Learning Objective : 1. Apa saja jenis, mekanisme, komponen dan cara pemeriksaan refleks? 2. Jenis jenis sensasi, dan bagaimana proses dan mekaniskme terjadinya? 3. Apa saja jenis, tempat dan fungsinya sistem saraf? 4. Bagaimanakan proses anjani melihat objek? 5. Terminologi sistem saraf? 6. Bagaimana jaras atau mekanisme dan saraf yang berperan pada nyeri? 7. Sebutkan organ, fungsi dan reseptor organ taktil dan cara pemeriksaannya?
Jawaban LO 1) Refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa upaya sadar. Terdapat dua jenis refleks :
Refleks sederhana atau sadar yaitu respons inheren,tanpa di pelajari, misalnya menarik tangan dari benda panas yang membakar
Refleks di dapat atau terkondisi yaitu terjadi karena latihan dan belajar.
Kemudian ada refleks Lucut, yang dapat digunakan untuk menganggambarkan
suatu refleks spinal. Hanya satu refleks yang lebih sederhana daripada refleks lucut; refleks regang
adalah suatu refleks monosinaps ‘(satu sinap) karena satu satunya sinaps di lengkung refleks adalah sinaps antara neuron aferen dan neuron eferenn. Refleks polisinaps, karena terdapat antarneuron terselip di jalur refleks dan karenanya, terdapat sejumlah sinaps yang terlibat. Lengkung refleks mencakup lima komponen dasar yaitu : Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya
kulit Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan
saraf pusat (medula spinalis-batang otak). Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis
kembali ke neuron eferen. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat
otot atau kelenjar Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi. Respon ini disebut refleks regang. Rangsangannya adalah regangan pada otot, dan responnya berupa kontraksi otot yang diregangkan.Reseptornya adalah kumparan otot (muscel spindle).Yang termasuk muscle spindle reflex (stretcj reflex) yaitu Knee Pess Reflex (KPR), Achilles Pess Reflex (APR), Refleks Biseps, Refleks Triceps, danWithdrawlrefleks Cara-cara pemeriksaan refleks : a) Refleks superficial
1. Refleks kornea, normalnya itu pada saat di beri kapas di sudut mata, mata langsung mengedip
2. Refleks plantar, normalnya ibu jari mengalami plantar fleksi b) Refleks tendon
1. Refleks bisep, normalnya itu mengalami fleksi articulatio 2. Refleks trisep, normalnya itu mengalami ektensi articulatio 3. Refleks patella, normalnya mengalami ektensi articulatio genu 4. Refleks achilles, normalnya mengalami plantar fleksi 5. Refleks mandibula, normalnya mulut langsung menutup Referensi : Sherwood, L. 2011. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.edisi 6. EGC. Jakarta Faculty of medicine. Biomedical science II. Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta.
2) Sensasi yaitu status kesadaran terhadap kondisi internal dan eksternal badan. Sensasi dapat diartikan proses penerimaan, penerjamahan dan penyampaian informasi dari dunia luar. Persepsi adalah proses pemberian makna (interpretasi) dari informasi yang diterima dan pembentukan image mengenai dunia Jenis jenis sensasi ada sensasi khusus dan sensasi somatik. a) Sensasi somatik ( sensasi tubuh) yang berasal dari permukaan tubuh b) Sensasi khusus (indera khusus), termasuk penglihatan, pendengaran, pencecapan dan penciuman Proses
stimulus – reseptor (depolarisasi : generator potensial) – (konduktor : impuls saraf) – translator: sensasi/persepsi : jenis, intensitas & lokasi : otak (cortex cerebri) Karakteristik: (proses di cortek cerebri merujuk pada tempat stimulasi); adaptasi (adaptasi cepat --- ujung saraf cepat berhenti; adaptasi lambat – ujung saraf meletup terus,terus melepas muatan); afterimages (masih adanya sensasi meskipun telah berlalu,) modalitas (campuran sejumlah komponen yg menimbulkan sandi)
Beberapa konsep dalam sensasi
Stimuli (rangsang): setiap aspek dari dunia luar yang secara langsung berpengaruh pada prilaku/kesadaran manusia.
Transduksi: proses perubahan suatu bentuk energi ke dalam bentuk energi yang lain.
Ambang : batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi.
Ambang mutlak (absolute threshold) Ambang pembeda (difference threshold)
Absolute threshold (ambang mutlak)
-
Intensitas minimal suatu stimulus agar bisa dideteksi oleh organ indera.
-
Sensitivitas manusia terhadap berbagai stimulus berbeda dari waktu ke waktu.
-
Ambang mutlak adalah berapa stimulus terkecil yang bisa dirasakan subyek separuh dari banyaknya percobaan
Difference threshold (ambang pembeda)
-
Perbedaan terkecil dari dua buah stimuli agar kedua stimuli tersebut dapat dirasakan berbeda.
Referensi Sherwood, L. 2011. Fisiologi dari sel ke sistem. Edisi 6. EGC. Jakarta Materi lecturer dr. Ardi Munir Sp. OT M.kes (k) MH tentang mechanisme of sensation
3) Jenis tempat dan fungsi sistem saraf Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem regulatorik utama tubuh. Secara umum sistem ini mengontrol dan mengordinasikan aktivitas tubuh untuk memerlukan respon cepat. Sistem saraf sangat penting untuk mendeteksi dan memulai respon terhadap perubahan dalam lingkungan
ekternal. Selain itu,
sistem ini bertanggung jawab untuk fungsi fungsi yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya kesadaran, daya ingat dan kreativitas. Sistem saraf : sistem komunikasi eksternal dan internal melalui jaringan reseptor, serabut saraf aferen, badan saraf, serabut saraf eferen dan efektor sistem saraf pusat dan tepi sistem, sistem saraf otonom.
Fungsi sistem saraf yaitu :
Mengontrol aktivitas tubuh
Mengkoordinasi aktivitas tubuh
Mencocokkan dengan perubahan lingkungan
Mengontrol aktifitas motorik
Sistem saraf anatomis yaitu
Sistem saraf pusat : otak dan medulla spinalis
Sistem saraf tepi : nervi craniales dan
Secara anatomis, persarafan otonom dibagi menjadi dua komponen : divisi simpatik dan parasimpatik sistem saraf otonom. Berdasarkan mediator kimiawi
yang dilepaskan, sistem saraf otonom dapat dibagi menjadi divisi kolinergik dan noradrenergic. Sistem saraf simpatis :
Thoracolumbar (T1 – L2) a) Ganglion para-vertebralis
Ganglion cervicalis superior: Kepala & jantung
Ganglion cervicalis media: Jantung
Ganglion cervical inferior: Jantung
b) Ganglion pre-vertebralis c) Ganglion celiacus: lambung, lien, hepar, ginjal, usus halus d) Ganglion mesentericus superior: usus halus & colon e) Ganglion mesentericus inferior: Colon distalis, rectum, vesica urinaria, organ-organ genital Sistem saraf parasimpatis :
Craniosacral (n III, VII, IX, X, S2 –S4) a) Cranial (n III, VII, IX, X)
Ganglion ciliaris (n III): otot polos mata
Ganglion pterygopalatinus (n VII): mucosa nasal, palatum, pharynx, glandula lacrimalis
Ganglion submandibular (n VII): glandula submandibularis & sublingualis
Ganglion oticus (n IX): glandula parotis
b) Sacral (S2 – S4)
Nervus splanchnicus pelvicus: colon, ureter, vesica urinaria, organorgan reproduktif
Referensi : Lecture dr. Ginus Partadiredja Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran UGM “Sistem Saraf Otonom”
4) Neuron pascaganglion Proses Anjani melihat sebuah objek yaitu disebut dengan jaras penglihatan. Mata mengubah energy dari spectrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi di saraf optikus. Panjang gelombang cahaya yang dapat terlihat berkisar dari sekitar 397-723 nm. Bayangan suatu benda di dalam lingkungan di fokuskan di retina. Berkas cahaya yang mencapai retina akan mencetuskan potensial di dalam sel kerucut dan batang. Impuls yang timbul di retina dihantarkan ke korteks serebr, tempat impuls tersebut menimbulkan sensasi penglihatan Referensi : Ganong f. William. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC
5) Terminologi sistem saraf Sinapsis berarti tautan Monosinaptik : satu sinaps Polisinaptik : banyak sinaps Stimulus
adalah setiap agen tindakan , atau pengaruh yang
menghasilkan reaksi fungsional atau tropik pada reseptor atau jaringan yang peka. Dendrit : bagian menyerupai benang dari peonjolan sitoplasma
sebuah neuron yang secara tipikal cabangnya menyerupai tonjolan pohon.
Akson : tonjolan suatu neuron neuron yang di lalui impuls -impuls keluar dari badan sel.
Transduksi sinyal : proses penyaluran signal data ( perintah dari zat kimia perantara ektrasel) ke sel sasaran, tempat sinyal tersebut di ubah menjadi respon sel yang diperintahkan
Neuron : bentuk gabung yang menunjukkan hubungan satu saraf atau lebih atau dengan sistem saraf.
Myelin : substansi membran sel dari sel sel swachann yang bergelung membentuk sarung myelin memiliki proporsi lipid sampai protein yang tinggi dan bertindak sebagai insulator listrik
Parasimpatis : potongan craniosacral sistem saraf otonom serabut pre ganglionnya berjalan bersama nervus.
Simpatis : bagian thoracolumbal sistem saraf otonom serabut pre ganglion yang berasal dari badan sel di dalam daerah torakx dan ketiga segmen lumbal pertam medulla spinalis
Referensi : Newman W.A Dorland. 2012. Buku Saku Dorland. EGC: Jakarta Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Edis 8. EGC. Jakarta
6) Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait
kerusakan jaringan, baik aktual maupun
potensial atau yang
digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Mekanisme sistem saraf
Dari kornu dorsalis menuju otak, sinyal nyeri disalurkan di MS melalui:
Traktus Neo-spinotalamikus - untuk nyeri cepat berakhir di lamina I (lamina marginalis) – kolumna anterolat. - sebagian berakhir di kompleks ventrobasal
dan sebgn lagi di korteks
somatosensorik
Traktus Paleo-spinotalamikus - utk nyeri lambat dan khronik melalui saraf tipe C dan sebgn saraf tipe Aδ - berakhir di lamina II dan III subs. Gelatinosa dan lamina V dan VII kornu dorsalis - Neurotransmiternya Subst. P dan Glutamat - Berakhir di tiga tempat ■
Nc. Retikularis medula, pons dan mesensefalon
■
Area tektus mesensefalon
■
Subst. grisea peri akuaduktus
Proses sensasi nyeri
Pada reseptor sensasi diseleksi dan di-olah jadi 4 tahap 1. Rangsangan reseptor sensorik - Harus tepat dan adekuat hingga terjadi respons. 2. Transduksi stimulus. -
terjadi pd kornu dorsalis MS (dikonversi) menjadi energi
rangsangan (gradasi potensial tergantung kuat rangsangan dan ) 3. Membangkitkan impuls saraf. - Pd grad. potensial mencapai ambang
tercetus 1 impuls atau
lebih, kmdian menyebar ke pusat. 4. Integrasi input sensorik. - Daerah tertentu di-otak akan menerima dan meng-integrasikan impuls sensorik dan diterima pd area tertentu di korteks
Referensi : Materi lecturer : dr. Ginus partadiredja dan dr. I nyoman S. M.kes. Materi “ Sistem saraf Otonom”.
7) Jenis – jenis reseptor taktil, letak dan fungsinya : 1. Beberapa ujung saraf bebas yang dapat di jumpai disemua bagian kulit dan jaringan – jaringan lainnya yang dapat mendeteksi rabaan dan tekanan. 2. Reseptor raba dengan sensitivitas khusus, yakni badan meissner, badan ini dapat dijumpai pada bagian kulit yang tidak berambut dan terutama banyak sekali dijumpai di ujung jari dan dan daerah kulit lain. 3. Ujung jari dan bagian-bagian lainnya yang salah satu jenisnya yaitu discus merkel. Reseptor ini menjalankan sinyal yang pada mulanya kuat namun daya adaptasinya hanya sebagian. Berfungsi untuk mendeteksi sentuhan ringan menetap dan tekstur serta lambat untuk beradaptasi.
4. Organ ujung rambut. Reseptor mendeteksi pergerakan objek pada permukaan tubuh atau kontak awal dengan tubuh. 5. Dibagian lapisan kulit ujung organ ruffini. Reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan bentuk jaringan yang datang terus menerus. 6. Badan paccini. Reseptor ini terletak tepat dibawah kulit dan juga dijaringan vasea tubuh. Reseptor ini berguna untuk mendeteksi getaran jaringan atau perubahan mekanis pada jaringan. Reeferensi “
Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta. EGC.
LEARNING OBJECTIVE
Juni 2016
SKENARIO 2 “sakitnya perutku”
DISUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa
: Wica Nurkasih
Stambuk
: N 101 14 008
Kelompok
:5