BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Isla Islam m adal adalah ah agam agamaa yan yang hadir adir di muk muka bumi bumi ini ini untu untukk menyam menyampaik paikan an ajaran ajaran-aja -ajaran ran tentan tentang g kemanus emanusiaan iaan dan keadilan eadilan bagi bagi seluruh seluruh umat umat manusi manusia. a. Ajaran Ajaran-aj -ajara aran n Islam Islam perlu perlu dipaham dipahamii mela me lalu luii jala jalan n prak praksi siss kar aren enaa fun fungsi gsi agam agamaa ini ini adal adalah ah untuk tuk memberikan solusi-solusi yang terbaik atas segala problem sosial yang ada dalam masyarakat. Tulisan ini membahas persoalan etika dan kaidah agama dalam Islam yang ditinjau dari segi kesehatan. Sekir Sekiran anya, ya, pers persoal oalan an etik etikaa dan dan kaidah aidah bera beraga gama ma adala adalah h tema tema penting yang menarik untuk dibahas. Etik Etikaa dan dan kaida aidah h agam agamaa me menj njad adii baha bahasa san n pent pentin ing g dala dalam m waca wa cana na pemi pemiki kira ran n lsa lsafat fat konte ontemp mpor orer er.. !amu !amun, n, pemb pembica icara raan an tentang etika kurang begitu berkembang dalam Islam. "ustru yang berkembang adalah kajian tentang moralitas melalui sudut pandang #ih Islam jadi etika berhubungan dengan moralitas dan moralitas berh berhub ubun unga gan n deng dengan an me ment ntal al kar aren enaa me ment ntal al ber berhubu hubung ngan an er erat at dengan kesehatan jiwa. $oralitas yang menjadi obyek kajian etika Isla Islam m ma masi sih h ber berbica bicara ra sepu seputa tarr etik etikaa seca secara ra indi indi%i %idu dual al,, yait yaitu u baga bagaim iman anaa me memp mper erba baik ikii diri diri dan dan kepri epriba badi dian an dala dalam m bek bekata, ata, bers bersik ikap ap,, dan dan berb berbua uat. t. Seda Sedang ng etik etikaa sosi sosial alny nyaa ma masi sih h kuran urang g mendapat tempat yang luas dalam kajian Islam yang berhubungan dengan banyak sisi kehidupan kehidupan antara lain kesehatan.
1.2
Tujuan Makalah
&
'ntuk mengetahui apa yang di maksud dengan etika dan akidah beragama dengan kesehatan, maupun etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana kaidah, keyakinan agama dengan kesehatan, dan bagaimana etika dalam kesehatan. (an tujuannya agar tercipta suatu hubungan yang dinamis dalam kehidupan etika beragama.
1.3
Pokok Permasalahan
)agaimana etika beragama dalam kehidupan sehari-hari * )agaimana akidah,keyakinan agama seseorang terutama dalam kesehatan * (an, bagaimana manusia yang tidak punya etika agama dalam kesehatan *
+
B A B II II 2.1 ETI!A DAN A!IDAH BE"A#AMA DEN#AN !EEHATAN
Etika yang berlandaskan kaidah agama akan memiliki mental yang baik akan bersikap dan bertingkah laku dengan baik dan benar. Sehat dalam kaidah agama yang berhubungan dengan etika berhubungan juga dengan mental, seseorang yang bermental baik akan memiliki etika yang baik pula, berarti orang itu berkiran dan berjiwa sehat, etika berhubungan dengan sikap dan jiwa, seseorang yang berbadan sehat, belum tentu berjiwa sehat, jadi etika berhubungan erat dengan kesehatan engertian Etika ata etika/ berasal dari kata 0unani yang dipakai untuk pengertian karakter pribadi, sedangkan moral/ berasal dari kata 1atin untuk kebiasaan sosial. Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. aul 2oul#uie mendenisikan etika sebagai aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya/. )iasanya etika sangat terkait dengan persoalan-persoalan bagaimana meraih kebahagiaan dalam diri manusia. 3
A. Et$ka Beragama Dalam Heh$%u&an ehar$'har$
Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. B. !a$%ah( !e)ak$nan Agama Dengan !esehatan
Secara psikologis aidah agama dapat saja dan secara faktual memang tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral, sesuai dengan kaidah-kaidah moralitas. (emikian pula, dalam kenyataannya orang yang beragama dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral yang baik. $enurut ". Sudarminta, walaupun logika di atas bisa dipahami, tapi sesungguhnya prinsipprinsip dasar moralitas dapat pula dikenali dan dipraktikkan oleh manusia yang tidak beragama yang menggunakan pemikiran atau akal budinya. )ahkan, kita pun sebenarnya sering melihat perilaku orang yang mengaku beragama tapi perbuatannya sering tidak mengindahkan kaidah- kaidah moral yang diajarkan dalam agama itu sendiri. Islam adalah agama moral yang memiki fungsi sebagai jalan kebenaran/ untuk memperbaiki kehidupan sosial umat manusia. $emahami Islam secara substantif akan menjadi panduan uni%ersal dalam tindakan moral. $emahami Islam tidak hanya sebatas ritual ibadah saja, tapi perlu juga dimaknai secara lebih luas, yaitu bagaimana usaha kita menjadikan Islam sebagai panduan moral yang murni. (a%id ) 1arson, akar esehatan Amerika telah mengadakan penelitian terhadap orang yang taat beragama dan tidak. 4asilnya sangat mengejutkan. Sebagai contoh, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 567 lebih sedikit, tingkat bunuh diri &667 lebih rendah, dan tekanan darah tinggi jauh lebih sedikit. "urnal ilmiah penting di dunia kedokteran dengan nama International "ournal of sychiatry in $edicine melaporkan bahwa 8
orang yang mengaku dirinya tidak beragama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. $ereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit ususlambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka 557 lebih tinggi daripada mereka yang beragama. Tidak hanya itu, para pakar psikolog sekuler juga cenderung merujuk kesimpulan yang sama sebagai dampak kejiwaan/. Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. enjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. eimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. enelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh (r. 4erbert )enson dari 2akultas edokteran 4ar%ard yang menghasilkan kesimpulan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. )enson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagai-mana keimanan kepada Allah. 94erbert )enson, and $ark Stark, +63:
*. Et$ka Agama Dalam !esehatan
$anusia tanpa etika seringkali memiliki kelakuan yang abnornal yang sering kita sebut gangguan mental. ;angguan mental dapat dikatakan sebagai perilaku abnormal atau perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat, perilaku tersebut baik yang berupa pikiran, perasaan maupun tindakan. Stress, depresi dan alkoholik tergolong sebagai gangguan mental karena adanya penyimpangan, hal ini dapat disimpulkan bahwa <
gangguan mental memiliki titik kunci yaitu menurunnya fungsi mental dan berpengaruhnya pada ketidak wajaran dalam berperilaku ini sesuai dengan Al-=uran 9=S. Al-)a#oroh +>&6:
H \ NB K ?@ H R BCDFGH F J K MN H K L BQ W X H @H ` H L O P [ ]H^B_ NH HU FV L X H YH Z H YH K J C[ H H CJQ Artinya> (alam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran nabi $uhammad s.a.w. lemah. elemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam. Adapun gangguan mental yang dijelaskan oleh 9A. Scott, &5&: meliputi beberapa hal •
Salah dalam penyesuaian sosial, orang yang mengalami gangguan mental perilakunya bertentangan dengan kelompok dimana dia ada.
•
etidak bahagiaan secara subyektif
•
egagalan beradaptasi dengan lingkungan
Sebagian penderita gangguan mental menerima pengobatan psikiatris dirumah sakit, namun ada sebagian yang tidak mendapat pengobatan tersebut. Seseorang yang gagal dalam beradaptasi secara positif dengan lingkungan nya dikatakan mengalami gangguan mental. roses adaptif ini berbeda dengan penyesuaian sosial, karena adaptif lebih aktif dan didasarkan atas kemampuan pribadi sekaligus 5
melihat konteks sosialnya. Atas dasar pengertian ini tentu tidak mudah untuk mengukur ada tidaknya gangguan mental pada seseorang, karena selain harus mengetahui potensi indi%idunya juga harus melihat konteks sosialnya. Agama dan esehatan $ental Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. engingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. !amun untuk menutupi atau meniadakan sama sekali dorongan dan rasa keagamaan kelihatannya sulit dilakukan, hal ini arena manusia ternyata memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya untuk tunduk kepada at yang gaib, ketundukan ini merupakan bagian dari faktor intern manusia dalam psikologi kepribadian dinamakan pribadi 9Self: ataupun hati nurani 9conscience of man:. 2itrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah ST ialah manusia diciptakan mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. alau ada manusia tidak beragama tauhid, maka tidak wajar, mereka tidak beragama tauhid itu hanya karena pengaruh lingkungan, seperti yang ada dalam 9=S Ar uum 36>36: $aka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah 9tetaplah atas: trah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut trah itu. tidak ada peubahan pada trah Allah/. 9Itulah: agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, trah Allah> $aksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, $aka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak
beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan. Agama sebagai terapi kesehatan mental dalam islam sudah ditunjukkan secara jelas dalam ayat-ayat Al-=uran, di antaranya yang membahas tentang ketenangan dan kebahagiaan adalah 9=S An !ahl &5>: )arang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, $aka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan/. (itekankan dalam ayat Ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. 9=S Ar aad &3>+: rang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, 4anya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram/.
BAB III PENUTUP
3.1
!EIMPULAN
(ari hasil diatas dapat kami simpulkan bahwa Etika Islam memiliki peran yang sangat besar bagi perbaikan atas kehidupan umat manusia. Etika sosial Islam mempunyai dua ciri yang sangat mendasar, yaitu keadilan dan kebebasan. (ua ciri ini penting untuk menggerakkan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilainilai moral dan kemanusiaan. erbuatan kita mesti diorientasikan pada tindakan-tindakan yang mengarah pada keadilan dan juga memandang kebebasan mutlak setiap indi%idu. arena, kebebasan indi%idu ini berimplikasi pada tindakan sosial dan syariat kolektif. Etika berhubungan dengan moral dan moral berhubungan dengan mental, seseorang dikatakan sehat dan memiliki kesehatan jika memiliki moral yang baik dan itu harus ditunjang dengan mental yang sehat. "adi ada hubungan yang sangat erat antara etika dan kesehatan.
3.2
A"AN
enulis mengharapkan untuk memahami betapa pentingnya peran etika dan akidah beragama dengan kesehatan.
DA+TA" PUTA!A
• •
www.wikipedia.com www.google.com
&6