Nama Sekolah Kelas Semester Program Mata pelajaran Tema pelajaran Jumlah pertemuan
: SMK N 1 Padang : XI :2 : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Instalasi Tenaga Listrik : Proteksi Kejutan Listrik : 1 x Pertemuan
3.7 Menjelaskan pemasangan sistem pembumian Indikator : •
Proteksi kontak lansung
•
prote
•
Siswa dapat mengetahui jenis – jenis proteksi kejutan listrik
•
Siswa dapat mengatui cara pencegahan proteksi kejutan listrik
C 1X 45 menit
Sistem pegaman bahaya listrik bertujuan untuk melindungi jaringan listrik dan peralatan (beban) listrik juga mencegah orang bersentuhan baik lansung maupun tidak lansung dengan bagian yang beraliran listrik
Terdapat banyak cara metode pengamanan terhadap bahaya sengatan listrik dari sentuhan lansung seperti yang dijelaskan sebagai berikut : a. Menyekat dengan isolasi pengaman yang memadai Memastikan bahwa kualitas isolasi pengaman baik dan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan dengan baik agar kondisi isolasi tetap berfungsi dengan baik. Serta memasang kabel sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. b. Menghalangi akses atau kontak lansung dengan enklosur pembatas dan penghalang. c. Menggunakan peralatan interlocking Peralatan ini biasanya dipasang pada pintu – pintu ruangan didalamnya terdapat peralatan yang berbahaya. Jika pintu dibuka, semua aliran listrik ke peralatan terputus (door switch).
Pentanahan (arde/grounding) merupakan salah satu cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak lansung yang memungkinkan tejadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk peralatan yang mempunyai selungkup / rumah tidak terbuat dari logam tidak memrlukan sistem ini. Agar sistem ini dapat bekerja secara efektif maka baik dalam pembuatannya maupun hasil yang dicapai harus sesuai dengan standar.
Berikut ini adalah contoh potensi bahaya tegangan sentuh tidak lansung dan pengamannnya. •
Tegangan sentuh (tidak lansung) Peralatan yang menggunakan sistem tegangan fasa satu dengan tegangan antara saluran fasa (L) dan netral (N) 220 V. Alat tersebut menggunakan sekering 200 A. Bila terjadi arus bocor pada selungkup / rumah mesin, maka tegangan/beda potensial antara selungkup mesin dan tanah sebesar 220 V. Tegangan sentuh ini sangat berbahaya bagi manusia. Bila selungkup yang bertegangan ini tersentuh oleh manusia makaakan ada arus uang mengalir ke tubuh manusia seperti ilustras dibawah ini :
Gambar 1. Kondisi tegangan sentuh pada peralatan/beban listrik Pengaman dari tegangan sentuh dilakukan dengan membuat saluran pentanahan seperti ditunjukan pada gambar. Saluran pentanahan ini harus memenuhi standar keselamatan, yakni mempunyai tahanan pentanahan tidak lebih dari 0,1 Omh. Jika tahanan saluran pentanahan 0,1 Ohm dan arus kesalaha 200 A, maka kondisi tegangan sentuh akan berubah menjadi V = I x R = 200 x 0,1 = 20 V
Gambar 2. Saluran pentanaha
sebagai pengaman terhadap tegangan
sentuh. Bila tegangan sentuh oleh manusia akan mengalir ketubuh manusia tersebut maksimum sebesar I = V / Rk (Rk = tahanan tubuh manusia). •
Kondisi terjelek Rkmin = 200 Ohm, maka I = 20 / 200 = 0,1 A atau 100 mA Kondisi terbaik Rk maks = 1000k kOmh, makan I = 20 / 1000000 = 0.00002 A atau 0,02 A. Berdasarkan
hasil
perhitungan
berbedanya
tingkat
bahaya
tersebut
diatas
tegangan
sentuh
terlihat antara
demikian tampa
menggunakan pentanahan dengan menggunakan pentanahan. Dengan saluran pentanahan jauh lebih aman. Karena itulah saluran pentanahan juga disebut sebagai saluran pengaman.
1.
Bacalah bahan ajar dan wacana-wacana yang terdapat didalam LKPD yang telah diberikan oleh gurumu.
2.
Bacalah informasi pendukung yang terdapat pada LKPD.
3.
Pelajarilah tujuan akan yang dicapai didalam LKPD.