BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dew ewas asa a
ini ini
pen penyaki yakitt
jant jantun ung g
koroner
menja enjadi di
ancaman serius bagi masyarakat karena merupakan salah satu satu peny penyak akit it deng dengan an mort mortal alit itas as dan dan morb morbid idit itas as yang yang tinggi tinggi di dunia dunia termas termasuk uk Indone Indonesia sia.. Sebaga Sebagaii gamba gambaran ran,, satu setengah juta penduduk Amerika Serikat per tahun dilaporka dilaporkan n menderita menderita penyakit penyakit jantung jantung ko koro roner ner.Pe .Penyeba nyebab b utama pada lebih dari 9! kasus penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis pembuluh darah koroner. "ntu "ntuk k meng menget etah ahui ui gamb gambar aran an pemb pembul uluh uh
dara darah h
koroner, pada tahun 19#9 ditemukan metode pemeriksaan in$a in$asi si%% yang yang dik dikenal enal deng dengan an nama nama angi angiog ogra ra& & koron oroner er.. Angio Angiogr gra& a& koron oroner er pert pertam ama a ka kali li dilak dilakuk ukan an oleh oleh Sone Sones s dengan dengan memasu memasukk kkan an ka katet teter er yang yang dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan menginjeksikan agen kontras ke dalam arteri koroner dan merekamnya
dengan
berk berkem emba bang ngny nya a membuat komplikasi.
tekn teknik ik
hasilnya
%oto dan dan
makin
Angiogra&
radiogra& mana manaje jeme men n baik
koroner
serta sangat
.
'akin
peri periop oper erat ati% i% mengurangi memb embantu
menentukan diagnosis, prognosis serta manajemen terapi kardio$askuler selanjutnya. Saat Saat ini ini angi angiog ogra ra& & koron oroner er menj menjad adii sala salah h satu satu prosedur in$asi% yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia dalam manajemen terapi kardio$askuler. B. Rumusa Rumusan n Masala Masalah h (agaimana pemeriksaan
)ardio$askuler* C. Tujua ujuan n
1
Angiogra&
pada
sistem
"ntuk mengetahui pemeriksaan Angiogra& pada sistem kardio$askuler.
BAB 2 TINAUAN MEDI!
A. De"n#s# Angiogra& koroner adalah salah satu pemeriksaan
in$asi% untuk menggambarkan keadaan arteri koroner jantung dengan cara memasukkan kateter pembuluh darah kedalam tubuh dan menginjeksikan cairan kontras untuk memberikan gambaran pembuluh darah koroner pada pencitraan sinar- segera setelah kontras diinjeksikan. Angiogra& koroner merupakan pemeriksaan yang paling akurat dan sesuai standar untuk mengidenti& kasi penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan proses aterosklerosis di arteri koroner jantung. Selain itu, angiogra& koroner merupakan pemeriksaan yang paling andal untuk memberikan in%ormasi anatomi koroner pada pasien penyakit jantung koroner pasca pengobatan medik maupun re$askularisasi, seperti Percutaneous oronary Inter$ention/PI0,
or
oronary
Artery
(ypassra%t/A(0.Angiogra& koroner dilakukan jika hasil pemeriksaan nonin$asi% kurang in%ormati% atau karena ada kontraindikasi pemeriksaan nonin$asi%. (eberapa %aktor yang mendorong perkembangan angiogra& koroner2 1. (erkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia kedokteran. +. Pasien menuntut diagnosis pasti dan cepat tentang penyakit yang dideritanya.
+
3. Dibutuhkan diagnosis pasti guna pencegahan dan terapi. 4. Dibutuhkan pencitraan anatomi pembuluh darah koroner sebagai syarat PI maupun A(. B. In$#kas# 1. Pasien yang akan menjalani re$askularisasi. +. 5ekurensi dini gejala sedang sampai berat pasca
re$askularisasi. 3. 6$aluasi hasil pengobatan medik P7). 4. Pasien yang akan menjalani operasi jantung untuk penyakit katup jantung, penyakit jantung kongenital. #. Pasien gagal jantung kronis dengan mal%ungsi sistolik $entrikel kiri. 8. Pasien dengan kontraindikasi tes nonin$asi%. C. %&ntra In$#kas# idak ada kontraindikasi absolut untuk prosedur ini,
tetapi terdapat beberapa kontraindikasi relati%2 1. Panas badan tanpa sebab pasti +. In%eksi 3. Anemia dengan hemoglobin : mg;dl 4. )etidakseimbangan elektrolit darah #. Perdarahan akti% yang berat 8. Stroke <. )eracunan digitalis. D. Persiapan sebelum tindakan
10 (eritahukan
kepada
dokter
bila
ada
riwayat
alergi,
misalnya terhadap makanan laut, betadine / iodine0, =at kontras -ray dan alergi analgesic /penghilang rasa sakit0. +0 'empunyai riwayat penyakit luka pada lambung;ulkus pepticum / peptic ulcer disease0, sedang menderita stroke atau ada kecenderungan mudah terjadi pendarahan. 30 Penderita diabetes mellitus /D';kencing manis0 atau sedang minum obat met%ormin. E. Pr&se$ur se'elum t#n$akan
3
10 Dilakukan
pemeriksaan
darah,
rekam
jantung
/electrocardiogram/ECG0 dan %oto dada /rontgen0. +0 Puasa 8 > jam sebelum tindakan 30 Pemasangan in%us;selang kecil ditangan. 40 'enandatangani surat persetujuan tindakan. (. Pr&se$ur saat t#n$akan 10 Diminta untuk mencukur bulubulu yang ada disekitar
kemaluan dan pergelangan tangan. +0 Dibawa ke laboratorium kateterisasi jantung / invasive cardiac laboratory 0, kemudian di baringkan di meja tempat
tidur yang keras dan hangat yang dapat digerakan yang dilengkapi kamera -ray / fuoroscopy 0 serta beberapa monitor ?D disekitar kita yang dapat kita lihat langsung. 30 Selama tindakan pasien tetap dalam kondisi sadar agar dapat mengikuti semua perintah dokter atau mengalami sesuatu hal yang mengharuskan tindakan dihentikan. 40 Perawat akan membersihkan area paha atau pergelangan tangan dengan menggunakan betadine dingin, kemudian akan menutup tubuh pasien dengan kain steril. #0 Dokter kardiologi akan melakukan suntikan pembiusan /anasthesi0 di area yang akan dilakukan tindakaan sebelum katetr dimasukkan ke dalam tubuh, selama dilakukan kateterisasi pasien tidak merasakan rasa sakit. 80 Pada saat =at kontras dimasukan pasien akan merasakan sensasi /perasaan0 hangat di dada yang kemudian turun ke kaki, biasa pasien dianjurkan batuk atau tarik napas dalam. ). Tata Laksana 1. Pers#a*an Persiapan
harus
benarbenar
diperhatikan
agar
prosedur ini bisa sukses. (eberapa pemeriksaan& sik dan pemeriksaan
laboratorium
harus
dilakukan
untuk
mengetahui keadaan pasien secara menyeluruh, antara lain2 a. 6lektrokardiogra&
4
b. c. d. e.
Darah lengkap 6lektrolit darah es %ungsi ginjal @aktor koagulasi. Selain pemeriksaan
di
atas,
kondisi
penyakit
penyerta, seperti diabetes melitus, @, insu& siensi ginjal, harus sudah dalam kondisi stabil, kecuali untuk kasus angiogra& koroner darurat. "ntuk pasien yang akan menjalani PI setelahnya, harus diberi asam asetilsalisilat oral
18+3+#
mg
setidaknya
dua
jam
sebelum
PI
dijadwalkan. Pasien yang terbiasa mengonsumsi war%arin harus menghentikan sementara mulai dua hari sebelum prosedur
dilaksanakan,
dapat
diganti
dengan
un%ractionated heparin IB atau subcutaneous. 2. Pem#l#han arter# Pemilihan arteri yang akan digunakan sebagai akses masuknya kateter ke dalam tubuh pasien juga tidak kalah penting. Pemilihan arteri ini bergantung pada beberapa %aktor, seperti keahlian operator, kondisi &sik pasien, status antikoagulasi
dan
kondisi
pembuluh
darah
peri%er.
(eberapa arteri yang dapat dipilih, antara lain2 a. Arteri %emoralis Paling banyak dipilih bila tidak ada kondisi yang mengganggu b. Arteri brakialis dan arteri radialis Arteriarteri ini kurang populer, tetapi dipilih apabila ada penyakit pembuluh darah peri%er yang parah dan pada pasien obesitas. Dibandingkan dengan arteri brakialis, arteri radialis lebih sering dipilih karena kateter lebih mudah dipasang dan dilepas. +. ,'at -ang $#gunakan a. Analgesik;Sedati% ujuan penggunaan analgesik adalah untuk sedikit menurunkan
kesadaran
sehingga
membuat
pasien
tenang tetapi masih dapat merespons perintah $erbal dan menjaga jalan napasnya sendiri. Dia=epam +,#1C
#
mg oral dan di%enhidramin +##C mg oral adalah obat yang dapat dipakai satu jam sebelum prosedur. Selama prosedur dapat dipakai mida=olam C,#+ mg IB dan %entanil +##C mg. Selama dalam pengaruh sedasi, pasien
harus
dipantau
kondisi
hemodinamiknya,
elektrokardiogra& nya, dan oksimetrinya. b. Antikoagulan Antikoagulan tidak lagi diberikan pada prosedur angiogra& koroner dengan akses arteri %emoralis rutin. "n%ractionated heparin +CCC#CCC unit IB diberikan pada prosedur angiogra& koroner dengan akses arteri brakhialis atau radialis dan pasien dengan risiko tinggi komplikasi tromboemboli. c. )ontras Semua kontras radiogra& mengandung yodium yang secara e%ekti% menyerap sinar - dalam kisaran energi sistem angiogra& . )ontras radiogra& ini dapat dibagi menjadi dua tingkat, yaitu kontras yodium osmolar tinggi dan kontras yodium osmolar rendah. )ontras angiogra& memiliki e%ek samping terhadap hemodinamik dan ginjal. Pada beberapa pasien dapat terjadi reaksi alergi,sehingga kortikosteroid IB harus disiapkan setiap kali prosedur dilaksanakan. d. bat Angina Selama tindakan dilakukan, angina dapat terjadi karena
beberapa
kontras, sublingual
%aktor,
hipertensi,
seperti
mikroemboli,
intrakoroner,
maupun
takikardia, dll.
agen
Eitrogliserin
intra$ena
dapat
diberikan pada pasien dengan tekanan sistolik F 1CC mmg. . Tekn#k Setelah seluruh persiapan selesai termasuk in%ormed consentdari pasien, pasien akan dibawa masuk ke dalam ruang kateterisasi yang dilengkapi dengan alat sinar- di
8
dalamnya. Pasien ditidurkan di meja khusus, dilakukan sterilisasi serta anestesi lokal pada daerah insersi jarum. Sheathdimasukkan hingga ujung berada dalam arteri, kemudian
kateter
dimasukkan
dan
didorong
hingga
mendekati jantung dengan panduan sinar -. "jung kateter dapat berada di jantung, arteri koroner kanan, ataupun arteri koroner kiri tergantung tujuan prosedur. )ontras diinjeksikan melalui kateter sehingga menggambarkan anatomi jantung dan pembuluh darah koroner pasien yang dapat dilihat dari serangkaian %oto sinar -. )etika kontras diinjeksikan, pasien akan merasa sensasi panas pada lokasi insersi jarum, merasa seakan tubuh menjadi basah, serta adanya
sensasi
sepantasnya
logam
di
diin%ormasikan
lidah.
al
kepada
ini
wajar
pasien
dan
sebelum
prosedur dilaksanakan. Setelah rangkaian tindakan di atas selesai, kateter ditarik keluar secara perlahan. H. Pr&se$ur sesu$ah t#n$akan a0 Eormalnya tindakan berlangsung antara 1# > 8C menit b0 Dari hasil tindakan biasanya dokter akan langsung
mendiskusikan apa yang dihasilkan. c0 (ekas tusukan kemudian akan ditekan selama 1C > 3C menit sampai pendarahan berhenti, bekas luka akan ditutup dengan perban berperekat, pasien diminta terlentang 4 > 8 jam /tindakan dilakukan di paha0 dan ditindih beban /biasanya pasir0 antara + > # kg, sampai dokter memberi ijin boleh untuk menekuk kaki dan berjalan. d0 indari mengangkat berat F # kg, berendam dalam bak mandi /bath tub0. e0 Perbanyak minum air putih sebelum tindakan. %0 Dokter akan mendiskusikan halhal yang diperoleh saat angiography dan alternati% pilihan tindakan selanjutnya
yang akan dilakukan.
<
g0 (ila pasien rawat jalan ada kemungkinan dapat pulang setelah tindakan /yang kateterisasinya dilakukan pada pergelangan tangan0 dengan toleransi 1+ jam, atau pulang esok harinya /yang kateterisasinya pada selaangkangan;paha0. ubungi dokter bila merasa2 a0 Pendarahan atau bengkak pada area bekas tusukan. b0 Sulit bernapas /sesak0 c0 'enurunya toleransi terhadap akti&tas. I. Masa *emul#han Pada saat kateter telah terlepas dari tubuh, arteri
tempat insersi jarum harus ditekan cukup kuat guna menghentikan perdarahan. "ntuk arteri %emoralis, tenaga medis akan menekan arteri sekitar #1C menit dan pasiendiminta tetap dalam keadaan terlentang hingga beberapa waktu lalu perlahan duduk dan jalan dalam beberapa jam kemudian. "ntuk arteri brakhialis atau arteri radialis, manset bertekanan rendah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan pasien diminta duduk tegak sebelum diperbolehkan berjalan. 5asa lelah dan nyeri pada luka wajar dirasakan dalam beberapa hari. Pasien pascaangiogra& koroner dapat pulang dari rumah sakit pada hari yang sama, kecuali ada kondisi lain yang mengharuskan pasien tetap dirawat. Pasien harus istirahat total di rumah untuk beberapa hari. (ila dirasakan keadaan & sik pasien telah sehat, pasien dapat berakti$itas seperti biasa, tetapi apabila kondisi memburuk, pasien harus segera kembali ke dokter spesialis jantung untuk di periksa ulang. . %&m*l#kas# 1. )ematian +. In%ark miokardium 3. Stroke 4. Aritmia
#. Baskular /termasuk perdarahan pada akses masuk kateter0 8. emodinamik <. 5eaksi kontras . Per%orasi ruang jantung (eberapa orang dapat lebih berisiko komplikasi, yang dapat diklasi& kasikan sebagai berikut2 1. 'enurut keadaan umum a. "sia F
9
BAB + PENUTUP A. %es#m*ulan Angiogra& koroner merupakan pemeriksaan in$asi%
untuk
menggambarkan
keadaan
arteri
koroner
jantung.Angiogra& koroner sangat cepat berkembang di dunia
kedokteran
karena
sangat
berguna
untuk
menentukan diagnosis, prognosis, serta terapi selanjutnya dalam manajemen penyakit kardio$askuler, tetapi prosedur ini hendaknya dilakukan setelah pemeriksaan nonin$asi% atau ada kontraindikasi terhadap pemeriksaan nonin$asi%. Angiogra& koroner memberikan hasil pemeriksaan paling akurat untuk identi& kasi penyempitan pembuluh darah serta mengetahui lokasi penyempitan yang berhubungan dengan proses aterosklerosis yang merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Pelaksanaannya harus memperhatikan beberapa hal. Pemeriksaan &sik dan pemeriksaan penunjang, seperti 6) dan laboratorium, harus dilakukan sebelum prosedur.Arteri %emoralis merupakan akses yang paling sering dipakai untuk insersi sheath, dalam beberapa kasus arteri brakialis dan
arteri
radialis
dapat
dipakai.<,Analgesik,
antikoagulan, dan agen kontras merupakan obat yang harus ada untuk prosedur ini. Selain obatobat di atas, nitrogliserin
baik
sublingual,
intrakoroner,
ataupun
intra$ena juga harus dipersiapkan guna mengobati angina yang mungkin terjadi selama prosedur. Sebagian besar pasien pascaangiogra& koroner dapat pulang pada hari
1C
yang sama, tetapi harus istirahat total di rumah untuk beberapa hari.
DA(TAR PU!TA%A 1. Departemen Ilmu Penyakit 7antung dan Pembuluh Darah 5S"D
dr
Soetomo.
Pedoman
Diagnosis
dan
erapi.
Surabaya2 5S" dr SoetomoG+C1C. +. ?ibby P, (onow 5, 'ann D?, Hipes DP. (raunwalds heart disease2 A teJtbook o% cardio$ascular medicine. th ed. Philadelphia2 SaundersG +CC< 3. http2;;www.kalbemed.com;Portals;8;+3K+C<eknik Angiogra&!+C)oroner.pd% 4. http2;;digilib.unimus.ac.id;⩽disk1;134;jtptunimusgdl arikusuman888+3babii.pd%
11