Nama : Muhammad Nofriansyah Nim
: 1533500115
Judul
: Alat-alat Tes Psikologi
ultur e F ai r I nte ntelligenc lli gence e T est ) CFIT (C ultur Cattell inteligensi
(1949)
berdasarkan
mengembangkan pandangannya
tes
sendiri
mengenai inteligensi. Tes yang dikembangkan oleh
Cattell
disebut
sebagai
Culture Fair
Intelligence Test , atau disingkat CFIT. Tes CFIT adalah salah satu jenis tes dalam psikologi yang berupa gambar-gambar yang digunakan untuk membedakan
tingkat
intelegensia,
mengukur
tingkat kecerdasan, menentukan jenis terapi, serta mengadakan tes kepegawaian. CFIT mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal dan tingkat pendidikan (Cattel, 1989). CFIT digunakan untuk mengukur Crystallized Ability (Kemampuan kognitif yang terakumulasikan untuk sejumlah waktu, tersimpan dalam memori jangka panjang, dan dipanggil keluar jika dibutuhkan. Kemampuan ini, didalam perkembangannya, akan mempengaruhi fluid ability. fluid ability. Nilai IQ yang diperoleh dari hasil tes CFIT ini disebut dengan istilah IQ Original, karena nilai tersebut merupakan nilai potensi yang bersifat bawaan, dan lebih dikarenakan faktor usia. Nilai IQ bukan diperoleh karena hasil pengalaman atau proses belajar. Nilai ini masih mungkin berubah dan berkembang sejalan dengan bertambah usianya seseorang. Oleh karena itu, nilai IQ yang diperoleh dari tes ini tidak berhubungan langsung dengan prestasi akademik. Cattell dan Cattell (1973) menyebutkan bahwa CFIT terdiri dari tiga jenis tes atau skala, yaitu skala 1, skala 2, dan skala 3. Skala 1 dipergunakan untuk mengukur inteligensi kecerdasan anak-anak berumur empat sampai dengan delapan tahun dan orang-orang yang lebih tua namun memiliki kesulitan belajar. Skala 2 dipergunakan untuk mengukur inteligensi anak-anak yang berusia delapan sampai dengan empat belas tahun dan orang dewasa yang memiliki kecerdasan normal. Skala 3 dipergunakan untuk mengukur inteligensi orang berusia empat belas tahun ke atas dan orang dewasa yang memiliki taraf kecerdasan superior.
Skala CFIT 2 dan skala CFIT 3 memiliki bentuk pararelnya, yaitu form A dan
form B. Hal ini membuat skala CFIT 2 terdiri dari CFIT 2A dan 2B, sedangkan skala CFIT 3 terdiri dari CFIT 3A dan 3B. Cattell dan Cattell (1973) selanjutnya menyebutkan bahwa skala CFIT 3A dan 3B terdiri dari empat subtes. Subtes-subtes tersebut yaitu series,
classification, matrices, dan conditions atau topology. Masing-masing tes harus dikerjakan
dalam
waktu
yang
telah
ditetapkan.
Peserta
tes
atau
testi
diperbolehkan mengerjakan tes setelah mendapatkan aba-aba dari testir . Testi selanjutnya harus berhenti mengerjakan tes pada saat testir memerintahkan untuk berhenti. Cara menjawab tes ini yaitu dengan cara memberikan tanda centang pada lembar jawaban CFIT. Cattell Cattel l (1961) menyebutkan bahwa pengerjaan skala 1 sebenarnya tidak dibatasi oleh waktu.
Testi umumnya dapat menyelesaikan skala 1 dalam waktu 22 menit. Skala 2 dan skala 3 pada sisi lain pengerjaannya dibatasi. Kedua skala tersebut hanya diberi waktu pengerjaan selama 12,5 menit. Rinciannya yaitu series dikerjakan selama tiga menit, classification dikerjakan selama empat menit, matrices dikerjakan selama tiga menit, dan conditions atau topology dikerjakan selama 2,5 menit. Batasan waktu di atas digunakan baik untuk form A maupun form B. Cattell (1961) juga mengatakan bahwa CFIT 3A hendaknya dikerjakan lebih dahulu daripada CFIT 3B. Masing-masing tes akan menghasilkan raw score yang kemudian diubah menjadi angka inteligensi dengan menggunakan norma yang sudah ada. Raw score dari kedua skala juga dapat digabungkan, sehingga mengasilkan raw score gabungan. Raw score gabungan tersebut selanjutnya diubah menjadi angka inteligensi total dengan menggunakan norma yang sudah tersedia. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa CFIT terdiri dari tiga jenis tes atau skala, yaitu skala 1, skala 2, dan skala 3. Skala CFIT 2 dan skala CFIT 3 memiliki bentuk pararelnya, yaitu form A dan form B. skala CFIT 3A dan 3B terdiri dari empat subtes. Subtes-subtes tersebut yaitu series,
classification, matrices, dan conditions atau topology. Masing-masing tes harus dikerjakan dalam waktu yang telah ditetapkan.
ntelligence gence Struct Str uctur ure e T est ) 1. IST (I ntelli Selanjutnya, kajian berikutnya adalah tentang tes Intelligenz Structure Test (IST). Tes IST adalah tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di kota Frankfurt Jerman pada tahun 1953. Tes ini dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna (gestalt). ( gestalt). Suatu struktur inteligensi tertentu menggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk tuntutan profesi atau pekerjaan tertentu. Tes ini dikonstruksi untuk orang subjek usia 14 sampai dengan 60 tahun. Tes IST terus dikembangkan oleh Amthauer dengan bantuan dari para koleganya, tes IST mengalami perubahan dari tahun 1953 hingga 2000-an. Seiring dengan perkembangannya tersebut test IST sudah mengalami beberapa kali revisi, yaitu pertama IST 1953, IST 1955, IST 70, IST 2000 dan IST 2000-Revised. Pada IST 2000-Revised terdapat beberapa perkembangan subtes dan juga penambahan subtes. Tes IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut : 1) Grundmodul-Kurzform (Modul Dasar-Singkatan); terdiri dari subtes :
Satzergänzung
(SE),
Rechenaufgaben Rechenaufgaben
(RE),
Analogien
(AN),
Zahlenreihen
Gemeinsamkeiten
(ZR),
Rechenzeichen Rechenzeichen
(GE), (RZ),
Figurenauswahl (FA), (FA), Würfelaufgaben (WÜ), dan Matrizen (MA). 2) Modul Merkaufgaben; terdiri dari subtes Merkaufgaben Verbal dan
Merkaufgaben Figural. 3) Erweiterungmodul (Modul "menguji pengetahuan"); terdiri dari subtes
Wissentest (tes pengetahuan). Intelligenz Struktur Test (IST) memuat 9 subtes antara lain Satzerganzung (SE) yaitu melengkapi kalimat, Wortauswahl (WA) yaitu melengkapi kata-kata, Analogien
(AN)
yaitu
persamaan
kata,
Gemeinsamkeiten (GE)
yaitu
sifat yang dimiliki bersama, Rechhenaufgaben Rechhenaufgaben (RA) yaitu kemampuan berhitung,
Zahlenreihen (SR) yaitu deret angka, Figurenauswahl (FA) yaitu memilih bentuk, Wurfelaufgaben (WU) yaitu latihan balok, dan Merkaufgaben (ME) yaitu latihan
simbol. Penyajian tes IST ini membutuhkan waktu lebih kurang 90 menit, dapat dilakukan secara individual maupun klasikal. SE (Melengkapi Kalimat). Kemampuan yang diukur pada aspek ini
adalah Pembentukan keputusan, mengukur pembentukan keputusan (dapatkah seseorang berprestasi); Rasa realitas atau menilai yang mendekati realitas;
Common sense
(memanfaatkan pengalaman masa lalu) yang mengungkap
kemampuan seseorang berpikir berdikari; dan Berpikir konkrit praktis dalam kehidupan sehari-hari. WA (Melengkapi Kata-Kata). Kemampuan yang diukur pada aspek ini
adalah Intelektual, rasa bahasa, kemampaun menghayati masalah bahasa, perasaan empati; Berpikir induktif dengan menggunakan bahasa, memahami pengertian; Pada remaja, komponen intuisi; Pada orang dewasa, komponen bahasa untuk mengetahui motif tertentu; dan Bila skor tinggi, dapat menangkap pengertian dari suatu isi melalui/ dengan Bahasa. AN (Persamaan Kata). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah
Kemampuan mengkombinasi; Fleksibilitas berpikir; Berpikir logis/menggunakan pikiran sebagai dasar berpikir (kedalaman berpikir); Tidak suka menyelesaikan sesuatu dengan dengan perkiraan saja; dan Bila skor tinggi berarti mampu menangkap hubungan permasalahan. GE (Sifat yang dimiliki bersama). Kemampuan yang diukur pada aspek
ini adalah Kemampuan abstraksi, pembentukan pengertian; Kemampuan untuk menyatakan/pengertian dalam bahasa; Membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan; dan Pada remaja menunjukkan kemampuan rohaniah (gestig). RA (Berhitung). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah Berpikir
induktif praktis hitungan; Kemampuan berhitung; dan Menggunakan bilangan bilangan secara praktis masalah hitungan. ZR (Deret Angka). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah Ada
momentmoment ritmis; Berpikir induktif bilangan teoritis (dengan angka-angka); Penggunaan bilangan secara (agak) teoritis (dapat dilihat pula pada AN dan GE); dan Berpikir teoritis dengan hitungan disertai dengan moment-moment ritmis.
FA (Memilih Bentuk). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah
Kemampuan membayangkan; Kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa); Berpikir konkrit menyeluruh; Memasukkan bagian pada suatu keseluruhan; Kaya akantanggapan; dan Cara berpikir menyeluruh yang konkrit, dalam sub tes ini terhadap moment-moment konstruktif. WU (Latihan Balok). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah
Daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi; dan Dapat disertai momentmoment analitis. ME (Latihan Simbol). Kemampuan yang diukur pada aspek ini adalah
Mengukur daya ingatan; Dapat melihat konsentrasi yang menetap; Kemampuan konsentrasi lama; dan Tanda ketahanan.
Wechslerr A dult I ntelli ntelligg ence S cale cale) WAIS (Wechsle Tes ini dibuat pada tahun 1955, disusun oleh David Wechsler. WAIS merupakan alat pemeriksaan intelegensi yang bersifat individu. WAIS merupakan alat tes yang paling populer karena paling banyak digunakan di dunia saat ini. Semula bernama Wechsler Bellevue Intellegence
Scale (WBIS). WAIS diciptakan dengan dasar pikiran intelegensi terdiri dari beberapa aspek (aspek verbal, abstrak, numerical, bahkan faktor G). Test Wechsler mula-mula diterbitkan pada tahun 1939 dengan nama
Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (Biasa di singkat W-B) dan revisinya diterbitkan tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) adalah skala inteligensi Wechsler yang standar untuk mengukur potensi inteligensi subyek dewasa usia 16 tahun sampai 75 tahun atau lebih, yang penyajiannya secara individual. Untuk bisa menyajikan tes WAIS ini dengan baik, tester harus memahami dan melakukan petunjuk-petunjuk dalam manual tes ini dengan dengan seksama dan teliti.
Seperti dalam segala tes psikologis, penyajian WAIS secara layak meminta tester mampu menyelenggarakan dengan baik, bahan-bahan yang teratur, ruangan testing yang sesuai, dan waktu yang cukup. Tester harus seorang yang terlatih secara khusus dalam testing perseorangan pada umumnya maupun dalam menyajikan WAIS pada khususnya. Bahan-bahan tes harus diatur secara baik, sehingga tester dapat menyajikannya setiap waktu yang dibutuhkan tanpa kebingungan dan penundaan. Materi tes harus dijaga dari pandangan subyek sampai sub-tes itu disajikan dalam testing. Ruangan tempat testing harus bebas dari suara dan gangguan yang mengacaukan. Ruangan itu harus diberikan penerangan dan ventilasi udara yang secukupnya. Meja kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga subyek dan tester merasa senang, subyek dapat mengerjakan bahan-bahan dengan bebas, tester dapat menyajikan bahan-bahan, mengamati pekerjaan subyek, dan mencatat jawaban subyek dengan seenak-enaknya. Hubungan baik (good rapport) antara tester dengan subyek harus selalu terjaga dan terpelihara sedemikian rupa sehingga situasi testing betul-betul sangat kondusif. Tes WAIS mengukur dua aspek kemampuan potensial subjek yaitu aspek verbal dan aspek performance. Skala Verbal terdiri dari : Informasi yaitu Berisi 29 pertanyaan mengenai pengetahuan umum yang dianggap dapat diperoleh oleh setiap orang dari lingkungan sosial dan budaya sehari-hari dimana ia berada. Rentang Angka yaitu berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang
disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar. Kosa Kata yaitu berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah didefinisikan sampai kepada yang paling sulit. Hitungan yaitu berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar. Pemahaman yaitu Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman
umum. Kesamaan yaitu berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki kesamaan. Skala performance terdiri dari : Kelengkapan Gambar yaitu subjek diminta menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu. Susunan Gambar yaitu berupa delapan seri gambar yang masing-masing
terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam urutan yang tidak teratur. Rancangan Balok yaitu yaitu terdiri atas suatu seri pola yang masing-masing tersusun
atas pola merah-putih. Setiap macam pola diberikan di atas kartu sebagai soal. Perakitan Objek yaitu terdiri dari potongan-potongan langkap bentuk benda
yang dikenal sehari-hariyang disajikan dalam susunan tertentu. Simbol Angka yaitu berupa sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendirisendiri. Subjek diminta menulis symbol untuk masing-masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat dia lakukan selama 90 detik.
Wechslerr I ntelli ntelligence gence S cale cale for C hildren hi ldren) WISC (Wechsle Tes WISC juga merupakan alat tes yang diciptakan oleh David Wechsler. Tes WISC merupakan tes inteligensi yang biasa digunakan untuk mengukur taraf kecerdasan anak usia 5 tahun hingga 15 tahun. Tes WISC memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan berbagai aspek kecerdasan anak, seperti wawasan dan minat pengetahuan, daya konsentrasi dan daya ingat jangka pendek, berbagai kemampuan, seperti: bahasa, matematika, berpikir logis dan abstrak, visual motoric coordination , visual perception visual perception organization ,
visual ‐ rela tionship dan field dependence , adaptasi terhadap lingkungan ‐ spatial dan pemahaman terhadap norma ‐norma sosial (berkaitan dengan antisipasi masalah sosial dan ketrampilan sosial), dan kreativitas. Beberapa penelitian telah menggunakan tes WISC untuk mengungkap gejala ‐gejala gangguan klinis pada anak, seperti: main brain disfunction /brain damage, emotional disturbance,
anxiety, delinquency, learning disabilities , dan lain‐ lain (Sattler, 1978). WISC merupakan suatu alat yang dari segi psikometrik adalah salah satu tes yang paling baik diantara tes-tes kecerdasan bagi anak yang ada. Selain itu WISC mempunyai tingkat reliabilitas yang paling baik dengan besaran koefisien reliabilitas konsistensi internal yang tinggi pada semua subaspek (Wechsler, 1958). WISC merupakan tes kecerdasan untuk anak yang sampai saat ini
mengalami
paling
banyak
kemajuan
dan
perubahan.
Awalnya,
WISC
merupakan penyempurnaan dari Wechsler Bellevue atau W-B II di tahun 1949. Di tahun 1974, WISC mengalami perubahan menjadi WISC-R, tahun 1991 menjadi WISC III dan yang paling baru adalah revisi tahun 2003 dengan sebutan WISC IV. Skala WISC edisi revisi yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974, dimaksudkan untuk mengukut inteligensi anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya sebagai persediaan apabila diperlukan pergantian subtes. Dua belas subtes tersebut dikelompokkan menjadi dua golongan : 1. Kelompok Pertama, Skala Verbal (verbal), terdiri dari information (informasi),
comprehension (pemahaman),
arithmetic
(hitungan),
similiarities (kesamaan), vocabulary (kosa kata), digit span (rentang angka). 2. Kelompok kedua, Skala Performance (performansi), terdiri dari picture
completion (kelengkapan gambar), picture arrangement (susunan gambar), block design (rancangan balok), object assembly (perakitan objek), coding (sandi), mazes (taman sesat). Subtes Rentang Angka merupakan subtes pelengkap yang hanya digunakan jika salah satu diantara subtes verbal lainnya (tak terpakai, dikarenakan sesuatu hal semisal kekeliruan pemakaian). Subtes Taman Sesat dapat pula digunakan sebagai pengganti subtes sandi, atau dapat pula digunakan sebagai pengganti subtes performansi manapun yang tidak dapat dipakai. Dengan demikian, skor subjek tetap didasarkan atas lima subtes dari skala verbal dan lima subtes dari skala Performansi. Pemberian skornya didasarkan atas kebenaran jawaban dan waktu yang diperlukan oleh subjek dalam memberikan jawaban yang benar. Melalui prosedur pemberian skor yang telah ditentukan, setiap subjek akan memperoleh skor pada masing-masing subtes. Skor tersebut kemudian dimaknai (diterjemahkan) ke dalam bentuk angka standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh suatu angka IQ (deviasi untuk skala verbal), satu angka IQ (deviasi untuk skala performansi), dan satu angka IQ (deviasi untuk keseluruhan skala).
(Standfo forr d B i net net I nte ntelligenc lligence e Scale Scale) BINET Stand Alfred Binet, seorang tokoh utama perintis pengukuran intelegensi yang hidup antara tahun 1857-1911,
bersama
Theodore
Simon
mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan seseorang untuk berfikir secara abstrak. Pada awalnya, pengukuran
Alfred
Binet
intelegensi
melakukan dengan
usaha
mengukur
lingkaran tempurung kepala anak-anak (metode kraniometri). Namun metode ini pada akhirnya ditinggalkan oleh Binet. Pada tahun 1905 Binet dan temannya, Theodore Simon mencetuskan skala intelegensi yang pertama yang dikenal dengan nama Skala Binet-Simon. Skala ini mengalami beberapa kali revisi. Revisi pertama tahun 1908, yakni dengan adanya penambahan jumlah soal tesnya. tes nya. Kemudian pada tahun 1911 juga terjadi revisi lagi. Pada revisi ini terjadi pembuangan tes membaca dan menulis yang diyakini terlalu banyak tergantung pada latihan khusus. Beberapa tes baru ditambahkan pada level-level usia tertentu dan dilakukan pula perluasan soal sampai mencakup pada level usia mental dewasa. Revisi yang paling terkenal dilakukan oleh Terman pada tahun 1916. Revisi ini dikenal sebagai revisi Stanford dan hasilnya dikenal dengan nama Stanford-Binet. Sejak itu, skala Stanford-Binet menjadi skala standar dalam psikologi klinis, psikiatri dan konseling pendidikan. Binnet dan T. Simon adalah perintis tes IQ ( mental age) pertama kali di Prancis (1905). Tujuan tes ini adalah untuk memprediksi performa di sekolah. Jadi mereka ingin menentukan mana anak yg berkebutuhan khusus atau tidak agar anak-anak tersebut dapat berkembang optimal. Untuk mengukur kecerdasan anakanak (3-13 tahun) ia lebih menekankan kepada keterampilan verbal yg memiliki tingkat kesulitan yg teratur. Tes IQ-nya dinamakan Binet-Simon Intelligence Scale.
Rumus pengukuran IQ Binet & Simon adalah :
MA
: Mental Age
CA
: Chronological Age
Menurut manual penyajian Tes Binet butir-butir soal perbendaharaan kata disajikan satu persatu secara urut. Jika subjek gagal memberikan jawaban yang benar sebanyak enam kali berturut-turut, tes perbendaharaan kata dihentikan. Jadi di bawah enam kata tersebut subjek dianggap tidak mampu untuk menjawab dengan betul. Dalam hal ini, urutan penyajian butir soal dalam Tes Binet haruslah berdasar pada taraf kesukarannya, yakni mulai butir soal termudah sampai tersukar.
Standford Binet Intelligence Scale Form L-M atau di Indonesia biasa disebut Tes Binet merupakan revisi ketiga yang dilakukan di Universitas Standford oleh Terman & Merril pada tahun 1960. Adaptasinyadalam Bahasa Indonesia digunakan khususnya di Yogyakarta sekitar tahun 1970 sampai sekarang. Tes ini terdiri dari kelompok-kelompok kelompok-kelompok soal yang yang digolongkan dalam tingkat-tingkat umur mulai dari Tahun II, berikutnya Tahun II - 6 bulan, dan seterusnya sampai Tahun V dengan interval 6 bulan. Selanjutnya Tahun VI sampai dengan Tahun XIV dengan interval 12 bulan atau satu tahun, dilanjutkan dengan keiompok soal Dewasa Rata-rata. Dewasa superior I, II dan III (Terman & Merril 1960).