"O2 = (1! x CaO2) x CO
imana 3O adalah 03ardiac Output1 (3urah 4antung). 3O ini sangat tergantung kepada besar dan ukuran tubuh, maka indikator yang lebih tepat dan akurat adalah dengan menggunakan
parameter
03ardiac
5nde1
(35).
Oleh
karena
itu
formulasi
O2
yang lebih tepat adalah +
"O2 = (1! x CaO2) x CI
Selanjutnya O2 didistribusikan ke jaringan sebagai konsumsi O2 (6O2) 7ilai 6O2 dapat diperoleh dengan perbedaan kandurngan O2 arteri dan vena serta 35 dengan formulasi sebagai berikut +
#O2a = (CaO2 $ C%O2) x CI
Selain faktor difusi dan pengangkutan O2 dalam darah maka faktor masuknya O2 kedalam alveoli yang disebut sebagai ventilasi alveolar.
6entilasi lveolar 6entilasi alveolar adalah salah satu bagian yang penting karena O2 pada tingkat alveoli inilah yang mengambil bagian dalam proses difusi. $esarnya ventilasi alveolar berbanding lurus dengan banyaknya udara yang masuk keluar paru, laju nafas, udara dalam jalan nafas serta keadaan metabolik. $anyaknya udara masuk keluar paru dalam setiap kali bernafas disebut sebagai 06olume 8idal1 (68) yang bervariasi tergantung pada berat badan. 7ilai 68 normal pada
orang
Spirometer1.
de"asa
berkisar
6olume nafas
9&&
yang
:
;&&
berada
ml
dengan
di jalan nafas
menggunakan dan
tidak
0
ikut
dalam
pertukaran gas disebut sebagai 0ead Space1 (6)(%uang %ugi) dengan nilai normal sekitar 9& # >& ml yang terbagi atas tiga yaitu + () natomic ead Space, (2) lveolar
ead
Space,
(-)
Physiologic
ead
Space.
natomic ead Space yaitu volume nafas yang berada di dalam mulut, hidung dan jalan nafas yang tidak terlibat dalam pertukaran gas. lveolar ead Space yaitu volume nafas yang telah berada di alveoli, akan tetapi tidak terjadi pertukaran gas yang dapat disebabkan karena di alveoli tersebut tidak ada suplai darah. an atau udara yang ada di alveoli jauh lebih besar jumlahnya dari pada aliran darah pada alveoli tersebut.
6entilasi alveolar dapat diperoleh dari selisih volume 8idal dan ruang rugi, dengan laju nafas dalam menit.
#A = (#T $ #") x RR
Sedangkan tekanan parsial O2 di alveolar (PaO2) diperoleh dari fraksi O2 inspirasi (?iO2) yaitu 2&,' yang ada di udara, tekanan udara, tekanan uap air, tekanan parsial 3O2 di arteri (Pa3O2).
PaO2 = &'O2 (! $ 4) $ (PaCO2 * !,+)
emikian faktor#faktor yang mempengaruhi proses respirasi dimana respirasi tidak saja pertukaran gas pada tingkat paru (respirasi eksternal) tetapi juga pertukaran gas yang terjadi pada tingkat sel (respirasi internal).
Tea-' O./'0en 8erapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan okasigenasi jaringan yang adekuat. Secara klinis tujuan utama pemberian O2 adalah () untuk mengatasi keadaan /ipoksemia sesuai dengan hasil nalisa @as arah, (2) untuk menurunkan kerja nafas dan meurunkan kerja miokard. Syarat#syarat pemberian O2 meliputi + () !onsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol, (2) 8idak terjadi penumpukan 3O2, (-) mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah, () efisien dan ekonomis, (9) nyaman untuk pasien. alam pemberian terapi O2 perlu diperhatikan 0/umidification1. /al ini penting diperhatikan oleh karena udara yang normal dihirup telah mengalami humidfikasi sedangkan O2 yang diperoleh dari sumber O2 (8abung) merupakan udara kering yang belum terhumidifikasi, humidifikasi yang adekuat dapat mencegah komplikasi pada pernafasan.
Ind'.a/' Tea-' O./'0en $erdasarkan
tujuan terapi pemberian
O2 yang telah
disebutkan,
maka adapun
indikasi utama pemberian O2 ini adalah sebagai berikut + () !lien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil analisa gas darah, (2) !lien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot#otot tambahan pernafasan, (-) !lien dengan
peningkatan
gangguan
O2
kerja
melalui
miokard,
dimana
peningkatan
laju
jantung pompa
berusaha
untuk
mengatasi
jantung
yang
adekuat.
$erdasarkan indikasi utama diatas maka terapi pemberian O2 dindikasikan kepada klien dengan gejal + () sianosis, (2) hipovolemi, (-) perdarahan, () anemia berat, (9) keracunan 3O, (A) asidosis, (;) selama dan sesudah pembedahan, (>) klien dengan keadaan tidak sadar.
ede Pebe'an O./'0en Betode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, Caitu+ a. Betode liran darah 8ehnik system aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan. 8ehnik ini menghasilkan ?iO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan 6olume 8idal 9&& ml dengan kecepatan pernafasan A : 2& kali permenit. 3ontoh system aliran rendah ini adalDah + () kateter nasal, (2) kanula nasal, (-) sungkup muka sederhana, () sungkup muka dengan kantong rebreathing, (9) sungkup
muka
dengan
kantong
non
rebreathing.
!euntungan dan kerugian dari masing#masing system + !ateter 7asal Berupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinu •
dengan aliran : A E*mnt dengan konsentrasi 2 # . !euntungan+ Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan
nyaman
serta
dapat
juga
dipakai
sebagai
kateter
penghisap.
!erugian+ 8idak
dapat
memberikan
konsentrasi
O2
yang
lebih
dari
9,
tehnik
memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi
•
distensi
lambung,
dengan
lebih
dapat
dari
A
terjadi E*mnt
iritasi
selaput
dapat
lendir
menyebabkan
nasofaring, nyeri
aliran
sinus
dan
mengeringkan mukosa hidung, kateter mudah tersumbat. 7asal !anula Berupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu dengan aliran : A E*mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal. !euntungan+ Pemberian mudah bergerak,
O2 stabil
dengan volume tidal
memasukkan
kanul
berbicara,
lebih
disbanding mudah
dan
kateter, ditolerir
laju pernafasan teratur, klien klien
bebas dan
makan, nyaman.
!erugian+ 8idak
dapat
memberikan
konsentrasi
O2
lebih
dari
,
suplai
O2
berkurang bila klien bernafas le"at mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya cm, mengiritasi selaput lendir.
•
Simple Bask Berupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 9 : > E*mnt dengan konsentrasi O2 & : A&. !euntungan+ !onsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, system
humidifikasi
berlobang
besar,
dapat
dapat
ditingkatkan
digunakan
melalui
dalam
pemilihan
pemberian
terapi
sungkup aerosol.
!erugian+ 8idak
dapat
memberikan
konsentrasi
O2
kurang
dari
&,
dapat
menyebabkan penumpukan 3O2 jika aliran rendah.
•
%ebreathing Bask uatu tehinik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu A& : >& dengan aliran > : 2 E*mnt.
!euntungan+ !onsentrasi
O2
lebih
tinggi
dari
sungkup
muka
sederhana,
tidak
mengeringkan selaput lendir. !erugian+ 8idak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan 3O2, kantong O2 bisa terlipat.
•
7on %ebreathing Bask Berupakan tehinik pemberian O2 dengan !onsentrasi O2 mencapai '' dengan aliran > : 2 E*mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi. !euntungan+ !onsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi &&, tidak mengeringkan selaput lendir. !erugian+ !antong O2 bisa terlipat.
b. Betode Sistem liran 8inggi Suatu tehnik pemberian O2 dimana ?iO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebihtepat dan teratur. dapun contoh tehnik system aliran tinggi yaitu /un0.u- u.a den0an %enu5. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan
menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udaraluar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. liran udara pada alat ini sekitas : E*mnt dengan konsentrasi -& : 99. !euntungan+ !onsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap ?iO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrl serta tidak terjadi penumpukan 3O2. !erugian+ !erugian
system
ini
pada
umumnya
hampir
sama
dengan
sungkup
muka
yang lain pada aliran rendah. 6aha5a Pebe'an Tea-' O./'0en a. !ebakaran O2 bukan Fat pembakar tetapi O2 dapat memudahkan terjadinya kebakaran, oleh karena itu klein dengan terapi pemberian O2 harus menghindari + Berokok, membukan alat listrik dalam area sumber O2, menghindari penggunaan listrik tanpa 0@round1. b. epresi 6entilasi Pemberian O2 yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat pada klien dengan retensi 3O2 dapat menekan ventilasi. c. !eracunan Oksigen apat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam "aktu relatif lama. !eadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti atelektasi
dan
kerusakan
surfaktan.
kibatnya
proses
difusi
di
paru
akan
terganggu.
"A&TAR P7STAKA $lack,
4oyce
B.
ed'8al
Su0'8al
Nu/'n0
9
Cl'n'8al
ana0een
&
Cn'nu'5 O: Cae, <.$ Sunders 3ompany, ''' $runner G Suddarth. 6u.u A;a ed'.al 6edah, edisi bahasa 5ndonesia, vol. >, 4akarta, 2&& Hngram, $arbara. Ren8ana A/uhan Ke-ea