LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TUMOR PARU DI RUANG ADENIUM RSUD dr. SOEBANDI JEMBER
oleh Riana Vera Andantika, S.Ke NIM !""#!!!$!$$% !""#!!!$!$
%$PENDIDIKAN PRO&ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER "$!'
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TUMOR PARU DI RUANG ADENIUM RSUD dr. SOEBANDI JEMBER O(e)* Riana Vera Andantika, S. Ke. A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PEN+ PEN+A AKIT !. Anat Anat-ii dan &i &ii i( (/i /i Par0 Par0 1) Anato natom mi Par Paru u Saluran pernafasan terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, faring,
laring, trakea dan paru. Laring membagi saluran pernafasan menjadi 2 bagian yaitu saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah. Paru paru adalah organ yang berbentuk keru!ut dengan ape" #pun!ak) di atas dan mun!ul sedikit lebih tinggi dari kla$ikukula di dalam dasar leher. %ungsi utama paru sebagai organ adalah untuk pertukaran gas &2 dan '& 2 yang ada di dalam darah dengan udara pernapasan. Pada pernafasan melalu melaluii parup paruparu aru atau pernaf pernafasan asan ekster eksternal nal,, oksige oksigen n di ambil ambil melalu melaluii hidung dan mulut. Pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bron!hial ke al$eoli dan mengikat oksigen dengan darah didalam kapiler pulmonaris. (ara (arah h yang yang ber!a ber!amp mpur ur oksig oksigen en mene menemb mbus us memb membran ran al$eo al$eoli li dan dan diikat diikat oleh oleh hemogl hemoglobi obin n sel darah darah merah merah kemudi kemudian an dibawa dibawa ke jantun jantung. g. (arah yang mengandung oksigen dipompa didalam arteri kesemua bagian tubuh. (arah meninggalkan paruparu pada tekanan oksigen 1 mm*g dan tingka tingkatt hemogl hemoglobi obinny nnyaa +-. +-. (i dalam dalam parup paruparu aru terdapa terdapatt karbon karbon dioksi dioksida da yang yang merupa merupakan kan salah salah satu hasil hasil buanga buangan. n. etabo etabolism lismee menembus menembus membran al$eoli dari kapiler darah ke al$eoli al$eoli dan setelah setelah itu melalui pipa bron!hial, trakea, lalu dikeluarkan melalui hidung dan mulut. #'orwin, 2+). Parup Paruparu aru dibung dibungkus kus oleh oleh selapu selaputt tipis tipis yaitu yaitu pleura pleura.. Pleura Pleura terbag terbagii menjadi pleura $iseralis dan pleura pariental. Pleura $iseralis yaitu selaput yang langsung membungkus paru, sedangkan pleura parietal yaitu selaput yang menempel pada rongga dada. (iantara kedua pleura terdapat rongga yang disebut ka$um pleura #/uyton, 20).
/ambar 1 Anatomi ParuParu a) Apeks eks pulm pulmo o Apeks atau pun!ak dari pulmo terletak di superior yg merupakan bagian pulmo yg tumpul dan menjulang hingga !ollum ! ollum !ostae . Apeks pulmo difiksasi oleh adanya fas!ia Sibson, !ollum !ostae , pro!. rans$erses 3ertebrae 3ertebrae thora!al , !upula pleura dan mm. s!alene b) 4assis pulmo erupakan dasar dari pulmo yg berbentuk konkaf dan merupakan tempat menempelnya diafragma. !) %a!ie a!iess Pulm Pulmo o 1) %a!i %a!ies es !ost !ostal alis is (ataran pulmo yang menghadap ke !osta berbentuk kon$eks dan dilapisi oleh pleura parietalis pars !ostalis. 2) %a!i %a!ies es media ediali liss 4agian pulmo yang menghadap ke mediastinum dan dilapisi oleh pleura parietalis pars mediatinalis. %a!ies ini terdiri atas 2 pars yakni pars $ertebralis #menghadap $ertebrae) dan pars media ediast stin inal alis is
#men #meng ghada hadap p
media ediast stin inu um). m).
Pada ada
pars ars
mediastinali mediastinaliss terdapat terdapat hilus pulmonis pulmonis yg merupakan merupakan tempat keluar masuknya radi" pulmo5 pedi!ulus pulmonis. d) ar argo pulm pulmo o 1) arg argo o ante anteri rior or
epi pulmo yang terjepit antara !orpus sterni dengan peri!ardium. Pada margo anterior pulmo sinistra terdapat adanya !ekungan akibat adanya jantung yang disebut dengan in!isura !ardia! pulmonis. 2) argo inferior erupakan tepi pulmo yang memisahkan basis pulmo dengan fa!ies !ostalis pulmo. e) Lobus dan fissure 1) Pulmo de"tra erdapat 6 lobus #lobus superior, medius dan inferior) yang dipisahkan oleh adanya 2 fissure #fissure hori7ontalis et obli8ua). 2) Pulmo sinistra erdapat 2 lobus #lobus superior, dan inferior) yang dipisahkan oleh adanya 2 fissure #fissure obli8ua). abel 1. Perbedaan pulmo de"tra dan sinistra
f) Lingula Lingula merupakan bagian dari lobus superior pulmo sinistra yang terletak di anteroinferior yg merupakan rudimentas atau pendesakan dari jantung pada pulmo sinistra. g) *ilus Pulmo dan 9adi" Pulmo5 Pedi!ulus pulmo *ilus pulmonis berarti pintu masuk ke dalam pulmo yg terletak di fa!ies medialis pulmo. (imana hilus pulmo ini merupakan tempat keluar masuknya radi" pulmo. 9adi" pulmo ini terletak setinggi 3ertebrae hora!al 33. :rutan radi" pulmo dari $entral ke dorsal untuk pulmo sinistra dan de"tra sama, yakni; $. pulmonalis, a. pulmonalis, bron!hus, $. bron!hialis. Sedangkan urutan radi" pulmo de"tra dari !ranial ke !audal, yakni ; bron!hus, a. pulmonalis, bron!hus
hiparterial dan $. pulmonalis. Sedangkan untuk urutan radi" pulmo sinistra dari !ranial ke !audal, yakni; a. pulmonalis, bron!hus dan $. Pulmonalis #'orwin, 2+) 2) %isiologi Paru Paruparu dan dinding dada adalah struktur yang elastis. (alam keadaan normal terdapat lapisan !airan tipis antara paruparu dan dinding dada sehingga paruparu dengan mudah bergeser pada dinding dada. ekanan pada ruangan antara paruparu dan dinding dada berada di bawah tekanan atmosfer #/uyton, 20). %ungsi utama paruparu yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida.
). :dara masuk ke paruparu melalui sistem berupa pipa yang menyempit #bron!hi dan bronkiolus) yang ber!abang di kedua belah paruparu utama #tra!hea). Pipa tersebut berakhir di gelembunggelembung paruparu #al$eoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari 6 juta al$eoli di dalam paruparu manusia bersifat elastis. 9uang udara tersebut dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang dapat menetralkan ke!enderungan al$eoli untuk mengempis #!Ardle , 2?).
:ntuk melaksanakan fungsi tersebut, pernafasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu; 1) 3entilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara al$eoli dan atmosfer@ 2) (ifusi dari oksigen dan karbon dioksida antara al$eoli dan darah@ 6) ransport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan !airan tubuh ke dan dari sel@ >) Pengaturan $entilasi #/uyton, 20)
Pada waktu menarik nafas dalam, maka otot berkontraksi, tetapi pengeluaran pernafasan dalam proses yang pasif.
merupakan
proses
aktif kontraksi
otototot.
nspirasi
menaikkan $olume intratoraks. Selama bernafas tenang, tekanan intrapleura kirakira 2, mm*g relatif lebih tinggi terhadap atmosfer. Pada permulaan, inspirasi menurun sampai ?mm*g dan paruparu ditarik ke posisi yang lebih mengembang dan tertanam dalam jalan udara sehingga menjadi sedikit negatif dan udara mengalir ke dalam paruparu. Pada akhir inspirasi , recoil menarik dada kembali ke posisi ekspirasi dimana tekanan recoil paruparu dan dinding dada seimbang. ekanan dalam jalan pernafasan seimbang menjadi sedikit positif sehingga udara mengalir ke luar dari paruparu #Syaifuddin, 21). Selama pernafasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan paruparu. Pada waktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan $olume toraks berkurang. Pengurangan $olume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik, sehingga udara mengalir keluar dari paruparu sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi #Pri!e, 2). Proses setelah $entilasi adalah difusi yaitu, perpindahan oksigen dari al$eol ke dalam pembuluh darah dan berlaku sebaliknya untuk karbondioksida. (ifusi dapat terjadi dari daerah yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada difusi gas dalam paru yaitu, faktor membran, faktor darah dan faktor sirkulasi. Selanjutnya adalah proses transportasi, yaitu perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan aliran darah #/uyton, 20).
". De1inii
umor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal. umor merupakan benjolan abnormal dalam tubuh yang dapat disebabkan oleh berbagai ma!am penyakit antara lain keganasan dan infeksi. Lokasi tumor dapat terjadi pada organorgan $ital seperti otak, mediastinum, hepar, pankreas, ginjal, dan paru #a!hsoos, 2+). Paru merupakan organ
elastis berbentuk keru!ut dan letaknya didalam rongga dada. umor paru adalah tumor pada jaringan paru yang dapat bersifat jinak atau ganas. Sel tumor
pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak !epat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya se!ara serempak sehingga terbentuk simpai #serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). &leh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan !ara operasi #9obin dan
#. Eide-i(/i
umor paru menjadi salah satu tumor yang paling banyak ditemui di dunia. Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak #-) antara lain adenoma, hamartoma dan tumor ganas #+-) adalah karsinoma bronkogenik. 4erdasarkan data =*& pada tahun 212, terdapat sekitar 1,+ miliar orang di dunia meninggal dunia akibat keganasan pada paruparu. *al ini menunjukkan bahwa tumor ganas paru adalah jenis penyakit keganasan yang masih menjadi masalah terbesar #=*&, 21). umor ganas paru berasal dari tumor ganas epitel primer saluran nafas yang dapat mengin$asi struktur jaringan disekitarnya dan berpotensi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik. (i :SA, dilaporkan terdapat 1?+.> kasus baru yang
merupakan 16- dari semua kanker baru yang terdiagnosis dengan 1>.+ kematian. (i nggris, pre$alensi kejadiannya men!apai >. per tahun, sedangkan di ndonesia menduduki peringkat ke > terbanyak setelah kanker payudara dan leher rahim #Amin, 2+). (ibandingkan dengan tumor ganas, tumor jinak paru memiliki prognosis yang lebih baik. umor jinak paru jarang dijumpai, hanya sekitar 2- dari seluruh tumor paru dan biasanya ditemukan se!ara kebetulan pada pemeriksaan rutin karena tumor jinak jarang memberikan keluhan #
paru, biasanya ditemukan se!ara kebetulan pada pemeriksaan rutin, karena tumor jinak jarang memberikan keluhan dan tumbuh lambat sekali. umor jinak paru yang sering dijumpai adalah hamartoma. enis tumor jinak lain yang lebih jarang dijumpai adalah fibroma, kondroma, lipoma, hemangioma, tumor neurogenik, papiloma, leiomiofibroma, dan lainlain #Suyono, 21) . a) *amartoma *amartoma merupakan tumor jinak paru yang pertambahan besarnya berlangsung dengan sangat lambat. umor ini jarang didapati pada anakanak, biasanya di atas umur > tahun. Sebagian besar #+-) ditemukan di perifer paru dan sebagian lagi di sentral #endobronkial) dan sering terdapat di beberapa bagian paru #multiple). 4entuk tumor bulat atau bergelombang #globulated) dengan batas yang tegas. 4iasanya ukuran kurang dari > !m dan sering mengandung kalsifikasi berbentuk ber!akber!ak garis atau gambaran pop !orn.
/ambar 6. *amartoma b) 4ron!hial adenoma eliputi hingga separuh dari tumor jinak Paru. erbenttuk dari mukosa kelenjar dan duktus dari bron!hus.
/ambar >. bulan. D - dari total kejadian kanker paru adalah jenis BS'L'. Se!ara garis besar dibagi menjadi 6 yaitu Adeno!arsinoma, jenis ini adalah yang paling banyak ditemukan #>-), karsinoma Sel Sekuamosa, banyaknya kasus sekitar 2 E 6 -, dan karsinoma Sel 4esar, banyaknya kasus sekitar 1 E 1 -. Sebagian besar pasien yang didiagnosa dengan BS'L' #0 E D -) sudah dalam stadium lanjut E 3.
pembuluh darah dan limfe pada stadium dini dan sering bermetastasis jauh sebelum lesi primer menyebabkan gejalagejala. c) Karsinoma bronkoalveolus (imasukkan sebagai subtipe adenokarsinoma dalam klasifikasi terbaru tumor paru dari =*&.
e) Karsinoma sel besar Selsel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti berma!amma!am. Selsel ini !enderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh !epat dengan penyebaran ekstensif dan !epat ke tempattempat yang jauh #Syl$ia, 2). 3. Stadi0- K(ini Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem B menurut !nternational "nion Against #:A') /#he American $oint Comittee on Cancer #A'') 1++0 adalah sebagai berikut ; Ta4e( 3.!. Stadi0- K(ini Kanker Par0
Stadi0
Stadium A Stadium 4 Stadium 3
TNM ", B, is, B, o 1, B, 2, B, 1, B1, 2, B1, 6, B, 6, B1, 16, B2, berapa pun, B6, >, B berapapun, berapapun, B berapapun,
1
; idak terbukti adanya tumor primer. " ; ; umor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus $ertebra, rongga pleura5perikardium yang disertai efusi pleura5perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama pada tumor primer.
Keter(i4atan Ke(en7ar Geta) Benin/ Re/ina( 5N6
B ; idak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional. B1 ; etastasis pada peribronkial dan5atau kelenjar hilus ipsilateral.
B2 ;etastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina. B6 ;etastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral@ kelenjar getah
bening skalenus atau suprakla$ikular
ipsilateral
atau
kontralateral. Metatai Ja0) 5M6
; idak diketahui adanya metastasis jauh. 1 ; etastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak #*u8, 21). %. Eti(/i Paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu 7at yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik, dan lainlain #Amin, 2?). (ibawah ini akan diuraikan mengenai faktor risiko penyebab terjadinya kanker paru ; a. erokok erokok merupakan faktor yang berperan paling penting dalam menyebabkan terjadinya tumor paru yaitu D- dari seluruh kasus #=ilson, 2). 9okok mengandung lebih dari > bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan tumor ganas.
ingginya kebiasaan merokok merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya tumor ganas pada paru. Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa faktor resiko lain yang juga berpengaruh adalah usia I> tahun, sedangkan jenis kelamin yang tersering mendapat tumor ganas pada paru ialah lakilaki dibandingkan perempuan #*ulma, 21>). b. Perokok pasif 4eberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orangorang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat tumot paru meningkat dua kali #=ilson, 2). (iduga ada 6. kematian akibat tumor ganas paru tiap tahun di Amerika Serikat terjadi pada perokok pasif #Stoppler,21).
!. Polusi udara ben7piren #=ilson, 2).
d. Paparan 7at karsinogen 4eberapa 7at karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan $inil klorida dapat menyebabkan kanker paru #Amin, 2?). e. (iet 4eberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene, selenium, dan $itamin A menyebabkan tingginya risiko terkena tumor paru #Amin, 2?).
f.
/enetik erdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien tumor paru berisiko lebih
besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gengen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. ujuan khususnya adalah pengaktifan onkogen #termasuk juga gengen K-ras dan m%c) dan menonaktifkan gengen penekan tumor #=ilson, 2). g. Penyakit paru Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga dapat menjadi risiko tumor paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika efek dari merokok dihilangkan #Stoppler, 21). '. Pat1ii(/i
Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya 7at yang bersifat intiation yang merangsang permulaan terjadinya perubahan sel. (iperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk memi!u timbulnya penyakit tumor. ntiation agen biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetik #(BA).
perifer dan al$eoli.
pernapasan, parenkim paru, pleura, atau dinding dada. Penyakit terjadi se!ara lambat #biasanya selama beberapa dekade) dan seringkali asimptomatik sampai lanjut dalam perkembangannya. anda dan gejala tergantung pada letak dan ukuran tumor, tingkat obstruksi, dan keluasaan metastase ke tempat regional atau ketempat yang jauh #Smelt7er C 4are, 22).
f)
Penatalaksanaan medis yang dapat diakukan adalah sebagai berikut #Smelt7er C 4are, 22); a. Pembedahan Pembedahan adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya. indakan pembedahan biasanya dilakukan untuk tumor yang belum menyebar hingga ke jaringan lain di luar paruparu. Pembedahan bertujuan untuk mengangkat tumor se!ara total berikut kelenjar getah bening disekitarnya. *al ini biasanya dilakukan pada kanker paru yang tumbuh terbatas pada paru ke!uali pada kanker paru jenis S'L'. Luas reseksi atau pembedahan tergantung pada luasnya pertumbuhan tumor di paru. Pembedahan dapat juga dilakukan pada stadium lanjut, akan tetapi lebih bersifat paliatif. Pembedahan paliatif mereduksi tumor agar radioterapi dan kemoterapi lebih efektif. Pembedahan tidak perlu dilakukan jika kanker telah menyebar keluar paruparu, kanker terlalu dekat dengan trakea, dan penderita memiliki keadaan yang serius #misalnya penyakit jantung atau penyakit paru paru yang berat). Pembedahan untuk mengobati kanker paru dapat dilakukan dengan !ara; a) edge esection, yaitu melakukan pengangkatan bagian paru yang berisi tumor, bersamaan dengan margin jaringan normal. b) Lobectom%, yaitu pengangkatan keseluruhan lobus dari satu paru. !) *neumonectom%, yaitu pengangkatan paru se!ara keseluruhan. *al ini akan menurunkan fungsi paru. indakan ini hanya dilakukan jika diperlukan dan jika pasien memang sanggup bernafas dengan satu paru. eknik operasi untuk melakukan jenisjenis pembedahan di atas dapat dilakukan dengan !ara oraktomi dan orakoskopi #3AS ; 3ideo Assisted hora!i! Surgery) b. 9adioterapi
9adioterapi dapat digunakan untuk tujuan pengobatan pada kanker paru dengan tumor yang tumbuh terbatas pada paru. 9adioterapi dapat dilakukan pada B'L' stadium awal atau karena kondisi tertentu tidak dapat dilakukan pembedahan, misalnya tumor terletak pada bronkus utama sehingga teknik pembedahan sulit dilakukan dan keadaan umum pasien tidak mendukung untuk dilakukan pembedahan. erapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar K untuk membunuh sel kanker. (osis radiasi yang diberikan se!ara umum adalah E ? !/y, dengan !ara pemberian 2 !/y5", hari perminggu. Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah *b I 1 g-, rombosit I 1.5mm6, dan Leukosit I 65dl. !.
pemberian
kemoterapi
paliatif
adalah
mengurangi
atau
menghilangkan gejala yang diakibatkan oleh perkembangan sel kanker tersebut sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita.
fungsi hati baik, fungsi ginjal baik #!reatinin !learan!e lebih dari 0 ml5menit). d. munoterapi 4eberapa penelitian menunjukkan adanya hasil yang baik pada pemberian imunoterapi untuk kasus karsinoma bronkogenik.
Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kun!i untuk diagnosis tepat.
Pemeriksaan radiologi digunakan dalam menegakkan diagnosis pada kanker paru terutama pada kelompok berisiko tinggi #high risk group). Pemeriksaan foto dada merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. Pada pemeriksaan foto toraks PA5lateral, kelainan dapat dilihat bila masa tumor berukuran lebih dari 1 !m. anda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler, disertai indentasi pleura, tumor satelit. Pada foto toraks juga dapat ditemukan in$asi ke dinding dada, efusi pleura, efusi perikard dan metastasis intrapulmoner. Pemeriksaan dengan agneti! 9esonan!e maging #9) dilakukan untuk menilai kelainan tumor yang mengin$asi ke dalam medula spinal dan mediastinum g. 'S!an toraks 'S!an dapat mendeteksi tumor dengan ukuran lebih ke!il dari 1 !m, medeteksi tandatanda proses keganasan bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus, tumor intrabronkial, atelektasis, efusi pleura yang tidak massif dan telah terjadi in$asi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa gejala serta dapat mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner. 4rain ' dapat digunakan untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala atau jaringan otak. :S/ abdomen dapat melihat ada tidaknya metastasis di hati, kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut. h. 4ronkoskopi 4ronkoskopi digunakan untuk mendiagnosis definitif kanker paru. 4ronkoskopi dapat mengetahui perubahan bronkus, mengetahui perubahan permukaan mukosa, mengetahui perubahan karina dan untuk mengetahui penderajatan kanker.
4iopsi aspirasi jarum halus #4AA*)
4iopsi asirasi jarum halus #4AA*) transtorakal banyak dipergunakan untuk diagnosis kanker paru terutama yang terletak di perifer atau pemeriksaan yang dilakukan bila semua pemeriksaan yang biasanya dilakukan telah gagal dalam menegakkan diagnosis terutama pada lesi yang terletak pada tepi paru. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih titik masuk jarum di kulit dinding toraks yang berdekatan pada tumor. j.
ransbron!hial needle aspiration #4BA) 4BA di karina atau trakea 156 bawah #2 !in!in di atas karina) pada posisi
jam 1 bila tumor ada di kanan, akan memberikan informasi ganda, yakni didapat bahan untuk sitologi dan informasi metastasis 4 subkarina atau paratrakeal. k. ransbron!hial lung biopsy #4L4) ika lesi ke!il dan lokasi agak di perifer serta ada sarana untuk fluoroskopi maka biopsi paru lewat bronkus #4L4) harus dilakukan. Spesimen yang diperoleh adalah bahan pemeriksaan histopatologi.
l.
ransthora!i! needle aspiration #BA) ika lesi terletak di perifer dan ukuran lebih dari 2 !m, BA dilakukan
dengan bantuan fluoroskopi atau :S/. Bamun, jika lebih ke!il dari 2 !m dan terletak sentral dapat dilakukan BA dengan tuntunan 'S!an. Spesimen yang diperoleh adalah bahan pemeriksaan sitologi. m. ransthora!i! 4iopsy #4) ika lesi ke!il dan BA tidak memberikan hasil yang representatif sebaiknya dilakukan 4 dengan tuntunan 'S!an. Pengambilan sampel dengan teknik ini akan memberikan hasil yang lebih informatif. Spesimen yang diperoleh adalah bahan pemeriksaan histopatologi. n. Aspirasi jarum halus (ikenal juga fine needle aspiration #%BA) dapat dilakukan bila terdapat pembesaran 4 atau teraba masa yang dapat terlihat superfisial. (ari teknik
yang sangat sederhana tingkat resiko paling rendah. Spesimen yang diperoleh adalah bahan pemeriksaan sitologi. o. Sitologi sputum Sitologi sputum adalah tindakan diagnostik yang paling mudah dan murah. Pada kanker yang letaknya sentral, pemeriksaan sputum yang baik dapat memberikan hasil positif ?0D- pada karsinoma sel skuamos. Pemeriksaan sitologi sputum dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin dan s!reening untuk diagnosis dini kanker paru. ,-, karsinoma sel ke!il sebesar 0- dan adenokarsinoma sebesar 0-. Pemeriksaan sitologi tidak selalu memberikan hasil positif, hal ini bergantung pada letak tumor terhadap bronkus, jenis tumor, teknik mengeluarkan sputum, jumlah sputum yang diperiksa dan waktu pemeriksaan sebaiknya keadaan sputum harus segar. p. orakoskopi orakoskopi ini memungkinkan untuk dilakukan pengambilan !airan pleura, biopsi pleura yang lebih terarah, biopsi pada tumor yang terletak di hilus dan biopsi pada kelenjar di hilus.
8. ediastinoskopi ediastinokopi dilakukan untuk melihat tumor yang bermetastasis ke kelenjar getah bening, hilus dan mediastinum. !!. K-(ikai
#ruang pleura). *emathoraks Adanya darah didalam rongga pleura Atelektasis Paru yang sulit mengembang5kollaps Pneumonitis *al ini terjadi akibat radiasi kemoterapi Penurunan fungsi jantung paru yang disebabkan oleh radiasi Jmphisema
erupakan pengumpulan !airan dalam kapasitas pleural. Pada gejala tumor paru klien akan mengalami batuk.
kantong
jantung
#kantong
perikardium) yang menyebabkan penekanan terhadap jantung dan kemampuan memompa jantung h. Sindroma $ena !a$a superior erjadi jika tumor menyumbat seluruh $ena !a$a superior yang i.
mengalirkan darah dari tubuh bagian atas bagian jantung. Abses paru Lesi paru yang disertai dengan nekrosis jaringan didalamnya.
B. TINJAUAN KEPERAWATA a. Pa t): a;
9okok 4ahan karsinogen #nitrosamine dan poly!yli! aromati! hydro!arbons)
Polusi udara
/enetik Mat karsinogenik
engendap di paru akrofag men!erna polusipolusi di udara
ritasi bronkial nflamasi mukosa bronkial
enghilangnya !ilia
Pengendapan karsinogen
Jn7im yg diproduksi makrofag menyebabkan fibrosis massif pada paru
igrasi ke pleura
Perubahan status kesehatan
nflamasi pleura dan penebalan plak
MK* Anieta umor Paru
:lserasi 4ronkus
ekanan kapiler subpleura 5 limfatik meningkat
etaplasia sel skuama
Penekanan pada saraf oleh tumor
Penumpukan se!ret
Absorpsi limfatik berkurang
Penurunan nafsu makan makan
/angguan reabsorpsi !airan pleura
ntake nutrisi in adekuat
'airan pleura meningkat
Beoplasma , infeksi Permeabilitas kapiler meningkat
Jfusi pleura ntake rotein menurun Penurunan tekanan osmotik koloid
MK* Ketidakei-4an/an n0trii* k0ran/ dari ke40t0)an t040)
erangsang pusat nyeri di SSP ediator nyeri MK* N;eri ak0t
engalami perpindahan !airan intrasel ke interstitial
enekan parenkim paru yang sehat
enekan parenkim paru yang sehat Penurunan ekspansi paru
Atelektasis
MK* Ketidake1ekti1an 4eri)an 7a(an na1a
Atelektasis Suplai &2 ke dalam tubuh tidak adekuat
*iper$entilasi Ketidak e1ekti1an P(a Na1a
Suplay &2 ke dalam tubuh tidak adekuat Suplay &2 di
%ungsi paru Al$eolus terganggu terganggu Gan//0an Pert0karan Ga
perifer menurun
%ungsi paru terganggu
Int(erani Akti1ita
MK* Ketidake1ekti1an P(a Na1a
Suplai &2 di perifer menuru
MK* Gan//0an ert0kara /a
4. A0)an Keera:atan !6 Pen/ka7ian
1. dentitas dentitas klien dapat menjadi salah satu data untuk mengetahui latar belakang klien. Seperti pekerjaan, apakah bekerja ditempat yang dapat menjadi faktor pemi!u terjadinya tumor paru. )
6. /enogram enggambarkan silsilah keluarga se!ara sederhana >. Pengkajian
pendapat klien
maupun keluarga
mengenai apakah kesehatan itu dan bagaimana klien dan keluarga mempertahankan kesehatannya. b) pola nutrisi5metaboli! erdiri dari antropometri yang dapat dilihat melalui lingkar lengan atau nilai , biomedical sign merupakan data yang diperoleh dari hasil laboratorium yang menunjang, clinical sign merupakan tandatanda yang diperoleh dari keadaan fisik klien yang menunjang, diet pattern merupakan pola diet atau intake makanan dan minuman yang dikonsumsi. !) pola eliminasi; 4A4 dan 4A< #frekuensi, jumlah, warna, konsistensi, bau, karakter) d) pola akti$itas C latihan; Activit% +ail% Living, status oksigenasi, fungsi kardio$askuler, terapi oksigen. e) Pola tidur C istirahat ; durasi, gangguan tidur, keadaan bangun tidur f) Pola kognitif C per!eptual ; fungsi kognitif dan memori, fungsi dan keadaan indera g) Pola persepsi diri ; gambaran diri, identitas diri, harga diri, ideal diri, dan peran diri h) Pola seksualitas C reproduksi ; pola seksual dan fungsi reproduksi i) Pola peran C hubungan j) Pola manajemen C koping stres k) Sistem nilai dan keyakinan ; oleh pasien maupun masyarakat . Pemeriksaan fokus pada klien tumor paru a) Sistem pernapasan 4atuk menetap akibat sekresi !airan, mengi, dyspnea, hemoptisis karena erosi kapiler di jalan napas, sputum meningkat dengan bau tak sedap akibat akumulasi sel yang nekrosis di daerah obstruksi akibat tumor, infeksi
saluran pernapasan berulang, nyeri dada karena penekanan saraf pleural oleh tumor, efusi pleura bila tumor mengganggu dinding paru, disfagia, edema daerah muka, leher dan lengan. b) Sistem kardio$askuler akikardia,
disritmia,
gesekan
perikordial
#menunjukkan
efusi),
peningkatan $ena jugularis !) Sistem gastrointestinal Anoreksia, disfagia, penurunan intake makanan, berat badan menurun d)
1.
bersihan
jalan
napas
berhubungan
dengan
peningkatan sekret #615hal. >?) 2. 6) 6. /angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane al$eolar kapiler #65hal. 22) >. ?+) ?. ntoleransi akti$itas berhubungan dengan kelemahan #+25hal. 2>1) 0. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan #1>?5hal. 6>6)
#6 Ren=ana Tindakan Keera:atan Dia/na N T070an dan Kriteria Hai( keera:atan 1. sekret #615hal. jam, bersihan jalan napas >?) kembali efektif
Inter
1.
2.
6. >.
.
?.
Raina(
. Pemenuhan !airan dapat seperti minum air putih dan mengen!erkan mu!us yang kental pertahankan intake !airan 2 dan dapat membantu pemenuhan ml5hari !airan yang banyak keluar dari tubuh Lakukan pengisapan . Pengisapan mungkin diperlukan lendir5su!tion pada jalan napas untuk mempertahankan kepateanan jalan napas menjadi bersihn napas 4erikan oksigen sesuai ?. Pemenuhan oksigen terutama pada kebutuhan klien tetanus dengan laju metabolism
yang tinggi 2.
6.
B&' ; espirator% status pola napas ventilation berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1"2> jam pola dengan napas pasien efektif hiper$entilasi 6) #1D2 kali permenit) 2) idak terdapat sesak 6) idak terdapat sianosis >) idak terdapat retraksi ) idak terdapat pernapasan !uping hidung /angguan B&' espirator% status gass pertukaran gas e.change berhubungan espirator% status ventilation dengan perubahan ital sign membrane Setelah dilakukan tindakan al$eolar kapiler keperawatan selama 6K2> #65hal. 22) jam gangguan pertukaran gas pasien teratasi dengan kriteria hasil ; 1. endemonstrasikan peningkatan $entilasi
B' ; Air&a% management 1.
1. onitor indikator pola napas pasien
2. Posisikan pasien #semi fowler 2. embantu memaksimalkan atau fowler) $entilasi 6. Auskultasi suara napas 6. engidentifikasi adakah suara tambahan >. Pertahankan posisi pasien >. embantu pasien dalam $entilasi . onitor pola napas pasien . emantau keefektifan tindakan
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan $entilasi 2. . Atur intake untuk !airan mengoptimalkan keseimbangan. . onitor respirasi dan status &2 ?. 'atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan 0. onitor suara nafas, seperti dengkur
1.
emaksimalkan $entilasi
2.
elan!arkan jalan nafas
6.
emonitor perubahan suara nafas
>. embantu tubuh
mengoptimalkan
.
!airan
engetahui status oksigen terkini
2.
6.
>. . ?.
dan oksigenasi yang adekuat emelihara kebersiha paruparu dan bebas dari tanda tanda distres pernafasan endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis, dan dispneu, mampu bernafas dengan mudah andatanda $ital dalam batas normal A/( dalam batas normal Status neurologis dalam batas normal
D. onitor pola nafas ; bradipena, takipenia +. Auskultasi suara nafas, !atat area penurunan 5 tidak adanya $entilasi dan suara tambahan 1.onitor 3, A/(, elektrolit dan status mental 11.&bser$asi sianosis khususnya membran mukosa 12.elaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan #&2, Su!tion, nhalasi) 16.Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
?.
elihat adanya keabnormalan proses respirasi
0.
engontrol jalan nafas
D.
engontrol perubahan pola napas
+.
engontrol perubahan suara nafas
1.
engontrol keadaan klien terkini
11.
elihat status oksigen klien
12. emberi penjelasan !onsent pada klien
16.
>.
ntoleransi akti$itas
B&' ; 1. Self 'are ; A(Ls 2. oleransi akti$itas
dan
inform
engetahui status jantung klien terkini 1. &bser$asi adanya pembatasan 1. engetahui akti$itas klien dalam melakukan akti$itas yang dapat klien lakukan 2.
berhubungan dengan kelemahan #+25hal. 2>1)
6.
menyebabkan kelemahan 6. onitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat >. onitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi se!ara berlebihan . onitor respon kardi$askuler terhadap akti$itas #takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pu!at, perubahan hemodinamik) ?. onitor pola tidur dan lamanya tidur5istirahat pasien 0. 4antu klien untuk mengidentifikasi akti$itas yang mampu dilakukan D. 4antu untuk memilih akti$itas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial +. 4antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk akti$itas yang diinginkan 1.4antu untuk mendapatkan alat bantuan akti$itas seperti kursi roda, krek 11. 4antu pasien untuk mengembangkan moti$asi diri dan penguatan 12.onitor respon fisik, emosi,
terkini klien 6.
emonitor adanya sumber tenaga untu k akti$itas klien >. emonitor pengaruh status psikologi klien terhadap akti$itas klien . engetahui status kardio$askuler klien
?.
engetahui pola tidur klien dan perkembangannya 0. embantu klien tetap berakti$itas sesuai kemampuan D.
elatih klien berakti$itas terkontrol
kemampuan rutin namun
+.
embantu klien berakti$itas lan!ar dan termonitor
1. embantu berakti$itas
11.
eningkatkan
klien
moti$asi
sosial dan spiritual
untuk mengembalikan akti$itas 12.
engetahui kemampuan fisik klien
.
Byeri
akut B&' ; *ain control
B' ; *ain anagement berhubungan 1. nyeri severit%, dan time (P O9S), !idera dapat berkurang atau hilang skala nyeri biologis;infeksi 2. 4erikan penjelasan mengenai 2. Pasien memahami keadaan sakitnya ?+) 1) ampu mengontrol 6. &bser$asi respon non$erbal 6. 9espon non $erbal terkadang lebih nyeri pasien menggambarrkan apa yang pasien 2) Byeri berkurang rasakan 6) ampu mengenali nyeri >. Ajarkan teknik relaksasi nyeri ; >. engajarkan pasien mengontrol >) enyatakan rasa kompres hangat nyeri yang timbul nyaman . jam badan pasien nutrisi pasien dapat 2. onitor tipe dan jumlah akti$itas 2. Akti$itas dapat membuat tubuh terpenuhi yang biasa dilakukan metabolisme meningkat berhubungan 6. onitor kulit kering dan 6. emantau hidrasi ndikator; perubahan pigmentasi dengan 1. ampu >. onitor lingkungan selama >. Lingkungan dapat mempengaruhi ketidakmampuan mengidentifikasi makan moti$asi untuk makan kebutuhan nutrisi . onitor turgor kulit . onitor hidrasi
men!erna makanan #25hal. 100)
idak terdapat tanda malnutrisi
tanda ?. onitor kalori intake dan intake nutrisi Nutrition anagement 0.
?. :ntuk memonitor masukan kalori pada klien 0. en!egah terjadinya alergi makanan D. eningkatkan pengetahuan klien terkait pentingnya pemenuhan nutrisi +. :ntuk memandirikan klien dan membentuk pola hidup sehat pada klien 1. :ntuk pemenuhan gii klien se!ara tepat
=. E
pasien diberikan inter$ensi dengan berdasarkan pada berdasarkan pengkajian, diagnosa keperawatan, inter$ensi keperawatan, dan implementasi keperawatan. J$aluasi keperawatan ditulis dengan format S&AP dimana; S #subjektif) yaitu respon pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan. & #objektif) yaitu data pasien yang diperoleh oleh perawat setelah dilakukan tindakan keperawatan. A #analisis) yaitu masalah keperawatan pada pasien apakah sudah teratasi, teratasi sebagian, belum teratasi, atau timbul masalah keperawatan baru P #planning) yaitu ren!ana inter$ensi dihentikan, dilanjutkan, ditambah, atau dimodifikasi d. Di=)ar/e P(annin/ +ischarge planning pada pasien dengan umor Paru adalah; 1. engajarkan kepada keluarga untuk menghindari paparan
7at
karsiongenik, polusi udara, merokok engajarkan pada pasien dan keluarga untuk segera menghubungi tim 2. kesehatan atau segera menuju ke pelayanan kesehatan apabila terjadi tanda E tanda dan gejala infeksi. engajarkan pada pasien dan keluarga untuk mengamati respon 3. terhadap pengobatan dan memberitahu dokter tentang adanya efek samping. emberitahukan pada pasien dan keluarga tentang penjadwalan 4. pemeriksaan lebih lanjut.