LAPORAN PENDAHULUAN: PENDAHULU AN: STATUS STATUS ASMATIKUS
Kartika Rosalia Indah, 1106022553 1106022553 1. Definisi
Asma Asma adalah adalah penya penyakit kit jalan jalan napas napas obstru obstrukti ktiff interm intermiten iten,, reersi reersibel bel dimana dimana trakea trakea dan bronkhi berespon se!ara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu "#mel$er % #u$anne, 200&'( #tatus asmatikus adalah suatu keadaan darurat medik berupa seran)an asma berat kemudian bertambah berat yan) refrakter refra kter bila seran)an 1*2 jam pemberian obat untuk seran)an asma akut seperti adrenalin adrenalin subkutan, subkutan, aminofilin intraena, intraena, atau anta)onis anta)onis +2 tidak ada perbaikan perbaikan atau malah memburuk "akta % #uastika, 2010'( #tatus asmatikus adalah asma yan) berat dan dan pers persist isten en yan) yan) tida tidak k beres berespo pons ns terh terhad adap ap tera terapi pi kon konen ensi sion onal al(( #eran #eran)a )an n dapa dapatt berlan)sun) lebih dari 2- jam( 2. Etiolo Etiologi gi dan Patofi Patofisio siolog logii a( .tiolo)i/ 1' Aler)i 2' Infe Infeks ksii dan dan irit iritasi asi 3' Ketida Ketidakse kseimb imban) an)an an saraf saraf oton otonom( om( -' eruba erubahan han lin)ku lin)kun)a n)an n dan dan suhu suhu
Asma Asma dian dian)) ))ap ap suatu suatu reak reaksi si atopi atopik, k, maka maka timb timbul ulny nyaa asma asma dapa dapatt meru merupa paka kan n immediate immediate asmatic asmatic reaction reaction allergi allergi(( ada ada reak reaksi si atop atopik ik maka aka yan) an) meme meme)a )an) n) peranan pentin) adalah I)., sel mast yan) terdapat di mukosa dan sub s ub mukosa, dan basofil yan) terdapat di dalam darah( ada reaksi anafilaksis, anafilaksis , maka termasuk keda kedalam lam reak reaksi si tipe tipe I( Infek Infeksi, si, ansie ansieta tas, s, pen) pen))u )una naan an tran tranu uil ilis iser er berle berlebi biha han, n, penyalah)unaan nebuli$er, dehidrasi, penin)katan blokadrener)i!, dan iritan nonspesifik dapat menunjan) episode ini( .pidsode akut mun)kin di!etuskan oleh hipersensitiitas terhadap penisilin(
Karakt Karakteri eristik stik dasar dasar dari dari asma asma "konst "konstrik riksi si otot otot polos polos bron!h bron!hial ial,, pemben pemben)ka )kakan kan mukos mukosaa bron!h bron!hial ial,, dan pen)en pen)entala talan n sekresi sekresi'' men)ur men)uran) an)ii diamet diameter er bron!h bron!hial ial dan nyata pada status asmatikus( Abnormalitas entilasi * perfusi yan) men)akibatkan hipoksemia dan respirasi alkalosis pada aalnya, diikuti oleh respiratori asidosis( erhadap erhadap penurunan penurunan a42 dan respir respirasi asi alkalo alkalosis sis den)an den)an penuru penurunan nan a4 a4 2 dan penin)katan p( 7en)an menin)katnya keparahan status asmatikus, a4 2 menin)kat dan p turun, men!erminkan respirasi asidosis(
roses perjalanan penyakit asma dipen)aruhi oleh 2 faktor yaitu aler)i dan psikolo)is( Kedua faktor tersebut dapat menin)katkan terjadinya kontraksi otot8otot polos, menin)katnya sekret abnormal mukus pada bronkiolus dan adanya kontraksi pada trakea serta menin)katnya produksi mukus jalan napas, sehin))a terjadi penyempitan pada jalan napas dan penumpukan udara di terminal oleh berba)ai ma!am sebab maka akan menimbulkan )an))uan seperti )an))uan entilasi "hipoentilasi', distribusi entilasi yan) tidak merata den)an sirkulasi darah paru, )an))uan difusi )as di tin)kat aleoli(
i)a kate)ori asma aler)i "asma ekstrinsik' ditemukan pada klien deasa yaitu yan) disebabkan aler)i tertentu, selain itu terdapat pula adanya riayat penyakit atopik seperti eksim, dermatitis "radan) kulit', demam tin))i dan klien den)an riayat asma( #ebaliknya pada klien den)an asma intrinsik "idiopatik' serin) ditemukan adanya faktor8faktor pen!etus yan) tidak jelas, faktor yan) spesifik seperti flu, latihan fisik, dan emosi "stres' dapat mema!u seran)an asma(
. Manifestasi Klinis a( isin) men)i dan sesak napas berat sehin))a tidak mampu menyelesaikan satu
kalimat den)an sekali napas, atau kesulitan dalam ber)erak b( 9ekuensi napas lebih dari 25 kali: menit !( 7enyut nadi lebih dari 110 kali: menit d( Arus pun!ak ekspirasi "A.' kuran) dari 50 ; nilai du)aan atau nilai tertin))i yan) pernah di!apai atau kuran) dari 120 liter: menit e( enurunan tekanan darah sistolik pada aktu inspirasi( ulsus paradoksus, lebih dari 10 mm) f( #uara napas lemah "silent !hest' )( #ianosis h( radikardi atau hipotensi i( Kelelahan, bin)un) )elisah dan kesadaran menurun j( A. < 33; dari nilai terbaik !. Peng"a#ian P$i%e$ a. Airway ada pasien den)an status asmatikus ditemukan adanya penumpukan sputum pada jalan napas( al ini menyebabkan penyumbatan jalan napas sehin))a status asmatikus ini memperlihatkan kondisi pasien yan) sesak karena kebutuhan akan oksi)en semakin sedikit yan) dapat diperoleh( b. Breathing
Adanya sumbatan pada jalan napas pasien menyebabkan bertambahnya usaha napas pasien untuk memperoleh oksi)en yan) diperlukan oleh tubuh( =amun, pada status asmatikus pasien men)alami napas lemah hin))a adanya henti napas( #ehin))a ini memun)kinkan baha usaha entilasi pasien tidak efektif( 7isampin) itu adanya bisin) men)i dan sesak napas berat sehin))a pasien tidak mampu menyelesaikan satu kalimat den)an sekali napas, atau kesulitan dalam ber)erak( ada pen)kajian ini dapat diperoleh frekuensi napas lebih dari 25 kali: menit( antau adanya men)i( c. Circulation ada kasus status asmatikus, adanya usaha yan) kuat untuk memperoleh oks)ien maka jantun) berkontraksi kuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut hal ini ditandai den)an adanya penin)katan denyut nadi lebih dari 110 kali: menit( erjadi pula penurunan tekanan darah sistolik pada aktu inspirasi, arus pun!ak ekspirasi "A.' kuran) dari 50 ; nilai du)aan atau nilai tertin))i yan) pernah di!apai atau kuran) dari 120 liter: menit( Adanya kekuran)an oksi)en ini dapat menyebabkan sianosis yan) dikaji pada tahap !ir!ulation ini( Kaji arna kulit, temperatur, capilary refill , serta nadi "ke!epatan, kekuatan dan irama'( &. Peng"a#ian Se"'nde$ a( Analisis )as darah #eran)an asma yan) men)amn!am jia memperlihatkan )ambaran seba)ai berikut/ 8 a42 normal atau menin))i 8 ipoksia berat, a42 < 60 mm) 8 =ilai p darah rendah b( Arus un!ak .kspirasi A. mudah diperiksa den)an alat yan) sederhana, flometer dan merupakan data
yan) objektif dalam menentukan derajat beratnya penyakit( 7inyatakan dalam presentase dari nilai du)aan atau nilai tertin))i yan) pernah di!apai( Apabila kedua nilai itu tidak diketahui dilihat nilai mutlak saat pemeriksaan( !( emeriksaan foto toraks emeriksaan dilakukan untuk melihat hal8hal yan) ikut memperburuk atau komplikasi asma yan) perlu mendapat penan)anan seperti atelektasis, pneumonia dan pneumotoraks( ada seran)an asma berat, )ambaran radiolo)is toraks memperlihatkan suatu hiperlusensi, pelebaran ruan) interkostal, dan diafra)ma yan) menurun( #emua )ambaran ini akan hilan) seirin) den)an hilan)nya seran)an asma tersebut( d( .lektrokardio)rafi anda8tanda abnormalitas sementara dan reersibel setelah terjadi perbaikan klinis adalah )elomban) menin))i " pulmonal', takikardi den)an atau tanpa aritmia supraentikular, tanda8tanda hipertrofi entrikel kanan dan deiasi aksis ke kanan(
(. Masala) Ke*e$a+atan a. ersihan jalan napas tidak efektif berhubun)an den)an penin)katan produksi sekret b( Ketidakefektifan pola napas berhubun)an den)an bronkospasm !( >an))uan pertukaran )as berhubun)an den)an )an))uan suplai oksi)en ,. Penanganan Kega+atda$'$atan "akta % #uastika, 2010' a( emberian oksi)en diteruskan b( A)onis +2 7ilanjutkan pemberian inhalasi nebulasi 1 dosis setiap jam, kemudian dapat
diperjaran) pemberiannya setiap - jam bila sudah ada perbaikan yan) jelas( #eba)ai alternatif lain dapat diberikan dalam bentuk inhalasi den)an nebuhaler: olumati! atau se!ara injeksi( ila terjadi perburukan, diberikan drip salbutamol atau terbutalin( !( Aminofilin 7iberikan melalui infus atau drip den)an dosis 0,580,& m):k):jam( emberian per drip didahului den)an pemberian se!ara bolus apabila belum diberikan( 7osis drip aminofilin direndahkan pada penderita den)an penyakit hati, )a)al jantun) atau bila penderita men))unakan simetidin, siprofloksasin atau eritromisin( 7osis tin))i diberikan pada perokok( >ejala toksik pemberian aminofilin perlu diperhatikan( ila terjadi mual,muntah atau anoreksia dosis harus diturunkan( ila terjadi konulsi, aritmia jantun) drip aminofilin se)era dihentikan karena terjadi )ejala toksik yan) berbahaya( d( Kortikosteroid Kortikosteroid dosis tin))i intraena diberikan setiap 28? jam ter)antun) beratnya keadaan serta ke!epatan respon( reparat pilihan adalah hidrokortison 2008-00m) den)an dosis keseluruhan 18- )r:2- jam( #ediaan lain yan) ju)a dapat diberikan seba)ai alternatif adalah triamisinolon -08?0 m), deksametason:betametason 5810 m)( dalam tersedianya kortikosteroid intraena, dapat diberikan kortikosteroid peroral yaitu prednisone atau prednisolon 30860 m):hari( e( Antikoliner)ik Iptropium bromide dapat diberikan baik sendiri maupun dalam kombinasi den)an a)onis +2 se!ara inhalasi nebulisasi, penambahan ini tidak diperlukan bial pemberian a)onis +2 sudah memberikan hasil yan) baik( f( en)obatan lainnya 1' idrasi dan keseimban)an elektrolit 7ehidrasi hendaknya dinilai se!ara klinis, perlu ju)a pemeriksaan elektrolit serum, dan penilaian adanya asidosis metabolik( Rin)er laktat dapat diberikan seba)ai terapi aal untuk rehidrasi dan pada keadaan asidosis metabolik diberikan natrium bikarbonat( 2' @ukolitik dan ekspektorans
alaupun manfaatnya dira)ukan pada penderita den)an obstruksi jalan napas berat, ekspektoran seperti obat batuk hitam dan )liseril )uaikolat dapat diberikan, demikian ju)a mukolitik bromeksin maupun =8asetilsistein( 3' 9isioterapi dada 7rainase postural, ibrasi dan perkusi serta teknik fisioterapi lainnya hanya dilakukan pada penderita den)an hipersekresi mu!us seba)ai penyebab utama eksaserbasi akut yan) terjadi( -' Antibiotik 7iberikan kalau jelas ada tanda8tanda infeksi seperti demam, sputum purulen den)an neutrofil leukositosis( 5' #edasi dan antihistamin 4bat8obat sedatif merupakan indikasi kontra, ke!uali di ruan) peraatan intensif( #edan)kan antihistamin tidak terbukti bermanfaat dalam pen)obatan asma akut berat dapat menyebabkan pen)erin)an dahak yan) men)akibatkan sumbatan bronkus( -. Algo$it%a
. Pe%anta'an 4bserasi pernapasan terhadap/ 1' 9rekuensi/ !epat "takipnea', normal atau lambat 2' Kedalaman/ kedalaman normal, terlalu dan)kal
"hipopnea',
terlalu
dalam
"hiperpnea', biasanya diperkirakan dari amplitude torakal dan pen)emban)an abdomen( 3' Kemudahan/ kuran) upaya, sulit "dispnea', ortopnea, dihubun)kan den)an retraksi enterkosta dan atau substrenal "inspirasi Bten))elamC dari jarin)an lunak dalam hubun)annya den)an kartila)inosa dan tulan) toraks', pulsus paradoksus "tekanan darah turun den)an inspirasi dan meni)kat karena ekspirasi', pernapasan !upin) hidun) dan men)i( -' ernapasan sulit/ kontinu, intermiten menjadi makin buruk dan menetap, aitan tiba8 tiba pada saat istirahat atau kerja, dihubun)kan den)an men)i, men))orok, dihubun)kan den)an nyeri( 6' Irama/ ariasi dalam frekuesi dan kedalaman pernapasan( 4bserasi adanya/ 1' ukti infeksi/ penin)katan suhu, pembesaran kelenjar limfe serfikal, membrane mukosa terinflamasi, dan rabas purulen dari hidun), telin)a atau paru8 paru "sputum'( 2' @en)i "hee$in)'/ ekspirasi atau inspirasi, nada tin))i atau musi!al, memanjan), se!ara lambat pro)resif atau tiba8 tiba, berhubun)an den)an pernapasan sulit 3' #ianosis/ perhatikan distribusi "perifer, perioral, fasial, batan) tubuh sera ajah, derajat, durasi, berhubun)an den)an aktiitas'( -' =yeri dada/ perhatikan lokasi dan situasiD terlokalisir atau menyebar, pernapasan !epat, dan)kal atau men))orok "aula, dkk(, 200&'( Referensi/ akta, I( @(, dan #uastika, I( K( "2010'( Gawat darurat di bidang penyakit dalam ( Eakarta/ .>( aula, K(, dkk( "200&'( Asuhan keperawatan gawat darurat. Eakarta/ rans Info @edia( #melt$er, (, dan #u$anne( "200&'( Buku ajar keperawatan medikal bedah( Eakarta/ .>(