terjepit
pada saat memakai helm.
Observasi dilakukan pada TK An-Namiroh 1 dan 2. dengan jumlah populasi
sebanyak 417 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa. Observasi
dilakukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan anak pada saat memakai helm
yaitu dengan memasangkan helm yang ada di pasaran. Dengan menggunakan 5
sampel helm yang berbeda merk. Persentase tingkat kenyamanan dapat dilihat
pada Gambar 2. Mengenai tingkat kenyamanan anak. Jika dalam perancangan
helm anak-anak tidak memperhatikan kenyamanan dalam penggunaannya yang
tepat, maka anak-anak akan merasa tidak nyaman dalam penggunaan helm
tersebut. Hal ini sangat penting diperhatikan sehingga kriteria
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan
menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan
dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan
mengoperasikan/menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan ini maka
perancang produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari
populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan
tersebut